Persepsi Mahasiswa Fisip Usu Terhadap Pemberitaan Kinerja Gubernur Dki Jakarta

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Media massa merupakan media yang paling sering digunakan dalam

penyebaran

informasi

kepada

khalayak

dengan

menggunakan

alat-alat


komunikasi. Sejumlah media massa baik cetak maupun elektronik seperti koran,
majalah, radio, televisi, film dan media internet, menyajikan berbagai peristiwa
yang memiliki nilai berita sehingga memikat perhatian khalayak. Namun dari
semua media masa tersebut, televisilah yang paling berpengaruh dalam kehidupan
manusia. Televisi memiliki kelebihan dalam menyampaikan pesan dibanding
dengan media massa lainnya, serta sifat yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan khalayak. Televisi diibaratkan seperti menyihir banyak orang, baik tua
maupun muda yang bersedia menghabiskan waktunya berlama duduk di depan
layar kaca untuk menatap berbagai program yang ditayangkan, seperti film,
sinetron, hiburan, berita, talkshow, iklan masyarakat dan sebagainya. Dikarenakan
kekuatan tersendiri yang dimiliki oleh televisi, yaitu adanya audio visual yang
dapat dinikmati dengan aman dan nyaman.
Pada umumnya acara televisi dapat mempengaruhi sikap, pandangan,
maupun perasaan bagi para penonton (Effendy, 2003: 122). Jika terdapat sesuatu
hal yang membuat penonton merasa gembira ataupun terharu, itu merupakan salah
satu pengaruh psikologis dari televisi yang seakan-akan menghipnotis penonton
hanyut terbawa keterlibatan peristiwa dari tayangan televisi itu sendiri. Kesadaran
akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita melalui acara televisi
membentuk persepsi kita terhadap hal tersebut. Michael Novak juga mengatakan

bahwa televisi sebagai pembentuk geografi jiwa, dimana televisi dapat
membangun struktur ekspetasi jiwa secara bertahap serta mematangkan pikiran
kita (Vivian, 2008: 226). Melalui acara televisi yang kita tonton dapat
membentuk, merubah serta mempengaruhi pikiran kita terhadap sesuatu hal yang
kita amati.
Dalam perkembangan media massa, televisi di Indonesia mengalami
kemajuan yang begitu pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin maraknya stasiun
televisi dalam perindustrian televisi di Indonesia, dengan berbagai macam

Universitas Sumatera Utara

tayangan yang ditampilkan. Kebutuhan masyarakat akan informasi yang didapat
menjadikan stasiun-stasiun televisi tersebut berusaha menampilkan sajian
pemberitaan mengenai isu-isu yang sedang terjadi secara kreatif dan terbaik dari
berbagai peristiwa, baik di dalam dan luar negeri dengan gaya masing-masing
stasiun televisi lokal maupun swasta.
Metro TV sebagai salah satu stasiun televisi swasta yang mengudara
sejak 25 November tahun 2000 di Indonesia yang menyiarkan berita dan
merupakan satu-satunya stasiun pertama yang tidak menayangkan program
sinetron (http://id.wikipedia.org/wiki/MetroV). Dalam penyajiannya Metro TV

lebih fokus terhadap berita perkembangan politik dan ekonomi, dibandingkan
dengan tayangan hiburan, lifestyle ataupun yang lainnya, sehingga dapat
menginspirasi masyarakat Indonesia untuk berfikir lebih ke depan dan melakukan
perbaikan atau koreksi baik bagi secara personal, masyarakat dan lembaga
pemerintahan dalam pelaksanaan program pemerintah dan kinerjanya. Program
acara yang disajikan oleh Metro TV beberapa diantaranya meliputi news,
talkshow, sport dan sebagainya yang penayangannya pada jam-jam tertentu
dimulai dari pagi, siang hingga malam hari. Setiap program acara di Metro TV
dapat dikatakan sangat lugas dan selalu up-to-date dalam menyampaikan sebuah
pemberitaan yang teraktual.
Sesuai dengan pemberitaan yang baru-baru ini dikabarkan oleh media
massa, khususnya Metro TV ialah pemberitaan mengenai bencana siklus banjir 5
tahunan pada 17 Januari 2013 lalu yang menghantam warga yang tinggal di
bantaran kali hingga perumahan mewah terjadi di wilayah Jabodetabek (Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Hal ini tentu saja tak luput dari salah satu
masalah Ibu Kota yang tak kunjung selesai hingga saat ini mengingat wilayah
Jakarta yang sangat rentan terhadap padatnya penduduk yang menyebabkan
wilayah kurang akan pepohonan. Penyempitan dan pendangkalan di sungai
mandul menjadi parah disebabkan kondisi hulu yang juga sudah rusak. Air hujan
yang jatuh tak banyak lagi bisa terserap ke dalam tanah sehingga tergelontor ke

