FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONGGALA KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA | Hermiyanty | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9275 30
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER
DALAM KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
DONGGALA KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA
(The Factors Related to the Participation of Cadres in Posyandu Activities in the
Working Area Health Center Donggala, Sub-district Banawa, District Donggala)
Hermiyanty*, Nurdiana**
* Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
** Bagian Promosi Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta KM 9, Palu 94116,
Indonesia. E-mail: [email protected]
ABSTRACT
Cadres is a volunteers recruited from , by and for the community , which is assigned to
assist the smooth running of health services. Cadres are active in several posyandu there is
only one person cadre course , there is even one that does not have a posyandu cadre's .
Basically within one (1) posyandu shall have five (5 ) cadres that Posyandu activities run
smoothly . This study aimed to identify factors associated with the participation on cadres
in Posyandu activities in Clinic Donggala the sub district of Banawa, Donggala. This type
of research is survey cross sectional analytic approach. The population in this study were
all cadres Posyandu in Clinic Donggala, account of to 161 people with a total sample of
115 people who are determined by random sampling. Data were analyzed using Chi
Square test, with a confidence level of 95% (ρ < 0.05). Results showed that was a
significant relationship between knowledge, needs cadres, respect, the role of community
leaders, and the role of health workers where ρ-value of the these five variable are 0.000
cadres participation Clinic Donggala the subdistrict of Banawa, Donggala. The clinic and
the health centers Donggala can develop policies that can increase the participation od
cadres in Posyandu activities such as maximizing refreshing cadres, providing the latest
infoemation on heath and nutrition additional health workers ini Posyandu activities.
Keywords: Award, Cadres Needs, Knowledge Cadres, The Role of Community
Leaders, The Role of Health Personnal
60
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
ABSTRAK
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang
bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Kader yang aktif di beberapa
posyandu ada hanya memiliki satu orang kader saja, bahkan ada salah satu posyandu yang
tidak memiliki kader posyandu. Pada dasarnya dalam 1 (satu) posyandu harus mempunyai
5 (lima) orang kader agar kegiatan posyandu berjalan dengan lancar. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi kader
dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
Kabupaten Donggala. Jenis penelitian ini adalah Survey Analitik dengan pendekatan Cross
Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala yang berjumlah 161 orang
dengan jumlah sampel sebanyak 115 orang yang ditentukan dengan random sampling.
Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square, dengan derajat kepercayaan 95% (ρ <
0,05). Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan,
kebutuhan kader, penghargaan, peran tokoh masyarakat, dan peran petugas kesehatan
dimana ρ-value dari kelima variabel tersebut adalah 0,000 dengan partisipasi kader
posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten
Donggala. Pihak puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala dapat
menyusun kebijakan yang dapat meningkatkan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu
seperti memaksimalkan refreshing kader, memberikan informasi-informasi terkini
mengenai kesehatan dan penambahan tenaga kesehatan gizi dalam kegiatan posyandu.
Kata Kunci: Kebutuhan Kader, Pengetahuan Kader,
Masyarakat, Peran Petugas Kesehatan
Penghargaan,
Peran Tokoh
kepada masyarakat dalam memperoleh
PENDAHULUAN
Posyandu merupakan salah satu
pelayanan
kesehatan
dasar
untuk
bentuk Upaya Kesehatan bersumber Daya
mempercepat penurunan angka kematian
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
ibu dan bayi[1].
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama
kesehatan,
guna
2013
terdapat
280.225
dalam
Posyandu di Indoensia. Jumlah tersebut
pembangunan
terdiri dari posyandu pratama sebanyak
memberdayakan
32,7% posyandu madya sebanyak 29,1%
masyarakat
penyelenggaraan
Tahun
masyarakat dan memberikan kemudahan
61
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
posyandu purnama sebanyak 29,9% dan
[2]
posyandu mandiri sebanyak 8,3% .
September 2016
kegiatan kunjungan rumah dan tindak
lanjut terhadap sasaran yang tidak datang
Posyandu sangat tergantung pada
dalam kegiatan posyandu [5].
Kader
peran kader, mereka inilah yang memiliki
adalah
seorang
tenaga
andil besar dalam memperlancar proses
sukarela yang direkrut dari, oleh dan
pelayanan kesehatan primer. Namun
untuk
keberadaan kader relatif labil karena
membantu
partisipasinya bersifat sukarela sehingga
kesehatan.
tidak ada jaminan bahwa para kader akan
dikaitkan dengan pelayanan rutin di
tetap menjalankan fungsinya dengan baik
posyandu.
seperti
ada
posyandu harus mau bekerja secara
kepentingan keluarga atau kepentingan
sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup
lainnya
melaksanakan kegiatan posyandu, serta
yang
diharapkan.
maka
Jika
Posyandu
akan
[3]
ditinggalkan .
mau
masyarakat,
dan
yang
kelancaran
Keberadaan
Sehingga
sanggup
bertugas
pelayanan
kader
seorang
sering
kader
menggerakkan
Terdapat lima kegiatan posyandu
masyarakat untuk melaksanakan dan
yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
mengikuti kegiatan posyandu[6]. Kader di
Keluarga Berencana (KB), imunisasi,
Indonesia merupakan sosok insan yang
peningkatan gizi, dan penanggulangan
menarik
[4]
perhatian
khalayak
diare Ambarwati dan Rismintari . Peran
Kesederhanaannya dan asalnya yang dari
kader sangat dibutuhkan dalam kegaitan
masyarakat setempat, telah membuat
ini,
dan
kader begitu dekat dengan masyarakat.
menggerakkan masyarakat yaitu dengan
Keberadaannya yang selalu dekat dengan
memberitahu ibu-ibu untuk datang ke
masyarakat membuat ahli pengetahuan
posyandu serta melakukan pendekatan
dan
dengan tokoh-tokoh masyarakat yang
tetangganya
dapat
Kedekatannya dengan petugas puskesmas
datang
seperti
memotivasi
ke
mengundang
masyarakat
posyandu,
menilai
untuk
hasil
telah
keterampilan dari kader kepada
membuat
demikian
mereka
mudah.
menjadi
kegiatan dan merencanakan kegiatan hari
penghubung yang handal antara petugas
posyandu bulan berikutnya, melakukan
kesehatan dengan masyarakat. Melejitnya
62
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
dalam
20.000,- tiap bulan. Selain itu, ada
keberhasilan program keluarga berencana
beberapa posyandu hanya memiliki 1
dan kesehatan, telah turut mengangkat
kader
kepopuleran
Kampung Baru, Posyandu Gunung Bale,
jumlah
dan
peran
posyandu
kader
posyandu
di
Indonesia[7].
Salah
berkaitan
yang
aktif
yaitu
Posyandu
dan Posyandu Lumbu Ganti. Bahkan ada
satu
permasalahan
dengan
kader
ini
yang
adalah
salah satu posyandu yang tidak memiliki
kader
yaitu
Posyandu
posyandu
harus
dasarnya
kader aktif secara nasional adalah 69,2%,
mempunyai 5 orang kader agar kegiatan
sehingga angka drop out kader sekitar
posyandu berjalan dengan lancar.
mekanisme
out
adalah
Berdasarkan permasalahan diatas
alamiah,
karena
maka peneliti ingin meneliti tentang apa
drop
Kader
yang
1
Pada
tingginya drop out kader. Persentase
30,8%.
dalam
Lanta.
pekerjaan yang didasari sukarela tentu
saja faktor-faktor
yang berhubungan
saja secara kesisteman tidak mempunyai
dengan partisipasi kader dalam kegiatan
ikatan yang kuat[7]. Dinas Kesehatan
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Sulawesi Tengah menemukan bahwa
Donggala Kacamatan Banawa Kabupaten
jumlah kader yang aktif di posyandu
Donggala.
antara 2-3 orang atau sebanyak 77.3%,
sebaliknya pengguna mencapai 97.9%[8].
Berdasarkan studi pendahuluan yang
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
dilakukan di posyandu yang berada di
adalah
wilayah
kerja
Mengenai
peneliti
menemukan
puskesmas
donggala
bahwa
kader
subjek
penelitian
cara
survei
pendekatan
penelitian
Cross
ini
analitik.
terhadap
menggunakan
Sectional.
posyandu dibekali dengan pelatihan dan
pendekatan
buku pedoman dari puskesmas sebagai
penelitian ini survei analitik digunakan
dasar penuntun mereka bekerja. Berbasis
untuk mengetahui faktor-faktor yang
pendidikan
berhubungan dengan partisipasi kader
SD
dan
SMP
kader
memberikan pelayanan secara sukarela
dalam
dan hanya mendapat insentif sebesar Rp.
dilaksanakan pada bulan Mei sampai
63
kegiatan
Dalam
posyandu.yang
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
bulan
Juli
2015.
penelitian
ini
Posyandu
di
Populasi
adalah
wilayah
dalam
semua
kader
September 2016
2. Hubungan
Kebutuhan
dengan Partisipasi Kader
Kader
Puskesmas
Hubungan antara kebutuhan kader
Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten
dan partisipasi kader menunjukkan bahwa
Donggala yang berjumlah 161 kader.
responden yang aktif berpartisipasi dan
Sampel ditentukan dengan teknik random
merasa buruh yaitu sebanyak 53 orang
sampling yang berjumlah 115 kader.
atau 94,6%, sedangkan responden yang
1. Hubungan Pengetahuan
Partisipasi Kader
tidak aktif berpartisipasi dan merasa tidak
dengan
butuh yaitu sebanyak 59 orang atau
Hubungan antara tingkat pengetahuan
100%. Berdasarkan hasil uji statistic Chi-
dan partisipasi kader menunjukkan bahwa
Square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05
jumlah
aktif
sehingga Ho pada penelitian ini ditolak.
berpartisipasi dan berpengetahuan baik
Dengan demikian menunjukkan bahwa
yaitu sebanyak 53 orang atau 70,7%,
ada hubungan antara kebutuhan kader
sedangkan responden yang tidak aktif
dengan partisipasi kader posyandu di
berpartisipasi dan berpengetahuan kurang
wilayak
baik yaitu sebanyak 40 orang atau 100%.
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala
responden
yang
kerja
Puskesmas
Donggala
Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square
diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga
Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan
demikian
menunjukkan
bahwa
ada
hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan partisipasi kader posyandu
wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan
Donggala.
Banawa
di
Donggala
Kabupaten
3. Hubungan Penghargaan
Partisipasi Kader
Hubungan
antara
dengan
penghargaan
dan
partisipasi kader menunjukkan bahwa
responden yang aktif dalam berpartisipasi
dan yang merasa diberi penghargaan
yaitu sebanyak 49 orang atau 94,2%,
sedangkan responden yang tidak aktif
berpartisipasi dan tidak merasa diberi
penghargaan yaitu sebanyak 59 orang
atau 53,9%. Berdasarkan hasil uji statistic
64
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 <
Kecamatan
0,05 sehingga Ho pada penelitian ini
Donggala.
ditolak. Dengan demikian menunjukkan
September 2016
Banawa
Kabupaten
dengan partisipasi kader posyandu di
5. Hubungan
Kesehatan
Kader
wilayak
Donggala
Hubungan antara peran petugas kesehtaan
Kabupaten
dan partisipasi kader menunjukkan bahwa
bahwa ada hubungan antara penghargaan
kerja
Kecamatan
Puskesmas
Banawa
kader
Donggala.
Peran
dengan
Petugas
Partisipasi
yang aktif berpartisipasi
dan
merasakan adanya peran dari petugas
4. Hubungan
Masyarakat
Kader
Peran
dengan
Tokoh
Partisipasi
kesehatan yaitu sebanyak 53 orang atau
75,7%, sedangkan kader yang tidak aktif
berpartisipasi dan merasa tidak adanya
Hubungan antara peran tokoh masyarakat
dan partisipasi kader menunjukkan bahwa
responden yang aktif berpartisipasi dan
merasa
adanya
peran
dari
tokoh
masyarakat yaitu sebanyak 36 orang atau
75,0%, sedangkan kader yang tidak aktif
berpartisipasi dan merasa tidak adanya
peran
dari
sebanyak
tokoh
50
masyarakat
orang
atau
yaitu
74,6%.
Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square
diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga
peran
dari
sebanyak
petugas
45
kesehatan
orang
atau
yaitu
100%.
Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square
diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga
Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan
demikian
menunjukkan
bahwa
ada
hubungan antara peran tenaga kesehatan
dengan partisipasi kader posyandu di
wilayak
kerja
Kecamatan
Puskesmas
Banawa
Donggala
Kabupaten
Donggala.
Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan
demikian
menunjukkan
bahwa
ada
hubungan antara peran tokoh masyarakat
dengan partisipasi kader posyandu di
wilayak
65
kerja
Puskesmas
Donggala
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
sikap yang merupakan dorongan terhadap
PEMBAHASAN
1. Hubungan Pengetahuan
Partisipasi Kader
dengan
terjadinya perilaku. Kader posyandu yang
memiliki
pengetahuan
rendah
akan
Pengetahuan merupakan hasil dari
memiliki rasa tidak percaya diri yang
tahu, dan ini terjadi setelah orang
berdampak menjadi tidak aktif dalam
melakukan penginderaan terhadap suatu
meja penyuluhan[10].
Penelitian
objek tertentu. Penginderaan, penciuman,
ini
sesuai
dengan
rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif
penelitian yang dilakukan oleh Suhat dan
merupakan domain yang sangat penting
Hasanah, dimana menunjukkan bahwa
dalam membentuk tindakan seseorang
terdapat hubungan pengetahuan kader
(overt behavior) [9].
dengan keaktifan kader dalam kegiatan
Berdasarkan
hasil
penelitian
posyandu. Kader yang berpengetahuan
menunjukkan bahwa, terdapat hubungan
kurang
antara pengetahuan dengan partisipasi
dibandingkan
kader dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ <
0,05.
Ini
berarti
semakin
akan
beresiko
untuk
pasif
dengan
kader
yang
berpengetahuan baik
Salah
baik
[11]
.
satu
faktor
yang
posyandu
mempengaruhi partisipasi kader adalah
maka semakin tinggi tingkat partisipasi
pengetahuan. Hasil analisis data yang
kader
posyandu,
dilakukan dalam penelitian ini dari 115
sebaliknya apabila pengetahuan kader
kader posyandu terdapat 53 kader yang
kurang baik maka partisipasinya akan
berpartisipasi dalam kegiatan posyandu
kurang dalam kegiatan posyandu di
dan berpengetahuan baik. Dari 53 kader
wilayah
ini
pengetahuan kader tentang
dalam
kerja
Kecamatan
kegiatan
Puskesmas
Banawa
Donggala
Kabupaten
Donggala.
didominasi
oleh
kader
yang
mempunyai pendidikan terakhir cukup
baik yakni SMA sebanyak 28 orang
Perilaku dimulai dengan adanya
(52,8%) dan Perguruan Tinggi 1 orang
pengetahuan dan pengamatan belajar
(1,9%). Hal ini akan lebih memudahkan
yang di dapat, kemudian akan timbul
kader memahami dan mengetahui tugas-
persepsi yang selanjutnya akan terbentuk
tugasnya sebagai kader untuk masyarakat
66
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
dan akan lebih mudah memahami suatu
pengetahuan terhadap keaktifan kader
informasi yang diberikan.
posyandu dimana ρ 0,017[13]. Namun
Berdasarkan
kuesioner
yang
berbeda yang diungkapkan oleh Suryati B
diberikan kepada kader posyandu di
yang
wilayah
Donggala
hubungan pengetahuan dengan keaktifan
Kabupaten
kader posyandu. Hal ini memperlihatkan
kerja
Kecamatan
Puskesmas
Banawa
mengatakan
bahwa
bahwa
mengetahui tugas kader dalam kegiatan
pengetahuan rendah tetapi di dalam
posyandu.
dikarenakan
kegiatan-kegiatan posyandu bekerja aktif
pengetahuan kader sering diperbaharui
dan menunjukkan kader mau memberikan
melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh
pelayanan
pemerintah
Walaupun demikian, seorang kader harus
ini
setempat
yang
kader.
Kegiatan
mengikutsertakan
kader
ada
Donggala, rata-rata dari mereka sudah
Hal
walaupun
tidak
kesehatan
mempunyai
mempunyai
yang
pengetahuan
tinggi[14].
mengenai
tersebut seperti refreshing kader yang
kegiatan-kegiatan di posyandu, seperti
dilaksanakan di awal tahun, lomba-lomba
mengetahui tugas-tugas kader dalam
posyandu antar desa atau kelurahan
kegiatan
dimana
kegiatan
meningkatkan
posyandu,
posyandu
sehingga
bisa
tersebut
dapat
memberikan layanan optimal kepada
pengetahuan
kader
masyarakat di wilayah kerjanya.
sehingga
kader
Pengetahuan
lebih
atau
kognitif
termotivasi untuk belajar lebih banyak
merupakan domain yang sangat penting
mengenai posyandu.
dalam membentuk tindakan atau perilaku
Penelitian
ini
sejalan
dengan
seseorang. Dari pengalaman terbukti
penelitian yang dilakukan oleh Prang dkk
bahwa
yang diperoleh ρ 0,000 itu artinya
pengetahuan
terdapat hubungan antara pengetahuan
daripada perilaku yang tidak didasari oleh
dengan keaktifan kader posyandu[12].
pengetahuan.
Demikian penelitian yang dilakukan oleh
akan posyandu akan berakibat baik secara
Harisman dan Nuryani yang menyatakan
langsung
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku kepatuhan untuk kader
67
perilaku
yang
akan
didasari
lebih
Kurangnya
maupun
tidak
oleh
langgeng
pengetahuan
langsung
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
berpartisipasi
posyandu
[15]
dalam
kegiatan
kerja Puskesmas Donggala Kecamatan
Banawa
.
September 2016
Kabupaten
Donggala.
Hasil
kuisioner menunjukkan bahwa dengan
2. Hubungan
Kebutuhan
dengan Partisipasi Kader
Kader
mengikuti
kegiatan
posyandu,
kader
merasa mendapat manfaat yakni dengan
Kebutuhan kader adalah kebutuhan yang
adanya informasi yang diterima pada saat
bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan
kegiatan berlangsung. Seiring dengan
umum atau orang banyak. Kebutuhan
berjalannya waktu kader semakin merasa
kader merupakan kebutuhan yang erat
bahwa mengikuti kegiatan posyandu
hubungannya
kesejahteraan,
menjadi sebuah kebutuhan untuk dirinya.
ketertiban, keamanan, keindahan dan
Selain itu, menjadi seorang kader dapat
dengan
masyarakat[16].
kemakmuran
Pada
penelitian ini menunjukkan bahwa kader
meningkatkan citra diri kader di mata
masyarakat.
yang aktif berpartisipasi lebih banyak
Berdasarkan hasil analisis data pada
merasa membutuhkan posyandu yaitu
penelitian ini, menunjukkan bahwa kader
sebanyak 53 orang, sedangkan kader
yang aktif dalam kegiatan posyandu dan
yang tidak aktif berpartisipasi lebih
merasa butuh dengan posyandu, sebagian
banyak
besar dari mereka mengurus rumah
merasa
tidak
membutuhkan
posyandu yaitu sebanyak 59 orang. Dari
hasil analisis bivariat penelitian ini
tangga yakni 47 orang (88,7%).
Salah
satu
faktor
yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
mempengaruhi partisipasi kader adalah
antara kebutuhan kader dengan partisipasi
pekerjaan.
