T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Mobile Device dengan Evernote dan Model CIRC untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa T1 Full text

Penerapan Mobile Device dengan Evernote dan Model
CIRC untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh :
Markulata Arianti
NIM: 702010096
Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2015

Penerapan Mobile Device dengan Evernote dan Model (CIRC)
untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa
1


Markulata Arianti 2Krismiyati, Spd., M.A.

Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)702010096@student.uksw.edu2)Krismi@staff.uksw.edu
Abstract
The purpose of this study is to know the student’s activities using mobile
device and Evernote as media with Cooperative Intregated Reading And
Composition (CIRC) as a methodin information technology subject.
The research is using an eksperimental method Quasi Experimental Design ,
Nonequivalent Control Group Design. The population in this study are students of
SMAN 1 Tengaran and the sampling is XII science 2 with the number of students
38 people. the results from eksperiment classsroom activities are 66,67% in
eksperiment class and 37,50% for control class after treatment using CIRC
method with Evernote as media.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dengan
penerapan mobile device menggunakan Evernote sebagai media dan Cooperative

Intregated Reading and Composition (CIRC) sebagai model pembelajaran pada
mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen yaitu Quasi Experimental
Design, Nonequivalent Control Group Design , dengan populasi siswa SMA 1
Tengaran dan sampel penelitian kelas XII IPA 2 dengan jumlah siswa sebanyak
38 orang. Hasil dari observasi keaktifan siswa 66,67% di kelas eksperimen dan
37,50% di kelas kontrol, setelah dilakukan treatment menggunakan model CIRC
dengan media Evernote.

Kata Kunci : Aktivitas siswa, media pembelajaran, mobile device, CIRC,
Evernote
1)

2)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik
Informatika dan Komputer, Universitas Kristen SatyaWacanaSalatiga
Staff Pengajar Fakultas TeknologiInformasi, Universitas Kristen
SatyaWacanaSalatiga
ii


iii

iv

v

vi

vii

Penerapan Mobile Device dengan Evernote dan Model (CIRC) untuk
Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa
1

Markulata Arianti 2Krismiyati, Spd., M.A.

Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)702010096@student.uksw.edu2)Krismi@staff.uksw.edu
Abstract
The purpose of this study is to know the student’s activities using mobile device and
Evernote as media with Cooperative Intregated Reading And Composition (CIRC) as a
methodin information technology subject.
The research is using an eksperimental method Quasi Experimental Design, Nonequivalent
Control Group Design. The population in this study are students of SMAN 1 Tengaran and
the sampling is XII science 2 with the number of students 38 people. the results from
eksperiment classsroom activities are 66,67% in eksperiment class and 37,50% for control
class after treatment using CIRC method with Evernote as media.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dengan penerapan mobile
device menggunakan Evernote sebagai media dan Cooperative Intregated Reading and
Composition (CIRC) sebagai model pembelajaran pada mata pelajaran teknologi informasi
dan komunikasi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen yaitu Quasi Experimental Design,
Nonequivalent Control Group Design , dengan populasi siswa SMA 1 Tengaran dan sampel
penelitian kelas XII IPA 2 dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang. Hasil dari observasi
keaktifan siswa 66,67% di kelas eksperimen dan 37,50% di kelas kontrol, setelah dilakukan
treatment menggunakan model CIRC dengan media Evernote.


Kata Kunci : Aktivitas siswa, media pembelajaran, mobile device, CIRC, Evernote
1)

2)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan
Komputer, Universitas Kristen SatyaWacanaSalatiga
Staff Pengajar Fakultas TeknologiInformasi, Universitas Kristen SatyaWacanaSalatiga

