Sistem Pengendalian Internal Beban Operasional Pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara Chapter III IV

BAB III
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BEBAN OPERASIONAL PADA
OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA
BAGIAN UTARA
A. Klasifikasi Beban Operasional
Di dalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil,
perusahaan swasta atau pun pemerintah, yang mengejar laba atau tidak setiap
hari nya selalu berhadapan dengan beban yang dikeluarkan.
Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat di pecahkan secara
memuaskan bila perusahaan tersebut mempunyai pengetahuan biaya yang
berkaitan dengan nya. Oleh kareana itu penyediaan data-data penting sebagai
alat informasi dalam pengambilan keputusan operasi sehari-hari. Istilah
“biaya” (cost) sering kali digunakan dengan arti yang berbeda-beda.
Penting untuk selalu di ingat, dalam konsep biaya di jelaskan bahwa
biaya itu berbeda untuk tujuan yang berbeda, sehingga di golongkan kedalam
beberapa pengertian sesuai dengan tujuan penggunaan dari biaya tersebut.
Menurut Hery (2012 : 128) definisi biaya adalah :“Biaya adalah nilai
kas atau setara kas yang di keluarkan (dikorbankan) untuk mendapat barang
atau jasa, yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi pada
saat ini maupun dimasa mendatang”.
Selain itu pengertian biaya secara luas mengandung empat unsur antara

lain :
22
Universitas Sumatera Utara

1. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Di ukur dengan satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi
4. Untuk tujuan tertentu
Menurut Supriyono (1999 : 195) mengelompokan biaya non produksi
menjadi tiga yaitu :
“Biaya Pemasaran adalah meliputi semua biaya dalam rangka kegiatan
pemasaran ataun kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan
kepada pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya
Administrasi dan Umum adalah meliputi semmua biaya dalam rangka
melaksanakan fungsi administrasi yaitu biaya perencanaan dan
penentuan strategi dak kebijaksanaan, pengarahan dan pengendalian
kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna. Biaya Finansial adalah
semua biaya dalam rangka fungsi finasnsial yaitu fungsi pemenuhan dana
yang ada di perusahaan.”


1. Biaya Pemasaran
Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran di golongkan menjadi:
a. Biaya untuk menimbulkan pesanan.
Biaya ini meliputi semua biaya yang terjadi untuk mencari atau
untuk menimbulkan pesanan dari pembeli kepada perusahaan, terdiri
dari :
23
Universitas Sumatera Utara

1) Biaya promosi dan advertensi
2) Biaya penjualan meliputi : gaji penjualan, komisi, bonus, biaya
perjalanan gaji kantor penjualan, perlengkapan kantor penjualan,
biaya telepon, penjualan dan lain-lain.
b. Biaya untuk melayani pesanan.
Biaya ini meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka memenuhi
atau melayani pesanan yang diterima dari pemnbeli, terdiri dari :
1) Biaya penggudangan dan penyimpanan produk selesai meliputi :
gaji bagian gudang, reparasi dan pemeliharaan, penyusutan
gedung dan peralatannya, asuransi gudang dan lain-lain.
2) Biaya pengepakan dan pengiriman meliputi: gaji bagian

pengepakan pengeriman, perlengkapan untuk pengepakan, biaya
angkut barang yang di jual, biaya penyusutan kendaraan dan
lain-lain.
3) Biaya pemberian kredit dan penagihan utang.
4) Biaya administrasi penjualan meliputi : gaji administrasi
penjualan, perlengkapan kantor dan lain-lain.
2. Biaya Administrasi dan Umum
Yang merupakan biaya administrasi dan umum adalah sebagai berikut:
a. Gaji dan upah meliputi : gaji, intensif dan bonus premi lembur, pajak
pendapatan, upah borongan dan lain-lain.
b. Kesejahteraan karyawan meliputi: pengobatan karyawan, rekreasi
dan olah-raga, pendidikan dan perpustakaan dan lain-lain.
24
Universitas Sumatera Utara

c. Biaya reparasi dan pemeliharaan meliputi: reparasi dan pemeliharaan
untuk kendaraan bermotor, taman dan halaman kantor, bangunan
kantor dan lain-lain.
d. Biaya aktiva tetap meliputi: biaya penyusutan untuk kendaraan
kantor.

3. Biaya Finansial.
a. Biaya bunga
b. Biaya penerbitan atau emisi obligasi
c. Biaya finansial lain nya.
B. Anggaran Beban Operasional
Anggaran biaya operasional adalah anggaran atau taksiran seluruh
biaya yang di keluarkan oleh perusahaan pada hakikat nya di anggap habis
dalam masa satu tahun buku. Anggaran biaya operasional merupakan biaya
yang sangat mempengaruhi semua aktivitas perusahaan yang dapat
mengakibatkan naik turun nya kualitas pelayanan pada perusahaan.
Semakin besar biaya operasional dapat meningkatkan kualitas
pelayanan pada perusahaan yang dapat meningkatkan pendapatan, sebalik
nya semakin kecil biaya operasional akan mengakibatkan turun nya kualitas
pelayanan perusahaan, maka anggaran biaya operasional ini harus dibuat
dengan hati-hati dan cermat.
Dalam membuat anggaran perlu ada nya departemen atau bagian
berperan pengendali. Bertindak sebagai pengendali pada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara adalah bagian keuangan
25
Universitas Sumatera Utara


dan anggaran yang memiliki peranan penting dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian dalam proses pengembalian keputusan anggaran.
C. Perencanaan Biaya Operasional
Setiap perusahaan harus menyiapkan suatu perencanaan, yang
merupakan suatu usaha untuk merumuskan tujuan-tujuan dan menyusun
program operasi yang lengkap dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
Termasuk pula proses operasi yang lengkap dalam rangka mencapai tujuan
tersebut. Termasuk pula proses penentuan strategi yang disusun untuk jangka
panjang dan jangkap pendek. Tanpa adanya suatu perencanaan yang baik,
kemungkinan besar suatu perusahaan besar akan mengalami kegagalan.
Perencanaan pada dasar nya adalah memilih alternative-alternative yang
mungkin di laksanakan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan serta
sumber-sumber ekonomi yang di miliki oleh perusahaan dan kendala-kendala
yang di hadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui data-data
yang relevan terutama yang menyangkut penghasilan dan biaya di masa yang
akan datang.
Biaya operasional merupakan elemen yang penting dalam pembentukan
laba pada suatu perusahaan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan
sebaik-baiknya.


Perencanaan

biaya

operasional

dilakukan

melalui

penyusunan anggaran biaya.
Menurut seigel dan Shin ( 2005:178 ) definisi perencanaan adalah :
“peremcamaam adalah pemilihan tujuan jangka pendek dan jangka panjang
serta merencanakan taktik dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut”.
26
Universitas Sumatera Utara

Dalam suatu organisasi perencanaan memiliki posisi penting dari langkahlangkah berikut nya, kematangan dan kesalahan dalam perencanaan mampu
memberi pengaruh positif dan negatif pada masa yang akan datang.

Menurut Supriyono ( 1997 : 7 ) defiinisi perencanaan adalah :
“perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan di
capai perusahaan dan mengatur strategi yang akan di laksanakan,
perencanaan ini dapat disusun untuk jangka pendek atau jangka panjang, dan
akan di pakai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan”.
Dari kedua devinisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan
sebenarnya adalah menetapkan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu
dilaksanakan dengan pertimbangan yang matang serta kemungkinan yang
akan terjadi, Diharapkan bahwa tujuan yang diinginkan tercapai.
Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang,
tetapi seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menghindarkan
kegiatan-kegiatan sekarang dan hasil-hasilnya yang dapat disempurnakan
akan mempengaruhi waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan
keputusan yang lebih baik.
Dengan disusun nya perencanaan maka manfaat yang akan diperoleh
perusahaan adalah:
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahanpeerubahan lingkungan.
2. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian pada masalah-masalah utama.
27
Universitas Sumatera Utara


3. Memungkinkan manager memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas.
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih cepat.
5. Member cara pemberian perintah untuk beroperasi.
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar organisasi
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah di pahami.
8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
9. Mengehemat waktu usaha dan dana.
Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan langkah
yang sistematis untuk dapat memperdayakan potensi sumber dayanya secara
efisien dan efiktif. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan perencanaan
yang cermat dari manajamen dalam meneliti langkah opperasional yang akan
dilakukan.
1. Pengertian Anggaran
Didalam melaksanakan kegiatan usaha, setiap perusahaan selalu
dihadapkann pada masa yang penuh ketidakpastian, sehingga akan
menimbulkan masalah pemilihan dari berbagai alternative kebijakan
yang akan ditempuh dalam melaksanakan kegiatan usaha tersebut.
Disamping itu didalam pelaksanaan kebijakan yang telah diputuskan

tersenbut, perlu adanya suatu alat untuk mengkoordinasikan semua
kegiatan agar dapat berjalan secara resmi dan terkendali. Untuk
keperluan tersebut banyak saran manajemen yang dapat dipergunakan
dan salahsatunya dalam bentuk anggaran. Dengan kata lain, anggaran

28
Universitas Sumatera Utara

akan sangat bermanfaat untuk mengsinergikan seluruh sumber dana dan
daya dalam suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.
Tujuan perusahaan dalam berbagai bentuk: tujuan umum, tujuan
khusus yang dijabarkan dalam angka kuantitatif dimasukkan dalam
budget ini, dan budget inilah yang nanti menjadi kompas, arah dan
pedoman kerja manajemen.
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun secara
sistematis dan dinyatakan dalam satuan uang. Jadi anggaran ini telah
membahas kebutuhan manajemen dalam melaksanakan fungsinya berupa
perencanaan baik perencanaan jangka pendek, maupun perencanaan
jangka panjang (corporate plan), ataupun perencanaan yang bersifat
politis, strategis, taktis, sampai dengan perencanaan operasional,

kesemuanya dirumuskan secara terpadu dan sistematis didalam anggaran
tersebut.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat lebih ditelaah bahwa
anggaran merupakan :
a. Suatu rencana yang terorganisasi dan menyeluruh.
b. Rencana yang dinyatakan dalam unit moneter.
c. Rencana atas operasi dan sumber daya perusahaan.
d. Rencana dimasa yang akan datang selam periode tertentu.
Suatu anggaran merupakan harapan perusahaan dimasa yang akan
datang. Perencanaan melibatkan pengendalian dana rekayasa dari
29
Universitas Sumatera Utara

variable yang relevan dan mengurangi dampak ketidakpastian. Anggaran
membuat manajemen proaktif untuk mempengaruhi lingkungan yang
menarik perhatiannya. Suatu anggaran menyatakan perencanaan yang
formal dan membantu untuk merealisasi harapan-harapan manajemen.
Dapat juga dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja
sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun
melalui analisis yang cermat berdasarkan periode yang lalu yang dimiliki

dalam atuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang
merupakan pencerminan tujuan yang disusun dalam jangka waktu
tertentu.
Ada beberapa hal yang perlu di tentukan dari rumusan tersebut,
yaitu :
a. Bahwa anggaran tersebut harus bersifat formil yaitu anggaran
disusun dengan sengaja dan sungguh-sungguh dalam bentuk tertulis
sehingga diketahui semua pihak yang terlibat pada operasi
perusahaan.
b. Rencana kerja yang sistematis artinya dibuat secara berurutan dan
berdasarkan suatu logika, hitungan, dengan kata lain dapat
dilaksanakan dan dicapai.
c. Menganalisis tentang apa yang tejadi secara cermat untuk itu setiap
manajer diharapkan pada tanggung jawab untuk mengambil
keputusan berdasarkan beberapa asumsi tertentu mengenai jasa yang
akan datang berdasarkan periode lalu.
30
Universitas Sumatera Utara

d. Dibuat dalam satuan uang sehingga memberikan gambaran yang
cukup jelas apa yang hendak dicapai.
e. Merupakan pencerminan tujuan, dimana untuk melihat tujuan
perusahaan dapat dilihat dari anggaran. Tetapi perlu ditentukan
bahwa anggaran bukanlah tujuan, hanya cermin dan tujuan
perusahaan.
Menurut Nafarin ( 2004 : 12 ) definisi anggaran adalah :
“Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodic yang disusun
berdasarkan program yang telah diarahkan. Anggaran (budget) merupaan
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan
secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam suatu uang untuk
jangka waktu tertentu”.
Menurut Mulyadi ( 2001 : 515 ) definisi anggaran adalah :
“Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara
kuantitaif, yang di ukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran
yang lain, mencakup jangka waktu satu tahun.
2. Tujuan Anggaran
Tujuan Anggaran meliputi :
a. Untuk menyatakan harapan / sasaran perusahaan secara jelas dan
formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah
terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

31
Universitas Sumatera Utara

b. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak
terkait

sehingga

anggaran dapat

dimengerti, didukung dan

dilaksanakan.
c. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan
maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan
yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.
d. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan di tempuh dalam
ranga memaksimalkan sumber daya.
e. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja
individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang
mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.
3. Prosedur Penyusunan Anggaran
Sistem penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan
pengelolaan

sumber daya yang terpendek jangka waktu nya dan

merupakan tahap perencanaan terakhir, sebelum pengelolaan sumber
daya yang diimplementasikan. Oleh karena pada dasarnya organisasi
perusahaan merupakan institusi pencita kekayaan, penyusunan anggaran
merupakan tahap penting dalam resource manajemen sistem.
Penyusunan anggaran pada dasar nya merupakan perencanaan
penciptaan nilai ( value creation ), sehingga sistem penyusunan anggaran
harus menjanjikan dihasilkannya laba memadai selama jangka waktu
anggaran, agar organisasi perusahaan mampu memenuhi tujuan nya

