Pengaruh Strategi Resource-Based terhadap Keunggulan Bersaing melalui Inovasi pada Usaha Mebel Kayu di Kota Pasuruhan

  Kharisma Darojatin, Surachman, Andarwati Pengaruh Strategi Resource-Based terhadap Keunggulan Bersaing melalui Inovasi pada Usaha Mebel Kayu di Kota Pasuruhan Kharisma Darojatin JAM

  Program Magister Manajemen

  14, 4 Direvisi, Januari 2016 Diterima, April 2015 Surachman Juli 20 16 Andarwati Disetujui, Nopember 20 16 September 20 16 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

  Abstract: This study aimed to examine and determine the effect of resource-based strategy to innovation, the effect of resource-based strategies for competitive advantage, the effect of innovation on competitive advantage, and the effect of indirect resource-based strategy for competitive advantage through innovation in the wood furniture business in Pasuruan.This study is the explanation (explanatory research). The analysis tool is Structural Equation Modelling (SEM). Primary data were collected by field research methods. The data collec- tion techniques is questionnaires and interviews. The sample in this study were 100 respon- dents wood furniture business in Pasuruhan. The results showed that the Resource-Based Strategy which is actualized in financial resources, physical resources, human resources, technological resources, and organization’s reputation resources affect theinnovation that improved the innovation. The betterResource-Based strategy that can improve competitive advantage in terms of cost, quality, time, and flexibility. Improved the innovation in terms of process innovation, product innovation, organizational innovation, and business innova- tion can improve competitive advantage in the wooden furniture business in Pasuruan in terms of consumer recognition of the product, reduced costs, and improved product quality.

  Resource-based strategy has an indirect effect to competitive advantage through innovation on the wood furniture business in Pasuruan.

  Keywords: resource-based strategy, SMEs, innovation, SEM, competitive advantage Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh strategi resource- based terhadap inovasi, pengaruh strategi resource-based terhadap keunggulan bersaing, pengaruh inovasi terhadap keunggulan bersaing, dan pengaruh tidak langsung strategi re- source-based terhadap keunggulan bersaing melalui inovasi pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan.Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research). Alat analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM). Pengumpulan data primer

  Jurnal Aplikasi dilakukan dengan metode penelitian Iapangan (field research) dengan teknik pengumpulan

  Manajemen ( JAM) Vol 14 No 4, 20 16 data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Sampel yang digunakan dalam penelitian

  Terindek s dalam ini adalah 100 responden pengarajin usaha mebel kayu di Desa Bukir Kota Pasuruhan. Hasil

  Google Scholar penelitian menunjukkan bahwa Strategi Resource-Based yang teraktualisasi dalam sumberdaya keuangan, sumberdaya fisik, sumberdaya manusia, sumberdaya teknologi, sumberdaya reputasi Alamat Korespondensi: organisasi berpengaruh meningkatkan inovasi. Strategi resource-Based yang lebih baik dapat http://dx.doi.org/10.18202/

Magister Manajemen, DOI: Peningkatan inovasi dalam hal proses inovasi, inovasi produk, inovasi organisasi, dan inovasi

Kharisma Darojatin, Program meningkatkan keunggulan bersaing dalam hal biaya, kualitas, waktu, dan fleksibilitas. jam23026332.14.4.12 bisnis dapat meningkatkan keunggulan bersaing pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan

  Pengaruh Strategi Resource-Based terhadap Keunggulan Bersaing di Kota Pasuruhan

dalam hal pengenalan konsumen terhadap produk, penurunan biaya, dan peningkatan mutu produk. Strategi resource-

based memilki pengaruh tidak langsung terhadap keunggulan bersaing melalui inovasi pada usaha mebel kayu di Kota

Pasuruan.

  Kata Kunci: strategi resource-based, UKM, inovasi, SEM, keunggulan bersaing

  Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertum- buhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pemba- ngunan. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.

  Secara teoritis pada dasarnya, faktor-faktor yang menentukan daya saing sebuah perusahaan termasuk usaha kecil dan usaha mikro, dapat diturunkan dari teori keunggulan bersaing Porter (2008:106), ada empat penentu keberhasilan daya saing yakni, (1) kondisi permintaan, (2) industri terkait, (3) industri pendukung, (4) strategi perusahaan, struktur, dan persaingan yang dikenal sebagai model diamond Porter. Konsep keunggulan bersaing (competitive

  advantage ) merujuk pada strategi generik yang

  dikemukakan oleh Porter (2008:110) yakni keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus sebagai sumber keung- gulan bersaing. Glueck dan Jauch (1984) dalam Hadiati (2008:28) mengungkapkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi daya saing adalah faktor pemasaran, penelitian dan pengembangan, manaje- men produksi dan operasi, sumberdaya manusia, faktor keuangan dan akuntansi. Pearce dan Robinson (1994) mengemukakan faktor eksternal yang ber- pengaruh pada daya saing yakni, lingkungan jauh, lingkungan industri (meliputi hambatan untuk mema- suki pasar, pesaing, kekuatan menawar dari pembeli dan pemasok) dan lingkungan operasional (meliputi posisi persaingan, profil pelanggan, supplier, kreditor dan pasar tenaga kerja).

  Menurut Grant (1991) untuk menghadapi per- saingan yang semakin kompleks dan krisis eksternal akibat keadaan yang semakin cepat berubah, maka perusahaan dapat menggunakan strategi resource-

  based . Strategi ini dinilai potensial untuk memelihara

  keberhasilan perusahaan manufaktur ketika berada dalam situasi eksternal yang bergejolak, misalnya da- lam persaingan produk yang terus berkembang. Kapa- bilitas sumberdaya internal perusahaan manufaktur atas dimensi sumberdaya keuangan, fisik, manusia, teknologi, dan reputasi organisasi yang dikembangkan melalui strategi resource-based akan memberikan ketetapan arah tindakan yang berfungsi sebagai dasar untuk perumusan strategi jangka panjang dalam upaya mencapai keunggulan daya saing produk dengan tiga elemen kunci, yaitu menyeleksi strategi yang menda- sarkan sumber daya dan kapabilitas pokok usaha, memastikan bahwa sumberdaya digunakan secara penuh, dan membangun dasar sumberdaya usaha.

  Menurut Grant (1991) bahwa pusat perhatian peru- sahaan manufaktur yaitu didalam menciptakan keung- gulan daya saing (competitive advantage) produk secara berkesinambungan (sustainability) untuk mencapai keuntungan yang besar. Pendapat tersebut didukung oleh Russo dan Fouts (1997), bahwa strategi ini tidak hanya untuk usaha manufaktur besar saja yang biasa menerapkannya, namun usaha manufaktur dibawahnya dapat mencapai keunggulan daya saing produk dengan menciptakan kapabilitas dan sumber- daya internal, yaitu aspek keuangan, fisik, manusia, teknologi yang lebih baik dan kreatif serta sumberdaya reputasi dan organisasi.

  Wright (1995) menyatakan bahwa dari sisi

  kuantitas tidak semua sumberdaya serta kapabilitas merupakan sumber keunggulan kompetitif, namun fokus utama adalah kesesuaian dan kombinasi yang unik dari sumberdaya dan kapabilitas dengan strategi. Kesesuaian antara sumberdaya dan kapabilitas yang bersifat strategik, merupakan hasil proses transform kombinasi unik antara sumberdaya dan kapabilitas dengan kriteria keunggulan yang berdaya tahan. Argumen tersebut relevan dengan pendapat Barney dan Arikan (2000) yang menyatakan pandangan ber- beda mengenai resource-based view, mereka menilai bahwa keberadaan resource-based view saja peru- sahaan masih lemah dalam membentuk atau meng- hasilkan keunggulan bersaing bila mengabaikan

  Kharisma Darojatin, Surachman, Andarwati

  source-based terhadap inovasi pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan.

  et al., dalam Sangen (2005), bahwa secara umum

  Pengertian usaha kecil di Indonesia masih sangat beragam. Terlepas dari keragaman definisi yang diberikan terhadap usaha kecil tadi, kiranya satu hal yang penting untuk dipahami adalah berkenaan dengan karakteristik dari usaha kecil ini secara umum. Pentingnya pemahaman terhadap karakteristik usaha kecil adalah guna dapat memberikan alternatif solusi yang efektif bagi upaya pemberdayaannya di era global saat ini. Seperti yang dikemukakan oleh Mitzer,

  TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Kecil

  4. Menguji dan mengetahui pengaruh tidak lang- sung strategi resource based terhadap keung- gulan bersaing melalui inovasi pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan.

  3. Menguji dan mengetahui pengaruh inovasi terha- dap keunggulan daya saing pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan.

  source-based terhadap keunggulan daya saing pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan.

  2. Menguji dan mengetahui pengaruh strategi re-

  1. Menguji dan mengetahui pengaruh strategi re-

  karakteristik pasar dan fokus kedalam perusahaan, sehingga menimbulkan resiko bagi keberlangsungan perusahaan.

  Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  usaha kecil. Usaha mebel yang ada di Kota Pasuruan merupakan salah satu usaha yang masih lemah dalam manajerialnya, usaha ini masih menghadapi kendala klasik yaitu keterbatasan modal, sumberdaya manusia, ketersediaan bahan baku, serta lemahnya aspek teknologi dan inovasi.

  based dan inovasi sebagai upaya pengembangan

  Berdasarkan kajian teori yang dihasilkan dari penelitian Grant (1991), Mosakowski (1993), Russo dan Fouts (1997), Neely (2001), serta Dess, et al. (2006) serta fenomena yang ada, diharapkan melalui strategi resource-based yang terdiri dari sumberdaya keuangan, sumberdaya fisik, sumberdaya manusia, sumberdaya teknologi, dan reputasi organisasi mampuh mencapai keunggulan bersaing produk sebagai kebijakan yang didasarkan atas kekuatan dan kelemahan sumberdaya yang dimiliki untuk mengha- dapi persaingan. Berdasarkan penelitian serta feno- mena yang terjadi, maka penelitian ini mencoba membahas tentang bagaimana strategi resource-

  kakan oleh Lorter (2008:113) yakni keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus sebagai sumber keunggulan bersaing. Apabila usaha kecil dan menengah membuat kebijakan dan aktivitas pada biaya lebih rendah dan diferensiasi (karakteristik istimewa) atau usaha kecil dan menengah berusaha menjadi unik lebih awal dalam cakupan yang luas akan memungkinkan usaha kecil dan menengah mendahului pesaing dan merupa- kan sumber keunggulan bersaing. Konsep teoritis yang dikemukakan oleh Hitt, et al. (2001:119) menjelaskan bahwa sumberdaya dan kapabilitas sebagai lingkungan internal merupakan determinan keunggulan bersaing. Dengan demikian idealnya pelaku usaha kecil dapat menyusun atau memformulasikan selanjutnya menye- suaikan aspek internal sebagai respon perubahan aspek eksternal.