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi dan media komunikasi yang berkembang pesat
saat ini mempengaruhi seluruh aktivitas kehidupan manusia, tak terkecuali
pendidikan. Integrasi antar teknologi dan pembelajaran dapat dilakukan
melalui pemanfaatanmobile device sebagai alat bantu dalam proses belajar
mengajar, banyak aplikasi didalam gadget yang dapat diakses dan
digunakan dalam pembelajaran baik yang bersifat online maupun offline.
Banyaknya siswa yang memiliki gadget/mobile device membuat pihak
sekolah serta guru kewalahan dan hal ini sedikit menimbulkan
kekhawatiran, dengan melarang peserta didik menggunakan gadget dikelas

menghilangkan kesempatan para guru untuk memaksimalkan pemanfaatan
gadget[1].
Hasil observasi yang didapat pada mata pelajaran TIK sebelum
penelitian menunjukkan bahwa selama proses belajar mengajar
berlangsung siswa kurang memperhatikan ketika guru memberikan
penjelasan dan materi, siswa cenderung sibuk dengan smartphone, tab dan
laptop. Sejauh ini SMAN 1 Tengaran tidak melarang siswa untuk
membawa gadget di sekolah, namun demikian integrasi antara perangkat
teknologi dalam proses belajar mengajar belum dilakukan.
Pemanfaatan mobile device dapat membantu guru dalam semua
aktivitas pembelajaran seperti menyampaikan materi, memberi tugas-tugas
dan dapat pula menarik minat belajar, meningkatkan hasil belajar siswa
serta memudahkan siswa memahami materi dan belajar menjadi aktivitas
yang menyenangkan. Instruksi, materi pelajaran, proses belajar mengajar
serta evaluasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat sehingga
pembelajaran menjadi lebih aktiv dan kolaboratif. Inovasi belajar
diperlukan pada pendidikan, selain tujuan utama pembelajaran tercapai,
siswa tidak hanya belajar materi pelajaran serta sibuk sendiri. Proses
belajar mengajar berfokus pada pembelajaran siswa (student centered)
bukan pada guru (teacher center), siswabelajar bagaimana bertanggung

jawab, bekerja sama (kolaboratif), bersosialisasi dan menyampaikan
informasi (berkomunikasi) secara baik dan benar serta guru dapat
memaksimalkan sumber daya yang siswa miliki.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
penerapan mobile device dengan pemanfaatan Evernote sebagai media
dengan CIRC sebagai model pembelajaran terhadap aktivitas belajar
siswa. Penerapan Evernote dalam kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran TIK dilakukan untuk membantu siswa dengan mudah mengingat
materi pelajaran dengan menggunakan fasilitas yang disediakan Evernote.
Siswa dapat membuat catatan-catatan kecil selama pembelajaran
berlangsung, membaca kembali catatan-catatan yang dibuat,berdiskusi
serta membagikan apa yang mereka tulis dan temukan dimanapun,
kapanpun selama terhubung dengan jaringan internet.
Setelah studi kasus ini dilaksanakan penerapan mobile device
dengan menggunakan Evernote dalam kegiatan belajar mengajar tidak

1

hanya dalam mata pelajaran TIK saja, tetapi dapat juga diterapkan pada
mata pelajaran lainnya.

2. Tinjauan Pustaka
Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiawati dalam Pengembangan
Mobile Learning Berbasis Moodle Sebagai Daya Dukung Pembelajaran
Fisika di SMA menunjukkan bahwa, respon peserta didik terhadap mlearning yang telah dikembangkan pada uji coba lapangan skala kecil
termasuk kategori setuju (S) 71,05 % dan skala besar termasuk kategori
sangat setuju (SS) 76,01% . Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa mlearning layak digunakan sebagai salah satu media pembelajaran mandiri,
yang dapat dilakukan secara kelompok maupun individu[2].
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati, Clavin dan
Yustina dalam “Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris
Secara Self-Learning Pada Sistem Operasi Android ”, respon positif dari
pengguna merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai tujuan.
Respon positif merupakan penentu keberhasilan dari penelitian sehingga
aplikasi yang mereka kembangkan dapat meningkatkan kemampuan
pengguna dalam mempelajari Business English,dengan adanya fitur voice
recognition membantu pengguna berlatih pelafalan kata bahasa Inggris[3].
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dalam
“Penggunaan Mobile Learning Berbasis Web dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Ranah Kognitif pada Mata Pelajaran TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi)”. Terdapat perbedaan signifikan antara

sebelum dan sesudah penggunaan mobile learning terhadap hasil belajar
siswa di ranah kognitif aspek remembering (mengingat), understanding
(memahami),aplication (menerapkan) dan respon yang positif dari siswa
terhadap media mobile learning berbasis web yang digunakan sebagai
perlakuan[4].
Persamaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu yaitu,
menggunakan mobile learning dalam pembelajaran. Perbedaan dari
penelitian terdahulu adalah menggunakan evernote sebagai media dan
CIRC sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar
siswa.
Mobile Device
Mobile device adalah perangkat teknologi atau yang biasa dikenal dengan
perangkat genggam adalah perangkat komputasi yang berukuran
kecil/saku yang mempunyai tampilan layar yang dapat di sentuh (touch
screen) serta papan tuts (keyboard) mini[5].Pemanfaatan perangkat
teknologi dalam pembelajaran menjadikan proses belajar menjadi lebih
interaktif, kolaboratif, mudah dan cepat (efisien waktu).
Cooperative Intregated Reading And Composition (CIRC)
CIRC dikembangkan pertama kali oleh Stevens dkk. (1987), metode ini
dikembangkan sebagai metode pembelajaran terpadu. Dalam CIRC setiap

siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok, menyampaikan ide-ide
dalam memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas sehingga

2

pemahaman dalam pengalaman belajar terbentuk dan interaksi siswa
terhadap lingkungan terjalin.Adapun langkah-langkah penerapan CIRC
menurut Stevens, dkk. (1991):
(1)guru membentuk kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari
4 siswa; (2) guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran;
(3) siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok
kemudian memberikan tanggapan terhadap wacana yang ditulis pada
lembar kertas; (4) siswa mempresentasikan/membaca hasil diskusi
kelompok; (5) guru memberikan penguatan (reinforcement); (6) guru dan
siswa bersama-sama membuat kesimpulan[6].
Evernote
Evernote merupakan aplikasi yang menyediakan fitur-fitur yang otomatis
tersinkronkan disemua device/perangkat teknologi. Fitur-fitur yang
tersedia memungkinkan pengguna mengambil, menelusuri, mencari dan
mengedit catatan dengan menggunakan smartphone, tablet, komputer dan

web[7].
Perkembangan teknologi, sosial dan aspek lainnya tak dapat
dipungkiri mempengaruhi peserta didik saat ini, untuk itu guru diharapkan
mampu mengembangkan pembelajaran yang aktiv dan menyenangkan.
Salah satunya adalah menggunakan media pembelajaran dalam proses
kegiatan belajar mengajar, yang dapat dilakukan di kelas maupun di luar
kelas.
Segala bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk
mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar dan tidak
terjadi verbalisme disebut media pembelajaran [8]. Adapun klasifikasi dan
karakteristik dari media pembelajaran adalah: (1) Alat-alat visual yang
dapat dilihat, (2) alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar,
(3) alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, (4) dramatisasi, bermain peran,
sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya [9].
Selain karakteristik dan klasifikasi, media pembelajaran juga
mempunyai manfaat-manfaat untuk membantu proses pembelajaran.
Manfaat-manfaat media pembelajaran antara lain : (1) penyimpanan materi
dapat diseragamkan, (2) proses pembelajaran lebih jelas dan menarik, (3)
proses pembelajaran lebih interaktif, (4) efisiensi dalam waktu dan tenaga,
(5) meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. (6) memungkinkan proses
belajar dilakukan dimana saja dan kapan saja, (7) media dapat
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, (8)
mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif [10].
Alasan pemilihan Evernote oleh peneliti sebagai media
pembelajaran adalah, karena Evernote memenuhi karakteristik media
pembelajaran yang bersifat visual, yaitu yang dapat dilihat. Dapat
digunakan untuk menyimpan materi, tampilannya yang interaktif yang
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
sesuai dengan manfaat media pembelajaran yang ada. Selain itu, apapun
bentuk media pembelajaran tersebut ketika seorang guru dapat merancang

3

dan mengaplikasikannya dapat membantu siswa dan guru dalam proses
pembelajaran.
Evernote juga bukan hanya media untuk mengingat sesuatu, tetapi
dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada dapat juga untuk berbagi
informasi dan hasil temuan/penelitian dengan orang lain dan tentu saja hal
ini membuat kegiatan belajar mengajar lebih interaktif dan kolaboratif
antarsiswa, serta siswa dan guru. Catatan yang dibuat dengan
menggunakan Evernote dapat dibagikan lewat Evernote sendiri dan juga
lewat email, media sosial, dan web, meskipun penerimanya bukan
pengguna Evernote.
Aktivitas Siswa
Dalam belajar, aktivitas belajar diperlukan karena prinsip belajar adalah
berbuat. Tingkah laku melalui kegiatan berpikir dan berbuat, dimana
aktivitas tersebut merupakan bagian yang sangat penting dalam proses
belajar-mengajar (learning by doing). Tanpa aktivitas proses belajar
mengajar tidak akan berlangsung dengan baik. Dilihat dari sudut pandang
kejiwaan yang menjadi fokus adalah komponen manusia yang melakukan
aktifitas belajar mengajar yakni, siswa dan guru[11].
Jenis aktivitas yang dilakukan oleh siswa disekolah karena sekolah
merupakan pusat belajar dan mengembangkan aktivitas:
1. Visual activities, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi,
percobaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities,menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, mendengarkan:uraian, percakapan, pidato,
musik, diskusi.
4. Writing activities, menulis cerita, kaarangan, menyalin, angket,
laporan.
5. Drawing activities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities, percobaan, bermain, berkebun, berternak,
mereparasi.
7. Mental activities, menanggapi, memecahkan masalah, mengambil
keputusan, menganalisis.
8. Emotional activities, gembira, bosan, bersemangat, gairah, berani,
tenang, gugup[12].
3. Metode Penelitian
Rancangan penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah, penelitian
kuantitatif, dengan menggunakan metode penelitian eksperimen yaitu
Quasi Experimental Design , Nonequivalent Control Group Design [13].
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA
Negeri 1 Tengaran, yang terdiri dari 4 kelas. Kelas XII IPA 2 merupakan
kelompok siswa yang diberi perlakuan/treatment dengan pendekatan
komunikatif model pembelajaran CIRC dan Evernote sebagai media
pembelajaran. Untuk kelas kontrolnya yaitu, kelas XII IPA 3
menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional tanpa Evernote dan
model pembelajaran CIRC. Prosedur penelitian terbagi menjadi beberapa

4

tahap, yaitu: 1) persiapan, 2) pelaksanaan, 3) pengolahan data hasil
penelitian, rinciannya sebagai berikut:

No
1.

2.

3.

Tabel.2 Tahap-Tahap Penelitian Eksperimen
Tahap
Kegiatan
Tahap persiapan
a. Mengurus surat izin penelitian, observasi
ke sekolah, mengidentifikasi masalahmasalah,
studi
kepustakaan
dan
pendahuluan yang berkaitan dengan topik
dan masalah penelitian.
b. Menentukan populasi dan sampel,
membuat
rencana
pmbelajaran,
mempersiapkan
media
pembelajaran
(Evernote), membuat instrumen penelitian,
mengidentifikasi prosedur pengumpulan
data, dan menentukan hipotesis.
Tahap pelaksanaan
a. Memberikan tes awal (pretest) kepada
kelas-kelas yang akan dijadikan kelas
penelitian (treatment), treatment kepada
kelas eksperimen dengan menggunakan
metode pembelajaran CIRC dengan media
Evernote, dan kelas kontrol dengan
pembelajaran konvensional, memberikan
tes akhir (post-test) pada kelas eksperimen
maupun kontrol.
b. melakukan wawancara kepada beberapa
siswa tentang treatment, model, media,
proses serta apa saja pengalaman belajar
yang didapat selama pembelajaran
berlangsung. Memberikan kusioner untuk
melihat pendapat siswa secara keseluruhan
tentang seluruh aspek treatment.
Tahap pengolahan data
Melakukan
analisis
data,
berupa
hasil penelitian
pengolahan data pre-testdan post-test, dan
data lainnya. Membandingkan hasil yang
didapat sebelum dan setelah treatment
dilakukan, apakah terdapat peningkatan
terhadap aktifitas siswa atau pengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Kesimpulan
hasil yang didapat dari keseluruhan
instrumen data yang digunakan. Membuat
laporan penelitian.

