pembuatan pelengkap busana nila citra hayyuningartri

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidang busana adalah salah satu bidang yang memiliki peran sangat
penting dalam hal fesyen dan penampilan. Bahkan seiring perkembangan zaman,
fesyen menjadi kebutuhan pokok yang dianggap dapat merepresentasikan diri
seseorang. Yang dimaksud fesyen disini tidak hanya tentang model busana yang
dikenakan dalam berebgai macam kesempatan, akan tetapi juga tentang pelengkap
atau yang sering kita sebut sebagai aksesoris. Pelengkap busana ini merupakan
aksesoris pendukung yang dikenakan untuk menunjang penampilan pemakai.
Pelengkap busana sendiri meliputi hiasan dari ujung kepala hingga ujung
kaki. Dalam pembahasan berikut ini kita akan memaparkan beberapa definisi dan
juga cara membuat pelengkap busana.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada laporan ini, meliputi :
1. Definisi Pelengkap Busana
2. Sistematika Pembuatan Kalung
3. Sistematika Pembuatan Cincin
4. Sistematika Pembuatan Gelang
5. Sistematikan Pembuatan Anting
6. Sistematika Pembuatan Bross

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah :
1. Agar kita mengetahui definisi Pelengkap Busana
2. Agar kita mengetahui Sistematika Pembuatan Kalung
3. Agar kita mengetahui Sistematika Pembuatan Cincin
4. Agar kita mengetahui Sistematika Pembuatan Gelang
5. Agar kita mengetahui Sistematika Pembuatan Anting
6. Agar kita mengetahui Sistematika Pembuatan Bross

BAB II
RASIONAL TEORI
A. Definisi Pelengkap Busana
Pelengkap busana adalah sesuatu yang dipakai untuk melengkapi dalam
berbusana, baik bersifat praktis atau untuk menambah keindahan saja. Pelengkap
busana terdiri dari kelompok benda – benda yang dapat dikenakan orang untuk
melengkapi penampilannya atau melengkapi pakaian yang dikenakannya.

1

Jenis pelengkap busana terdiri dari dua macam. Yang pertama yaitu

pelengkap yang bersifat praktis, yaitu pelengkap busana yang tidak hanya
berfungsi untuk memperindah penampilan tetapi juga berfungsi sebagai pelindung
bagai pemakai (memiliki nilai guna). Sedangkan yang kedua yaitu pelengkap
busana yang bersifat estetis, yaitu pelengkap busana yang fungsinya hanya untuk
meperindah penampilan.
Beberapa fungsi pelengkap busana secara umum yaitu :
o Menghidupkan kembali atau memperbaharui busana klasik
o Mengubah pakaian secara otomatis dari busana harian menjadi gaya busana
malam atau lebihfashionable
o Menambah warna serta menghidupkan busana yang netral
o Menjadi focus perhatian.
o Menambah kepercayaan diri.
o Sebagai identitas diri
B. Jenis Pelengkap Busana
Berikut adalah beberapa jenis pelengkap busana yang akan kami bahas dan juga
kami wujudkan :
1. Kalung
Kalung adalah sebuah perhiasan melingkar yang dikaitkan atau
digantungkan pada leher seseorang. Secara tradisional, biasanya sebuah
kalung dibuat dari logam mulia; seperti emas, perak, platina atau logam

berharga lainnya, batu mulia seperti intan dan permata, serta rangkaian
mutiara atau manik-manik.
Saat ini bahan yang digunakan untuk pembuatan kalung cukup
beragam misalnya; besi, perunggu, tembaga, keramik, kaca, biji buah saga,
kain, batu, rotan, kayu, bambu, tanduk, kulit, tulang, kerang, plastik, dan
masih banyak lagi. Kalung biasanya berbentuk rantai dan kadang-kadang
ditambahkan liontin, pendan atau bandul sebagai pemanis.
Kalung telah digunakan sepanjang sejarah oleh laki-laki dan
perempuan. Digunakan untuk menandai berbagai perbedaan di banyak
kebudayaan. Pada beberapa kebudayaan, kalung dapat menandakan status
dan kelas sosial penggunanya.

