Gambaran Kelelahan Kerja Pada Pekerja Harian Lepas (PHL) Bagian Afdeling Fanta di PT. Mutiara Agam Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam Tahun 2017

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Kelelahan Kerja

2.1.1

Definisi Kelelahan Kerja
Kata lelah (fatique) menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang

berbeda, tetapi semuanya berakibat pada penurunan daya kerja dan berkurangnya
ketahanan tubuh untuk bekerja. Kelelahan merupakan suatu mekanisme tubuh
(Suma‟mur, 2009). Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbedabeda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada hilangnya efesiensi
dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh (Tarwaka, 2004). Kelelahan
merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan
adalah ungkapan perasaan yang tidak enak secara umum, suatu perasaan yang
kurang menyenangkan, perasaan resah dan lelah yang menguras seluruh minat
dan tenaga (Anoraga, 2009).


Kelelahan adalah suatu perasaan yang kurang

menyenangkan hingga berpengaruh pada menurunnya kekuatan bergerak dan
akhirnya berpengaruh kepada menurunnya prestasi yang dicapai oleh individu
yang mengalami kelelahan (Ryna Parlyna dan Arif Marsal, 2013). Dari banyak
defenisi kelelahan diatas, secara garis besar dapat dikatakan bahwa kelelahan
kerja merupakan suatu pola yang timbul dari suatu keadaan, yang secara umum
terjadi pada setiap individu yang sudah tidak sanggup lagi melakukan aktivitasnya
(Sutalaksana, 2005).

7
Universitas Sumatera Utara

2.1.2

Jenis Kelelahan Kerja
Kelelahan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu berdasarkan

proses, waktu, dan penyebab terjadinya kelelahan.

a. Berdasarkan proses, meliputi :
1. Kelelahan otot (muscular fatique)
Kelelahan otot adalah suatu penurunan kapasitas otot dalam bekerja akibat
kontraksi yang berulang. Kontraksi otot yang berlangsung lama mengakibatkan
keadaan yang dikenal sebagai kelelahan otot. Otot yang lelah akan menunjukkan
kurangnya kekuatan, bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi, berkurangnya
koordinasi serta otot menjadi gemetar (Tarwaka,2004). Kelelahan otot di
tunjukkan melalui gejala sakit nyeri yang luar biasa seperti ketegangan otot dan
daerah sekitar sendi. Gejala kelelahan otot dapat terlihat pada gejala yang tampak
dari luar. Kinerja otot berkurang dengan meningkatnya ketegangan otot sehingga
stimulasi tidak lagi menghasilkan respon tertentu. Irama kontraksi otot akan
terjadi setelah melalui suatu periode aktivitas secara terus-menerus. Fenomena
berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan melalui fisik untuk suatu
waktu tertentu disebut „Kelelahan Otot‟ secara fisiologi, dan gejala yang
ditunjukkan tidak hanya berupa berkurangnya tekanan fisik namun juga pada
makin rendahnya gerakan. Pada akhirnya kelelahan fisik ini dapat menyebabkan
sejumlah hal yang kurang menguntungkan seperti melemahnya kemampuan
tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya dan meningkatnya kesalahan dalam
melakukan kegiatan kerja dan akibat fatalnya adalah terjadinya kecelakaan kerja
(Budiono, Sugeng,A.M., 2005).