5

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar observasi, kuisioner, wawancara, dokumentasi dan tes.
Tabel.3Lembar Observasi Keaktivan Siswa
No

INDIKATOR/ASPEK YANG
DIAMATI

DILAKUKAN
YA

TIDAK

1. Persiapan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran
2. Mengikuti
instruksi
yang
diberikan oleh guru
3. Konsentrasi
siswa
dalam
mendengarkan petunjuk guru
4. Perhatian siswa ketika guru
menjelaskan
materi
dan
penggunaan media
5. Memahami
materi
dan
penggunaan media
6. Perhatian siswa saat teman
bertanya dan berpendapat
7. Keaktifan siswa menanggapi
pertanyaan dari guru maupun
antarsiswa
8. Keaktifan siswa bertanya kepada
guru apabila menemui kesulitan
Cara menghitung posentase keaktifan siswa kelas eksperimen berdasarkan
lembar observasi adalah sebagai berikut:
Jumlah skor ideal (kriterium) = 1x8x6=42 (seandainya semua skor 1)
Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian = 32
Skor tertinggi= 1
Skor terendah= 0
Jumlah butir soal = 8
Cara menghitung keseluruhan posentase keaktifan siswa berdasarkan lembar
observasi adalah sebagai berikut:
Jumlah skor ideal (kriterium) = 1x8x1= 8 (seandainya semua skor 1)
Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian=3
Skor tertinggi= 1
Skor terendah= 0

6

Jumlah butir soal = 8
Jumlah kelompok =1
Setelah dilakukan penghitungan skor maka hasil akhirnya ditentukan dengan
prosentase kriteria, dengan prosentase kriteria sebagai berikut:
75%- 100% =Sangat tinggi
50%- 74,99% =Tinggi
25%- 49,99% =Sedang
0%- 24,99% =Rendah
Jawaban YA jika siswa melakukan apa yang ada diindikator dan jawaban TIDAK
jika siswa tidak melakukan apa yang ada diindikator/aspek yang diamati[13].
Untuk mengetahui pendapat untuk mengetahui respon dan tingkat keaktifan siswa
terhadap treatment yang diberikan di kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajara CIRC dan menggunakan Evernote sebagai media pembelajaran maka
diberikan kuisioner kepada siswa.
Tabel.4 Pertanyaan Kuisioner
No
Pertanyaan
Skor
1. Sekolah dan guru melarang siwa STS TS
S
mengunakan mobile device selama
1
2
3
kegiatan belajar mengajar
2. Keberadaan mobile device mengganggu
konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar
mengajar
3. Siswa menggunakan mobile device hanya
untuk ber-media sosial
4. Siswa dan guru sudah memanfaatkan
mobile
device
dalam
kegiatan
pembelajaran
5. Penggunaan mobile device di dalam kelas
membantu siswa dan guru dalam kegiatan
belajar mengajar
6. Belajar
menjadi
aktifitas
yang
menyenangkan dengan memanfaatkan fitur
dan aplikasi yang ada di mobile device
7. Internet merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari mobile device
8. Tanpa internet penggunan dan fitur-fitur
yang terdapat di mobile device tidak bisa di
pakai secara maksimal
9. Penggunaan internet dan mobile device
membantu siswa mencapai hasil KKM
sekolah
10. Tampilan Evernote menarik dan interaktif
11. Evernote dapat digunakan oleh siswa dan
7