  vantage ) merujuk pada strategi generic yang dikemu-

  Konsep keunggulan bersaing (competitive ad-

  Hasil penelitian Mosakowski (1993) menyata- kan bahwa kemampuan penggunaan sumberdaya internal yaitu sumberdaya keunggulan, fisik, manusia, teknologi, dan reputasi organisasi dalam mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) bagi usaha kecil akan berkembang apabila didukung oleh kreativitas dan inovasi. Konsep teoritis diperkuat oleh Hubbies (2005:27) bahwa untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Inovasi, baik proses maupun produk meru- pakan suatu pembaharuan pada sekumpulan informasi yang berhubungan diantara masukan dan pengeluaran yang terkait dengan upaya meningkatkan atau mem- perbaiki sumberdaya yang ada, memodifikasi untuk menjadikan sesuatu bernilai, menciptakan hal baru dan berbeda, merubah suatu bahan menjadi sumberdaya dan menggabungkan sumberdaya menjadi suatu kon- figurasi baru yang lebih produktif baik secara langsung maupun tidak langsung yang dipengaruhi oleh kepas- tian (untung/rugi) atau proses waktu melaksanakanya dalam meraih keunggulan kompetitif.

  usaha kecil memiliki karakteristik antara lain: 1) Kegiatanya cenderung tidak formal dan jarang memiliki rencana usaha. 2) Struktur organisasi bersifat sederhana. 3) Jumlah tenaga kerja terbatas dengan

  Pengaruh Strategi Resource-Based terhadap Keunggulan Bersaing di Kota Pasuruhan

  pembagian kerja yang longgar. 4) Kebanyakan tidak melakukan pemisahan antara aset perusahaan dan aset pribadi. 5) Tidak memiliki sistem akuntansi yang baik. 6) Skala ekonomi kecil dan sukar untuk menekan biaya. 7) Kemampuan pemasaran dan diversifikasi pasar sangat terbatas. 8) Margin keuntungan relatif kecil.

  Strategi Resource-Based

  Pembentukan daya saing bagi usaha kecil meru- pakan hal yang kompleks, dan memerlukan strategi. Menurut Jauch dan Glueck (1999:145), Strategi meru- pakan rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi peru- sahaan dengan tantangan lingkungan kemudian dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Zimmerer dan Scarborough (2004) menjelaskan strategi sebagai tindakan yang disusun oleh seorang wirausahawan untuk memenuhi misi, cita-cita, dan tujuan perusahaan. Hariadi (2003) menjelaskan bahwa strategi sebagai jalan untuk mencapai tujuan tertentu.

  Menurut Grant (1991; 1999) menyatakan bahwa karateristik kelima dimensi strategi resource-based mempunyai tujuan di dalam pencapaian peningkatan nilai strategis keunggulan produk secara berkesinam- bungan. Hasil penelitian Schroeder, et al. (2002) mengungkapkan dimensi sumberdaya, yaitu keuangan, fisik, sumberdaya manusia, teknologi, dan reputasi organisasi merupakan pusat perhatian utama bagi perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) atas produk, yaitu kemam- puan untuk menghasilkan keuntungan besar dengan dukungan sumberdaya internal yang dimiliki dalam upaya memberikan nilai yang sama atau Iebih baik kepada konsumen dengan biaya yang Iebih rendah dibandingkan pesaing.

  Ruang Lingkup Inovasi

  Inovasi didefinisikan sebagai suatu perubahan (ide besar) dalam sekumpulan informasi yang berhu- bungan diantara masukan dan luaran. Berdasarkan definisi tersebut didapatkan dua hal yaitu inovasi pro- ses dan inovasi produk. Inovasi (pembaharuan) adalah suatu kumpulan dari teknologi dan ilmu yang ada untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Inovasi, baik proses maupun produk merupakan suatu pembaharuan pada sekumpulan informasi yang berhubungan diantara masukan dan luaran yang terkait dengan upaya meningkatkan atau memperbaiki sumberdaya yang ada, memodifikasi untuk menjadikan sesuatu bernilai, menciptakan hal baru dan berbeda, merubah suatu bahan menjadi sumberdaya dan menggabungkan sumberdaya menjadi suatu konfigurasi baru yang lebih produktif baik secara langsung maupun tidak langsung yang dipengaruhi oleh kepastian (untung/rugi) atau proses waktu melaksanakanya dalam meraih keung- gulan kompetitif.

  Keunggulan Bersaing

  Keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang diciptakan oleh perusahaan bagi para pembelinya lebih dari biaya yang harus dikeluar- kan untuk menciptakannya. Nilai atau manfaat inilah yang dibayar oleh pembeli, dan nilai yang unggul ber- asal dari penawaran harga yang lebih rendah daripada harga pesaing untuk manfaat setara atau penawaran manfaat unik yang melebihi harga yang ditawarkan (Porter, 1993).

  Menurut Glueck, et al. (1992) menyatakan bah- wa suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing jika memenuhi ciri-ciri antara lain 1) Kom- petensi khusus, misalnya memiliki produk dengan mutu lebih baik, saluran distribusi lebih lancar, pe- nyerahan produk lebih cepat, memiliki merek produk lebih terkenal. 2) Menciptakan persaingan tidak sem- purna. 3) Keberlanjutan, artinya keunggulan bersaing harus bisa berlanjut dan tidak terputus-putus. 4) Cocok dengan lingkungan eksternal. 5) Laba yang diperoleh lebih tinggi daripada rata-rata perusahaan lain.

KERANGKA PEMIKIRAN

  Kerangka konsep penelitian secara komprehensif perlu dibangun dengan mendasarkan kepada fakta masalah yang ada, keterkaitan variabel secara teoritis, kajian penelitian-penelitian sebelumnya, metodologi, metode analisis dan dengan keselarasan tujuan pe- nelitian yang ingin dicapai. Kerangka konsep yang dibangun dalam penelitian ini diharapkan dapat meng-

  Kharisma Darojatin, Surachman, Andarwati

  gambarkan tentang penelitian yang akan dilakukan penulis secara keseluruhan, yaitu menganalisis dan menjelaskan pengaruh strategi resource-based dan inovasi terhadap keunggulan bersaing pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka model kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut (gambar disamping)

  Dan berdasarkan kerangka pemikiran yang diuraikan sebagai penjelasan dari model konsep yang dibuat, maka dapat disusun kerangka konseptual sebagai gambar 2.

HIPOTESIS PENELITIAN

  Hipotesis 1 : Strategi resource-based berpengaruh signifikan terhadap inovasi pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan. Hipotesis 2 : Strategi resource-based berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan. Hipotesis 3 : Inovasi berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan. Hipotesis 4 : Strategi resource-based berpengaruh tidak langsung terhadap keunggulan ber- saing melalui inovasi pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan.

  METODE Rancangan Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) yaitu penelitian yang menje- laskan hubungan kausal (sebab-akibat) antar variabel-

  Gambar 1. Kerangka Pemikiran H

X1 X2

4 H

  1 KB (Y) Y1 Y2 Y3 Y4

  

I ( Z )

H

  4 Gambar 2.

  3 H

X3 X4

X5 RB (X)

  Keterangan: : Hubungan langsung : Hubungan tidak langsung

  

2

H

  Pengaruh Strategi Resource-Based terhadap Keunggulan Bersaing di Kota Pasuruhan

  Klasifikasi Variabel Penelitian

  Uji Reliabilitas

  skor butir pertanyaan dalam suatu variabel yang diamati dengan skor totalnya, dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan level signitikansi 5% dari nilai kritisnya.

  validity yang dilakukan dengan teknik korelasi antar

  Uji validitas menggunakan pengujian construct

  Uji validitas

  Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka metode analisis data adalah analisis kuantitatif, secara teknis dilakukan dalam dua bagian analisis data yaitu:

  Metode Analisis Data

  Penelitian ini menggunakan instrumen berupa daftar pertanyaan tertutup. Hal ini berarti responden memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan dengan dibatasi pada pilihan yang sudah disediakan oleh peneliti. Pertanyaan diberi skor mengacu pada variabel penelitian yang sudah dijabarkan ke dalam bentuk item-item pertanyaan indikator dalam variabel penelitian. Untuk menganalisis pertanyaan yang diberi skor, peneliti menggunakan skala Likert sebagai dasar penentuan skor.

  Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran

  Variabel-variabel yang digunakan dalam peneli- tian ini digolongkan dalam dua jenis, yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. Dalam penelitian ini variabel penelitiannya adalah 1) Strategi Resource- based (X) sebagai variabel eksogen. 2) Inovasi (Z) sebagai variabel intervening. 3) Keunggulan bersaing (Y) sebagai variabel endogen.

  digunakan adalah penyebaran/pengisian kuesioner dan wawancara.

  variabel dan pengujian hipotesis (Singarimbun dan Efendi, 1989). Penelitian ini menguji pengaruh variabel strategi resource-based dan inovasi terhadap keung- gulan bersaing pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan. Adapun pendekatan dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif.

  research ) dengan teknik pengumpulan data yang

  Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh dari responden (pengarajin usaha mebel kayu di Kota Pasuruhan), melalui pengisian kuesioner yang disebarkan. Data sekunder merupakan data yang telah diolah dan disajikan oleh pihak Iain. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode penelitian Iapangan (field

  Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

  asumsi ukuran sampesl untuk SEM yang harus dipenuhi minimal sebesar 100 sampel. Berdasarkan ketentuan tersebut maka jumlah sampel yang diguna- kan dalam penelitian ini adalah 100 responden.

  Modelling (SEM). Hair, et al. (2006:21) menyatakan

  Dari hasil penghitungan dengan menggunakan rumus tersebut, akhirnya diperoleh jumlah sampel sebanyak 74 responden. Jumlah sampel yang sesuai untuk suatu penelitian menurut Davis dan Cosenza (1993) dalam Kuncoro (2003) dipengaruhi oleh alat analisis yang digunakan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation

  Jumlah responden dihitung berdasarkan peng- hitungan sampel yang mengacu pada rumus Taro Yamane (Riduan dan Kuncoro, 2007:44) dengan menetapkan presisi 10% atau tingkat kepercayaan 90%. Dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh penghitungan sebagai berikut:

  Populasi dan Sampel

  Penelitian ini tepatnya dilakukan di Kota Pasuruan khususnya di Desa Bukir, sebab daerah tersebut merupakan sentra usaha kerajinan mebel yang perlu dikaji lebih dalam sebagai sektor pendapatan daerah sekaligus membuka lapangan kerja.

  Lokasi dan Waktu Penelitian

  Peneliti melakukan uji raliabilitas dengan meng- hitung Cronbach’s alpha dari masing-masing instru- men dalam suatu variabal.Cronbach’sAlpha dapat digunakan untuk mangukur raliabilitas tes yang menggunakan skala likert.

  Kharisma Darojatin, Surachman, Andarwati Analisis Deskriptif

  7. Interpretasi dan modifikasi model, modifikasi dilakukan apabila model tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan.

  Variabel keunggulan bersaing memiliki rata-rata

  Hasil Analisis Deskriptif Variabel Keunggulan Bersaing

  Variabel Inovasi memiliki rata-rata 4.36. Berda- sarkan klasifikasi yang dikemukakan oleh Stemple Jr. (2004) dalam Noermijati (2008) nilai tersebut dapat dikategorikan sangat baik.

  Hasil Analisis Deskriptif Variabel Inovasi

  Variabel Strategi Resource Based memiliki nilai rata-rata 4.36. Berdasarkan klasifikasi yang dikemu- kakan oleh Stemple Jr. (2004) dalam Noermijati (2008) nilai tersebut dapat dikategorikan sangat baik. Variabel ini dibentuk oleh lima indikator yang semuanya me- miliki rata-rata dengan kategori sangat baik. Indikator yang memiliki rata-rata tertinggi adalah indikator Sumberdaya fisik dengan rata-rata sebesar 4.62, diikuti oleh Sumberdaya teknologi dengan rata-rata sebesar 4.37, indikator Sumberdaya reputasi organisasi dengan nilai rata-rata 4.32, kemudian indikator Sum- berdaya keuangan dengan rata-rata 4.25 dan terakhir indikator Sumberdaya manusia dengan rata-rata sebesar 4.24.

  Hasil Analisis Deskriptif Variabel Strategi Re- source Based

  Analisis deskriptif dengan menginterpretasi nilai rata-rata dari masing-masing indikator pada variabel penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gam- baran mengenai indikator apa saja yang membangun konsep model penelitian secara keseluruhan. Dasar interpretasi nilai rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada interpretasi nilai yang digunakan oleh Stemple Jr. (2004) dalam Noermijati (2008).

  Hasil Analisis Statistik Deskriptif

  Hasil dari pengumpulan kuesioner diketahui bahwa 10 dari 110 kuesioner yang dibagikan tidak kembali, jumlah kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 100 kuesioner dengan respons rate sebesar 90.909%.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden

  6. Evaluasi kriteria goodness of fit.

  Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian, tanpa menarik generalisasi atau gambaran tentang karakteristik responden serta me- nyusun distribusi frekuensi dengan menggunakan data dari kuesioner yang telah disebarkan kepada responden.

  5. Apabila munculnya masalah identifikasi maka sebaiknya model dipertimbangkan kembali dengan mengembangkan lebih banyak konstruk.

  4. Memilih matriks input dan estimasi , model, dapat berupa matriks varians/kovarians atau matriks korelasi.

  3. Konversi diagram alur ke dalam persamaan struktural dan model pengukuran.

  2. Pengembangan diagram alur (path diagram), model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama digambarkan dalam sebuah path dia- gram.

  1. Pengembangan model teoritis, dengan ekplorasi ilmiah telaah pustaka untuk mendapatkan justi- fikasi atas model teoritis yang akan dikembangkan.

  balik, simultan dan saling ketergantungan. Proses analisis dengan model SEM mengikuti prosedur yang dikemukakan oleh Hair, et al. (2006:713-716)), yang meliputi tujuh langkah, yaitu:

  pendent , dan mengakomodasi peringatan yang timbal

  statistik AMOS. Menurut Hair, et al. (2006:711-713), model ini digunakan karena kemampuannya untuk memperkirakan koefisien yang tidak diketahui dari persamaan linier struktural, mengakomodasi model yang meliputi latent variabel, mengakomodasi kesa- lahan pengukuran pada variabel dependent dan inde-

  Equation Modelling (SEM) dari paket software

  Hipotesis akan diuji menggunakan Structural

  Analisis Structural Equation Modelling (SEM)

  4.39. Berdasarkan klasifikasi yang dikemukakan oleh Stemple Jr. (2004) dalam Noermijati (2008) nilai tersebut dapat dikategorikan sangat baik. Variabel ini dibentuk oleh empat indikator yang semuanya memiliki

  Pengaruh Strategi Resource-Based terhadap Keunggulan Bersaing di Kota Pasuruhan

  rata-rata dengan kategori sangat baik. Indikator yang memiliki rata-rata tertinggi adalah indikator Biaya dengan rata-rata sebesar 4.47, diikuti oleh Waktu dan Fleksibilitas dengan rata-rata yang sama sebesar 4.45, dan indikator Kualitas dengan nilai rata-rata 4.36.

  Pengujian Instrumen Penelitian

  Kuisioner yang akan digunakan sebagai alat pe- ngumpul data terlebih dahulu diuji validitas dan relia- bilitasnya dengan cara menghitung nilai validitas dan reliabilitas. Uji ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kelayakan angket sebagai alat pengumpul data. Ada- pun hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner peneli- tian dapat dijelaskan sebagaimana di bawah ini.

  Uji Validitas Instrumen

  Perhitungan dilakukan dengan mengkorelasikan setiap skor item dengan skor total dengan mengguna- kan teknik Korelasi Product Moment. Kriteria peng- ujian adalah jika koefisien korelasi r xy lebih besar dari nilai cut off sebesar 0.3 berarti item kuisioner dinyata- kan valid dan dinyatakan sah sebagai alat pengumpul data. Adapun ikhtisar hasil perhitungan r xy atau sig sebagaimana output Program SPSS 18.0 for

  Windows dapat dilihat pada tabel dibawah ini:Hasil

  interpretasi dengan membandingkan antara nilai korelasi dan cut off menunjukkan bahwa semua nilai korelasi lebih besar dari 0.3. Dengan demikian semua butir pertanyaan di semua variabel/dimensi dinyatakan valid dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

  Uji Reliabilitas Instrumen

  Uji Reliabilitas Instrumen digunakan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga suatu pengukuran dapat dipercaya. Untuk menguji digunakan Alpha Cronbach. Dimana suatu instrumen akan semakin reliable apabila koefisien alpha semakin mendekati nilai 1.00 atau koefisien alpha kurang dari 0.60 dianggap tidak reliable dan sebaliknya dinyatakan reliable.

  Pengembangan Diagram Jalur/Path

  Berdasarkan kajian teori, maka dapat dibuat dia- gram alur hubungan kausalitas antar konstruk beserta indikatornya dengan menggunakan bantuan software AMOS 18 . Dalam penyusunan, diagram alur tersebut terdiri dari 3 (tiga) konstruk dan 13 (lima belas) indikator.

  Gambar 3. Diagram Path Mengkonversi diagram jalur ke dalam persamaan struktural dan model pengukuran

  Berdasarkan diagram jalur pada gambar di atas dapat dibentuk ke dalam persamaan struktural sebagai berikut: Persamaan 1: Inovation = 0.580 Resource Based + 0.033 e 1 Dari persamaan 1 dapat diketahui bahwa apabila strategi resource based semakin ditingkatkan (dinaik- kan) maka semakin meningkat juga inovasi usaha mebel kayu di Kota Pasuruhan dengan pengaruh kesalahan sebesar 0.033. Persamaan 2: Keunggulan Bersaing = -0.468 Resource Based + 1.528 Inovation - 0.041 e 2 Dari persamaan 2 dapat diketahui bahwa apabila strategi resource based semakin ditingkatkan (dinaik- kan) maka akan menurunkan keunggulan bersaing usaha mebel kayu di Kota Pasuruhan. Sedangkan semakin tingginya atau semakin meningkatnya inovasi maka akan semakin unggul usaha mebel kayu di Kota Pasuruhan dengan pengaruh kesalahan sebesar 0. 041.

  Pengujian Signifikansi

  Pengujian signifikansi digunakan untuk menguji hipotesis mengenai kausalitas yang dikembangkan dalam model yaitu pengaruh variabel eksogen

  Kharisma Darojatin, Surachman, Andarwati terhadap variabel endogen yang telah dikembangkan.

  Hipotesis 3 yaitu

  Analisis SEM mensyaratkan data berdistribusi normal. Data dikatakan distribusi normal apabila data tidak condong positif atau condong negatif. Criteria pengujian distribusi normal apabila nilai critical ratio multivariat (CR-multivariat) lebih diantara nilai kritis Z sebesar ± 2.58 maka data dikatakan berdistribusi normal, sebaliknya apabila nilai CR- multivariat lebih kecil dari nilai kritis Z sebesar -2.58 atau lebih besar dari nilai kritis Z sebesar +2.58 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal.

  Pengujian Asumsi Uji Asumsi Normalitas

  ngaruh tidak langsung terhadap keunggulan bersaing melalui inovasi pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan. Hasil pengujian signifikansi pada hipotesis 1 yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan inovasi terhadap keunggulan bersaing. Hal ini menunjukkan bahwa dengan melalui variabel inovasi, variabel strategi resource-based berpengaruh signifi- kan terhadap keunggulan bersaing pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruhan. Dengan demikian variabel strategi resource-based berpengaruh signifikan secara tidak langsung terhadap keunggulan bersaing melalui inovasi pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan.

   Strategi resource-based berpe-

  Hipotesis 4 yaitu

  terhadap keunggulan bersaing usaha mebel kayu di Kota Pasuruhan. Pada hasil pengujian yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai probabi- litas CR antara variabel inovasi dengan keunggulan bersaing adalah *** yang lebih besar dari nilai alpha 5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel inovasi secara langsung berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruhan.

   Inovasi berpengaruh signifikan

  ngaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing usaha mebel kayu di Kota Pasuruan. Pada hasil pengujian yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas CR antara variabel resource based dengan keunggulan bersaing adalah 0.011 yang lebih besar dari nilai alpha 5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel strategi resource-based secara langsung ber- pengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruhan.

  Pengujian signifikansi dapat diketahui melalui nilai critical ratio (CR) pada tabel 1. antara variabel resource-based terhadap inovasi dan hasil pengujian signifikansi pada hipotesis 3 juga me- nunjukkan adanya pengaruh signifikan antara variabel

   Strategi resource-based berpe-

  Hipotesis 2 yaitu

  ngaruh signifikan terhadap inovasi usaha mebel kayu di Kota Pasuruhan. Pada hasil pengujian yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai probabi- litas CR antara variabel resource based dengan ino- vasi adalah 0.004 yang lebih lebih kecil atau sama dengan nilai alpha 5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel strategi resource-based secara langsung ber- pengaruh signifikan terhadap inovasi usaha mebel kayu di Kota Pasuruhan.

   strategi resource-based berpe-

  Hipotesis 1 yaitu

  I -.468 .183 -2.551 .011

KB <-- RB 1.528 .412 3.712 ***

Ket : *** (sign ifi kan pada level 1%)

  Es S.E. C.R. P

I <-- RB .580 .200 2.906 .004

KB <--

  Mengacu pada lampiran Assesment of Normality dapat diketahui bahwa nilai CR multivariat sebesar 15.543. nilai CR-multivariat tersebut memiliki nilai yang berada diantara nilai kritis Z sebesar ± 2.58. Dengan demikian data yang digunakan pada penelitian ini tidak berdistribusi normal. Adanya jawaban respon- den yang sebagian besar adalah menjawab setuju, sedangkan pilihan jawaban lainnya hanya terindikasi sebagian, sehingga menyebabkan data tidak normal. Kemungkinan jawaban responden menunjukkan ada- nya ketimpangan di mana sebagian besar jawaban responden setuju atau sangat setuju.

