14 Kisah Seputar Al Qur an Prima Al Mirluny

  

M uqaddimah

ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ﻦﲪﺮﻟﺍ ﷲﺍ ﻢﺴﺑ

  

ﻦﻣ ﷲﺎﺑﺫﻮﻌﻧﻭ ﻩﺮﻔﻐ ﺘﺴﻧﻭ ﻪﻨﻴﻌﺘﺴﻧﻭ ﻩﺪﻤﳓ ﷲ ﺪﻤﳊﺍ ﹼﻥﺇ

ﻦﻣﻭ ﻪﻟ ﹼﻞﻀﻣ ﻼﻓ ﷲﺍ ﻩﺪﻬﻳ ﻦﻣ ﺎﻨﻟﺎﻤﻋﺃ ﺕﺎ ﺌﻴﺷﻭ ﺎﻨﺴﻔﻧﺃﺭﻭﺮﺷ

ﻚﻳﺮﺷ ﻻ ﻩﺪﺣﻭ ﷲﺍ ﹼﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ ﻥﺃ ﺪﻬﺷﺃﻭ ﻪﻟ ﻱﺩﺎﻫ ﻼﻓ ﻞﻠﻀﻳ

:

  ﻪﻟﻮﺳﺭﻭ ﻩﺪﺒﻋﺍﺪ ﻤﳏ ﹼﻥﺃ ﺪﻬﺷﺃﻭ ﻪﻟ

  Amma ba’du : Ini adalah 14 Kisah – Kisah Seput ar Al-Qur’an. Kisah ini sudah kami share di facebook melalui group Forum Dirasah Al-Qur’an, t ahun yang lalu dan sekarang kami buat arsip nya. Agar lebih t ersebar manfaat nya, insya’Allah.

  Semoga Allah Subhanahu w a t a’ala menjadikan ini sebagai ladang amal bagi kami, bagi pembaca dan orang yang mengambil faidah nya.

  Semoga bermanfaat .

  

Kisah Pertama

Ingin memalsukan al-Quran, tetapi malah masuk Islam

  Allah Subhanahu w a t a'ala berjanji didalam al-Quran, bahw a Dia akan menjaga al-Quran. firman-Nya :

  

نﻮﻈﻔﺤﻟ ﻪﻟ ﺎّﻧإو ﺮﻛّﺬﻟا ﺎﻨﻟّﺰﻧ ﻦﺤﻧﺎّﻧإ

  " Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benar - benar memeliharanya." [al-Quran surat Al-Hijr ayat 9] Imam al-Qurt hubi rahimahullah menyebut kan kisah menarik yang berhubungan dengan pemeliharaan al-Quran didalam kit ab Tafsir nya (10/ 56) Berikut kisah nya : Khalifah Al-M a'mun (adalah) seorang kepala negara yang memiliki sebuah majelis diskusi. Kemudian sejumlah orang yang berpakaian bagus, berw ajah t ampan, dan bert ubuh w angi masuk kedalam majelis t ersebut , ia ikut berbicara. Pembicaraan nya sangat bagus dan gaya bicaranya indah.

  Ket ika majelis t ersebut selesai, Khalifah Al-M a'mun memanggilnya dan bert anya kepadanya : " Apakah kamu orang Israil (Yahudi)?" Ia menjaw ab : " Ya" Al-M a'mun kemudian berkat a kepadanya : " M asuklah kedalam agama Islam, agar aku bisa berbuat sesuat u kepadamu.!" Ia lalu memanjanjikan sesuat u kepadanya. Tet api orang it u menjaw ab : " Agamaku adalah agama nenek moyangku." Ia kemudian pergi Set elah set ahun kemudian, ia dat ang lagi dalam keadaan t elah memeluk agama Islam. Ia mahir dan sangat pint ar dalam masalah fikih, t erlihat dari t ema pembicaraan nya. Ket ika majelis t elah selesai, al-M a'mun memanggilnya dan berkat a : " Bukankah kamu dulu pernah dat ang?"

  Ia menjaw ab : " Ya, benar" Khalifah Al-M a'mun bert anya lagi : " Apa yang menyebabkan mu memeluk agama Islam?"

  Ia pun bercerit a : Kat anya : " Ket ika aku pergi dari hadapan yang mulia, aku bermaksud menguji kebenaran agama - agama ini. Padahal baginda saat it u memandangku orang baik. Aku kemudian mencari Taurat dan menulis t iga naskah salinan nya. Aku menaw arkan nya ke biara (rumah ibadah yahudi) dan mereka membeli ket iga naskah t ersebut dariku.

  Set elah it u aku mengambil Injil dan menulis t iga naskah salinan nya. Aku menambah dan mengurangi isinya. Lalu aku masuk kedalam gereja (rumah ibadah nasrani) dan mereka pun membeli ket iga naskah it u dariku.

  Aku kemudian mengambil al-Quran dan membuat t iga naskah salinan nya. Aku menambah dan mengurangi isinya. Kemudian aku masukkan ke t empat penjual kert as, mereka (penjual kert as yang muslim it u) membolak balik lembaran nya. Ket ika mereka mendapat kan ada t ambahan dan kekurangan padanya, mereka membuangnya dan t idak mau membelinya. Dari sit u aku t ahu bahw a al-Qur'an ini t erjaga. Dan it ulah yang menyebabkan aku masuk Islam."

  [At -Tafsir An-Nabaw i li Al-Quran, DR.Salman Fahd. Terjemahan nya Bagaimana Nabi dan Sahabat M enafsirkan al-Quran hal 19- 20. cet Pust aka Azzam] Demikianlah, salah sat u kisah bagaimana Allah Subhanahu w a t a'ala menjaga al-Quran melalui para penghafal al-Quran. semoga bermanfaat .

  Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar -Roni al-M irluny Desa M erlung, 12 Ramadhan 1433 H / 1 Agust us 2012 M

  • oOo---

  

Kisah Kedua

"W afat Karena al-Quran"

  M uhammad bin Basyar Al-M akki rahimahullah bercerit a : " Pada suat u hari kami pernah bersama Ali bin Al-Fudhail, kam i melew at i sebuah halaqah al-Quran yang gurunya sedang membaca firman Allah Subhanahu w a Ta'ala :

  

ﻰﻨﺴﺤﻟﺎﺑ اﻮﻨﺴﺣأ ﻦﻳﺬّﻟا ىﺰﺠﻳو اﻮﻠﻤﻋ ﺎﻤﺑ اﻮﺌﺳأ ﻦﻳﺬّﻟا ىﺰﺠﯿﻟ

  " …(Dengan demikian) Dia akan memberi balasan kepada orang - orang yang berbuat jahat sesuai dengan apa yang t ela mereka kerjakan dan Dia akan memberi balasan kepada orang - orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)." [al-

  M aka Ali bin Al-Fudhail pada saat it u t ersent ak lalu pingsan. Kemudian dat anglah Al-Fudhail -ayahnya- dan berkat a : " Sungguh dia adalah orang yang meninggal karena al-Quran." Kemudian dia (al-Fudhail) membaw anya.

  Beberapa orang yang membaw anya bercerit a kepada ku (M uhammad bin Basyar) bahw asanya Al-Fudhail berkat a t ent ang anaknya yakni Ali, bahw a pada hari it u t idak dapat melaksanakan shalat zhuhur, ashar, maghrib, dan shalat isya', karena ia belum sadar dari pingsan nya, dan ket ika malam hari barulah beliau sadar lalu beliau mengerjakan shalat - shalat yang t ert inggal oleh nya.

  Al-Khat ib berkat a : " Beliau (Ali) meninggal sebelum ayahnya (Al- Fudhail) yait u beberapa saat set elah mendengar ayat yang dibaca, maka dia pun pingsan lalu meninggal seket ika it u juga.

  Ibrahim Basysyar berkat a : " Ayat yang menyebabkan Ali bin Al- Fudhail meninggal dunia adalah ayat dalam surat al-An'aam :

  

ّدﺮﻧ ﺎﻨﺘﯿﻠﻳ ﻮﻟﺎﻘﻓ . رﺎّﻨﻟا ﻰﻠﻋ اﻮﻔﻗو ذإ ىﺮﺗ ﻮﻟو

  " Dan seandainya engkau (M uhammad) melihat ket ika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkat a : " Seandainya kami

  Aku t ermasuk orang yang menshalat kan nya. Semoga Allah merahmat inya." [100 Qishshah min Qashash Ash-Shalihin. Lihat , Agar Anak

  M udah M enghafal al-Quran, hal 154 - 155. karya Hamdan Hamud Al-Hajiri. cet Darus Sunnah]

  Subhanallah... Alangkah Dahsyat al-Quran. ٍ Bagaimana dengan kit a..!

  Sudah kit a memaham i al-Quran dengan baik..? Semoga Allah memudahkan kit a didalam memahami ayat - ayat - Nya dan mengambil pelajaran dari kit ab-Nya.

  Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus al-M irluny Desa M erlung, Kamis : 13 Ramadhan 1433 H / 02 Agust us 2012 M

  • oOo---

  

Kisah Ketiga

Ibu Berusia 65 tahun, Buta huruf, M enghapal al-Quran selama

16 tahun. Bagaimana dengan kita?

  Seorang ibu bernama Ummu M uhammad (Wadhha At h-Tahyyar) berusia 65 t ahun. Ia bercerit a : " Proses penyimakan yang t erus m enerus dan alat perekam merupakan dua karunia Allah yang mempunyai andil besar dalam mew ujudkan keinginan ku unt uk menghafal al- Quran al-Karim.

  Perjalanan hidup ku bersama hafalan al-Quran t elah berjalan 16 t ahun lamanya, t et api sungguh aku sangat merasa kebahagiaan yang hakiki khususnya ket ika aku baru mulai menghafal al-Quran. Diant ara unsur pent ing yang dapat membant u dalam menghafal adalah adanya niat yang jujur, ikhlas karena Allah semat a, dan bersabar t erhadap segala kesulit an. Sesungguhnya aku adalah seorang but a huruf yang t idak bisa membaca dan menulis sehingga aku banyak mendapat kan kesulit an yang luar biasa diaw alnya. Namun segala puji hanya milik Allah, aku guru w anit a unt uk dat ang kerumahku mem baca al-Quran kepada ku dan menyimak hafalanku set iap harinya. Tidak lupa pula bahw a mot ivasi anak-anak ku yang t iada hent inya merupakan dorongan bagi ku unt uk meneruskan kegiat anku dalam menghafal. Karena but a huruf, maka ket ergant ungan ku pada indra pendengaran merupakan hal yang paling ut ama bagi ku. Ini merupakan salah sat u karunia Allah sebagai ganti dari sifat but a hurufku sehingga bisa mew ujudkan impianku mengkhat amkan al- Quran selama 16 t ahun di lingkungan ahli al-Quran. Aku memohon kepada Allah agar menjadikan ku t ermasuk hamba - hamba-Nya ahli Quran, karena al-Quran adalah cahaya bagi manusia sew akt u didalam kuburnya.

  Akhir kat a aku mengajak saudari - saudari ku unt uk menghafal al- Quran karena sesungguhnya hal t ersebut mudah dan ringan sekali bagi siapa saja yang dim udahkan oleh Allah Ta'ala."

  [M ajalah Al-Usrah hal 15. Lihat , Agar Anak M udah M enghafal al- Quran hal 132-133. Hamdan Hamud al-Hajiri. cet Darus Sunnah] Subhanallah, bagaimana dengan kit a yang masih muda, apalagi - alhamdulillah- sebagian kit a t idak but a huruf? Kemana w akt u kit a pergi dan habiskan?

  M ulailah...bacalah, hafallah, dan ulangilah Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar -Roni al-M irluny

  Desa M erlung-Jambi, 16 Ramadhan 1433 H / 5 Agust us 2012 M

  • oOo---

  

Kisah Keempat

Singa pun M endengarkan al-Quran dengan Khusyu'

  Ahmad bin Thulun adalah salah seorang pemimpin M esir Zaman dahulu dan juga merupakan seorang Ulama yang memiliki kedudukan yang mulia. Nama lengkapnya adalah Abu Al-Hasan bin Ahmad bin Banan. Beliau rahimahullah pernah mendekam di penjara. Penyabab dia dijebloskan ke penjara adalah karena dia dahulu mendakw ahinya. Pejabat t ersebut pun marah kepada beliau sepert i orang yang pura - pura t idak menget ahui sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi w a sallam : " Ada dua orang yang apabila dua orang ini baik, maka menjadi baiklah umat dan apabila buruk, maka akan menjadi buruklah umat t ersebut yakni para ulam a dan umara." Pejabat it u marah dan hilanglah kesabaran nya lalu dia memerint ahkan kepada para pent aranya : " Seret lah orang ini dan sodorkanlah dia kepada singa yang kelaparan. Kemudian kuncilah dia bersama singa t ersebut dan biarkanlah dia, hingga t ubuhnya habis dimakan singa." Ulama t ersebut yakni Ahmad Thulun dimasukkan ke dalam penjara dengan Singa yang sedang kelaparan. Keesokan harinya, para penjaga penjara menemukan ulama t ersebut sedang duduk dengan t enang dan nyaman sambil berdzikir mengingat Allah Ta'ala dan membaca ayat - ayat Al-Quran yang penuh berkah. M ereka mendapat i singa yang kemarin kelaparan t ersebut sedang menundukkan kepalanya dengan t enang dan penuh

  Bagaimana bisa demikian? Ket ahuilah karena sesungguhnya al- Quran it u adalah firman Allah Subhanahu w a t a'ala : Allah Subhanahu w a t a'ala berfirman :

  

ﻦﻳﺬﱠﻟﺍ ﺩﻮﹸﻠﺟ ﻪﻨﻣ ﺮﻌﺸﹾﻘﺗ ﻲﹺﻧﺎﹶﺜﻣ ﺎﻬﹺﺑﺎﺸﺘﻣ ﺎﺑﺎﺘﻛ ﺚﻳﺪﺤﹾﻟﺍ ﻦﺴﺣﹶﺃ ﹶﻝﺰﻧ ﻪﱠﻠﻟﺍ

ۚ

ﻯﺪﻫ ﻚﻟٰﹶﺫ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﹺﺮﹾﻛﺫ ٰﻰﹶﻟﹺﺇ ﻢﻬﺑﻮﹸﻠﹸﻗﻭ ﻢﻫﺩﻮﹸﻠﺟ ﲔﻠﺗ ﻢﹸﺛ ﻢﻬﺑﺭ ﹶﻥﻮﺸﺨﻳ

ۚ

  

ﺩﺎﻫ ﻦﻣ ﻪﹶﻟ ﺎﻤﹶﻓ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﹺﻞﻠﻀﻳ ﻦﻣﻭ ُﺀﺎﺸﻳ ﻦﻣ ﻪﹺﺑ ﻱﺪﻬﻳ ﻪﱠﻠﻟ ﺍ

  " Allah t elah menurunkan perkat aan yang paling baik (yait u) Al Quran yang serupa (mut u ayat -ayat nya) lagi berulang-ulang, gemet ar karenanya kulit orang-orang yang t akut kepada Tuhannya, kemudian menjadi t enang kulit dan hat i mereka di w akt u mengingat Allah. It ulah pet unjuk Allah, dengan kit ab it u Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesat kan Allah, niscaya t ak ada baginya seorang pemimpinpun." [al-Quran surat az-Zumar ayat 23]

  Kemudian bagaimana t idak? Yang t elah menurunkan al- Quran it u adalah Allah Ta'ala yang t elah berfirman :

  

ﻦﻣ ﺎﻋﺪﺼﺘﻣ ﺎﻌﺷﺎﺧ ﻪﺘﻳﹶﺃﺮﱠﻟ ﹴﻞﺒﺟ ٰﻰﹶﻠﻋ ﹶﻥﺁﺮﹸﻘﹾﻟﺍ ﺍﹶﺬٰﻫ ﺎﻨﹾﻟﺰﻧﹶﺃ ﻮﹶﻟ

  " Kalau sekiranya Kami t urunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, past i kam u akan melihat nya t unduk t erpecah belah disebabkan ket akut annya kepada Allah. Dan perumpamaan- perumpamaan it u Kami buat unt uk manusia supaya mereka berfikir." [al-Quran surat al-Hasyr ayat 21]

  ['Ajaib al-Qishash hal 82. Lihat , Agar Anak M udah M enghafal al- Quran hal 156-158. Hamdan Hamud Al-Hajiri]

  Subhanallah... Jika Singa yang buas yang sedang kelaparan saja khusyu' mendengarkan al-Quran, lalu bagaimana dengan kit a? Kit a bisa membaca al-Quran, alhamdulillah. Tapi sudah kah kit a khusyu' dan mengambil pelajaran dari al-Quran? Allah Subhanahu w a t a'ala berfirman :

  

ﹴﺮﻛﺪﻣ ﻦﻣ ﹾﻞﻬﹶﻓ ﹺﺮﹾﻛﱢﺬﻠﻟ ﹶﻥﺁﺮﹸﻘﹾﻟﺍ ﺎﻧﺮﺴﻳ ﺪﹶﻘﹶﻟﻭ

  Dan sesungguhnya t elah Kami m udahkan Al-Quran unt uk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? [al- Qamar ayat 17, 22, 32, 40] Pelajarilah, dan Amalkanlah.

  Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar -Roni al-M irluny

  

Kisah Kelima

M enghafal al-Quran ketika menunggu Sidang

  Syaikh DR.Yahya bin Abdurrazzaq al-Ghaut sani hafizhahullah bercerit a : " Kisah unik lain yang saya dengar juga adalah para t ahanan di salah sat u penjara t idak ada yang memiliki mushaf al-Quran. Oleh karena it u, masing masing dari mereka (para narapidana) mendikt ekan hafalan al-Quran yang dia miliki kepada narapidana lain nya, sehingga semua narapidana dapat menghafal seluruh al- Quran (t anpa mushaf). Kecuali halaman t erakhir dari surat Al- Anfaal. Sebab t idak ada seorang pun dari mereka yang menghafalnya. Hal ini sangat merisaukan mereka. Hingga akhirnya, ket ika t iba giliran persidangan salah seorang dari mereka, dan ia keluar menuju lorong pengadilan unt uk menunggu giliran, maka hal yang pert ama yang ia (salah seorang narapidana) lakukan adalah mencari orang yang menghafal penghujung surat al-Anfaal. Secara kebet ulan ia mendapat kan nya diant ara orang - orang yang hadir disit u. Lalu orang it upun mendikt ekan hafalan nya ia pun kembali kepada t eman - t eman nya dengan membaw a hadiah yang paling berharga.

  Sekembalinya ke penjara, mereka (nara pidana) lain nya langsung berkerumun disekelilingnya, lalu ia mendikt ekan (halaman t erakhir dari surat al-Anfaal) kepada yang lain nya. Ternyat a mereka langsung dapat menghafalnya sejak pert ama kali mendengarnya, sepert i layaknya surat al-Fat ihah."

  [Cara M udah dan Cepat M enghafal al-Quran hal 202-203, DR.Yahya bin Abdurrazzaq al-Ghaut sani. cet Pust aka Imam Syafi'i. judul asli nya Kaifa Tahfazhul Quran al-Karim]

  Subhanallah, begit u semangat nya para narapidana ini dalam menghafal al-Quran.

  Bagaimana dengan kit a? Semoga Allah memudahkan kit a unt uk menghafal al-Qur’an.

  Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar -Roni al-M irluny Desa M erlung, Senin : 17 Ramadhan 1433 H / 06 Agust us 2012 M

  

Kisah Keenam

Seorang Penyanyi M enjadi Seorang Qari' al-Quran

  Dari Abdullah bin M as'ud Radhiyallahu'anhu, : " Bahw a pada suat u hari, beliau melew at i suat u t empat pada arah Kufah, t iba - t iba beliau mendapat i sekumpulan orang - orang fasik yang sedang meminum khamr. Diant ara mereka, ada seorang penyanyi yang bernama Radzan yang bernyanyi sambil memainkan alat musik, dan memiliki suara yang indah. Kemudian ket ika Abdullah bin M as'ud mendengar suaranya ia berkat a : " Aduhai alangkah indahnya suara ini seandainya digunakan unt uk membaca al-Quran." Kemudian Abdullah bin M as'ud menut upi kepalanya dengan kain nya dan berlalu. Ket ika Radzan mendengar ucapan Ibnu M as'ud (secara sayup- sayup), ia pun bert anya kepada t eman - t eman nya : " Siapakah orang ini?" M aka t eman - t eman nya menjaw ab : " Dia adalah Abdullah bin M as'ud Radhiyallahu'anhu, dia adalah sahabat Rasulullah Shallallahu'alaihi w a sallam." Kemudian ia (Radzan) bert anya lagi : " Apa yang ia kat akan t adi?"

  Lant as mereka menjaw ab : " Sesungguhnya ia t adi berkat a : " Aduhai alangkah indahnya suara ini seandainya digunakan unt uk membaca al-Quran." Kemudian t ersent uhlah hat i Radzan dengan ucapan t ersebut , lalu ia pun melempar Al-'Ud (semacam alat m usik jenis kecapi) ket anah dan menghancurkan nya.

  Kemudian ia bergegas mencari Abdullah bin M as'ud Radhiyallahu'anhu hingga ia menemuinya, lalu ia melet akkan sapu t angan dilehernya. Lant as ia menangis dihadapan Abdullah bin M as'ud, maka Abdullah bin M as'ud memeluknya dan menangislah mereka berdua.

  Kemudian Abdullah bin M as’ud berkat a : " Bagaimana aku t idak mencint ai orang yang Allah Ta'ala t elah mencint ai nya (karena bert aubat )." Ia pun bert aubat dari dosanya dan senant iasa mengikut i pelajaran Abdullah bin M as'ud. Sehingga ia pun mendapat kan banyak manfaat dari al-Quran sert a ilmu darinya, yang pada akhirnya hal t ersebut menjadikan nya seorang Imam dalam bidang ilmu." [Qaidul Aw abid hal 20. Agar Anak M udah

  M enghafal al-Quran, hal 168-169. Hamdan Hamud Al-Hajiri. cet Darus Sunnah]

  Subhanallah... Sangat jarang sekali yang ada sepert i ini pada zaman ini. Bahkan yang banyak t erjadi adalah orang yang dianggap ust adz, menjadi seorang Penyanyi. La Haula w a La Quw at a Ilaa Billah -semoga Allah memberi hidayah kepada mereka-

  Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar -Roni al-M irluny Desa M erlung, Selasa : 18 Ramadhan 1433 h / 07 Agust us 2012 M

  • oOo---

  

Kisah Ketujuh

Aku membenci al-Quran dan Al-Quran pun meninggalkan diri ku

  Syaikh M uhammad Ya'qub hafizhahullah berkat a : " Aku pernah duduk bersama seseorang yang t ermasuk dari kalangan konglomerat yang t ernama. Kemudian ia bercerit a kepada ku : " Wahai Syaikh, apakah engkau menget ahui bahw a dahulu aku pernah menghafal al-Quran Al-Karim seluruhnya. Hal it u karena dahulu orangt uaku selalu memaksaku unt uk

  Namun, aku sebenarnya t idak mencint ai al-Quran sedikit pun. La Haula w a La Quw at a Ila Billah, just ru yang aku rasakan al-Quran adalah kesedihan bagi hat iku.

  Aku seringkali berangan - angan agar aku bisa mengendarai mobil, kemudian aku dapat t inggal di villa dan memiliki sebuah pabrik. Aku t idak menginginkan al-Quran, aku ingin menjadi kaya, aku ingin menjadi raja dan aku ingin.... aku ingin... aku ingin..." Kemudian laki - laki it u melanjut kan cerit anya : " Pada suat u malam, aku berm impi dan ku lihat dalam mim piku sebuah hal yang aneh. Aku memegang mushaf dan mendekapnya ke dadaku dengan erat dan penuh rasa cint a, kemudian dat anglah seorang laki laki dan beliau mengambil al-Quran dariku dengan kasar dan kuat .

  Pada pagi harinya, aku t idak dapat mengingat al-Quran w alaupun sat u huruf sekalipun. Kemudian aku meneruskan pendidikan ku ke jenjang perguruan t inggi jurusan bisnis. Setelah it u semua, Allah membukakan bagiku dunia berupa hart a dan benda yang berlimpah.

  Demi Allah, Demi Allah, aku t idak perlu berdust a. Sungguh t elah berlalu 10 t ahun lamanya, sement ara aku kini berusia 68 t ahun, aku t idak dapat merasakan nikmat nya t idur, kecuali set elah badanku t erasa lelah karena menangis dan merat ap, menyesali diriku dengan apa yang t elah aku lakukan t erhadap al-Quran. Sekarang w ahai Syaikh, aku t idak mampu menghafal al-Quran w alaupun hanya sat u ayat saja dan yang lebih parahnya lagi aku t idak mampu membaca w alaupun hanya sat u ayat . La Haula w a La Quw at a Ilaa Billah." [Agar Anak M udah M enghafal al-Quran hal 166-167, Hamdan Hamud Al-Hajiri. cet Darus Sunnah] Siapa yang membenci al-Quran, maka Allah Subhanahu w a t a'ala t idak membut uhkan nya.!

  

ِرﺎَﺼْﻳَﻷْا ﻰِﻟْوُﺄﻳ اْوُﺮِﺒَﺘْﻋﺎَﻓ

  “ Ambilah ibarat (pelajaran dari kejadian it u) hai orang-orang yang mempunyai pandangan” . (Al-Hasyr : 2) Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar -Roni al-M irluny

  Desa M erlung, 19 Ramadhan 1433 H / 08 Agust us 2012 M

  

Kisah Kedelapan

Ku Robek Al-Quran, Al-Quran pun M erobek Hidup ku

  Imam Al-M aw ardi rahimahullah mencerit akan didalam kit ab nya Adab Ad-Din w a Ad-Dunya bahw asanya Al-Walid bin Yazid bin Abdul M alik pada suat u hari bermain - main dengan mushaf al- Quran sebelum ia keluar dari rumahnya, maka dia membuka mushaf, t erbukalah firman Allah Subahanhu w a t a'ala :

  

ﺪﯿﻨﻋ رﺎّﺒﺟ ّﻞﻛ بﺎﺧو اﻮﺤﺘﻔﺘﺳاو

  " Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua orang yang berlaku sew enang - w enang lagi keras kepala." [al- Quran surat Ibrahim ayat 15] Kemudian ia merobek - robek mushaf al-Quran t ersebut dan berkat a : " Apakah engkau mengancam set iap orang yang keras kepala lagi pembangkang? Inilah aku orang yang keras kepala lagi pembangkang. Apabila engkau mendat angi Rabbmu pada hari kiamat nant i, Kat akanlah : " Wahai Rabbku, sesungguhnya Walid t elah merobek - robek ku."

