e5f93 sistem berkas materi 4 dan 5 organisasi berkas primer dan sekunder
ORGANISASI
BERKAS
PRIMER &
SEKUNDER
SISTEM BERKAS – 4 dan 5
TERDAPAT TIGA ORGANISASI
BERKAS PRIMER
No
Organisasi
Akses
1
Sekuensial
Berurutan/sekuensial
2
Langsung
langsung
3
Sekuensial
Sekuensial dan/atau
berindeks
langsung
2
ORGANISASI BERKAS
SEKUENSIAL
•
Record-record direkam secara berurutan pada
waktu berkas ini dibuat dan harus diakses secara
berurutan pada waktu berkas ini digunakan sebagai
input.
•
Berkas sekuensial sangat cocok untuk akses yang
sekuensial, misalnya dalam aplikasi dimana
sebagian besar atau semua rekaman akan diproses.
•
Pencarian secara sekuensial adalah memproses
rekaman – rekaman dalam berkas sesuai urutan
keberadaan rekaman – rekaman tersebut sampai
ditemukan rekaman yang diinginkan atau semua
rekaman terbaca.
Berikut ini adalah contoh berkas
tentang mahasiswa di universitas:
Nama
Mahasiswa
Dian Kartika
Nomor
Mahasiswa
17.50.001
Jenjan
g
S1
Program Studi
SPP
Sistem Informasi
Dosen
Wali
Made
Syda Arlin
17.50.011
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Yuniati
17.30.012
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
Sunaryono
17.30.013
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
Zainul
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Sugeng
1.500.000
Yenny Noorma
17.50.021
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Mustafa
17.50.025
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Kusmiyati
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Made
1.500.000
Susiana
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Made
1.500.000
Dewi Dwi
17.30.014
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
1.500.000
4
•
Berkas sekuensial juga dapat diproses secara
tunggal dan langsung, jika diketahui
subskripnya.
•
Tetapi bagaimana kalau subskrip yang dimiliki
bukan identitas utama rekaman, misal “Nama
Mahasiswa” pada file di slide sebelumnya.
•
Yang harus dilakukan agar kinerja pembacaan
rekaman lebih baik, maka rekaman-rekaman
dalam berkas mahasiswa tersebut diurutkan
untuk mendapatkan pengurutan yang linier
berdasarkan nilai kunci rekaman. Baik secara
alphabetis maupun numeris.
Hasil pengurutannya
adalah sbb :
Nama
Mahasiswa
Nomor
Mahasiswa
Jenjan
g
Program Studi
Dosen
Wali
SPP
Yuniati
17.30.012
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
Sunaryono
17.30.013
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
Dewi Dwi
17.30.014
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
Dian Kartika
17.50.001
S1
Sistem Informasi
Made
1.500.000
Syda Arlin
17.50.011
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Yenny Noorma
17.50.021
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Mustafa
17.50.025
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Zainul
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Sugeng
1.500.000
Kusmiyati
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Made
1.500.000
Susiana
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Made
1.500.000
6
TERDAPAT DUA ORGANISASI
BERKAS SEKUNDER
• Pencarian
Biner
• Pencarian
Interpolasi
PENCARIAN BINER
(BINARY SEARCH)
•
Pencarian Biner dalah membandingkan kunci yang
dicari dengan rekaman pada posisi tengah dari
berkas. Bila sama (Kasus 1) rekaman yang diinginkan
sudah ditemukan. Jika tidak sama (kasus 2), berarti
separuh rekaman-rekaman dalam berkas akan
dieliminasi dari perbandingan yang selanjutnya. Bila
yang terjadi pada kasus 2, maka proses perbandingan
terhadap rekaman pada posisi di tengah dilanjutkan
menggunakan rekaman-rekaman yang tersisa.
•
Jumlah probe (yang diperlukan untuk membaca
sebuah rekaman) pada sebuah berkas dengan
rekaman yang sudah diurutkan, dapat diperkecil
dengan menggunakan teknik pencarian biner.
•
Catatan: hasil nilai tengah yang berupa nilai decimal,
pembulatan kebawah.
Algoritma pencarian biner:
Soal latihan
1.
Diketahui rekaman-rekaman dengan kunci 21, 25, 28,
33, 38, 39, 48, 49, dan 69. Berapa probe yang
diperlukan untuk mencari rekaman dengan kunci 28
bila pencarian menggunakan metode biner?
2.
Diketahui rekaman-rekaman dengan kunci 21, 25, 28,
33, 38, 39, 48, 49, dan 69. Berapa probe yang
diperlukan untuk mencari rekaman dengan kunci 50
bila pencarian menggunakan metode biner?
3.
Temukan bulan “April” pada data urutan bulan di
kalender dalam satu tahun, berapa probe yang
dibutuhkan bila menggunakan metode biner?
4.
Temukan hari “Selasa” pada data hari dalam satu
minggu bila nama-nama hari tersebut diurutkan
dengan benar terlebih dahulu, berapa probe yang
dibutuhkan bila menggunakan metode biner?
PENCARIAN
INTERPOLASI
•
Pencarian interpolasi (asumsinya kunci rekaman
numeris) menentukan posisi yang akan
dibandingkan berikutnya berdasar posisi yang di
estimasi dari sisa rekaman yang belum diperiksa.
•
Pencarian interpolasi tidak mencari posisi tengah,
seperti algoritma pencarian biner, melainkan
menentukan posisi berikutnya.
•
Catatan: hasil nilai tengah yang berupa nilai
decimal, pembulatan keatas.
ALGORITMA PENCARIAN
INTERPOLASI
Soal latihan
5.
Diketahui rekaman-rekaman dengan
kunci 21, 25, 28, 33, 38, 39, 48, 49,
dan 69. Berapa probe yang
diperlukan untuk mencari rekaman
dengan kunci 25 bila pencarian
menggunakan metode interpolasi?
6.
Diketahui rekaman-rekaman dengan
kunci 21, 25, 28, 33, 38, 39, 48, 49,
dan 69. Berapa probe yang
diperlukan untuk mencari rekaman
dengan kunci 50 bila pencarian
menggunakan metode interpolasi?
Sekian dan Terimakasih
BERKAS
PRIMER &
SEKUNDER
SISTEM BERKAS – 4 dan 5
TERDAPAT TIGA ORGANISASI
BERKAS PRIMER
No
Organisasi
Akses
1
Sekuensial
Berurutan/sekuensial
2
Langsung
langsung
3
Sekuensial
Sekuensial dan/atau
berindeks
langsung
2
ORGANISASI BERKAS
SEKUENSIAL
•
Record-record direkam secara berurutan pada
waktu berkas ini dibuat dan harus diakses secara
berurutan pada waktu berkas ini digunakan sebagai
input.
•
Berkas sekuensial sangat cocok untuk akses yang
sekuensial, misalnya dalam aplikasi dimana
sebagian besar atau semua rekaman akan diproses.
•
Pencarian secara sekuensial adalah memproses
rekaman – rekaman dalam berkas sesuai urutan
keberadaan rekaman – rekaman tersebut sampai
ditemukan rekaman yang diinginkan atau semua
rekaman terbaca.
Berikut ini adalah contoh berkas
tentang mahasiswa di universitas:
Nama
Mahasiswa
Dian Kartika
Nomor
Mahasiswa
17.50.001
Jenjan
g
S1
Program Studi
SPP
Sistem Informasi
Dosen
Wali
Made
Syda Arlin
17.50.011
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Yuniati
17.30.012
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
Sunaryono
17.30.013
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
Zainul
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Sugeng
1.500.000
Yenny Noorma
17.50.021
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Mustafa
17.50.025
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Kusmiyati
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Made
1.500.000
Susiana
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Made
1.500.000
Dewi Dwi
17.30.014
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
1.500.000
4
•
Berkas sekuensial juga dapat diproses secara
tunggal dan langsung, jika diketahui
subskripnya.
•
Tetapi bagaimana kalau subskrip yang dimiliki
bukan identitas utama rekaman, misal “Nama
Mahasiswa” pada file di slide sebelumnya.
