Pemetaan Status Hara P total, P tersedia dan C organik Tanah Sawah Di Desa Hilibadalu Kecamatan Sogaeadu Kabupaten Nias

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Survei tanah adalah mendeskripsikan karakteristik tanah-tanah di suatu
daerah, mengklasifikasikannya menurut sistem klasifikasi baku, memplot jenis
dan ketersediaan hara tanah pada peta dan membuat prediksi tentang sifat tanah.
Perbedaan

penggunaan

mempengaruhi

tanah

tanah
itulah

dan
yang

bagaimana
terutama


tanggapan

perlu

pengelolaan

diperhatikan

(dalam

merencanakan dan melakukan survei tanah). Informasi yang dikumpulkan dalam
survei tanah membantu pengembangan rencana penggunaan lahan dan sekaligus
mengevaluasi dan memprediksi pengaruh penggunaan lahan terhadap lingkungan
(Rayes, 2007).
Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah,
baik terus menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija.
Istilah tanah sawah bukan merupakan istilah taksonomi, tetapi merupakan istilah
umum seperti halnya tanah hutan, tanah perkebunan, tanah pertanian dan
sebagainya. Sawah yang airnya berasal dari irigasi disebut sawah irigasi, sedang

yang menerima langsung dari air hujan disebut sawah tadah hujan. Di daerah
pasang surut ditemukan sawah surut, sedangkan yang dikembangkan

daerah

rawa-rawa lebak disebut sawah lebak (Hardjowigeno dan Rayes, 2005).
Produktivitas tanaman padi di Hilibadalu hingga saat ini 4,1 ton/ha
(BPS, 2016) dan jauh dibawah standar nasional untuk produksi padi yaitu 6,5
ton/ha. Rendahnya produksi kemungkinan dapat

disebabkan oleh beberapa

faktor, seperti kandungan fosfor tersedia dan kadar bahan organik tanah yang
terdapat pada tanah sawah.

Universitas Sumatera Utara

2

Peranan fosfor dalam pertumbuhan tanaman padi adalah memacu

terbentuknya bunga, bulir pada malai, berperan dalam perkembangan akar halus
dan akar rambut, memperkuat jerami sehingga tidak mudah rebah dan
memperbaiki kualitas gabah. Sedangkan apabila kekurangan fosfor maka tanaman
padi akan mengalami pertumbuhan yang terhambat (kerdil) serta jumlah anakan
yang sedikit. Jumlah anakan yang sedikit yang menyebabkan produksi yang juga
rendah (Rauf, 2000). Pujiharti et al (2008) menambahkan bahwa untuk mencapai
produksi yang optimum pemupukan berimbang perlu dilakukan untuk memenuhi
kekurangan hara yang dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat hasil yang ingin
dicapai dan hara yang tersedia dalam tanah. Untuk setiap ton gabah yang
dihasilkan, tanaman padi membutuhkan hara P sebanyak 3 kg.
Sebagian petani masih membakar jerami padi yang merupakan sumber
bahan organik untuk tanah sawah dan bahkan ada yang mengumpulkan jerami di
luar lahan sawah tanpa dikembalikan lagi ke sawah. Bahan organik yang rendah
dapat mengakibatkan kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman
juga menurun. Berdasarkan landasan diatas peneliti melakukan penelitian untuk
mengetahui penyebaran P total, P tersedia dan C organik di lahan sawah di Desa
Hilibadalu sehingga dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penyebaran P total, P tersedia dan C organik tanah di
lahan sawah di Desa Hilibadalu Kecamatan Sogaeadu Kabupaten Nias dan

pengaruhnya terhadap produksi padi.

Universitas Sumatera Utara

3

Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi bagi petani di desa Hilibadalu Kecamatan Sogaeadu
dalam pengelolaan lahan sawah terutama berhubungan dengan input pupuk
dan bahan organik.
2. Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Universitas Sumatera Utara