SS
4

guru
12. Fitur yng ditawarkan Evernote dapat di
gunakan di mana saja, kapan saja dan oleh
siapa saja
13. Fitur yang ada di Evernote membantu
dalam kegiatan belajar mengajar
14. Penggunaan Evernote dapat meningkatkan
hasil belajar siswa
15. Evenote merupakan aplikasi yang harus
dipasang di mobile device siswa dan guru
Keterangan:
SS
= Sangat Setuju Sekali diberi skor 4
S
= Sangat Setuju diberi skor 3
TS
= Setuju diberi skor 2
STS = Tidak setuju diberi skor 1[13].
Untuk wawancara, peneliti melakukan wawancara kepada
responden mengenai pengalaman belajar dengan memanfaatkan mobile
device yang mereka miliki, bagaimana setting-an kelas yang ada,
kesulitan/hambatan yang dirasakan, kesan selama proses treatment, kritik,
saran dan harapan baik untuk peneliti, guru serta sekolah.
4. Hasil dan Pembahasan
Pembelajaran kelas eksperimen dan kontrol dilaksanakan diruang
kelas, bukan di ruang lab komputer karena lab komputer sedang dalam
perbaikan oleh pihak sekolah. Hal ini tentu saja menjadi hambatan bagi
peneliti karena ada beberapa hal yang perlu dijelaskan menggunakan
fasilitas LCD yang kemudian dijelaskan secara manual. Pertemuan
dilaksanakan sebanyak tiga kali pada masing-masing kelas, satu kali
perkenalan dan memberikan pre-test, pertemuan kedua treatment pada
kedua kelas. Pertemuan ketiga, jam pelajaran pertama menyampaikan
materi, dan pada jam ke-dua refleksi, ucapan terimakasih atas kooperatif
siswa dan pemberian post-test.
Pada pertemuan pertama, peneliti belum menerapkan perlakuan
kepada kedua kelas, tetapi memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
penelitian. Konsep dari model dan media yang akan digunakan, meminta
partisipasi aktif siswa selama treatment yang akan di lakukan pada kelas
eksperimen. Sedangkan kelas kontrol akan diberikan perlakuan biasa
(konvensional), kemudian peneliti memberikan soal pre-test
yang
nantinya akan di jadikan patokan awal nilai ke dua kelas.
Pada kelas eksperimen siswa diminta untuk memasang Evernote di
smartphone, tab maupun di laptop mereka karena selain tidak bisa
menggunakan lab komputer, model pembelajaran ini memanfaatkan
mobile device/gadget yang siswa miliki.
Pertemuan selanjutnya, dikelas eksperimen peneliti memeriksa
kelengkapan media dan siswa sebelum treatment dilakukan, hasilnya ada
beberapa siswa yang belum siap baik dari segi media dan perangkat

8

teknologi. Setelah berkoordinasi dengan guru kelas peneliti kemudian
menunda treatment untuk kemudian membantu siswa yang belum siap dan
menanyakan hambatan apa yang mereka alami sehingga tidak bisa
menyiapkan media yang akan digunakan. Karena waktu tidak cukup,
kemudian peneliti berkoordinasi dengan ketua kelas untuk mengkoordinir
kelas melakukan pemasangan/peng-install-an Evernote dan menyiapkan
perangkat yang akan digunakan, serta meminta bantuan kepada guru kelas
mengawasi dan membantu selama kegiatan berlangsung. Hasilnya, siswa
lebih mudah bekerja sama dengan peneliti yang notabene wanita, dan
siswi lebih mudah bekerjasama dengan guru kelas yang notabene laki-laki.
Ini menunjukkan bahwa faktor gender juga berpengaruh terhadap respon
siswa selain faktor-faktor yang ada pada umumnya.
Pada kelas kontrol karena pada pertemuan sebelumnya yaitu
pertemuan pertama, penulis sudah menjelaskan konsep dan tujuan
pembelajaran serta karena treament yang diberikan tidak sama dengan
kelas eksperimen, kegiatan belajar dapat langsung dilaksanakan sesuai
dengan RPP. Bagian awal, peneliti mengucapkan salam, ketua kelas
memimpin do’a, dan kemudian absensi siswa. Menjelaskan tujuan belajar
dan apa saja yang akan dicapai selama pembelajaran dan kemudian
menjelaskan materi, siswa mencatat penjelasan dan bertanya apabila ada
hal yang kurang jelas dan perlu diulang. Akhir pelajaran, bersama-sama
merangkum dan membuat kesimpulan dari materi yang sudah
disampaikan.
Pada pertemuan ketiga untuk kelas kontrol penulis sudah dapat
memberikan post-test, karena materi dan kegiatan pembelajaran sudah
memenuhi target. Sedangkan pada kelas eksperimen baru dilaksanakan
treatment. Berikut merupakan langkah-langkah penerapan model CIRC
dan Evernote.

No
1.

2.

3.

Tabel.5 Langkah-Langkah Model CIRC
Langkah-Langkah Model Langkah-Langkah Model CIRC
CIRC
dengan Evernote
Guru
membentuk Siswa dibentuk kelompok yang
kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-5
masing-masing terdiri dari 4 orang.
siswa.
Guru memberikan wacana Penelitimemberikan wacana sesuai
sesuai
dengan
topik dengan topik pembelajaran kepada
pembelajaran.
kelompok yang sudah dibentuk.
Topik wacana dikirim melalui fitur
share kepada akun masing-masing
kelompok.
Siswa bekerja sama saling Pada tahap ini, setiap menemukan
membacakan
dan ide pokok masing-masing anggota
menemukan ide pokok kelompok mencatat ide-ide pokok
kemudian
memberikan dan tanggapan/pendapat mereka

9

tanggapan terhadap wacana menggunakan fitur catatan yang
yang ditulis pada lembar ada di Evernote, tidak mencatat di
kertas.
buku maupun selembar kertas dan
boleh mencoba fitur Evernote
lainnya.
Catatan yang ada di
Evernote
dilengkapi
dengan
fasilitas-fasilitas pengolah kata
pada umummnya seperti font, jenis
huruf, border dan lain sebagainya.
Pada proses diskusi beberapa
anggota kelompok, menggunakan
kertas mencatat hasil diskusi dan
pendapatnya di selembar kertas.
Kemudian mereka memfoto
catatan dengan menggunakan fitur
Quick Snapshot yang ada di
Evernote untuk disisipkan di
catatan hasil diskusi kelompok dan
menulis nama dengan fitur
handwriting.
4.

Siswa
Siswa
menggunakan
masingmempresentasikan/membaca masing
gadget/mobile
device
hasil diskusi kelompok.
mereka untuk membacakan hasil
kerja kelompok, dan menggunakan
fitur present Evernote untuk
mempresentasikan ide pokok dan
tanggapan/pendapat dari masingmasing anggota kelompok serta
membagikan catatan kelompok
menggunakan fitur share yang
dibagikan di akun facebook siswa.

5.

Guru
memberikan Setelah
kelompok
penguatan (reinforcement).
mempresentasikan hasil diskusi
mereka. Peneliti dan guru bersamasama memberikan penguatan,
penguatan yang diberikan oleh
peneliti terhadap hasil diskusi
siswa diperkuat dan diperjelas oleh
guru pengampu mata pelajaran,
yaitu pak Stefan.

6.

Guru dan siswa bersama- Kesimpulan, hasil diskusi antar
sama membuat kesimpulan. kelompok dikirim ke e-mail

10

peneliti dan guru melalui fitur
share
Evernote,
serta
menggunakan fitur audio Evernote
untuk kesimpulan yang kemudian
di sisipkan di catatatan Evernote.

Gambar 1. Proses Penerapan Evernote dan Model CIRC
Selama proses treatment berlangsung siswa antusias dan
memperhatikan instruksi yang diberikan, walaupun ada beberapa siswa
yang apatis tidak menjadi masalah karena tidak sampai mengganggu
proses treatment yang dilaksanakan. Pertemuan selanjutnya yaitu
pertemuan keempat di kelas eksperimen pelaksanaan tahap akhir yaitu
pemberian post-test, dan ucapan terimkasih kepada kelas yang sudah mau
bekerjasama dengan peneliti.

11

Tabel.6 Analisis Keaktivan Siswa
37,50%

Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol

66,67

Dari hasil analisis kelas kontrol dan eksperimen di dapat 66,67%
keaktifan siswa kelas eksperimen masuk ke kriteria tinggi dan 37,50 %
dari kelas kontrol masuk kriteria sedang dengan selisih jumlah sebanyak
29.17%. Berikut tabel observasi hasil lembar keaktivan siswa kelas
eksperimen dan kontrol.

Tabel.7 Hasil Lembar Observasi Keaktivan Siswa Kelas Eksperimen
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kelompok

Jumlah

1
2
3
4
5
6

(5:8)x100%=62,5%
(7:8)x100%=87,5%
(4:8)x100%= 50%
(6:8)x100%=75%
(6:8)x100%=75%
(4:8)x100%=50%

Jumlah skor hasil pengumpulan data = (32:48)x100= 66,67dari yang
diharapkan (100%)
Tabel. 8Hasil Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas Kontrol
No
Kelompok
Jumlah
1.

