Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Produktivitas dan Pendapatan Petani
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan
salah satu negara berkembang dengan sektor
pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan
demikian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor
pertanian. Kenyataan yang terjadi yakni sebagian besar penggunaan lahan di
wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir 50% dari
total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian
(Husodo, 2004).
Pembangunan pertanian merupakan proses yang dinamis membawa
dampak perubahan struktural sosial dan ekonomi, pembangunan pertanian
dihadapkan pada kondisi lingkungan strategis, terus berkembang yang diarahkan
pada komoditas unggulan yang mampu bersaing hingga ke pasar internasional.
Hal ini dihubungkan dengan kemajuan iptek disektor pertanian untuk
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan pasar (Salim, 1984).
Budidaya tanaman hortikultura di Indonesia belum memberikan kontribusi
yang besar, dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya. Banyak faktor
yang menjadi kendala untuk pengembangan komoditas hortikultura. Selain
lemahnya modal usaha yang dimiliki dan rendahnya pengetahuan petani, kendala
lain yang dominan adalah harga produk hortikultura yang rendah dan sangat
berfluktuasi, prasarana transportasi yang kurang mendukung dan belum
Universitas Sumatera Utara
berkembangnya agroindustri yang memanfaatkan hasil tanaman hortikultura
sebagai bahan baku (Lakitan, 1995).
Komoditi hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia sangat luas
jenisnya. Meliputi tanaman sayur-sayuran, buah-buahan serta bunga-bungaan dan
tanaman hias. Komoditi tersebut diusahakan dari tingkat desa di pelosok sampai
ke tengah-tengah kota (Sapuan dan Chrisman S, 1994).
Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan langsung di desa tersebut,
diketahui bahwa kegiatan usahatani di Desa Perteguhen, Kecamatan Simpang
Empat, Kabupaten Karo sendiri menanam beberapa tanaman, sepertitanaman
sayur-sayuran yaitu, Kubis, Wortel, dan Tomat. Tanaman buah-buahan, yaitu
Jeruk. Tanaman perkebunan, yaitu Kopi. Dengan lahan yang cukup luas dan
petani yang cukup banyak mengusahatanikannya. Sedangkan terdapat pula
tanaman-tanaman lain yang diusahatanikan di daerah tersebut seperti, Terung,
Buncis, Cabe, Kol Bunga, Brokoli, dan Padi. Tetapi dengan jumlah petani yang
sangat sedikit dan lahan yang sangat terbatas.
Oleh karena itu pada penelitian ini, subjek yang diteliti lebih
memfokuskan kepada tanaman yang memiliki kuantitas tertinggi dan petani yang
banyak mengusahatanikan beberapa tanaman di daerah tersebut, yaitu Kubis,
Wortel, dan Tomat.
Universitas Sumatera Utara
Komoditas sayur-sayuran utama yang dihasilkan di Dataran Tinggi Karo
ialah kubis, kentang, tomat, sawi, wortel, cabai, buncis dan bawang merah. Wortel
merupakan komoditas pertanaian yang hanya terdapat di Kabupaten Karo,
sedangkan komoditas lain terutama kentang, kubis dan cabai juga dihasilkan
dalam jumlah besar di beberapa kabupaten lain seperti Simalungun dan Dairi
(Dinas Perindagtamben Kabupaten Karo, 2002).
Produktivitas tanaman jeruk pada umumnya lebih tinggi dibandingkan
dengan produktivitas yang diusahakan oleh tanaman hortikultura lainnya seperti
markisa, terung belanda, pisang, pepaya dan lain-lain (Soerojo, 1991).
Akibat letusan gunung berapi, beberapa material yang keluar dari
kepundan gunung tersebut antara lain adalah awan panas, material pijar, hujan
abu, kemungkinan gas beracun yang terlempar ke atmosfer. Semua material
tersebut memiliki dampak yang berbeda – beda terhadap lingkungan hidup,
terdapat dampak negatif dan dampak positif. Gunung Sinabung mengeluarkan
bahan material vulkanik seperti debu dan awan panas yang disemburkan ke udara
saat terjadi suatu letusan dan jatuh wilayah hingga mencapai > 25 km dari kawah
ke arah timur karena pengaruh hembusan angin.
