HUBUNGAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DENGAN TINGKAT KEPUASAAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA BANJARMASIN ERI WAHYU WIJARNATI, S.SiT AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN The relationship of Antenatal Care With Service Quality satisfaction rate of pr

  

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DENGAN TINGKAT

KEPUASAAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS

PEKAPURAN RAYA BANJARMASIN

ERI WAHYU WIJARNATI, S.SiT

AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN

  The relationship of Antenatal Care With Service Quality satisfaction rate of pregnant women In the health Pekapuran Raya Banjarmasin 2013

  

ABSTRACT

Health problems are generally on the mother in Indonesia, faced with problems including KB, AKB

and high maternal mortality (AKI), one of the policy of the Department of health to decrease of AKI

antenatal service coverage is increased. Maternal mortality rate in Indonesia currently belong is still high

enough IE reached 228 per 100,000 births. The purpose of this research is to know the relation Service

Quality Antenatal Care (ANC) and the level of satisfaction of pregnant women in the unit Services maternal

and child health (MCH) Clinics in the Pekapuran raya by 2013.

  This type of research is observational analytic with cross sectional design study through analyzing

the relationship of antenatal care service quality with a satisfaction rate of pregnant women in the health

Pekapuran Kingdom of Banjarmasin and taken 35 samples of pregnant women, sampling techniques using

accidental sampling. The research was carried out in January-February 2013. With the variable quality of

service free antenatal care and variable levels of satisfaction. Procedure for processing and analysis of data

that have been entered into distribution tables are collected and then processed with the editing, coding,

skoring and tabulating in the form of analytical or statistical basis are analysed in order to take the

conclusion by using a theory related to the research.

  Of research results obtained 35 people respondents pregnant women obtained shows that the level of age for most pregnant women at the age of 20

  • – 35 years i.e. as many as 25 people (71.4%). than parity on most pregnant mothers on the parity of 2
  • – 5 < as much as 29 men (82.9%). level of education the most is the

    HIGH SCHOOL that is as many as 18 people (51.4%). The whole pregnant women stated either for the

    quality of antenatal care services 34 people (97.1%) and that States do not either 1 person (2.9%), as well as

    pregnant women entirely declared satisfied 34 people (97.1%) and disgruntled 1 person (2.9%).

  Conclusions in this study was the value of P = 0.029 α values smaller than 0.05, then it can be said

the zero hypothesis (Ho) was rejected and accepted Ha. mean in statistics there is a meaningful relationship

between the quality of antenatal care services with a level of satisfaction of the mother in the health

Pekapuran Kingdom.

  Keywords: Antenatal Care, the quality of service Satisfaction of pregnant women Libraries: 18 (2000

  • – 2011)

  

LATAR BELAKANG Development Goal (MDG), kematian ibu

  Masalah kesehatan umumnya pada ibu melahirkan ditetapkan pada angka 103 per di Indonesia, dihadapkan pada masalah 100.000 kelahiran (SDKI, 2007). diantaranya KB, AKB dan tingginya angka Perdarahan menjadi penyebab utama kematian ibu (AKI), salah satu kebijakan kematian ibu di Indonesia, penyebab kedua Departemen Kesehatan untuk penurunan AKI adalah eklamsia lalu infeksi. Semua hal ini adalah peningkatan cakupan pelayanan bertanggung jawab terhadap hampir 70 % antenatal. Angka kematian ibu melahirkan kematian ibu yang merupakan penyebab di Indonesia saat ini tergolong masih cukup langsung. Resiko kematian ibu melahirkan tinggi yaitu mencapai 228 per 100.000 juga diperburuk dengan adanya penyakit yang kelahiran. Padahal berdasarkan Sasaran mungkin diderita ibu hamil seperti Pembangunan Milenium atau Millenium Tuberkulosis, HIV/AIDS, anemia dan malaria. Laporan Depkes mengatakan prevalensi anemia pada ibu hamil masih sangat tinggi, yaitu 50 %. Faktor-faktor diatas merupakan penyebab langsung kematian ibu melahirkan, tetapi penyebab kematian dapat diminimalkan dengan antenatal care yang memantau kondisi kehamilan ibu secara teratur dapat memprediksi resiko yang mungkin timbul hingga dapat dilakukan langkah pencegahan. Pemantauan kesehatan selama kehamilan baik untuk keadaan normal maupun darurat serta pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih memainkan peran penting dalam menekan angka kematian ibu (Andra, 2007).

  ANC adalah pemeriksaan/ pengawasan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Pusdiknakes, 2003).

  Kepuasan pasien sering dipandang sebagai suatu komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan. Keramahan dan kenyamanan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas klinis tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan memotivasi pasien untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan berikutnya (Djoko W , 2003). Umumnya fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah kurang/ tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah bahwa umumnya mutu layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi harapan pasien dan atau masyarkat (Pohan,2006).

  Berdasarkan data Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Pekapuran Raya pada tahun 2012 diwilayah Pemerintahan Kota Banjarmasin terdapat 26 Puskesmas. Dari 26 puskesmas tersebut, Puskesmas Pekapuran Raya belum mencapai cakupan K1 (100%) dan K4 (94%) (pemantauan wilayah setempat).Berdasarkan laporan PWS KIA yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Banjarmasin untuk Puskesmas Pekapuran

  Raya pada tahun 2012 targetnya belum tercapai yaitu kurang dari 100% (93%).

  Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan cara wawancara di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin dari 15 orang ibu hamil, ditemukan 9 orang ibu hamil (60%) yang tidak puas dengan pelayanan

  antenatal care dan 6 orang ibu hamil (40%) yang puas dengan pelayanan antenatal care.

  Dengan melihat latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi peneliti “Apakah ada hubungan Mutu pelayanan antenatal care dengan tingkat kepuasaan ibu hamil di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin”.

  METODE

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan faktor efek dengan cara observasional dan pengumpulan data sekaligus pada data suatu saat artinya setiap subjek hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap variabel subjek (Notoatmodjo, 2010).

  Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di wilayah Puskesmas Pekapuran Raya pada bulan Januari sampai Februari Tahun 2013.

  Sampel penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung dengan kriteria yang ditentukan, bahwa untuk pengambilan sampel jika menggunakan tekhnik korelasi maka sampel yang di ambil minimal 30 responden. Teknik Pengambilan Sampel penelitian ini secara “Accidental Sampling” yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu. Dalam menentukan sampel apabila dijumpai ada, maka sampel tersebut diambil dan langsung dijadikan sebagai sampel utama (Hidayat AA, 2010).

  Instrumen pengumpulan data yang utama adalah kuisioner, diberikan dalam bentuk pertanyaan tertutup yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kemudian diprosentasikan dengan menggunakan rumus prosentase:

  Jumlah 35 100 %

  20

  18

  3 5,7 % 34,3 % 51,4 %

  8,6 % Jumlah 35 100 %

  Sumber : data diperoleh dari hasil kuesioner

  Berdasarkan tabel 1 dari 35 responden menunjukkan bahwa tingkat pendidikan untuk ibu hamil sebagian dari seluruh responden yang terbanyak yaitu SMA sebanyak 18 orang responden (51,4 %).

  b. Umur

  Tabel 2 Distribusi Menurut Umur Responden di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2013.

  No Umur Frekuensi Presentasi (%)

  1

  2

  3 < 20

  6

  2

  25

  4 17,2 % 71,4 % 11,4 %

  Jumlah 35 100 % Sumber : Data Diperoleh Dari Hasil Kuesioner

  Berdasarkan tabel 2 dari 35 responden menunjukkan bahwa tingkat umur untuk ibu hamil sebagian besar berada pada umur antara 20

  c. Paritas

  Tabel 3 Distribusi Menurut Paritas Responden di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2013.

  No Paritas Frekuensi Presentasi (%) 1.

  2.

  2 2 - 5

  29

  6 82,9% 17,1 %

  12

  4 SD SMP SMA PT

  Analisis

  Univariat

  Mutu baik, jika pertanyaan dijawab dengan benar 56% - 100% b.

  Mutu tidak baik, jika pertanyaan dijawab dengan benar < 56 % c.

  Puas, jika pertanyaan dijawab dengan benar 56% - 100% d.

  Tidak Puas, jika pertanyaan dijawab dengan benar <56 % a.

  Pengolahan Data Setelah data terkumpul, kemudian melakukan beberapa tahapan dalam mengolah data, yaitu koding, editing, entry data, cleaning, dan pengolahan dan analisis data b. Analisa Data

  Tehnik analisis data dibagi menjadi dua yaitu:

  1) Analisis Univariat

  3

  adalah analisis untuk satu tabel penelitian, pada penelitian ini analisis digunakan dengan mengumpulkan data tentang mutu pelayanan antenatal care tehadap kepuasan ibu hamil, setelah data tersebut terkumpul, ditabulasi dan dipersentasikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

  f : jumlah jawaban benar n : jumlah skor maksimal jika

  (Arikunto, 2006) Keterangan: P : Prosentase

  P

  % 100 x n f

  Ha ditolak artinya tidak ada hubungan yang signifikan (Notoatmodjo, 2010).

