LAPORAN UJI COBA ANALISIS BUTIR SOAL MAT

LAPORAN UJI COBA
ANALISIS BUTIR SOAL
MATERI BENTUK ALJABAR PADA SISWA KELAS VII A
SMP NEGERI 21 SEMARANG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Asesmen PembelajaranMatematika
Dosen Pengampu: Dra. Endang Retno Winarti, M. Pd.
Rombel 04
Disusun oleh
Kelompok 7:
1. Fitrah Adindaru S

(4101415115)

2. Irvana Lu’luatul K

(4101415116)

3. Aditia Permana


(4101415117)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017

i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan hasil uji coba soal matematika kelas VII SMP Negeri 21
Semarang materi Bentuk Aljabar sebagai tugas mata kuliah Asesmen
Pembelajaran Matematika ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW yang selalu
dinantikan syafa’atnya dihari akhir.
Laporan ini berisi tentang hasil analisis butir soal pada uji coba soal
matematika kelas VIIA SMP Negeri 21 Semarang materi Bentuk Aljabar.
Atas terselesaikannya laporan ini, penyusun mengucapkan terima kasih

kepada beberapa pihak, diantaranya adalah :
1.

Dra. Endang Retno Winarti, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika.

2.

Ibu Lucia Jaetun, S.Pd. selaku Guru Matematika kelas VIIA SMP
Negeri 21 Semarang yang telah memberikan izin melakukan uji coba
soal matematika.

3.

Siswa kelas VIIA SMP Negeri 21 Semarang yang telah bersedia
menjadi responden dalam uji coba soal matematika.

4.

Segenap teman-teman yang telah membantu memberikan pendapat

tentang uji coba soal matematika.
Diharapkan laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi

baru bagi para pembaca. Apabila terdapat kekeliruan, mohon dimaklumi
karena kemampuan penyusun masih sangat terbatas. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca untuk menghasilkan laporan yang lebih baik lagi. Akhir kata
penyusun mengucapkan terima kasih.

Semarang, 24 November 2017

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3
1.1

Latar Belakang ............................................................................................................. 3

1.2

Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3

1.3

Tujuan .......................................................................................................................... 4

BAB II
LANDASAN TEORI ................................................................................................................... 5
2.1.

Reliabilitas ................................................................................................................... 5

2.2.


Validitas ....................................................................................................................... 6

2.3.

Tingkat Kesukaran ....................................................................................................... 7

2.4.

Daya Pembeda .............................................................................................................. 8

BAB III
HASIL UJI COBA DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 10
3.1.

Spesifikasi Tes ........................................................................................................... 10

3.2.

Pelaksanaan Uji Coba................................................................................................. 10


3.3.

Analisis Hasil Uji Coba .............................................................................................. 10

3.3.1 Analisis Kuantitatif .................................................................................................... 10
3.3.2 Analisis Kualitatif ...................................................................................................... 15
BAB IV
PENUTUP ................................................................................................................................. 18
4.1

Simpulan .................................................................................................................... 18

4.2

Saran .......................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 20
LAMPIRAN............................................................................................................................... 21


ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setelah dilakukan penilaian pembelajaran pada siswa, perlu adanya suatu
evaluasi program dengan terstruktur. Evaluasi program adalah kegiatan yang
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dalam
proses pembelajaran. Dengan kata lain, evaluasi program dimaksudkan
untuk melihat pencapaian target program. Untuk menentukan seberapa jauh
target program sudah tercapai, yang dijadikan tolok ukur adalah tujuan yang
sudah dirumuskan dalam tahap perencanaan kegiatan. Sebagai orang yang
paling penting dalam terciptanya kegiatan belajar-mengajar, guru harus
mengetahui betul apa yang terjadi di dalam proses belajar-mengajar. Guru
berkepentingan atas kualitas pembelajaran. Untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan di lain waktu, guru perlu menegetahui
seberapa tinggi tingkat pencapaian dari tugas yang telah dikerjakan selama
kurun waktu waktu tertentu. Mereka memerlukan informasi yang tepat agar
dapat digunakan untuk meningkatkan pekerjaannya.

Untuk itu, kami mengadakan observasi di SMP Negeri 21 Semarang
dengan meminta siswa kelas VII A mengerjakan butir tes yang kami berikan
untuk selanjutnya kami olah jawaban mereka dengan menggunakan program
Iteman dan Anates untuk lebih memahami mengenai analisis butir soal.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas di dalam laporan ini yaitu:
1. Bagaimana reliabilitas butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A
SMP Negeri 21 Semarang?
2. Bagaimana validitas butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A SMP
Negeri 21 Semarang?
3. Bagaimana tingkat kesukaran butir soal yang diujikan pada siswa kelas
VII A SMP Negeri 21 Semarang?

3

4. Bagaimana daya beda butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A
SMP Negeri 21 Semarang?
5. Bagaimana analisis kuantitatif pada butir-butir soal matematika materi
bentuk aljabar yang diuji cobakan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21
Semarang?

6. Bagaimana analisis kualitatif pada butir-butir soal matematika materi
bentuk aljabar yang diuji cobakan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21
Semarang?

1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, dan daya
butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21
Semarang.
2. Untuk mengetahui analisis kualitatif pada butir-butir soal matematika
materi bilangan bulat yang diujicobakan pada siswa kelas VII A SMP
Negeri 21 Semarang menggunakan aplikasi Anates.
3. Untuk mengetahui analisis kuantitatif pada butir-butir soal matematika
materi bilangan bulat yang diujicobakan pada siswa kelas VII A SMP
Negeri 21 Semarang menggunakan aplikasi Anates.

4

BAB II
LANDASAN TEORI


Analisis butir soal (item analysis) adalah suatu prosedur yang sistematis,
yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir
tes yang kita susun. Analisis butir soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi
soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat
diperoleh informasi tentang kejelekan butir soal dan “petunjuk” untuk
mengadakan perbaikan. Untuk menganalisis butir soal, hal yang perlu dianalisis
adalah Reliabilitas, Validitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda.
2.1. Reliabilitas
Istilah reliabilitas sering disamakan dengan consistency, stability, atau
dependability.Reliabilitas bisa diartikan sebagai ketetapan suatu tes apabila

diteskan kepada subjek yang sama. Pada prinsipnya reliabilitas menunjukkan
sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak
berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama.
Terdapat beberapa prosedur untuk menghitung reliabilitas suatu tes,
diantaranya adalah rumus Alpha, yaitu :

keterangan:
α


∑��
��

�=(

)





∑��
��

= koefisien reliabilitas alpha
= jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians skor total

dan rumus Kuder-Richadson (KR) 20 yang digunakan untuk mencari
reliabilitas dengan skor butir soal yang dikotomi , dengan rumus :
=



5

� −∑


keterangan:
= reliabilitas yang akan dicari
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah


= jumlah hasil perkalian antara

dan

=



= banyaknya item



= standar deviasi tes

Untuk mengetahui Reliabilitas dapat mempergunakan daftar sebagai
berikut:
a. 0,80 ≤ r < 1,00 = korelasi (reliabilitas) sangat tinggi
b. 0,60 ≤ r < 0,80 = korelasi tinggi
c. 0,40 ≤ r < 0,60 = korelasi sedang
d. 0,20 ≤ r < 0,40 = korelasi rendah
e. 0,00 ≤ r < 0,20 = korelasi sangat rendah

2.2.

Validitas
Validitas atau kesahihan berasal dari kata validity yang didefinisikan
sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes untuk melakukan fungsi
ukurnya. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai
dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut
dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran
adalah teknik product moment yang dikemukakan oleh Pearson.
Rumus korelasi product moment dengan simpangan:
=
Dimana:

6

√ ∑


2

(∑ 2 )

= koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable
yang dikorelasikan



= jumlah perkalian

=

dan

− ̅ dan

−̅ .

=

= kuadrat dari

= kuadrat dari

Untuk mengetahui validitas dapat mempergunakan daftar Interpretasi
besarnya koefisien korelasi sebagai berikut:
a. Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
b. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
c. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
d. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
e. Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

2.3.

Tingkat Kesukaran
Item yang tergolong baik dan ideal adalah soal yang tingkat
kesukarannya rata-rata, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu
sulit.Tingkat kesukaran butir juga sering disebut derajat kesukaran soal,
yang menunjukan seberapa jauh soal itu dijawab oleh peserta didik dengan
benar. Karena itu tingkat kesukaran soal ditunjukan dengan berapa persen
dari seluruh peserta tes yang menjawab soal tersebut benar.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran
antara 0,0 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0
menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0
menunjukkan bahwa soalnya terlau mudah.
,

1,0

Sukar

Mudah

Di dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran diberi simbol �,

singkatan dari kata “proporsi”. Dengan demikian maka soal dengan � =
7

,

lebih mudah jika dibandingkan dengan � = ,

dengan � = ,

. Sebaliknya soal

lebih sukar daripada soal dengan � = ,

Rumus mencari P adalah

�=

Dimana:

.

��

P

= indeks kesukaran

B

= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS

= jumlah seluruh peserta tes

Menurut ketentuan yang serig diikuti, Indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:

 Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

 Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
 Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

2.4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik
yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Daya beda ada tanda negatif
yang artinya soal tersebut tidak dapat membedakan peserta didik yang pandai
dan peserta didik yang kurang pandai. Atau dengan kata lain, anak yang
kurang pandai bisa mengerjakan tetapi anak yang pandai justru tidak bisa
mengerjakan.Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab dengan benar
oleh peserta didik yang pandai saja.Seluruh pengikut tes dikelompokkan
menjadi dua kelompok yaitu kelompok pandai atau kelompok atas ( upper
group) dan kelompok kurang pandai atau kelompok bawah (lower group).

Rumus mencari D
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
=




8



=� −�

Dimana
� = jumlah peserta tes

� = banyaknya peserta kelompok atas

� = banyaknya peserta kelompok bawah

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
� = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

� = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai
indeks diskriminasi 0,4 sampai dengan 0,7.
Klasifikasi daya pembeda:
: ,

− ,

∶ �

: ,

− ,



: ,

: ,
:

− ,

− ,

� ,











� �


semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negative
sebaiknya dibuang saja.

9

BAB III
HASIL UJI COBA DAN PEMBAHASAN

3.1. Spesifikasi Tes
1. Tujuan
Untuk mengukur pemahaman konsep dan pemecahan masalah materi
Bentuk Aljabar pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21 Semarang.
2. Kisi-kisi
Terlampir.

3. Soal
Terlampir.

4. Kunci Jawaban
Terlampir.

3.2. Pelaksanaan Uji Coba
Tempat
: SMP Negeri 21 Semarang
Waktu

: Jumat, 17 November 2017

Pukul

: 07.15-08.15 WIB

Jumlah siswa

: 30

Kelas

: VII A

Guru

: Lucia Jaetun, S.Pd.

3.3. Analisis Hasil Uji Coba
3.3.1 Analisis Kuantitatif
1. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Iteman
 Analisis Butir Soal
Terlampir

 Skala Statistika
1.

Banyaknya butir soal = 20

2.

Banyaknya peserta ujian = 30

3.

Rata-rata = 12,633

4.

Varians = 11,432

5.

Standar deviasi = 3,381

6.

Skew = -0,350

10

7.

Kurtosis = 0,229

8.

Nilai minimum peserta ujian= 4,000

9.

Nilai maksimum peserta ujian = 19,000

10. Nilai tengah (Median) = 13,000
11. Reliabilitas Alpha soal = 0,725
12. Standard Error of Measurement (SEM) = 1,773
13. rata-rata tingkat kesukaran semua butir soal (Mean P) = 0,632
14. Mean Item-Tot = 0,419
15. nilai rata-rata indeks daya beda dari semua butir soal (Mean Biserial)
= 0,583
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa alpha = 0,725 ;
artinya reliabilitas soal 72,5%. Beberapa literature menyarankan alpha
minimal diatas 70% dan baik jika 80% keatas.Jadi, soal sudah cukup
baik.
 Taksiran Hasil Analisis
Indikator

No
Butir
1

P

Kriteria

D

1,000

Mudah

-9,000

Kriteria

R

Tidak
baik

V

Kriteria

-9,000

Tidak valid

Keputusan
Tidak
digunakan
Diperbaiki

1
2

0,900

Mudah

0,612

Baik

0,358

Tidak valid

untuk
digunakan

3

0,367

Sedang

0,053

Jelek

2

0,725

0,042

Tidak valid

Tidak
digunakan

4

0,667

Sedang

0,633

Baik

0,488

Valid

Digunakan

5

0,600

Sedang

0,627

Baik

0,439

Valid

Digunakan

6

0,467

Sedang

0,623

Baik

0,497

Valid

Digunakan

7

0,800

Mudah

0,873

0,611

Valid

Digunakan

3

4

Baik
sekali

11

8

0,867

Mudah

0,895

Baik
sekali

0,566

Valid

Digunakan
Diperbaiki

9

0,433

Sedang

0,470

Baik

0,373

Tidak valid

untuk
digunakan

10

0,333

Sedang

0,127

Jelek

0,098

Tidak valid

Tidak
digunakan
Diperbaiki

11

0,300

Sukar

0,491

Baik

0,372

Tidak valid

5

untuk
digunakan

12

0,767

Mudah

0,819

19

0,267

Sukar

0,538

20

0,267

Sukar

0,568

Baik

0,593

Valid

Digunakan

Baik

0,400

Valid

Digunakan

Baik

0,422

Valid

Digunakan

sekali

6

Diperbaiki
13

0,800

Mudah

0,556

Baik

0,389

Tidak valid

untuk
digunakan

7

14

0,467

Sedang

0,574

Baik

0,457

Valid

Digunakan

15

0,800

Mudah

0,697

Baik

0,488

Valid

Digunakan

16

0,833

Mudah

0,638

Baik

0,428

Valid

Digunakan

17

0,733

Mudah

0,662

Baik

0,492

Valid

Digunakan

18

0,767

Mudah

0,626

Baik

0,453

Valid

Digunakan

8

2. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Anates
12

Gambar Terlampir.

1. Reliabilitas
Dari hasil analisis di atas, diketahui bahwa Reliabilitas tes pilihan ganda
adalah 0.85.Hal ini menunjukkan bahwa tes pilihan ganda tersebut reliabel.
2. Daya Pembeda
Dari hasil analisis di atas, butir soal yang memiliki daya pembeda baik sekali
adalah butir nomor 6 dan 12. Butir soal yang memiliki daya pembeda baik
adalah butir nomor 4, 5, 7, 9, 11, 14, 15, 17, 18, 19, dan 20. Butir soal yang
memiliki daya pembeda cukup adalah butir nomor 2, 8, 13,dan 16. Sedangkan
butir soal yang memiliki daya pembeda jelek adalah butir nomor 1, 3, dan 10.
3. Tingkat Kesukaran
Dari hasil analisis di atas, butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sangat
sukar tidak ada. Butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sukar adalah butir
nomor 11, 19, dan 20. Butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang
adalah butir nomor 3, 4, 6, 9, 10, dan 14. Butir soal yang memiliki tingkat
kesukaran mudah adalah butir nomor 5, 7, 12, 13, 15, 16, 17, dan 18.
Sedangkan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sangat mudah adalah
butir nomor 1, 2, dan 8.
4. Korelasi Skor Butir dengan Skor Total
Dari hasil analisis di atas, diperoleh informasi bahwa butir soal nomor 7, 8,
dan 12 sangat signifikan; butir soal nomor 4, 5, 6, 14, 15, 16, 17, dan 18
signifikan; butir soal nomor 2, 3, 9, 10, 11, 13, 19, dan 20 tidak signifikan;
dan butir soal nomor 1 sangat tidak signifikan.

Indikator

No. Butir
1

1
2

P
Sangat
mudah
Sangat
mudah

D

R

Jelek

Cukup

13

V

Keputusan

Tidak

Tidak

Berkorelasi

digunakan

Tidak
Signifikan

Diperbaiki
untuk
digunakan

2

3

Tidak

Tidak

Signifikan

digunakan

Baik

Signifikan

Digunakan

Baik

Signifikan

Digunakan

Signifikan

Digunakan

3

Sedang

Jelek

4

Sedang

5

Mudah

6

Sedang

7

Mudah

8

Sangat
mudah

Baik
sekali
Baik

Cukup

4
9

10

11

Sedang

Sedang

Sukar

Baik

Jelek

Baik

5
12

19

6

20

13

7

Mudah

Sukar

Sukar

Mudah

0,85

Sangat
Signifikan
Sangat
Signifikan
Tidak
Signifikan

untuk
digunakan

Signifikan

digunakan

Tidak
Signifikan

sekali

Signifikan

Cukup

Diperbaiki

Tidak

Sangat

Baik

Digunakan

Tidak

Baik

Baik

Digunakan

Tidak
signifikan

Tidak
signifikan

Tidak
Signifikan

Diperbaiki
untuk
digunakan
Digunakan
Diperbaiki
untuk
digunakan
Diperbaiki
untuk
digunakan
Diperbaiki
untuk
digunakan

14

Sedang

Baik

Signifikan

Digunakan

15

Mudah

Baik

Signifikan

Digunakan

16

Mudah

Cukup

Signifikan

Digunakan

14

8

17

Mudah

Baik

Signifikan

Digunakan

18

Mudah

Baik

Signifikan

Digunakan

3.3.2 Analisis Kualitatif

 Butir soal nomor 1, butir soal nomor 2
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat menentukan unsur-unsur bentuk aljabar (koefisien, variabel,
konstanta, faktor, suku, dan suku sejenis).

 Butir soal nomor 3

Pada butir soal nomor 3 ini banyaknya siswa yang dapat menjawab
dengan benar ada 11 siswa. Pada butir soal ini 16 siswa menjawab A,
padahal kunci jawabannya adalah B. hal tersebut terjadi dikarenakan
mungkin sebagian besar siswa tidak menyadari bahwa terdapat tanda −
di depan suku

+

. Seharusnya −

+

namun mereka terkecoh dengan mengoperasikan −
.

 Butir soal nomor 4

=−

+



=−

,

+

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat melakukan operasi pengurangan dari suku satu pada bentuk aljabar.

 Butir soal nomor 5

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat melakukan operasi perkalian bentuk aljabar.

 Butir soal nomor 6

Sejumlah 16 siswa menjawab salah, berarti siswa masih bingung untuk
melakukan operasi pemangkatan pada bentuk aljabar.

 Butir soal nomor 7 dan 8

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat melakukan operasi pembagian pada bentuk aljabar suku dua.

 Butir soal nomor 9

15

Sejumlah 13 siswa yang menjawab dengan benar. Tiga siswa yang tidak
benar menjawab “a”, tujuh siswa yang lainnya menjawab “c”, dan enam
siswa menjawab “d”. Menurut analisis kami, siswa kurang teliti dalam
melakukan operasi pembagian bentuk aljabar suku banyak.
 Butir soal nomor 10
Sejumlah 10 siswa yang menjawab dengan benar. Delapan siswa yang
tidak benar menjawab “a”, dua siswa yang lainnya menjawab “c”, dan
sembilan siswa menjawab “d”. Menurut analisis kami, siswa kurang teliti
dalam melakukan operasi pembagian bentuk aljabar suku banyak.
 Butir soal nomor 11
Setelah melakukan analisis butir soal no.11 dengan menggunakan anates,
butir soal ini memiliki pilihan jawaban dan kualitas pengecoh yang sangat
baik. Terbukti dengan 9 siswa menjawab benar yaitu pilihan ‘A’, 7 siswa
menjawab pilihan ‘B’, 8 siswa menjawab pilihan ‘C’, dan 6 siswa
menjawab pilihan ‘D’.

Butir soal ini membutuhkan kejelian dalam

melihat soal, yakni 7−� −

5−5�

5

= 7−� − 7−� = 7−�. Untuk menyelesaikan

soal ini membutuhkan waktu yang cukup singkat. Akan tetapi siswa
kurang teliti sehingga terkecoh dengan soal dan pilihan jawaban.

 Butir soal nomor 12
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat melakukan operasi pecahan dari suku banyak menjadi bentuk paling
sederhana.
 Butir soal nomor 15 dan 16
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat menyelesaikan keliling segitiga sama sisi dan keliling persegi
dalam bentuk aljabar.

 Butir soal nomor 17 dan 18

16

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat menyelesaikan keliling gabungan persegi dan persegi panjang
dalam bentuk aljabar.

 Butir soal nomor 19 dan 20
Menurut kelompok kami, sebagian besar siswa belum bisa menalar soal
cerita dengan baik. Dalam soal ini siswa diminta untuk menentukan
model matematika yang merupakan bentuk aljabar dari sebuah
permasalahan yang bertemakan permen dan kelereng . Hanya terdapat 8
siswa yang menjawab benar.

17

BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
4.1.1 Rincian Pelaksanaan Uji Coba
Uji coba soal dilakukan pada hari Jumat, 17 November 2017 pukul
07.15-08.15 WIB di SMP Negeri 21 Semarang. Tujuan dari pelaksaan uji
coba soal matematika materi bentuk aljabar ini adalah untuk mengukur
pemahaman konsep dan pemecahan masalah siswa kelas VII A SMP
Negeri 21 Semarang pada materi tersebut.

4.1.2 Hasil Analisis kuantitatif Butir Soal
1.

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Iteman
Berdasarkan hasil analisis butir soal menggunakan Iteman maka dari 20
butir soal pilihan ganda, yang siap digunakan berjumlah 13 butir soal,
yaitu soal nomor 4, 5, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20.
Sedangkan butir soal yang harus diperbaiki untuk digunakan adalah
nomor 2, 9, 11, dan 13. Jadi butir soal yang tidak digunakan adalah
nomor 1, 3, dan 10.

2. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Anates
Berdasarkan hasil analisis butir soal menggunakan Anates maka dari 20
butir soal pilihan ganda, yang siap digunakan berjumlah 11 butir soal,
yaitu soal nomor 4, 5, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, dan 18. Sedangkan
butir soal yang harus diperbaiki untuk digunakan adalah nomor 2, 9, 11,
13, 19, dan 20. Jadi butir soal yang tidak digunakan adalah nomor 1, 3,
dan 10.

4.1.3 Hasil Analisis kualitatif Butir Soal

18

Berdasarkan analisis kualitatif dapat disimpulkan bawah terdapat
beberapa siswa yang tidak dapat mengerjakan soal dengan benar
dikarenakan beberapa hal, yaitu :
1. Beberapa siswa kurang teliti dan mudah terkecoh dengan tanda −
pada operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.

2. Beberapa siswa belum paham tentang operasi pemangkatan pada
bentuk aljabar.
3. Beberapa siswa kurang teliti dalam menyelesaikan soal tentang
operasi pembagian suku banyak pada bentuk aljabar.
4. Beberapa siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Mungkin
dikarenakan waktu yang sudah hampir selesai.
5. Sebagian besar siswa belum bisa menalar soal cerita dengan baik,
siswa masih mengalami kesulitan untuk menentukan model
matematika

yang

merupakan

bentuk

aljabar

dari

sebuah

permasalahan yang bertemakan permen dan kelereng.
6. Siswa kurang teliti dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah
sehingga terkecoh dengan soal dan pilihan jawaban.

4.2 Saran
Berdasarkan pengalaman dalam proses uji coba dan pengolahan serta
penganalisisan data, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1.

Perlu diberikan motivasi yang lebih kepada siswa agar siswa lebih
bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes yang diberikan.

2.

Butir soal yang dibuat sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan ratarata siswa.

3.

Perlu dilakukan revisi dan penelitian kembali butir-butir yang masih
harus direvisi.

4.

Karena pentingnya analisis butir, sebaiknya guru melakukan analisis
butir pada tiap tes yang diberikan kepada siswa sehingga guru dapat
mengetahui kualitas butir yang
kemampuan siswa.

19

dibuat untuk disesuaikan dengan

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2006, ”Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ”. Jakarta: Bumi Aksara.

20

Lampiran
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7

: Analisis Butir Soal dengan Iteman dan Anates
: Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian
: Soal Asli
: Form Lembar Jawaban
: Soal Revisi
: Pembahasan dan Kunci Jawaban
: Rekap Nilai SMPN 21 Semarang VIIA

21