Pekerjaan
mempengaruhi
kader dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ <
seseorang
terhadap
peran
0,05. Ini berarti semakin kader merasa
masyarakat meliputi keadaan waktu yang
butuh posyandu maka semakin tinggi
tersedia untuk kegiatan sosial. Semakin
partisipasi
sedikit
kader
dalam
kegiatan
waktu
seseorang
untuk
posyandu, sedangkan kader yang tidak
bersosialisasi
merasa butuh partisipasinya akan kurang
pekerjaan
dalam kegiatan posyandu di wilayah
tingkat kesadaran dan tanggung jawab
68
karena
serta
menyebabkan
banyaknya
menurunnya
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
mereka terhadap kegiatan sosial, salah
dikarenakan kader juga sering dilibatkan
satunya adalah berperan aktif menjadi
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan
kader kesehatan di lingkungannya
[11]
.
oleh Badan Kependudukan Keluarga
Kader posyandu di wilayah kerja
Berencana
Nasional
(BKKBN)
dan
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
Badan Pusat Statistik (BPS) seperti
Kabupaten Donggala yang aktif sebagian
mendata jumlah kepala keluarga (KK)
besar mengurus rumah tangga dimana
yang ada di wilayahnya. Kader yang
mereka mempunyai waktu yang fleksibel
mengikuti
untuk melaksanakan kegiatan posyandu.
maka akan sering mendapatkan insentif
Mereka dapat mengatur waktu dengan
dari BKKBN dan BPS. Maka kader tidak
baik,
dapat
hanya mendapatkan informasi mengenai
melaksanakan kegiatan posyandu tanpa
kesehatan dari tenaga kesehatan tetapi
mengorbankan urusan
mendapatkan
sehingga
masing-masing.
mereka
rumah tangga
Selain
itu,
mereka
kegiatan-kegiatan
informasi
tersebut
juga
dari
BKKBN.
beranggapan kalau kegiatan posyandu
Penelitian
ini
sejalan
dengan
hanya dilakukan 1 kali dalam 1 bulan,
penelitian yang dilakukan oleh Alfiah A
jadi tidak masalah meluangkan waktu
yang menyatakan bahwa ada pengaruh
untuk mendapat manfaat dari kegiatan
pekerjaan terhadap menurunnya jumlah
posyandu.
kader dalam kegiatan posyandu. Kader
Kegiatan posyandu juga dilakukan
yang tidak bekerja lebih aktif dalam
di waktu yang telah disepakati antara
pemanfaatan
kader
kesehatan,
dengan kader yang bekerja[17]. Namun
sehingga waktu mengurus rumah tangga
berbeda dengan yang diungkapkan oleh
mereka
ini
Mursalin yang mengatakan bahwa tidak
memahami
ada pengaruh antara pekerjaan kader
masyarakatnya atau lebih mengetahui
dengan kinerja kader (0,32 > 0,05). Hal
waktu
ini memberikan suatu fenomena dimana
dengan
tetap
dikarenakan
petugas
berjalan.
kader
luang
dari
lebih
Hal
masyarakatnya.
posyandu
dibandingkan
Berdasarkan fakta dilapangan butuhnya
kader
kader
mempunyai kinerja yang kurang, artinya
69
terhadap
kegiatan
posyandu,
yang
tidak
bekerja
justru
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
pekerjaan bukan menentukan hasil kerja
sebagai kader posyandu
[18]
kader
.
3. Hubungan Penghargaan dengan
Partisipasi kader
Penghargaan
Penghargaan
adalah
semua
yang
posyandu
September 2016
diberikan
di
kepada
wilayah
kerja
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
Kabupaten Donggala berupa pemberian
insentif
atau
uang
untuk
biaya
pendapatan yang berbentuk uang, barang
transportasi kader sebesar Rp. 25.000
langsung atau tidak
untuk kegiatan posyandu yang diberikan
langsung
yang
diterima karyawan sebagai imbalan atau
kepada
jasa yang diberikan kepada perusahaan
dilakukan. Selain itu setiap masukan yang
[19]
kader
setelah
posyandu
.
diberikan kader kepada petugas kesehatan
Berdasarkan hasil analisis bivariat
selalu di dengar, baik setelah kegiatan
pada penelitian ini menunjukkan bahwa
posyandu
ada hubungan antara penghargaan dengan
pertemuan
partisipasi kader dengan nilai ρ 0,000
puskesmas terkait posyandu diadakan.
atau nilai ρ < 0,05. Ini berarti semakin
berlangsung
yang
Pemberian
maupun
dilaksanakan
pengobatan
saat
oleh
gratis
kader diberi penghargaan maka akan
untuk kader posyandu di wilayah kerja
tinggi
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
partisipasinya
posyandu,
sebaliknya
dalam
kegiatan
apabila
kader
Kabupaten Donggala di bidan desa
merasa kurang diberi penghargaan maka
berlaku hanya untuk kader menjadi
tingkat partisipasinya akan kurang dalam
wujud dari rasa terima kasih bidan desa
kegiatan posyandu di wilayah kerja
atas partisipasi kader dalam kegiatan
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
posyandu. Hal ini yang mendorong kader
Kabupaten Donggala.
untuk aktif dalam kegiatan posyandu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Jaminan Kesehatan untuk kader tidak ada
penelitian yang dilakukan oleh Djuhaeni
dalam
dkk
Kesehatan hanya boleh dilakukan pada
yang
penghargaan
mengatakan
mempunyai
bahwa
kontribusi
positif dan bermakna dalam membentuk
motivasi internal[20].
70
aturan
pemerintah.
Jaminan
peserta penerima bantuan iuran dan
peserta bukan penerima bantuan iuran
sebagaimana tercantum dalam Perpres RI
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
No 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kebutuhan semacam ini tertuang pada
Kesehatan. Oleh karena itu pengobatan
hirarki
gratis yang didapatkan kader posyandu di
piramida Maslow (1943) yakni kebutuhan
wilayah
percaya diri (Esteem).
kerja
Puskesmas
Donggala
pada
tahap
keempat
dalam
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala
Maslow menemukan bahwa setiap
hanya sampai di bidan desa tidak sampai
orang memiliki dua kategori kebutuhan
di Puskesmas Donggala.
akan penghargaan yaitu harga diri dan
Kader yang aktif dan diberi
penghargaan dominan
tahun
sebanyak
25
penghargaan dari orang lain[21].
Penghargaan yang diberikan kepada
berusia 38-46
orang
(51,0%)
keder
posyandu
di
wilayah
kerja
penghargaan seperti pengobatan gratis
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
yang di inginkan, karena diusia mereka
Kabupaten Donggala telah sesuai dengan
yang sudah tidak produktif lagi mereka
teori yang dikemukakan oleh Abraham
bisa
Maslow yaitu dihargai orang lain, dikenal
mendapatkan
pengobatan
gratis
hanya dengan ikut berpartisipasi aktif
dan
dalam kegiatan posyandu.
berprestasi. Dapat dilihat dengan setiap
Berbeda dengan penelitian yang
diakui,
rasa
percaya
diri
dan
masukan-masukan yang diberikan oleh
dilakukan oleh Harisman dan Nuryani,
kader selalu didengar
dimana ditemukan sebanyak 90% kader
kesehatan dan dipercaya untuk mengikuti
diberi penghargaan namun tidak aktif
lomba-lomba
dalam kegiatan posyandu dan sebanyak
desa/kelurahan.
67,5%
4. Hubungan Peran Tokoh Masyarakat
dengan Partisipasi Kader
kader
posyandu
yang
tidak
diberikan penghargaan tetap aktif dalam
oleh petugas
posyandu
antar
kegiatan posyandu. Hal ini berkaitan
Menurut UU Nomor 2 Tahun 2002
dengan dukungan keluarga serta petugas
pasal 39 ayat 2 Tentang Kepolisian
dalam memberikan arahan pada kegiatan
Negara Republik Indonesia menerangkan
kader posyandu[13].
bahwa tokoh masyarakat ialah pimpinan
Semua orang pasti ingin dihormati
informal masyarakat yang telah terbukti
dan ingin merasa berguna bagi orang lain.
71
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
menaruh
perhatian
kepolisian
[22]
terhadap
September 2016
masyarakat dalam kegiatan posyandu
maka semakin tinggi tingkat partisipasi
.
Pada peneltian ini ditemukan bahwa
kader
dalam
kegiatan
kader yang aktif dan merasakan adanya
sedangkan
peran dari tokoh masyarakat sebanyak 36
masyarakat dalam kegiatan posyandu
orang (75,0%), dan kader yang tidak aktif
maka tingkat partisipasi kader pun akan
dan merasa tidak adanya peran dari tokoh
kurang dalam kegiatan posyandu di
masyarakat sebanyak 50 orang (74,6%).
wilayah
Mengembangkan
peran
serta
masyarakatapada program tertentu, para
tokoh masyrakat baik formal maupun non
formal
sangat
penting
peranannya,
kurangnya
posyandu,
kerja
peran
Puskesmas
Kecamatan
Banawa
tokoh
Donggala
Kabupaten
Donggala.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Widagdo, dimana
tertutama dalam mempengaruhi, memberi
menunjukkan
contoh dan menggerakkan ketertiban
bermakna antara kepemimpinan tokoh
seluruh warga masyarakat lingkungannya
masyarakat
guna mendukung keberhasilan program.
posyandu dengan derajat kemaknaan
Lebih-lebih dalam masyarakat pedesaan,
0,001.
peran
sangat
mengadakan
para
pelaksanaan
tersebut
menentukan
menjadi
karena
kedudukan
ada
dan
Tokoh
hubungan
kehadiran
kader
masyarakat
peninjauan
kegiatan
yang
selalu
terhadap
posyandu
dan
tokoh masyarakat masih sangat kuat
mengikuti kagiatan lain, sehingga kader
pengaruhnya dan bahkan sering menjadi
akan malu jika tidak turut serta[24].
tokoh panutan dalam segala kegiatan
hidup sehari-hari warga masyarakat[23].
Berdasarkan hasil analisis data pada
penelitian
menunjukkan
dilakukan
wilayah
pada
kerja
kader
posyandu
Puskesmas
di
Donggala
bahwa
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala
terdapat hubungan antara peran tokoh
tokoh masyarakat sering mengadakan
masyarakat
kader
pertemuan dengan kader di Balai Desa,
dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ < 0,05.
untuk membicarakan mengenai kegiatan
Ini berarti semakin baik peran tokoh
posyandu dan memberikan bantuan dana
72
ini
Berdasarkan hasil penelitian yang
dengan
partisipasi
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
untuk
dipergunakan
posyandu
seperti
dalam
kegiatan
pembelian
bahan
peran
dari
September 2016
petugas
kesehatan
yaitu
sebanyak 53 orang, sedangkan kader
makanan tambahan bagi balita yang
yang
kekurangan gizi.
merasakan tidak adanya peran dari
PKK beserta kader-kader posyandu
berargumentasi
berdasarkan
pemerintah
mengenail
peraturan
program
tidak
aktif
berpartisipasi
dan
petugas kesehatan yaitu sebanyak 45
orang.
Dari
penelitian
ini
hasil
analisis
bivariat
menunjukkan
bahwa
posyandu. Dalam hal ini PKK dan kader-
terdapat hubungan antara peran tenaga
kader
kesehatan
posyandu
memprioritaskan
dengan
partisipasi
kader
peraturan pemerintah yang berkaitan
dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ < 0,05.
dengan layanan kesehatan khususnya
Ini berarti semakin baik peran tenaga
posyandu
sebagai
instrument
atau
kesehatan kepada kader posyandu maka
dalam
bertindak
dan
semakin tinggi tingkat partisipasi kader
pandangan
melaksanakan program posyandu[25].
dalam kegiatan posyandu, sebaliknya
apabila peran tenaga kesehatan kurang
5. Peran Tenaga Kesehatan dengan
Partisipasi Kader
baik
kepada
kader
maka
tingkat
partisipasi kader akan kurang dalam
Menurut UU Nomor 36 Tahun
kegiatan posyandu. Penelitian ini sejalan
2014 tenaga kesehatan adalah setiap
dengan penelitian yang dilakukan oleh
orang yang mengabdikan diri dalam
Prang dkk tentang faktor-faktor yang
bidang
berhubungan dengan keaktifan kader
kesehatan
pengetahuan
serta
dan/atau
memiliki
keterampilan
posyandu
yang menunjukkan bahwa
melalui pendidikan di bidang kesehatan
76,5% kader posyandu yang aktif dengan
yang untuk jenis tertentu memerlukan
kategori pernah menerima pendampingan
kewenangan untuk melakukan upaya
dan pelatihan oleh tenaga profesional dan
kesehatan[26].
