Penerapan Sanksi Dagang Internasional Sebagai Alat Paksa Dalam Kegiatan Perdagangan Internasional

ABSTRAK
PENERAPAN SANKSI DAGANG INTERNASIONAL SEBAGAI ALAT
PAKSA DALAM KEGIATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Budiman Ginting 1
Mahmul Siregar **
Dita Lestari ***

Kegiatan perdagangan internasional terkadang menyebabkan kepentingan
negara-negara satu sama lain saling bersinggungan sehingga dapat secara
langsung atau tak langsung merugikan atau mengancam kepentingan negara lain.
Kekuatan di bidang ekonomi kerap dijadikan alat pemaksa terhadap negara lain
yang lebih lemah agar melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan sesuatu
tindakan yang tentu akan berdampak dalam sistem pemerintahan negara itu
sendiri. Skripsi ini membahas pengaturan kegiatan perdagangan internasional
dalam kerangka WTO, bentuk-bentuk kebijakan perdagangan internasional yang
dapat dikenai sanksi WTO, dan penerapan sanksi dagang internasional sebagai
alat paksa dalam perdagangan internasional.
Metode penulisan yang digunakan adalah metode penelitian hukum
normatif yang bersifat deskriptif yang dilakukan melalui kajian penelitian hukum
kepustakaan dan bahan hukum lainnya yang relevan. Pengumpulan data dilakukan
melalui studi kepustakaan, dan dianalisis secara kualitatif.

Penerapan sanksi sebagai alat kebijakan dalam kegiatan perdagangan
internasional merupakan hal yang dikecam oleh negara-negara anggota organisasi
perdagangan dunia.WTO adalah sebuah organisasi perdagangan dunia yang
melarang segala tindakan/kebijakan yang berhubungan dengan perdagangan
internasional yang dilakukan sepihak oleh suatu negara yang dapat menimbulkan
kerugian bagi negara lain. Selama negara yang merasa dirugikan tersebut dapat
memberikan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan bahwa kebijakan-kebijakan
yang dilakukan mitra dagangnya telah menimbulkan dampak negatif bagi
perusahaan-perusahaan dalam negeri. WTO dibentuk dan dilengkapi mekanisme
penyelesaian sengketa yang didukung oleh sanksi dagang, meskipun demikian
WTO mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai. Setiap negara yang
terlibat dalam sengketa diharapkan menyelesaikan perselisihan dengan cara
bilateral ataupun multilateral sebelum dibentuknya panel. Apabila negara inisiator
tetap memberlakukan kebijakannya, negara sasaran dibenarkan untuk
memberlakukan tindakan/kebijakan balasan yang sebagaimana diatur oleh WTO
untuk alasan melindungi produk dalam negeri.
Kata Kunci: Sanksi Dagang Internasional, WTO, Perdagangan Internasional
* Dosen Pembimbing I
** Dosen Pembimbing II
***Mahasiswa Fakultas Hukum USU


ix
Universitas Sumatera Utara