calk 2 tahun 2011 audited 2a

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1

Entitas Akuntansi/Pelaporan Keuangan Daerah
a. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri atas
satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib menyampaikan laporan keuangan. Entitas
pelaporan adalah Pemerintah Provinsi DIY atau suatu organisasi
dilingkungan Pemerintah Provinsi DIY atau organisasi lainnya jika
menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud
wajib menyajikan laporan keuangan.
b. Penyusunan laporan keuangan entitas pelaporan sebagaimana
dimaksud diatas dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD) dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi DIY.
c. Entitas

Akuntansi
adalah
unit
pemerintahan
pengguna
anggaran/pengguna
barang
dan
oleh
karenanya
wajib
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan. Pada Pemerintah Provinsi DIY
terdapat 30 SKPD yang merupakan entitas akuntansi.

4.2

Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan
a. Pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan

Realisasi Anggaran menggunakan basis kas.
b. Pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca
menggunakan basis akrual.

4.3

Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan
a. Pendapatan
1) Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas oleh bendahara
penerimaan atau pada Rekening Kas Umum Daerah.
2) Pendapatan dicatat secara bruto.
3) Pendapatan disajikan berdasarkan jenis pendapatan dalam laporan
realisasi anggaran dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Belanja
1) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Bendahara
Pengeluaran atau Rekening Kas Umum Daerah.
2) Belanja disajikan berdasarkan jenis belanja dalam laporan realisasi
anggaran dan rincian lebih lanjut jenis belanja disajikan dalam

Catatan atas Laporan Keuangan. Belanja disajikan dalam laporan
realisasi anggaran sesuai dengan klasifikasi dalam anggaran.
c. Pembiayaan
1) Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
61

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya,
yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
2) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening
Kas Daerah.
3) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening
Kas Umum Daerah.
4) Pembiayaan disajikan berdasarkan jenis pembiayaan dalam laporan
realisasi anggaran dan rincian lebih lanjut jenis pembiayaan
disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

d. Penjelasan sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material pada LRA
antara anggaran dan realisasinya, diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
e. Kas
1) Kas Pemerintah Daerah mencakup kas yang dikuasai, dikelola dan di
bawah tanggung jawab Bendahara umum Daerah dan kas yang
dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab selain Bendahara
Umum Daerah yang meliputi:
a) Saldo rekening Kas Daerah, yaitu saldo rekening-rekening pada
bank yang digunakan untuk menampung penerimaan dan
pengeluaran pemerintah daerah.
b) Setara Kas, antara lain berupa Surat Utang Negara (SUN)/obligasi
dan deposito kurang dari 3 bulan yang dikelola oleh BUD.
c) Uang Tunai di BUD
d) Kas di Bendahara Pengeluaran/Pemegang Kas
e) Kas di Bendahara Penerimaan
2) Kas
diakui
pada
saat

kas
diterima
oleh
bendahara
penerimaan/Rekening Kas Umum Daerah dan pada saat dikeluarkan
oleh bendahara pengeluaran/ Rekening Kas Umum Daerah.
3) Kas dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai
rupiahnya.
f. Piutang
1) Piutang adalah hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari
entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan yang
dilaksanakan oleh pemerintah dan dikelompokkan menjadi Bagian
Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada
BUMN/BUMD, Bagian lancar Tuntutan Perbendaharaan/TGR, Piutang
Pajak, Piutang Retribusi, Piutang Denda dan Piutang Lainnya.
2) Piutang diakui sebesar nilai nominal dari piutang.
3) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran dicatat sejumlah tagihan
penjualan angsuran yang harus diterima dalam waktu satu tahun.
4) Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMD dicatat sebesar nilai nominal
yang jatuh tempo tahun berikutnya.

5) Bagian Lancar TP/TGR dicatat sebesar nilai nominal yang akan
diterima dalam waktu satu tahun.
6) Piutang Pajak dicatat berdasarkan Surat Ketetapan Pajak yang
pembayarannya belum diterima/belum dilunasi oleh wajib pajak.

62

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
7) Piutang Lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan
dengan pengakuan piutang di luar Bagian Lancar Tagihan Penjualan
Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMN/BUMD, Bagian
Lancar TP/TGR, Piutang Pajak dan Piutang Retribusi.
8) Pengungkapan piutang di CaLK harus menunjukkan posisi piutang
pada tanggal laporan keuangan dan menunjukkan asal usul piutang.
g. Persediaan
1) Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada akhir
periode akuntansi.
2) Terhadap persediaan yang rusak/usang tidak dicatat sebagai nilai

persediaan dalam lembar muka laporan keuangan (neraca) tetapi
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
3) Persediaan disajikan sebesar:
a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
c) Nilai wajar atau didasarkan pada dokumen yang menyertainya
apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
h. Investasi dicatat sebesar :
1) Biaya perolehan apabila Investasi jangka pendek dalam bentuk surat
berharga, misalnya saham dan obligasi jangka pendek.
 Investasi nonpermanen misalnya dalam bentuk pembelian
obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak
untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya.
 Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya
penyertaan
modal
pemerintah,
dicatat
sebesar
biaya

perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri
ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan
investasi tersebut.
 Apabula investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset
pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah
adalah sebesar biaya perolehannya.
2) Nilai wajar apabila jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat
membentuk nilai pasar dalam hal investasi yang demikian nilai pasar
dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar.
3) Nilai nominal apabila Investasi jangka pendek dalam bentuk non
saham, misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat
sebesar nilai nominal deposito tersebut.
4) Dicatat sebesar nilai tercatat atau nilai wajar lainnya apabila
Investasi tidak memiliki pasar yang aktif dapat digunakan nilai
nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.
5) Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan tiga metode
yaitu :
a) Metode biaya jika kepemilikan investasi pemerintah daerah
kurang dari 20% pada BUMD
b) Metode ekuitas jika kepemilikan investasi pemerintah 20%

sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan, atau kepemilikan lebih dari 50%