61,9% kader posyandu yang kurang aktif
Hasil analisis data yang dilakukan dalam
dengan kategori tidak pernah menerima
penelitian
pendampingan
ini,
kader
yang
aktif
berpartisipasi dan merasakan adanya
73
tenaga
dan
profesional.
pembinaan
Dari
oleh
hasil
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
penelitiannya diketahui memang terdapat
wilayah
hubungan
antara
Kecamatan
pembinaan
oleh
pendampingan
tenaga
dan
profesional
dengan keaktifan kader posyandu[12].
kerja
Puskesmas
Banawa
Donggala
Kabupaten
Donggala.
Peran
Berdasarkan hasil penelitian yang
September 2016
kegiatan
tenaga
posyandu
kesehatan
dalam
adalah
sebagai
dilakukan pada kader posyandu peran
fasilitator dan lebih memberdayakan
tenaga
kegiatan
masyarakat dalam kegiatan posyandu.
posyandu seperti datang tepat waktu pada
Kegiatan posyandu dikatakan meningkat
saat kegiatan posyandu, memberikan
jika peran serta masyarakat semakin
kesempatan
untuk
tinggi yang terwujud dalam cakupan
melakukan kegiatan posyandu sesuai
program kesehatan seperti penimbangan,
dengan tugasnya, memberikan pembinaan
pemantauan tumbuh kembang balita,
kepada kader
imunisasi, pemeriksaan ibu hamil dan KB
kesehatan
posyandu
dalam
kepada
kader
setiap
bagi
akhir kegiatan
kader
yang
belum
yang meningkat[27].
memahami cara melihat kartu menuju
sehat (KMS) bayi atau balita yang di
KESIMPULAN
Berdasarkan
bawah garis merah (BGM) sehingga
diperlukan
pemberian
makanan
tambahan, mengikutsertakan kader untuk
mendatangi rumah bayi atau balita yang
tidak datang saat kegiatan posyandu
untuk mencatat berat badan, tinggi badan,
nama, nama orang tua, tanggal kelahiran,
alamat dan jenis kelamin bayi atau balita,
selain itu mereka melihat bahwa tenaga
kesehatan
memberikan
bersikap
baik
dan
mereka.
Sehingga
perhatian,
ramah
kader
terhadap
mau
aktif
tentang
“Faktor
hasil
-
penelitian
Faktor
yang
Berhubungan dengan Partisipasi Kader
Dalam Kegiatan Posyandu di Wilayah
Kerja Puskesmas Donggala Kecamatan
Banawa Kabupaten Donggala”, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada
hubungan
antara
tingkat
pengetahuan dengan partisipasi kader
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Donggala
Kecamatan
Banawa
Kabupaten Donggala.
berpartisipasi dalam kegiatan posyandu di
74
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
2. Ada
hubungan
antara
tingkat
kader
dengan
September 2016
cara
memaksimalkan
kebutuhan kader dengan partisipasi
refreshing kader 2-3 kali dalam satu
kader posyandu di wilayah kerja
tahun, meningkatkan rasa kebutuhan
Puskesmas
kader
Donggala
Kecamatan
Banawa Kabupaten Donggala.
dengan
informasi-informasi
3. Ada hubungan antara penghargaan
kesehatan,
cara
terkini
memberikan
mengenai
memberikan penghargaan
yang diterima dengan partisipasi kader
seperti mengikutsertakan kader dalam
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
perlombaan dan memberikan pengobatan
Donggala
gratis kepada kader dan keluarga inti
Kecamatan
Banawa
Kabupaten Donggala.
sampai di fasilitas kesehatan tingkat
4. Ada hubungan antara peran tokoh
pertama, memaksimalkan pengawasan
masyrakat dengan partisipasi kader
dan menjalin kemitraan yang baik dengan
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
tokoh masyarakat dan ibu-ibu PKK
Donggala
setempat agar lebih memotivasi kader
Kecamatan
Banawa
Kabupaten Donggala.
untuk aktif dalam kegiatan posyandu dan
5. Ada hubungan antara peran tenaga
setiap kegiatan posyandu berlangsung
kesehatan dengan partisipasi kader
tenaga kesehatan yang hadir tidak hanya
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
bidan tetapi ada tenaga kesehatan lain
Donggala
seperti tenaga kesehatan bagian gizi.
Kecamatan
Banawa
Kabupaten Donggala.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan
SARAN
Bagi Puskesmas/Dinas Kesehatan
dapat menjadi referensi tambahan bagi
Kabupaten Donggala Pihak puskesmas
peneliti lain tentang faktor-faktor yang
maupun Dinas Kesehatan Kabupaten
berhubungan dengan partisipasi kader.
Donggala dapat menyusun kebijakan
yang dapat meningkatkan partisipasi
DAFTAR PUSTAKA
kader
1.
Misalnya
75
dalam
kegiatan
meningkatkan
posyandu.
pengetahuan
Prasetyawati A. E. 2012, Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) Dalam
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
Millenium
Development
Goals
(MDGS), Yogjakarta, Nuha Medika.
2. Kementerian Kesehatan RI, 2014,
Profil Kesehatan Indinesia Tahun
2013,
Jakarta,
Kementerian
Kesehatan RI.
3. Aprillia,
2009,
Posyandu
dimasyarakat, Jakarta, Madika Citra.
4. Ambarwati E. R dan Rismintari Y. S,
2011, Asuhan Kebidanan Komunitas,
Yogjakarta, Nuha Medika.
5. Yulifah R dan Johan T. A. Y, 2009,
Asuhan Kebidanan
Komunitas,
Jakarta, Salemba Medika.
6. Ismawati C. S., Proverawati A., dan
Pebriyanti S, 2010, Posyandu dan
Desa Siaga. Yogyakarta, Nuha
Medika.
7. Adisasmito W, 2014, Sistem
Kesehatan Edisi Kedua, Jakarta,
Rajawali Pers.
8. Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng,
2006, Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2006, Palu.
9. Notoatmodjo S, 2003, Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan, Jakarta,
Rineka Cipta.
10. Sandiyani R A, 2011, Lama Menjadi
Kader,
Frekuensi
Pelatihan,
Pengetahuan Gizi, dan Sikap Kader
Posyandu
Dengan
Perilaku
Penyampaian Informasi Tentang
Pesan Gizi Seimbang, Artikel
Penelitian, Semarang, Universitas
Diponegoro.
11. Suhat dan Hasanah R, 2014, FaktorFaktor yang Berhubungan Dengan
Keaktifan Kader Dalam Kegiatan
Posyandu Studi di Puskesmas
Palasari Kabupaten Subang, Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Vol. 10 No.
1.
76
September 2016
12. Prang R, Pangemanan J. M, dan
Tilaar C, 2013, Faktor-Faktor yang
Berhubungan Dengan Keaktifan
Kader Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas
Tareran
Kecamatan
Tareran
Kabupaten
Minahasa
Selatan, Jurnal, Manado, FKM
Universitas Samratulangi.
13. Harisman dan Nuryani D. D, 2012,
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keaktifan Kader Posyandu Di Desa
Mulang maya Kecamatan Kotabumi
Selatan Kabupaten Lampung Utara
Tahun 2012, Jurnal.
14. Suryati B, 2010, Faktor-Faktor yang
Berhubungan Dengan Keaktifan
Kader
Posyandu
Dalam
Penanggulangan Diare Balita, Jurnal.
15. Notoatmodjo, 2005, Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan, Jakarta, Rineka
Cipta.
16. Widayati Sri, 2010, Kebutuhan
Manusia Berdasarkan Subjek yang
Membutuhkan, Jakarta.
17. Alfiah A, 2013, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Menurunnya Jumlah
Kader Dalam Kegiatan Posyandu di
Wilayah Kerja Puskesmas Gattareng
Kecamatan Gantarang Kabupaten
Bulukumba, Jurnal ISSN, Vol 3 No.
4.
18. Mursalin, 2009, Determinan Kinerja
Kader Posyandu Dalam Menuju
Revitalisasi Posyandu di Kecamatan
Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang
tahun 2009, Tesis, Medan, Sekolah
Pasca Sarnaja, Universitas Sumatera
Utara.
19. Hasibuan
Malayu
S.P,
2007,
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta, Bumi Aksara.
20. Djuhaeni H., Gondodiputro S.,
Suparman R., 2010, Motivasi Kader
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
Meningkatkan
Keberhasilan
Kegiatan Posyandu, Jurnal MKB,
Vol 42 No. 4.
21. Maslow Abraham, 1943, A Theory of
Human Motivation, Psychological
Review, Vol. 50 No. 4.
22. Undang-Undang RI, 2002, No 2
Tahun 2002 Tentang Kepolisian
NKRI, Jakarta.
23. Wiratmoko Dheny, 2006, Persepsi
dan
Paertisipasi
Masyarakat
Terhadap Program Posyandu, Jurnal
Pelita, Vol 1 No.2.
24. Widagdo L, 2006, Kepala Desa dan
Kepemimpinan Persedaan: Persepsi
Kader Posyandu di Kecamatan
Mlonggo Kabupaten Jepara, Jawa
Tengah 2000, Jurnal
Makara
Kesehatan, Vol. 10 No. 2.
25. Kurniasari Dhita dan Imron Ali,
2015, Kontruksi Masyarakat Desa
Sekar Terhadap Posyandu Sebagai
Unit Pelayanan Kesehatan, Jurnal
Paradigma, Vol 03 No.01.
26. Undang-Undang RI, 2014, No 36
Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan, Jakarta.
27. Sucipto Edy, 2009, Berbagai faktor
yang Berhubungan dengan Praktik
Kader Posyandu dalam Penimbangan
Balita dan cakupan D/S di Posyandu
di Wilayah Puskesmas Geyer II
Kabupaten
Grobogan,
Tesis,
Semarang, Program Studi Magister
Promosi Kesehatan, Universitas
Diponegoro.
77
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
September 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER
DALAM KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
DONGGALA KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA
(The Factors Related to the Participation of Cadres in Posyandu Activities in the
Working Area Health Center Donggala, Sub-district Banawa, District Donggala)
Hermiyanty*, Nurdiana**
* Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
** Bagian Promosi Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako, Jl. Soekarno Hatta KM 9, Palu 94116,
Indonesia. E-mail: [email protected]
ABSTRACT
Cadres is a volunteers recruited from , by and for the community , which is assigned to
assist the smooth running of health services. Cadres are active in several posyandu there is
only one person cadre course , there is even one that does not have a posyandu cadre's .
Basically within one (1) posyandu shall have five (5 ) cadres that Posyandu activities run
smoothly . This study aimed to identify factors associated with the participation on cadres
in Posyandu activities in Clinic Donggala the sub district of Banawa, Donggala. This type
of research is survey cross sectional analytic approach. The population in this study were
all cadres Posyandu in Clinic Donggala, account of to 161 people with a total sample of
115 people who are determined by random sampling. Data were analyzed using Chi
Square test, with a confidence level of 95% (ρ < 0.05). Results showed that was a
significant relationship between knowledge, needs cadres, respect, the role of community
leaders, and the role of health workers where ρ-value of the these five variable are 0.000
cadres participation Clinic Donggala the subdistrict of Banawa, Donggala. The clinic and
the health centers Donggala can develop policies that can increase the participation od
cadres in Posyandu activities such as maximizing refreshing cadres, providing the latest
infoemation on heath and nutrition additional health workers ini Posyandu activities.
Keywords: Award, Cadres Needs, Knowledge Cadres, The Role of Community
Leaders, The Role of Health Personnal
60
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
ABSTRAK
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang
bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Kader yang aktif di beberapa
posyandu ada hanya memiliki satu orang kader saja, bahkan ada salah satu posyandu yang
tidak memiliki kader posyandu. Pada dasarnya dalam 1 (satu) posyandu harus mempunyai
5 (lima) orang kader agar kegiatan posyandu berjalan dengan lancar. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi kader
dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
Kabupaten Donggala. Jenis penelitian ini adalah Survey Analitik dengan pendekatan Cross
Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala yang berjumlah 161 orang
dengan jumlah sampel sebanyak 115 orang yang ditentukan dengan random sampling.
Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square, dengan derajat kepercayaan 95% (ρ <
0,05). Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan,
kebutuhan kader, penghargaan, peran tokoh masyarakat, dan peran petugas kesehatan
dimana ρ-value dari kelima variabel tersebut adalah 0,000 dengan partisipasi kader
posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten
Donggala. Pihak puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala dapat
menyusun kebijakan yang dapat meningkatkan partisipasi kader dalam kegiatan posyandu
seperti memaksimalkan refreshing kader, memberikan informasi-informasi terkini
mengenai kesehatan dan penambahan tenaga kesehatan gizi dalam kegiatan posyandu.
Kata Kunci: Kebutuhan Kader, Pengetahuan Kader,
Masyarakat, Peran Petugas Kesehatan
Penghargaan,
Peran Tokoh
kepada masyarakat dalam memperoleh
PENDAHULUAN
Posyandu merupakan salah satu
pelayanan
kesehatan
dasar
untuk
bentuk Upaya Kesehatan bersumber Daya
mempercepat penurunan angka kematian
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
ibu dan bayi[1].
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama
kesehatan,
guna
2013
terdapat
280.225
dalam
Posyandu di Indoensia. Jumlah tersebut
pembangunan
terdiri dari posyandu pratama sebanyak
memberdayakan
32,7% posyandu madya sebanyak 29,1%
masyarakat
penyelenggaraan
Tahun
masyarakat dan memberikan kemudahan
61
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
posyandu purnama sebanyak 29,9% dan
[2]
posyandu mandiri sebanyak 8,3% .
September 2016
kegiatan kunjungan rumah dan tindak
lanjut terhadap sasaran yang tidak datang
Posyandu sangat tergantung pada
dalam kegiatan posyandu [5].
Kader
peran kader, mereka inilah yang memiliki
adalah
seorang
tenaga
andil besar dalam memperlancar proses
sukarela yang direkrut dari, oleh dan
pelayanan kesehatan primer. Namun
untuk
keberadaan kader relatif labil karena
membantu
partisipasinya bersifat sukarela sehingga
kesehatan.
tidak ada jaminan bahwa para kader akan
dikaitkan dengan pelayanan rutin di
tetap menjalankan fungsinya dengan baik
posyandu.
seperti
ada
posyandu harus mau bekerja secara
kepentingan keluarga atau kepentingan
sukarela dan ikhlas, mau dan sanggup
lainnya
melaksanakan kegiatan posyandu, serta
yang
diharapkan.
maka
Jika
Posyandu
akan
[3]
ditinggalkan .
mau
masyarakat,
dan
yang
kelancaran
Keberadaan
Sehingga
sanggup
bertugas
pelayanan
kader
seorang
sering
kader
menggerakkan
Terdapat lima kegiatan posyandu
masyarakat untuk melaksanakan dan
yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
mengikuti kegiatan posyandu[6]. Kader di
Keluarga Berencana (KB), imunisasi,
Indonesia merupakan sosok insan yang
peningkatan gizi, dan penanggulangan
menarik
[4]
perhatian
khalayak
diare Ambarwati dan Rismintari . Peran
Kesederhanaannya dan asalnya yang dari
kader sangat dibutuhkan dalam kegaitan
masyarakat setempat, telah membuat
ini,
dan
kader begitu dekat dengan masyarakat.
menggerakkan masyarakat yaitu dengan
Keberadaannya yang selalu dekat dengan
memberitahu ibu-ibu untuk datang ke
masyarakat membuat ahli pengetahuan
posyandu serta melakukan pendekatan
dan
dengan tokoh-tokoh masyarakat yang
tetangganya
dapat
Kedekatannya dengan petugas puskesmas
datang
seperti
memotivasi
ke
mengundang
masyarakat
posyandu,
menilai
untuk
hasil
telah
keterampilan dari kader kepada
membuat
demikian
mereka
mudah.
menjadi
kegiatan dan merencanakan kegiatan hari
penghubung yang handal antara petugas
posyandu bulan berikutnya, melakukan
kesehatan dengan masyarakat. Melejitnya
62
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
dalam
20.000,- tiap bulan. Selain itu, ada
keberhasilan program keluarga berencana
beberapa posyandu hanya memiliki 1
dan kesehatan, telah turut mengangkat
kader
kepopuleran
Kampung Baru, Posyandu Gunung Bale,
jumlah
dan
peran
posyandu
kader
posyandu
di
Indonesia[7].
Salah
berkaitan
yang
aktif
yaitu
Posyandu
dan Posyandu Lumbu Ganti. Bahkan ada
satu
permasalahan
dengan
kader
ini
yang
adalah
salah satu posyandu yang tidak memiliki
kader
yaitu
Posyandu
posyandu
harus
dasarnya
kader aktif secara nasional adalah 69,2%,
mempunyai 5 orang kader agar kegiatan
sehingga angka drop out kader sekitar
posyandu berjalan dengan lancar.
mekanisme
out
adalah
Berdasarkan permasalahan diatas
alamiah,
karena
maka peneliti ingin meneliti tentang apa
drop
Kader
yang
1
Pada
tingginya drop out kader. Persentase
30,8%.
dalam
Lanta.
pekerjaan yang didasari sukarela tentu
saja faktor-faktor
yang berhubungan
saja secara kesisteman tidak mempunyai
dengan partisipasi kader dalam kegiatan
ikatan yang kuat[7]. Dinas Kesehatan
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Sulawesi Tengah menemukan bahwa
Donggala Kacamatan Banawa Kabupaten
jumlah kader yang aktif di posyandu
Donggala.
antara 2-3 orang atau sebanyak 77.3%,
sebaliknya pengguna mencapai 97.9%[8].
Berdasarkan studi pendahuluan yang
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
dilakukan di posyandu yang berada di
adalah
wilayah
kerja
Mengenai
peneliti
menemukan
puskesmas
donggala
bahwa
kader
subjek
penelitian
cara
survei
pendekatan
penelitian
Cross
ini
analitik.
terhadap
menggunakan
Sectional.
posyandu dibekali dengan pelatihan dan
pendekatan
buku pedoman dari puskesmas sebagai
penelitian ini survei analitik digunakan
dasar penuntun mereka bekerja. Berbasis
untuk mengetahui faktor-faktor yang
pendidikan
berhubungan dengan partisipasi kader
SD
dan
SMP
kader
memberikan pelayanan secara sukarela
dalam
dan hanya mendapat insentif sebesar Rp.
dilaksanakan pada bulan Mei sampai
63
kegiatan
Dalam
posyandu.yang
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
bulan
Juli
2015.
penelitian
ini
Posyandu
di
Populasi
adalah
wilayah
dalam
semua
kader
September 2016
2. Hubungan
Kebutuhan
dengan Partisipasi Kader
Kader
Puskesmas
Hubungan antara kebutuhan kader
Donggala Kecamatan Banawa Kabupaten
dan partisipasi kader menunjukkan bahwa
Donggala yang berjumlah 161 kader.
responden yang aktif berpartisipasi dan
Sampel ditentukan dengan teknik random
merasa buruh yaitu sebanyak 53 orang
sampling yang berjumlah 115 kader.
atau 94,6%, sedangkan responden yang
1. Hubungan Pengetahuan
Partisipasi Kader
tidak aktif berpartisipasi dan merasa tidak
dengan
butuh yaitu sebanyak 59 orang atau
Hubungan antara tingkat pengetahuan
100%. Berdasarkan hasil uji statistic Chi-
dan partisipasi kader menunjukkan bahwa
Square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05
jumlah
aktif
sehingga Ho pada penelitian ini ditolak.
berpartisipasi dan berpengetahuan baik
Dengan demikian menunjukkan bahwa
yaitu sebanyak 53 orang atau 70,7%,
ada hubungan antara kebutuhan kader
sedangkan responden yang tidak aktif
dengan partisipasi kader posyandu di
berpartisipasi dan berpengetahuan kurang
wilayak
baik yaitu sebanyak 40 orang atau 100%.
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala
responden
yang
kerja
Puskesmas
Donggala
Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square
diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga
Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan
demikian
menunjukkan
bahwa
ada
hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan partisipasi kader posyandu
wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan
Donggala.