32
Universitas Sumatera Utara

menciptakan kekayaan. Oleh karena itu, sistem penyusunan anggaran
disebut pula sebagai sistem perencaan laba jangka pendek ( short fun
profit planning ).
Dasar penyusunan biaya anggaran operasional Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara adalah
berdasarkan hasil rencana kerja kegiatan selama setahun yaitu tahun
anggaran 2015-2016 dan hasil rencana kerja tersebut akan dilimpahkan
pada OJK Pusat untuk proses pemberian anggaran berdasarkan rencana
kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara.
4. Pembagian Anggaran Beban Operasional
Anggaran Biaya Operasional adalah anggaran/taksiran semua biaya
yang dikeluarkan yang pada hakekatnya hasbis dalam masa satu tahun
buku. Penyusunan anggaran biaya operasional yang biasa terjadi pada
suatu perusahaan adalah.
a. Anggaran biaya tetap
Adalah kelompok biaya yang besarnya dapat diduga sebelumnya
sesuai dengan besarnya kegiatan atau volume produksi. Yang
termasuk biaya ini adalah depresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit,
dan lain-lain.
b. Anggaran biaya variabel
Adalah biaya yang berubah-ubah secara proporsional yang
berubahnya volume produksi. Ini berarti jika terjadi peningkatan
33
Universitas Sumatera Utara

aktivitas perusahaan maka jumlah biaya variabel akan meningkat
pula begitu juga sebaliknya. Yang termasuk biaya variabel misalnya
bahan baku langsung. Biaya tenaga kerja dan lain-lain.
c. Anggaran biaya semi Variabel
Biaya semi variabel merupakan biaya-biaya yang sebagian
mempunyai sifat tetap dan sebagian lagi mempunyai sifat tidak tetap.
Yang termasuk biaya semi variabel antara lain : biaya pemeliharaan
mesin, biaya pemeliharan gedung dan alat-alat, upah atau gaji
insentif dan lain-lain.
D. Pengendalian Beban Operasional
1. Konsep dasar sistem pengendalian
Pengendalian

(control),

sebagaimana

hanya

perencanaan

(Planning) dan pengorganisasian (Organizing), merupakan salah satu
fungsi yang vital dalam proses manajemen. Biaya dapat dikatakan
terkendali jika manajer atau pekerja mempunyai kebijakan dalam
keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi
jumlah biaya dalam satu periode tertentu yang biasanya jangka pendek.
Contoh, biaya sewa dan asuransi untuk fasilitas pabrik biasanya dapat
dikendalika oleh supervisor dan manajer divisi. Sebaliknya para
karyawan biasanya dapat mengendalikan biaya bahan dan biaya tenaga
kerja yang digunakan dalam lingkungan kerja. Juga biaya seperti biaya
advertensi dan biaya pemeliharaan yang biasanya berada pada lingkup
produk atau divisi dibawah kendali manajemen.
34
Universitas Sumatera Utara

Menurut Supriyono (1998 : 8) definisi pengendalian yaitu
“pengendalian merupakan usaha sistematis perushaan untuk mencapai
tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana”.
Pengendalian beban operasional pada Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara diadakan melalui anaggaran.
Sebagaimana kita ketahui anggaran selain alat perencanaan juga sebagai
alat pengendalian. Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk
mengetahui

kelemehan-kelemahan

atau

kesulitan-kesulitan

dalam

pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif
untuk periode anggaran berikutnya. Namun evsaluasi ini tidak hanya
terbatas pada evaluasi akhir periode. Evaluasi atas anggaran untuk
periode

berjalan

juga

dilakukan.

Perusahaan menganut

prinsip

fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian
rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuian terhadap alokasi
pada biaya anggaran.
Untuk melakukan pengendalian terhadap anggaran operasional,
penulis membandingkan anggaran dengan realisasinya dari semua
perkiraan-perkiraan yang terdapat didalam anggaran biaya operasional
tersebut.
2. Pengendaliaan anggaran beban operasional
Langkah pertama yang sangat umum pengendalian beban
operasional adalah pengelompokan biaya menurut fungsi/aktifitas.

35
Universitas Sumatera Utara

Adapun langkah-langkah yang disusun oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan anggaran biaya operasional berdasarkan estimasi
kebutuhan;
b. Pembebanan biaya pada setiap fungsi;
c. Membuat anggaran operasional pada awal periode;
d. Mengalokasikannya secara cepat;
E. Penyimpangan Anggaran Beban Operasional
1. Analisa penyimpangan anggaran beban operasional
Analisa penyimpangan melibatkan penggunaan penghubungan
antara dua variabel yang masing-masing terdiri dari rangkaian data untuk
dapat memantau sebab sebab terjadinya penyimpangan. Analisa
penyimpangan digunakan secara luas dalam pelaaporan keuangan sering
diaplikasikan menurut keadaan berikut :
a. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual tahun berjalan
dengan aktual tahun yang lalu, dimana tahun lalu dianggap sebagai
tahun dasar.
b. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual dengan biaya
standar, dimana biaya standar diperlukan sebagi dasar pembanding.
c. Penyelidikan hasil aktual dengan susunan budget, dimana sasaran
dasar pembanding.
Laporan budget (Budget Report), yaitu laporan antara hasil realisasi
dengan pelaksanaan budget yang dilengkapi dengan berbagai analisa
36
Universitas Sumatera Utara

pembanding antara budget dengan realisasi nya itu, sehingga diketahui
penyimpangan-penyimpangan

yang

terjadi,

baik

yang

bersifat

menguntungkan (favourable), maupun penyimpangan yang bersifat
merugikan (unfavourable), dapat diketahui sebab-sebab terjadinya
penyimpangan tersebut sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan
beberapa tindak lanjut (follow up) segera perlu dilakukan.
Dari definisi diatas dapat diuraikan bahwa laporan perbandingan
realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan yang
memuat biaya operasional dalam bentuk angka-angka menurut anggaran
yang diperbandingkan dalam angka-angka realisasi biaya operasi atau
menurut catatan akuntansi untuk melihat penyimpangan yang telah
terjadi, serta mengetahui penyebab teerjadinya penyimpangan itu.
Tujuan laporan tersebut adalah untuk mengetahui penyebab
terjadinya penyimpangan, baik yang bersifat menguntungkan atau
merugikan, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil
tindakan koreksi yang perlu karena faktor penyebab terjadinya
penyimpangan itu dapat disebabkan keadaan dari luar maupun keadaan
dari dalam perusahaan itu sendiri.
Untuk mengetahui pengendalian biaya operasional yang dilakukan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara,
maka penulis mencoba menganlisis dengan membandingkan antara
anggaran yang telah direncanakan dengan realisasi biaya operasional

37
Universitas Sumatera Utara

yang telah berjalan atau lebih direncanakan dengan reaalisasi biaya
operasional yang telah berjalan pada tahun 2015-2016.

38
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh
penulis, maka dapat diambil berbagai kesimpulan sebagai berikut :
1. Struktur organisasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera
Bagian Utara, adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara
jelas wewenang, tanggung jawab dari atas kebawah.
2. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara,
menyusun anggaran biaya operasional berdasarkan hasil rencana kerja
selama setahun.
3. Perencanaan yang dibuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5
Sumatera Bagian Utara, cukup baik karena melibatkan semua bagian
yang ada dalam organisasi dan sudah dalam bentuk terkomputerisasi
sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam penyusunan
anggaran.
4. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara, dapat
melakukan tindakan koreksi secara langsung karena sudah dalam bentuk
terkomputerisasi, sehingga

akan langsung mengetahui

jika ada

kekuarangan.
5. Apabila

terjadi

penyimpangan

haruslah

diselidiki

penyebab

penyimpangan tersebut dan segera dilakukan tindakan koreksi atas
penyimpangan tersebut.
39
Universitas Sumatera Utara

B. Saran
Dalam hal ini penulis memberikan bebrapa saran yang mungkin
berguna bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian
Utara dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, antara lain :
1. Mengingat penting nya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun
secara teliti sehingga benar-benar merupakan pedoman kerja.
2. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsinya sebagai alat
perencanaan dan pengendalian biaya operasional perlu diadakan
peningkatan dalam kegiatan dan analisis.
3. Perlu ditingkatkan pengendalian dari pemimpin perusahaan untuk
mencegah terjadinya

permborosan dana, bila

perlu perusahaan

melakukan inspeksi mendadak demi menghindari penyelewangan dana
dari anggaran yang ditetapkan

40
Universitas Sumatera Utara