Di
beberapa
desa
mengalami
dampak
langsung
antara
lain
bangunan/rumah, lahan, dan tanaman diselimuti oleh debu dan diperparah lagi
selama 3 minggu pasca erupsi tidak ada turun hujan.Lahan pertanian yang
merupakan mata pencarian masyarakat sekitar tidak luput dari tutupan debu
vulkanik tersebut. Secara kasat mata, kondisi tanaman yang terkena dampak debu
vulkanik masih tumbuh baik, namun di beberapa tempat yang terkena penutupan
debu vulkanik yang tebal menunjukkan gejala kelayuan sampai kematian dengan
Universitas Sumatera Utara
pembagian luasan yang berbeda-beda, yakni tanaman pangan (jagung, padi, ubi
jalar, kacang tanah) seluas 2.639 ha, tanaman sayuran (cabe, tomat, kubis,
kentang, petsai, dan lain-lain) seluas 2.368 ha, tanaman buah-buahan (jeruk,
pisang, alpukat, dan lain-lain) seluas 828 ha, serta tanaman perkebunan (kopi,
kakao, dan lain-lain) seluas 1.126 ha. Dengan demikian, luas keseluruhan yang
tertutup debu adalah 6.961 ha (PVMBG, 2013).
Hal inilah yang menyebabkan perlunya dilihat sejauh mana dampak erupsi
Gunung Sinabung tersebut terhadap produktivitas dan pendapatan petani di
Kabupaten Karo khususnya di Desa Perteguhen, Kecamatan Simpang Empat.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka diidentifikasi beberapa
masalah yaitu :
1. Bagaimana dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap Produktivitas
tanaman(Kubis, Wortel, dan Tomat)di daerah penelitian?
2. Bagaimana dampak erupsi GunungSinabung terhadap Pendapatan Petani
(Kubis, Wortel, dan Tomat)di daerah penelitian?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk
menganalisis
dampak
erupsi
Gunung
Sinabung
terhadap
Produktivitas tanaman (Kubis, Wortel, dan Tomat) di daerah penelitian.
2. Untuk
menganalisis
dampak
erupsi
Gunung
Sinabung
terhadap
Pendapatan Petani (Kubis, Wortel, dan Tomat) di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi petani (Kubis, Wortel, dan Tomat)
mengenai dampak erupsi Gunung Sinabung.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah ataupun lembaga lainnya
dalam mengambil kebijakan untuk menyusun program pertanian di masa
mendatang, khususnya di daerah sekitar gunung sinabung.
3. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan
salah satu negara berkembang dengan sektor
pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan
demikian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor
pertanian. Kenyataan yang terjadi yakni sebagian besar penggunaan lahan di
wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir 50% dari
total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian
(Husodo, 2004).
Pembangunan pertanian merupakan proses yang dinamis membawa
dampak perubahan struktural sosial dan ekonomi, pembangunan pertanian
dihadapkan pada kondisi lingkungan strategis, terus berkembang yang diarahkan
pada komoditas unggulan yang mampu bersaing hingga ke pasar internasional.
Hal ini dihubungkan dengan kemajuan iptek disektor pertanian untuk
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan pasar (Salim, 1984).
Budidaya tanaman hortikultura di Indonesia belum memberikan kontribusi
yang besar, dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya. Banyak faktor
yang menjadi kendala untuk pengembangan komoditas hortikultura. Selain
lemahnya modal usaha yang dimiliki dan rendahnya pengetahuan petani, kendala
lain yang dominan adalah harga produk hortikultura yang rendah dan sangat
berfluktuasi, prasarana transportasi yang kurang mendukung dan belum
Universitas Sumatera Utara
berkembangnya agroindustri yang memanfaatkan hasil tanaman hortikultura
sebagai bahan baku (Lakitan, 1995).
Komoditi hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia sangat luas
jenisnya. Meliputi tanaman sayur-sayuran, buah-buahan serta bunga-bungaan dan
tanaman hias. Komoditi tersebut diusahakan dari tingkat desa di pelosok sampai
ke tengah-tengah kota (Sapuan dan Chrisman S, 1994).
Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan langsung di desa tersebut,
diketahui bahwa kegiatan usahatani di Desa Perteguhen, Kecamatan Simpang
Empat, Kabupaten Karo sendiri menanam beberapa tanaman, sepertitanaman
sayur-sayuran yaitu, Kubis, Wortel, dan Tomat. Tanaman buah-buahan, yaitu
Jeruk. Tanaman perkebunan, yaitu Kopi. Dengan lahan yang cukup luas dan
petani yang cukup banyak mengusahatanikannya. Sedangkan terdapat pula
tanaman-tanaman lain yang diusahatanikan di daerah tersebut seperti, Terung,
Buncis, Cabe, Kol Bunga, Brokoli, dan Padi. Tetapi dengan jumlah petani yang
sangat sedikit dan lahan yang sangat terbatas.
Oleh karena itu pada penelitian ini, subjek yang diteliti lebih
memfokuskan kepada tanaman yang memiliki kuantitas tertinggi dan petani yang
banyak mengusahatanikan beberapa tanaman di daerah tersebut, yaitu Kubis,
Wortel, dan Tomat.
Universitas Sumatera Utara
Komoditas sayur-sayuran utama yang dihasilkan di Dataran Tinggi Karo
ialah kubis, kentang, tomat, sawi, wortel, cabai, buncis dan bawang merah. Wortel
merupakan komoditas pertanaian yang hanya terdapat di Kabupaten Karo,
sedangkan komoditas lain terutama kentang, kubis dan cabai juga dihasilkan
dalam jumlah besar di beberapa kabupaten lain seperti Simalungun dan Dairi
(Dinas Perindagtamben Kabupaten Karo, 2002).
Produktivitas tanaman jeruk pada umumnya lebih tinggi dibandingkan
dengan produktivitas yang diusahakan oleh tanaman hortikultura lainnya seperti
markisa, terung belanda, pisang, pepaya dan lain-lain (Soerojo, 1991).
Akibat letusan gunung berapi, beberapa material yang keluar dari
kepundan gunung tersebut antara lain adalah awan panas, material pijar, hujan
abu, kemungkinan gas beracun yang terlempar ke atmosfer. Semua material
tersebut memiliki dampak yang berbeda – beda terhadap lingkungan hidup,
terdapat dampak negatif dan dampak positif. Gunung Sinabung mengeluarkan
bahan material vulkanik seperti debu dan awan panas yang disemburkan ke udara
saat terjadi suatu letusan dan jatuh wilayah hingga mencapai > 25 km dari kawah
ke arah timur karena pengaruh hembusan angin.
Di
beberapa
desa
mengalami
dampak
langsung
antara
lain
bangunan/rumah, lahan, dan tanaman diselimuti oleh debu dan diperparah lagi
selama 3 minggu pasca erupsi tidak ada turun hujan.Lahan pertanian yang
merupakan mata pencarian masyarakat sekitar tidak luput dari tutupan debu
vulkanik tersebut. Secara kasat mata, kondisi tanaman yang terkena dampak debu
vulkanik masih tumbuh baik, namun di beberapa tempat yang terkena penutupan
debu vulkanik yang tebal menunjukkan gejala kelayuan sampai kematian dengan
Universitas Sumatera Utara
pembagian luasan yang berbeda-beda, yakni tanaman pangan (jagung, padi, ubi
jalar, kacang tanah) seluas 2.639 ha, tanaman sayuran (cabe, tomat, kubis,
kentang, petsai, dan lain-lain) seluas 2.368 ha, tanaman buah-buahan (jeruk,
pisang, alpukat, dan lain-lain) seluas 828 ha, serta tanaman perkebunan (kopi,
kakao, dan lain-lain) seluas 1.126 ha. Dengan demikian, luas keseluruhan yang
tertutup debu adalah 6.961 ha (PVMBG, 2013).
Hal inilah yang menyebabkan perlunya dilihat sejauh mana dampak erupsi
Gunung Sinabung tersebut terhadap produktivitas dan pendapatan petani di
Kabupaten Karo khususnya di Desa Perteguhen, Kecamatan Simpang Empat.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka diidentifikasi beberapa
masalah yaitu :
1. Bagaimana dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap Produktivitas
tanaman(Kubis, Wortel, dan Tomat)di daerah penelitian?
2. Bagaimana dampak erupsi GunungSinabung terhadap Pendapatan Petani
(Kubis, Wortel, dan Tomat)di daerah penelitian?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk
menganalisis
dampak
erupsi
Gunung
Sinabung
terhadap
Produktivitas tanaman (Kubis, Wortel, dan Tomat) di daerah penelitian.
2. Untuk
menganalisis
dampak
erupsi
Gunung
Sinabung
terhadap
Pendapatan Petani (Kubis, Wortel, dan Tomat) di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi petani (Kubis, Wortel, dan Tomat)
mengenai dampak erupsi Gunung Sinabung.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah ataupun lembaga lainnya
dalam mengambil kebijakan untuk menyusun program pertanian di masa
mendatang, khususnya di daerah sekitar gunung sinabung.
3. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara