T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap Interaksi Sosial Siswa Kelas X SMK Kristen BM (Bisnis dan Manajemen) Salatiga Tahun Ajaran 20172018 T1 BAB I

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar belakang
Modern sebuah kata yang tak asing lagi di telinga masyarakat saat ini,
perkembangan zaman yang sangat pesat ini menjadikan dimana masa sekarang
disebut masa millenium, masa dimana alat-alat untuk membantu pekerjaan manusia
yang semakin canggih. Alat-alat elektronik yang semakin canggih digunakan untuk
menunjang kebutuhan manusia, yakni untuk kebutuhan pekerjaan rumah tangga, alat
transportasi, bahkan kebutuhan manusia untuk berkomunikasi. Berkomunikasi
dijaman modern saat ini tidak mengenal adanya batas orang-orang saling terhubung
satu sama lain bahkan yang berbeda tempat dan berada dijarak yang sangat jauh
sekalipun tanpa adanya batas, dengan adanya alat komunikasi yang canggih seperti
smartphone.

Hassan
memungkinkan

(1999)

mengemukakan


terjadinya

transformasi

teknologi
berskala

komunikasi
luas

dalam

cenderung
kehidupan

manusia.Transformasi tersebut telah memunculkan perubahan dalam berbagai pola
hubungan antar manusia(patterns of human communication), yang pada hakikatnya
adalah interaksi antar pribadi (interpersonal relations). Pertemuan tatap muka (face to
face) secara berhadapan dapat dilaksanakan dalam jarak yang sangat jauh melalui


tahap citra (image to image).
Gawai (bahasa Inggris: gadget) adalah suatu peranti atau instrumen yang

memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih
1

dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya seperti laptop, notebook,
dan salah satunya adalah smartphone. Menurut Gary B, Thomas J & Ministy,(2007)
Smartphone adalah telepon yang menyediakan fungsi personal Digital Assistant
(PDA), seperti fungsi kalendar, buku agenda, buku alamat, kalkulator, dan catatan,
serta fasilitas internet connection yang bisa menghubungkan pengguna dengan dunia
maya seperti melalui media sosial dan lain-lain. Melalui media sosial ini, manusia
bisa berinteraksi dengan banyak orang sekaligus, seperti melalui fitur obrolan grup,
dan lain-lain. Ada juga fitur video call yakni berupa interaksi langsung dengan orang
jarak jauh melalui video.
Smartphone merupakan suatu alat yang sangat banyak kegunannya mulai dari

game, sosial media, dan fitur-fitur yang dapat mengisi waktu luang yang lainya,
dengan terdapatnya banyak fitur untuk menunjang pekerjan manusia. Banyak orang

menjadi terlena dengan kecanggihan smartphone tersebut. Sebagian orang lebih
senang dengan smartphonenya daripada berinteraksi dengan orang lain dengan
lingkungan sosial.
Kepedulian sosial manusia sekarang mulai terkikis dan sedikit demi sedikit
mulai berkurang. Sekarang banyak dilihat bahwa kepedulian sosial masyarakat mulai
memudar, saat ini banyak terlihat masyarakat seperti gotong royong, saling bantu saat
bencana, saling sapa saat bertemu, saling berinteraksi saat berkumpul mulai
memudar. Dapat dilihat bahwa masa modern saat ini sangat berbanding terbalik
dengan jaman dulu. Sekarang teknologi malah di anggap sebagai manusia ketimbang
manusia. Akibatnya saat ini manusia sudah tidak memperdulikan lagi lingkungan
sosialnya, Bahkan waktu berkumpul dengan teman dan keluargapun banyak terlihat
2

orang – orang lebih asyik dengan smartphonenya ketimbang teman atau keluarga
yang ada disebelahnya.
Zaman sekarang khususnya dikalangan pelajar saat ini kalau tidak punya
smartphone dianggap orang jadul, dari siswa SD sampai Mahasiswa semua

kebanyakan sudah menggunakan smartphone. Pattiradjawane (2005) pernah
melakukan penelitian terhadap pemakaian dan penggunaan ponsel di Indonesia.

Hasilnya menunjukkan bahwa persentase terbesar pengguna ponsel berdasarkan usia
yaitu usia 15-24 tahun (31%), berdasarkan kota-desa yaitu kota (71%), dan
berdasarkan kota-desa pada lima pulau (Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan
Bali) yaitu kota (>55% dari masing-masing pulau). Sedangkan untuk perbandingan
berdasarkan masing-masing pulau tersebut persentase terbesar adalah pulau Jawa
(71%). Hal ini menunjukkan pengguna ponsel terbesar merupakan kelompok remaja
perkotaan terutama pada pulau Jawa. Berdasarkan Survey Siemens Mobile Lifestyle
III, menyebutkan bahwa 60% dari respondennya lebih senang mengirim dan

membaca SMS atau memainkan games ponselnya ditengah acara keluarga yang
dianggap membosankan (Nurudin, 2004).
Beberapa penelitian telah dikumpulkan oleh Badwilan (2004) mengenai
dampak dari penggunaan ponsel. Contoh penelitian pertama yaitu pada bulan
Februari 2002 jumlah layanan SMS yang dikirimkan mencapai 156 milyar; dan pada
bulan Maret jumlahnya bertambah menjadi 167 milyar. Dengan kata lain bahwa
pengguna ponsel telah menghabiskan uang sebesar 165,5 milyar untuk mengirimkan
layanan SMS saja. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan ponsel yang semula

3


dimaksudkan untuk mempermudah pembicaraan dan menekan biaya pengeluaran,
justru terkadang menjadi hal sebaliknya.
Kumpulan penelitian Badwilan yang menunjukkan dampak negatif dari
penggunaan ponsel lainnya yaitu menonjol pada aspek psikologis dan sosial.
Banyaknya peredaran gambar-gambar maupun video-video porno sekarang ini sudah
dianggap hal biasa dalam lalu lintas data komunikasi melalui ponsel. Selain itu
adanya pesan SMS yang memberikan kesan rasisme dan unsur-unsur SARA
didalamnya dapat mengancam serta merusak kehidupan interaksi masyarakat atau
kelompok tertentu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa smarthphone mempengaruhi interaksi
sosial, seperti penelitian yang dilakukan oleh Bayu Firdaus, (2015) Dampak
Penggunaan Smartphone terhadap Interaksi Sosial di Kalangan Mahasiswa Jurusan
Sosiologi Agama, Fakultas Usuluddin dan Pemikiran Islam. Smartphone dilengkapi
dengan fitur-fitur sosial media yang dijadikan sebagai perantara dalam berinteraksi
dengan sesama. Selain itu, para mahasiswa juga menggunakan smartphone sebagai
salah satu penunjang media pembelajaran. Smartphone dapat mempengaruhi proses
interaksi sosial mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama. Smartphone menjadikan para
mahasiswa malas untuk bersilaturrahim, baik dengan teman maupun keluarganya,
mereka lebih suka berinteraksi melalui fitur sosial media yang ada dalam smartphone
daripada berinteraksi secara langsung. Smartphone dapat menghilangkan rasa

solidaritas dan rasa hormat mereka kepada sesama, bahkan kepada yang lebih tua,
karena mereka tidak menghargai temannya saat diajak berinteraksi.

4

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ina Astari Utaminingsih, (2006)
tentang dampak penggunaan ponsel pada remaja terhadap interaksi sosial remaja
SMU 68 Salemba Jakarta Pusat, DKI Jakarta menemukan hasil bahwa penggunaan
ponsel tidak mempengaruhi interaksi remaja secara tatapmuka, interaksi remaja
kurang tidak hanya saja disebabkan oleh penggunaan ponsel yang tinggi akan tetapi
disebabkan oleh beberapa faktor lain yaitu karakteristik remaja seperti semakin tinggi
beban akademik, mulai mengkonsumsi media-media massa atau tekhnologi yang
tinggi serta cenderung lepas dengan lingkungan sosial keluarganya. Dengan begitu
terlihat bahwa memang kelompok usia remaja cenderung kurang interaksi secara
tatap muka dengan lingkungan sosialnya.
Berlawanan dengan teori yang dikemukakan oleh Budayatna (2005) yang
mengemukakan bahwa bentuk pendekatan komunikasi yang paling ideal adalah yang
bersifat transaksional, dimana proses komunikasi dilihat sebagai suatu proses yang
sangat dinamis dan timbal balik. Disini Budyatna melihat bahwa dengan munculnya
penggunaan ponsel mempengaruhi proses yang transaksional tersebut. Seringkali

