Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Pengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam
PENGARUH WAKTU VULKANISASI DAN PEMBEBANAN
PENGISI TEPUNG KULIT SINGKONG TERMODIFIKASI
PENYERASI ALKANOLAMIDA PADA PEMBUATAN
PRODUK FILM LATEKS KARET ALAM
SKRIPSI
Oleh
ADRIAN HARTANTO
110405051
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
AGUSTUS 2015
PENGARUH WAKTU VULKANISASI DAN PEMBEBANAN PENGISI TEPUNG KULIT SINGKONG TERMODIFIKASI PENYERASI ALKANOLAMIDA PADA PEMBUATAN PRODUK FILM LATEKS KARET ALAM SKRIPSI Oleh ADRIAN HARTANTO 110405051 SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN PERSYARATAN UNTUK MENJADI SARJANA TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tulisan ini merupakan Skripsi dengan judul “Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Pengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan
Produk Film Lateks Karet Alam”, berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Utara. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik.
Hasil penelitian ini ditujukan untuk melihat potensi dari kulit singkong yang sering dianggap sebagai limbah pada kehidupan sehari-hari. Berbagai penelitian tentang lateks karet alam telah dilakukan dengan menggunakan pengisi anorganik dan sedikit menggunakan pengisi organik. Oleh karena itu, penulis berpikir untuk melakukan suatu penelitian menggunakan kulit singkong sebagai pengisi organik pada lateks karet alam. Dengan menggunakan kulit singkong sebagai pengisi pada lateks karet alam, diharapkan limbah kulit singkong dapat dikurangi di lingkungan masyarakat.
Selama melakukan penelitian sampai penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada: 1.
Dr. Ir. Hamidah Harahap, M.Sc. selaku dosen pembimbing 2. Ir. Renita Manurung, M.Sc. selaku koordinator skripsi 3. Dr. Eng. Irvan, M.Si. sebagai ketua departemen teknik kimia 4. Dr. Ir. Fatimah, MT sebagai sekretaris departemen teknik kimia 5. Dr. Halimatuddahliana, ST., M.Sc. selaku dosen penguji I 6. Dr. Maulida, ST., M.Sc. selaku dosen penguji II 7. PT. Socfindo, sebagai sponsor utama bahan baku pembuatan alkanolamida 8. Bang Erick Kamil dan Kak Emelya Khoesoema, yang telah memberi banyak nasehat kepada penulis baik masalah penelitian maupun hal lain.
DEDIKASI
Penulis mendedikasi skripsi ini kepada kedua orang tua penulis. Rusli, ayah penulis dan Mardiati, ibu penulis yang telah merawat dan membimbing penulis sampai sekarang.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama: Adrian Hartanto NIM: 110405051 Tempat/Tgl. Lahir: Binjai, 22 Oktober 1993 Nama orang tua: Rusli Alamat orang tua: Jalan HOS Cokroaminoto 6 Binjai 20711
Asal Sekolah SD Ahmad Yani Binjai, tahun 1999-2005 SMP Ahmad Yani Binjai, tahun 2005-2008 SMA Ahmad Yani Binjai, tahun 2008-2011 Pengalaman Organisasi/ Kerja: 1.
Asisten Lab.OTK tahun 2014-2015 modul Alat Penukar Panas Pipa Sepusat, Sedimentasi, Peralatan Pencampuran Fluida, Saluran dengan Penampang Berubah
Artikel yang telah dipublikasi dalam Jurnal/Pertemuan Ilmiah: 1.
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol.31 No.1 Juni Tahun 2015: 01-08
ABSTRAK
Polimer merupakan bahan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu contoh polimer yang memiliki daya tarik adalah karet alam atau poliisoprena yang didapat dari pohon karet bergenus Hevea. Untuk meningkatkan sifat dari karet alam, biasanya digunakan pengisi baik pengisi organik maupun anorganik. Dalam penelitian ini digunakan tepung kulit singkong sebagai pengisi dan alkanolamida sebagai penyerasi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah high
ammonia lateks dengan kandungan karet kering sebesar 60%, bahan kuratif
seperti sulfur, ZnO, ZDEC, antioksidan, KOH, tepung kulit singkong dan alkanolamida. Alkanolamida didapat melalui reaksi amidasi Refined Bleach
Deodorized Palm Stearin dengan dietanolamina dengan menggunakan katalis
natrium metoksida. Penelitian dilakukan dengan mempravulkanisasi lateks karet alam terlebih dahulu dengan formulasi tertentu, lalu divulkanisasi melalui teknik pencelupan. Variabel yang digunakan adalah jumlah pembebanan pengisi tepung kulit singkong yaitu dari 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 phr serta waktu vulkanisasi selama 10 dan 20 menit. Produk yang didapat diuji sifat mekaniknya, karakterisasi FTIR, karakterisasi SEM dan crosslink density. Hasil yang diperoleh berupa alkanolamida yang dihasilkan memiliki gugus yang diharapkan. Pembebanan pengisi tepung kulit singkong termodifikasi alkanolamida mampu meningkatkan
crosslink density dan sifat mekanik produk yang dihasilkan. Pembebanan
optimum terjadi pada 10 phr dan waktu vulkanisasi optimum adalah 20 menit.Kata kunci: karet alam, tepung kulit singkong, alkanolamida, crosslink density, sifat mekanik, FTIR, SEM
ABSTRACT
Polymer is important in human’s daily life. One of the polymer of interest is natural rubber or polyisoprene which is obtained from rubber tree from Hevea
genus. In order to improve natural rubber properties, fillers whether organic or inorganic ones are incorporated. In this study, we use cassava peel waste powder as filler and alkanolamide as compatibilizer. The materials used in this study are high ammonia latex with dry rubber content of 60%, curative agents such as sulfur, ZnO, ZDEC, antioxidant, KOH, cassava peel waste powder and alkanolamide. Alkanolamide is synthesized from amidation reaction between Refined Bleached Deodorized Palm Stearine and diethanolamine with the presence of natrium methoxide as catalyst. The methodology includes pre-vulcanizing natural rubber latex with certain formulation, then vulcanized using dipping method. The variable used in this study is filler loading, from 0, 5, 10, 15 ,20 and 25 phr, and vulcanization time, for 10 and 20 minutes. The products were then tested in order to observe its mechanical properties, FTIR characterization, SEM characterization and crosslink density. The results show that the synthesized alkanolamide possess the functional group desired. Alkanolamide modified cassava peel waste powder loading is capable of increasing crosslink density and mechanical properties of the products. Optimum filler loading is reported on 10 phr and optimum vulcanization time is 20 minutes. Keywords: natural rubber, cassava peel waste powder, alkanolamide, crosslink density, mechanical properties, FTIR, SEM
DAFTAR ISI
Halaman PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii PENGESAHAN iii
PRAKATA iv
DEDIKASI vi
RIWAYAT HIDUP PENULIS vii
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR TABEL xvii
DAFTAR LAMPIRAN xviii
DAFTAR SINGKATAN xx
DAFTAR SIMBOL xxi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 LATAR BELAKANG
1
1.2 PERUMUSAN MASALAH
3
1.3 TUJUAN PENELITIAN
3
1.4 MANFAAT PENELITIAN
4
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1 LATEKS KARET ALAM
7
2.2 VULKANISASI
8
2.3 ALKANOLAMIDA
10
2.4 SINGKONG
11
2.5 PENELITIAN TERDAHULU
13
2.6 PENGUJIAN
15
2.6.1 Uji Kekuatan Tarik (Tensile Strength)
15
2.6.2 Uji Densitas Sambung Silang (Crosslink Density)
15
2.6.3 Karakterisasi Fourier-Transform Infra-Red (FTIR)
17
2.6.4 Karakterisasi Scanning Electron Microscopy (SEM)
18
2.7 ANALISA BIAYA
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
22
3.1 LOKASI PENELITIAN
22
3.2 BAHAN DAN PERALATAN
22
3.2.1 Bahan
22
3.2.1.1 Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Bahan Penyerasi
22 Alkanolamida
