Analisis Break Even Point Dalam Kebijakan Perencanaan Penjualan Dan Perencanaan Laba (Studi Pada Caffe Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43 Pasar 1, Padang Bulan, Medan)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia pada umumnya
meliputi usaha seperti usaha manufaktur yaitu usaha yang mengubah input dasar
menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen, usaha dagang yaitu usaha
yang menjual produk kepada konsumen, dan usaha jasa yaitu usaha yang
menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bertujuan menumbuhkembangkan usaha
dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi
ekonomi yang berkeadilan. Hal ini mengandung makna, bahwa UMKM
merupakan alat perjuangan nasional untuk menumbuhkan dan membangun
perekonomian nasional dengan melibatkan sebanyak mungkin pelaku ekonomi
berdasarkan potensi yang dimiliki atas dasar keadilan bagi semua pemangku
kepentingan.
Setiap usaha termasuk UMKM memiliki tujuan untuk memperoleh
keuntungan atau laba dari hasil penjualan yang mereka lakukan. Pendapatan laba
sering sekali menjadi tolak ukur dari kesuksesan sebuah usaha. Karena itu sebuah
usaha penting untuk memiliki perencanaan, karena sebuah perencanaan memiliki
pengaruh terhadap keuntungan sebuah usaha dan keberhasilan usaha tersebut
kedepannya.
Hal tersebut didukung oleh kemampuan manajemen dalam melihat
kemungkinan atau peluang di masa yang akan datang. Manajemen dituntut untuk
dapat menghasilkan keputusan yang dapat menunjang pencapaian tujuan dari
1
Universitas Sumatera Utara
2
usaha tersebut. Untuk mencapai tujuan dari usaha tersebut, sebuah usaha perlu
memiliki perencanaan penjualan dan perencanaan laba.
Untuk membuat perencanaan penjualan dan perencanaan laba, manajer
harus membuat secara terpadu atas semua aktifitas yang sedang maupun yang
akan dilakukan. Upaya pencapaian tujuan usaha dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti biaya, volume dan laba. Hubungan ketiga faktor tersebut adalah biayabiaya yang dikeluarkan akan mempengaruhi volume penjualan, volume penjualan
akan mempengaruhi volume produksi, volume produksi akan berpengaruh
terhadap biaya. Adanya faktor-faktor tersebut yang saling mempengaruhi satu
sama lain, maka perlu adanya alat analisis dalam perencanaan penjualan dan
perencanaan laba.
Salah satu alat analisis perencanaan penjualan dan perencanaan laba
adalah analisi BEP (Break Even Point). Asumsi pada Break Even Point dalam
perencanaan penjualan dan perencanaan laba terfokus pada titik impas dimana
biaya sama dengan pendapatan sehingga besarnya laba sama dengan nol, dengan
kata lain titik impas menunjukan usaha tidak mendapatkan laba ataupun rugi.
Analisis Break Even Pont diterapkan dengan tujuan membantu manajemen dalam
member informasi mengenai angka minimal yang harus diproduksi, agar
perusahaan tidak mengalami kerugian, penetapan target penjualan yang harus
dicapai dalam memperoleh laba sesuai dengan yang diharapkan dan penetapan
penurunan penjualan yang bisa ditoleransi agar perusahaan tidak mengalami
kerugian. Selain itu analisis Break Even Point juga bermanfaat sebagai dasar
perencanaan operasional usaha untuk mencapai laba yang direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
3
Peneliti melakukan penelitian pada Caffe Doodle Bar Jl. Harmonika No.
43 Pasar 1, Padang Bulan, Medan. Usaha ini bergerak dibidang kuliner dengan
menawarkan produk berupa minuman. Caffe ini baru berjalan kurang lebih 1
tahun belakang ini. Namun, usaha caffe ini sudah berjalan dengan sangat baik.
Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan volume penjualan pada Caffe
Doodle Bar.
Tabel 1.1
Rekapitulasi perkembangan volume penjualan selama 12 bulan (Dalam unit)
No.