2

Kalung
penggunanya,

juga

digunakan


seperti

sebagai

kalung

yang

oleh tentara Amerika Serikat disebut sebagai
Kalung ini mulai digunakan sejak perang
ke dua. Indentitas pemakai diletakkan pada

identitas
digunakan
dog tags.
dunia
liontin

yang terbuat dari lempengan aluminium.

Identitas yang dituliskan adalah nama,
jabatan, resimen atau korps dari si pemakai.
2. Cincin
Cincin adalah perhiasan yang
melingkar di jari. Cincin dipakai baik oleh
perempuan

atupun

laki-laki.

Secara

tradisional cincin biasanya dibuat dari logam
mulia; seperti emas, perak, dan platina.
Logam lainnya seperti baja antikarat, krom, besi,
perunggu, kuningan, dan tembaga juga lazim
digunakan. Cincin dapat berbentuk polos, berukir,
bertatahkan intan, permata, atau batu akik. Kini


atau
cincin

terbuat dari banyak bahan, seperti plastik, kayu, tulang, giok, kaca, karet
dan bahan lainnya.
Kebiasaan memberi dan menerima cincin dimulai sejak lebih dari
4.800 tahun yang lalu. Cincin pernikahan biasanya dipasang di jari manis.
Kebiasaan ini berakar dari kepercayaan wangsa Tudor abad ke-16 bahwa
jari manis tangan kiri berhubungan dengan pembuluh darah yang
berhubungan langsung dengan jantung, maka dari itu, memakainya di jari
tersebut menunjukkan bahwa sang pemakai sedang berada dalam sebuah
hubungan.
Selain berfungsi sebagai perhiasan, secara tradisional, cincin
biasanya merupakan bagian dari upacara pernikahan. Diberikan saat acara
pernikahan, pertunangan, atau sebagai hadiah yang diberikan sebagai
ungkapan janji setia dan tanda kasih sayang.
3. Gelang
Gelang adalah sebuah perhiasan melingkar yang diselipkan atau
dikaitkan pada pergelangan tangan seseorang. Gelang yang melingkar pada
pergelangan kaki disebut gelang kaki.


3

Secara

tradisional,

biasanya

sebuah gelang dibuat

dari logam mulia; seperti emas,

perak,

platina atau logam berharga lainnya,

serta

rangkaian


untaian

manik-manik.

mutiara

Gelang

atau
kadang

bertatahkan batu mulia seperti intan dan

permata.

Ada pula gelang yang diukirkan dari batuan utuh seperti batu giok. Selain
terbuat dari logam atau mineral bebatuan, ada pula gelang yang terbuat dari
serat tumbuhan, seperti dari kayu atau akar (misalnya gelang akar bahar),
atau serat tumbuhan yang dianyam dan dijalin.

Saat ini bahan yang digunakan untuk pembuatan kalung cukup
beragam misalnya; besi, baja, perunggu, tembaga, keramik, kaca, biji buah
saga, kain, batu, rotan, kayu, bambu, tanduk, kulit, tulang, kerang, karet,
plastik, dan masih banyak lagi. Gelang biasanya berbentuk rantai dan
kadang-kadang ditambahkan liontin, pendan atau bandul sebagai pemanis.
Gelang dapat berfungsi sebagai perhiasan atau sebagai penanda
status orang yang mengenakannya. Gelang telah digunakan sepanjang
sejarah oleh laki-laki dan perempuan. Digunakan baik sebagai perhiasan
atau untuk menandai berbagai perbedaan di banyak kebudayaan. Pada
beberapa kebudayaan, gelang dapat menandakan status dan kelas sosial
penggunanya. Kaum bangsawan, keluarga raja, atau orang kaya biasanya
menggunakan gelang mewah dari logam mulia seperti emas dan perak dan
berhias permata. Dalam kebudayaan Timur Tengah kuno dan Romawi
Kuno, gelang atau kalung pengikat leher khusus dikenakan oleh kaum
budak untuk menandai status mereka.
Kini pada zaman modern gelang dapat juga dicantumkan label, tag,
atau lembar yang tertulis identitas orang yang mengenakannya. Penggunaan
seperti ini misalnya gelang pasien rumah sakit, atau gelang tag pada
penonton konser atau tamu klub. Penggunaan kontemporer lainnya
misalnya gelang persahabatan, gelang yang sama yang dikenakan sepasang

atau

sekelompok

sahabat,

atau

gelang

karet

warna-warni

yang

menunjukkan tema solidaritas tertentu, seperti solidaritas HIV-AIDS,
nasionalisme, atau tema solidaritas lainnya.
4. Anting


4

Anting-anting adalah perhiasan yang
dipasang pada telinga. Bahannya bisa
dari logam, plastik, kaca, batu mulia,
manik-manik,

dan

lain-lain.

Kata

anting-anting

biasa

dipakai

untuk

merujuk

beberapa

jenis

perhiasan

telinga yang sebenarnya berbeda jenis:
 Anting-anting adalah perhiasan
telinga yang menggantung pada
cuping telinga.
 Subang adalah perhiasan telinga yang bentuknya bundar dan pipih.
 Giwang adalah subang yang kecil ukurannya.
 Kerabu adalah subang tipis yang terbuat dari emas.
Zaman dahulu di banyak tempat di dunia yang memakai anting-anting bisa
laki-laki atau perempuan. Namun kini kita memakai norma yang datangnya
dari barat, di mana anting-anting adalah perhiasan yang diapakai untuk
perempuan. Akhir-akhir ini anting-anting dipakai juga oleh sebagaian kaum
lelaki, tetapi biasanya lelaki yang memakai anting-anting dipandang aneh
atau nakal.

5. Bros
Bros adalah benda perhiasan dekoratif yang dirancang agar dapat
terpasang disematkan ke pakaian atau media

lain.

Pada bagian belakang bros terdapat jarum
dan

kait

seperti

peniti

untuk

menyematkan perhiasan ini pada kain.
Selain dikenakan pada pakaian, ada
beberapa jenis bros yang berfungsi
sebagai ikat atau hiasan rambut.
Bros biasanya terbuat dari logam mulia,

seperti

emas atau perak, tetapi logam lain seperti perunggu, kuningan atau
beberapa materi lainnya juga lazim digunakan sebagai bahan. Kini bahan
pembuat bros sudah sangat beragam, seperti kristal, manik-manik, kayu,
keramik, kaca, hingga plastik. Bros seringkali dihiasi dengan intan atau
bertatahkan batu permata.
5

Bros berfungsi sebagai perhiasan, namun kadang-kadang juga
berfungsi sebagai pengancing pakaian, yaitu sebagai peniti dengan bentuk
yang lebih besar dan lebih cantik. Kerongsang misalnya, adalah sejenis bros
tradisional untuk mengancingkan kebaya.

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
Sebelum pelaksanaan praktik, langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu
menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pelengkap busana
(aksessoris) tersebut. Berikut ini adalah alat dan bahan yang perlu dipersiapkan :
Bahan :
Bahan – bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pelengkap busana anta lain yaitu :
1. Ranting
Ranting kayu merupakan bahan dasar yang kami pakai dalam pembuatan
kalung, cicin, gelang, anting dan bros kali ini.

2. Cat Kayu
Cat kayu berfungsi untuk mewarnai rating agar terlihat lebih menarik.
6

3. Pernis
Pernis berfungsi untuk membuat tampilan ranting menjadi lebih mengkilat.

4. Tali
Tali ini berfungsi untuk pembuatan kalung dan juga gelang.

5. Pengait
Pengait berfungsi untuk pembuatan gelang.

6. Isi Lem Tembak

7

7. Pengait Anting

8. Kerangka Cincin

9. Cemiti
Digunakan dalam pembuatan bros.

Alat
Sedangkan alat – alat yang diperlukan antara lain yaitu :
1. Tang

8

2. Gunting

3. Kuas

4. Lem Tembak

5. Palet

9

A. Kalung
1. Desain
2. Langkah Pembuatan
Langkah – langkah dalam pembuatan kalung antara lain :
o Siapkan ranting yang telah dipotong sesuai dengan desain.
o Lakukan pengecatan pada kayu sesuai dengan warna dan desain yang
ditentukan, kemudian beri pernis agar tampilan lebih bagus.
o Siapkan tali yang akan digunakan sebagai kalung, sesuaikan ukurannya.
o Buat lubang pada bagian kayu, lalu masukkan kayu satu persatu pada
tali tadi.
o Pasangkan pengait pada ujung – ujung tali dengan kaitan yang telah
disediakan.
o Jika dibutuhkan perekat, rekatkan menggunakan lem tembak.
B. Cincin
1. Desain
2. Langkah Pembuatan
Langkah – langkah dalam pembuatan cincin antara lain :
o Siapkan rangka cincin yang sudah jadi.
o Siapkan ranting yang telah dipotong sesuai desain dan juga telah diberi
pewarna.
o Susun ranting tersebut diatas rangka cincin sesuai dengan desain yang
telah dibuat.
o Untuk merekatkan satu ranting dengan ranting yang lain gunakan lem
tembak
C. Gelang
1. Desain
2. Langkah Pembuatan
Langkah – langkah dalam pembuatan gelang :
o Sama seperti kalung, yang pertama yaitu siapkan ranting yang telah
dipotong dan diwarna, lalu siapkan pula tali yang digunakan untuk
gelang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
o Lubangi ujung – ujung ranting kemudian masukan tali melalui lubang
tersebut.
o Beri pengait yang telah disediakan pada ujung – ujung tali.
10

D. Anting – anting
1. Desain
2. Langkah Pembuatan
Langkah – langkah dalam pembuatan anting :
o Siapkan bentuk – bentuk ranting sesuai desain.
o Warnai ranting dengan cat dan juga beri pernis.
o Siapkan kaitan anting.
o Lubangi ujung ranting agar bisa dimasukkan kaitan anting.
E. Bros
1. Desain
2. Langkah Pembuatan
Langkah – langkah dalam pembuatan Bros
o Siapkan ranting yang telah dipotong dan diwarna.
o Susun ranting sesuai desain bros yang telah dibuat. Gunakan lem tembak
untuk merekatkan.
o Siapkan cemiti bros, lalu rekatkan di bagian belakang ranting jika sudah
selesai.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan :
11

Pelengkap busana adalah sesuatu yang dipakai untuk melengkapi dalam
berbusana, baik bersifat praktis atau untuk menambah keindahan saja. Pelengkap
busana terdiri dari kelompok benda – benda yang dapat dikenakan orang untuk
melengkapi penampilannya atau melengkapi pakaian yang dikenakannya.
Dalam pembuatan pelengkap busana kita juga bisa memanfaatkan benda –
benada di sekitar kita, misalnya dalah ranting pohon.

DAFTAR PUSTAKA
Diunduh online di https://id.wikipedia.org/wiki/Kalung pada 13 September 2017
Diunduh online di https://id.wikipedia.org/wiki/Cincin pada 13 September 2017
Diunduh online di https://id.wikipedia.org/wiki/Bros pada 13 September 2017
12

Diunduh online di https://id.wikipedia.org/wiki/Anting pada 13 September 2017
Diunduh online di https://id.wikipedia.org/wiki/Gelang pada 13 September 2017
Diunduh online di https://www.slideshare.net/pelengkapbusana/pelengkap-busana pada
13 September 2017

13