Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian

  Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen PT Berlina Tbk dan Entitas Anaknya

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013

dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal

  31 Maret 2015 dan 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2014 dan 2013

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan

untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Beserta Laporan Auditor Independen

  

DAFTAR ISI

Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian

  Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 – 4

  Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

  5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

  6 Laporan Arus Kas Konsolidasian

  7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 – 106

  Informasi keuangan tambahan

  Lampiran

  Laporan keuangan tersendiri entitas induk Laporan Posisi Keuangan

  1 Laporan Laba Rugi Komprehensif

  2 Laporan Perubahan Ekuitas

  3 Laporan Arus Kas

  4

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,

dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

  1 Januari 2013/

  31 Desember

  31 Desember

  31 Desember 2014 2013 2012 (Disajikan (Disajikan (Disajikan Catatan

31 Maret 2015 kembali) kembali) kembali) Rp Rp Rp Rp ASET ASET LANCAR

  Kas dan setara kas 2f,2g,4,43,46 84.105.669 107.951.932 73.003.111 43.733.397 Investasi dalam efek jangka pendek 2g,5,43,44,46 4.177.901 3.823.151 5.104.452 5.048.147 Piutang usaha – pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp 313.001 pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp 313.001;

  31 Desember 2013: Rp 600.199 dan

  1 Januari 2013/ 31 Desember 2012: Rp 313.001) 2g,2h,6,43,46 240.299.131 226.734.015 158.115.180 137.090.866

  2g,2h,2x,7, Piutang lain-lain – pihak ketiga 43,46 5.571.816 5.632.668 1.880.503 8.934.798 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak sebesar Rp Nihil pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp Nihil

  31 Desember 2013: Rp 6.933.857 dan 1 Januari 2013/

  31 Desember 2012: Rp 2.137.212) 2i,8 181.963.027 184.314.236 148.582.554 115.735.586 Uang muka pembelian 9 19.048.435 15.987.801 37.750.225 20.895.256 Pajak dibayar di muka 2s,38a 34.221.414 – 31.295.132 27.649.604 Beban dibayar di muka 2k,10 6.598.568 5.281.069 4.365.544 1.724.026

  

Total aset lancar 575.985.961 581.020.004 456.451.173 333.162.076

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

  1

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,

dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

  1 Januari 2013/

  31 Desember

  31 Desember

  31 Desember 2014 2013 2012 (Disajikan (Disajikan (Disajikan Catatan

31 Maret 2015 kembali) kembali) kembali) Rp Rp Rp Rp ASET TIDAK LANCAR

  Piutang kepada pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp Nihil pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp Nihil;

  31 Desember 2013: Rp Nihil;

  1 Januari 2013/ 31 Desember 2012:

  • – – – Rp 3.003.135) 2e,11

  2.254.700 Aset pajak tangguhan 2s,2x,38d 1.201.647 1.103.197 1.331.581 3.150.651

  • – – Beban tangguhan 38f 1.539.345 1.539.345 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 522.503.819 pada tanggal

  31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp 494.367.959; 31 Desember 2013: Rp 434.771.498; dan 1 Januari 2013/

  31 Desember 2012 : 2l,2m,2p,12, Rp 358.256.418) 19,44 713.400.772 719.368.856 639.297.618 427.232.116

  Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 14.452.791 pada tanggal

  31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp 14.037.551; 31 Desember 2013 : Rp 12.677.688 dan 1 Januari 2013/

  31 Desember 2012 : Rp 10.347.338) 2q,13 27.342.404 27.757.644 22.196.840 2.354.290 Aset keuangan tidak lancar lainnya 14,46,47 4.593.203 4.324.154 4.010.268 2.970.043 Aset tidak lancar lain-lain 15,46,47 494.046 512.161 548.881 871.360

  

Total aset tidak lancar 747.032.072 753.066.012 668.924.533 440.372.505

TOTAL ASET 1.323.018.033 1.334.086.016 1.125.375.706 773.534.581

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

  2

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,

dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

  1 Januari 2013/

  31 Desember

  31 Desember

  31 Desember 2014 2013 2012 (Disajikan (Disajikan (Disajikan Catatan

31 Maret 2015 kembali) kembali) kembali) Rp Rp Rp Rp LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

  2g,16a,43,44, Pinjaman bank jangka pendek 45,46 225.053.650 221.903.530 194.908.726 82.713.603

  2g,17,43, Utang usaha – pihak ketiga 45,46 164.033.413 167.710.370 168.261.171 122.673.690 Utang pajak 2s,38b 5.240.288 4.783.842 7.389.274 6.259.933 Utang lain-lain – pihak ketiga 2g,18,45,46 3.409.407 4.776.283 8.767.298 9.869.001 Utang pembelian aset tetap jangka 20a,43,44, pendek 45,46 25.641.144 51.538.526 19.992.865 35.584.190 Uang muka penjualan 21 5.153.753 3.120.990 21.866.532 682.211 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 22,45,47 8.162.690 5.498.492 2.985.603 2.677.675

  23,43,45, Beban masih harus dibayar 46,47 18.453.665 17.491.452 25.794.418 6.655.947 Liabilitas yang jatuh tempo dalam satu tahun:

  2g,16b,40,43, Pinjaman bank 45,46 39.689.000 44.053.661 85.626.162 51.750.525

  2g,2m,24,38, Utang sewa pembiayaan 43,44,46 32.997.657 34.232.298 26.776.571 23.319.408

  Total liabilitas jangka pendek 527.834.667 555.109.444 562.368.620 342.186.183

LIABILITAS JANGKA PANJANG

  Utang jangka menengah

  • – 2g,19,45,46 196.461.505 196.209.719 – Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

  2g,16b, Pinjaman bank 43,45,46 122.567.255 109.513.605 77.917.460 69.085.138

  2g,2m,24,41, Utang sewa pembiayaan 43,44 61.930.483 65.070.567 31.262.205 38.829.619

  20b,43, Utang pembelian aset tetap 44,46 6.213.158 – 122.869.511 – Liabilitas pajak tangguhan 2o,2x,38d 9.383.273 8.417.823 215.361 743.792 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2n,2x,25 37.693.734 35.479.074 30.484.234 31.996.549 Total liabilitas jangka panjang 428.036.250 420.903.946 262.748.771 140.655.098

  

TOTAL LIABILITAS 955.870.917 976.013.390 825.117.391 482.841.281

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

  3

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013,

dan 1 Januari 2013 / 31 Desember 2012

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

  1 Januari 2013/

  31 Desember

  31 Desember

  31 Desember 2014 2013 2012 (Disajikan (Disajikan (Disajikan Catatan

31 Maret 2015 kembali) kembali) kembali) Rp Rp Rp Rp EKUITAS

  Modal saham: Modal dasar – 1.500.000.000 (angka penuh) saham dengan nilai nominal

  Rp 50 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh –

  690.000.000 (angka penuh) saham 26 34.500.000 34.500.000 34.500.000 34.500.000 Tambahan modal disetor 27 575.000 575.000 575.000 575.000 Saldo laba:

  Ditentukan penggunaannya 6.900.000 6.900.000 6.900.000 6.900.000 Belum ditentukan penggunaannya 2x 237.394.705 236.908.132 186.467.392 206.486.044

  Komponen ekuitas lainnya 28 62.435.938 53.819.648 50.324.836 16.472.921 Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 341.805.643 332.702.780 278.767.228 264.933.965 Kepentingan non-pengendali 2x,29 25.341.473 25.369.846 21.491.087 25.759.335

  

TOTAL EKUITAS 367.147.116 358.072.626 300.258.315 290.693.300

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.323.018.033 1.334.086.016 1.125.375.706 773.534.581

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

  4

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015, dan

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan

  

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

  31 Maret

  31 Desember

  31 Desember 2014 2014 2013 (Tiga bulan) (Satu tahun) (Satu tahun)

31 Maret 2015 (Disajikan (Disajikan (Disajikan Catatan (Tiga bulan) kembali) kembali) kembali) Rp Rp Rp Rp

  

PENJUALAN NETO 2n,31 297.251.683 309.748.543 1.258.841.240 960.999.965

BEBAN POKOK PENJUALAN 2n,32 (235.540.780) (249.698.834) (1.030.720.991) (791.646.369)

LABA BRUTO 61.710.903 60.049.709 228.120.249 169.353.596

  Pendapatan lainnya 2n,33 4.315.566 22.161.361 19.731.051 13.054.531 Pendapatan bunga dan keuangan 2n 111.864 432.656 509.691 194.704 Beban penjualan 2n,34 (10.153.155) (8.984.792) (41.031.523) (31.123.338) Beban umum dan administrasi 2n,2x,35 (16.880.180) (16.601.169) (65.680.906) (61.756.407) Beban bunga dan keuangan 2n,36 (18.091.094) (13.557.848) (59.931.157) (39.514.276) Beban lainnya 2n,37 (17.914.941) (722.019) (6.950.677) (57.465.359)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 3.098.963 42.777.898 74.766.728 (7.256.549)

  Beban pajak penghasilan 2x,38e (2.127.975) (8.953.632) (17.794.581) (4.306.188)

  

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 970.988 33.824.266 56.972.147 (11.562.737)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA:

  Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba-rugi: Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan 2d,26 8.616.290 (11.591.690) 3.494.812 33.851.915

  Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba-rugi: Pengukuran kembali imbalan kerja 2x (653.992) (819.305) (3.349.386) 6.475.978 Beban pajak penghasilan terkait 2x 141.204 203.919 696.738 (1.618.994)

TOTAL LABA KOMPREHENSIF

  Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 2x 968.716 30.117.172 52.873.468 (8.674.579) Kepentingan non-pengendali 2x 2.272 3.707.094 4.098.679 (2.888.158)

  Total 970.988 33.824.266 56.972.147 (11.562.737)

  Total laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 2x 9.102.863 17.959.659 53.935.552 29.703.263 Kepentingan non-pengendali 2x (28.373) 3.657.531 3.878.759 (2.557.101)

  Total 9.074.490 21.617.190 57.814.311 27.146.162 DASAR LABA (RUGI) PER SAHAM (angka penuh)

  Laba (rugi) per saham tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk

  1

  44 77 (13)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

  5

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan

  

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

  Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Komponen ekuitas Saldo laba lainnya Selisih kurs Belum karena Kepentingan Modal saham Tambahan Ditentukan ditentukan penjabaran non- Catatan biasa modal disetor penggunaannya penggunaannya laporan keuangan Total pengendali Jumlah ekuitas Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo awal 1 Januari 2013 34.500.000 575.000 6.900.000 217.546.360 16.472.921 275.994.281 25.835.651 301.829.932

  Penyesuaian sehubungan dengan penerapan

  46 – PSAK 24 (Revisi 2013) (11.060.316) – –

  (11.060.316) (76.316 ) (11.136.632) –

  

Saldo awal 1 Januari 2013 disajikan kembali 34.500.000 575.000 6.900.000 206.486.044 16.472.921 264.933.965 25.759.335 290.693.300

  Kepentingan non-pengendali atas entitas anak yang diakuisisi

  28 88.853 – – – – – –

  88.853 Pembagian dividen

  29 (15.870.000) (15.870.000) (1.800.000) – – – –

  (17.670.000)

  • – – – Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan

  (4.148.652) 33.851.915 29.703.263 (2.557.101) 27.146.162

  

Saldo 31 Desember 2013 34.500.000 575.000 6.900.000 186.467.392 50.324.836 278.767.228 21.491.087 300.258.315

  50.440.740 3.494.812 – – – Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 53.935.552 3.878.759 57.814.311

  

Saldo 31 Desember 2014 34.500.000 575.000 6.900.000 236.908.132 53.819.648 332.702.780 25.369.846 358.072.626

  486.573 8.616.290 – – – Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan 9.102.863 (28.373) 9.074.490

  

Saldo 31 Maret 2015 34.500.000 575.000 6.900.000 237.394.705 62.435.938 341.805.643 25.341.473 367.147.116

Saldo awal 1 Januari 2014 34.500.000 575.000 6.900.000 186.467.392 50.324.836 278.767.228 21.491.087 300.258.315

  29.551.349 (11.591.690) – – – Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan 17.959.659 3.657.531 21.617.190

  

Saldo 31 Maret 2014 34.500.000 575.000 6.900.000 216.018.741 38.733.146 296.726.887 25.148.618 321.875.505

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

  6

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit), dan

  

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

  31 Maret

  31 Desember

  31 Desember 2014 2014 2013

  31 Maret (Tiga bulan) (Satu tahun) (Satu tahun) 2015 (Disajikan (Disajikan (Disajikan Catatan (Tiga bulan) kembali) kembali) kembali) Rp Rp Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

  Penerimaan kas dari pelanggan 291.284.994 265.003.792 1.201.772.425 960.376.574 Pembayaran kas kepada pemasok (176,213,480) (153.240.540) (755,488,441 ) (647.876.068) Pembayaran kas kepada karyawan (39.866.513) (35.533.802) (170.328.080) (146.426.033) Kas dihasilkan dari operasi 75,205,001 76.229.450 275.955.904 166.074.473 Pembayaran bunga dan beban keuangan (18..573.625) (11.311.886) (58.164.947) (38.440.389) Pembayaran pajak penghasilan (3,072,479 ) (4.895.743) (19,685,354) (24,547,580)

  

Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi 53.558.897 60.021.821 198.105.603 103.086.504

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

  Penerimaan bunga 2n 111.864 432.656 509.691 194.704 Pembayaran uang muka pembelian aset tetap 9,44 (3.155.182) (1.841.844) (3.907.204) (13.431.305) Perolehan aset tetap 12,44 (2.825.537) (16.519.300) (40.630.726) (57.734.864) Akuisisi entitas anak

  • – (27.720.000) – – 5 2.800.030 1.000.000
  • – – Hasil penjualan investasi dalam efek jangka pendek

  11 – – Penerimaan kas dari pihak berelasi 2.254.700 –

  • – 13 – (3.319.254)
  • – Perolehan aset tak berw
  • – Hasil penjualan aset tetap dan disewa kembali 15,44 12.039.522 36.676.079 15.826.839 Hasil penjualan aset tetap 12,44 110.909 – 396.823 695.821

  

Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (5.868.855) (5.778.057) (7.474.561) (78.914.105)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

  Penerimaan pinjaman bank jangka pendek 16a,44,47 172,679,781 115.587.682 503,328,142 456,475,979 Penerimaan pinjaman bank jangka panjang 16b,44,47 16,014,047

  • – Pembayaran pinjaman bank jangka pendek 16a,44,47 (205,639,020) (154,955,824) (674,936,483) (456,475,450) Pembayaran pinjaman bank jangka panjang 16b,44,47 (13,328,781)) (24,529,776) (164,850,347) (59,516,287) Pembayaran utang pembelian aset tetap 20,44 (34.553.824) (51.401.970) – – Pembayaran dividen kepada pemegang saham
  • – – – non-pengendali entitas anak 18,30

  66,283,613 77,181,701

  (1.800.000) Penerimaan utang jangka menengah 19 – – 200.000.000 –

  21,44 – – 18.217.277 – Penerimaan uang muka penjualan aset tetap Pembayaran utang sewa pembiayaan 24,44 (9.123.634) (9.255.502) (34.693.676) (24.448.985)

  (2.600.000) – – Pembayaran pinjaman kepada pihak ketiga –

  • – Pembayaran dividen

  (15.733.992) – –

  

Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan (73.951.431) (73.153.420) (156.270.721) (8.699.757)

KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS (26.261.389) (18.909.656) 34.360.321 15.472.642

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 107.951.932 73.003.111 73.003.111 43.733.397

  48 – – Penambahan kas melalui akuisisi entitas anak 3.596.445 –

  Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 2.415.126 (2.805.424) 588.500 10.200.627

  

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 84.105.669 51.288.031 107.951.932 73.003.111

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan

Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan

  

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M

  a. Pendirian dan informasi umum

  PT Berlina Tbk (”Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968. Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan perubahan yang terakhir Undang- undang No. 25 tahun 2007, berdasarkan akta No. 35 tanggal 18 Agustus 1969 dari Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora S.H, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/423/18 tanggal

  12 Desember 1973 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1977. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris No. 10 tanggal 8 Juli 2014 dari Diah Gunarti Listianingsih Soemarwoto, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-06134.40.20.2014 tanggal 4 Agustus 2014.

  Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Jababeka Raya Blok E No. 12-17, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Perusahaan mempunyai pabrik yang berlokasi di Pandaan (Jawa Timur), Tangerang (Banten) dan Cikarang (Jawa Barat).

  Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri plastik dan industri lainnya yang menggunakan bahan pokok plastik dan fiberglass. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1970. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri.

  Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha yang dimiliki oleh PT Dwi Satrya Utama yang merupakan entitas induk langsung dan terakhir Perusahaan.

  b. Penawaran umum saham Perusahaan

  Pada tanggal 12 September 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan suratnya No. SI-048/SHM/MK-10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Nopember 1989 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

  Pada tanggal 21 Juni 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. 0154/PM/1993, untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 17.250.000 (angka penuh) saham.

  Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Juli 1993. Pada bulan Agustus 2008, Perusahaan menetapkan pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham (nilai penuh) menjadi Rp 250 per saham (nilai penuh). Seluruh saham Perusahaan sejumlah 138.000.000 (angka penuh) saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

  Pada bulan Nopember 2012, Perusahaan kembali melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham (nilai penuh) menjadi Rp 50 per saham (nilai penuh).

1. U M U M (Lanjutan)

c. Entitas anak

  PT Quantex (QTX) Tangerang, Banten

  Berlina Pte. Ltd. (BS) Singapura Industri plastik dan perdagangan umum

  Hefei, China Industri botol dan cap plastik dan sikat gigi 2004 100% 100% 100% 100% 306.765.565 293.719.923 312.666.300 232.720.850

  Hefei Paragon Plastic Packaging Co. Ltd. (HPPP)

  Industri pengolahaan plastik, perdagangan dan jasa 2014 99,99% 99,99% 99,99% – 26.326.954 24.730.158 6.939.281 –

  PT Natura Plastindo (NP) Pasuruan, Jawa Timur

  Industri kemasan plastik, perdagangan dan jasa 2004 99,49% 99,49% 99,00%

  Industri laminasi plastik dan kemasan 1986 70,00% 70,00% 70,00% 70,00% 289.253.158 286.485.775 247.423.004 163.950.982

  Sidoarjo, Jawa Timur

  Rp Rp Rp Rp PT Lamipak Primula Indonesia (LPI)

  Tahun operasi komersial Prosentase pemilikan Jumlah aset sebelum eliminasi 2015 2014 2013 2012 2015 2014 2013 2012

  Perusahaan memiliki secara langsung lebih dari 50% saham Entitas Anak berikut: Entitas anak Domisili Jenis usaha

  • – 100% 100% 100% 100% 64.135 69.256 75.912 63.369

  9

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

  

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan

Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan

  • – 31.756.660 33.820.971 23.526.840 –

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan

Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan

  

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M (Lanjutan)

  c. Entitas anak (Lanjutan)

  Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,00% saham PT Quantex (”QTX”) yang dimiliki oleh pihak ketiga. PT Quantex bergerak di bidang industri laminasi plastik dan kemasan. Pada tanggal

  29 Agustus 2014, PT Quantex melakukan peningkatkan modal dari Rp 8.500.000; 3.400 saham (angka penuh) menjadi Rp 16.780.000; 6.712 saham (angka penuh), dan Perusahaan mengambil bagian semua peningkatan modal QTX sehingga persentase kepemilikan meningkat dari 99,00% menjadi 99,49%. Pada tanggal 21 Januari 2013, Perusahaan mendirikan PT Natura Plastindo (NP) dengan persentase kepemilikin 99,99%. PT Natura Plastindo ini bergerak dalam bidang industri pengolahaan plastik, perdagangan dan jasa. NP mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2014. Perusahaan memiliki investasi pada PT Lamipak Primula Indonesia (LPI) dengan persentase kepemilikan sebesar 70,00%. LPI bergerak dalam bidang laminasi plastik dan kemasan.

  Perusahaan dan entitas anaknya secara bersama-sama selanjutya disebut “Kelompok Usaha” dalam laporan keuangan konsolidasian ini.

  d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit dan karyawan

  Susunan dewan komisaris dan direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015,

  31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:

  31 Maret 2015

  31 Desember 2014 31 Desember 2013

  1 Januari 2013

  Presiden Komisaris Lisjanto Lisjanto Lisjanto Lisjanto Tjiptobiantoro Tjiptobiantoro Tjiptobiantoro Tjiptobiantoro

  Komisaris Oei Han Tjhim Oei Han Tjhim Oei Han Tjhim Oei Han Tjhim Komisaris Independen Antonius Hanifah Antonius Hanifah Antonius Hanifah Tjipto Surjanto

  Komala Komala Komala

  • – – –

  Antonius Hanifah Komala

  Presiden Direktur Lim Eng Khim Lim Eng Khim Lim Eng Khim Lim Eng Khim Direktur Lukman Sidharta Lukman Sidharta Lukman Sidharta Lukman Sidharta

  • – –

  Jonny Wijaya Jonny Wijaya Lau Chek Kiong

  • – – Direktur Independen Roberto Bernhardeta Roberto Bernhardeta – –

  Lau Chek Kiong Lau Chek Kiong Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan

  1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, sebagai berikut :

  1 Januari 2013/

  31 Maret 2015

  31 Desember 2014 31 Desember 2013

  31 Desember 2012

  Ketua Antonius Hanifah Antonius Hanifah Antonius Hanifah Tjipto Surjanto Komala Komala Komala

  Anggota Oei Wahyu Soetjahya Oei Wahyu Oei Wahyu Oei Wahyu Soetjahya Kusuma Soetjahya Kusuma Soetjahya Kusuma Kusuma

  Hady Hady Hady Hady

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan

Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan

  

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. U M U M (Lanjutan)

  d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit dan karyawan (Lanjutan)

  Total rata-rata karyawan tetap dari Kelompok Usaha adalah 1.037, 1.003, 885 dan 892 karyawan tetap pada 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/

  31 Desember 2012 (tidak diaudit).

  e. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian

  Laporan keuangan konsolidasian ini telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 18 Agustus 2015.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

  Kebijakan akuntansi utama Perusahaan dan entitas anaknya yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

  Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) serta interpretasinya (“ISAK”), yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) serta peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”, dahulu BAPEPAM - LK), No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

  Laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait.

  Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha, kecuali HPPP dan BS. Mata uang fungsional HPPP dan BS masing-masing adalah Yuan Renminbi China dan Dolar Singapura. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain.

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan

Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan

  

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

  a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2015

  Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi (ISAK) baru atau revisi. Standar akuntansi tersebut akan berlaku efektif atau diterapkan pada laporan keuangan Perusahaan periode yang dimulai pada atau setelah

  1 Januari 2015:

  • PSAK 1 (2013), “Penyajian Laporan Keuangan”

  Standar yang direvisi mensyaratkan entitas untuk mengubah judul “Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”. Selain itu, entitas disyaratkan menyajikan penghasilan komprehensif lain menurut kelompok: i. pos-pos yang tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan ii. pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

  • PSAK 24 (2013), “Imbalan Kerja” Standar yang direvisi mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti.

  Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha antara lain sebagai berikut: i. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain; ii. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/ kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga , biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjangh periode vesting; dany iii. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti pada awal setiap periode pelaporan tahunan.

  • PSAK 50 (2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”

  Standar yang direvisi memberikan tambahan criteria atas hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan, yaitu: i. hak saling hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan; dan ii. harus dapat dipaksakan secara hukum terhadap seluruh keadaan, sebagai berikut: a). situasi bisnis yang normal;

  b). peristiwa kegagalan; dan c). peristiwa kepailitan atau kebangkrutan dari entitas dan seluruh pihak lawan.

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan

Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan

  

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

  a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan)

  • PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” Standar yang direvisi mensyaratkan antara lain, untuk setiap ventura bersama dan entitas asosiasi yang material bagi entitas pelapor, entitas pelapor mengungkapkan ringkasan keuangan ventura bersama dan entitas asosiasi tersebut. Ringkasan keuangan tersebut merepresentasikan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan ventura bersama atau entitas asosiasi dengan menggunakan metode ekuitas,

  i. jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan ventura bersama atau entitas asosiasi disesuaikan untuk mencerminkan penyesuaian yang dibuat oleh entitas pelapor ketika menggunakan metode ekuitas, seperti penyesuaian nilai wajar yang dibuat pada saat akuisisi dan penyesuaian untuk perbedaan kebijakan akuntansi. ii. entitas menyediakan rekonsiliasi antara ringkasan informasi keuangan yang disajikan dan jumlah tercatat atas kepentingannya dalam ventura bersama atau entitas asosiasi.

  Penerapan dari standar, interpretasi baru/ revisi dan pencabutan standar berikut tidak mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian:

  • PSAK 4 (2013), “Laporan Keuangan Tersendiri&rdq
  • PSAK 15 (2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;
  • >PSAK 46 (2014), “Pajak Penghasilan&rdq
  • PSAK 48 (2014), “Penurunan Nilai Aset”;
  • PSAK 55 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”;
  • >PSAK 60 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan&rdq
  • PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”;
  • >PSAK 66, “Pengaturan Bersama&rdq
  • PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”;
  • ISAK 26 (2014), “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”

  b. Prinsip-prinsip konsolidasian

  Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

  Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non- Pengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan

Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan

  

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

  b. Prinsip-prinsip konsolidasian (Lanjutan)

  Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:

  • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
  • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
  • >menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila
  • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
  • >mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajar
  • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba

  rugi dan penghasilan komprehensif lain; dan

  • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan

  komprehensif ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

  c. Kombinasi bisnis

  Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang di alihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang di akuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, Kelompok Usaha memilih apakah mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya – biaya akuisisi yang timbul di bebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.

  Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, jika ada, Kelompok Usaha mengukur kembali bagian ekuitas yang dimiliki sebelumnya dalam pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akusisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur berdasarkan harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

  

PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 dan

Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015 dan

  

Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak diaudit) dan

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

  (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

  c. Kombinasi bisnis (Lanjutan)

  Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan kepada UPK tersebut.