Bulan
Volume Penjualan (Per unit)
Hasil Penjualan
1
Bulan pertama
1560
Rp. 15.600.000
2
Bulan ke-dua
2010
Rp. 20.100.000
3
Bulan ke-tiga
2220
Rp. 22.200.000
4
Bulan ke-empat
2490
Rp. 24.900.000
5
Bulan ke-lima
2730
Rp. 27.300.000
6
Bulan ke-enam
3210
Rp. 32.100.000
7
Bulan ke-tujuh
3390
Rp. 33.900.000
8
Bulan ke-delapan
3780
Rp. 37.800.000
9
Bulan ke-sembilan
4140
Rp. 41.400.000
10
Bulan ke-sepuluh
4260
Rp. 42.600.000
11
Bulan ke-sebelas
4770
Rp. 47.700.000
12
Bulan ke-dua belas
4830
Rp. 48.300.000
Perkembangan volume penjualan pada Caffe Doodle Bar yang sangat baik
ini menjadi alasan bagi peneliti ingin melakukan penelitian pada usaha Caffe
Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43 Pasar 1, Padang Bulan, Medan tersebut.
Pentingnya analisis BEP (Break Even Point) sebagai alat bantu perencanaan
penjualan dan perencanaan laba membuat peneliti ingin mengkaji lebih jauh
manajemen keuangan pada usaha ini.
Universitas Sumatera Utara
4
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat Tugas
Akhir atau Skripsi dengan judul “ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM
KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN PERENCANAAN LABA
(Studi Pada: Caffe Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43 Pasar 1, Padang Bulan,
Medan).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana Analisis Break Even Point dalam Kebijakan Perencanaan
Penjualan dan Perencanaan Laba pada Caffe Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43
Pasar 1, Padang Bulan, Medan.
1.3 Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Analisis Break Even
Point dalam Kebijakan Perencanaan Penjualan dan Perencanaan Laba pada Caffe
Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43 Pasar 1, Padang Bulan, Medan.
1.4 Manfaat penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh manfaat yang berguna bagi
seluruh pihak-pihat terkait. Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam
melakukan penelitian ini antara lain sebgai berikut:
1.
Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaaat dalam meningkatkan
wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya di bidang analisis break even
point.
2.
Bagi Pemilik Usaha
Universitas Sumatera Utara
5
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan masukan pada
Caffe Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43 Pasar 1, Padang Bulan, Medan untuk
mengetahui analisis break even point dalam kebijakan perencanaan penjualan
dan perencanaan laba.
3.
Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan yang
berguna bagi mahasiswa/i program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama
dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia pada umumnya
meliputi usaha seperti usaha manufaktur yaitu usaha yang mengubah input dasar
menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen, usaha dagang yaitu usaha
yang menjual produk kepada konsumen, dan usaha jasa yaitu usaha yang
menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bertujuan menumbuhkembangkan usaha
dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi
ekonomi yang berkeadilan. Hal ini mengandung makna, bahwa UMKM
merupakan alat perjuangan nasional untuk menumbuhkan dan membangun
perekonomian nasional dengan melibatkan sebanyak mungkin pelaku ekonomi
berdasarkan potensi yang dimiliki atas dasar keadilan bagi semua pemangku
kepentingan.
Setiap usaha termasuk UMKM memiliki tujuan untuk memperoleh
keuntungan atau laba dari hasil penjualan yang mereka lakukan. Pendapatan laba
sering sekali menjadi tolak ukur dari kesuksesan sebuah usaha. Karena itu sebuah
usaha penting untuk memiliki perencanaan, karena sebuah perencanaan memiliki
pengaruh terhadap keuntungan sebuah usaha dan keberhasilan usaha tersebut
kedepannya.
Hal tersebut didukung oleh kemampuan manajemen dalam melihat
kemungkinan atau peluang di masa yang akan datang. Manajemen dituntut untuk
dapat menghasilkan keputusan yang dapat menunjang pencapaian tujuan dari
1
Universitas Sumatera Utara
2
usaha tersebut. Untuk mencapai tujuan dari usaha tersebut, sebuah usaha perlu
memiliki perencanaan penjualan dan perencanaan laba.
Untuk membuat perencanaan penjualan dan perencanaan laba, manajer
harus membuat secara terpadu atas semua aktifitas yang sedang maupun yang
akan dilakukan. Upaya pencapaian tujuan usaha dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti biaya, volume dan laba. Hubungan ketiga faktor tersebut adalah biayabiaya yang dikeluarkan akan mempengaruhi volume penjualan, volume penjualan
akan mempengaruhi volume produksi, volume produksi akan berpengaruh
terhadap biaya. Adanya faktor-faktor tersebut yang saling mempengaruhi satu
sama lain, maka perlu adanya alat analisis dalam perencanaan penjualan dan
perencanaan laba.