Banawa
di
Donggala
Kabupaten
3. Hubungan Penghargaan
Partisipasi Kader
Hubungan
antara
dengan
penghargaan
dan
partisipasi kader menunjukkan bahwa
responden yang aktif dalam berpartisipasi
dan yang merasa diberi penghargaan
yaitu sebanyak 49 orang atau 94,2%,
sedangkan responden yang tidak aktif
berpartisipasi dan tidak merasa diberi
penghargaan yaitu sebanyak 59 orang
atau 53,9%. Berdasarkan hasil uji statistic
64
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 <
Kecamatan
0,05 sehingga Ho pada penelitian ini
Donggala.
ditolak. Dengan demikian menunjukkan
September 2016
Banawa
Kabupaten
dengan partisipasi kader posyandu di
5. Hubungan
Kesehatan
Kader
wilayak
Donggala
Hubungan antara peran petugas kesehtaan
Kabupaten
dan partisipasi kader menunjukkan bahwa
bahwa ada hubungan antara penghargaan
kerja
Kecamatan
Puskesmas
Banawa
kader
Donggala.
Peran
dengan
Petugas
Partisipasi
yang aktif berpartisipasi
dan
merasakan adanya peran dari petugas
4. Hubungan
Masyarakat
Kader
Peran
dengan
Tokoh
Partisipasi
kesehatan yaitu sebanyak 53 orang atau
75,7%, sedangkan kader yang tidak aktif
berpartisipasi dan merasa tidak adanya
Hubungan antara peran tokoh masyarakat
dan partisipasi kader menunjukkan bahwa
responden yang aktif berpartisipasi dan
merasa
adanya
peran
dari
tokoh
masyarakat yaitu sebanyak 36 orang atau
75,0%, sedangkan kader yang tidak aktif
berpartisipasi dan merasa tidak adanya
peran
dari
sebanyak
tokoh
50
masyarakat
orang
atau
yaitu
74,6%.
Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square
diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga
peran
dari
sebanyak
petugas
45
kesehatan
orang
atau
yaitu
100%.
Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square
diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 sehingga
Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan
demikian
menunjukkan
bahwa
ada
hubungan antara peran tenaga kesehatan
dengan partisipasi kader posyandu di
wilayak
kerja
Kecamatan
Puskesmas
Banawa
Donggala
Kabupaten
Donggala.
Ho pada penelitian ini ditolak. Dengan
demikian
menunjukkan
bahwa
ada
hubungan antara peran tokoh masyarakat
dengan partisipasi kader posyandu di
wilayak
65
kerja
Puskesmas
Donggala
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
sikap yang merupakan dorongan terhadap
PEMBAHASAN
1. Hubungan Pengetahuan
Partisipasi Kader
dengan
terjadinya perilaku. Kader posyandu yang
memiliki
pengetahuan
rendah
akan
Pengetahuan merupakan hasil dari
memiliki rasa tidak percaya diri yang
tahu, dan ini terjadi setelah orang
berdampak menjadi tidak aktif dalam
melakukan penginderaan terhadap suatu
meja penyuluhan[10].
Penelitian
objek tertentu. Penginderaan, penciuman,
ini
sesuai
dengan
rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif
penelitian yang dilakukan oleh Suhat dan
merupakan domain yang sangat penting
Hasanah, dimana menunjukkan bahwa
dalam membentuk tindakan seseorang
terdapat hubungan pengetahuan kader
(overt behavior) [9].
dengan keaktifan kader dalam kegiatan
Berdasarkan
hasil
penelitian
posyandu. Kader yang berpengetahuan
menunjukkan bahwa, terdapat hubungan
kurang
antara pengetahuan dengan partisipasi
dibandingkan
kader dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ <
0,05.
Ini
berarti
semakin
akan
beresiko
untuk
pasif
dengan
kader
yang
berpengetahuan baik
Salah
baik
[11]
.
satu
faktor
yang
posyandu
mempengaruhi partisipasi kader adalah
maka semakin tinggi tingkat partisipasi
pengetahuan. Hasil analisis data yang
kader
posyandu,
dilakukan dalam penelitian ini dari 115
sebaliknya apabila pengetahuan kader
kader posyandu terdapat 53 kader yang
kurang baik maka partisipasinya akan
berpartisipasi dalam kegiatan posyandu
kurang dalam kegiatan posyandu di
dan berpengetahuan baik. Dari 53 kader
wilayah
ini
pengetahuan kader tentang
dalam
kerja
Kecamatan
kegiatan
Puskesmas
Banawa
Donggala
Kabupaten
Donggala.
didominasi
oleh
kader
yang
mempunyai pendidikan terakhir cukup
baik yakni SMA sebanyak 28 orang
Perilaku dimulai dengan adanya
(52,8%) dan Perguruan Tinggi 1 orang
pengetahuan dan pengamatan belajar
(1,9%). Hal ini akan lebih memudahkan
yang di dapat, kemudian akan timbul
kader memahami dan mengetahui tugas-
persepsi yang selanjutnya akan terbentuk
tugasnya sebagai kader untuk masyarakat
66
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
dan akan lebih mudah memahami suatu
pengetahuan terhadap keaktifan kader
informasi yang diberikan.
posyandu dimana ρ 0,017[13]. Namun
Berdasarkan
kuesioner
yang
berbeda yang diungkapkan oleh Suryati B
diberikan kepada kader posyandu di
yang
wilayah
Donggala
hubungan pengetahuan dengan keaktifan
Kabupaten
kader posyandu. Hal ini memperlihatkan
kerja
Kecamatan
Puskesmas
Banawa
mengatakan
bahwa
bahwa
mengetahui tugas kader dalam kegiatan
pengetahuan rendah tetapi di dalam
posyandu.
dikarenakan
kegiatan-kegiatan posyandu bekerja aktif
pengetahuan kader sering diperbaharui
dan menunjukkan kader mau memberikan
melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh
pelayanan
pemerintah
Walaupun demikian, seorang kader harus
ini
setempat
yang
kader.
Kegiatan
mengikutsertakan
kader
ada
Donggala, rata-rata dari mereka sudah
Hal
walaupun
tidak
kesehatan
mempunyai
mempunyai
yang
pengetahuan
tinggi[14].
mengenai
tersebut seperti refreshing kader yang
kegiatan-kegiatan di posyandu, seperti
dilaksanakan di awal tahun, lomba-lomba
mengetahui tugas-tugas kader dalam
posyandu antar desa atau kelurahan
kegiatan
dimana
kegiatan
meningkatkan
posyandu,
posyandu
sehingga
bisa
tersebut
dapat
memberikan layanan optimal kepada
pengetahuan
kader
masyarakat di wilayah kerjanya.
sehingga
kader
Pengetahuan
lebih
atau
kognitif
termotivasi untuk belajar lebih banyak
merupakan domain yang sangat penting
mengenai posyandu.
dalam membentuk tindakan atau perilaku
Penelitian
ini
sejalan
dengan
seseorang. Dari pengalaman terbukti
penelitian yang dilakukan oleh Prang dkk
bahwa
yang diperoleh ρ 0,000 itu artinya
pengetahuan
terdapat hubungan antara pengetahuan
daripada perilaku yang tidak didasari oleh
dengan keaktifan kader posyandu[12].
pengetahuan.
Demikian penelitian yang dilakukan oleh
akan posyandu akan berakibat baik secara
Harisman dan Nuryani yang menyatakan
langsung
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap perilaku kepatuhan untuk kader
67
perilaku
yang
akan
didasari
lebih
Kurangnya
maupun
tidak
oleh
langgeng
pengetahuan
langsung
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
berpartisipasi
posyandu
[15]
dalam
kegiatan
kerja Puskesmas Donggala Kecamatan
Banawa
.
September 2016
Kabupaten
Donggala.
Hasil
kuisioner menunjukkan bahwa dengan
2. Hubungan
Kebutuhan
dengan Partisipasi Kader
Kader
mengikuti
kegiatan
posyandu,
kader
merasa mendapat manfaat yakni dengan
Kebutuhan kader adalah kebutuhan yang
adanya informasi yang diterima pada saat
bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan
kegiatan berlangsung. Seiring dengan
umum atau orang banyak. Kebutuhan
berjalannya waktu kader semakin merasa
kader merupakan kebutuhan yang erat
bahwa mengikuti kegiatan posyandu
hubungannya
kesejahteraan,
menjadi sebuah kebutuhan untuk dirinya.
ketertiban, keamanan, keindahan dan
Selain itu, menjadi seorang kader dapat
dengan
masyarakat[16].
kemakmuran
Pada
penelitian ini menunjukkan bahwa kader
meningkatkan citra diri kader di mata
masyarakat.
yang aktif berpartisipasi lebih banyak
Berdasarkan hasil analisis data pada
merasa membutuhkan posyandu yaitu
penelitian ini, menunjukkan bahwa kader
sebanyak 53 orang, sedangkan kader
yang aktif dalam kegiatan posyandu dan
yang tidak aktif berpartisipasi lebih
merasa butuh dengan posyandu, sebagian
banyak
besar dari mereka mengurus rumah
merasa
tidak
membutuhkan
posyandu yaitu sebanyak 59 orang. Dari
hasil analisis bivariat penelitian ini
tangga yakni 47 orang (88,7%).
Salah
satu
faktor
yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
mempengaruhi partisipasi kader adalah
antara kebutuhan kader dengan partisipasi
pekerjaan.
Pekerjaan
mempengaruhi
kader dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ <
seseorang
terhadap
peran
0,05. Ini berarti semakin kader merasa
masyarakat meliputi keadaan waktu yang
butuh posyandu maka semakin tinggi
tersedia untuk kegiatan sosial. Semakin
partisipasi
sedikit
kader
dalam
kegiatan
waktu
seseorang
untuk
posyandu, sedangkan kader yang tidak
bersosialisasi
merasa butuh partisipasinya akan kurang
pekerjaan
dalam kegiatan posyandu di wilayah
tingkat kesadaran dan tanggung jawab
68
karena
serta
menyebabkan
banyaknya
menurunnya
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
mereka terhadap kegiatan sosial, salah
dikarenakan kader juga sering dilibatkan
satunya adalah berperan aktif menjadi
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan
kader kesehatan di lingkungannya
[11]
.
oleh Badan Kependudukan Keluarga
Kader posyandu di wilayah kerja
Berencana
Nasional
(BKKBN)
dan
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
Badan Pusat Statistik (BPS) seperti
Kabupaten Donggala yang aktif sebagian
mendata jumlah kepala keluarga (KK)
besar mengurus rumah tangga dimana
yang ada di wilayahnya. Kader yang
mereka mempunyai waktu yang fleksibel
mengikuti
untuk melaksanakan kegiatan posyandu.
maka akan sering mendapatkan insentif
Mereka dapat mengatur waktu dengan
dari BKKBN dan BPS. Maka kader tidak
baik,
dapat
hanya mendapatkan informasi mengenai
melaksanakan kegiatan posyandu tanpa
kesehatan dari tenaga kesehatan tetapi
mengorbankan urusan
mendapatkan
sehingga
masing-masing.