63

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
c) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan jika kepemilikan
investasi pemerintah bersifat nonpermanen. Metode nilai bersih
yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan
yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat
6) Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyekproyek
pembangunan
pemerintah
dinilai
sebesar
biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan
dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek

sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
7) Pengakuan hasil investasi dicatat sebagai pendapatan investasi
(termasuk kelompok Lain-lain PAD Yang Sah) apabila :
a) Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek,
antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi dan deviden
tunai (cash dividend).
b) Hasil investasi berupa deviden tunai yang diperoleh dari
penyertaan
modal
pemerintah
yang
pencatatannya
menggunakan metode biaya,
c) Pengakuan hasil investasi tidak dicatat sebagai pendapatan hasil
investasi dan mengurangi nilai investasi pemerintah, apabila
bagian
laba
yang
diperoleh
oleh

pemerintah
apabila
menggunakan metode ekuitas, kecuali untuk dividen dalam
bentuk saham yang diterima akan menambah nilai investasi
pemerintah dan ekuitas dana yang diinvestasikan dengan jumlah
yang sama.
i. Aset Tetap
1) Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset
tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan
maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada
saat
perolehan.
2) Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola
meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya
tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,
perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya
lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap
tersebut.
3) Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya
harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Bila aset tetap diperoleh
dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar
pada saat aset tersebut diperoleh.
4) Tanah diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup
harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya
yang
dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan,
pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan
sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai
bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika
bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.

64

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
5) Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan
mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi
harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya
langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai
peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
6) Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan
sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian
atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan
pajak.
7) Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan
sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya
konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan,
irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.
8) Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap
pakai. Sedangkan biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan
merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya
tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya
perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya. Demikian
pula biaya permulaan dan pra-produksi serupa tidak merupakan
bagian biaya suatu aset kecuali biaya
tersebut perlu untuk
membawa aset ke kondisi kerjanya. Untuk biaya perolehan suatu
aset yang dibangun dengan cara
swakelola ditentukan
menggunakan prinsip yang sama seperti aset yang dibeli.
a) Apabila dalam pembelian terdapat potongan dagang dan rabat
maka setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga
pembelian.
b) Konstruksi Dalam Pengerjaan diakui setiap terjadi pembayaran
c) Penyusutan untuk aset tetap bagi pemerintah daerah belum
dilaksanakan.
9) Aset Bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit dan harus
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
bersejarah yang
memberikan potensi manfaat lainnya kepada
pemerintah selain nilai sejarahnya, sebagai contoh bangunan
bersejarah yang digunakan untuk ruang perkantoran akan
diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.
10)
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau
melewati satu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum
selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi
dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap
dipakai. Konstruksi Dalam Pengerjaan yang sudah selesai dibuat
atau dibangun dan telah diap dipakai harus segera direklasifikasi ke
dalam aset tetap

65

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
Konstruksi dalam pengerjaan diklasifikasikan sebagai aset tetap
karena biasanya merupakan aset yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam operasional pemerintahan atau dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam jangka panjang.
Penyelesaian suatu konstruksi pada umumnya membutuhkan waktu
yang relatif panjang dan menyerap dana yang relatif besar.
Pembayaran untuk kontrak konstruksi dilakukan melalui termin.
Tagihan suatu termin dilakukan jika suatu tahapan pekerjaan
sebagaimana diatur dalam kontrak konstruksi sudah selesai
dikerjakan. Setiap pembayaran akan diakui adanya penambahan
aset tetap berupa konstruksi dalam pengerjaan.
j. Kewajiban
1) Bagian lancar kewajiban jangka panjang diakui pada saat
reklasifikasi dalam periode berjalan atau berdasarkan jumlah
pembiayaan yang berupa pembayaran bagian lancar kewajiban
jangka panjang yang telah diakui dalam periode berjalan atau
sebesar jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal neraca.
2) Kewajiban kepada fihak ketiga adalah sebesar jumlah yang belum
dibayar untuk barang tersebut pada tanggal neraca.
3) Kewajiban Bunga adalah sebesar biaya bunga yang telah terjadi
tetapi belum dibayar oleh pemerintah daerah pada tanggal
penyusunan neraca.
4) Kewajiban Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) adalah sebesar saldo
pungutan/potongan yang belum disetorkan kepada pihak lain sampai
dengan tanggal neraca.
5) Kewajiban dalam negeri perbankan adalah sebesar jumlah yang
belum dibayar pemerintah yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih
dari duabelas bulan setelah tanggal neraca.
6) Kewajiban jangka panjang lainnya diakui pada akhir periode
akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan
jangka panjang yang telah diakui dalam periode berjalan.
7) Kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang diukur
dengan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali.
Kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang yang diukur
dalam mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah
berdasarkan nilai tukar/kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi.
k. Ekuitas dana diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
aktiva dikurangi dengan utang yang ada pada periode akuntansi yang
bersangkutan.
l. Koreksi Kesalahan
1) Koreksi Kesalahan adalah tindakan pembetulan akuntansi atas
penyajian pos-pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang
seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan
atau periode sebelumnya.
2) Kesalahan dapat diklasifikasikan menjadi kesalahan yang tidak
berulang dan kesalahan yang berulang dan sistemik

66

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
4.4

Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan
Yang Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pada SKPD.
a. Pedoman Kapitalisasi Barang Milik Daerah
1) Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua
pengeluaran untuk memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk
meningkatkan kapasitas/efisiensi, dan atau memperpanjang umur
teknisnya dalam rangka menambah nilai-nilai aset tersebut.
2) Pengeluaran Belanja Modal yang nilainya melebihi batasan minimum
kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan dan dimanfaatkan untuk
kegiatan pemerintahan daerah serta tidak untuk dijual, harus
dikapitalisasi.
3) Pengeluaran Belanja Barang dan Jasa yang mengakibatkan adanya
perolehan
aset
tetap
hingga
siap
pakai,
peningkatan
kapasitas/efisiensi dan memperpanjang umur teknis barang milik
daerah harus dilakukan kapitalisasi.
4) Pengeluaran yang dikapitalisasi terdiri atas:
a) Pengeluaran belanja modal yang nilainya sama atau melebihi
batasan minimum kapitalisasi aset tetap dan dimanfaatkan untuk
kegiatan pemerintahan daerah serta tidak untuk dijual yang
meliputi:
 Pembelian/pembuatan peralatan dan mesin serta bangunan.
 Pembelian/pembangunan gedung dan bangunan.
b) Pengeluaran
belanja
Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi
dapat
dikategorikan sebagai Belanja Modal jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
 Mengakibatkan peningkatan kualitas, kapasitas, kuantitas
dan/atau umur aset yang telah dimiliki.
 Nilainya sama dengan/melebihi batasan minimum nilai
kapitalisasi aset tetap.
c) Pengeluaran yang digunakan untuk:
 Pengadaan tanah
 Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan
 Pembelian/pembuatan Aset Tetap Lainnya
5) Pengeluaran yang dikapitalisasi adalah sebagai berikut:
a) Pembelian peralatan dan mesin meliputi harga barang, ongkos
angkut, biaya asuransi, biaya pemasangan, biaya selama masa
uji coba dan belanja yang terkait dengan pengadaan aset tetap
sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
b) Pembuatan peralatan, mesin serta bangunan yang dilaksanakan
melalui kontrak berupa pengeluaran sebesar nilai kontrak
ditambah biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan
dan jasa konsultan serta biaya lain yang terkait dengan
pembuatan aset sampai dengan aset tersebut siap digunakan.
c) Pembuatan peralatan, mesin dan bangunan yang dilaksanakan
secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung
sampai siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja,
sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, dan biaya

67

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011

d)
e)

f)

g)

h)

i)

j)

k)

l)

perijinan serta biaya lain yang terkait dengan pembuatan aset
sampai dengan aset tersebut siap digunakan.
Pembelian gedung dan bangunan sampai siap pakai.
Pembangunan gedung dan bangunan yang dilaksanakan melalui
kontrak berupa pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perijinan, jasa konsultan, biaya pengosongan
dan pembongkaran bangunan lama dan biaya lain yang terkait
dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
Pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola meliputi biaya
langsung dan tidak langsung sampai siap pakai meliputi bahan
baku, upah tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan
pengawasan,
biaya
perijinan,
biaya
pengosongan
dan
pembongkaran bangunan lama serta biaya yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap
tersebut siap digunakan.
Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi Aset Tetap yang dilaksanakan
melalui kontrak berupa nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perizinan dan biaya lain yang terkait dengan
pembuatan/pembangunan/pengadaan aset sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi Aset Tetap yang dilaksanakan
secara swakelola berupa biaya langsung dan tidak langsung
sampai siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja,
sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya
perizinan, jasa konsultan dan biaya lain yang terkait dengan
pembuatan/pembangunan/pengadaan aset sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
Pengadaan tanah meliputi biaya pembebasan, pembayaran honor
tim, biaya pembuatan sertifikat, biaya pematangan, pengukuran
dan
pengurugan
dan
biaya
yang
terkait
dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap
tersebut siap digunakan.
Pembelian jaringan sampai siap pakai meliputi harga barang,
ongkos angkut, biaya asuransi, biaya pemasangan, biaya selama
masa uji coba dan biaya lain yang terkait dengan pengadaan aset
sampai dengan aset tersebut siap digunakan.
Pembangunan jalan/irigasi/jaringan yang dilaksanakan melalui
kontrak berupa nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perijinan, jasa konsultan, biaya pengosongan
dan pembongkaran bangunan yang ada di atas tanah yang
diperuntukkan untuk keperluan pembangunan dan belanja yang
terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai
dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
Pembangunan jalan/irigasi/jaringan yang dilaksanakan dengan
swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung sampai
siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja, sewa
peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan,

68

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan yang ada di
atas tanah yang diperuntukkan untuk keperluan pembangunan
dan belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset
tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
m) Pembelian Aset Tetap lainnya meliputi harga kontrak/beli, ongkos
angkut, biaya asuransi dan biaya lain yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset sampai dengan aset tersebut siap
digunakan.
n) Pembuatan/Pembangunan aset tetap lainnya yang dilaksanakan
melalui kontrak berupa nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perijinan dan biaya lain yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset sampai dengan aset tersebut siap
digunakan.
o) Pembuatan/Pembangunan aset tetap lainnya yang dilaksanakan
dengan swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung
sampai siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja,
sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya
perijinan, jasa konsultan dan belanja yang terkait dengan
pembuatan/pengadaan/pembangunan aset sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
6) Pengeluaran yang tidak dikapitalisasi terdiri dari:
a) Pengeluaran belanja pemeliharaan rutin yang bertujuan untuk
mempertahankan fungsi aset tetap yang sudah ada ke dalam
kondisi normal tanpa memperhatikan besar kecilnya jumlah
belanja.
b) Pengeluaran Belanja Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi yang tidak
memenuhi batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap.
c) Pengeluaran belanja barang dan jasa yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa baik untuk dipasarkan maupun
tidak dipasarkan.
7) Batas minimum Kapitalisasi Aset Tetap ditetapkan sebagai berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin yang sama
dengan atau lebih dari Rp500.000,00.
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan
atau lebih dari Rp10.000.000,00 kecuali pekerjaan pengecatan.
8) Batas minimum kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap
pengeluaran untuk:
a) Pengadaan/pembelian tanah
b) Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan
c) Pengadaan/pembelian/pembuatan aset tetap lainnya berupa
koleksi perpustakaan, barang bercorak kesenian, hewan/ternak
dan tumbuhan.

69

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
b. Pedoman Pencatatan Barang Milik Daerah
1) Barang Milik Daerah dicatat dalam buku persediaan dan buku
inventaris.
2) Pencatatan Barang Milik Daerah meliputi barang tidak bergerak dan
barang bergerak.
3) Barang Persediaan merupakan Aset Lancar yang dicatat dalam buku
persediaan meliputi barang pakai habis, suku cadang, barang yang
diproses untuk dijual, barang bekas pakai yang sudah direklasifikasi
dan Barang Milik Daerah yang akan diserahkan kepada pihak lain.
4) Pencatatan dalam buku inventaris terdiri atas pencatatan di dalam
pembukuan (intrakomptabel) dan pencatatan di luar pembukuan
(ekstrakomptabel).
5) Barang tidak bergerak dan barang bergerak yang mempunyai nilai
satuan minimum kapitalisasi aset tetap dicatat dalam buku
inventaris di dalam pembukuan (intra komptabel).
6) Barang Milik Daerah yang mempunyai nilai Aset Tetap di bawah nilai
satuan minimum kapitalisasi Aset Tetap dicatata di dalam buku
inventaris di luar pembukuan (ekstra komptabel).

BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1 Rincian dan Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

5.1.1 Pendapatan

2011

2010

Rp1.604.910.831.
405,87

Rp1.374.205.096.
491,03

Pendapatan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2011 dianggarkan sebesar Rp1.504.464.260.295,00 realisasi
sebesar
Rp1.604.910.831.405,87 (106,68%), sehingga lebih dari
anggaran sebesar Rp100.446.571.110,87 (6,68%), dengan rincian sebagai
berikut:
5.1.1. Pendapatan Asli
1
Daerah

Rp867.112.885.35
2,87

Rp740.202.076.36
9,03

Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun Anggaran 2011 yang diakui secara kas sebesar

70

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
Rp867.112.885.352,87 atau (111,87%), sehingga lebih dari anggaran
sebesar Rp91.995.437.363,87 (11,87%), dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.1 Realisasi Pendapatan Asli Daerah
2011

N
o
I

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

%

Realisasi

775.117.447.98

867.112.885.352,

111,87

740.202.076.3

9,00

87

655.306.917.95

735.226.105.916,2

3,00

0

298.130.000.000,

330.162.430.135,0

Bermotor (PKB)

00

0

Bea Balik Nama

252.978.000.000,

286.793.507.850,0

00

0

PENDAPATAN ASLI
DAERAH

1

a
.
b
.
c.

d

2010

Uraian

PAJAK DAERAH

Pajak Kendaraan

Kendaraan Bermotor
Pajak Bahan Bakar

104.088.917.953,

118.168.160.806,0

Kendaraan Bermotor

00

0

Pajak Air Permukaan

110.000.000,00

102.007.125,20

69,03
112,20

96,80
110,74

a

280.867.269.35
0,00

113,37

241.213.887.40
0,00

113,53

110.083.609.71
5,00

92,73

.
2

634.710.019.4

2.545.253.031,
80

RETRIBUSI DAERAH

Retribusi Jasa Umum

.
Retribusi Pelayanan

33.575.099.081,

35.985.658.458,1

00

5

22,517,244,330.

23,089,728,357.1

00

5

2.966.982.000,00

3.543.194.388,15

107,18

3,89
102,54

20.918.271.01
0,89

119.42

Kesehatan
Retribusi Pelayanan

32.836.503.24

2.132.014.245
,89

113.500.000,00

136.810.700,00

120.54

116.678.300,00

224.853.400,00

357.695.000,00

159.08

377.899.500,00

109.41

421.933.688,00

120.00

4.500.000,00

102.44

5.338.190,00

100.41

16.035.087,00

100.00

246.000.000,00

Tera/Tera Ulang
Retribusi Pelayanan
Pendidikan
Retribusi Pelayanan
Ketenagakerjaan
Retribusi Pelayanan
Pertanian dan Peternakan
Retribusi Pelayanan
Bidang Kehutanan dan

511.834.24
0,00
4.500.00
0,00
4.700.00
0,00

559.988.84
2,00
5.400.0
00,00
4.814.7
80,00

Perkebunan
Retribusi Jasa Sertifikasi

16.000.00
0,00

Retribusi Pelayanan
Sosial

246.000.00
0,00

71

16.065.6
47,00
246.000.00
0,00

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
N
o

2011
Retribusi Uraian
Pelayanan
Pemukiman dan

90.004.00
0,00

2010
176.755.00

196.39

93.228.000,00

98.39

17.502.644.000

0,00

Prasarana Wilayah
Retribusi Pelayanan
Umum (Bus Trans Jogja)
Retribusi Jasa

b

Retribusi Jasa Usaha

.
Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retribusi Tempat
Penginapan/Pesanggraha

18.338.870.69
0,00

18.043.004.00
0,00

,00

0,00

0,00

0,00

2.000.000,00

10.427.457.851,

12,157,817,526.0

116,59

11.322.639.30

00

0

1.247.130.15

1.372.778.37

1,00
166.000.00
0,00

8,00
110.07

885.878.829,00

132.83

252.180.500,00

100.15

3.000.000,00

126.42

165.647.000,00

124.39

5.864.692.120,

6,00
220.505.00
0,00

n/Villa
Retribusi Pelayanan
Kepelabuhan
Retribusi Tempat Rekreasi
dan Olahraga
Retribusi Penjualan
Produksi Usaha Daerah
Retribusi Bibit/Benih

3.250.00
0,00
126.900.00
0,00
5.963.102.00
0,00
519.875.00
0,00

Retribusi Tempat

3.255.0
00,00
160.426.50
0,00
7.417.601.95
0,00
570.603.60

00
109.76

500.150.000,00

0,00

0,00

0,00

0,00

619.652.459,00

0,00

0,00

0,00

500.000,00

34.071.60

81.258.4

238.49

74.321.500,00

Pelelangan
Retribusi Penggunaan
Jasa Mobil Box
Retribusi Sewa Rumah
Dinas
Sewa Gedung/

0,00
0,00

00,00
0,00

2.956.616.900,

Ruang/Aula
Retribusi Sewa Lahan

00
2.367.129.10
0,00

c.

Retribusi Perijinan

630.396.900,00

2.331.388.70

98.49

0,00

117,09

595.592.925,0

0,00

738.112.575,00

Tertentu
Retribusi Ijin Trayek

0
135.000.00
0,00

Retribusi Ijin Pelayanan
Kesehatan

151.749.00

72

98.300.000,00

0,00

25.000.000,00

0,00

15.000.00
0,00

112.41

-

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
N
o

2011
Retribusi Uraian
Ijin Pelayanan
dibidang Sosial
Retribusi Ijin Pelayanan
Perpustakaan
Retribusi Ijin Penggantian
STNK Hilang
Retribusi Ijin Cek Fisik
Residu Kendaraan Dinas
Retribusi Rekomendasi
Bengkel Karoseri
Rertibusi Ijin Sertifikat
Registrasi Uji Tipe
Retribusi Izin Jasa Titipan

192.103.90
0,00
20.500.00
0,00
20.343.00
0,00
3.500.00
0,00
250.0
00,00
25.000.00
0,00
1.000.00
0,00

Retribusi Izin Insidentil

42.530.00

Retribusi Kartu

75.120.00

0,00
Pengawasan
Rekomendasi Izin Operasi

0,00
100.050.00
0,00

3

HASIL PENGELOLAAN
KEKAYAAN DAERAH

2010
237.839.57

123.81

233.794.925,00

86.79

17.530.000,00

198.86

35.693.000,00

120.71

4.350.000,00

100,00

0,00

147.70

40.625.000,00

50.00

1.750.000,00

129.74

58.530.000,00

103.76

68.720.000,00

115.19

11.300.000,00

99,18

26.333.869.88

5,00
17.792.0
00,00
40.455.0
00,00
4.225.0
00,00
250.0
00,00
36.925.0
00,00
500.0
00,00
55.180.0
00,00
77.947.0
00,00
115.250.00
0,00

29.200.366.955,

28.961.383.472,7

00

6

26.520.661.161,

25.642.976.275,9

00

7

877.684.885,00

0,00

0,00

0,00

25.642.976.276,0

25.642.976.275,97

100,00

23.777.408.754

4,77

YANG DIPISAHKAN
a
.

Bagian Laba atas
Penyertaan Modal

96,69

23.777.408.75
4,62

pada Perusahan milik
Daerah
PD. Tarumartani
Bank Pembangunan
Daerah (BPD)
b
.

Bagian Laba atas

0
464.979.901,00

,62
427.665.162,00

91,97

Penyertaan Modal

458.361.6
86,00

pada Perusahaan
Patungan
PT Anindya Mitra

100.000.000,00

0,00

0,00

123.361.686,00

335.000.000,00

335.000.000,00

100,00

335.000.000,00

29.979.901,00

92.665.162,00

309,09

0,00

Internasional
PT. Yogya Indah Sejahtera
PT. Asuransi Bangun

73

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
2011

N

2010

Uraian

o

Askrida

c.

Bagian Laba pada
Lembaga Keuangan

2.214.725.893,0

2.890.742.034,79

130,52

0

2.098.099.444
,15

Non Bank
BUKP

2.214.725.893,00

2.890.742.034,79

130,52

2.098.099.444,
15

4

LAIN-LAIN PAD YANG
SAH
Hasil Penjualan Aset
Daerah Yang tdk

57.035.064.000,

66.939.737.505,7

00

6

107.160.00

372.665.00

0,00

111,87

46.321.683.74
3,57

347.77

488.646.464,00

102.14

8.738.577.935,

0,00

Dipisahkan
Jasa Giro

9.500.000.000,00

9.706.388.749,08

26
Bunga Deposito

10.000.000.000,0

13.733.336.950,88

137.33

0
Pendapatan Denda
Retribusi Perijinan

2.100.000.00
0,00

13.254.543.810
,03

2.282.570.00

108.69

0,00

98.93

10.239.034.000

0,00

Tertentu
Pendapatan
Penyelenggaraan Diklat
Sumbangan Pihak Ketiga

11.253.320.00
0,00
17.000.000.000,0

11.132.460.00
0,00

,00

17.000.000.000,00

100,00

0,00

2.060.820.251,00

118,

879.664.366,00

0
Pendapatan BLUD pada

1.744.584.000,00

BLPT Dinas Pendidikan,

13

Pemuda dan Olahraga
Pendapatan BLUD pada

5.260.000.000,00

5.926.527.738,00

RS Grhasia
Lain-lain Pendapatan
Yang Tidak Ditargetkan
Lain-lain PAD Yang Sah

112,
67

70.000.00
0,00
0,00

228.867.34

5.064.947.429,
86

326.95

766.652.378,93

0,00

1.763.748.000,

7,00
0,00

pada Dinas Perhubungan,

00

Komunikasi dan Informasi
Lain-lain PAD Yang Sah

0,00

0,00

0,00

13.900.000,00

0,00

4.496.101.469,95

100,00

5.111.969.359,

pada Dinas Kelautan dan
Perikanan
Pendapatan yang tidak
dianggarkan

49

74

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
Lain-lain Pendapatan yang Tidak Ditargetkan sebesar Rp228.867.347,00
merupakan penerimaan dari tindak lanjut temuan Inspektorat Provinsi DIY
yang dianggarkan sebesar Rp70.000.000,00.
Realisasi Pendapatan yang tidak dianggarkan sebesar Rp4.496.101.469,95
adalah realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang tidak
dianggarkan yang berada pada beberapa SKPD dengan data sebagai
berikut:

Tabel 5.2
Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang Tidak
Dianggarkan
No
.
1

Uraian

Realisasi (Rp)

Denda Sewa Tanah dan Bangunan di Jl Keldongkiron 41

313.50
0,00

2

Denda Sewa Tanah di Jalan Wates

49.95

3

Denda Sewa Tanah di Jl Kenari

4

Sewa Rumah Toko Sinar Jl Brigjen Katamso

5

Ganti Rugi Atas Kerugian Daerah berdasar LHP Khusus

0,00
1.000.00
0,00
24.00
0,00
(Anggota Dewan)
6

213.762.25
0,00

Denda Sewa Rumah Dinas

341.01
0,00

7

Sewa Tanah di Patehan Tengah

2.481.10
0,00

8

Sewa tanah di Karangjati Wetan Sinduadi Mlati Sleman

1.952.00
0,00

9

Sewa Ruang di PSAA

400.00
0,00

1

Pengembalian Belanja & Penerimaan Lainya

0
1

1.421.624.62
1,90

Penerimaan Kontribusi/Bunga Dana Bergulir

613.483.648,00

1
1

Penerimaan Denda Dana Bergulir

72.205.219,00

2
1

Denda Keterlambatan Pekerjaan

217.485.22
7,00

75

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
No
.

Uraian

Realisasi (Rp)

3
1

LHP BPK

862.928.81

4
15

9,25
Pengembalian Gaji & Tunjangan

357.372.52
6,00

16

TPTGR

86.332.91
7,00

17

APC Tipiring

70.404.00
0,00

18

Bantuan Langganan Internet

4.200.00

19

Penerimaan PABT

20

Sewa Gor Among Rogo (Disdikpora)

21

Rekomendasi Bangunan Tower

0,00
35.342.45
4,80
106.350.000
,00
45.725.00
0,00
23

Sewa tempat pemasangan Iklan Bus Trans Jk

161.500.00
0,00

24

Pembayaran Kelebihan Beban Pengg Listrik Shelter

2.486.00
0,00

25

Pembayaran sewa menyewa tanah dan bangunan

12.575.00
0,00

26

Pendapatan sewa selter

200.00
0,00

27

Balai Istirahat Karyawan (BIK)

4.100.00

28

Sewa Lahan Praktek Mahasiswa D4

235.00

29

Ijin Perpanjangan Tanda Pabrik untuk Timbangan Meja

550.00

30

Pendapatan dari pengembalian buku anggota yang terlambat

0,00
0,00
0,00
3.458.80
0,00
31

UPTD BPPTPH (Unit Padi Berbah, Unit Palawijo Gading)

80.870.00
0,00

32

Sapi perah potong

1.300.00
0,00

33

Penjualan Hasil Hutan

114.648.42
7,00

34

Sewa Mes Kaliurang

400.00
0,00

4.496.101.469,

JUMLAH

95

76

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang Tidak
Dianggarkan nomor 10 sebesar Rp1.421.624.621,90 merupakan
pencatatan atas pengembalian sisa SP2D LS oleh pihak ketiga yang
dilakukan antara bulan Januari-Desember 2011.
Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang Tidak
Dianggarkan
nomor
15
sebesar
Rp357.372.526,00
merupakan
pengembalian sisa gaji dan tunjangan yang telah dibayarkan dengan SP2D
LS.
5.1.1. Pendapatan Transfer
2

Rp731.481.974.0
53,00

Rp628.770.389.1
22,00

Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun Anggaran 2011 yang diterima secara kas sebesar
Rp731.481.974.053,00 atau (100,99%), sehingga lebih dari anggaran
sebesar Rp7.172.727.247,00 (0,99%), dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.3 Realisasi Pendapatan Transfer
No
I

Uraian

2011

2010

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

%

Realisasi (Rp)

69.720.877.327,

75.967.201.558

108,9

82.386.124.407

00

,00

6

,00

5.144.120.479,0

6.070.523.495,

118,0

5.435.867.715,

0

00

1

00

620.812.328.00

620.812.328.00

100,0

527.471.247.00

0,00

0,00

0

0,00

19.489.600.000,

19.489.600.000

100,0

11.384.100.000

00

,00

0

,00

715.166.925.8

722.339.653.0

101,0

626.677.339.1

53,00

1

22,00

9.142.321.000,0

9.142.321.000,

100,0

2.093.050.000,

0

00

0

00

9.142.321.000,

9.142.321.000

100,0

2.093.050.000,

00

,00

0

00

724.309.246.8

731.481.974.0

100,9

628.770.389.1

Transfer Pemerintah
Pusat - Dana
Perimbangan

1

2

Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan
Pajak (Sumber Daya Alam)

3

Dana Alokasi Umum

4

Dana Alokasi Khusus
Jumlah Pendapatan
Transfer Dana
perimbangan

II

06,00

Transfer Pemerintah
Pusat- Lainnya

1

Dana Penyesuaian
Jumlah Pendapatan
Transfer Lainnya
Total Pendapatan

77

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
No

Uraian

2011

2010

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

06,00

53,00

Transfer

5.1.1. Lain-lain Pendapatan
3
yang Sah

Rp6.315.972.000,
00

%

Realisasi (Rp)
9

22,00

Rp5.232.631.000,
00

Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah yang diterima oleh Pemerintah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2011 yang diakui
secara kas sebesar Rp6.315.972.000,00 atau (125,38%), sehingga lebih
dari anggaran sebesar Rp1.278.406.500,00 (25,38%), dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 5.4 Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah
2011

N

Uraian

o
I

2010

Anggaran

Realisasi

Realisasi

(Rp)

(Rp)

5.037.565.50

6.315.972.00

125,3

5.232.631.0

0,00

0,00

8

00,00

2.210.848.000

3.239.164.000

146,5

2.849.202.00

,00

,00

1

0,00

18.000.000,00

27.000.000,00

150,0

10.500.000,0

0

0

%

(Rp)

LAIN-LAIN PENDAPATAN
YANG SAH

1

PENDAPATAN HIBAH

Sumbangan Dealer Otomotif

Main Dealer
PT. Sari Husada
PT Jasa Raharja
Pendapatan Hibah Pemda

21.000.000,00

0,00

0,00

0,00

2.287.717.500

2.549.808.000

111,4

2.372.929.00

,00

,00

6

0,00

500.000.000,0

500.000.000,0

100,0

0,00

0

0

0

5.037.565.50

6.315.972.00

125,3

5.232.631.0

0,00

0,00

8

00,00

Provinsi Jawa Timur
Jumlah

5.1.2

Belanja dan Transfer

Rp1.562.268.734.
645,00

Rp1.354.594.058.
106,00

Belanja dan Transfer Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun Anggaran 2011 dianggarkan sebesar Rp1.708.874.569.772,00
dengan realisasi sebesar Rp1.562.268.734.645,00 (91,42%), sehingga
kurang dari anggaran sebesar Rp146.605.835.127,00 (8,58%). Rincian
realisasi belanja terdiri dari:

78

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
5.1.2. Belanja Operasi
1

Rp1.151.404.312.7
85,00

Rp1.013.766.227.8
65,00

Realisasi Belanja Operasi Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp1.151.404.312.785,00 atau (90,77%),
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.5 Realisasi Belanja Operasi
N

Uraian

o
1

2

Belanja Pegawai
Belanja Barang dan
Jasa

2011

2010

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

%

525.361.488.442,

498.752.591.040,

00

00

426.372.440.757,

374.323.534.963,

00

00

94,94

Realisasi (Rp)
422.486.005.710,0
0

87,79

355.885.366.573,0
0

3

Belanja Bunga

0,00

0,00

0,00

19.464.200,00

4

Belanja Subsidi

0,00

0,00

0,00

0,00

17.943.134.000,0

17.578.561.700,0

97,97

89.895.291.845,00

0

0

148.359.261.200,

114.820.604.720,

77,39

88.513.099.537,00

00

00

150.394.530.362,

145.929.020.362,

97,03

56.967.000.000,00

00

00

1.268.430.854.

1.151.404.312.7

90,77

1.013.766.227.8

761,00

85,00

5

6

Belanja Hibah
Belanja Bantuan
Sosial

7

Belanja Bantuan
Keuangan
Jumlah Belanja
Operasi

65,00

a. Belanja Pegawai lebih saji sebesar Rp46.200.000,00 atas realisasi
belanja jasa pap smear pada Dinas Kesehatan yang seharusnya
dibebankan pada Belanja Barang dan Jasa.
b. Belanja Barang dan Jasa lebih saji sebesar Rp15.698.374.263,00 atas
realisasi belanja barang dan jasa yang seharusnya dibebankan pada
Belanja Modal dan Belanja Bantuan Sosial.
c. Belanja Barang dan Jasa pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
kurang mencatat belanja pada SPJ Fungsional sebesar Rp2.660.000,00
terdiri dari bulan Maret pada BKU No 94 honor narasumber sebesar
Rp1.900.000,00 akan tetapi dimasukkan dalam SPJ fungsional sebesar
Rp1.600.000,00 dan biaya snack sebesar Rp2.000.000,00 belum
tercatat dalam SPJ fungsional, sedangkan selisih sebesar Rp360.000,00
belum dapat dijelaskan oleh Bendahara Pengeluaran.
d. Pemerintah Provinsi DIY masih dalam proses memverifikasi
pertanggungjawaban
belanja
BOK
TA
2011
sebesar
Rp27.102.169.788,00 pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatika (Dishubkominfo) – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Trans
Jogja
yang
dibayarkan
masing-masing
sebesar
79

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
Rp26.697.339.788,00 kepada pihak operator Bus Trans Jogja dan
pembayaran
komponen
BOK
(retribusi
terminal)
sebesar
Rp404.830.000,00 kepada Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah
Kabupaten Sleman.
e. Belanja Bantuan Sosial kurang saji sebesar Rp598.320.000 atas realisasi
Belanja Beasiswa yang dibebankan pada belanja barang dan jasa pada
Dinas Pendidikan dan Olahraga.
5.1.2.
2

Belanja Modal

Rp142.793.832.978,
00

Rp123.424.755.631,
00

Realisasi Belanja Modal Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar Rp142.793.832.978,00 atau
(88,81%) dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.6 Realisasi Belanja Modal
2011
N

Uraian

o

Anggaran

Realisasi

%

Realisasi (Rp)

20.006.000.000

16.949.991.130,

84,7

22.302.477.164

,00

00

2

,00

23.105.016.152

21.452.555.619,

92,8

26.082.150.459

,00

00

5

,00

55.690.351.885

51.371.196.438,

92,2

35.581.010.890

,00

00

4

,00

52.166.709.139

45.164.307.321,

86,5

38.056.934.610

,00

00

8

,00

1.476.105.700,

1.244.652.390,0

84,3

1.287.679.908,

00

0

2

00

8.337.730.600,

6.611.130.080,0

79,2

114.502.600,00

00

0

9

160.781.913.4

142.793.832.9

88,

123.424.755.6

76,00

78,00

81

31,00

(Rp)

1

Belanja Tanah
Belanja Peralatan &

2

Mesin
Belanja Gedung

3

&Bangunan

4

Belanja Jalan Irigasi, &
Jaringan
Belanja Aset Tetap

5

6

2010

Lainnya

Belanja Aset Lainnya

Jumlah

Belanja Modal kurang saji sebesar Rp16.163.744.663,00 terdiri dari
Belanja Rehab Pemeliharaan yang dibebankan pada Belanja Barang dan
Jasa
sebesar
Rp21.374.860.400,00
dikurangi
dengan
belanja
pembangunan gedung kantor dan belanja sejenis lainnya yang akan
dihibahkan seharusnya dicatat sebagai Belanja Barang dan Jasa sebesar
Rp5.211.115.737,00.
5.1.2. Belanja Tak Terduga

Rp23.248.882,00
80

Rp2.735.672.140,0

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
3

0
Realisasi Belanja Tak Terduga Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar Rp23.248.882,00, atau
20% dari anggaran sebesar Rp11.614.461.535,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 5.7 Realisasi Belanja Tak Terduga
N

2011

Uraian

o

Belanja Tidak

1

Terduga

2010

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

%

11.614.461.535,00

23.248.882,00

0,20

Realisasi (Rp)
2.735.672.140,00

Rendahnya penyerapan Belanja Tidak Terduga disebabkan pengeluaran
yang sifatnya darurat terkait dengan bencana alam telah dibiayai oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Pengeluaran Belanja Tidak Terduga sebesar Rp23.248.882,00 tersebut
meliputi:
a. Pengembalian kelebihan TPP Guru Tahun 2010 kepada Kementrian
Keuangan RI sebesar Rp21.750.000,00.
b. Pengembalian kelebihan penerimaan PBB bulan Desember 2010
kepada BPD Cabang Wates sebesar Rp1.498.882,00.
5.1.2. Belanja Transfer
4

Rp268.047.340.0
00,00

Rp214.667.402.47
0,00

Realisasi Belanja Transfer
Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar
Rp268.047.340.000,00 atau (100%), dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.8 Realisasi Belanja Transfer
No
1

Uraian

2011

2010

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

%

Realisasi (Rp)

261.779.486.00

261.779.486.00

100,

211.990.205.235,

0,00

0,00

00

00

3.485.463.000,0

3.485.463.000,0

100,

2.677.197.235,00

0

0

00

Bagi Hasil Lainnya

2.782.391.000,0

2.782.391.000,0

100,

Ke Kabupaten/Kota

0

0

00

268.047.340.0

268.047.340.0

100,

Bagi Hasil Pajak Ke
Kabupaten/Kota/Pem
des

2

Bagi Hasil Retribusi
Ke
Kabupaten/Kota/Pem
des

3

Jumlah

81

0,00

214.667.402.47

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
00,00

5.1.
2.5

Surplus/Defisit

00,00

Rp42.642.096.76
0,87

00

0,00

Rp19.611.038.385,
03

Surplus/Defisit sebesar Rp42.642.096.760,87 atau (20,86%). Jumlah
tersebut merupakan selisih antara total realisasi pendapatan dan total
realisasi belanja Tahun Anggaran 2011. Dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 5.9 Tabel Surplus/Defisit
N
o

Uraian

1

Pendapatan

2

Belanja + Transfer

Surplus/Defisit

5.1.
3

2011

2010

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

1.504.464.260.2

1.604.910.831.4

95,00

05,87

1.708.874.569.7

1.562.268.734.6

72,00

45,00

(204.410.309.4

42.642.096.760

77,00)

,87

Pembiayaan Netto

Rp226.887.116.8
82,36

%

Realisasi (Rp)

106,6

1.374.205.096.49

8
91,42
(20,8
6)

1,03
1.354.594.058.10
6,00
19.611.038.385
,03

Rp212.465.503.12
1,33

Realisasi Pembiayaan Netto Pemerintah Provinsi DIY Tahun Anggaran
2011 adalah sebesar Rp226.887.116.882,36 yang terdiri atas:
5.1.
3.1

Penerimaan
Pembiayaan

Rp254.231.963.7
82,36

Rp256.568.355.188
,33

Realisasi pembiayaan penerimaan daerah Tahun Anggaran 2011 adalah
sebesar Rp254.231.963.782,36 yang berasal dari penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA), penerimaan piutang daerah, dan penerimaan dari biaya penyusutan
kendaraan.
5.1.
3.2

Pengeluaran
Pembiayaan

Rp27.344.846.90
0,00

Rp44.102.852.067,
00

Realisasi pembiayaan pengeluaran daerah Tahun Anggaran 2011 adalah
sebesar Rp27.344.846.900,00, yang berasal dari pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal Pemda, pembayaran pokok utang, dan
pembayaran kewajiban tahun lalu yang belum terselesaikan, dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 5.10 Realisasi Pembiayaan

82

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
2011

N

Uraian

o
III
A
1

Anggaran
(Rp)

2010

Realisasi (Rp)

%

Realisasi (Rp)

PEMBIAYAAN
Penerimaan

252.317.210.5

254.231.963.7

100,

256.568.355.1

Pembiayaan

30,00

82,36

76

88,33

Penggunaan Sisa Lebih

232.076.541.50

232.076.541.50

100,

231.489.751.38

Pembiayaan Anggaran

6,00

6,36

00

5,33

Penerimaan Kembali

19.124.600.000

20.885.008.000

109,

23.947.092.976,

Pemberian Pinjaman

,00

,00

20

00

0,00

0,00

0,00

0,00

Penerimaan dari Biaya

1.116.069.024,

1.270.414.276,

113,

1.131.510.827,0

Penyusutan Kendaraan

00

00

83

0

Pengeluaran

47.906.901.05

27.344.846.90

57,0

44.102.852.06

Pembiayaan

3,00

0,00

8

7,00

Pembentukan Dana

0,00

0,00

0,00

0,00

2.600.000.000,

2.600.000.000,

100,

21.187.852.067,

00

00

00

00

0,00

0,00

0,00

50.000.000,00

43.159.572.482

23.225.000.000

53,8

22.865.000.000,

,00

,00

1

00

2.147.328.571,

1.519.846.900,

70,7

0,00

00

00

8

0,00

0,00

0,00

0,00

204.410.309.4

226.887.116.8

111,

212.465.503.1

77,00

82,36

00

21,33

(SiLPA)
2

Daerah
3

Penerimaan Piutang
Daerah

4

B

1

Cadangan
2

Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah
Daerah

3

Pembayaran Pokok Utang

4

Pemberian Pinjaman
Daerah

5

Penyelesaian Kegiatan
DPA-L

6

Pembayaran Kewajiban
Tahun Lalu Yang Belum
Terselesaikan

C

Pembiayaan Netto

a. Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar
Rp232.076.541.506,36 merupakan SiLPA Tahun 2010 yang merupakan
salah satu sumber pembiayaan penerimaan Tahun Anggaran 2011.
b. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah dianggarkan sebesar
Rp19.124.600.000,00 dan realisasi sebesar Rp20.885.008.000,00
83

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
merupakan penerimaan dari pelunasan pokok Dana Bergulir yang
dikelola oleh beberapa SKPD dan Lembaga Keuangan dengan rincian
sebagai berikut:

No

SKPD/Lembaga Keuangan

Jumlah

a.

Dinas Pertanian

3.388.582.100,
00

b.

BKPP

9.528.377.900,
00

c.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
dan UKM

1.300.400.000,
00

d.

Dinas Kelautan dan Perikanan

1.000.000.000,
00

e.

BUKP

5.667.648.000,
00

Jumlah

20.885.008.0
00,00

c. Penerimaan dari Biaya Penyusutan Kendaraan dianggarkan sebesar
Rp1.116.069.024,00
dan
realisasi
sebesar
Rp1.270.414.276,00
merupakan penerimaan yang berasal dari perhitungan Biaya
Penyusutan Kendaraan yang merupakan salah satu komponen
perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Trans Jogja yang
dibayarkan kepada PT. Trans Jogja sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama.
d. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah dianggarkan sebesar
Rp2.600.000.000,00 dan direalisasikan 100% yang merupakan
tambahan modal disetor pada BUKP sebesar Rp2.000.000.000,00 dan
PD. Tarumartani sebesar Rp600.000.000,00.
e. Pemberian Pinjaman Daerah dianggarkan sebesar Rp43.159.572.482,00
dan direalisasikan sebesar Rp23.225.000.000,00 yang merupakan
penambahan Pokok Dana Bergulir pada:
1) Dana Bergulir melalui Dinas Perindagkop

Rp5.000.000.00
0,00

2) Dana Bergulir DPM PHP melalui Dinas
Pertanian

Rp2.390.000.00
0,00

3) Dana Bergulir LDPM melalui Badan
Ketahanan Pangan & Penyuluhan

Rp9.665.000.00
0,00

4) Dana
Bergulir
LDPM
Tahap
Pra
Penumbuhan melalui Badan Ketahanan
& Penyuluhan

Rp
170.000.000,00

5) Dana Bergulir Koperasi melalui BUKP

Rp5.000.000.00

84

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
0,00
6) Dana Bergulir DPM melalui
Kelautan dan Perikanan.
f.

Dinas

Rp.1.000.000.00
0,00

Penyelesaian Kegiatan DPA-L dianggarkan sebesar Rp2.147.328.571,00
dan realisasi sebesar Rp1.519.846.900,00 merupakan pembayaran atas
Kegiatan Lanjutan Rehabilitasi RS Grhasia Tahun 2010 yang tidak bisa
terselesaikan karena adanya erupsi Merapi dan kegiatan tersebut
dilanjutkan pelaksanaannya di Tahun 2011.

5.1.3. Sisa Lebih
3
Pembiayaan
Anggaran

Rp269.529.213.64
3,23

Rp232.076.541.506,
36

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2011 adalah
sebesar Rp269.529.213.643,23.
Jumlah tersebut merupakan selisih
antara total realisasi pendapatan dan total realisasi belanja dan transfer
ditambah dengan pembiayaan netto Tahun Anggaran 2011, dengan
perhitungan sebagai berikut:
Tabel 5.11 Perhitungan SiLPA
N

Uraian

o
1

Jumlah Pendapatan

2

Jumlah Belanja+ Transfer

3
4
5

5.1.
4

Surplus/(Defisit)

2011

2010

Realisasi (Rp)

Realisasi (Rp)

1.604.910.831.405,8

1.374.205.096.491,0

7

3

1.562.268.734.645,0

1.354.594.058.106,0

0

0

42.642.096.760,87

Pembi