Asuhan Keperawatan pada Ny. O dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di RS dr. Pirngadi Medan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi secara memuaskan
melalui proses homeostasis, baik fisiologis maupun psikologis. Adapun kebutuhan
merupakan suatu hal yang sangat penting, bermanfaat atau diperhatikan untuk menjaga
homeostasis dan kehidupan itu sendiri(Mubarak dan Chayatin, 2007). Berdasarkan teori
Abraham Maslow (1950) tentang kebutuhan dasar manusia dan membagi menjadi lima
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan rasa aman,
kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi
diri. Kebutuhan fisiologis diuraikan menjadi delapan kebutuhan dan kebutuhan aktivitas
berada pada urutan yang ke enam.
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya
kemampuan seseorang melakukan aktivitas, seperti berdiri, berjalan, dan bekerja.
Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan
muskuloskeletal (Tarwoto dan Wartonah, 2006).
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas dan teratur
untuk memenuhi kebutuhan sehat menuju kemandirian dan imobilisasi yang mengacu pada
ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas (Potter & Perry, 2005).
Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti mengekspresikan emosi dengan

gerakan nonverbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup sehari-hari
dan kegiatan rekreasi. Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal maka sistem
saraf, otot, dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi dengan baik (Potter & Perry, 2005).
Setiap tahun, kurang lebih 15 juta orang diseluruh dunia terserang berbagai penyakit
yang mebutuhkan mobilisasi. Menurut WHO sekitar 500 juta orang mengalami gangguan
mobilisasi. Sedangkan di Inggris sekitar 250.000 orang. American Heart Association (AHA)
menyebutkan bahwa setiap tahun terjadi 750.000 kasus gangguan mobilisasi baru di
Amerika. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit ada satu orang Amerika
yang terkena gangguan mobilisasi. Terdapat kira-kira 2 juta orang bertahan hidup dari
penyakit yang mempunyai kecacatan, dari angka ini 40% memerlukan bantuan dalam
aktivitas kehidupan sehari-hari (Smeltzer dan Bare, 2001).

1
Universitas Sumatera Utara

2

Hidayat (2009) menyatakan perubahan sistem tubuh akibat tidak dapat bergerak
secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktivitas) dapat mempengaruhi
sistem tubuh, seperti perubahan pada metabolisme tubuh, ketidakseimbangan cairan dan

elektrolit, gangguan dalam pemenuhan nutrisi, gangguan fungsi gastrointestinal, perubahan
sistem pernafasan, perubahan kardiovaskular, perubahan sistem muskuloskeletal, perubahan
pada kulit, perubahan eliminasi (buang air besar dan kecil), dan perubahan perilaku.
Berdasarkan hal tersebut maka masalah kebutuhan dasar mobilisasi harus
diperhatikan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah terkait
mobilisasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan
gangguan mobilisasi, khususnya gangguan mobilisasi pada Ny. O
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengkaji asuhan keperawatan pada Ny. O dengan gangguan mobilisasi.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. O dengan gangguan mobilisasi.
c. Mampu merencakan tindakan keperawatan pada Ny.O dengan gangguan mobilisasi.
d. Mampu melakukan intervensi keperawatan pada Ny. O dengan gangguan mobilisasi.
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Ny. O dengan gangguan mobilisasi.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Memberikan informasi kepada dosen, mahasiswa, tentang mobilisasi sehingga dapat
meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar

manusia.
2. Bagi Praktik Keperawatan
Berguna bagi layanan keperawatan khususnya dalam memberikan asuhan keperawatan
mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan
pada gangguan mobilisasi sehingga dapat memberikan pelayanan secara holistik kepada
pasien di rumah sakit.

Universitas Sumatera Utara

3

3. Bagi Penulis
a. Untuk memberi pengetahuan tentang mobilisasi pada pasien dengan kebutuhan dasar
mobilisasi. Konsep kebutuhan mobilisasi memiliki kesenjangan teori yang ada dengan
aplikasi pada pasien. Pada masalah keperawatan di NANDA tidak ada defisit perawatan
diri, namun pada kenyataannya ada.
b. Bermanfaat dalam mengetahui gangguan mobilisasi dan mendapat pengalaman dalam
mobilisasi berdasarkan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanan, implementasi, dan evaluasi.


Universitas Sumatera Utara