dalam sungai-sungai yang bermuara ke Ibu Kota (http://www.tempo.co.id).
Tersumbatnya saluran air akan sampah dan pintu air tak kuat menahan banyaknya
air yang mengalir akibat derasnya hujan selama beberapa hari, menjadikan tugas
baru bagi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau

Universitas Sumatera Utara

yang akrab disapa Jokowi-Ahok yang Oktober 2012 lalu dilantik. Hal ini terlihat
pada setiap program acara news ataupun talkshow di media yang dalam
penayangannya selalu menghadirkan topik tentang kinerja Jokowi dalam
mengatasi banjir di Jakarta pada beberapa hari berturut-turut.
Selain kabar-kabar berita yang secara lintas juga ditayangkan pada
program berita talkshow, salah satunya adalah PrimeTime News Metro TV
merupakan program baru yang tayang pada 1 januari 2013 lalu memotong jam
pada program “Metro Hari Ini” dan memundurkan jadwal program “Suara Anda”.
PrimeTime News menampilkan berita-berita utama di segmen 1 dan dilanjutkan
dengan dialog atau wawancara dengan narasumber plus berita-berita lainnya
sebagai penyela dialog (http://davenirvana1.wordpress.com). PrimeTime News
ditayangkan secara live setiap hari pada pukul 19.05 - 21.00 WIB, sebagai
pembawa


acara

Aviani

Malik,

Indra

Maulana

dan

Rory

Asy’ari

(http://www.youtube.com) secara bergantian, menjadikan topik utama mengenai
kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir yang menghadirkan Jokowi dan
Ahok sendiri sebagai narasumber dan juga berbagai pihak lain yang bersangkutan.

Lewat pemberitaan tersebut, masyarakat luas dapat segera mengetahui sejauh
mana perkembangan penangan atau penyelesaian atasi banjir di Jakarta.
Walaupun masa 100 hari kerja Jokowi-Ahok sudah berlalu dan banjir
Jakarta sudah surut, namun kebijakan-kebijakan tetap terus dilakukan karena
kekhawatiran akan banjir lagi. Perkembangan penanganan banjir Jakarta ini yakni
tuntasnya perbaikan tanggul Banjir Kanal Barat di sekitar Jalan Latuharhary
Menteng yang jebol, sehingga sudah bisa dilalui oleh kereta api dari dan ke Tanah
Abang-Manggarai (http://www.jpnn.com). Selain itu, Jokowi juga memohon
dukungan dan restu dari pimpinan MPR untuk melakukan 6 langkah dalam
mengatasi banjir, yaitu pertama, dengan mempercepat normalisasi Sunga
Ciliwung, Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter. Lebar sungai yang
saat ini hanya 15 meter akan diperlebar menjadi 50 meter hingga 60 meter. Kedua,
membuat sodetan air dari Jl. Otto Iskandar Dinata, Jakarta Timur menuju Banjir
Kanal Timur (BKT). Ketiga, pembuatan waduk-waduk besar seperti di Ciawi dan
Cimanggis. Keempat, pembuatan sumur resapan. Dua puluh ribu (20.000) sumur
resapan dengan lebar 1 meter rencananya akan dibuat. Sumur resapan itu akan
mampu menyerap air dengan cepat dalam waktu 4 jam. Kelima, pembuatan