  Pengaruh Strategi Resource-Based terhadap Keunggulan Bersaing di Kota Pasuruhan Uji Asumsi Outlier

  Based (RB) secara positif berpengaruh pada Inovasi

  Hal ini berarti variabel Resource-Based berpengaruh signifikan terhadap variabel Keunggulan Bersaing. Dengan demikian pernyataan hipotesis kedua “diterima”.

  gulan Bersaing (KB). Hubungan variabel RB (X) dan KB (Y) menunjukkan P-Value yang lebih besar dari 5% (0,301 > 0,05) dan koefisien jalur sebesar -0,468.

  Based (RB) secara positif berpengaruh pada Keung-

  Hipotesis kedua menyatakan bahwa Resource-

  Pengaruh Strategi Resource-Based (RB) terhadap Keunggulan Bersaing (KB)

  Dengan adanya kemajuan cara, kreatifitas, dan alat-alat yang digunakan. Diharapkan usaha mebel kayu ini mampuh menumbuhkembangkan inovasi- inovasi baru sehingga mampu mencapai keunggulan bersaing di dunia permebelan.

  Dengan demikian pernyataan hipotesis pertama “diterima”.

  (I). Hubungan variabel RB (X) dan I (Z) menunjukkan P-Value yang lebih kecil dari 5% (0,000 < 0,05) dan koefisien jalur sebesar 0,580. Hal ini berarti variabel Resource-based memiliki pengaruh langsung, searah (positif) serta signifikan terhadap variabel Inovasi (I).

  Hipotesis pertama menyatakan bahwa Resource-

  Pengujian asumsi outlier digunakan untuk me- ngetahui adanya nilai ekstrem pada data yang diguna- kan pada penelitian ini. Pengujian outlier dilakukan melalui criteria jarak mahalanobis. Jarak mahalanobis dievaluasi menggunakan 2 pada derajat bebas sebe- sar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

  Pengaruh strategi Resource-Based (RB) terhadap Inovasi (I)

  Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat koefisien jalur dan Critical ratio. Dari pengujian yang telah dilakukan, terdapat tiga hipotesis yang memiliki pengaruh langsung, yaitu hipotesis 1, 2, dan 3, serta satu hipotesis yang memiliki pengaruh tidak langsung, yaitu hipotesis 4. Hasil pengujian hipotesis terangkum dalam Tabel 5.16 yang selanjutnya dibahas untuk menggali makna dari hubungan kausalitas antara variabel Strategi Resource-Based (RB), Inovasi (I), serta Keunggulan Bersaing (KB).

  Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

  Pengujian Effect Model digunakan untuk menge- tahui kekuatan pengaruh antar konstruk, baik pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung maupun pengaruh totalnya sebagaimana disajikan dalam tabel 5.11 berikut. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total pengaruh variabel resource based berpe- ngaruh signifikan terhadap inovasi sebesar 0.514 dengan jenis pengaruh secara langsung, sedangkan total pengaruh resource based terhadap keunggulan bersaing adalah 0.379 dan total pengaruh inovasi terhadap keunggulan bersaing adalah 1.562. Dengan demikian variabel yang paling dominan dalam memengaruhi keunggulan bersaing adalah resource based tanpa ada penambahan variabel inovasi.

  Pengujian Effect Model

  Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah model yang terbentuk telah sesuai atau tidak. Hasil analisis dapat diketahui melalui tabel 5.10 berikut: Tabel diatas menunjukkan bahwa model yang dihasilkan menunjukkan adanya ketidaklayakan pada model. Hal ini dapat diketahui melalui nilai goodness of fit dari berbagai indeks yang sesuai dengan criteria cut off. Model dinyatakan tidak layak karena asumsi nor- malitas tidak terpenuhi. Dikarenakan sebagian besar jawaban responden adalah setuju, sedangkan jawaban lainnya hanya ada beberapa saja.

  Uji Kesesuaian Model

  Kriteria pengujian apabila terdapat jarak mahalanobis lebih besar dari nilai kritis 2 (  f, ) (tabel) dengan tingkat kesalahan alpha 5% yaitu 81.3810 maka dapat diidentifikasi adanya outlier. Hasil peng- ujian menunjukkan nilai minimum jarak mahalanobis sebesar 4.056 dan nilai maksimum jarak mahalanobis sebesar 62.230. Nilai maksimum jarak mahalanobis menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai kritis. Dengan demikian data yang digunakan dalam peneli- tian ini tidak mengandung outlier.

  Strategi resource-based ini terbukti mampu dalam menghadapi persaingan yang kompleks dan

  Kharisma Darojatin, Surachman, Andarwati

  Keterbatasan Penelitian

  2. Strategi resource-Based yang lebih baik dapat meningkatkan keunggulan bersaing dalam hal biaya, kualitas, waktu, dan fleksibilitas.

  1. Strategi Resource-Based yang teraktualisasi dalam sumberdaya keuangan, sumberdaya fisik, sumberdaya manusia, sumberdaya teknologi, sumberdaya reputasi organisasi berpengaruh meningkatkan inovasi.

  Hasil-hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, dapat dikemuka- kan beberapa kesimpulan terkait dengan tujuan penelitian antara lain:

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Data cross-section yang digunakan tidak dapat mengukur variabel Keunggulan Bersaing (KB) yang kontinu dari waktu ke waktu.

  Keterbatasan pada pengumpulan data melalui kuesioner, dikarenakan tingkat pendidikan yang berbeda-beda dan cenderung rendah. 1) Penelitian ini menggunakan data cross-section untuk mengukur variabel Resource-Based (RB).