  Beberapa hari kemudian, Allah memberikan nya kemat ian dengan seburuk - buruk kemat ian. Kepalanya disalib di ist ana nya sendiri diat as pagar t ert inggi di negerinya." [Adab Ad-Din w a Ad-Dunya hal 307, Al-M arw adi. Lihat , Agar Anak M udah M enghafal al-Quran 172-173, Hamdan Hamud Al-Hajiri. cet Darus Sunnah]

  

ِرﺎَﺼْﻳَﻷْا ﻰِﻟْوُﺄﻳ اْوُﺮِﺒَﺘْﻋﺎَﻓ

  “ Ambilah ibarat (pelajaran dari kejadian it u) hai orang-orang yang mempunyai pandangan” . (Al-Hasyr : 2) Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar -Roni al-M irluny

  Desa M erlung, Rabu : 19 Ramadhan 1433 H / 08 Agust us 2012 M

  • oOo---

  

Kisah Kesembilan

M enangis karena 1 Ayat al-Quran

  Pada suat u malam, M uhammad bin Al-M unkadir rahimahullah menangis hingga membuat keluarganya merasa khaw at ir t erhadap nya.

  M ereka pun bert anya kepadanya. " Apa yang menyebabkan mu menangis?" Namun beliau t erdiam dan t erus menerus menangis. Kemudian keluarganya mengirim ut usan kepada Abu Hazim unt uk memberi t ahu keadaan nya. Oleh karena it u, dat anglah Abu Hazim dan mendapat i beliau sedang menangis, lant as dia (Abu Hazim) bert anya kepada nya (M uhammad bin Al-M unkadir) : " Wahai saudaraku, apa yang menyebabkan mu menagis? Sungguh engkau t elah membuat keluarga mu khaw at ir?" M aka dia (M uhamamd bin Al-M unkadir) menjaw ab : " Sesungguhnya aku t elah melew at i sebuah ayat dari al-Qur'an." Lalu Abu Hazim rahimahullah meneruskan pert anyaan nya " Ayat apakah it u?" M uhammad bin Al-M unkadir menjaw ab : " Firman Allah Azza w a Jalla :

  

ﻦﻣ ﻪﹺﺑ ﺍﻭﺪﺘﹾﻓﺎﹶﻟ ﻪﻌﻣ ﻪﹶﻠﹾﺜﻣﻭ ﺎﻌﻴﻤﺟ ﹺﺽﺭﹶﺄﹾﻟﺍ ﻲﻓ ﺎﻣ ﺍﻮﻤﹶﻠﹶﻇ ﻦﻳﺬﱠﻠﻟ ﱠﻥﹶﺃ ﻮﹶﻟﻭ

ۚ

ﹶﻥﻮﺒِﺴﺘﺤﻳ ﺍﻮﻧﻮﹸﻜﻳ ﻢﹶﻟ ﺎﻣ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﻦﻣ ﻢﻬﹶﻟ ﺍﺪﺑﻭ ﺔﻣﺎﻴﻘﹾﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﹺﺏﺍﹶﺬﻌﹾﻟﺍ ِﺀﻮﺳ

  " Dan sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai apa yang ada di bum i semuanya dan (ada pula) sebanyak it u besert anya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan it u dari siksa yang buruk pada hari kiamat . Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan." [al-Quran surat az- Zumar ayat 47] M aka Abu Hazim menangis juga dan t angisan mereka berdua semakin menjadi - jadi. Sebagian keluarga Ibnu Al-M unkadir berkat a kepada Abu Hazim : " Kami membaw a mu agar dapat menyelesaikan masalahnya, t et api engkau just ru malah menambahnya (menanggis)." Kemudian dia mencerit akan kepada mereka apa yang sebenarnya menyebabkan mereka berdua menangis." [100 Qishshah M in Qashsh Ash-Shalihin. Lihat , Agar Anak M udah M enghafal al-Quran hal 155-156, Hamdan Hamud AL-Hajiri. cet Darus Sunnah]

  Subhanallah… Kapan air mat a kit a mengalir karena al-Quran? Karena makna yang dikandung nya?

  Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar -Roni al-M irluny Desa M erlung, Jum'at : 21 Ramadhan 1433 H/ 10 Agust us 2012 M

  

Kisah Kesepuluh

Pencinta Nyanyian dan Pencinta al-Quran Ketika W afat

  Simak kisah berikut , dan ambillah pelajaran dari nya. Salah seorang pekerja pemant au lalu lint as bercerit a : " Tiba - t iba kami mendengar suara t abrakan yang kuat , t ernyat a sebuah mobil yang menabrak mobil yang lain nya. Ini merupakan sebuah kecelakaan yang sulit unt uk digambarkan, karena ada dua orang dalam keadaan sangat parah. Kemudian kami mengeluarkan dan membaringkan mereka dit epi jalan. Lalu kami berusaha mengeluarkan pemilik mobil yang sat unya, t et api kami menemukan nya t elah meninggal dunia.

  Kemudian kami kembali kepada kedua orang t adi, dan t ernyat a kami menemukan mereka dalam keadaan sekarat , maka dengan segera t eman ku men-t aqin-kan kepadanya kalimat Syahadat . Tet api lidah kedua orang t ersebut just ru malah melant unkan nyanyian. Keadaan ini semakin membuat ku merinding, t et api t emanku berlaku sebaliknya, ia t erus men-t alqin-kan kalimat syahadat kepada mereka berdua karena ia menget ahui bagaimana seharusnya bersikap t erhadap keadaan yang berdua t erus melant unkan nyanyian - nyanyian, dan semakin lama suara lant unan mereka semakin melemah. Kemudian orang yang pert ama diam lalu di ikut i dengan orang yang kedua hingga akhirnya mereka pun menghembuskan nafas nya yang t erakhir.

  Lant as ia (t aman ku) berkat a : " Aku belum pernah menyaksikan kejadian yang sepert i ini dalam hidupku." Kemudian kami membaw a mereka berdua dengan mobil. Teman ku berkat a : " Sesungguhnya manusia it u mengakhiri hidupnya dengan kebaikan at au keburukan t ergant ung dengan keadaan lahir dan bat in nya." M aka aku pun t akut dengan kemat ian, aku banyak mengambil pelajaran dari kejadian t ersebut dan melakukan shalat pada hari it u dengan khusyu'. Berselang beberapa w akt u, t erjadi lagi sebuah kecelakaan yang sangat mengherankan pula yang menimpa seseorang yang mengendarai mobil dengan kecepat an yang biasa. Pada w akt u it u, m obilnya sedang dalam keadaan rusak karena

  Ia pun t urun dari mobilnya unt uk memperbaiki kerusakan pada salah sat u ban, kemudian secara t iba - t iba dat ang sebuah mobil yang melaju dengan kencang, dan menabraknya dari belakang lalu ia t erjat uh dengan luka yang cukup parah. Kemudian kami membaw anya dengan mobil lalu menghubungi rumah sakit . Ia adalah seorang pemuda yang masih berusia belia. Seorang yang berpegang t eguh dengan agamanya yang dapat t erlihat jelas dari penampilan nya dan ket ika kami membaw anya kami mendengar bergumam, t et api kami t idak bisa mengert i apa yang sedang ia kat akan. Namun ket ika kami melet akkan nya didalam mobil dan berjalan (menuju rumah sakit ), maka barulah kami dapat mendengar nya dengan jelas. Ternyat a ia sedang melant unkan Al-Qur'an dengan suara lemah. Subhanallah.

  Dia t erlihat melakukan hal t ersebut ket ika dalam keadaan krit is. Ia t erus melant unkan al-Quran dengan suara yang indah dan t iba

  • t iba ia t erdiam. Kemudian aku menoleh ke belakang dan t ernyat a dia sedang mengangkat jari t elunjuknya sambil bersyahadat kemudian kepalanya t ert unduk. Aku pun meloncat ke belakang, aku sent uh t angan nya, dadanya, nafasnya, t idak

  Aku pun menat apnya dan menet eskan air mat aku. Lalu aku memberit ahukan t eman ku bahw a ia t elah m eninggal dunia, maka t eman ku pun menangis. Aku pun masih menangis t erisak dan suasana didalam mobil menjadi sangat mengharukan sekali, hingga kami t iba dirumah sakit . Kemudian kami memberit ahukan kejadian nya kepada set iap orang yang kami t emui. Banyak diant ara mereka yang t erharu dan ikut menet eskan air mat a. Diant ara mereka, ada yang set elah mendengar kisah pemuda t ersebut , lalu pergi menghampirinya lalu mencium kening pemuda t ersebut . Semua nya bersikeras unt uk t et ap duduk disana unt uk menshalat kan nya. Salah seorang pet ugas menghubungi rumah pemuda ini dan pada saat it u, orang yang menerima t elepon adalah saudara kandungnya.

  Kemudian ia berkat a t ent ang saudara nya it u : "Dia pergi set iap hari Senin unt uk mengunjungi neneknya yang t inggal sendirian didesa dan dia selalu mencari para janda, anak - anak yat im, dan orang - orang miskin (unt uk bersedekah). Orang - orang didesa t ersebut sangat mengenalnya dan ia juga selalu membaca buku - buku dan kaset - kaset , sedangkan mobilnya penuh dengan beras membut uhkan hingga permen unt uk anak - anak pun t idak dia lupakan.

  Dia selalu menjaw ab jika dit anya t ent ang jauhnya jarak perjalanan yang dia t empuh " Sesungguhnya aku selalu mengambil manfaat dari jauhnya perjalanan dengan menghafal al-Quran dan mengulangnya, dan juga dengan kaset - kaset yang bermanfaat , sesungguhnya aku selalu mem ohon ganjaran pahala at as set iap langkah yang aku ayunkan." Salah seorang yang hadir disana berkat a : " Dulu aku sering merasa bahw a diriku selalu t erombang ambing t anpa arah di dalam kehidupan ini. Aku selalu dihempaskan oleh kebingungan dari segala arah karena w akt u ku banyak yang kosong dan penget ahuan ku yang sedikit dan aku pada w akt u it u sangat jauh sekali dari Allah. Ket ika kami menshalat kan pemuda t ersebut , lalu kami menghadiri penguburan nya dan set elah pemuda it u memulai menjalani hari pert amanya diakhirat , m aka aku seolah - olah mulai menjalani hari pert amaku didunia ini. Aku benar - benar t elah bert aubat kepada Allah Yang M aha Esa."

  [Hikayat M in Suu' Al-Khat imah hal 37-38. Lihat , Agar Anak M udah M enghafal al-Quran hal 181-184. Hamdan Ham ud Al-Hajiri. cet

  Darus Sunnah] Alangkah indahnya akhir kehidupan para ahli Qur'an, para penghafal al-Quran. Dan alangkah buruknya akhir kehidupan para ahli nyanyian. Semoga Allah memasukkan kit a kedalam golongan ahli al-Quran. aamiin

  Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus Al-M irluny Desa M erlung, Sabt u : 22 Ramadhan 1433 H / 11 Agust us 2012 M

  • oOo---

  

Kisah Kesebelas

Keajaiban Hafalan dan Kekuatan M emori

  1. Hafal al-Quran dalam w akt u 3 hari. Hisyam bin M uhammad Al-Kalbi yakni seorang ahli nasab yang t erkenal, penulis buku Al-Jamharat u fi Al-Ansab, beliau berkat a : seorang pun. Aku mempunyai paman yang selalu menegurku jika t idak memiliki hafalan al-Quran. Lant as aku masuk ke rumah kami dan bersumpah t idak akan keluar sebelum aku dapat menghafal al-Quran seluruhnya. Kemudian aku pun menghafalnya hanya dalam w akt u 3 hari saja." 2. Hafal al-Quran dalam w akt u 40 hari.

  Disebut kan bahw a Amir Asy-Sya'bi yakni seorang Tabi'in yang dikenal sebagai Ulama Kufah, beliau mam pu menghafal al-Quran hanya dalam w akt u 40 hari saja.

  3. Hafal al-Quran dalam w akt u 80 hari. Disebut kan dalam biografi Imam Ibnu Syihab az-Zuhri rahimahullah bahw a beliau menghafal al-Quran selama 80 hari.

  4. Hafal al-Quran dalam w akt u 2 bulan. Disebut kan dalam biografi Abu Wa'il Syaqiq bin Salamah disebut kan bahw asanya beliau menghafal al-Quran selama dua bulan.

  5. Hafal al-Quran dalam usia 5 t ahun. Imam Al-Khat ib Al-Baghdadi menyebut kan t ent ang gurunya yang bernama Abdullah bin Al-Laban bahw asanya beliau t elah menghafal al-Quran ket ika usia beliau baru menginjak 5 t ahun.

  6. Hafal al-Quran dalam w akt u 3 bulan. Dalam sebuah saluran t elevisi Al-Fajar ada pert emuan dengan Syaikh Shabir Abd Al-M aqsud. Syaikh bercerit a t ent ang dirinya : “ Aku ingin menghafal al-Quran, maka aku memint a pert olongan kepada Allah unt uk menghafalnya dan t idak lama sekit ar 3 bulan t ernyat a aku sudah menghafal al-Quran dengan mant ap. Bahkan aku menghafal pula nomor – nomor ayat dan t idaklah ada sat u ayat dari al-Quran, melainkan aku menghafalnya berikut nomornya, Aku t idak pernah salah kecuali dua kali saja.” Padahal beliau adalah seorang yang diuji dengan kebut aan sehingga t idak bisa melihat .

  7. Hafal al-Quran dalam w akt u 2 bulan. Dalam kit ab Ulamauna karya Fahd al-Badrani dan Fahd al-Barak disebut kan t ent ang biografi Syaikh Abdurrahman Ad-Dausari bahw asanya “ Beliau menghafal al-Quran al-Karim hanya dalam menjauhkan diri dari manusia, bahkan beliau t idak kelaur rumah, melainkan unt uk shalat saja.” [Agar Anak M udah M enghafal al-Quran hal 185, 189-190 dan

  194, Hamdan Hamud Al-Hajiri. Cet Darus Sunnah] Subhanallah… Sangat jauh nya kit a jika dibandingkan dengan mereka. Semoga Allah memudahkan kit a didalam menghafal dan mempelajari al-Quran dan mengamalkan nya.

  Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar -Roni al-M irluny Desa M erlung, Sabt u 22 Ramadhan 1433 H / 11 Agust us 2012 M

  • oOo---

  

Kisah Keduabelas

  Sesungguhnya Al-Qur'an dit urunkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi w a sallam dikot a M ekkah dan kaum M usyrikin sert a kaum kafirin pada saat it u mendengarnya. M ereka t inggi, sert a kefasihan nya dan penjelasan nya yang menakjubkan. Tidak ada sat u pun dari manusia yang sanggup menandinginya at au menyamainya. Seandainya saja mereka t idak membangkang dan sombong, niscaya mereka t elah menjadi orang - orang yang mendapat hidayah, t et api kesombongan t elah menghalangi mereka dari Islam dan menghalangi mereka dari beriman. Berikut ini beberapa cont oh orang yang t ergerak hat inya dengan ket inggian sast ra Al-Qur'an dan t ercat at dari pengungkapan mereka dibeberapa kesempat an yang berbeda t ent ang nya, pengakuan mereka akan ket inggian bahasa al-Qur'an, keindahan penjelasan nya sert a luasnya cakupan nya.

  

Abu Sufyan, Al-Akhnas dan Abu Jahl yang M encuri Bacaan Al-

Qur'an

  Tat kala Rasulullah Shallallahu'alaihi w a sallam shalat di rumahnya di M ekkah dan sedang membaca al-Qur'an, m aka t iba - t iba dat ang Abu Sufyan bin Harb (sebelum dia masuk Islam), Al- Akhnas bin Syuraik dan Abu Jahl bin Hisyam unt uk menguping Al - masing dari mereka mengambil posisi unt uk duduk disisi rumah beliau, sedangkan sat u sama lain dari mereka t idak saling menget ahui, hingga t at kala fajar menyingsing set iap dari mereka pun bergegas unt uk kembali kerumahnya masing - masing. Namun t at kala hendak beranjak pulang, dipert engahan jalan, mereka saling bert emu.

  M ereka pun saling mencela sat u sama lain nya dan saling berkat a : " Jangan kalian ulangi lagi karena seandainya orang - orang rendahan menget ahui kalian, maka sungguh kalian t elah melukai hat i mereka." lalu mereka pun pulang.

  Pada malam yang kedua, kembalillah set iap dari mereka ke t empat semula unt uk mencuri bacaan dan mendengar al-Qur'an, lalu mereka bermalam disit u unt uk mendengarkan Al-Qur'an, hingga ket ika fajar menyingsing, mereka pun bergegas pergi dan bert emu lagi, maka sat u sama lain saling berkat a kepada yang lain nya sebagaimana yang mereka kat akan pada pert emuan sebelumnya, kemudian mereka pulang. Terulang lagi hal it u pada malam ket iganya, lalu mereka berkat a, perjanjian unt uk t idak kembali lagi mendengarkan Al-Qur'an.” M aka mereka pun saling berjanji unt uk t idak kembali lagi, kemudian mereka pulang kerumah.

  Pada pagi hari keesokan hari nya, pergilah Al-Akhnas bin Syuraik ke rumah Abu Sufyan dan berkat a : " Wahai Abu Hanzhalah - kunyah lain dari abu sufyan-, apa pendapat mu t erhadap apa yang t elah engkau dengar dari M uhammad?" Lalu dijaw ab oleh Abu Sufyan : " Wahai Abu Tsa'labah (kunyahnya Al-Akhnas), Demi Allah, sungguh aku t elah mendengar sesuat u yang aku mengert i dan pahami maksudnya." M aka Al-Akhnas berkat a : " Demi Allah, aku juga berpendapat yang sama dengan mu." Kemudian dia (Al-Akhnas) keluar menemui Abu Jahl dirumahnya dan berkat a kepadanya, " Wahai Abu Hakam -kunyah lain Abu Jahl- apa pendapat mu t erhadap apa yang t elah engkau dengar dari M uhammad?"

  Lalu Abu Jahl berkat a : " Apa yang aku dengar? Kami berpecah belah dengan ket urunan Abdul M anaf, padahal dahulu apabila mereka memberi makan, maka kami pun m emberi makan, mereka memberi jam inan, maka kami pun memberi jam inan. M ereka memberi, maka kami pun memberi juga, hingga t at kala kami beriringan sew akt u berkendaraan, maka kami pun pada w akt u laksana dua pasang kerbau laut , hingga t at kala akhirnya mereka berkat a : " Sesungguhnya nabi yang diberi w ahyu dari langit berasal dari ket urunan kami, maka kapankah kit a dapat sama sepert i mereka?" Demi Allah sekali - laki aku t idak akan beriman kepadanya juga t idak akan membenarkan nya." M aka bangkit lah Al-Akhnas darinya lalu pergi meninggalkan Abu Jahl.

  [Dalailun Nubuw ah 2/ 206, Abu Bakar Ahmad bin Al-Husain dan Al-Bidayah w an Nihayah 3/ 63, Ibnu Kat sir. Diambil dari kit ab

  Dengan Al-Qur'an M asuk Islamlah M ereka hal 66-69, Abdul Aziz Sayyid Hasyim Al-Ghazzauli. cet Darus Sunnah] bersambung kekisah yang lain insya'Allah....

  Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar -Roni al-M irluny

  

Kisah Ketigabelas

Utbah bin Rabi’ah

  Ut bah bin Rabi’ah adalah seorang pemuka dikaumnya. Pada suat u hari ia pernah duduk – duduk di majelis Quraisy. Sement ara Rasulullah Shallallahu’alaihi w a sallam pada saat it u sedang duduk sendirian.

  Kemudian Ut bah berkat a : “ Wahai kaum Quraisy, t idakkah kalian memberikan izin kepada ku unt uk menemui M uhammad dan mengajaknya berbicara, lalu aku t aw arkan kepadanya beberapa hal, barangkali saja ia mau menerima sebagian nya, lalu kit a berikan apa yang di inginkan dan maka dengan demikian kit a pun dapat t enang dari ulahnya (maksudnya dari dakw ahnya)?” M ereka berkat a : “ Ya t ent u saja, Wahai Abu Walid, t emuilah ia dan ajaklah ia berbicara.” Kemudian Ut bah pergi menemuinya, lalu berkat a : “ Wahai anak saudaraku, sesungguhnya engkau adalah bagian dari kami yang engkau t elah ket ahui sendiri kedudukan mu didalam nasab dan membaw a sebuah berit a yang besar maka engkau memecah belah kesat uan mereka dan menganggap bodoh impian mereka, engkau cela dengan nya agama dan t uhan – t uhan mereka, engkau kafirkan dengan nya orang – orang t erdahulu dan ayah – ayah mereka, maka dengarkanlah aku, karena aku akan menaw arkan kepadamu beberapa hal, yang barangkali nant inya bisa menjadi bahan pert imbangan mu, dan semoga saja engkau akan menerima beberapa darinya, lant as Rasulullah Shallallahu’alaihi w a sallam bersabda : “ Kat akanlah w ahai Abu Walid, aku akan mendengarnya.” Ut bah berkat a : “ Wahai anak saudaraku, jika yang engkau inginkan dari ini semua (dari dakw ah m u) adalah hart a maka kami akan mengumpulkan nya unt uk mu dari hart a – hart a kami hingga engkau menjadi orang yang paling kaya diant ara kami, dan jika engkau menginginkan dengan nya kemuliaan, maka kami akan memuliakanmu hingga kami t idak memulaikan siapapun selain engkau, dan jika engkau inginkan adalah kekuasaan, maka kami akan membuat mu menjadi berkuasa at as kami, at au jika hal yang engkau baw a ini adalah hanya pendapat mu saja dan engkau t idak mampu menghalaunya dari dirimu, maka kami akan

kami unt uknya hingga engkau sembuh darinya karena t erkadang seseorang it u t erkalahkan dengan baw aan t abiat nya hingga ia berobat darinya…” Tat kala Ut bah selesai dari perkat aan nya, sement ara Rasulullah Shallallahu Alaihi w a Sallam mendengarkan nya dengan baik, lant as beliau berkat a : “ Apakah engkau t elah selesai w ahai Abul Walid?” Ia menjaw ab : “ Ya” Lalu beliau berkat a : “ M aka sekarang dengarkanlah aku.” Ia berkat a “ Ya, aku akan mendengarkan mu.” Lant as Rasulullah Shallallahu Alaihi w a Sallam membacakan firman Allah Subhanahu w a t a’ala :

  ( 1 ) ﻢﺣ

  ( 2 ) ﹺﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ﹺﻦٰﻤﺣﺮﻟﺍ ﻦﻣ ﹲﻞﻳﹺﱰﺗ

  ( 3 )

ﹶﻥﻮﻤﹶﻠﻌﻳ ﹴﻡﻮﹶﻘﱢﻟ ﺎﻴﹺﺑﺮﻋ ﺎﻧﺁﺮﹸﻗ ﻪﺗﺎﻳﺁ ﺖﹶﻠﺼﹸﻓ ﺏﺎﺘﻛ

  ( 4 )

ﹶﻥﻮﻌﻤﺴﻳ ﻻ ﻢﻬﹶﻓ ﻢﻫﺮﹶﺜﹾﻛﹶﺃ ﺽﺮﻋﹶﺄ ﹶﻓ ﺍﺮﻳﺬﻧﻭ ﺍﲑﺸﺑ

  ( 5 ) ﺮﹾﻗﻭ ﺎﻨﹺﻧﺍﹶﺫﺁ ﻲﻓﻭ ﻪﻴﹶﻟﹺﺇ ﺎﻧﻮﻋ ﺪﺗ ﺎﻤﻣ ﺔﻨﻛﹶﺃ ﻲﻓ ﺎﻨﺑﻮﹸﻠﹸﻗ ﺍﻮﹸﻟﺎﹶﻗﻭ ﹶﻥﻮﹸﻠﻣﺎﻋ ﺎﻨﻧﹺﺇ ﹾﻞﻤﻋﺎﹶﻓ ﺏﺎﺠﺣ ﻚﹺﻨﻴﺑﻭ ﺎﻨﹺﻨﻴﺑ ﻦﻣﻭ

  ( 1 ) Haa M iim. ( 2 ) Dit urunkan dari Tuhan Yang M aha Pemurah lagi M aha Penyayang.

  ( 3 ) Kit ab yang dijelaskan ayat -ayat nya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, unt uk kaum yang menget ahui, ( 4 ) yang membaw a berit a gembira dan yang membaw a peringat an, t et api kebanyakan mereka berpaling, t idak mau mendengarkan. ( 5 ) M ereka berkat a: " Hat i kami berada dalam t ut upan (yang menut upi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan t elinga kami ada sumbat an dan ant ara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula)" . [Al-Qur’an Surat Fushilat ayat 1- 5] Kemudian beliau meneruskan bacaan nya dan ket ika Ut bah mendengarnya ia t erdiam hingga Rasulullah sampai pada ayat sajadah lalu beliaupun sujud, kemudian berkat a : “ Sungguh engkau t elah mendengarnya w ahai Abu Walid apa yang seharusnya engkau dengar.” Lalu Ut bah pergi menuju kepada sahabat – sahabat nya maka merekapun saling berkat a kat a : “ Kami bersumpah, demi Allah t elah dat ang kepada kalian Abul Walid dengan w ajah yang t idak sama sebagaimana ia pergi t adi.” M aka t at kala ia duduk dihadapan mereka, m ereka langsung bert anya : “ Apa yang t erjadi t adi, w ahai abul Walid?” maka ia menjaw ab : “ Tadi aku mendengar sebuah perkat aan dan dem i Allah, aku belum pernah mendengar yang semisalnya sama sekali dan aku berumpah dengan nama Allah bahw a perkat aan it u bukanlah syair, juga bukan perkat aan t ukang sihir at au perkat aan dukun. Wahai kaum Quraisy pat uhilah aku dan biarkanlah ia bersama dengan apa yang diserukan nya dan tinggalkanlah ia karena demi Allah sesungguhnya didalam perkat aan yang aku dengar t adi t erdapat berit a besar yang jika bangsa Arab menerimanya, maka akan cukuplah hal it u dari selain nya, dan apabila hal it u muncul dikalangan orang Arab, maka akan membesarkan kekuasaan kalian sert a akan menambahkan

kejayaan kalian dan kalian pada saat it u menjadi manusia yang paling berbahagia dengan nya.