Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

LAMPIRAN 1
DATA PENELITIAN
1.1

BILANGAN IODIN ADSORBEN KULIT JENGKOL
Dari modifikasi adsorben kulit jengkol yang dilakukan dengan memvariasikan

suhu aktivasi sebesar 70, 80 dan 90 oC, waktu aktivasi selama 60, 90 dan 120 menit,
suhu pengeringan sebesar 100, 110 dan 120 oC, waktu pengeringan selama 60, 90
dan 120 menit, serta rasio kulit jengkol : asam nitrat (b/v) sebesar 20:0,5; 20:1 dan
20:2 (mg/ml), diperoleh bilangan iodin masing-masing adsorben seperti pada Tabel
L1.1, Tabel L1.2 dan Tabel L1.3 di bawah ini. Bilangan iodin adsorben kulit jengkol
sebelum diaktivasi adalah 374,36 mg/g.
Tabel L1.1 Bilangan Iodin Adsorben Kulit Jengkol untuk Setiap Variasi Suhu
dan Waktu
Suhu

Waktu

Suhu


Waktu

Bilangan Iodin

Aktivasi

Aktivasi

Pengeringan

Pengeringan

(mg/g)

(oC)

(menit)

(oC)


(menit)

100

60

70

110

120

100
90
110

60

317,25


90

329,00

120

468,98

60

158,63

90

288,41

120

290,81


60

380,70

90

358,63

120

418,19

60

296,10

90

309,93


120

482,22

60

350,64

90

387,05

120

348,98

49
Universitas Sumatera Utara

Tabel L1.1 Bilangan Iodin Adsorben Kulit Jengkol untuk Setiap Variasi Suhu

dan Waktu (Lanjutan)
Suhu

Waktu

Suhu

Waktu

Bilangan Iodin

Aktivasi

Aktivasi

Pengeringan

Pengeringan

(mg/g)


(oC)

(menit)

(oC)

(menit)

90

120

100
70
120

110

120


100

60

110

80
120

90

100

60

123,38

90


408,77

120

141,00

60

179,31

90

212,74

120

211,50

60


400,74

90

264,38

120

421,94

60

460,01

90

237,94

120


307,49

60

359,55

90

264,38

120

354,57

60

283,86

90

324,71

120

356,91

60

376,73

90

400,74

120

190,35

60

341,65

90

253,80

120

218,11

50
Universitas Sumatera Utara

Tabel L1.1 Bilangan Iodin Adsorben Kulit Jengkol untuk Setiap Variasi Suhu
dan Waktu (Lanjutan)
Suhu

Waktu

Suhu

Waktu

Bilangan Iodin

Aktivasi

Aktivasi

Pengeringan

Pengeringan

(mg/g)

(oC)

(menit)

(oC)

(menit)

110
90
120

80

100

120

110

120

100

90

60

110

120

60

261,26

90

298,59

120

453,21

60

229,13

90

277,59

120

282,00

60

257,77

90

488,08

120

444,15

60

288,41

90

444,15

120

436,22

60

432,61

90

571,05

120

439,27

60

245,87

90

271,93

120

341,65

60

439,27

90

444,15

120

461,45

60

341,65

90

396,56

120

493,50

51
Universitas Sumatera Utara

Tabel L1.1 Bilangan Iodin Adsorben Kulit Jengkol untuk Setiap Variasi Suhu
dan Waktu (Lanjutan)
Suhu

Waktu

Suhu

Waktu

Bilangan Iodin

Aktivasi

Aktivasi

Pengeringan

Pengeringan

(mg/g)

(oC)

(menit)

(oC)

(menit)
60

264,38

90

226,61

120

507,60

60

423,00

90

581,63

120

597,18

60

211,50

90

264,38

120

423,00

60

380,70

90

414,87

120

519,14

60

519,14

90

571,05

120

634,50

60

475,88

90

515,53

120

589,18

100

90

110

120
90
100

120

110

120

Tabel L1.2 Bilangan Iodin Adsorben Kulit Jengkol untuk Setiap Variasi Rasio Kulit
Jengkol : Asam Nitrat
Rasio Kulit Jengkol : Asam

Bilangan Iodin (mg/g)