  I. Keunggulan bersaing memberikan nilai kepada perusahaan dengan memfasilitasi integrasi antara stra- tegi bisnis dan implementasinya dengan menyelaras- kan strategi resource-based yang diperlukan untuk secara lebih efektif melaksanakan strategi yang dipi- lih. Suatu organisasi yang efektif mampu mengguna- kan aksesnya terhadap kecenderungan historis dan kenyataan serta informasi sebagaimana alternatif strategi yang tersedia demi mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Oleh sebab itu konsep RB dan I sangat berperan dalam pencapaian KB.

  kritis eksternal dalam usaha mebel kayu di Kora Pasuruan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mene- rapkan menambhakan modal untuk mengembangkan usahanya, memilihkan bahan/kayu yang berkualitas utama untuk menghasilkan produk yang berkualitas utama juga. Menyediakan alat yang lebih modern dibandingkan yang sebelumnya. Menepati waktu pe- mesanan, model yang dipesan, serta ketepatan waktu pengiriman sebagai strategi persaingan eksternal untuk mendapatkan kepercayaan konsumen yang lebih dibandingkan di tempat usaha mebel lainnya.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa RB dan I sebagai variabel yang tidak terpisahkan untuk men- capai KB. Peran I adalah sebagai mediator dalam menghubungkan RB dengan KB. Keunggulan ber- saing yang terdiri dari biaya, kualitas, waktu, dan fleksibilitas dapat dicapai dengan aktivitas RB melalui

  gulan Bersaing (KB) melalui Inovasi (I). Hipotesis ini menunjukkan hubungan yang tidak langsung di antara variabel pembentuknya. Pengaruh tidak langsung dinyatakan signifikan bila seluruh pengaruh langsung yang membentuk adalah signifikan. Sebalik- nya jika salah satu saja pengaruh langsung tidak signi- fikan, pengaruh tidak langsung juga dinyatakan tidak signifikan. Sebagaimana yang telah dipaparkan sebe- lumnya, pengaruh langsung variabel RB (X) terhadap variabel I (Z) adalah positif dan signifikan. Demikian juga pengaruh langsung variabel RB (X) terhadap variabel KB (Y) menunjukkan hasil yang positif dan signifikan. Hasil pengalian nilai koefisien jalur dari kedua hubungan ini menghasilkan angka 0,410 yang berarti menunjukkan arah yang positif. Dengan demi- kian pernyataan hipotesis keempat “diterima”.

  Based (RB) secara positif berpengaruh pada Keung-

  Hipotesis keempat menyatakan bahwa Resource-

  Pengaruh Strategi Resource-Based (RB) terhadap Keunggulan Bersaing (KB) melalui Inovasi (I)

  Hipotesis kedua menyatakan bahwa Inovasi (I) secara positif berpengaruh pada Keunggulan Bersaing (KB). Hubungan variabel I (Z) dan KB (Y) menun- jukkan P-Value yang lebih kecil dari 5% (0,026 < 0,05) dan koefisien jalur sebesar 1,528. Hal ini berarti variabel Inovasi memiliki pengaruh langsung, searah (positif) serta signifikan terhadap variabel Keunggulan Bersaing. Dengan demikian pernyataan hipotesis ketiga “diterima”.

  Pengaruh Inovasi (I) terhadap Keunggulan Bersaing (KB)

  3. Peningkatan inovasi dalam hal inovasi proses, inovasi produk, inovasi organisasi, dan inovasi bisnis dapat meningkatkan keunggulan bersaing

  Pengaruh Strategi Resource-Based terhadap Keunggulan Bersaing di Kota Pasuruhan

  And Cases) . Second edition, McGraw-Hill Interna- tional edition. New York.

  59. Jay Barney, 1991. Firm Resource and Sustained Competi- tive Advantage . Journal of Management.Vol 17. No 1. 99-120. Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi Dan Pembangunan Daerah . Jakarta: Erlangga.

  Hubies, Musa. 2005. Manajemen Kreatifitas dan Inovasi dalam Bisnis. Jakarta: Hecca publishing. Ireland, D.W., dan Webb, J. 2006. Strategic Entrepreneur- ship: Creating Competitive Advantage Through Streams Of Innovation , Bussiness Hirizons. 50, pp.49-

  Saing dan globalisasi. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Salemba Empat.

  Jakarta: Salemba Empat. Hitt, Michael, A., dkk.2001. Manajemen Strtaegis Daya

  Heizer, J., dan Render Barry. 2005. Manajemen Operasi.

  Mutu Terpadu terhadap Proses Bisnis Internal dan Keunggulan Bersaing Industri Manufaktur yang Memperoleh ISO 9000 di Jawa Timur Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9 (2):112-119.

  Ferdinand, A.T. 2006: Metode Penelitian Managemen: Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis Dan disertasi Ilmu Managemen, Edisi Dua, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ferreira, J., danAzevedo, S.G. 2007. Entrepreneurial Ori- entation as a main Resource and Capability on Small Firm’s Growth, MPRA Paper No.5682, posted 09. No- vember. Grant, R.M. 1991. The Resource-Based Theory Of Com- petitive Advantage: Implication For Strategy For- mulation. California Management Review. Spring 33 (3)114-135. Hadiati, S. 2007. Pengaruh Faktor-faktor Managemen

  Dyah Anggraeni. http://diskop.padang.go.id/artikel tentang usaha kecil dan menengah. Minggu, 02 Januari 2011.

  Dirgantoro Crown. 2001. Manajemen Strtaegik, Konsep, Kasus Dan Implementasi . Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

  David, R. Fred. 2002. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: PT. Prenhallindo. Dess, G. Gregory, et.al. 2006. Strategic Management (Text

  pada usaha mebel kayu di Kota Pasuruan dalam hal pengenalan konsumen terhadap produk, penurunan biaya, dan peningkatan mutu produk.