Cermat Menulis dalam Bahasa Indonesia - repository civitas UGM

CERMAT MENULIS
dalam

BAHASA INDONESIA

Undang-undang RepubIik Indonesia 'Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

Lingkup Hak pta
Pasal2 :
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Gpta untuk
mengumumkan atau memperbenyak ciptaarmya, yang timbul secara otomatis
setelah suatuciptaan diIahirkan tanpa mengurarigi pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang beclaku.
Ketentuan Pidana
Pasal72 :
1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal2 ayat (1) atau Pasal49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan
pidana penjaramasing-rnasing paling singkat 1 (satu) buIan danjatau denda paling
sedikit Rp 1.000.00],00 (satujuta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atan denda paling banyak Rp S.ooo.OOODOO,oo (limamilyar rupiah).
2 Barangsiapa dengan sengajamenyiarkan, memamerkan, mengedarkan, eteu menjual

kepada umnm suatu Ciptaan atau barang basil peIanggaran Hak Cipta atau Hak
Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 tahun dan/ atan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah].

CERMAT MENULIS
dalam

BAHASA INDONESIA

Ridha Mashudi Wibowo

CERMAT MENULIS dalam BAHASA INDONESIA

Penulis
Ridha Mashudi Wibowo

Diterbitkan oleh :

410CeM Press

e-maihmzjQhan]{IJ.@1.ja..hoo.c;oJd
Telp. 0882 16002720

Perpustakaan Nasional RI: Katalog daIam Terbitan (IillT)
Ridha Mashudi Wibowo
CERMAT MENUUS dalam BAHASA INDONESIA

Desain Sampul : Johan
Selling & Layout: Johan

Cetakan PertaIIla : Januari 2009
Cetakan Kedua : April 2010
Cetakan Ketiga : AguStus 2010
Cetakan Keempat : Februari 2011
Cetakan Kelirna : Februari 2013

Dicetak oleh:
A.Com Advertising Yogyakarta

ISBN: 979 - 8658 - 21 - 3


PRAKATA CETAKAN KELIMA

Puji dan

syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas
karunia-Nya, sehingga buku ini dapat dicetak u1artg untuk
kelima kalinya. Berdasarkan berbagai masukan dati beberapa
pihak, di dalam buku Cermat Menulis dalam Bahasa Indonesia
ini dieksplorasi lagi pengernbanqan latihan pada bahasan ejaan,
kalimat, paragraf, perencanaan karangan, dan pertyusunan surat.
Agar dapat disempurnakan secara lebih memadai, senantiasa
diharapkan berbagai sumbang saran lain dati para perrtbaca demi
penyempumaan buku ini. Atas rnasukan dan berbaqai sumbang
saran itu diucapkan terimakasih.

Yogyakarta, Februari 2013

Penulis


v

vi

PRAKATA CETAKAN PERTAMA

DaIam

upaya mendukung kelancaran perkuliahan
Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah dasar umum (MKDU)
mahasiswa periu diberi buku pegangan berupa bahanaiar yang
berkaitan dengan pokok bahasan daIam perkuliahan. Buku Cermat
Menu/is da/am Bahasa lndonesiaini disusun dengan tujuan untuk
membantu mahasiswa mempelajari dan mengkaji ulang materi
perkuliahan yang disajikan di d.aIam kelas. Selain itu, buku .ini
disusun pula dengan tujuan agar rnahasiswadapat menyiapkan
PQcI3
diri dengan baik untuk mengikuti jaIannya ~kulian
pertemuan-pertemuan selaniutnya,
.

.Buku-buku teks yang digunakan untuk mendukung
perkuliahan bahasa Indonesia memang telah banyak tersedia/
diterbitkan. Akan tetapi, biasanya buku-buku tersebuttidak tersedia
secara memadai di perpustakaan, baik di perpustakaan tingkat
fakultas maupun tingkat universitas dibandingkan dengan jurnlah
mahasiswa yang memerlukannya. ltulah sebabnya, dipandang
perlu disiapkan buku ajar semacam ini. agar setiap mahasiswa
dapat mempergunakannya untuk belajar secara mandiri. Adapun
persoalan-persoaIan yang sekiranya belum dapat terpecahkan
ketika mahasiswa mempelajari buku ini dan memerlukan
pemecahan lebih lanjut dapat dicatat oleh mahasiswa untuk
didiskusikan daIam kegiatan tatap muka/perkuliahan eli kelas.
Dengan demikian, kegiatan perkuliahan di kelas dapat dikembangkan sebagai ajang tanya jawab dan diskusi yang bersifat
dinamis.
vii

:a

DAFfARISI
Prakata Cetakan Kelima - v

Prakata Cetakan Pertama - vii
Daftar isi - ix
1. Perkembangan Bahasa Indonesia - 1
2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia - 7
3. Ragam Bahasa Indonesia - 13
3.1 Pembakuan Bahasa - 19
3.2 Ragam Bahasa Indonesia baku - 22
3.3 Ragam Bahasa Ilmu - 28
3.4 Ragam Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar - 33
4. Ejaan dalam Bahasa Indonesia - 37
4.1 Peristilahan - 46
5. Pilihan Kata (Diksi) - 53
5.1 Definisi - 63
6. Macam-macam Kalimat - 69
7. Kalimat Efektif - 83
8. Pernalaran dalam Berbahasa - 95
9. Penyusunan Paragraf - 105
9.1 Macam-macam Paragraf - 115
9.2 Pengembangan Paragraf - 126
10. Perencanaan Karangan - 133

11. Format Penulisan Karangan Ilmiah - 145
12. Penyusunan Surat Ideal - 153
ix

Dafter Pustaka ~ 165
Lampiran
1. Tata Ietak sampul depan dan halaman isi karangan
i1miah
2. Macam-macam format surat
-, .
3. Bagian-bagian sutat •..
4. Contoh surat yang tidak ideal clan yang ideal
Gloserium
Tental1g Penulis

x

BAH I
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


U

ntuk membicarakan perl
+ ubah >

mengukur
mengnsir
mengulang
mengubah
membah (?)

me- + cuci
me- + can
me- + cibir
me- + colok

> mencuci
> mencan
> mencibir
> menc%k

menyolok (?)

Contoh di atas memperlihatkan bahwa pelekatan preftks
me- pada suatu kata dasar yang berawal fonem vokal
senantiasa memuncuIkan bunyi nasal ng. Adapun jika prefiks
itu dilekatkan pada kata dasar yang berawal fonem c pelekatan itu memunculkan nasal n. Dengan mengetahui
penentuan kaidah semacam ini perunutan kata mana yang
dipandang benar di antara kata-kata kembar dimungkinkan.
Dengan perkataan lain, penentuan benar-salah kata dapat
dijelaskan mengingat kaidah itu berlaku tetap. Sementara
itu, dinamis berarti memilikisifat luwes atau memungkinkan
perubahan-perubahan yang bersistem dan teraturdi.bidahg
kosa kata maupun peristilahan, dan mengijinkan pemakaian
berbaqai ragam yang diperlukan dalam kehidupan modern,
misalnya kata dikedepankan dapatdigunakan sebagaidasar
untuk membentuk istilah lain seperti dlperlihatkan dalam
contoh-contoh berikut.
dikedepankan
dikesampingkan
dikebelakangkan


dikeutarakan
dikeselatankan

dikeataskan
dikebawahkan

23

2. kecendekiaan
Ciri ini mengesankan bahwa ragam baku dapat dipakai
untuk mengungkapkan pernalaran/pemikiran secara teratur,
logis, dan tidak mendua arti (taksa/ambigu), misalnya
(7) Hari ini ibu guru barn datang pada pukullO.00.
(8)

Orang itu melihat laki-laki dengan teropong.

':>;'


Kedua kalimatdi atas dapat diartikan secara ganda karena
dapat dipertanyakan ihwal acuan kata baru pada kalimat
(7) dan acuan dengan teropong pada kalirnat (8). Yang
dirnaksud dengan 'baru' itu guru atau baru datang dan yang
dirnaksud dengan 'dengan teropong' itu orang itu atau lakilaki. Untuk memperlihatkan kecendekiaan kedua kalirnat di
atas dapat diperbaiki, misalnya, menjadi
(7a) Hari ini ibu guru itu barn datang pada pukullO.OO.
(7b) Hari ini ibu guru barn itu datang pada pukullO.00.
(7c) Hari ini ibu dati guru barn itu datang pada pukul 10,00.
(Sa) Dengan teropong orang itu melihat Iaki-laki (itu).
(8b) Orang itu dengan teropong mellhatlakl-lakl [itu].
(Be) Orang itu rnelihat laki-laki yang mempergunakan teropong.
3. penyeragaman kaidah
Dengan bahasa Indonestaragam baku kaidah pembentukan
kata/aspek kebahasaan lain dapat diseragamkan dan
di~laku an
ke seluruh masyarakat pengguna bahasa Ind~liesa.Jk
suatu istilah suatu kata/istilah berlaku di satu
daerah, ia harus berlaku pula di daerah yang lain. Contoh
seniman dan seniUJati, pemuda dan pemudi, mahasisUJa dan
mahasiswi merupakan istilah yang berlaku secara merata.
Fonem -a pada suku akhir kata-kata itu dapat diasosiasikan
sebagai penanda gender Iaki-laki, sedangkan fonem -i dapat
diasosiasikan dengan gender perempuan. Berdasarkan hal
itu, contoh pramugara dan IJramugari menjadi relevan,
24

sedangkan pramuniaga dan pramuniagi tidak. Contoh terakhir menjadi tidak relevan karena bentuk pramuniagi tidak
lazirn/secara merata dipergunakan di Indonesia. Bentuk host
yang memiliki imbangan istilah tuan rumah mulai biasa
dipakai sebagai bentuk yang umum, sedangkan hostess
yang sesungguhnya berarti 'nyonya rumah' tidak biasa
dipakai mengingat kata itu memiliki am sarnpingan yang
dipandang kurang baik, yakni 'pramunikmat/pekerja
seksual' . Dengan perkataan lain, kelaziman dapate1itetapkan
dengan mengingat tingginya frekuensi pemakaian kata dan
keluasan distribusi penggunaan kata itu,
Selain itu, bahasalndonesla ragarn baku iIlimemiliki fungsi
sebagai berikut.
1. a1at pemersatu dar! suatu masyarakat yang bersifat diglosia
Yang dimaksud dengan dig/asia ialah suatu fenomena
kebahasaan dalarn suatu masyarakat yang eli dalamnya
terdapat pemilahan fungsi atas pemakaian bahasa yang
bersifat tinggi, sedang, dan atau rendah. Dalam fungsi ini
ragam baku menyatukan semua penutur bahasa dari tingkat
dialek yang berbeda-beda dan tidak dapat berhubungan
satu sarna lain dengan bahasa kedaerahannya sendirisendiri menjadi suatu masyarakat bahasa yang dapat
berkomunikasisatu sama lain dengan menggunakan satu
bahasa, yaitu bahasa Indonesia.

2. pemberi kekhasan
Pemakaian ragam baku membedakan ragam itu dengan
ragarn/bahasa yang lain dan memperluas perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bei-sangkutan.
3. pembawa kewibawaan
Pemakaian ragam baku dapat menimbulkan gengsi/prestige
yang lebih di antara penuturnya daripada pemakai ragamragam yang lain.
25

4. sebagai kerangka acuan
Kaidah-kaidah yang ada eli dalam ragam baku dapatmenjadi
tolok ukur/frameof reference bagi benar/tidaknya pemakaian
bahasa seseorang.
Sebagai alat komunikasi bahasa Indonesia digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi. Sementara Itu, bahasa ragam
baku lazimnya dipilih dan digunakan dalam situasi resrni. Ragam
baku bahasa Indonesia ini dipakai antara lain sebagai berikut.
1. a1atkomunikasi resmi daIam surat menyurat resmi,surat e1inas,
pengumuman-pengumuman yang e1ikeluarkan oleh instansiinstansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi, perundangundangan, surat-surat keputusan, dan sebagainya; ,.
2. bahasa dalam wacana teknis (buku-buku ilmu penqetahuan,
laporan penelitian,karangan ilmiah, dan sebagainya);
3. a1atpembiearaan eli depan umum (ceramah, khotbah, kuliah,
dan sebagainya); dan
4. a1at pembicaraan dengan orang-orang yangdihormati dan
atau orang-oranq yang belum atau barn saja dikenal,

Latihan
I. Jawablah pertanyaen-pertanyaan di bawah Ini.
1. Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa baku?
2. Apakah ciri-ciriragam bahasa baku YangSaudara ketahui?
3. Apakah sifat ragam bahasa baku yang Saudara ketahui?
4. Bagaimanakah cara penentuan kata yang benar dan kata
yang salah e1itinjau dari kemantapan kaidah dalam ragam
bahasa Indonesia baku?
5. Apakah fungsi ragam bahasa baku yang Saudara ketahui?
6. Mengapa ragam bahasa baku disarankan untuk digunakan
dalam pertuturan sehari-hari?

26

II. Perhatikan kalimat-kalimat di bawah tni. Apabila terdapat kata
tak baku didalamnya, ubahlah kata itu menjadi kata baku
sesuai dengan kaidah pembakuan bahasa.:
1. Agar tidak dicurigai KPK, banyak pejabat mentransfer
uangnya ke bank-bank luar negeri.
2. Dalam upaya mensosialisasikan kurikulum terbaru, mereka
harus pergi ke 12 propinsi di luar Jawa.
3. Untukmemproteksi serbuan virus dati dunia maya Microsoft
melengkapi paketnya dengan Rrewall.
4. Sopir tidak sempat lagi merem kendaraannya hingga
tubrukan dengan kereta api tak terhindarkan.
5. Tindakan menyoret nama calon PNS yang telah lolos ujian
dan menghapusnya dari pengumuman mengindikasikan
adanya ketidakberesan dalam seleksi.
6. Untuk rnengkornputerkan data sebanyak itu diperlukan
wakfu hampir 2 bulan.
7. Dalam model pembelajaran Student Centered Learning
dosen seharusnya memposisikan diri sekadar sebagai
fasilitator atau motivator, bukan problem solver.
8. Satuan pengaman yang diturunkan telah menyederai
beberapa aktivis mahasiswa dalam unjuk rasa itu.
9. Untuk mengkritisi hasil perhitungan itu diperlukan ketelitian
dan kesabaran yang tinggi.
10. Kaft Kurnia rupanya banyak mensitir ajaran Mpu Peniti
dalam tulisan-tulisannyadi majalah Gatra.

27

3.3

Ragam Bahasa Umu
Selain sebagai ragam baku, bahasa Indonesiajuga menjadi
bahasa utama yang digunakan untuk menyampaikan dan
mengembangkan i1mu pengetahuan, misalnya digunakan dalam
penulisan buku-buku i1mu pengetahuan, penulisan karya-karya
ilmiah untuk memperoleh gelar kesarjanaan 5-1 sampai dengan
5-3, dan penulisan karya-karya tulishasilpenelitianilrniah. Dengan
demikian, bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa
ilrniah.
Berkaitan dengan itu, ragam bahasa ilmudapat dijelaskan
sebagai ragam bahasa yang tidak termasuk dialek, yang dalam
suasana resmi, balk secara tertulis maupun lisan,.digunakan oleh
para cendekiawan untuk mengkomunikasikan llmu pengetahuannya (RamIan, 1997:6). Dengan kata lain, ragam bahasailmiah
adalah ragam bahasa yang digunakan untuk mengkaji dan
menuangkan i1mu. Ragam ini dapat digunakan untuk mengemukakan gagasan yang tinggi dan rumit, baik secara tertulis
maupun secara lisan. Dengan demikian, bahasa i1miah haruslah
memiliki eiri
1. jelas/lugas (menggunakan kata-kata denotatif),
2. teratur (dalam hal tata tulis/ejaan dan tata bahasa),
3. tepat (cermat dalam hal memilih kata denqan mempertiInbangkan makna yang dikandung oleh setiap kata),
4. estetis (menggunakan struktur kalimat dan gaya bahasa
yang tersusun secara baik).
Mengingat ragam bahasa ilrnu termasuk ragam bahasa
Indonesia baku, dalam arti mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku
dalam bahasa baku, sifat-sifat ragam ini dapat diuralkan
sebagai berikut

1. banyak memakai istilah
Bahasa Indonesia ragam ilmu banyak menggunakan istilahistilah teknis yang bersifat denotatif (hanya memiliki satu
28

arti), misalnya absorbsi (penyerapan), Oryza sativa (padi),
impulsif (menuruti dorongan hati), dan lain-lain. Istilahistilah ini berbeda-beda pemakaiannya bergantung kepada
bidang ilmu yang dibicarakan.

2. lebih berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan
(bahasanya logis, hemat, sederhana, dan tenang/tidak
emosional)
Dalam pemakaiannya, ragam ilmu banyak menggunakan
kalimat yang bersifat hemat, sederhana, dan tepat sasaran,
misalnya
(9)
(9a)

Untuk menghemal waktu, waktu dan tempal kami
persilakan. (tidak legis)
Untuk memanfaatkan waktu, Bapak Direkturdipersilakan.

(legis)
(10)

(lOa)

(11)
(l1a)
(12)

(12a)

Rekan-rekan mahasiswa diminta partisipasinya untuk
hadir pada rapat pertemuan mahasiswa angkatan '98 yang
rencananya akan diselenggarakan pada hari Senin tanggal
5 Februari 2001 mula! pukull1.00 BBWI sampai selesai
di Ruang Auditorium Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada. (tidak hemal)
Rekan-rekan diminta hadir pada rapal mahasiswa angkatan '98 padaSenin, 5 Februari 2001, pukul 11.00
WIB sampai selesai di Auditorium Fakullas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada. (hemal)
Faktor yang hams diperhatikan daiam masalah ini ialah
aspek keamanan daripada penonlon. (tidaksederhana)
Yang hams diperhatikan dalam masalah ini ialah aspek
keamanan penonton. (sederhana)
Alas kebijaksanaan Bapak dalam memberikan perhatian
terhadap sural kami ini, kami haturkan beribu-ribu terima
kasih (emosional/memperlihatkan inferiorilas)
Alas perhatian Bapak, kami sampaikan lerima kasih
(tenang/apa adanya)

29

3. bersifat koheren, kohesif, dan konsisten
a. koheren: hubungan semantik antarunsur kebahasaan
bersifat logis (tidak bermakna ganda), misalnya
Kebakaran hutan sering menimbuIkan gejolak badai api
yang dahsyat. Dengan ketinggian api mencapai lebih dari
sepuluh puluh meter ia mampu menelan apa saja yang
dllewatinya. Karena angin, kebakaran akan terns meluas
dan menjadi-jadi. Kedua kekuatan a1am ini, api dan angin,
seakan-akan bekeIja sarna melibas hutan dan segala isinya,
termasuk berbagai jenis binatang yang mendiami kawasan
tersebut.

Di dalam paragraf di alas terlihat kepaduan struktur
internal paragraf (kaIimat, frase, kata,aflks/bnbuhan,
dan ejaan). Unsur-unsur internal paragraf tersebut bersama-sama menyusun suatu alur pikiran yang mengalir
kepada satu topik/pikiran utama, yaitu 'dahsyatnya kebakaran hutan'.
b. kohesif: hubungan antaralinea bersifat padu
.Dalam lingkup yang lebih luas,apabila satu paragraf dan
paragraf yang lain saling berkaitan, saling mendukung,
dan bersama-sama membangun suatu aim pikiran yang
rnengalir menjadi suatu topik tertentu, maka tercapallah
kohesi di dalam paragraf tersebut, misalnya

Ada banyak hal yang dapat ditegaskan dengan seembar
kostum, Pemakatannya tidak hanyasekadar melindungi

tubuh, tetapi juga dapat menampilkan karakter yang diinginkan. Oleh karena itu, kostum dapat dikategorikan
sebagai salah satu bahasa yang menampilkan pesan secara
itu, kostum rupanya tidak hanya atribut
tersirat. Dalam pada
-,
pertunjukan semata. Kostum dapat pula menjadi atribut
identitas dari sebuah pranata sosial. Seorang wanita ticlak

30

akan disebut geisha bila tidak berdandan dan berpakaian
seeatakhusus. Bahkan, seorangratupun hanya akan terlihat
sebagai ibu rumah tangga biasa bila tanpa jubah dan tiara
menghiasi kepalanya.
Dalam contoh paragraf di atas pikiran utama paragraf
pertama ialah jungsi kostum dan pikiran utama paragraf
kedua ialah kosturn sebagai atribut ideniitas, Pikiran
utama kedua sesungguhnya dapat disatukan dengan
paragrafpertama, tetapi dalam hal inidipisahkan dengan
a1asanpenekanan. Paragraf pertama menekankan fungsi
kostum secara umum, sedangkan paragraf kedua menekankan fungsi kostum secara khusus. Kedua paragraf
ituterasa mengalirkarenakedua paragrafitu dirangkaikan
secara deduktif {umum-khusus}. Lain daripada itu,
keduanya pun dihubungkan dengan kata transisi dalam
pada itu sehingga paragraf kedua seolah-olah menyatu
dan meniadi bagiantak terpisahkan dari para.graf pertama.
c. konsisten: pemakaian istilah, singkatan, dan tanda-tanda
bersifat tetap.
Pemakaian istilah sedapat mungkin bersifat tetapl
konsisten dari awal hingga akhir tulisan. Dalam tulisan
yang bertopik 'pembiakan pisang raja', misalnya, jika
kita telah menggunakan istilah pisangrajapada bagian
awal tulisan untuk menyebutjenis tanaman yang menjadi
objek penelitian kita, rnaka sampai akhir tulisan kita harus
konsisten menyebut objek penelitian kita itu sebagai
pisang raja pula. Tidak boleh kita menggantinya dengan
istilah lain, misalnya piscing ambon, pisang kepok, pisang
emas, atau pisang yang lain.

31

d. banyak menggunakan kalimatpasif agar peristiwa Iebih
menonjoI daripada pelaku perbuatan.
Dalam ragam iImu peristiwa harus Iebih dlkedepankan
dari pada pelakunya (bersifat objektif). Hal itu dapat
dicapai dengan pemakaian pola kaIimat pasif, misalnya
(13) Penulis telah membahas di muka bahwa titik lebur
dapat dicapai bila ... (subjektif)
ll3a) Telah dibahas di muka bahwa titiklebur dapat dicapai
bila .... (objektif)
(14) Datadiperoleh penulis dengan teknik wawancara
dari sejumlah informan..(subjektif)
(14a) Data diperoleh dengan teknik wawancara dati
sejumlah informan, (objektif)

Lotihan
I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan eli bawah ini.
1. Bagaimanakah hubungan antara ragam bahasa baku dan
ragam bahasa iImu?
2. Sifaf-sifat ragarn bahasa ilmu apakah yang Saudara ketahui?
3. Sejauh manakah Saudara menggunakan ragam bahasa i1mu
daIam penulisan karangan ilmiah Saudara? .
Il, Kalimat-kalimatberikut tidak mencerminkankalimaf beragam
i1mu. PerbaikiIahkaIimat-kalimat itu agar dapat memenuhi ciriciriragam iImu.
1. Menurut pendapatSaterIee (1999:202) mengatakan bahwa
kondensasi terjadi karena kandungan air dalam udara cukup
tingg!.
2. AnaIisis akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana model
penguraian suatu formula.
3. Data-data dalam penelitian ini disadapdengan menggunakan
teknik observasi terhadap pola kehidupan masyarakat di
sekitar lokasi yang telah e1itetapkan.
32

4. Teknik kuesioner sangat