3.2.1.2 Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Tepung Kulit
22 Singkong
3.2.1.3 Bahan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Senyawa Lateks
23 Karet Alam
3.2.2 Peralatan
23
3.2.2.1 Peralatan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Bahan
23 Penyerasi Alkanolamida
3.2.2.2 Peralatan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Tepung Kulit
24 Singkong
3.2.2.3 Peralatan Yang Digunakan Untuk Pembuatan Senyawa
24 Lateks Karet Alam
3.3 FORMULASI BAHAN
24
3.3.1 Formulasi Lateks Karet Alam dan Bahan Kuratif
25
3.3.2 Formulasi Dispersi Tepung Kulit Singkong dan Alkanolamida
25
3.4 PROSEDUR PENELITIAN
25
3.4.1 Prosedur Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida
25
3.4.2 Prosedur Pembuatan Tepung Kulit Singkong
26
3.4.3 Prosedur Pendispersian Tepung Kulit Singkong dan Alkanolamida
26
3.4.4 Prosedur Analisa Hasil Dispersi Tepung Kulit Singkong dan
27 Alkanolamida
3.4.5 Prosedur Analisa Kandungan Padatan Total (TSC) Dari Lateks
27 Karet Alam
3.4.6 Prosedur Pembuatan Senyawa Lateks Karet Alam
27
27
3.4.6.2 Prosedur Uji Kloroform Pada Lateks Karet Alam Pra- Vulkanisasi
4.1 KARAKTERISASI FTIR
39
3.6.2 Uji Densitas Sambung Silang (Crosslink Density) Dengan ASTM D471
39
3.6.3 Karakterisasi Fourier-Transform Infra-Red (FTIR)
39
3.6.4 Karakterisasi Scanning Electron Microscope (SEM)
41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
42
42
39
4.1.1 Karakteristik FTIR (Fourier Transform Infra Red) Bahan Penyerasi Alkanolamida
42
4.1.2 Karakteristik FTIR (Fourier Transform Infra Red) Tepung Kulit Singkong
43
4.1.3 Karakteristik FTIR (Fourier Transform Infra Red) Dispersi Tepung Kuling Singkong dan Alkanolamida
45
4.2 SIFAT-SIFAT MEKANIK
47
4.2.1 Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Tepung Kulit Singkong Pada Densitas Sambung Silang (Crosslink Density)
3.6.1 Uji Kekuatan Tarik (Tensile Strength) Dengan ASTM D412
3.6 PENGUJIAN PRODUK LATEKS KARET ALAM
28
3.5.3 Flowchart Pendispersian Tepung Kulit Singkong dan Alkanolamida
3.4.6.3 Prosedur Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet Alam
28
3.5 FLOWCHART PERCOBAAN
30
3.5.1 Flowchart Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida
30
3.5.2 Flowchart Pembuatan Tepung Kulit Singkong
32
33
38
3.5.4 Flowchart Analisa Hasil Dispersi Tepung Kulit Singkong dan Alkanolamida
34
3.5.5 Flowchart Analisa Kandungan Padatan Total (TSC) Dari Lateks Karet Alam
35
3.5.6 Flowchart Pra-Vulkanisasi Senyawa Lateks Karet Alam
36
3.5.7 Flowchart Uji Kloroform Pada Lateks Karet Alam Pra- Vulkanisasi
37
3.5.8 Flowchart Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet Alam
47 Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida
4.2.2 Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Tepung Kulit
49 Singkong Pada Kekuatan Tarik (Tensile Strengh) Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida
4.2.3 Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Tepung Kulit
51 Singkong Pada Pemanjangan Saat Putus (Elongation At Break) Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida
4.2.4 Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Tepung Kulit
52 Singkong Pada M100 dan M300 Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida
4.3 KARAKTERISASI SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM)
56
4.3.1 Karakterisasi Scanning Electron Microscopy (SEM) Pada Tepung
56 Kulit Singkong Yang Dihasilkan
4.3.2 Karakterisasi Scanning Electron Microscopy (SEM) Pada Film
57 Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida Yang Dihasilkan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
59
5.1 KESIMPULAN
59
5.2 SARAN
60 DAFTAR PUSTAKA
61
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Lapisan-Lapisan Lateks Setelah Diultrasentrifugasi7 Gambar 2.2 Gambaran Umum Vulkanisasi Molekul Karet
9 Gambar 2.3 Sifat-Sifat Vulkanisat Terhadap Densitas Sambung
10 Silang
Gambar 2.4 (a) Ikatan Sambung Silang dengan Satu Molekul10 Belerang (b) Ikatan Sambung Silang dengan Rantai Belerang Pendek
Gambar 2.5 Reaksi Pembentukan Alkanolamida dari RBDPS dan11 Dietanolamina
Gambar 2.6 Singkong (Manihot utilissima)12 Gambar 3.1 Flowchart Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida
31 Gambar 3.2 Flowchart Pembuatan Tepung Kulit Singkong
32 Gambar 3.3 Flowchart Pendispersian Tepung Kulit Singkong dan
33 Alkanolamida
Gambar 3.4 Flowchart Analisa Hasil Dispersi Tepung Kulit Singkong34 dan Alkanolamida
Gambar 3.5 Flowchart Analisa Kandungan Padatan Total (TSC) dari35 Lateks Karet Alam
Gambar 3.6 Flowchart Pra-vulkanisasi Lateks Karet Alam36 Gambar 3.7 Flowchart Uji Kloroform Pada Lateks Karet Alam Pra-
37 Vulkanisasi
Gambar 3.8 Flowchart Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet38 Alam
Gambar 3.9 Sketsa Spesimen Uji Tarik ASTM D 41239 Gambar 4.1 Karakteristik FTIR Bahan Penyerasi Alkanolamida
42 Gambar 4.2 Karakteristik FTIR Tepung Kulit Singkong
43 Gambar 4.3 Karakteristik FTIR Dispersi Tepung Kulit Singkong dan
45 Alkanolamida
Gambar 4.4 Reaksi Antara Alkanolamida Dengan Selulosa Kulit46 Singkong
Gambar 4.5 Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Tepung47 Kulit Singkong Pada Densitas Sambung Silang (Crosslink Density) Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida
Gambar 4.6 Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Tepung49 Kulit Singkong Pada Kekuatan Tarik (Tensile Strength) Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida
Gambar 4.7 Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Tepung51 Kulit Singkong Pada Pemanjangan Saat Putus (Elongation At Break) Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida
Gambar 4.8 Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Tepung52 Kulit Singkong Pada M100 dan M300 Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida
Gambar 4.9 Karakteristik FTIR Produk Lateks Karet Alam54 Gambar 4.10 Kemungkinan Reaksi Antara Lateks Karet Alam Dengan
55 Pengisi Selulosa Kulit Singkong dan Bahan Kuratif
Gambar 4.11 Karakteristik SEM dari Tepung Kulit Singkong (a)56 Perbesaran 1000x (b) Perbesaran 2000x
Gambar 4.12 Karakteristik SEM Film Produk Lateks Karet Alam57 Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Alkanolamida Pada Pembebanan (a) 5 phr (b) 10 phr (c) 15 phr (d) 20 phr (e) 25 phr
Gambar C.1 Proses Pembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida
71 Gambar C.2 Proses Ekstraksi Bahan Penyerasi Alkanolamida
71 Gambar C.3 Bahan Penyerasi Alkanolamida
72 Gambar C.4 Tepung Kulit Singkong Dengan Ukuran 100 Mesh
72 Gambar C.5 Proses Pendispersian Tepung Kulit Singkong dan
72 Alkanolamida Gambar C.6 Larutan Hasil Dispersi Tepung Kulit Singkong dan
73 Alkanolamida Gambar C.7 Bahan Kuratif Produk Lateks Karet Alam
73 Gambar C.8 Proses Pra-Vulkanisasi Produk Lateks Karet Alam
73 Gambar C.9 Proses Uji Kloroform Produk Lateks Karet Alam
74 Gambar C.10 Larutan Pembersih Plat Pencelupan Produk Lateks Karet
74 Alam Gambar C.11 Wadah Pencelupan Produk Lateks Karet Alam
74 Gambar C.12 Proses Vulkanisasi Produk Lateks Karet Alam
75 Gambar C.13 Proses Pembedakan Produk Lateks Karet Alam
75 Gambar C.14 Produk Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit
75 Singkong dan Bahan Penyerasi Alkanolamida Gambar D.1 Hasil FTIR Alkanolamida
76 Gambar D.2 Hasil FTIR Tepung Kulit Singkong
76 Gambar D.3 Hasil FTIR Dispersi Tepung Kulit Singkong dan
77 Alkanolamida Gambar D.4 Hasil FTIR Produk Lateks Karet Alam Tanpa
77 Penambahan Pengisi Tepung Kulit Singkong dan Tanpa Penyerasi Alkanolamida
Gambar D.5 Hasil FTIR Produk Lateks Karet Alam Dengan
78 Penambahan Pengisi Tepung Kulit Singkong dan Tanpa Penyerasi Alkanolamida
Gambar D.6 Hasil FTIR Produk Lateks Karet Alam Dengan
78 Penambahan Pengisi Tepung Kulit Singkong dan Penyerasi Alkanolamida
DAFTAR TABEL
25 Tabel 3.2 Formulasi Dispersi Tepung Kulit Singkong dan Alkanolamida
68
Break )
67 Tabel A.5 Data Hasil Pemanjangan Saat Putus (Elongation at
67 Tabel A.4 Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan 300% (M300)
66 Tabel A.3 Data Hasil Modulus Tarik Saat Pemanjangan 100% (M100)
66 Tabel A.2 Data Hasil Kekuatan Tarik (Tensile Strength)
28 Tabel A.1 Data Hasil Densitas Sambung Silang (Crosslink Density)
25 Tabel 3.3 Tingkat Pematangan Lateks Karet Alam Pra-Vulkanisasi Melalui Tes Koagulasi-Kloroform
Halaman
Tabel 1.1 Variabel Tetap Yang Dilakukan Dalam Penelitian19 Tabel 2.6 Bahan untuk Pembuatan Produk Lateks Karet Alam
19 Tabel 2.5 Keterangan Bahan Baku Pencelupan
18 Tabel 2.4 Keterangan Jumlah Bahan Baku untuk Sintesis Alkanolamida
13 Tabel 2.3 Harga Perician Alat yang Digunakan
12 Tabel 2.2 Komposisi Kulit Singkong
5 Tabel 2.1 Komposisi Dari Berbagai Bagian Singkong Berdasarkan Bahan Kering
5 Tabel 1.4 Formulasi Lateks Karet Alam dan Bahan Kuratif
5 Tabel 1.3 Formulasi Larutan Dispersi Tepung Kulit Singkong dan Alkanolamida
5 Tabel 1.2 Variabel Berubah Yang Dilakukan Dalam Penelitian