mereka
rumah tangga
Selain
itu,
mereka
kegiatan-kegiatan
informasi
tersebut
juga
dari
BKKBN.
beranggapan kalau kegiatan posyandu
Penelitian
ini
sejalan
dengan
hanya dilakukan 1 kali dalam 1 bulan,
penelitian yang dilakukan oleh Alfiah A
jadi tidak masalah meluangkan waktu
yang menyatakan bahwa ada pengaruh
untuk mendapat manfaat dari kegiatan
pekerjaan terhadap menurunnya jumlah
posyandu.
kader dalam kegiatan posyandu. Kader
Kegiatan posyandu juga dilakukan
yang tidak bekerja lebih aktif dalam
di waktu yang telah disepakati antara
pemanfaatan
kader
kesehatan,
dengan kader yang bekerja[17]. Namun
sehingga waktu mengurus rumah tangga
berbeda dengan yang diungkapkan oleh
mereka
ini
Mursalin yang mengatakan bahwa tidak
memahami
ada pengaruh antara pekerjaan kader
masyarakatnya atau lebih mengetahui
dengan kinerja kader (0,32 > 0,05). Hal
waktu
ini memberikan suatu fenomena dimana
dengan
tetap
dikarenakan
petugas
berjalan.
kader
luang
dari
lebih
Hal
masyarakatnya.
posyandu
dibandingkan
Berdasarkan fakta dilapangan butuhnya
kader
kader
mempunyai kinerja yang kurang, artinya
69
terhadap
kegiatan
posyandu,
yang
tidak
bekerja
justru
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
pekerjaan bukan menentukan hasil kerja
sebagai kader posyandu
[18]
kader
.
3. Hubungan Penghargaan dengan
Partisipasi kader
Penghargaan
Penghargaan
adalah
semua
yang
posyandu
September 2016
diberikan
di
kepada
wilayah
kerja
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
Kabupaten Donggala berupa pemberian
insentif
atau
uang
untuk
biaya
pendapatan yang berbentuk uang, barang
transportasi kader sebesar Rp. 25.000
langsung atau tidak
untuk kegiatan posyandu yang diberikan
langsung
yang
diterima karyawan sebagai imbalan atau
kepada
jasa yang diberikan kepada perusahaan
dilakukan. Selain itu setiap masukan yang
[19]
kader
setelah
posyandu
.
diberikan kader kepada petugas kesehatan
Berdasarkan hasil analisis bivariat
selalu di dengar, baik setelah kegiatan
pada penelitian ini menunjukkan bahwa
posyandu
ada hubungan antara penghargaan dengan
pertemuan
partisipasi kader dengan nilai ρ 0,000
puskesmas terkait posyandu diadakan.
atau nilai ρ < 0,05. Ini berarti semakin
berlangsung
yang
Pemberian
maupun
dilaksanakan
pengobatan
saat
oleh
gratis
kader diberi penghargaan maka akan
untuk kader posyandu di wilayah kerja
tinggi
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
partisipasinya
posyandu,
sebaliknya
dalam
kegiatan
apabila
kader
Kabupaten Donggala di bidan desa
merasa kurang diberi penghargaan maka
berlaku hanya untuk kader menjadi
tingkat partisipasinya akan kurang dalam
wujud dari rasa terima kasih bidan desa
kegiatan posyandu di wilayah kerja
atas partisipasi kader dalam kegiatan
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
posyandu. Hal ini yang mendorong kader
Kabupaten Donggala.
untuk aktif dalam kegiatan posyandu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Jaminan Kesehatan untuk kader tidak ada
penelitian yang dilakukan oleh Djuhaeni
dalam
dkk
Kesehatan hanya boleh dilakukan pada
yang
penghargaan
mengatakan
mempunyai
bahwa
kontribusi
positif dan bermakna dalam membentuk
motivasi internal[20].
70
aturan
pemerintah.
Jaminan
peserta penerima bantuan iuran dan
peserta bukan penerima bantuan iuran
sebagaimana tercantum dalam Perpres RI
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
No 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kebutuhan semacam ini tertuang pada
Kesehatan. Oleh karena itu pengobatan
hirarki
gratis yang didapatkan kader posyandu di
piramida Maslow (1943) yakni kebutuhan
wilayah
percaya diri (Esteem).
kerja
Puskesmas
Donggala
pada
tahap
keempat
dalam
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala
Maslow menemukan bahwa setiap
hanya sampai di bidan desa tidak sampai
orang memiliki dua kategori kebutuhan
di Puskesmas Donggala.
akan penghargaan yaitu harga diri dan
Kader yang aktif dan diberi
penghargaan dominan
tahun
sebanyak
25
penghargaan dari orang lain[21].
Penghargaan yang diberikan kepada
berusia 38-46
orang
(51,0%)
keder
posyandu
di
wilayah
kerja
penghargaan seperti pengobatan gratis
Puskesmas Donggala Kecamatan Banawa
yang di inginkan, karena diusia mereka
Kabupaten Donggala telah sesuai dengan
yang sudah tidak produktif lagi mereka
teori yang dikemukakan oleh Abraham
bisa
Maslow yaitu dihargai orang lain, dikenal
mendapatkan
pengobatan
gratis
hanya dengan ikut berpartisipasi aktif
dan
dalam kegiatan posyandu.
berprestasi. Dapat dilihat dengan setiap
Berbeda dengan penelitian yang
diakui,
rasa
percaya
diri
dan
masukan-masukan yang diberikan oleh
dilakukan oleh Harisman dan Nuryani,
kader selalu didengar
dimana ditemukan sebanyak 90% kader
kesehatan dan dipercaya untuk mengikuti
diberi penghargaan namun tidak aktif
lomba-lomba
dalam kegiatan posyandu dan sebanyak
desa/kelurahan.
67,5%
4. Hubungan Peran Tokoh Masyarakat
dengan Partisipasi Kader
kader
posyandu
yang
tidak
diberikan penghargaan tetap aktif dalam
oleh petugas
posyandu
antar
kegiatan posyandu. Hal ini berkaitan
Menurut UU Nomor 2 Tahun 2002
dengan dukungan keluarga serta petugas
pasal 39 ayat 2 Tentang Kepolisian
dalam memberikan arahan pada kegiatan
Negara Republik Indonesia menerangkan
kader posyandu[13].
bahwa tokoh masyarakat ialah pimpinan
Semua orang pasti ingin dihormati
informal masyarakat yang telah terbukti
dan ingin merasa berguna bagi orang lain.
71
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
menaruh
perhatian
kepolisian
[22]
terhadap
September 2016
masyarakat dalam kegiatan posyandu
maka semakin tinggi tingkat partisipasi
.
Pada peneltian ini ditemukan bahwa
kader
dalam
kegiatan
kader yang aktif dan merasakan adanya
sedangkan
peran dari tokoh masyarakat sebanyak 36
masyarakat dalam kegiatan posyandu
orang (75,0%), dan kader yang tidak aktif
maka tingkat partisipasi kader pun akan
dan merasa tidak adanya peran dari tokoh
kurang dalam kegiatan posyandu di
masyarakat sebanyak 50 orang (74,6%).
wilayah
Mengembangkan
peran
serta
masyarakatapada program tertentu, para
tokoh masyrakat baik formal maupun non
formal
sangat
penting
peranannya,
kurangnya
posyandu,
kerja
peran
Puskesmas
Kecamatan
Banawa
tokoh
Donggala
Kabupaten
Donggala.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Widagdo, dimana
tertutama dalam mempengaruhi, memberi
menunjukkan
contoh dan menggerakkan ketertiban
bermakna antara kepemimpinan tokoh
seluruh warga masyarakat lingkungannya
masyarakat
guna mendukung keberhasilan program.
posyandu dengan derajat kemaknaan
Lebih-lebih dalam masyarakat pedesaan,
0,001.
peran
sangat
mengadakan
para
pelaksanaan
tersebut
menentukan
menjadi
karena
kedudukan
ada
dan
Tokoh
hubungan
kehadiran
kader
masyarakat
peninjauan
kegiatan
yang
selalu
terhadap
posyandu
dan
tokoh masyarakat masih sangat kuat
mengikuti kagiatan lain, sehingga kader
pengaruhnya dan bahkan sering menjadi
akan malu jika tidak turut serta[24].
tokoh panutan dalam segala kegiatan
hidup sehari-hari warga masyarakat[23].
Berdasarkan hasil analisis data pada
penelitian
menunjukkan
dilakukan
wilayah
pada
kerja
kader
posyandu
Puskesmas
di
Donggala
bahwa
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala
terdapat hubungan antara peran tokoh
tokoh masyarakat sering mengadakan
masyarakat
kader
pertemuan dengan kader di Balai Desa,
dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ < 0,05.
untuk membicarakan mengenai kegiatan
Ini berarti semakin baik peran tokoh
posyandu dan memberikan bantuan dana
72
ini
Berdasarkan hasil penelitian yang
dengan
partisipasi
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
untuk
dipergunakan
posyandu
seperti
dalam
kegiatan
pembelian
bahan
peran
dari
September 2016
petugas
kesehatan
yaitu
sebanyak 53 orang, sedangkan kader
makanan tambahan bagi balita yang
yang
kekurangan gizi.
merasakan tidak adanya peran dari
PKK beserta kader-kader posyandu
berargumentasi
berdasarkan
pemerintah
mengenail
peraturan
program
tidak
aktif
berpartisipasi
dan
petugas kesehatan yaitu sebanyak 45
orang.
Dari
penelitian
ini
hasil
analisis
bivariat
menunjukkan
bahwa
posyandu. Dalam hal ini PKK dan kader-
terdapat hubungan antara peran tenaga
kader
kesehatan
posyandu
memprioritaskan
dengan
partisipasi
kader
peraturan pemerintah yang berkaitan
dengan nilai ρ 0,000 atau nilai ρ < 0,05.
dengan layanan kesehatan khususnya
Ini berarti semakin baik peran tenaga
posyandu
sebagai
instrument
atau
kesehatan kepada kader posyandu maka
dalam
bertindak
dan
semakin tinggi tingkat partisipasi kader
pandangan
melaksanakan program posyandu[25].
dalam kegiatan posyandu, sebaliknya
apabila peran tenaga kesehatan kurang
5. Peran Tenaga Kesehatan dengan
Partisipasi Kader
baik
kepada
kader
maka
tingkat
partisipasi kader akan kurang dalam
Menurut UU Nomor 36 Tahun
kegiatan posyandu. Penelitian ini sejalan
2014 tenaga kesehatan adalah setiap
dengan penelitian yang dilakukan oleh
orang yang mengabdikan diri dalam
Prang dkk tentang faktor-faktor yang
bidang
berhubungan dengan keaktifan kader
kesehatan
pengetahuan
serta
dan/atau
memiliki
keterampilan
posyandu
yang menunjukkan bahwa
melalui pendidikan di bidang kesehatan
76,5% kader posyandu yang aktif dengan
yang untuk jenis tertentu memerlukan
kategori pernah menerima pendampingan
kewenangan untuk melakukan upaya
dan pelatihan oleh tenaga profesional dan
kesehatan[26].
61,9% kader posyandu yang kurang aktif
Hasil analisis data yang dilakukan dalam
dengan kategori tidak pernah menerima
penelitian
pendampingan
ini,
kader
yang
aktif
berpartisipasi dan merasakan adanya
73
tenaga
dan
profesional.
pembinaan
Dari
oleh
hasil
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
penelitiannya diketahui memang terdapat
wilayah
hubungan
antara
Kecamatan
pembinaan
oleh
pendampingan
tenaga
dan
profesional
dengan keaktifan kader posyandu[12].
kerja
Puskesmas
Banawa
Donggala
Kabupaten
Donggala.
Peran
Berdasarkan hasil penelitian yang
September 2016
kegiatan
tenaga
posyandu
kesehatan
dalam
adalah
sebagai
dilakukan pada kader posyandu peran
fasilitator dan lebih memberdayakan
tenaga
kegiatan
masyarakat dalam kegiatan posyandu.
posyandu seperti datang tepat waktu pada
Kegiatan posyandu dikatakan meningkat
saat kegiatan posyandu, memberikan
jika peran serta masyarakat semakin
kesempatan
untuk
tinggi yang terwujud dalam cakupan
melakukan kegiatan posyandu sesuai
program kesehatan seperti penimbangan,
dengan tugasnya, memberikan pembinaan
pemantauan tumbuh kembang balita,
kepada kader
imunisasi, pemeriksaan ibu hamil dan KB
kesehatan
posyandu
dalam
kepada
kader
setiap
bagi
akhir kegiatan
kader
yang
belum
yang meningkat[27].
memahami cara melihat kartu menuju
sehat (KMS) bayi atau balita yang di
KESIMPULAN
Berdasarkan
bawah garis merah (BGM) sehingga
diperlukan
pemberian
makanan
tambahan, mengikutsertakan kader untuk
mendatangi rumah bayi atau balita yang
tidak datang saat kegiatan posyandu
untuk mencatat berat badan, tinggi badan,
nama, nama orang tua, tanggal kelahiran,
alamat dan jenis kelamin bayi atau balita,
selain itu mereka melihat bahwa tenaga
kesehatan
memberikan
bersikap
baik
dan
mereka.
Sehingga
perhatian,
ramah
kader
terhadap
mau
aktif
tentang
“Faktor
hasil
-
penelitian
Faktor
yang
Berhubungan dengan Partisipasi Kader
Dalam Kegiatan Posyandu di Wilayah
Kerja Puskesmas Donggala Kecamatan
Banawa Kabupaten Donggala”, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada
hubungan
antara
tingkat
pengetahuan dengan partisipasi kader
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Donggala
Kecamatan
Banawa
Kabupaten Donggala.
berpartisipasi dalam kegiatan posyandu di
74
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
2. Ada
hubungan
antara
tingkat
kader
dengan
September 2016
cara
memaksimalkan
kebutuhan kader dengan partisipasi
refreshing kader 2-3 kali dalam satu
kader posyandu di wilayah kerja
tahun, meningkatkan rasa kebutuhan
Puskesmas
kader
Donggala
Kecamatan
Banawa Kabupaten Donggala.
dengan
informasi-informasi
3. Ada hubungan antara penghargaan
kesehatan,
cara
terkini
memberikan
mengenai
memberikan penghargaan
yang diterima dengan partisipasi kader
seperti mengikutsertakan kader dalam
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
perlombaan dan memberikan pengobatan
Donggala
gratis kepada kader dan keluarga inti
Kecamatan
Banawa
Kabupaten Donggala.
sampai di fasilitas kesehatan tingkat
4. Ada hubungan antara peran tokoh
pertama, memaksimalkan pengawasan
masyrakat dengan partisipasi kader
dan menjalin kemitraan yang baik dengan
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
tokoh masyarakat dan ibu-ibu PKK
Donggala
setempat agar lebih memotivasi kader
Kecamatan
Banawa
Kabupaten Donggala.
untuk aktif dalam kegiatan posyandu dan
5. Ada hubungan antara peran tenaga
setiap kegiatan posyandu berlangsung
kesehatan dengan partisipasi kader
tenaga kesehatan yang hadir tidak hanya
posyandu di wilayah kerja Puskesmas
bidan tetapi ada tenaga kesehatan lain
Donggala
seperti tenaga kesehatan bagian gizi.
Kecamatan
Banawa
Kabupaten Donggala.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan
SARAN
Bagi Puskesmas/Dinas Kesehatan
dapat menjadi referensi tambahan bagi
Kabupaten Donggala Pihak puskesmas
peneliti lain tentang faktor-faktor yang
maupun Dinas Kesehatan Kabupaten
berhubungan dengan partisipasi kader.
Donggala dapat menyusun kebijakan
yang dapat meningkatkan partisipasi
DAFTAR PUSTAKA
kader
1.
Misalnya
75
dalam
kegiatan
meningkatkan
posyandu.
pengetahuan
Prasetyawati A. E. 2012, Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) Dalam
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
Millenium
Development
Goals
(MDGS), Yogjakarta, Nuha Medika.
2. Kementerian Kesehatan RI, 2014,
Profil Kesehatan Indinesia Tahun
2013,
Jakarta,
Kementerian
Kesehatan RI.
3. Aprillia,
2009,
Posyandu
dimasyarakat, Jakarta, Madika Citra.
4. Ambarwati E. R dan Rismintari Y. S,
2011, Asuhan Kebidanan Komunitas,
Yogjakarta, Nuha Medika.
5. Yulifah R dan Johan T. A. Y, 2009,
Asuhan Kebidanan
Komunitas,
Jakarta, Salemba Medika.
6. Ismawati C. S., Proverawati A., dan
Pebriyanti S, 2010, Posyandu dan
Desa Siaga. Yogyakarta, Nuha
Medika.
7. Adisasmito W, 2014, Sistem
Kesehatan Edisi Kedua, Jakarta,
Rajawali Pers.
8. Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng,
2006, Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah Tahun 2006, Palu.
9. Notoatmodjo S, 2003, Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan, Jakarta,
Rineka Cipta.
10. Sandiyani R A, 2011, Lama Menjadi
Kader,
Frekuensi
Pelatihan,
Pengetahuan Gizi, dan Sikap Kader
Posyandu
Dengan
Perilaku
Penyampaian Informasi Tentang
Pesan Gizi Seimbang, Artikel
Penelitian, Semarang, Universitas
Diponegoro.
11. Suhat dan Hasanah R, 2014, FaktorFaktor yang Berhubungan Dengan
Keaktifan Kader Dalam Kegiatan
Posyandu Studi di Puskesmas
Palasari Kabupaten Subang, Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Vol. 10 No.
1.
76
September 2016
12. Prang R, Pangemanan J. M, dan
Tilaar C, 2013, Faktor-Faktor yang
Berhubungan Dengan Keaktifan
Kader Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas
Tareran
Kecamatan
Tareran
Kabupaten
Minahasa
Selatan, Jurnal, Manado, FKM
Universitas Samratulangi.
13. Harisman dan Nuryani D. D, 2012,
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keaktifan Kader Posyandu Di Desa
Mulang maya Kecamatan Kotabumi
Selatan Kabupaten Lampung Utara
Tahun 2012, Jurnal.
14. Suryati B, 2010, Faktor-Faktor yang
Berhubungan Dengan Keaktifan
Kader
Posyandu
Dalam
Penanggulangan Diare Balita, Jurnal.
15. Notoatmodjo, 2005, Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan, Jakarta, Rineka
Cipta.
16. Widayati Sri, 2010, Kebutuhan
Manusia Berdasarkan Subjek yang
Membutuhkan, Jakarta.
17. Alfiah A, 2013, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Menurunnya Jumlah
Kader Dalam Kegiatan Posyandu di
Wilayah Kerja Puskesmas Gattareng
Kecamatan Gantarang Kabupaten
Bulukumba, Jurnal ISSN, Vol 3 No.
4.
18. Mursalin, 2009, Determinan Kinerja
Kader Posyandu Dalam Menuju
Revitalisasi Posyandu di Kecamatan
Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang
tahun 2009, Tesis, Medan, Sekolah
Pasca Sarnaja, Universitas Sumatera
Utara.
19. Hasibuan
Malayu
S.P,
2007,
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta, Bumi Aksara.
20. Djuhaeni H., Gondodiputro S.,
Suparman R., 2010, Motivasi Kader
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 3
September 2016
Meningkatkan
Keberhasilan
Kegiatan Posyandu, Jurnal MKB,
Vol 42 No. 4.
21. Maslow Abraham, 1943, A Theory of
Human Motivation, Psychological
Review, Vol. 50 No. 4.
22. Undang-Undang RI, 2002, No 2
Tahun 2002 Tentang Kepolisian
NKRI, Jakarta.
23. Wiratmoko Dheny, 2006, Persepsi
dan
Paertisipasi
Masyarakat
Terhadap Program Posyandu, Jurnal
Pelita, Vol 1 No.2.
24. Widagdo L, 2006, Kepala Desa dan
Kepemimpinan Persedaan: Persepsi
Kader Posyandu di Kecamatan
Mlonggo Kabupaten Jepara, Jawa
Tengah 2000, Jurnal
Makara
Kesehatan, Vol. 10 No. 2.
25. Kurniasari Dhita dan Imron Ali,
2015, Kontruksi Masyarakat Desa
Sekar Terhadap Posyandu Sebagai
Unit Pelayanan Kesehatan, Jurnal
Paradigma, Vol 03 No.01.
26. Undang-Undang RI, 2014, No 36
Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan, Jakarta.
27. Sucipto Edy, 2009, Berbagai faktor
yang Berhubungan dengan Praktik
Kader Posyandu dalam Penimbangan
Balita dan cakupan D/S di Posyandu
di Wilayah Puskesmas Geyer II
Kabupaten
Grobogan,
Tesis,
Semarang, Program Studi Magister
Promosi Kesehatan, Universitas
Diponegoro.
77
Hermiyanty & Nurdiana, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan ...