Tingkat Pengetahuan Gizi Kader Posyandu Tentang PUGS di Nagari Sunur Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatera Barat - Universitas Negeri Padang Repository

TINGKAT PENGETAHUAN GIZI KADER POSYANDU
TENTANG PUGS DI NAG-LRI S U 3 4 R KECAMATAN NAh' SABARZS
KABUPATEN PADATG PAFUAMAN
PROPINSI SUMATERA BARAT

KASMITA, S.Pd, M.Si

Dibiayai oleh :
Dana DIPA Universitas Negeri Padang
Tahun Anggaran 20i0
No:190/H35?KP/2010
Tanggal 1 Maret 2010

JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010

- _ _ .-

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian

:Tir.;kt ?z;;gz2>iia;: G k i Kader Posyandu
PUGS di Nagari Sunur Kec. Nan
Sabaris Kabupaten Padang Pariaman
Ropinsi Surnatera Barat.
: Sosial

ent tan^

2. Bidang Ilmu
3. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Kasmita, S.Pd, M.Si
b. Jenis Kelamin
: Perempuan
c. NIP
: 197009242003122001
d. Pangkat/ Golongan
: Penata 1 111 c ,

e. Jabatan
: Lektor
f. Fakultasl Jurusan
:Teknik/ Kesejahteraan Keluarga
4. Jumlah Tim Peneliti
: 1 orang
5. Lokasi Penelitian
: Kec. Nan Sabaris Kab.Padang Pariaman
6. Bila penelitian merupakan kerjasama lembaga:
a. Nama Instansi
b. Alamat
.
7. Waktu Penelitian
: 10 bulan
8. Biaya
: Rp. 7.500.000,-

_

Padang, 20 Desember 201 0


(Kasmita. S.Pd, M.Si)
NIP. 197009242003 122001

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian

J Drs. Alwen Bentri. M.Pd)
NIP. 196107221986021002

LERlBaX IDENTITAS DAY PENGESAHXI: PENELITIAN
I . a. Jndnl Pefielitian

: Tingkat Pengetahuan Gizi Kader
posyanciu tehtang PUGS Di Kec. Nan

b. Bidang Ilmu
2. Personalia
a. Ketua Peneliti
Nama Lengkap dan Gelar

Pangkat/Gol/NIP
Fakultas/Jurusan

Sabaris Kab. Padang Pariaman Prop.
Sumatera Barat
: Sosial
: Kasmita, S.Pd, M.Si
: Lektor/IIIc/ 197009242003122001
: Teknikl Kesejahteraan Keluarga

-

b. Anggota Peneliti

3. Usul Penelitian

: Telah direvisi sesuai saran pereviu

1


Padang, 20 Desember 20 10
Pereviu I1

Pereviu I

NIP. 194803281975012001

NIP. 197007271997032003

Mengetahui:
Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Padang

J Drs. Alwen Bentri. M.Pd)
NIP. 196107221986021002

h ; ~ c l i g l - o ~ ~t nhis
t l ~ . c x c ; ~ ~i-hc lo\\
l ~ li110\\Ictlge c;~tlcl-;11)o11tII~I~I-it ion . so
must I>cc ; ~ nleitl-ning 1'01. ts~itler

x l ~ cc;tr~'t tloing 1'1111cfioni n I'os! iintlu. ('i~tlc~.
f i \ c c l ~ i l t l ~ . cI Ir ~~O ~ ~ I Ci1I)o111
'II l c ; ~ l l l ~;III(I
~ ! 1111fl-itio11.
.l'llis 1-csci11.cI1
is i l l t l ~ cS U I I Itlistrirt
I~
in 1':ltl;lng ~ ) ; ~ l - i i ~ nI-a benar. Contoh,
seseorang yang bekeja di ruang AC tidak merasa haus, padahal yang
bersangkutan seharusnya memerlukan cairan lebih banyak dibanding
ketika ia bekej a di mang tanpa AC.
Pada kondisi tertentu seperti,

S E ~ Qud8'i?

tinggi d m kelm.bzban

udara rendah, terjadi banyak penguapan cairan tubuh seseorang. Tetapi
biasanya yang bersangkutan tidak merasa haus. Oleh karena itq jika tidak
mengkonsumsi banyak cairan, maka yang bersangkutan akan menderita

dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh. Keadaan demikian dapat berakibat
yang bersangkutan menderita heat stroke, pingsan atau tewas akibat
sengatan udara panas.

9). Lakukan aktifitas fisik secara teratur
Seseorang yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik setiap hari
tanpa kelelahan yang berarti. Olah raga hams dilakukan secara teratur.
Macam dan takaran olah raga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis
pekejaan dan kondisi kesehatan. Ketidakseimbangan antara makanan
yang dikonsumsi dan aktivitas fisik, banyak dijurnpai di kalangan tertentu.
Misalnya di kalangan para eksehqtif. Kesibukan kerja. cenderung
memaksa pzra eksekutif tidzk rnelzkukzn zktivitas fisik secara teratur dan
mengkonsumsi makanan tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Kegiatan rutin per@ ketempat keja dapat dijadikan sebagai suatu
aktivitas yang sangat membantrl untuk mencapai berat badan yang normal.
Biasakan jalan kaki untuk jarak tempuh

+ 50 - 100 m misalnya mencapai

lokasi kendaraan jemputan. Apabila jarak tempat tinggal dengan tempat

bekej a sekitar 200 - 300 m usahakan jalan kaki.
10). Hindari minuman beralkohol

Seorang yang minum minuman beralkohol akan sering buang air
kecil sehingga menimbulkan rasa haus. Orang ini akan mengatasi rasa
hausnya dengan m i n m rniiwman beralkohol lagi. Alkohol hanya
mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat gizi lain.
Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat mengakibatkan;
1.

terharnbatnya proses penyerapan zat gizi,

2.

hilangnya zat-zat gizi yang penting, meskipun orang tersebut
mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup,

3.

kurang gizi,


4.

per?yz!tgangguan hati,

5.

kerusakan saraf otak dan jaringan,

11). Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Tanda-tanda umum bagi makanan yang tidak aman bagi kesehatan
antara lain: berlendir, bejamur, aroma dan rasa atau wama makanan
berubah. Khusus untuk makanan olahan pabrik, bila melewati tanggal
daluwarsa, atau tejadi karatkerusakan pada kemasan, makanan kaleng

tersebut harus segera dimusnahkan. Sebaiknya, makanan dengan tandatanda tersebut tidak dibeli dan tidak dikonsurnsi. meskipun harganya
sangat murah. Tanda lain dari makanan yang tidak memenuhi syarat aman,
adalah bila

dalam pengolahannya


ditambahkan

bahan tambahan

berbahaya, seperti asam borax/bleng,formalin, zat pewarna rhodamin B
dan methanilgellow, seperti banyak dijumpai pada makanan jajanan pasar.
Oleh karena itu, produsen jajanan pasar perlu diberi penyuluhan.
Penggunaan borax

bleng dan formalin menyebabkan makanan

tahan lebih lama dan lebih elastiskenyal. Misalnya, tahu tahan lebih dari
dua hari bila dibiarkan pada suhu ruangan. Makanan jajanan pasar yang
bewarna cerah menunjukan tanda adanq-a pengpnaan m t pewarna
berbahaya. Bahan makanan yang diberi warna kuning, bila ditetesi air
kapur sirih tidak berubah warnanya menjadi mgu perta~darnakanan
tersebut menggunakan zat pewarna berbahaya, yaitu methanilyelow.
Cara mengolah atau meracik makanan yang tidak benar juga dapat
mengancam kesehatan dan keselamatan konsumen. Misalnya merebus air

minum dan susu segar, yang tidak dipanaskan sampai mendidih akan
sangat berbahaya bila diminum, karena kuman-kuman berbahaya masih
dapat hidup. Kuman akan mati bila dipanaskan sarnpai mendidih.
12). Bacalah label pada makanan yang dikemas
Sernuz keterangan yang rinci pada labei m a b a n !'aiig
dikemas sangat membantu konsumen pada saat memilih dan menggunakan
makanan tersebut, sesuai kebutuhan gizi dan keadaan kesehatan
konsumen.Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara
iain:

MD

= makanan

yang dibuat di dalam negeri

ML

= makanan

luar negeri (import)

Exp

= tanggal kedaluwarsa, artinya batas waktu makanan tersebut

masih layak dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan
tidak layak dikonsumsi.

SNI

= Standar Nasional

Indonesia, yakni keterangm bahwa mutu

makanantelah sesuai dengan persyaratan.
SP

=

Sertifikat Penyuluhan.

BAB IZI
TUJUAN D m TMANFAAT PENELITLAN
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang
sejauhmana tingkat pengetahuan yang dimiliki kader tentang Pedoman Umum gizi
Seimbang.

.

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah :
Menggzli infomzsi mengenai tingkat pengetahuan kader posyandu
tentang 12 Pesan Dasar Gi Seimbang meliputi : ( I ) makanlah aneka ragam
makanan. (2) makanlah makanan yang memenuhi kecupan energi, (3) pilihlah
makanan berkadar lemak sedang dan rendah lemak jenuh, (4) gunakan garam
berycraiurn, ( 5 ) makanlah makanan sw,ber zat besi, (6) berikan AS1 saja
kepada bayi sarnpai umur 4 bulan dan tambahkan MP-AS1 sesudahnya, (7)
biasakan makan pagi (8) minurnlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya,

(9) lakukan aktifitas fisik secara teratur, (1 0) hidari minurnanyang berakohol,

(1 1) makanlah makanan yang aman bagi kesehatan, (12) bacalah label pada
makanan yang dikemas.

B. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
i . Kader Pcsymikq

i d a m m i A n evaluasi terhadap tingkat

pengetahuan gizi.
2. Instansi terkait dan lembaga masyarakat yang terlibat langsung dengan
keberadaan Posyandu, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi guna
peningkatan kemampuan kader dalam menjalankan tugas di Posyandu

3. Pemerintah dalam pencapaian kineja Posyandu dan kader khususnya,
sehingga permasalahan terkait dengan gizi masyarakat dapat di perbaiki
menjadi lebih baik.
4. Pemberi pelatihan peningkatan kemampuan pengetahuan kader tentang
gizi dasar khususnya PUGS, dapat mengetahui materi yang belum
dipahami dengan baik oleh kader.

BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Disain dan Tempat

Penelitian ini merupakan cross sectional studj yang menggali informasi
mengenai tingkat pengetahuan kader Posyandu tentang PUGS. Penelitian ini
dilahwkan di Nagari Sunur Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang

-

Pariaman. Daerah ini dipilih karena merupakan wilayah denpan jumlah anak
balita berstatus gizi buruk tertinggi di kecamatan tersebut.

B. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh kader Posyandu yang ada
di Nagari Sunur Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman.
Responden yang diwawancarai terdiri 3 orang kader pada setiap Posyandu.
Seluruh populasi merupakan sample dalam penelitian ini , bejumlah 45 orang
kader posyandu.

C. Jenis dan Cara Pengarnbilan Data
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data
sekunder. Agar pengambilan data ini sejalan dengan tujuan penelitian, maka
dilakukan cam-cara sebagai berikut :
1. D m primer. meliputi : pengetz?u&r h d e r tentang PUGS, diperoleh

meialili kuesioner berbentuk pertanyaan multiple choice.
2. Data tentang jumlah posyandu, kader dan pelatihan apa saja yang pemah
diberikan kepada kader terkait dengan peningkatan pengetahuan kader,
khususnya PUGS, diperoleh dari data puskesmas seternpat.

D. Pengolahan dan Analisis Data
Data penelitian ini bersifat kuantitatif Data kualitatif terdiri atas
kzxkteristiic sosial, ekonomi dan dernografi kader. Data kuantitatif terdiri atas
skor pengetahuan kader. Data yang dikumpulkan sebelum diolah dan
dianalisis, dilakukan editing, ha1 ini untuk memastikan apakah semua data
yang dibutuhkan sudah lengkap dan semua kuesioner sudah terisi.

Tingkat pengetahuan kader tentang PUGS dinyatakan dengan skor dari
masing-masing komponen materi dalam kuesioner. Skor tingkat pengetahuan
kader berkisar antara 0 - 100. Semua jawaban yang telah diberi skor

dikumpulkan dan dihitung nilai skor minimum dan skor maksimum dari
masing- masing komponen. Skor yang diperoleh ditransformasikan ke skor
baku untuk memudahkan interpretasi. Untuk mendapatkan skor baku
digunakan rumus sebagai berikut (Arih-unto 1998:201):

1
S B = S M - Min x 100
Max - Min

Keterangan : SB

= Skor Baku

Shl

= Skor Mentah

Min

= Nilai

Minimum

Max

= Nilai

Maksimum

Selanjutnya skor baku yang diperoleh digunakan untuk pengkategorian
tingkat pengetahuan kader Pengkategorian dilakukan berdasarkan kriteria
sebagai berikut (Sudjanal992)
Sangat Baik jika SB 90 % - 100 %
Baik,

jikaSB 8 0 % - 89 %

C u h p &&

j i b SB 65 0,4 - 79 ?:&

Kurang baik, jika SB 55 % - 64 %
Tidak Baik,

jika SB 0 % - 54 %

Selanjutnya data yang telah diolah dianalisis lebih lanjut. Data
mengenai karakteristiic demografi dan data tingkat pengetahuan kader
dihitung nilai statistik elementernya meliputi nilai minimum, maksimum,
rata-rata, simpangan baku clan koefisien keragaman.

E. Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda terhadap pelaksanaan penelitian
ini, makan beberapa ha1 terkait dengan pelaksanaan penelitian akan dijelaskan
sebagai berikut:
Posyandu adalah Pos Pelayanan Terpadu KB-Kesehatan yang dikelola dan
di selenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis petugas
medis dari Dinas Kesehatan.
Kader Posyandu adalah anggota masyarakat yang secara sukarela
berpartisipasi daIam melaksanakan kegiatan Posyandu di wilayah keea
Posyandu.
Pengetahuan kader adalah segala seswttrl yang diketzihui kader menyangkut
materi dalam 12 Pesan Dasar pada Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)

PUGS adalah Pedoman Umum Gizi Seimbang yang terdiri &i 12 pesan sehat
yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mencapai derajat kesehatan dan gizi
masyarakat yang lebih baik

BAB V
HASIL PENELITUN DAN PEMBAEIASAN

A. Hasil Penelitian
1. Pengetahuan Kader Tentang Pesan I (Makanlah Aneka Ragam Makanan)

Tingkat pengetahuan kader Posyandu tentang Pesan I , yaitu Makanlah
Aneka Ragam Makanan, diperoleh rata-rata skor b a h dari 45 orang kader
adalah 66.67, dikategorikzn cukup baik. !ten pertanyaan ke-1 tentang " Apa
yang dimaksud dengan makanan beragam": merupakan yang paling banyak
dijawab dengan benar oleh kader, sementara item pertznyaan ke-10 tentang
"Fungi zat pengatur", merupakan item pertmyam yang paling sedikit
dijawab benar. Selain itu pertanyaan yang juga belum dapat dijawab dengan
benar oleh kader adalah tentang "Sumber-sumber protein yang berasal dari
hewmi". Untuk lebih jelasnya skor yang diperoleh hri pengetahuan kader
tentang pesan I dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu Tentang PUGS (Pesan I )
No
Pertnnyaan

, i
1

j

6

Makanan > m g beragam adalah.
Men-mdung unsur zat pembangun, pemberi ten- dan pengatur
1 Unsur z i t @
yang
.
-dibutuhkan tubuh sering djsebut dengm:
Triguna makanan
Maicanan Sumher zar tenaga antara iain:
Sm&ong mias. .~ r a n km
:
.j
L m g mie
Makanan di hauab I ~ menpoling
I
i m kyangm
resze-. Szorzr.. z!i-.v&, Iezak
Makanan sumber zat pembmgun ymg berasal dari nabati adalah:
Tahu ternoe. kacane-kacangan
I Makanan sumber zat pemban-rmn yang berasal dari hewani adalah:
Susu dan hasil olahannya, telur, ikan udang
I N b a n s u m k i a t wnmtur a&lal?:
Semua jenis sayuran
buah-buahan.

I

I

I ' I
8

'

9
10

/

I

l1

,,

.,1

13

dan

Makanan sumber zat pengamr mengandung unsur:
Vifamin dan mineral
Zar pernbanpun berfungsi untuk:
Pertumbuhm d m perkernbangan
Zat pengatur herlimgsi untuk:Melancarkan fungi organ tub&

I

I

Jumlah Ksder
Dengan
Jawaban Benar
40

37
34

i

-.

? !.
-

34

I

I

I

38
33
31
34

I

25

Ke-gan
rnakanan dalam hidangan sebari-hari terdiri dari:
Sumbzr zat pembanpn, i a t penqstur d m zat pxrumbuhm. masine
I masing satu jenis
I
( Setiap kai~makan siang dan makan malam, hidangan terdiri dari :
I
I makanan pokok, lauk-pauk, s a y dan buah
I Masvarakat yang menekonsumsi makanan wkok selain beras dan
agung, hams lebih banyak mengkonsumsi &it pembangun sepeti:ika+ I
telur, belut tahu dan t e m p

28

Rats-Rata Skor bakn

66,67

,I
I

Surnber :Do& Primrwng clio!sh ?GI0

33
32

I

I
I

2. Pengetahuan Kader Tentang Pesan II (Makanan Yang Memenuhi
Kecukupan Energi
Tingkat pengetahuan kader Posyandu tentang Pesan Il : yaitu Makanan
yang memenuhi kecukupan energi, diperoleh rata-rata skor baku dari 45 orang
kader adalah 60.67, dikategorikan kurang baik. Item pertanyaan ke-1 tentang
"Kebutuhar, energi dapat d b e n ~ h idengan mengkonsi makanan sumber
karhhidrat, protein dan lemak", merupakan yang paling banyak dijawab
dengan benar oleh kader, sementara item pertanyaan ke-7 tentang "Konsumsi

-pula

scbaiknya dibatasi hingga 10 % dari jumlah konsumsi kalon'". paling

sedikit dij~wab hena:.

Untuk lebih jelasnya skor yang diperoleh dari

pengetahuan kader tentang pesan I1 dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Tingkai Pengmliliuan Kader Posyandu Tentang PUGS (Pesan II )

Pertanpan

No

I I
1

2

4

I

dan

I

1

1

I

7
8

I
, 1

37

32
28
27

--

vJas;;

6

I

-

3

.

I

Kebutuhan energi dapat dipenuhi dmgan menekonsumsi : rnakanan
surnber karbohidrat,
lemak Cara mengelahul status g ~ z inormal, unlulr anak balila, anak usia
sekolah, dan kelompok usia lanjut.dapat menpgunakan : Karm Menuju
Sehat ( W S )
Cara meneerahui status e i n normal. untuk orane dewasa dauat
rnengggaksl : lndeks ~ a s a ~ u b u h
Konsumsi enerp yang melebihi kecdwpan dapat mengakibatkan :
Kenaikan berat badan
Keeemukan
akihat dari kelebihan knmumsi e n e r ~ Lbiasanva disenai
-nenqz 9k e x h a z a 4nma lam xk&m : ~ a & mgg.

Jurnla h Kader
Dengan
~ a w a b a ~o e o a r

27

mns

Apabila konsumsi energi Iruranp. rnaka tubuh akan mmgunalian
cadangan energi dalam tubuh untuk menutupi kekurangan tersebut yang
terdapat dalarn : jarinean ototilemak
Konsumsi @la sebaiknya dibatasl sampai : 10%dari jurnlah kecukupan
energi
Konsurnsi @a yang berlebihan akan rnenyebabkan konsumsi energi
yang berlebih dan disiipan dalam janngan tuhuMemak. Apabila ha1 ini
b e r l a n ~ u n glama dapat mengaljbatkan : Pemugkam berat &r!
Kekurangan energ] yang berlangsung lama pada seseorang akan
mengakjbatkan: p e n m a s t a m g b din kekuranpn n t gi zi la&
Penurunan status gizi yang berlanjut akan menyebabkan : keadaan g u i

33

I

1

22
25

I
I

29
30

Darnpaknya gizi kurang pada saat seseorang mencapai usia dewasa
Apabilz ere*

yang diperoleh da;i makanaa sumber h - h h i d m

Rata-Rata Skor Balm

Surnber :D m Primerwng diolah 2010

I

60.67

4

3. Pengetahnan Kader Tentang Pesan III (Pilihiah makanan berkadar lemak
sedang dan rendah lemak jenuh)
Tingkat pengetahuan kader Posyandu tentang Pesan I l l , yaitu, Pilihlah
makanan berkadar lema