8
Universitas Sumatera Utara

2. Kelelahan Umum
Kelelahan umum, adalah perasaan yang menyebar yang disertai adanya
penurunan kesiagaan dan kelambanan pada setiap aktivitas. Kelelahan umum
biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan
oleh monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebabsebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi (Tarwaka, 2004). Secara umum
gejala kelelahan dapat dimulai dari yang sangat ringan sampai perasaan yang
sangat melelahkan. Kelelahan subyektif biasanya terjadi pada akhir jam kerja,
apabila beban kerja melebihi 30-40% dari tenaga aerobik. (Tarwaka, Bakri
Solichul H.A., Sudiajeng L. 2004). Gejala umum kelelahan adalah suatu perasaan
letih yang luar biasa dan terasa aneh. Semua aktivitas menjadi terganggu dan
terhambat karena munculnya gejala kelelahan terebut. Tidak adanya gairah untuk
bekerja baik secara fisik maupun psikis, segalanya terasa berat dan merasa
mengantuk. (Budiono, Sugeng, A.M., 2005).
b. Berdasarkan waktu terjadinya kelelahan, meliputi:
1. Kelalahan akut, yaitu disebabkan oleh kerja suatu organ tubuh secara
berlebihan dan datangnya secara tiba-tiba.

2. Kelelahan kronis, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh sejumlah faktor
yang berlangsung secara terus-menerus dan terakumulasi untuk jangka
waktu yang panjang. Kelelahan kronis merupakan kumulatif respon non
spesifik terhadap perpanjangan stress. Pada keadaan seperti ini, gejalanya
tidak hanya stres atau sesaat setelah masa stress, tetapi cepat atau lambat
akan sangat mengancam setiap saat.

9
Universitas Sumatera Utara

Gejala-gejala yang tampak jelas akibat lelah kronis ini dapat dicirikan seperti :
1. Meningkatnya emosi dan rasa jengkel sehingga orang menjadi kurang
toleran terhadap orang lain.
2. Munculnya sikap apatis terhadap pekerjan.
3. Depresi yang berat, dan lain-lain. (Wignjosoebroto, S., 2000).
c. Berdasarkan penyebab kelelahan, meliputi:
1. Kelelahan Fisiologis
Kelelahan Fisiologis, adalah kelelahan yang timbul karena adanya
perubahan-perubahan faal dalam tubuh. Dari segi fisiologis, tubuh manusia dapat
dianggap sebagai mesin yang mengkonsumsi bahan bakar dan memberikan output

yang berupa tenaga yang berguna untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Kelelahan fisiologis disebabkan oleh faktor fisik atau kimia yaitu suhu,
penerangan, mikroorganisme, zat kimia, dan kebisingan. (Nurmianto E., 2004).
2. Kelelahan Psikologis
Kelelahan psikologis, adalah kelelahan yang dapat dikatakan kelelahan
palsu yang timbul dalam perasaan pekerja. Kelelahan ini dapat dilihat dari
perubahan tingkah laku atau pendapat-pendapatnya yang sudah tidak konsisten
lagi, serta labilnya jiwa dengan adanya perubahan pada kondisi lingkungan atau
kondisi tubuhnya. Beberapa sebab kelelahan ini diantaranya: kurangnya minat
dalam pekerjaan, berbagai penyakit, monotoni, keadaan lingkungan, adanya
hukum atau nilai moral yang mengikat yang dirasakan tidak cocok baginya, serta
sebab-sebab fisikologis lain seperti tanggung jawab, kekhawatiran, dan konflik-

10
Universitas Sumatera Utara

konflik. Pengaruh-pengaruh ini seakan-akan terkumpul didalam tubuh (benak)
dan menimbulkan rasa lelah. (Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja., 1999).
2.1.3


Faktor-faktor penyebab terjadinya kelelahan kerja
Faktor-faktor penyebab kelelahan antara lain: intensitas lamanya kerja

fisik dan mental, lingkungan (iklim, penerangan, kebisingan, getaran dll),
circadian rhythm, problem psikis (tanggung jawab, kekhawatiran, konflik dll),
kenyerian dan kondisi kesehatan, dan nutrisi (Tarwaka, 2015). Kelelahan yang
disebabkan oleh kerja statis berbeda dengan kerja dinamis. Pada kerja otot statis,
dengan pengerahan tenaga 50% dari kekuatan maksimum otot hanya dapat
bekerja dalam satu menit, sedangkan pada pengerahan tenaga