•
Yang harus dilakukan agar kinerja pembacaan
rekaman lebih baik, maka rekaman-rekaman
dalam berkas mahasiswa tersebut diurutkan
untuk mendapatkan pengurutan yang linier
berdasarkan nilai kunci rekaman. Baik secara
alphabetis maupun numeris.
Hasil pengurutannya
adalah sbb :
Nama
Mahasiswa
Nomor
Mahasiswa
Jenjan
g
Program Studi
Dosen
Wali
SPP
Yuniati
17.30.012
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
Sunaryono
17.30.013
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
Dewi Dwi
17.30.014
DIII
Manajemen Informatika
Made
1.000.000
Dian Kartika
17.50.001
S1
Sistem Informasi
Made
1.500.000
Syda Arlin
17.50.011
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Yenny Noorma
17.50.021
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Mustafa
17.50.025
S1
Sistem Informasi
Sugeng
1.500.000
Zainul
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Sugeng
1.500.000
Kusmiyati
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Made
1.500.000
Susiana
17.55.024
S1
Teknik Informatika
Made
1.500.000
6
TERDAPAT DUA ORGANISASI
BERKAS SEKUNDER
• Pencarian
Biner
• Pencarian
Interpolasi
PENCARIAN BINER
(BINARY SEARCH)
•
Pencarian Biner dalah membandingkan kunci yang
dicari dengan rekaman pada posisi tengah dari
berkas. Bila sama (Kasus 1) rekaman yang diinginkan
sudah ditemukan. Jika tidak sama (kasus 2), berarti
separuh rekaman-rekaman dalam berkas akan
dieliminasi dari perbandingan yang selanjutnya. Bila
yang terjadi pada kasus 2, maka proses perbandingan
terhadap rekaman pada posisi di tengah dilanjutkan
menggunakan rekaman-rekaman yang tersisa.
•
Jumlah probe (yang diperlukan untuk membaca
sebuah rekaman) pada sebuah berkas dengan
rekaman yang sudah diurutkan, dapat diperkecil
dengan menggunakan teknik pencarian biner.
•
Catatan: hasil nilai tengah yang berupa nilai decimal,
pembulatan kebawah.
Algoritma pencarian biner:
Soal latihan
1.
Diketahui rekaman-rekaman dengan kunci 21, 25, 28,
33, 38, 39, 48, 49, dan 69. Berapa probe yang
diperlukan untuk mencari rekaman dengan kunci 28
bila pencarian menggunakan metode biner?
2.
Diketahui rekaman-rekaman dengan kunci 21, 25, 28,
33, 38, 39, 48, 49, dan 69. Berapa probe yang
diperlukan untuk mencari rekaman dengan kunci 50
bila pencarian menggunakan metode biner?
3.
Temukan bulan “April” pada data urutan bulan di
kalender dalam satu tahun, berapa probe yang
dibutuhkan bila menggunakan metode biner?
4.
Temukan hari “Selasa” pada data hari dalam satu
minggu bila nama-nama hari tersebut diurutkan
dengan benar terlebih dahulu, berapa probe yang
dibutuhkan bila menggunakan metode biner?
PENCARIAN
INTERPOLASI
•
Pencarian interpolasi (asumsinya kunci rekaman
numeris) menentukan posisi yang akan
dibandingkan berikutnya berdasar posisi yang di
estimasi dari sisa rekaman yang belum diperiksa.
•
Pencarian interpolasi tidak mencari posisi tengah,
seperti algoritma pencarian biner, melainkan
menentukan posisi berikutnya.
•
Catatan: hasil nilai tengah yang berupa nilai
decimal, pembulatan keatas.
ALGORITMA PENCARIAN
INTERPOLASI
Soal latihan
5.
Diketahui rekaman-rekaman dengan
kunci 21, 25, 28, 33, 38, 39, 48, 49,
dan 69. Berapa probe yang
diperlukan untuk mencari rekaman
dengan kunci 25 bila pencarian
menggunakan metode interpolasi?
6.
Diketahui rekaman-rekaman dengan
kunci 21, 25, 28, 33, 38, 39, 48, 49,
dan 69. Berapa probe yang
diperlukan untuk mencari rekaman
dengan kunci 50 bila pencarian
menggunakan metode interpolasi?
Sekian dan Terimakasih