Salah satu alat analisis perencanaan penjualan dan perencanaan laba
adalah analisi BEP (Break Even Point). Asumsi pada Break Even Point dalam
perencanaan penjualan dan perencanaan laba terfokus pada titik impas dimana
biaya sama dengan pendapatan sehingga besarnya laba sama dengan nol, dengan
kata lain titik impas menunjukan usaha tidak mendapatkan laba ataupun rugi.
Analisis Break Even Pont diterapkan dengan tujuan membantu manajemen dalam
member informasi mengenai angka minimal yang harus diproduksi, agar
perusahaan tidak mengalami kerugian, penetapan target penjualan yang harus
dicapai dalam memperoleh laba sesuai dengan yang diharapkan dan penetapan
penurunan penjualan yang bisa ditoleransi agar perusahaan tidak mengalami
kerugian. Selain itu analisis Break Even Point juga bermanfaat sebagai dasar
perencanaan operasional usaha untuk mencapai laba yang direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
3
Peneliti melakukan penelitian pada Caffe Doodle Bar Jl. Harmonika No.
43 Pasar 1, Padang Bulan, Medan. Usaha ini bergerak dibidang kuliner dengan
menawarkan produk berupa minuman. Caffe ini baru berjalan kurang lebih 1
tahun belakang ini. Namun, usaha caffe ini sudah berjalan dengan sangat baik.
Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan volume penjualan pada Caffe
Doodle Bar.
Tabel 1.1
Rekapitulasi perkembangan volume penjualan selama 12 bulan (Dalam unit)
No.
Bulan
Volume Penjualan (Per unit)
Hasil Penjualan
1
Bulan pertama
1560
Rp. 15.600.000
2
Bulan ke-dua
2010
Rp. 20.100.000
3
Bulan ke-tiga
2220
Rp. 22.200.000
4
Bulan ke-empat
2490
Rp. 24.900.000
5
Bulan ke-lima
2730
Rp. 27.300.000
6
Bulan ke-enam
3210
Rp. 32.100.000
7
Bulan ke-tujuh
3390
Rp. 33.900.000
8
Bulan ke-delapan
3780
Rp. 37.800.000
9
Bulan ke-sembilan
4140
Rp. 41.400.000
10
Bulan ke-sepuluh
4260
Rp. 42.600.000
11
Bulan ke-sebelas
4770
Rp. 47.700.000
12
Bulan ke-dua belas
4830
Rp. 48.300.000
Perkembangan volume penjualan pada Caffe Doodle Bar yang sangat baik
ini menjadi alasan bagi peneliti ingin melakukan penelitian pada usaha Caffe
Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43 Pasar 1, Padang Bulan, Medan tersebut.
Pentingnya analisis BEP (Break Even Point) sebagai alat bantu perencanaan
penjualan dan perencanaan laba membuat peneliti ingin mengkaji lebih jauh
manajemen keuangan pada usaha ini.
Universitas Sumatera Utara
4
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat Tugas
Akhir atau Skripsi dengan judul “ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM
KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN PERENCANAAN LABA
(Studi Pada: Caffe Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43 Pasar 1, Padang Bulan,
Medan).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana Analisis Break Even Point dalam Kebijakan Perencanaan
Penjualan dan Perencanaan Laba pada Caffe Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43
Pasar 1, Padang Bulan, Medan.
1.3 Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Analisis Break Even
Point dalam Kebijakan Perencanaan Penjualan dan Perencanaan Laba pada Caffe
Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43 Pasar 1, Padang Bulan, Medan.
1.4 Manfaat penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh manfaat yang berguna bagi
seluruh pihak-pihat terkait. Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam
melakukan penelitian ini antara lain sebgai berikut:
1.
Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaaat dalam meningkatkan
wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya di bidang analisis break even
point.
2.
Bagi Pemilik Usaha
Universitas Sumatera Utara
5
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan masukan pada
Caffe Doodle Bar Jl. Harmonika No. 43 Pasar 1, Padang Bulan, Medan untuk
mengetahui analisis break even point dalam kebijakan perencanaan penjualan
dan perencanaan laba.
3.
Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan yang
berguna bagi mahasiswa/i program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama
dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara