Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Changes Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2014

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori

2.1.1 Teori Agensi

“Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual

antara principals dan agents” (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah

pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan

semua kegiatan atas nama principals dalam kapasitasnya sebagai pengambil

keputusan.

“Teori agensi berhubungsn dengsn pemecahan dua masalah yang terjadi di

dalam hubungan keagenan. Yang pertama adalah masalah agensi ketika adanya

masalah dalaam keinginan atau tujuan dari principals dan agents. Yang kedua

adalah sulitnya principals untuk memverifikasi apakah agents benar-benar

melakukan mandat tersebut” (Einshardt, 1999:58).

2.1.2 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2015

Di Indonesia sendiri, peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan

wajib melakukan rotasi auditor yaitu di dalam KMK No.423/KMK.06/2002

yang kemudian diamandemen menjadi KMK No.359/KMK.06/2003 dan

kemudian diamendemen kembali menjadi PMK No.17/PMK.01/2008. Aturan

tersebut kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah

No. 20 Tahun 2015 tentang “Praktik Akuntan Publik” pasal 11 mengatur tentang


(2)

seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku

berturut-turut.

2.1.3 Pergantian Auditor (Auditor Changes)

“Auditor changes merupakan pergantian auditor (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien” (Trisnawati, 2011:131). Ketika auditor yang lama diganti ada dua perubahan yang terjadi. Perubahan pertema adalah nama auditor yang

dipilih tentu berbeda dari sebelumnya. Kedua auditor yang lama dan baru tentu

dapat saja bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berbeda. Pergantian

tersebut dapat disebabkan oleh faktor yang berasal dari klien atau auditor.

Auditor changes dapat dilakukan dengan adanya peraturan (atau bersifat

mandatory) atau dengan sukarela diluar peraturan yang ada (voluntary). Disaat

perusahaan melakukan perpindahan auditor secara voluntary, terdapat dua

kemungkinan atas keputusan tersebut, yaitu: perusahaan memberhentikan auditor

atau auditor yang mengundurkan diri.

2.1.4 Reputasi Auditor

“Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang

disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut” (Sinarwati,

2010:7). Perusahaan akan mencari KAP yang kredibiltasnya tinggi untuk

meningkatkan kredibilitas laporan keuangan di mata pemakai laporan keuangan

itu” (Halim dalam Sudarma, 2007:6). Adanya faktor expertise itu akan

menentukan perubahan auditor oleh perusahaan sehingga perusahaan lebih

memilih KAP besar. “KAP big four dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi


(3)

Usai kasus Enron yang melibatkan KAP Arthur Andersen, the big five

menjadi the big four. Adapun kategori the big four di Indonesia yaitu

(Divianto,2011: 160)

1. KAP Price Waterhouse Coopers (PWC), bekerjasama dengan KAP Drs. Hadi Sutanto & Rekan, Haryanto Sahari & Rekan.

2. KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), bekerjasama dengan KAP Sidharta-Sidharta & Widjaja.

3. KAP Ernest & Young (E & Y), bekerjasama dengan KAP Prasetio, Sarwoko, & Sanjadja.

4. KAP Deloitte Touche Thomatsu (Deloitte), bekerjasama dengan KAP Hans Tuanakotta & Mustofa, Osman Ramli Satrio &Rekan.

2.1.5 Pergantian Manajemen

“Perubahan manajemen adalah pada perubahan top executive, namun

untuk beberapa perusahaan rata-rata melakukan perubahan hanya pada

manajemen bagian keuangannya saja” (Burton dan Roberts, 1967 dalam Wijaya,

2013). Hubungan antara auditor dengan klien merupakan hubungan timbal balik,

dimana klien menyewa jasa auditor untuk mengaudit laporan keuangannya

sehingga laporan tersebut dapat diandalkan dan relevan sehingga dapat menarik

investor, sedangkan auditor harus secara professional dalam mengaudit laporan

keuangan klien serta mengungkapkan secara transparan dan objektif. Jika

manajemen menilai auditor tidak kompeten dalam melaksanakan tugasnya, tentu

akan membuat manajemen berpikir untuk melakukan auditor changes. “Dengan

adanya perubahan di dalam manager dan direktur perusahaan, manager yang baru

lebih suka mengganti auditor karena mereka lebih menyukai bekerja dengan

auditor yang dapat menghormati pilihan-pilihan serta kebijakan akuntansi


(4)

2.1.6 Financial distress(kesulitan keuangan)

“Financial distress(kesulitan keuangan) merupakan masalah atau kesulitan

yang sedang di hadapi oleh perusahaan, dapatdisebabkan oleh faktor dari dalam

perusahaan sendiri (internal) maupun dari lingkungan luar perusahaan (eksternal).”

(Rizqilah, 2010: 4).

Kesulitan keuangan perusahaan sebenarnya mempunyai berbagai definisi,

tergantung pada cara pengukurannya. Atmini dan Wuryana (2005) dalam Wijayanti

(2010) mendefinisikan kesulitan keuangan jika beberapa tahun perusahaan

mengalami laba bersih operasi negatif. Perusahaan yang mengalami kesulitan

keuangan memiliki dorongan kuat untuk melakukan auditor changes. Hal ini dapat

disebabkan karena kondisi perusahaan klien yang terancam bangkrut cenderung

meningkatkan evaluasi subjektifitas dan kehati-hatian auditor sehingga dalam

kondisi ini perusahaan akan cenderung melakukan auditor changes.

Sinarwati (2010) menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) untuk mengukur

kesulitan keuangan perusahaan, yang menemukan pengaruh positif kesulitan

keuangan perusahaan dengan melakukan perpindahan KAP. Penelitian ini

menggunakan Debt to Equity (DER) sebagai proksi untuk mengukur kesulitan

keuangan suatu perusahaan, yaitu seberapa besar proporsi ekuitas perusahaan untuk

menutupi utang perusahaan. Jika nilainya semakin tinggi, menunjukkan bahwa


(5)

2.1.7 Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan.

Tingkat pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu hal yang perlu

dipertimbangan bagi investor untukmembuat keputusan terhadap investasinya.

Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan

tidak mengalami stagnancy. Semakin bertumbuhnya suatu perusahaan, maka

semakin tinggi keinginan untuk berganti auditor yang lebih besar. Di dalam

penelitian De Fond (1992) dan Wijaya (2013), pertumbuhan perusahaan seringkali

diukur dengan ROA.

2.2 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian yang sejenis yang sebelumnya telah dilakukan untuk

menentukan auditor changes diantaranya :

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Variabel Model

Analisis Hasil

1. Diviyant o (2011) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam Melakukan Auditor Switch (Studi Kasus : Perusahaan Manaufaktur di BEI). Variabel dependen: Auditor Switch. Variabel independen: Opini Auditor dan Ukuran KAP.

Analisis regresi sederhan a

Variabel ukuran KAP dan opini auditor berpengaruh positif dan signifikan secara

simultan terhadap auditor switch sedangkan variabel opini auditor tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap auditor switch. 2. Nasser

et.al (2006)

Auditor- Client Relationship : The Case of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia Variabel Independen: Ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan perusahaan, financial distress, audit tenure. Variabel Dependen: Auditor Switching Uji Regresi Logistik Ukuran Klien, financial distress berpengaruh terhadap pergantian auditor.


(6)

No Peneliti Judul Variabel

Model

Analisis Hasil

3. Satrianti ni, Sinarwati , dan Musmini (2014) Pengaruh Pergantian Manajemen, Opini Audit, dan Ukuran KAP Terhadap Pergantian KAP pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013 Variabel independen : Pergantian Manajemen, Opini Audit, Ukuran KAP Variabel dependen : pergantian KAP

Uji regresi logistik

Pergantian manajemen dan opini audit tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP dan ukuran KAP secara statistik tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian KAP

4. Prastiwi dan Wilsya (2009) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor : Studi Empiris Perusahaan Publik di Indonesia

Variabel independen : tipe KAP, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, perubahan income dan keuangan perusahaan.

Variabel dependen : pergantian auditor

Regresi logistik

Tipe KAP , pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap pergantian auditor sedangkan, perubahan income dan keuangan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP.

5. Chadega ni, Mohame d, Dan Jari (2011) The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange Variabel Independen : Change in Management, Qualified Audit Opinion, Client Size, Audit Quality, Financial Distress, Audit Fees

Variabel Dependen : Auditor Switching Regresi Logistik Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara enam faktoryangdianalisisdala m

penelitian hanya audit quality yang berpengaruh terhadap auditor

switchingdi Tehran Stock Exchange


(7)

H1

H2

H3

H4

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Auditor changes(y) merupakan pergantian auditor atau Kantor Akuntan

Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor atau

KAP. Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor klien maupun faktor

yang berasal dari auditor. Penelitian ini mengambil pertimbangan dari pihak klien

(perusahaan) yang bersifat voluntary (sukarela) meliputi reputasi auditor(X1),

pergantian manajemen (�2) financial distress(�3) dan pertumbuhan perusahaan (�4).

Pertumbuhan Perusahan

(X4)

Reputasi Auditor ( X1)

Pergantian Manajemen

(X2)

Financial Distress(X3)

Auditor Changes


(8)

Reputasi auditor(X1) merupakan variabel yang penting dalam menentukan

auditor changes (y). Perusahaan akan memilih KAP yang memiliki reputasi yang

baik di masyarakat.“KAP yang besar dipresepsikan lebih memiliki reputasi yang

baik dalam memelihara tingkat indepedensinya dibandingkan dengan KAP kecil”

(Wijaya, 2013:8). KAP yang termasuk dalam big four memiliki profesionalisme

dalam melakukan kegiatan audit dan merupakan KAP internasional yang telah

dikenal masyarakat. Mereka memiliki auditor-auditor yang terlatih. KAP big four

dianggap mengeluarkan laporan audit yang berkualitas dikarenakan sumber daya

yang mendukung. Perusahaan akan cenderung berpindah atau lebih memilih KAP

big four untuk jasa audit.

Pergantian manajemen( X2)yang baru dapat menyebabkan Auditor changes

(y). Adanya manajemen yang baru mungkin juga diikuti oleh perubahan kebijakan

dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP.

Financial Distress) ( X3)adalah merupakan kondisi perusahaan yang

sedang dalam masa kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini financial distress

diproksikan dengan rasio DER (Debt to Equity Ratio) mengacu pada penelitian

Sinarwati (2010); Suparlan dan Andayani (2010). Rasio DER dihitung dengan

membandingkan total hutang dengan total ekuitas. Total hutang merupakan total

kewajiban (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang),

sedangkan total ekuitas merupakan total modal sendiri (total modal saham yang

disetor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio

DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total


(9)

(kreditur). “Perusahaan yang bangkrut lebih sering berpindah auditor daripada

perusahaan yang tidak bangkrut”. (Schwartz dan Soo dalam Sinarwati, 2009).

“Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan.

Tingkat pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu hal yang perlu

dipertimbangan bagi investor untuk membuat keputusan terhadap investasinya”

(Wijaya, 2013:9).Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan juga

mempunyai kemungkinan pergantian KAP lebih tinggi dari pada yang tidak

mengalami pertumbuhan.

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Reputasi Auditor () Terhadap Auditor Changes (y) Reputasi Auditor (�)menunjukkan profesionalisme suatu KAP. Apabila suatu KAP tersebut termasuk dalam kategori bigfour, tentu reputasi suatu KAP

tersebut akan dipandang baik oleh masyarakat. Laporan audit yang dihasilkan

oleh kantor akuntan publik big four dipandang lebih terpercaya dibandingkan

laporan audit yang dihasilkan kantor akuntan publik non-big four.

H1 = reputasi auditor ()berpengaruh positif terhadap auditor changes (y) 2.4.2 Pengaruh Pergantian Manajemen () terhadap Auditor Changes (y)

“Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang

terutama disebabkan oleh keputusan rapat umum pemegang saham dan direksi

berhenti karena kemauan sendiri” (Sudarma, 2007:9). Adanya manajemen yang

baru mungkin juga diikuti oleh perubahan kebijakan dalam bidang akutansi,


(10)

H2 = pergantian manajemen ()memiliki pengaruh positif terhadap

auditor changes (y)

2.4.3 Pengaruh financial distress() terhadap Auditor Changes (y)

Financial distressmerupakan kesulitan keuangan yang daialmi suatu

perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran kesulitan keuangan dapat

diproksikandengan menggunakan Debt to equity ratio (DER), yaitu seberapa

besar proporsi modal perusahaan dalam menutupi utang.Semakin tinggi rasio

DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total

ekuitas Peneliti menggunakanproksi DER karena mengacu pada penelitian yang

dilakukan Sumadi (2010). Adapun cara menghitung rasio DER adalah sebagai

berikut:

DER (Debt to Equity Ratio) =TotalAset/TotalUtang

H3 = financial distress()memiliki pengaruh positif terhadap auditor changes (y)

2.4.4 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan(�) terhadap Auditor Changes (y)

Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan.

“Perusahaan yang bertumbuh merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan

untuk meningkatkan size” (Puspitasari, 2013: 5). Tingkat pertumbuhan

perusahaan menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangan bagi investor untuk

membuat keputusan terhadap investasinya. “Pertumbuhan perusahaan akan


(11)

perusahaan di masa akan datang” (Anugrah, 2009:1). Semakin bertumbuhnya

perusahaan, maka perusahaan akan melakukan pergantian auditor ke auditor yang

lebih independen

Pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan tingkat pertumbuhan aset

(Sari, 2012: 130). yang dihitung dengan rumus.

ROA = ���������

���������� × 100%

H4 = Pertumbuhan perusahaan() memiliki pengaruh positif terhadap


(1)

No Peneliti Judul Variabel

Model

Analisis Hasil

3. Satrianti ni, Sinarwati , dan Musmini (2014) Pengaruh Pergantian Manajemen, Opini Audit, dan Ukuran KAP Terhadap Pergantian KAP pada Perusahaan

Real Estate dan Properti yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013 Variabel independen : Pergantian Manajemen, Opini Audit, Ukuran KAP Variabel dependen : pergantian KAP

Uji regresi logistik

Pergantian manajemen dan opini audit tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP dan ukuran KAP secara statistik tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian KAP

4. Prastiwi dan Wilsya (2009) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor : Studi Empiris Perusahaan Publik di Indonesia

Variabel independen : tipe KAP, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, perubahan income dan keuangan perusahaan.

Variabel dependen : pergantian auditor

Regresi logistik

Tipe KAP , pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap pergantian auditor sedangkan, perubahan income dan keuangan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP.

5. Chadega ni, Mohame d, Dan Jari (2011) The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange Variabel Independen : Change in Management, Qualified Audit Opinion, Client Size, Audit Quality, Financial Distress, Audit Fees

Variabel Dependen : Auditor Switching Regresi Logistik Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara enam faktoryangdianalisisdala m

penelitian hanya audit quality yang berpengaruh terhadap auditor

switchingdi Tehran Stock Exchange


(2)

H1

H2

H3

H4

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Auditor changes(y) merupakan pergantian auditor atau Kantor Akuntan Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor atau KAP. Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor klien maupun faktor yang berasal dari auditor. Penelitian ini mengambil pertimbangan dari pihak klien (perusahaan) yang bersifat voluntary (sukarela) meliputi reputasi auditor(X1),

pergantian manajemen (�2) financial distress(�3) dan pertumbuhan perusahaan (�4).

Pertumbuhan Perusahan

(X4)

Reputasi Auditor ( X1)

Pergantian Manajemen

(X2)

Financial Distress(X3)

Auditor Changes (Y)


(3)

Reputasi auditor(X1) merupakan variabel yang penting dalam menentukan

auditor changes (y). Perusahaan akan memilih KAP yang memiliki reputasi yang baik di masyarakat.“KAP yang besar dipresepsikan lebih memiliki reputasi yang baik dalam memelihara tingkat indepedensinya dibandingkan dengan KAP kecil” (Wijaya, 2013:8). KAP yang termasuk dalam big four memiliki profesionalisme dalam melakukan kegiatan audit dan merupakan KAP internasional yang telah dikenal masyarakat. Mereka memiliki auditor-auditor yang terlatih. KAP big four dianggap mengeluarkan laporan audit yang berkualitas dikarenakan sumber daya yang mendukung. Perusahaan akan cenderung berpindah atau lebih memilih KAP big four untuk jasa audit.

Pergantian manajemen( X2)yang baru dapat menyebabkan Auditor changes

(y). Adanya manajemen yang baru mungkin juga diikuti oleh perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP.

Financial Distress) ( X3)adalah merupakan kondisi perusahaan yang

sedang dalam masa kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini financial distress diproksikan dengan rasio DER (Debt to Equity Ratio) mengacu pada penelitian Sinarwati (2010); Suparlan dan Andayani (2010). Rasio DER dihitung dengan membandingkan total hutang dengan total ekuitas. Total hutang merupakan total kewajiban (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang), sedangkan total ekuitas merupakan total modal sendiri (total modal saham yang disetor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total ekuitas, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar


(4)

(kreditur). “Perusahaan yang bangkrut lebih sering berpindah auditor daripada perusahaan yang tidak bangkrut”. (Schwartz dan Soo dalam Sinarwati, 2009).

“Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Tingkat pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangan bagi investor untuk membuat keputusan terhadap investasinya” (Wijaya, 2013:9).Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan juga mempunyai kemungkinan pergantian KAP lebih tinggi dari pada yang tidak mengalami pertumbuhan.

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Reputasi Auditor (��) Terhadap Auditor Changes (y) Reputasi Auditor (�)menunjukkan profesionalisme suatu KAP. Apabila suatu KAP tersebut termasuk dalam kategori bigfour, tentu reputasi suatu KAP tersebut akan dipandang baik oleh masyarakat. Laporan audit yang dihasilkan oleh kantor akuntan publik big four dipandang lebih terpercaya dibandingkan laporan audit yang dihasilkan kantor akuntan publik non-big four.

H1 = reputasi auditor ()berpengaruh positif terhadap auditor changes (y) 2.4.2 Pengaruh Pergantian Manajemen () terhadap Auditor Changes (y)

“Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang terutama disebabkan oleh keputusan rapat umum pemegang saham dan direksi berhenti karena kemauan sendiri” (Sudarma, 2007:9). Adanya manajemen yang baru mungkin juga diikuti oleh perubahan kebijakan dalam bidang akutansi, keuangan, dan pemilihan KAP.


(5)

H2 = pergantian manajemen ()memiliki pengaruh positif terhadap auditor changes (y)

2.4.3 Pengaruh financial distress() terhadap Auditor Changes (y) Financial distressmerupakan kesulitan keuangan yang daialmi suatu perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran kesulitan keuangan dapat diproksikandengan menggunakan Debt to equity ratio (DER), yaitu seberapa besar proporsi modal perusahaan dalam menutupi utang.Semakin tinggi rasio DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total ekuitas Peneliti menggunakanproksi DER karena mengacu pada penelitian yang dilakukan Sumadi (2010). Adapun cara menghitung rasio DER adalah sebagai berikut:

DER (Debt to Equity Ratio) =TotalAset/TotalUtang

H3 = financial distress()memiliki pengaruh positif terhadap auditor changes (y)

2.4.4 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan() terhadap Auditor Changes (y)

Pertumbuhan perusahaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. “Perusahaan yang bertumbuh merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan size” (Puspitasari, 2013: 5). Tingkat pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangan bagi investor untuk membuat keputusan terhadap investasinya. “Pertumbuhan perusahaan akan menciptakan banyak pilihan investasi (investment option) yang dapat dilakukan


(6)

perusahaan di masa akan datang” (Anugrah, 2009:1). Semakin bertumbuhnya perusahaan, maka perusahaan akan melakukan pergantian auditor ke auditor yang lebih independen

Pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan tingkat pertumbuhan aset (Sari, 2012: 130). yang dihitung dengan rumus.

ROA = ���������

���������� × 100%

H4 = Pertumbuhan perusahaan() memiliki pengaruh positif terhadap auditor changes (y).