1

(3:8)x100= 37,50%

12

Jumlah skor hasil pengumpulan data = (3:8)x100= 37,50% dari yang
diharapkan (100%)
Penerapan model CIRC dan menggunakan Evernote sebagai media
pembelajaran membuat siswa antusias dan rasa ingn tahu meningkat dan
mepengaruhi tingkat keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung.
Interaksi antarsiswa, guru dan media terjadi selama proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Siswa aktif bertanya tentang materi dan media
sambil mencoba fitur-fitur yang ada di Evernote baik secara inividu
maupun kelompok serta menggunakan gadget yaitu smartphone, latop dan
tab. Hal ini menunujukkan bahwa penggunaan media, model CIRC
memberi pengaruh positif terhadap aktifitas belajar mengajar.
Respon baik positif maupn negatif yang ditunjukkan siswa selama
treatment berlangsung dapat disimpulkan bahwa, setiap siswa mempunyai
perilaku yang berbeda satu sama lain, hal ini dipengaruhi oleh faktor
bawaan yang diterima dari keturunan, pengalaman karena pengaruh
lingkungan, serta interaksi antar keduanya. Interaksi dengan lingkungan,
baik fisik, sosial, budaya, ekonomis, politis, keagamaan,kemanan dan lainlain melahirkan sifat-sifat dan membentuk kecakapan yang diperoleh[14].
Pemahaman pribadi siswa sangat berpengaruh dalam proses
pembelajaran, agar interaksi antarsiswa dan pendidik terjalin dengan baik
karena penyiapan, penyampaian, pelajaran serta pembimbingan kepada
siswa berbeda sesuai dengan tingkat pendidikan.
5. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, hasil analisis dan
pembahasan yang telah dipaparkan. Setelah dilakukan treatment yaitu
penerapan mobile device dengan Evernote dan model CIRC pada kelas
eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol. Aktivitas belajar
siswa dari hasil analisis kelas kontrol dan eksperimen di dapat 66,67%
keaktivan siswa kelas eksperimen masuk ke kriteria tinggi dan 37,50%
dari kelas kontrol masuk kriteria sedang dengan selisih jumlah sebanyak
29,17%. Disimpulkan bahwa respon keaktivan siswa dikelas eksperimen
lebih bagus dan siswa menjadi lebih proaktif dibandingkan dengan kelas
konvensional/kontrol.
6. Daftar Pustaka
[1]

Robledo, S Jhoanna. 2012. Mobile Learning: 6 Apps and Web
Tools

for

High

School

Students.

(Online)

http://www.edutopia.org/mobile-apps-for-high-schools. Diakses 14
Juni 2014.
[2]

Setiawati, Nopita. 2012. Pengembangan Mobile Learning (MLearning) Berbasis Moodle Sebagai Daya Dukung Pembelajaran

Fisika di SMA.

13

[3]

Kurniawati, Calvin dan Yustina. 2012. Pengembangan Aplikasi
Pembelajaran Bahasa Inggris Secara Self-Learning Pada Sistem
Operasi Android.

[4]

Wijayanti, Windi.2013. Penggunaan Mobile Learning Berbasis
Web dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif

pada Mata Pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
(Kuasi Eksperimen di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Bandung).
[5]

Trowbridge,

Tacy.

2014.

(Online)http://www.edutopia.org/blog/classroom-cloud-brightforecast-2020-tacy-trowbridge. Diakses 14 Juni 2014.
[6]

Huda,

Miftahul.

2013.

Model-Model

Pengajaran

dan

Pembelajaran. Isu-Isu Metodis dan Paragdimatis.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.
[7]

(Online) https://blog.evernote.com/. Diakses 14 Juni 2014.

[8]

Hanafiah dan Suhana.2010. Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: PT Refika Aditama.

[9]

Hamlik, O. 1989. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

[10]

Dayton, 2003. Depdiknas.

[11]

A.M., Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar .
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

[12]

Nasution, S. 2000. Didaktik Asas-Asas Mengajar . Jakarta: Bumi
Aksara.

[13]

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D . Bandung: Alfbeta.

[14]

Sukmadinata, Nana Syaodih.2003. Landasan Psikologi Proses
Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

14