Keberadaan dan Status Fungi Mikoriza Arbuskula pada Lahan Kakao Dataran Rendah dan Dataran Tinggi

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Organisme tanah di dalam tanah ada yang bermanfaat dan ada pula
mengganggu atau merugikan. Organisme yang bermanfaat, yaitu organisme
tersebut terlibat dalam proses dekomposisi dan pengikat atau penyedia unsur hara.
Organisme yang mengganggu atau merugikat, yaitu organisme tersebut
memanfaatkan organisme lain seperti sebagai sumber makanan.
Salah satu contoh dari organisme yang bermanfaat adalah mikoriza.
Mikoriza adalah salah satu cendawan yang mampu bersimbiosis dengan perakaran
tanaman tingkat tinggi yang ditandai dengan Arbuskula. Simbiosis merupakan
sifat yang menguntungkan bagi tanaman itu sendiri maupun tanaman inang untuk
mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan kualitas serta daya hidup bibit
tanaman pada tanah defisit unsur hara. Oleh karena itu mikoriza memegang
peranan

penting

dalam


meningkatkan

produktifitas

lahan

bermasalah

(Nainggola dan Samah, 2004).
Manfaat

yang

ditimbulkan

dari

mikoriza

adalah


meningkatkan

kemampuan tanaman dalam mendapatkan hara. Mikoriza memberi manfaat pada
pertumbuhan dan hasil tanaman dengan cara meningkatkan kemampuan tanaman
untuk mendapatkan hara yang ada dalam tanah, yaitu dengan meningkatnya
penyerapan unsur hara terutama P, dan juga meningkatkan penyerapan unsur hara
lainnyaseperti N (NH4+ atau NO3-), K, dan Mg yang bersifat mobil. Peningkatan

Universitas Sumatera Utara

penyerapan juga terjadi untuk unsur-unsur hara seperti Zn, Cu, S, B, dan Mo
(Ouimet, 1996).
Di alam keberadaan dan status fungi mikoriza arbuskula tidak dapat
diketahui secara pasti. Fungi mikoriza arbuskula dengan jumlah tertentu di alam,
diketahui dapat berpengaruh pada jenis tanaman yang dijadikan sebagai inang.
Kondisi serta keadaan dari lahan yang menjadi faktor utama dari perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Persentase kolonisasi akar oleh FMA
akan mempengaruhi tanaman inang.
FMA di dalam tanah memiliki peran dalam membantu pertumbuhan

tanaman. Namun belum diketahui besar perbedaan keberadaan dan status FMA
yang disebabkan oleh ekologi tempat tumbuh. Tanaman yang tumbuh di tempat
berbeda maka pertumbuhannya berbeda juga. Perbedaan tersebut disebabkan oleh
keterkaitan tanah, organisme, dan tanaman. Hubungan dalam hal tersebut yang
akan dilihat melalui pengamatan. Kakao merupakan jenis tanaman yang dapat
tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi. Tanaman ini banyak ditanam
dikarenakan memiliki banyak manfaat dalam pengolahannya. Kakao (Theobroma
cacao L.) adalah tanaman yang sering dimanfaatkan dalam kegiatan agroforestri
dan perkebunan oleh pemilik lahan.
Ada sekitar 150 spesies FMA yang telah dideskripsi berdasarkan
morfologi spora (Morton dan Benny, 1990) meskipun deskripsi awal dalam
beberapa

hal

tidak

memuaskan

dan


revisinya

sangat

diperlukan

(Smith dan Read, 1997). Banyaknya spesies FMA menunjukan bahwa FMA pada
setiap lahan berbeda-beda, seperti perbedaan FMA di dataran rendah dan dataran
tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keberadaan dan status FMA
berkaitan dengan perbedaan ekologi tempat tumbuh. Hal ini akan dapat
mengetahui keberadaan dan status FMA di dataran rendah dan dataran tinggi.

Kegunaan Penelitian


Hasil yang akan didapat dari penelitian ini akan dapat mengetahui
mengenai keberadaan dan status FMA. Melalui perbedaan ekologi tempat tumbuh
maka dapat diketahui perbedaan dari FMA.

Hipotesis Penelitian

Informasi tentang dinamika sporulasi FMA di daerah tropis masih sangat
kurang. Diduga adanya perbedaan ekologi tempat tumbuh akan mempengaruhi
keberadaan FMA.

Universitas Sumatera Utara