  HASIL

1.

Analisis univariat a. Pendidikan

  Tabel 1 Distribusi Menurut Pendidikan Responden di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2013.

  No Pendidikan Frekuensi Presentasi (%)

  1

  2

  pertanyaan dijawab benar Setelah prosentase diketahui, kemudian hasil diinterpretasikan dengan kriteria : a.

  • – 35 > 35

  2) Analisis Bivariat

  Analisis Bivariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui interaksi dua variabel. Pada penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk mencari atau melihat tentang mutu pelayanan antenatal care terhadap kepuasan ibu hamil. Analisis data ini menggunakan uji chi square dengan α

  • – 35 tahun yaitu sebanyak 25 orang responden (71,4 %).

  = 0,05 menggunakan SPSS. Dari hasil uji chi square apabila P<0,5 maka Ho ditolak atau Ha diterima artinya terdapat hubunganan yang signifikan dan bila P> 0,5 maka Ho diterima atau

  Sumber : data diperoleh dari hasil kuesioner Jumlah 1 2,9 34 97,1 35 100 Sumber : data diperoleh dari hasil kuesioner

  Berdasarkan tabel 3 dari 35 Berdasarkan tabel 6 distribusi responden menunjukkan bahwa paritas

  Hubungan mutu pelayanan antenatal care pada ibu hamil hampir seluruhnya dengan tingkat kepuasan responden ibu berada pada paritas

  2 sebanyak 29 hamil di Puskesmas Pekapuran Raya orang responden (82,9 %).

  Banjarmasin Tahun 2013 yang dilakukan d.

   Mutu pelayanan antenatal care

  pada 35 responden didapat Tingkat Tabel 4 Distribusi mutu kepuasan ibu hamil dari mutu pelayanan pelayanan antenatal care antenatal care yang baik yaitu yang responden di Puskesmas terbanyak adalah yang menyatakan puas Pekapuran Raya sebanyak 34 orang responden (97,1%) Banjarmasin Tahun 2013.

  Mutu Pelayanan Presentasi Berdasarkan analisis statistik No Frekuensi Antenatal Care (%)

  dengan uji statistic Chi-Square yang

  1. Tidak Baik 1 2,9 %

  dipandu dengan program SPSS 18.00 dari

  2. Baik 34 97,1 %

  fisher’s exact test didapatkan nilai P =

  Jumlah 35 100 %

  0,029 lebih kecil dari nilai α 0,05, maka

  Sumber : data diperoleh dari hasil kuesioner

  dapat dikatakan hipotesis nol (Ho) ditolak Berdasarkan table 4 distribusi dan Ha diterima. Kesimpulan secara mutu pelayanan antenatal care ibu statistik ada hubungan yang bermakna hamil seluruhnya menunjukan mutu antara mutu pelayanan antenatal care pelayanan antenatal care yang baik dengan tingkat kepuasan ibu hamil. yaitu sebanyak 34 orang responden (97,1 %).

  Pembahasan e. Tingkat kepuasan ibu hamil

  Teori menyebutkan Mutu adalah Tabel 5 Distribusi tingkat kepatuhan terhadap standar yang telah kepuasan responden di ditetapkan, mutu juga berarti sebagai suatu Puskesmas Pekapuran kondisi dinamis yang berhubungan dengan Raya Banjarmasin Tahun produk, manusia/ tenaga, proses dan tugas, 2013. serta lingkungan yang memenuhi atau

  Presentasi No Tingkat Kepuasan Frekuensi (%)

  melebihi harapan pelanggan (konsumen)

  1. Tidak Puas 1 2,9%

  sehingga tercapai kepuasan pelanggan

2. Puas 34 97,1 % sepenuhnya (Syafrudin dan M Siti, 2011).

  Jumlah 35 100 %

  Mutu dalam pelayanan kesehatan adalah suatu

  Sumber : data diperoleh dari hasil kuesioner

  keputusan yang berhubungan dengan proses Berdasarkan table 5 Distribusi pelayanan, yang berdasarkan tingkat dimana tingkat kepuasan ibu hamil seluruhnya pelayanan memberi kontribusi terhadap nilai menunjukan mutu tingkat kepuasan yang outcomes. puas yaitu sebanyak 34 orang responden

  Mutu pelayanan antenatal care yang (97,1 %). didapat ibu hamil di Puskesmas Pekapuran 2.