Universitas Sumatera Utara


terowongan multi guna. Jika musim hujan terowongan akan menjadi pembuangan
air dan jika musim kemarau akan menjadi jalan raya atau tol. Dan yang keenam,
pendayagunaan pompa-pompa air seperti di Angke, Pluit, Ancol dan Marina.
Penyebab banjir bisa terjadi karena banyaknya tanah di Jakarta yang dibeli oleh
pengembang untuk dijadikan perumahan. Maka dari itu Jokowi ingin hal ini
menjadi kebalikannya, yaitu dengan membeli tanah dari orang yang melakukan
pembangunan untuk dijadikan ruang hijau dan waduk. Adanya korban dari banjir
yang masuk ke ruang parkir yang berada di basement gedung plaza UOB, Jokowi
juga akan melakukan audit gedung serta izin bangunan (http://www.mpr.go.id).
Bukan hanya itu untuk mencegah banjir, Jokowi meminta Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menebar garam di awan Jakarta.
Upaya ini bisa digunakan ketika pada saat hujan maupun kering. Teknologi
modifikasi cuaca (TMC) ini menggunakan pesawat Hercules dan Cassa untuk
menabur garam di langit dalam membuat hujan buatan dan mengarahkan awan
hujan, yakni dari darat ke pesawat melalui radar cuaca dan pesawat. TMC akan
dilakukan dari 26 Januari hingga 25 Maret 2013 dengan mengerahkan 1 pesawat
Hercules C-130 TNI AU di Bandara Halim Perdana Kusumah, tujuannya untuk
mengurangi hujan sehingga banjir dapat diredam dan menghambat pertumbuhan
awan dan menjatuhkan hujan di luar daerah rawan banjir. Lalu 3 pesawat CASA
212-200 di Pondok Cabe, tujuannya untuk mempercepat awan menjadi hujan.

Sedangkan untuk menghambat pertumbuhan awan dipasang 25 titik Ground
Based Generator (GBG) yang membakar flare berisi higroskopis (NaCL) dengan
didukung 3 radar hujan dan 6 stasiun pos meteorologi hingga menelan dana
sebanyak Rp 13 miliar (http://news.detik.com).
Tayangan pemberitaan mengenai kinerja Jokowi-Ahok di televisi tentu
membentuk persepsi, pendapat, serta pemahaman masyarakat yang menyaksikan
berita tersebut. Persepsi itu sendiri merupakan interpretasi atau pemberian makna
terhadap orang atau objek tertentu yang prosesnya mempengaruhi lingkungan
kita. Peneliti ingin melihat bagaimana persepsi mahasiswa terhadap tayangan
pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir di Jakarta, apakah
mahasiswa dapat menerima pemberitaan secara baik atau buruk terhadap hal
tersebut dan bagaimana persepsi mahasiswa setelah menyaksikan pemberitaan
tersebut. Dalam penelitian ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara dipilih sebagai objek penelitian karena dinilai
mahasiswa yang berada di ruang lingkup keilmuan komunikasi dan sosial,
sehingga dapat lebih kritis memandang kinerja pemerintahan saat ini.
Berdasarkan alasan yang telah diuraikan diatas, peneliti merasa tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana persepsi mahasiswa FISIP USU
terhadap tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir
Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV.
1.2

Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti merasa

perlu membuat pembatasan masalah agar menjadi lebih jelas, yaitu:
a. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, yang
memaparkan suatu situasi atau peristiwa secara sistematis beserta
analisis statistiknya.
b. Penelitian ini menganalisis persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap
tayangan pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir
Jakarta pada program “PrimeTime News” di Metro TV.
c. Objek penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU Pogram Reguler
S1 Angkatan 2010 dan 2011, serta yang pernah menonton tayangan
pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta
pada program “PrimeTime News” di Metro TV minimal dua (2) kali.
d. Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Februari 2013 dengan lama

penelitian yang akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.
1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

dapat

dikemukakan

perumusan

masalah

dalam

penelitian

ini


adalah

“Bagaimanakah persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap tayangan pemberitaan
kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program “PrimeTime
News” di Metro TV?”
1.4

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui gambaran secara umum isi tayangan pemberitaan
kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta pada program
“PrimeTime News” di Metro TV.

Universitas Sumatera Utara

b. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa FISIP USU terhadap tayangan
pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta
pada program “PrimeTime News” di Metro TV.
1.5

Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:
a. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah
penelitian dan memperkaya cakrawala pengetahuan peneliti serta
mahasiswa khususnya jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU.
b. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada
mahasiswa FISIP USU khususnya Departemen Ilmu Komunikasi
dalam rangka memperkaya bahan penelitian dan sumber bacaan.
c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan pertimbangan positif bagi pihak-pihak yang membutuhkan
pengetahuan berkenaan dengan masalah penelitian.

Universitas Sumatera Utara