komunikasi yang dinamis dan timbal balik dirasakan menurun kualitas dan
kuantitasnya pada interaksi tatap muka. Terdapat banyak fenomena dimana tidak
jarang individu lebih memilih memainkan atau menggunakan ponselnya, meskipun ia
berada ditengah-tengah suatu kegiatan atau sosialisasi dengan orang-orang
disekitarnya.
Melihat latar uraian belakang diatas , maka peneliti mengadakan penelitian
yang berjudul pengaruh penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial siswa

5

kelas X SMK Kristen BM (Bisnis Dan Manajemen) Salatiga dilakukan untuk
mengkaji pengaruh smartphone terhadap interaksi sosial siswa.
Penelitian ini akan dilakukan di SMK Kristen BM Salatiga. peneliti memilih
siswa kelas X SMK Kristen BM (Bisnis Dan Manajemen) Salatiga dikarenakan
siswa siswa kelas X SMK Kristen BM (Bisnis Dan Manajemen) Salatiga merupakan
sekolah yang siswanya tergolong menengah keatas dan terletak di perkotaaan,
sehingga dapat diasumsikan mayoritas siswanya sudah menggunakan smartphone.
Selain itu menurut wawancara dari guru Bimbingan dan Konseling SMK Kristen BM
Salatiga. Sebagaian besar muridnya sangat terikat dengan smartphone mereka selalu
membawa smartphone dan memainkanya saat disekolah tentunya pada saat jam

istirahat. Mereka lebih senang memainkan smartphonenya di depan kelas, di kantin
dan di taman sampai-sampai mereka lupa ada teman disebelahnya, hal ini yang
menjadi dasar penilitian ini dilakukan di SMK Kristen BM Salatiga melihat fakta
yang ada dilapangan. Melihat bahwa siswa SMK Kristen BM Salatiga terikat dengan
smartphonenya ketimbang interaksi dengan temanya.

1.2 Rumusan masalah
Adakah pengaruh yang signifikan antara penggunaan smartphone terhadap
interaksi sosial siswa kelas X SMK Kristen BM (Bisnis Dan Manajemen) Salatiga
Tahun ajaran 2017/2018?
1.3 Tujuan penelitian
Mengetahui signifikansi pengaruh penggunaaan smartphone terhadap
interaksi sosial siswa kelas X SMK Kristen BM (Bisnis Dan Manajemen) Salatiga
Tahun 2017/2018.
6

1.4 Manfaat teoretis dan praktis
Dari penelitian ini terdapat dua manfaat , manfaat tersebut dibedakan menjadi
manfaat teoretis dan manfaat praktis, adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi perkembangan
studi komunikasi yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan smartphone
terhadap interaksi sosial siswa sebagai referensi penelitian-penelitian di masa
datang terhadap industri informasi dan komunikasi.
2. Manfaat praktis
Memberikan masukan kepada pengguna smartphone terkait dengan pengaruh
negatif yang ditimbulkan apabila tidak bijak dalam memanfaatkan kemajuan
tekhnologi terutama bagi kehidupan sosial.
1.5.

Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian dibagi menjadi 5 bab, yaitu :
Bab I, Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II, Landasan Teori berisi tentang teori yang melandasi yaitu
mengenai interaksi sosial, penggunaan smartphone, pengaruh penggunaan
smartphone terhadap interaksi sosial, penelitian yang relevan dan hipotesis.
Bab III, Metode Penelitian berisi tentang jenis penelitian, variabel
penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, teknik pengumpulan
data, uji validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data.


7

Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi deskripsi subjek
penelitian, pelaksanaan penelitian, deskripsi hasil penelitian, uji hipotesis dan
pembahasan.
Bab V, Penutup berisi simpulan dan saran.

8