Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Peranan dan kontribusi pajak kini semakin diperhitungkan sebagai tulang

punggung pembiayaan nasional. Pajak merupakan pengalihan sumber dana dari
sektor swasta ke sektor pemerintah yang bertujuan agar mendistribusikan
penghasilan dan kekayaan masyarakat yang berpenghasilan tinggi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih meluas dan kompleks seperti
pemenuhan kebutuhan pangan melalui pengembangan pertanian, pemenuhan
kebutuhan sandang melalui pendirian industri tekstil, kebutuhan papan dengan
membangun rumah murah/rumah bersubsidi, sarana jalan untuk transportasi,
pemeliharaan kesehatan melalui puskesmas dan mencerdaskan bangsa melalui
pendidikan. Pajak sebagai sumber dana utama dalam pelaksanaan programprogram pembangunan secara gradual diharapkan akan mendorong pertumbuhan
ekonomi, stabilitas harga dan perluasan kesempatan kerja.
Pajak merupakan iuran yang dapat dipaksakan dan sifatnya tidak secara
sukarela. Wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya dapat
dikenakan tindakan hukum oleh pemerintah berdasarkan undang-undang seperti
menerima surat paksa, sita dan lelang maupun sanksi-sanksi pidana. Disamping

itu, pembayaran pajak juga tidak memberi kontribusi/imbalan balas jasa langsung
oleh pemerintah sehingga dianggap beban oleh perusahaan atas pengeluarannya.
Pajak akan mengurangi laba bersih perusahaan dan memperkecil kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen kas kepada pemegang saham.

1
Universitas Sumatera Utara

Pada dasarnya, tidak seorangpun senang membayar pajak. AsumsiYudkin
menyatakan bahwa wajib pajak selalu berusaha untuk membayar pajak terutang
sekecil mungkin, sepanjang hal itu dimungkinkan oleh undang-undang dan wajib
pajak cenderung menyelundupkan pajak (tax evasion)(Pohan, 2011:3) .Saat ini
pemungutan pajak di Indonesia menganut Self Assessment System, yaitu ketetapan
pajak yang ditetapkan oleh wajib pajak sendiri dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
dimana wajib pajak dibebankan untuk menghitung dasar pengenaan pajaknya,
mengalkulasi

jumlah

pajak


yang

terutang

dan

melunasi

pajak

yang

terutang/mengangsur jumlah pajak yang terutang. Dengan diberlakukannya Self
Assesment System, wajib pajak memperoleh kesempatan yang luas untuk
mengelola kewajiban perpajakannya dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
nilai perusahaan maupun melakukan penyelundupan baik secara unilateral dan
bilateral.
Pengelolaan kewajiban pajak tersebut sering diasosiasikan dengan suatu
elemen manajemen dalam suatu perusahaan yang disebut manajemen pajak (tax

management).Manajemen pajak merupakan suatu proses pengambilan langkah
yang legal untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakan sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimum
bagi perusahaan dalam artian peningkatan laba atau penghasilan. Tindakan
manajemen

pajakmeliputi

proses

perencanaan,

pengorganisasian

dan

pengendalian perpajakan akan menghemat kas keluar, mengatur aliran kas masuk
dan keluar (cash flow) kerena estimasi kebutuhan kas untuk pajak dapat

2

Universitas Sumatera Utara

ditentukan sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara lebih akurat.
(Pohan, 2011:11).
Pada tahun 2011 terdapat perusahaan multinasional yang pernah melakukan
skandal perpajakan. Pertama, kasus franchisor kedai kopi asal Amerika Serikat
(AS) yaitu Starbucks Corporation menyatakan rugi pada laporan keuangannya
sebesar 112 juta pounds selama tahun 2008-2010. Laporan Starbucks Corporation
dibuat seolah-olah rugi sehingga tidak membayar PPh (pajak penghasilan) badan
pada tahun 2011. Padahal dalam laporan ke investor, Starbucks Corporation
menyatakan omset senilai 1,2 milyar pounds selama tahun 2008-2010. Kedua,
kasus perusahaan internet search engine Google Corporation yang berbasis di
Amerika Serikat (AS) melaporkan pendapatan 398 juta pounds pada tahun 2011,
tetapi hanya membayar pajak 6 juta pounds. Keuntungan perusahaan cabang
Inggris ditransfer ke cabang yang berada di Irlandia, Belanda dan Bermuda. Selain
perusahaan multinasional, kasus perpajakan juga terjadi di perusahaan publik
Indonesia. Pada awal bulan 2015, Direktorat Jendral Pajak menemukan komisaris
perusahaan farmasi PT. Indofarma, Tbk diduga menyalahgunakan nomor wajib
pajak (NPWP) PT. Indofarma Tbk dengan menerbitkan faktur pajak secara tidak
sah. Penerbitan faktur pajak tidak sesuai dengan transaksi sebenarnya dan tidak

disertai penyerahan barang dan uang menyebabkan negara dirugikan sebesar Rp
1.065.340.000. Kasus pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ini
mengindikasi bahwa kurangnya penerapan pengelolaan perusahaan yang
mengindikasi tindakan manajemen sebagai agen mementingkan diri sendiri dan
mengabaikan kepentingan pemegang saham sebagai prinsipal.

3
Universitas Sumatera Utara

Masalah agensi timbul karena asimetri informasi akibat pemisahaan
kepemilikan dan manajemen perusahaan yang dapat memberikan celah bagi
manajemen untuk melakukan tindakan oportunis (moral hazard). Untuk
mengurangi konflik akibat masalah agensi tersebut, salah satunya dengan cara
pemberian kompensasi yang tepat bagi para manajer. Adapun kompensasi
bertujuan untuk menyelaraskan tujuan pengelola perusahaan dengan tujuan
pemilik perusahaan, serta memotivasi pengelola dan penasihat perusahaan. Hal ini
dilakukan agar memberikan usaha yang terbaik demi mencapai keuntungan yang
maksimal.
Dewan komisaris merupakan inti dalam corporate governanceyang
ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi

manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya
akuntabilitas.Jensen danMeckling (1976) menyatakan bahwa dewan komisaris
sebagai principal atau pemilik bertugas untuk mengawasi dan mengontrol
tindakan-tindakan direksi, sehubungan dengan perilaku oportunistik mereka.Posisi
dewan komisaris sebagai wakil atas pemegang sahamakan mengutamakan
kepentingan

pemegang

saham,

yaitu

dengan

memaksimalkan

kekayaan

perusahaan yang nilainya dipengaruhi oleh pajak (Sabli, 2012).

Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris, yang bekerja secara kolektif
dan bertujuan membantu dewan komisaris untuk memenuhi tanggungjawab dalam
memberikan pengawasan secara menyeluruh (FCGI). Menurut Keputusan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-117/M-MBU/2002 menjelaskan bahwa
tujuan komite audit adalah membantu dewan komisaris atau dewan pengawas

4
Universitas Sumatera Utara

dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas
pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal. Dewan komisaris dan komite
audit berperan untuk mengurangi manipulasi laporan keuangan, bahkan mencegah
kecurangan-kecurangan lainnya yang dapat terjadi di dalam perusahaan.
Penelitian sebelumnya yang membahas mengenai pengaruh corporate
governance terhadap manajemen pajak antara lain Minnick dan Noga (2010),
Salbi (2012), Irawan dan Aria (2012), Meilinda dan Cahyonowati (2012) serta
Habibi (2015). Penelitian Irawan dan Aria (2012) menunjukkan bahwa corporate
governance mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pembayaran
pajak perusahaan. Berbeda dengan penelitian Salbi (2012) yang menyimpulkan
bahwa corporate governance mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan

pada perencanaan pajak perusahaan. Selain corporate governance, jumlah
kompensasi yang diberikan kepada direksi juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi manajemen pajak, hal ini didukung oleh penelitian Irawan dan
Aria (2012) yang menunjukkan bahwa tingkat kompensasi direksi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pembayaran pajak perusahaan. Berbeda dengan
penelitian Minnick dan Noga (2010) serta Habibi (2015) yang mengungkapkan
bahwa kompensasi direksi yang tinggi menyebabkan penurunan terhadap
pembayaran pajak perusahaan melalui Cash Effective Tax Rate (CETR),
sedangkan penelitian Meilinda dan Cahyonowati (2012) menyatakan bahwa
kompensasi memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Generally
Accepted Accounting PrinciplesEffective Tax Rate (GAAP ETR) dan Cash
Effective Tax Rate (CETR).

5
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat perbedaan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Oleh sebab itu penulis
termotivasi untuk melakukan penelitian secara lebih lanjut. Penelitian ini
berpedoman pada penelitian Irawan dan Aria (2012). Perbedaan penelitian ini

terletak pada variabel yang akan diteliti, yaitu dewan komisaris dan komite audit
pada karakteristik corporate governance. Dalam hal ini, komite audit merupakan
variabel yang jarang diteliti dan disarankan untuk diuji oleh peneliti-peneliti
sebelumnya, sehingga semakin memotivasi penulis untuk menguji variabel komite
audit. Perbedaan yang lain adalah menggunakan data laporan tahunan perusahaan
manufaktur periode 2012-2014. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk
membuat judul “Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit, Jumlah
Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen
Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang akan dikemukakan
dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen pajak ini
adalah sebagai berikut :
1.Apakah dewan komisaris secara parsial berpengaruh terhadap manajemen
pajak ?
2. Apakah komite audit secara parsial berpengaruh terhadap manajemen

pajak ?

6
Universitas Sumatera Utara

3. Apakah jumlah kompensasi dewan komisaris serta dewan direksi secara
parsial berpengaruhterhadap manajemen pajak?
4. Apakah dewan komisaris, komite audit dan jumlah kompensasi dewan
komisaris serta dewan direksi secara simultan berpengaruh terhadap
manajemen pajak?

1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris secara parsial terhadap
manajemen pajak.
2. Untuk mengetahui pengaruh komite audit secara parsial terhadap
manajemen pajak.
3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah kompensasi dewan komisaris serta
dewan direksi secara parsial terhadap manajemen pajak.

4. Untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris, komite audit dan jumlah
kompensasi dewan komisaris serta dewan direksi secara simultan
terhadap manajemen pajak.

1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi Peneliti

7
Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini menambah pengetahuan peneliti mengenai dewan
komisaris, komite audit dan jumlah kompensasi dewan komisaris serta
dewan direksi terhadap manajemen pajak pada perusahaan.
2.Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan bagi
perusahaan dalam melakukan manajemen pajak secara baik dan benar
sesuai dengan aturan yang berlaku.
3. Bagi Calon Investor
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi para
investor dalam melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini.
4. Bagi Pemegang Saham
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para
pemegang saham perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini terkait saham yang telah ditanamkan kepada perusahaan.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi
para peneliti lainnya yang ingin mengetahui lebih mendalam mengenai
dewan komisaris, komite audit dan jumlah kompensasi dewan komisaris
serta dewan direksi terhadap manajemen pajak yang dilakukan oleh wajib
pajak badan.

8
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit dalam pelaksaan corporate governance pada perusahaan yang listed di BEJ

2 11 96

Pengaruh good corporate governance : GCG terhadap kinerja keuangan perbankan syariah : studi kasus pada BANK umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 24 0

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 25 117

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 31

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16