Penetapan kadar kalium dan fosfor dalam buah delima merah (Punica granatum L.)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah mengandung berbagai zat gizi, khususnya vitamin dan mineral yang
cukup tinggi. Komposisi jenis gizi dalam setiap jenis buah berbeda-beda
tergantung pada beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan iklim tempat
tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara pemanenan, tingkat kematangan waktu
panen, kondisi selama pemeraman dan kondisi penyimpanan (Surahman dan
Darmajana, 2004).
Delima atau Pomegranate (Punica granatum L.) adalah tanaman dari
keluarga punicaceae (Akter, et al., 2013). Delima merupakan tanaman buahbuahan yang dapat tumbuh hingga 5-8 m. Tanaman ini berasal dari Iran, yang
telah lama dikembangbiakkan didaerah Mediterania. Tanaman ini juga banyak
ditanam didaerah China Selatan dan Asia Tenggara (Sasongkawati, 2013).
Daging buah delima merupakan kulit biji yang menebal dan tersusun
secara padat. Daging buah tersebut dikonsumsi langsung bersama biji-bijinya
Buah delima memiliki biji yang sangat banyak dan kecil-kecil, satu buah delima
rata-rata memiliki kurang lebih 600 biji. Bijinya berbentuk bulat panjang yang
bersegi-segi agak pipih dan keras, dengan susunan yang tidak beraturan. Biji-biji
tersebut berada dalam selaput seperti spons yang berasa pahit (Shah , et al., 2011).
Delima kaya dengan mineral, seperti kalium, tembaga, magnesium, fosfor,
seng dan selenium. Besi juga ada tetapi dalam jumlah kecil. Buah ini merupakan

sumber vitamin C, K, dan asam pantotenat dalam jumlah besar, tetapi vitamin E,
thiamin dan riboflavin dalam jumlah kecil (Sasongkawati, 2013).

1
Universitas Sumatera Utara

Kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam cairan
intraselular dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa serta
tekanan osmotik sel. Metabolisme asam amino yang mengandung sulfur
(belerang) akan menghasilkan asam. Asam yang terbentuk dapat menyebabkan
pengeroposan tulang (osteoporosis). Asupan kalium yang tinggi dapat mencegah
terjadinya osteoporosis yaitu dengan cara menetralisir asam didalam tubuh.
Resiko osteoporosis meningkat seiring pertambahan usia, asupan kalium yang
tinggi dapat menurunkan resiko tersebut (Hagen, 2013; Silalahi,2006).
Kandungan kalium pada 100 gram buah delima adalah 236 mg (Shah, et al.,
2011).
Fosfor pada buah delima berperan untuk mencegah kerusakan tulang
rawan sehingga mencegah nyeri sendi (Sasongkawati, 2013). Kandungan fosfor
pada 100 gram buah delima adalah 36 mg (Shah, et al., 2011). Fosfor adalah
mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Kurang dari

85% fosfor didalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat yang tidak dapat
larut yang terdapat didalam tulang dan gigi. Fosfor didalam tulang berada dalam
perbandingan 1 : 2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya terdapat pada sel tubuh,
separuhnya di dalam otot dan didalam cairan ekstraseluler (Almatsier, 2004).
Analisis kuantitatif untuk kalium dapat dilakukan secara gravimetri, dan
spektrofotometri serapan atom. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah
spektrofotometri serapan atom yang didasarkan pada ketelitian alat, kecepatan
analisis, tidak memerlukan pemisahan pendahuluan, dan dapat menetukan kadar
suatu unsur pada jumlah yang kecil (Khopkar, 1990). Sedangkan untuk meneliti
fosfor pada buah delima digunakan metode spektrofotometri sinar tampak karena

2
Universitas Sumatera Utara

metode ini lebih sederhana dan lebih sensitif

dengan mengunakan pereaksi

ammonium molibdat yang memberikan warna biru yang stabil (Lim, 1991).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti kandungan

kalium dan fosfor yang terdapat di dalam buah delima merah lokal dan impor.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1.

Berapakah kadar kalium dan fosfor pada buah delima merah lokal dan
delima merah impor dengan biji dan tanpa biji.

2.

Apakah terdapat perbedaan kadar kalium dan fosfor pada buah delima
merah lokal dan delima merah impor dengan biji dan tanpa biji.

1.3 Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1.

Buah delima merah lokal dan delima merah impor dengan biji dan tanpa

biji mengandung kadar kalium dan fosfor dalam jumlah yang berbeda.

2.

Terdapat perbedaan kadar kalium dan fosfor antara buah delima merah
lokal dan delima merah impor dengan biji dan tanpa biji.

1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui kadar kalium dan fosfor pada buah delima merah lokal
dan delima merah impor dengan biji dan tanpa biji.

3
Universitas Sumatera Utara

2.

Untuk mengetahui perbedaan kadar kalium dan fosfor pada buah delima

merah lokal dan delima merah impor dengan biji dan tanpa biji.

1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, dapat diinformasikan kepada masyarakat tentang
kandungan kalium dan fosfor yang terdapat didalam buah delima merah lokal dan
delima merah impor, sehingga masyarakat dapat manjadikan buah delima merah
sebagai sumber kalium dan fosfor.

4
Universitas Sumatera Utara