   Analisis Bivariat

  Raya Tahun 2013 sudah baik, karena dari 35 Tabel 6 Hubungan mutu pelayanan responden ibu hamil, 34 responden (97,1 %) antenatal care dengan tingkat ibu hamil menyatakan baik atas pelayanan kepuasan responden ibu mutu antenatal care yang didapatnya, dan hamil di Puskesmas hanya 1 orang ibu hamil yang menyatakan Pekapuran Raya tidak baik atas mutu pelayanan antenatal care Banjarmasin Tahun 2011. yang didapatnya.

  Tingkat Kepuasan

  Berdasarkan distribusi tingkat kepuasan

  Mutu Pelayanan Tidak Puas Jumlah antenatal care Puas

  ibu hamil seluruhnya menunjukan mutu

  N N n % % %

  tingkat kepuasan yang puas yaitu sebanyak 34

  Tidak Baik 1 2,9 1 100 orang responden (97,1 %). Baik 34 97,1 34 100

  Menurut Atmojo Tri Y (2006) Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Kepuasaan pelanggan bisa merupakan cerminan dari kualitas pelayanan kesehatan yang mereka terima, menurut Azwar (2001), mutu pelayanan kesehatan menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien.

  Kepuasan yang didapat oleh responden merupakan cerminan dari mutu pelayanan antenatal care yang didapatnya, dari 35 responden ibu hamil yang diteliti di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2013, 34 orang responden menyatakan puas dan 1 orang responden yang menyatakan tidak puas. Dapat disimpulkan Tingkat kepuasan ibu hamil di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin sudah tercapai sesuai harapan.

  Berdasarkan tabel distribusi Hubungan mutu pelayanan antenatal care dengan tingkat kepuasan responden ibu hamil di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2013 yang dilakukan pada 35 responden didapat Tingkat kepuasan ibu hamil dari mutu pelayanan antenatal care yang baik yaitu yang terbanyak adalah yang menyatakan puas sebanyak 34 orang responden (97,1%).

  Berdasarkan analisis statistik dengan uji statistic Chi-Square yang dipandu dengan program SPSS 18.00 dari fisher’s exact test didapatkan nilai P = 0,029 lebih kecil dari nilai

  α 0,05, maka dapat dikatakan hipotesis nol (Ho) ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan secara statistik ada hubungan yang bermakna antara mutu pelayanan antenatal care dengan tingkat kepuasan ibu hamil.

  Tjiptono (2000) menyebutkan bahwa kualitas/ mutu memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas/ mutu memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan instansi dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan instansi untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Khususnya dalam pelayanan kesehatan, mutu/ kualitas pelayanan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien, apabila suatu Puskesmas, Rumah sakit maupun Instansi lain mempunyai mutu pelayanan yang baik maka akan memotivasi pasien untuk kembali kefasilitas kesehatan tersebut dan meingkatkan rasa kepuasan pada pasien.

  KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Mutu Pelayanan Antenatal Care dengan Tingkat Kepuasan Ibu hamil di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2013, maka dapat disimpulkan:

  1. Seluruhnya dari responden di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2013 menyatakan mutu pelayanan antenatal care yang didapatnya baik.

  2. Seluruhnya dari responden di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2013 menyatakan kepuasan yang didapatnya dalam kategori puas.

  3. Ada hubungan yang bermakna antara mutu pelayanan antenatal care dengan tingkat kepuasan ibu hamil di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2013.

  B. Saran 1.

  Bagi Puskesmas Pekapuran Raya, sudah baik dalam tingkat mutu pelayanan antenatal care yang diberikan kepada ibu hamil agar dapat tetap meningkatkan mutu pelayanan sehingga tercapainya kepuasan pasien dan dapat memotivasi pasien untuk tetap melakukan kunjungan antenatal

  care di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2011.

  2. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menambah dan masukan ilmu pengetahuan dibidang manajemen dan administrasi kesehatan, khususnya tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pekapuran Raya Banjarmasin Tahun 2011.

  Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

  Kesehatan, Jakarta: Airlangga University Press; 2000.

  Service Recovery; 2000. (Diakses tanggal 04 Januari 2013). Didapat dari : http://www.lrckesehatan.net/upload/m utu%20pelayanan.pdf. Wijono, djoko, Manajemen Mutu Pelayanan

  Pelayanan Kesehatan Untuk Bidan, Jakarta; Trans Info Media; 2011. Tjiptono F, Total Quality Management, Yogyakarta: Andi Yogyakarta; 2010. Tjiptono, Mutu Pelayanan Kesehatan &

  Pelanggan, Jakarta; Rineka Cipta; 2006. Syafrudin, Masitoh S, Manajemen Mutu

  Maternal dan Neonatal, Jakarta: Bina Pustaka; 2009. S Juliana Erna, Manajemen Pelayanan Kebidanan, Jakarta: EGC; 2008. Supranto, pengukuran Tingkat Kepuasan

  Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika; 2009. Prawirohardjo Sarwono, Pelayanan Kesehatan

  Nurmawati Hj, Mutu Pelayanan Kebidanan, Jakarta: Trans Info Media; 2010. Nursalam, Konsep dan Penerapan Metodologi

  (Diakses tanggal 04 Januari 2013). Didapat dari : http://kkjt.blogspot.com/2011/03/stand ar-anc-14-t-and-kunjungan-anc.html. Imbalo S. Pohan, Jaminan Mutu Layanan Kesehatan, Jakarta: EGC; 2007.

  3. Bagi Peneliti Dapat digunakan sebagai bahan tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai penjelasan dan evaluasi tentang kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care oleh bidan sehingga sasaran antenatal care dipuskesmas tercapai dan kepuasan yang didapat ibu hamil sesuai dengan harapan yang diinginkan.

  Ika Pantikawati, Saryono, 2010.

  Hidayat Aziz Alimul, Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data, Jakarta: Salemba Medika; 2010.

DAFTAR PUSTAKA

  Draguscn, Manajemen Ketenagaan Puskesmas, Jakarta, WISN; 2008. (Diakses tanggal 04 Januari 2013). Didapat dari : http://puskesmasdotinfo.wordpress.co m/2008/10/11/manajemen- ketenagaan-puskesmas/.

  (Diakses tanggal 02 Januari 2013). Didapat dari : http// www.woldpress.com.

  Derek P, Angka Kematian Ibu di Asia Tenggara Paling Tinggi di Dunia, Berita Informasi Terkini. 2011.

  Masyarakat. Kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004, Jakarta; 2004.

  Atmojo Tri Yunianto, Articles of Interest; 2006. (Diakses tanggal 02 Januari 2013). Didapat dari : http://triatmojo.wordpress.com/2006/0 9/24/mengukur-kepuasan-pelanggan/. Depkes RI, Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan

  Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta; 2006.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI TEKNIK SUPERVISI BERKELOMPOK BERBASIS DISKUSI DI SDN 28 SIMPANG

0 0 10

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) MELALUI KEGIATAN PELATIHAN DAN BIMBINGAN (LATBIM) DI SDN 14 BATANG GASAN

0 0 12

PENINGKATAN KUALITAS PENYUSUNAN RPP MELALUI MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH OLEH GURU DI SMPN 3 LUHAK NAN DUO

0 0 8

PELAKSANAAN TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL SEBAGAI IMPLEMENTASI KERJA GURU DI SDN 12 LUNANG Halijah SDN 12 Lunang Email: 311263gmail.com

0 0 10

UPAYA PENINGKATAN PRSETASI BELAJAR DENGAN MENINGKATAKAN KEMAMPUAN KINERJA GURU MELALUI BIMBINGAN DAN SUPERVISI DI SDN 39 KAMPUNG PANSUR

0 1 8

UPAYA PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN GURU MATA PELAJARAN MELALUI SUPERVISI KEPENDIDIKAN MODEL BERFIKIR, MENULIS DAN BERDISKUSI DI SDN 14 SIGUNTUR MUDA DELISA ROZA SDN 14 Siguntur Muda Email: delisasigunturgmail.com

0 0 10

1 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN PADA SISWI SMPN 13 BANJARMASIN SIXTIA KUSUMAWATI, S.SiT AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN PADA SISWI SMPN 13 BANJARMASIN

0 0 15

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS MANDASTANA DETI AGUSTIN NUGRAHENI, S.ST AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL

0 5 11

HUBUNGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN DIAN PURNAMA SARI, S.ST AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN ABSTRACT - Tampilan HUBUNGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI VERLOS KAMER BERSALIN RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN DEWI RAKASIWI, S.SiT AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI VER

0 0 10