Pengaruh Posisi Duduk terhadap Kejadian Low Back Pain pada Karyawan Bank BRI Kantor Cabang Tebing Tinggi tahun 2015

4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA.

2.1 Anatomi Tulang Punggung
Tulang punggung adalah sekumpulan tulang yang tersusun

dalam

kolumna vertebralis yang berfungsi untuk menyangga tubuh pada posisi berdiri
diatas dua kaki. Kolumna vertebralis terdiri dari 33 ruas yaitu 7 buah tulang
servikalis, 12 buah tulang torakalis, 5 buah tulang lumbalis, 4 tulang koksigeal.
Discus intervertebralis adalah suatu jaringan fibro-cartilago yang terdapat diantara

dua buah corpus vertebrae. Di dalam discus ini terdapat nucleus pulposus yang
dikelilingi serabut collagen yang membentuk annulus fibrosus. Pada malam hari
discus ini, yang bersifat

hygroskopis lebih banyak menyerap air dibanding


dengan siang hari sehingga pada pengukuran tinggi badan di pagi hari didapati
lebih tinggi dibandingkan pengukuran pada sore hari. Korpus vertebra lumbalis
mempunyai tinggi sekitar dua puluh lima millimeter dengan lebar sekitar empat
puluh millimeter, dengan discus intervertebralis sekitar sepuluh sampai dua belas
millimeter.
Terdapat kelengkungan normal tulang belakang ke arah dorsal (belakang)
dan ventral (depan) pada region tertentu. Regio servikalis dan lumbalis terdapat
gambaran lordosis, region thorakalis dan sakralis melengkung ke belakang
(kyposis). Melengkung abnormal ke sisi lateral ( skoliosis ). Kelengkungan
normal lordosis dan kyposis dapat menjadi ekstrim pada keadaan duduk terlalu
overfleksi. Kolumna vertebralis terdiri dari 2 segmen yaitu segmen anterior dan
segmen posterior ( gambar 2.1 ).
Segmen Anterior struktur utamanya adalah korpus vertebra yang berfungsi
untuk menyangga berat badan. Diantara kedua korpus vertebral dihubungkan oleh
diskus intervertebralis yang bentuknya seperti cakram. Bagian depan segmen
anterior diperkuat oleh ligamentum longitudinal anterior yang melekat erat pada
perious korpus vertebra dan annulus fibrosus, sedangkan dibagian belakang
terdapat ligamentum longitudinal posterior.

5


Segmen posterior ini bentuknya seperti cincin dimana didalam lubang
tengahnya terletak medulla spinalis.Fungsi kolumna vertebralis adalah menopang
tubuh manusia selama tegak. Korpus vertebra merupakan struktur terbesar karena
fungsinya sebagai penyangga berat badan. Diantara dua buah tulang vertebra
adalah lamina dan predikel yang membentuk arkus tulang vertebra yang bila
diraba terasa sebagai tonjolan, berfungsi tempat melekatnya otot-otot punggung.
Diantara dua buah tulang vertebra terdapat diskus intervertebralis. Diskus
intervertebralis dibentuk oleh nucleus pulposus yang dikelilingi dan diikat oleh
annulus fibrosus yang merupakan suatu fibro cartilago. Pada anak-anak diskus ini

berisi cairan seperti gel, tetapi dengan pertambahan usia masa ini mengeras
menjadi mirip jaringan rawan yang bersifaf hygroskopis. Nukleus pulposus
dengan annulus fibrosus berfungsi sebagai bantalan yang menahan tubuh. Tetapi
bila discus annulus fibrosus dapat sobek sehingga nucleus pulposus menjorok
keluar dinamakan hernia nucleus pulposus. Bagian nucleus yang keluar akan
mencari bagian dengan tekanan terendah disekitar foramen intervertebrale
sehingga akan menekan serabut saraf spinal. Otot-otot di lateral columna
vertebralis terdapat musculus scalenus anterior,musculus scalenus medius dan
muscullus scalenus posterior. Otot-otot ekstensor adalah: m.quadratus lumborum


m.sacrospinalis, m.multifidus, m.intertransversarii dan m.interspinalis. otot-otot
m.interspinales dan m.intertransversarii adalah otot pendek yang terdapat

sepanjang

columna

vertebralis

(sampai

vertebral

lumbalis

kelima),

m.interspinales menghubungkan processus transverses suatu vertebra dengan


processus spinosus vertebra di atasnya (gambar 2.2)
Vertebra thoracica mendapat darah dari cabang spinal dari aorta thoracica,
sedangkan vertebra lumbalis dari arteri lumbalis yang merupakan cabang aorta
abdominalis. Aliran darah vena dari columna vertebralis diteruskan melalui plexus
venosus vertebralis internus dan plexus venosus vertebralis externus. Di dalam
canalis vertebralis terdapat medulla spinalis, bagian dari system saraf pusat.
Medulla spinalis mempunyai lengkukan di garis tengah

depan yaitu sulcus

mediana anterior dan garis bagian belakang yaitu sulcus mediana posterior .

Medulla spinalis dibungkus oleh selaput meninges yang terdiri atas dura mater

6

atau selaput keras di bagian paling luar, arachnoidea mater dan pia mater. Di
ujung medulla spinalis, pia mater membentuk filum terminale yang memfiksasi
medulla spinalis ini pada vertebra sacralis kelima. Di dareah lumbal ligamentum
flavum ini mempunyai ketebalan sekitar dua millimeter. Ligamentum ini menebal


pada posisi dorso-flexio dan menipis pada antero-flexio sehingga memudahkan
proses punksi lumbal. Pada kasus penyempitan discus intervertebralis atau
pengecilan corpus vertebra akibat penuaan, ligamenta flava akan menebal dan
memendek sebagai kompensasi.

7

A

B

Gambar : 2.2 Anatomi Lumbar Vertebra

2.1.1 Posisi Duduk yang Benar
Menurutu Santoso (1997) dalam Nur Hidayah (2006), sikap duduk yang
paling baik yaitu tanpa pengaruh buruk terhadap sikap badan tulang belakang
adalah sikap duduk dengan sedikit lordosa pada pinggang dan sedikit mungkin
kifosa pada punggung. Sikap demikian dapat dicapai dengan kursi.


8

Gambar 2.3 Cara Posisi duduk

2.2 Low Back Pain
Nyeri punggung bawah atau low back pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah
punggung bawah, dapat menyebabkan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau
keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah
yaitu daerah lumbal atau lumbo-sakral dan disertai dengan penjalaran nyeri kea
rah tungkai dan kaki ( Sadeli dkk, 2001 ). Nyeri punggung bawah dikategorikan
ke dalam akut, subakut, kronik. Nyeri punggung bawah adalah suatu periode nyeri
kurang dari 6 minggu, nyeri punggung bawah subakut adalah suatu periode nyeri
antara 6-12 minggu dan nyeri punggung bawah kronik merupakan suatu periode
nyeri lebih dari 12 minggu ( Van Tulder dkk, 2006 ). Pengertian lain ( LBP ) atau
nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik.
LBP adalah salah satu keluhan yang dirasakan oleh sebagian besar pekerja,
biasanya mulai dirasakan pada usia 25 tahun, dan meningkat pada usia 50 tahun (
Yunus, 2008 ).

2.2.1 Klasifikasi Low Back Pain

Menurut Bimariotejo ( 2009 ) berdasarkan perjalaran kliniknya lbp terbagi atas 2 :

1. Acute Low Back Pain

9

Acute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yg menyerang dan rentang waktu

hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Acute low back
pain dapat disebabkan karena luka traumatic seperti kecelakaan mobil atau

terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian.

2. Chronic Low Back Pain
Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 3 bulan. Rasa
nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki
onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain
dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus
intervertebralis dan tumor.


2.2.2 Faktor Resiko Low back Pain
1. Umur
Jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran responden sampai saat
dilakukan penelitian berdasarkan ulang tahun terakhir. Pada umumnya keluhan
otot sekeletal mulai dirasakan pada usia kerja 25-65 tahun. Keluhan pertama
biasanya dirasakan pada usia 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat
sejalan dengan bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena pada umur setengah
baya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun, sehingga resiko terjadi
keluhan otot meningkat (Tarwaka, 2004:120).

2. Masa Kerja
Penelitian yang dilakukan oleh Between Lutam (2005:51) menyatakan
bahwa resiko nyeri punggung sangat berhubungan dengan lama kerja. Semakin
lama bekerja, semakin tinggi tingkat resiko untuk menderita nyeri punggung.
Pekerja yang memiliki masa kerja > 5 tahun memiliki tingkat resiko 7,26 kali
lebih besar menderita nyeri punggung dibanding dengan yang memilki masa kerja
< 5 tahun.

3. Jenis Kelamin


10

Laki-laki dan wanita bekerja dalam kemampuan fisiknya. Kekuatan fisik
tubuh wanita rata-rata 2/3 dari pria. Poltrast menyebutkan wanita mempunyai
kekuatan 65% dalam mengangkat di banding rata-rata pria. Hal tersebut
disebabkan karena wanita mengalami siklus biologi seperti haid, kehamilan, nifas,
menyusui, dan lain-lain. Sebagai gambaran kekuatan wanita yang lebih jelas,
wanita muda dan laki-laki tua kemungkinan dapat mempunyai kekuatan yang
hampir sama (A.M. Sugeng Budiono, 2003:147).

4. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan nyeri punggung karena perokok
memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan pada peredaran darahnya,
termasuk ke tulang belakang (Ruslan A Latif, 2007).

5. Aktivitas/ Olahraga
Posisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk
ke muka. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak menopang
spinal.Kasur yang diletakkan di atas lantai lebih baik dari pada tempat tidur yang
bagian tengahnya lentur. Posisi mengangkat beban dari posisi berdiri langsung

membungkuk mengambil beban merupakan posisi yang salah, seharusnya beban
tersebut diambil setelah jongkok terlebih dahulu. Selain sikap tubuh yang salah
beberapa aktivitas berat seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih
dari 1 jam dalam sehari melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang menonton
lebih dari 2 jam sehari, naik turun tangga, berjalan jauh dalam sehari dapat
menimbulkan nyeri pinggang ( Adelia, Rizma, 2007 ).

2.2.3 Patofisiologi
Tulang belakang merupakan struktur yang kompleks, dibagi ke dalam
bagian anterior dan bagian posterior. Bentuknya terdiri dari serangkaian badan
silindris vertebra, yang terartikulasi oleh diskus intervertebral dan diikat
bersamaan oleh ligamen longitudinal anterior dan posterior (Ropper A.H, Brown
R.H, 2005).

11

Berbagai bagian peka nyeri terdapat di punggung bawah. Bagian tersebut
adalah periosteum, 1/3 bagian luar anulus fibrosus, ligamentum, kapsula
artikularis, fasia dan otot. Semua bagian tersebut mengandung nosiseptor yang
peka terhadap berbagai stimulus (mekanikal, termal, kimiawi). Bila reseptor

dirangsang oleh berbagai stimulus lokal, akan dijawab dengan pengeluran
berbagai mediator inflamasi dan substansi lainnya, yang menyebabkan timbulnya
persepsi nyeri, hiperalgesia maupun alodinia yang bertujuan mencegah pergerakan
untuk memungkinkan perlangsungan proses penyembuhan. Salah satu mekanisme
untuk mencegah kerusakan atau lesi yang lebih berat ialah spasme otot yang
membatasi pergerakan. Spasme otot ini menyebabkan iskemia dan sekaligus
menyebabkan munculnya titik picu (trigger points), yang merupakan salah satu
kondisi nyeri (Meliala dkk, 2003).

2.2.4 Gejala Klinis
Gejala klinis yang utama pada LBP adalah nyeri. Nyeri punggung bawah
dapat bersifat sementara atau menetap dan lokal atau menjalar. Nyeri juga dapat
bersifat dangkal atau dalam. Hal ini bergantung pada penyebab dan jenis
nyeri.terdapat berbagai jenis nyeri punggung:
Nyeri lokal, terjadi di area tertentu di punggung bagian bawah, nyeri jenis
ini paling sering terjadi. Penyebabnya biasa karena terkilir atau keseleo atau
cedera lainnya. Nyeri biasanya menetap, atau terkadang hilang timbul. Nyeri lokal
dapat berkurang atau bertambah dengan perubahan posisi. Punggung bawah dapat
sakit saat dipegang, dapat terjadi spasme otot.
Nyeri yang menjalar, nyeri bersifat tumpul dan terasa menjalar dari
punggung bawah ke tungkai. Nyeri dapat diikuti dengan nyeri tajam, biasanya
hanya mengenai satu sisi tungkai dari pada seluruh tungkai. Nyeri dapat terasa
sampai ke kaki atau hanya sampai lutut. Nyeri yang menjalar biasanya
menandakan adanya penekanan pangkal saraf, misalnya karena HNP, osteoartritis
atau stenosis tulang belakang. Batuk, bersin, mengedan atau membungkuk sambil
menjaga kaki agar tetap lurus dapat memicu munculnya nyeri. Jika terdapat
penekanan berat pada pangkal saraf, atau jika korda spinalis tertekan, maka akan

12

timbul rasa seperti ditusuk jarum, atau bahkan mati rasa dan hilangnya fungsi
pengendalian berkemih dan pencernaan (inkontinensia).
Referred pain, nyeri dirasakan pada lokasi berbeda dari lokasi penyebab

nyeri sebenarnya.Misalnya, pada pasien dengan serangan jantung, nyeri dirasakan
pada lengan kiri. Nyeri jenis ini pada punggung bawah cenderung bersifat sakit
dan dalam, dan sulit untuk menentukan lokasi asal nyeri. Pergerakan tidak
memperberat nyeri tersebut (Cianflocco,2013).

2.2.5. Diagnosa
1. Anamnesa
a. Letak atau lokasi nyeri
Penderita diminta untuk menunjukkan nyeri dengan setepat-tepatnya, atau
penderita member keterangan yang terinci sehingga letak nyeri sehingga letak
nyeri dapat diketahui.
b. Penyebaran nyeri
Perlu dibedakan apakah nyeri tadi bersifat nyeri radikuler atau nyeri acuan
(referred pain).

c. Sifat nyeri
Biasanya penderita akan mengutarakan sifat nyeri ini dalam bahasa atau
istilah mereka sehari-hari, misalnya seperti ditusuk-tusuk atau seperti disayat,
mendenyut, seperti kena api, dan sebagainya.
d. Pengaruh aktifitas terhadap nyeri
Aktivitas tertentu dapat menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa sehingga
penderita mempunyai sikap tertentu untuk meredakan rasa nyeri yang menghebat
tadi. Hal yang perlu dipertanyakan kepada penderita terhadap pengaruh aktivitas
fisik yang mempengaruhi rasa nyeri tadi seperti berjalan, naik turun tangga,
menyapu, naik sepeda, menimba air, gerakan yang mendadak dan sebaginya.
e. Pengaruh posisi tubuh atau anggota tubuh

13

Perlu ditanyakan posisi yang bagaimana dapat meredakan rasa nyeri, dan
posisi yang bagaimana pula dapat memperberat rasa nyeri.
f. Trauma
Seringkali penderita tidak menyadari bahwa NPB merupakan suatu
trauma.
g. Proses terjadinya nyeri dan perkembangannya
Dalam hal ini perlu ditanyakan tentang sifat akut, sub akut, perlahan-lahan
atau bertahap, atau justru menyelinap sehingga penderita tidak tahu secara pasti
kapan rasa tidak enak sampai rasa nyeri tadi mulai timbul. Juga perlu di tanyakan
apakah nyeri tadi bersifat menetap atau hilang timbul, makin lama makin nyeri
dan sebagainya.
h. Obat-obat analgetika yang pernah diminum
Menelusuri jenis analgetika apa saja yang pernah diminum, berapa lama
telah diminum obat tadi, dan apakah dengan meminum obat tersebut dapat
tertolong.
i. Kemungkinan adanya proses keganasan
Riwayat operasi tumor atau masih adanya tumor di bagian lain, riwayat
terapi radiasi, penurunan berat badan secara drastis, perdarahan melalui anus atau
vagina dan sebagainya menunjukkan kemungkinan adanya proses keganasan.

j. Riwayat menstruasi
Ada wanita tertentu yang setiap kali mengalami menstruasi maka dia juga
sekaligus mengalami NPB yang cukup menggangu pekerjaan sehari-hari.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1.

Observasi punggung, pelvis dan tungkai selama bergerak apakah ada
hambatan selama melakukan gerakan.

2.

Pada saat penderita memakai pakaian apakah ada gerakan yang tidak wajar
atau terbatas.

14

3.

Perlu dicari apakah ada kemungkinan adanya atrofi otot, fasikulasi,
pembengkakan, perubahan warna kulit.

b. Palpasi dan perkusi
1.

Pada palpasi, terlebih dahulu diraba didaerah yang sekitarnya paling
ringan rasa nyerinya.

2.

Hendaknya jangan sampai ketinggalan untuk melakukan palpasi dan /
perkusi daerah perut

c. Pemeriksaan tanda vital (vital sign)
Dilengkapi dengan pemeriksaan jantung, paru-paru, perut, jangan sampai
dilupakan.

3. Pemeriksaan Neurologik
a. Pemeriksaan motorik


Kekuatan: menyuruh penderita melakukan gerakan fleksi dan ekstensi,
sementara

pemeriksa menahannya.

b. Pemeriksaan sensorik


Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan rasa raba, rasa sakit, rasa suhu.

c. Pemerisaan reflex




Refleks lutut / patella
Refleks tumit / Achilles

d. Percobaan-percobaan




Percobaan Lasegue



Percobaan Naffziger



Percobaan Patrick



Percobaan Lasegue menyilang



Percobaan Valsava



Percobaan kontra Patrick
Percobaan Perspirasi

4. Pemeriksaan dengan alat-alat

15

a. Pungsi lumbal
Dengan pungsi lumbal dapat diketahui warna cairan serebrospinal (jernih air,
kekuningan / kekuningan).
b. Foto Rontgen
Dengan foto rontgen polos (dari depan, samping, dam serong atau obligue) dapat
di identifikasi adanya fraktur korpus vertebra, arkus atau prosesus spinosus.
c. Elektroneuromiografi (ENMG)
Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui radiks mana yang terkena, atau apakah
justru terlihat adanya polineuropati.
d. Sken tomografik
Dengan sken seluruh badan dapat dilihat gambar vertebra dan jaringan di
sekitarnya termasuk diskus intervertebralis.

2.2.6. Penatalaksanaan
Penanganan nyeri punggung dapat dilakukan berbagai cara seperti merubah gaya
hidup, terapi non obat dan penyembuhan menggunakan obat
( Elanor Bull dkk, 2007:19 ).

2.2.5.1. Merubah gaya hidup
1. Sadapat mungkin tetap bergerak aktif.
2. Menurunkan berat badan ( bila kelebihan berat badan ).
3.Belajar bagaimana membungkuk dan mengangkat benda dengan tepat.
4. Memperbaiki postur tubuh ( atau menyesuaikan posisi duduk di mobil,
di meja kerja, di meja makan, di depan tv, atau posisi tidur.

2.2.5.2. Terapi Non Obat

16

Fisioterapi, Osteopati dan chiropatic merupakan bentuk terapi yang
melakukan manipulasi terhadap bagian tulang punggung untuk meredakan nyeri
punggung.
2.5.3. Penggunaan Obat
1. Analgesia
Penghilang rasa nyeri atau analgesic merupakan obat yang bekerja dengan
cara mengganggu proses transmisi nyeri.
2. Nonsteroidal OTC
Obat anti peradangan yang digunakan untuk meringankan nyeri dan
mengurangi peradangan.
3. Methocarbamol
Merupakan obat relaksan otot yang berfungsi meredakan kejang otot.