Nitrat (mg/ml)
20 : 0,5

291,87

20 : 1

634,50

20 : 2

640,85

52
Universitas Sumatera Utara

1.2

KAPASITAS ADSORPSI LOGAM Cd (II)
Kapasitas adsorpsi adalah banyaknya logam yang diserap pada rentang massa

adsorben yang digunakan. Melihat proses adsorpsi yang digunankan dengan
membandingkan dengan literatur yang ada, maka dapat dilihat kecendrungan pada
proses adsorpsi fisika, karena menggunakan energi yang lebih rendah, suhu yang
lebih rendah, dan proses cepat dan setimbang (reversibel). Limbah cair yang
digunakan dalam penelitian ini sebelum dilakukan proses adsorpsi memiliki
konsentrasi logam Cd (II) sebesar 20,35 ppm. Dari proses adsorpsi yang dilakukan
dengan memvariasikan massa adsorben sebesar 0,5; 1 dan 1,5 diperoleh kapasitas
adsorpsi logam Cd (II) yang ditunjukkan pada tabel L1.4 dibawah ini.
Tabel L1.3 Kapasitas Adsorpsi Ion Cd (II) pada Limbah Cair Pelapisan Logam untuk
Setiap Variasi Massa Adsorben
Massa Adsorben (g)

Absorbansi

Konsentrasi

Kapasitas

(ppm)

Adsorpsi (mg/g)

0,5

0,219

7,090

1,326

1

0,282

9,269

0,554

1,5

0,361

11,966

0,279

53
Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 2
CONTOH PERHITUNGAN
2.1

PERHITUNGAN BILANGAN IODIN ADSORBEN
ilangan Iodin

1 -

mg

VxN1
N

W

g

x W1 xFp

(30)

Dimana,
V

= volume natrium tiosulfat yang diperlukan (ml)

N1

= normalitas natrium tiosulfat (N)

N2

= normalitas iodin (0,1 N)

W1

= jumlah iodin untuk setiap 1 ml larutan natrium tiosulfat 0,1 N
(12,69 mg/ml)

W2

= massa sampel (g)

Fp

= faktor pengenceran (5)

Misalnya untuk adsorben setelah diaktivasi pada suhu 80 oC dan waktu 120
menit dan dikeringkan pada suhu 110oC dan waktu 120 menit dan rasio adsorben :
asam nitrat sebesar 20:1 (mg/mL), diketahui :
V

= 9 ml

N1

= 0,1 N

W2

= 0,1 g

Maka :
mg 1
ilangan Iodin ( )
g

9 x ,1
,1
x 1 ,69 x 5
,1

= 634,50 mg/g

2.2

PERHITUNGAN KAPASITAS ADSORPSI ION Cd (II)
qe

Co - Ce V
W

[7]

Dimana,
qe = Kapasitas adsorpsi (mg/g)
Co = Konsentrasi awal Cd (II) (mg/L)

54
Universitas Sumatera Utara

Ce = Konsentrasi akhir Cd (II) (mg/L)
V

= Volume sampel yang digunakan (L)

W = Berat adsorben yang digunakan (g)
Misalnya untuk adsorpsi dengan menggunakan massa adsorben 0,5 g,
diketahui :
Co

= 20,35 mg/L

Ce

= 7,09 mg/L

V

= 0,05 L

W

= 0,5 g

Maka :
Kapasitas Pen erapan

,35 7, 9
,5
= 1,326 Cd mg/g

55
Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 3
FOTO PERCOBAAN PENELITIAN
3.1

FOTO PERCOBAAN ADSORPSI LOGAM KADMIUM DALAM
LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

1

2

3

4

Gambar L3.1 Rangkaian Alat Percobaan Adsorpsi
Keterangan gambar :
1. Elenmeyer
2. Magnetic Stirrer
3. Hot Plate
4. Kecepatan pengadukan

56
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

10 87 77

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Pb (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

18 60 79

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Pb (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

2 4 19

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Pb (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 2

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Pb (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 5

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 19

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 2

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 5

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 0 13

Pemanfaatan Kulit Jengkol (Pithecellobium jiringa Prain) Sebagai Adsorben Dalam Penyerapan Logam Cd (II) Pada Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

0 4 5