Analisis Faktor Dan Strategi Peningkatan Populasi Sapi Bali Di Kabupaten Bener Meriah

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sektor

pertanian

merupakan

pilar

utama

pembangunan

pertanian

perekonomian Indonesia dikarenakan hampir seluruh kegiatan perekonomian
Indonesia berpusat pada sektor tersebut. Untuk mencapai keberhasilan
peningkatan pembangunan sektor pertanian diperlukan adanya kerja sama antara
berbagai kalangan yang berkecipung langsung dibidang pertanian baik itu dari

pelaku pertanian dalam hal ini petani, Pemerintah, Lembaga Peneliti, Ilmuan,
Innovator, kalangan akademik maupun pihak swasta sebagai pihak industri,
dengan demikian diharapkan dapat memecahkan masalah kebutuan terhadap
masalah pertanian yang dihadapi sehingga pada ahirnya dapat meningkatkan
ketahanan pangan nasional.
Sub sektor peternakan merupakan salah satu prioritas pembangunan
ekonomi di Kabupaten Bener Meriah, terkait dengan perannya terhadap
pemantapan ketahan pangan hewani dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
pedesaan serta memacu pengembangan wilayah. Sapi bali merupkan salah satu
komuditas unggulan bidang peternakan di Bener Meriah sekaligus menjadikan
daerah ini sebagai sentra produksi daging merah di Bener Meriah.
Pengembangan populasi ternak selama ini belum bisa memenuhi kebutuhan
pangan Indonesia, belum bercerita tentang swasembada daging yang sampai hari
ini belum terwujut namun berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah yang
menguncurkan dana sebesar-besarnya untuk mengembangan peternakan di
Indonesia. Ketersedian bibit merupakan salah satu yang harus dipecahkan untuk

Universitas Sumatera Utara

memenuhi kebutuhan dalam jumlah, standar mutu, syarat kesehatan, syarat

keamanan hayati dan terjaganya budidaya peternakan yang berkelanjutan sistem
pembibitan nasional.
Pertambahan populasi ini juga di pengaruhi oleh karakteristik peternak yang
mana terdiri dari pendidikan, umur, jumlah tanggungan, pengalaman, jumlah
ternak dan kemampuan untuk menerima adopsi teknologi. Manajemen serta pola
beternak juga sangat mempengaruhi peningkatan populasi seperti kebersihan
kandang, pemberian pakan, air minum, kesehatan. Pola pemeliharaan sapi Bali
yang umumnya masih tradisional akan menimbulkan konsekuensi yaitu rendahnya
pertumbuhan yang diperoleh. Hal ini diperburuk lagi oleh sistem pemberian pakan
yang masih mengandalkan rumput lapangan saja sehingga belum mampu
memenuhi kebutuhan fisiologis sapi Bali akan zat-zat nutrisi yang diperlukan
untuk maintenance maupun produksi.

Apabila hal ini dibiarkan berlangsung

dalam jangka waktu lama akan menimbulkan efek negatif pada performans dan
menunjukkan kualitas genetik sapi Bali serta pada akhirnya menunjukkan tingkat
pendapatan peternak.
Sistem pembibitan ternak kini mangalami kemajuan tentang peraturan
pemerintah namun masih belum optimal dalam pelaksanaanya, masalah yang

dihadapi saat ini seperti jumlah bibit ternak belum terpenuhi, kualitas bibit makin
rendah, pelaku usaha pembibitan masih kurang respon dalam pembibitan,
pengurasan betina produktif akibat pemotongan betina produktif dan sumber
pembibitan ternak masih menyebar dengan kepemilikan rendah sehingga
menyulitkan dalam pembinaan, pengumpulan dan kelembagaan pembibitan belum

Universitas Sumatera Utara

memadai. Dalam demikian sangat penting untuk menguatkan peternakan, baik
dalam konteks ketahan pangan maupun dalam kerangka pengetasan kemiskinan.
Untuk itu diperlukan program penguatan yang berbasis sumberdaya lokal, yang
mengarah pada pengembangan teknologi produksi. Bener Meriah salah satu
daerah yang memiliki kawasan peternakan dimana ternaknya menyebar disetiap
kecamatan, jenis ternak besar yang terdapat di Bener Meriah yaitu sapi Aceh, sapi
Bali, kerbau dan beberapa sapi yang merupakan hasil Insiminasi Buatan.
Menurut Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP)
Kabupaten Bener Meriah (2015) sapi Bali merupakan sapi potong yang baru
masuk di Bener Meriah kini mulai di kembangan oleh pemerintah, beberapa
kelompok peternakan dan peternakan rakyat sebagai hasil samping, setelah
beberapa peternak sudah memahami keunggulan ternak sapi Bali, sehingga

pengembangan ternak sapi Bali ini meningkat sangat cepat dengan pengenalan
teknologi repruduksi kawin IB (Insiminasi Buatan).
Menurut Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bener Meriah (2015)
permasalahan saat ini yaitu kurangnya penanganan terhadap pembibitan yang di
peliahara dengan cara intensif dan tradional, baik itu dari segi manajmen maupun
dari segi lingkungan yang masih belum optimal bila di bandingkan dengan
pengembangan peternakan yang ada di daerah lain baik secara tradisonal maupun
secara intensif. Hal ini bisa berpengaruh terhadap peningkatan populasi ternak
sapi di setiap tahunnya. Di Kabupaten Bener Meriah penanganan bibit ternak
yang lahir masih di bantu dengan alam sepenuhnya sampai besar tanpa ada ikut
campur tangan peternaknya, bila dibandingkan dengan bibit yang lahir hasil dari

Universitas Sumatera Utara

Inseminasi Buatan yang sepenuhnya di tangani oleh petugas dan peternaknya
sehingga bibit yang lahir memungkinan bisa hidup lebih besar di bandingkan
dengan yang lahir secara alam (Tradisional).
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi yaitu :

1. Bagaimanakah hubungan karakteristik peternak terhadap peningkatan populasi
ternak sapi bali di Kabupaten Bener Meriah.
2. Apakah sistem ternak sapi bali sudah efesien di Kabupaten Bener Meriah.
3. Bagaimana strategi peningakatan populasi ternak sapi bali di Kabupaten Bener
Meriah.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hubungan karakteristik peternak terhadap peningakatan
populasi ternak di Kabupaten Bener Meriah.
1. Untuk mengetahui analisa usaha ternak sapi bali di Kabupaten Bener Meriah
2. Untuk mengetahui strategi peningkatan populasi ternak sapi bali di Kabupaten
Bener Meriah.

Universitas Sumatera Utara

Hipotesis
1. Terdapat hubungan karakteristik peternak terhadap peningkatan populasi
ternak sapi bali di Kabupaten Bener Meriah.
2. Diduga penambahan populasi mempengaruhi analisa usaha peningkatan
populasi sapi bali di Kabupaten Bener Meriah
3. Terdapat strategi yang menguntungkan efektif dan efesien untuk peningkatan

populasi ternak sapi bali Kabupaten Bener Meriah.

Universitas Sumatera Utara