Dampak Perubahan Status Badan Usaha CV Menjadi Badan Hukum PT Terhadap Perjanjian Kredit Yang Sedang Berjalan, Studi Pada Bank BNI
26
BAB II
PROSEDUR HUKUM PERUBAHAN STATUS DARI BADAN USAHA
CV MENJADI BADAN HUKUM PT
A. Pengertian Commanditaire Vennootschap (CV) sebagai Badan Usaha
Bentuk badan usaha commanditaire vennootschap (CV) tidak diatur secara
tersendiri dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) melainkan di
gabungkan bersama-sama dengan peraturan-peraturan mengenai Badan Usaha
berbentuk Firma (Fa). Pasal 19 KUHD menyebutkan bahwa Perseroan Komanditer
atau commanditaire vennootschap (CV) adalah suatu perseroan untuk menjalankan
suatu perusahaan yang dibentuk antara satu orang atau beberapa orang persero yang
secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya (tanggung jawab
solider) pada satu pihak dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang (geld
schieter) pada pihak yang lain. Adapun dasar pikiran dan pembentukan perseroan ini
adalah seorang atau lebih mempercayakan uang atau barang untuk digunakan di
dalam perniagaan atau lain perusahaan kepada seorang lainnya atau lebih yang
menjalankan perusahaan itu saja yang pada umumnya berhubungan dengan pihakpihak ketiga, karena itu pula si pengusaha bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
pihak ketiga, dan tidak semua anggotanya yang bertindak keluar.
Perseroan Komanditer (CV) adalah suatu perseroan yang tidak bertindak di
muka umum. Dalam CV, seorang atau lebih dari anggota-anggotanya (sipemberi
uang) tidak menjadi pimpinan perusahaan maupun bertindak terhadap pihak ketiga.
Mereka ini hanyalah sekedar menyediakan sejumlah modal bagi anggota atau
26
Universitas Sumatera Utara
27
anggota-anggota lainnya yang menjalankan CV tersebut. Para persero yang memberi
uang yang berdiri di belakang layar perseroan itu juga turut memperoleh bagian
dalam keuntungan dan turut pula memikul kerugian yang diderita CV seperti para
persero biasa, akan tetapi pertanggung jawabannya terbatas dalam CV. Mereka tidak
akan memikul kerugian yang melebihi modal yang disetorkan. Persero di belakang
layar tersebut disebut anggota pasif atau komanditaris yang disebut sleeping partners
(still vennot), sedangkan para anggota yang memimpin perseroan dan bertindak
keluar adalah anggota-anggota aktif yang disebut persero pengurus atau persero
pemimpin atau juga disebut komplementaris.36 Apabila terdapat lebih dari satu
persero pengurus, maka berhadapan dengan perseroan rangkap, yaitu suatu perseroan
Firma antara persero-persero pengurus, dan perseroan komanditer antara peserta
pengurus dan para komanditaris.
Pasal 19 ayat (1) KUHD menggunakan istilah geldschieters terhadap pesero
pesero yang hanya memasukkan uang atau barang dan tidak ikut dalam
pengurusan atau pesero komanditer dapat menimbulkan salah paham sehingga
menimbulkan pembahasan khusus untuk memungkinkan mengadakan perbedaan
antar istilah “commmanditaire dan istilah geldschiters, seperti apa yang
dikemukan oleh undang-undang tersebut37
Pasal 1759 KUH Perdata berbunyi : “Orang yang meminjamkan tidak dapat
meminta kembali apa yang telah dipinjamkannya sebelum lewatnya waktu yang
ditentukan dalam perjanjian.” Pasal 1960 KUH Perdata berbunyi : “Mereka yang
disebutkan dalam pasal yang lalu dapat memperoleh hak milik dengan jalan daluarsa,
jika alas hak penguasaan mereka telah berganti, baik karena suatu sebab yang berasal
36
37
Abdul R Salman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Prenada Media, Jakarta, 2005, hal 6.
Said Natzir, HukumPerusahaan di Indonesia, Alumni, Bandung, 1987, hal 193.
Universitas Sumatera Utara
28
dari seorang pihak ketiga, maupun karena pembantahan yang mereka lakukan
terhadap haknya si pemilik”, yang dimaksud dengan pasal yang lalu dalam Pasal
1960 KUH Perdata tersebut adalah Pasal 1959 KUH perdata yang berbunyi : “Mereka
yang menguasai sesuatu kebendaan untuk seorang lain, begitu pula ahli warisnya
orang-orang itu”. Tak sekali-kali dapat memperoleh sesuatu dengan jalan daluwarsa
meskipun dengan lewatnya waktu yang berapa saja lamanya. Demikian pun seorang
penyewa, seorang penyimpan, seorang penikmat hasil, dan segala orang lain yang
memegang suatu benda berdasarkan suatu perjanjian dengan si pemiliknya, tidak
dapat memperoleh benda itu dengan jalan daluwarsa”.
Sukardono mempergunakan istilah mempercayakan uang untuk istilah
geldschiters, karena yang dimaksud oleh masing-masing ialah menyerahkan hak
milik atas modal yang bersangkutan kepada pesero-pesero komplementer, jadi modal
itu selama berjalannya CV tidak dapat ditarik kembali, melainkan baru debitur
penyelesaian
CV setelah
pemecahannya,
apabila ternyata ada
sisa
yang
menguntungkannya. Persero selama berjalannya usaha CV tersebut hanya berhak atas
penerimaan bagiannya dalam keuntungan yang diperoleh, tetapi ia mungkin juga
dibebani pula dengan membayarkan bagiannya dalam kerugian yang diderita oleh
CV. Hal ini tersimpul dalam asas pembiayaan bersama untuk menjalankan
perusahaan yang dilakukan oleh anggota-anggota komplementer persero-persero
pengurus.38
38
Hermansyah, Hukum Perusahaan Indonesia, Media Ilmu, Jakarta, 2007, hal 11.
Universitas Sumatera Utara
29
Mengingat hubungan dengan pihak ketiga dalam suatu badan usaha berbentuk
CV, hanyalah persero-persero pengurus yang menjalankan perusahaan dan bertindak
keluar, serta terikat kepada pihak ketiga, sebaliknya para komanditaris yang
mempunyai hubungan dengan pihak ketiga, mereka yang menjalankan perusahaan
mempunyai tangung jawab penuh dan dapat disamakan dengan kedudukan para
peserta perseroan Firma (Fa).
Jadi apabila CV mempunyai banyak utang sehingga jatuh pailit misalnya, dan
apabila harta benda perseroan tidak mencukupi untuk pelunasan utang-utangnya,
maka harta benda pribadi persero pengurus itu dapat pula dipertanggung jawabkan
untuk melunaskan hutang CV. Sebaliknya para komanditaris paling tinggi hanya akan
kehilangan jumlah uang yang disetorkan, sedangkan harta benda pribadinya tidak
dapat diganggu gugat. Adapun tanggung jawab penuh yang dibebankan pada persero
pengurus adalah berdasarkan pendapat bahwa baik buruknya, maju mundurnya
perusahaan itu adalah bergantung pada usaha dan pimpinan mereka sendiri.
Keadaan demikian akan berubah, apabila seorang komanditer turut campur
tangan dalam penyelenggaraan dan penyusutan perseroan ataupun apabila ia
mengijinkan namanya dipakai dalam nama firma, yang dipakai sebagai nama firma
oleh persero-persero pengurus. Dalam melakukan tindakan demikian itu akan
menimbulkan kesan kepada pihak ketiga, seakan-akan ia juga menjadi anggota
pengurus yang bertanggung jawab, untuk menghindarkan pihak ketiga akan
mendirikan kewajiban oleh tindakan-tindakan demikian, maka dalam Pasal 21 KUHD
ditentukan, bahwa tiap-tiap persero CV yang ikut melakukan perbuatan-perbuatan
Universitas Sumatera Utara
30
pengurus atau bekerja dalam perusahaan CV ataupun mengizinkan pemakaian
namanya dalam Firma adalah secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk
seluruhnya atas segala utang dan segala perikatan dari CV tersebut (tanggung jawab
solider).
“Dengan demikian seorang komanditaris yang bertingkah laku sebagai
anggota pengurus mempunyai tanggung jawab seperti anggota pengurus
terhadap pihak ketiga dan pertanggung jawaban ini diperluas juga terhadap
persetujuan-persetujuan yang diadakan komanditaris dalam penyelenggaraan
perusahaan CV tersebut, dan terhadap persetujuan-persetujuan yang masih
akan diadakan.”39
Walaupun demikian komanditaris tanpa melepaskan kedudukannya dapat
menuntut untuk mengawasi tindakan-tindakan para anggota pengurus ataupun mereka
ini tidak boleh bertindak tanpa ijinnya. Bagi perusahaan CV juga adanya sleeping
partners, ini adalah memberikan kemungkinan untuk mengumpulkan lebih banyak
modal dari pada sistem perseroan Firma. Hal ini disebabkan ada orang yang
mempunyai waktu ataupun tidak ada bakat untuk berusaha, tidak dapat turut aktif
dalam sesuatu perusahaan, maka bentuk perusahaan CV lah yang memberi
kemungkinan pada orang-orang tersebut untuk turut berusaha walaupun hanya pasif
saja. Pembagian untung rugi diatur dalam peraturan CV, mengingat reaksi dari
tanggungjawab yang dipikul pada peserta aktif, maka tidaklah mengherankan apabila
pembagian untung rugi itu diatur sesuai serta sebanding dengan tanggungjawab
tersebut.
Perusahaan CV mempunyai kekayakan tersendiri yang pada pembagian
untung rugi dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan untuk mendirikan
39
Sentosa Sembiring, Hukum Dagang, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006, hal 9.
Universitas Sumatera Utara
31
badan usaha berbentuk CV, tidaklah memerlukan suatu faslitas dan karenanya
dapat dilakukan dengan lisan atau tulisan. Kalau dibuat secara tertulis dalam
bentuk surat, maka hal tersebut dapat dibuat dalam bentuk akta otentik
ataupun data di bawah tangan dalam mana diatur organisasi perusahaan CV
itu begitu juga hak-hak dan kewajiban para anggotanya.40
Dalam praktek perniagaan di Indonesia saat ini, perjanjian untuk medirikan
suatu perusahaan dengan bentuk CV dibuat dalam bentuk akta otentik notaris untuk
lebih memperkuat kedudukan hukum para pihak yang mendirikan CV tersebut
sekaligus pula untuk memperkuat kedudukan hukum dan Badan Usaha CV tersebut.
Persekutuan Komanditer (CV) berdasarkan jenisnya dapat dibagi kedalam 3
(tiga) jenis yaitu :
a.
CV diam-diam yaitu suatu badan usaha berbentuk CV yang belum menyatakan
diri secara terbuka sebagai CV, bagi pihak luar jenis usaha ini masih dianggap
sebagai usaha dagang biasa. Akan tetapi secara intern diantara para pemilik
modal dalam usaha dagang tersebut telah ada pembagian dan wewenang yang
berkaitan dengan tanggungjawab hukum.
b.
CV terang-terangan yaitu suatu badan usaha berbentuk CV yang telah
menyatakan diri secara terang-terangan dan terbuka kepada pihak ketiga. Hal ini
terlihat dengan dibuatnya akta pendirian CV oleh notaris dan akta pendirian
tersebut didaftarkan di dalam daftar perusahaan.
c.
CV dengan saham, yaitu suatu badan usaha berbentuk CV yang karena masalah
kekuarngan modal usaha memasukkan para komanditaris (penanaman modal)
pengurus pasif yang menanamkan modalya ke dalam CV tersebut yang
40
Ahmad Jalis, Bentuk-Bentuk Usaha di Indonesia, Pustaka Ilmu, Jakarta, 2009, hal 4.
Universitas Sumatera Utara
32
menjadikan penanaman modal tersebut memperoleh kepemilikan satu atau
beberapa saham terhadap perusahaan CV tersebut.41
CV Sejahtera didirikan dengan akta Notaris Indra Syarif Halim pada Tanggal
18 Agustus 2004, berkedudukan dan berkantor pusat di Desa Pasar Jae, Kecamatan
Sosa, Kabupaten Tapanuli Selatan, tujuan didirikanya CV adalah :
a.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha perdagangan minyak dan gas pada
umumnya, SPBU temasuk import dan export interent sulair dan lokal, baik atas
perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain secara komisi serta
bertindak sebagai komisioner dan perwakilan-perwakilan perusahaan lain dalam
segala bidang usaha,
b.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha pemborongan (kontraktor),
perencanaan bangunan kontraktor melaksanakan atau buruh melaksanakannya,
pemasangan instalasi-instalasi, mesin-mesin, listrik, air leding, telekomunikasi,
pembuatan jalan-jalan, jembatan-jembatan, irigasi, parit-parit dan segala sesuatu
lainnya dalam bidang pembangunan,
c.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha perkebunan, pertanian, peternakan,
perikanan dan pertambangan,
d.
Berusaha dalam bidang transportasi angkutan, barang umum, penumpang di
darat, sungai serta menjalankan ekspedisi satu dan lainnya dalam bidang
pengangkutan,
41
Chidir Ali Badan Hukum, Alumni Bandung, 1997, hal. 24
Universitas Sumatera Utara
33
e.
Berusaha dalam bidang peternakan, pertanian, perkebunan rakyat, hasil laut dan
industri serta segala sesuatu yang berkembang dengan itu,
f.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha di bidang perumahan (real estate),
g.
Berusaha dalam bidang jasa telekomunikasi,
h.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha industri pada umumnya dan
industri ruangan (home industri) maupun industri berat dari segala jenis barang,
i.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha percetakan, offset, penjilitan dan
alat-alat kantor,
j.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha perbengkelan, pembubutan,
doorsmer, serta usaha-usaha kerajinan tangan,
k.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha pertamanan pengadaan/penyediaan
tempat-tempat rekreasi.
Akta notaris pendirian CV bernomor 19 tersebut didirikan oleh Rajamin
Hasibuan dan Putra Mahkota Alam Hasibuan. Dalam anggaran dasar CV dinyatakan
bahwa perseroan CV hanya dapat dibubarkan sewaktu-waktu apabila para persero
semuanya menghendaki pembubaran itu. Pembubaran perseroan CV tidak
mengurangi hak dari masing-masing persero untuk keluar dari perseroan ini pada
tiap-tiap akhir tahun buku, dengan ketentuan memberitahukan kehendak itu pada
persero lainnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum itu (surat tercatat tertulis),
Rajamin Hasibuan dan Putra Mahkota Alam Hasibuan adalah pendiri sekaligus pula
adalah para pesero pengurus yang bertanggungjawab sepenuhnya atas dan terhadap
perseroan CV, sedangkan peseroan komanditer akan diangkat kemudian Perseroan
Universitas Sumatera Utara
34
Komanditer hanya turut bertanggungjawab hingga jumlah pemasukkannya dalam
perseroan. Modal dalam perseroan CV hanya dapat dimiliki oleh warga negara
Indonesia dan tidak ditentukan besarnya dan setiap waktu harus ternyata dalam bukubuku perseroan.
Perseroan CV ini diurus dan dipimpin oleh para persero pengurus Rajamin
Hasibuan sebagai Direktur dan Putra Mahkota Alam Hasibuan sebagai Direktur dan
Wakil Direktur. Dalam anggaran dasar CV dinyatakan bahwa Direktur dan Wakil
Direktur baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri berhak dan berkuasa mewakili
perseroan dimanapun juga dan terhadap siapa saja, baik di dalam maupun di luar
pengadilan, mengikat orang lain dengan perseroan atau perseroan dengan orang lain
dari dan menjalankan pekerjaan itu ia berhak melakukan dan atas nama perseroan
segala tindakan pemilikan dan segala tindakan pengurusan termasuk juga untuk
meminjam uang atau menjalankan uang perseroan, memperolah, melepaskan dan atau
membebani harta tidak bergerak dan/atau inventaris untuk dan/atau kepunyaan
perseroan, mengikat perseroan sebagai penjamin, menggadaikan atau dengan cara
lain mempertanggungkan (menyerahkan sebagai jaminan) kekayaan perseroan.
Persero pengurus berhak mengangkat seorang kuasa atau lebih untuk mewakili
perseroan dan memberikan kepada ia/mereka kuasa tertentu yang terpisah dari akta
pendirian CV ini. Bilamana salah seorang persero meninggal dunia, maka perseroan
tidak berakhir, akan tetapi dijalankan oleh para persero lainnya bersama-sama dengan
para ahli waris dari persero yang meninggal dunia itu yang dalam perseroan ini
diwakili oleh salah seorang dari mereka atau oleh seorang kuasanya, kecuali bila para
Universitas Sumatera Utara
35
ahli waris itu menyatakan bahwa mereka tidak menghendaki meneruskan perseroan
itu, perseroan CV berakhir bila salah seorang persero keluar/meninggal dunia dan
para ahli waris persero yang meninggal tersebut menyatakan keinginannya untuk
tidak meneruskan perseroan tersebut. Bila mana salah seorang persero dinyatakan
pailit, berada di bawah pengawasan atau karena apapun juga tidak berhak lagi
mengurus dan menguasai kekayaannya, maka persero tersebut telah dianggap keluar
dari perseroan.
Dalam hal tersebut di atas, maka perusahaan perseroan boleh diteruskan oleh
persero lainnya dengan nama yang sama dan mengambil alih segala kekayaan dan
beban-beban perseroan yang keluar kepada ahli waris persero yang meninggal atau
kepada wakilnya menurut hukum dari perseroan yang dinyatakan pailit atau ditaruh
dibawah pengampunan itu selama 3 (tiga) bulan, sesudahnya bagian perseroan yang
bersangkutan dalam perseroan maupun karena laba yang belum dibagi atau karena
apapun juga, akan tetapi dengan kewajiban membayar kepada wakil menurut hukum
dari persero yang bersangkutan dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sesudahnya bagian persero itu dalam perseroan perhitungan bagian itu harus
didasarkan atas angka-angka dari daftar perhitungan yang berakhir pada hari persero
yang bersangkutan dianggap keluar dari perseroan.
B. Perseroan Terbatas (PT) Sebagai Perusahaan Berbadan Hukum
Tidak dapat dipungkiri pada saat sekarang ini sebagian besar badan usaha
yang berdiri dan menjalankan usaha di Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas,
Universitas Sumatera Utara
36
selanjutnya akan disingkat dengan istilah PT.42 Ada beberapa faktor atau alasan
mengapa seorang pengusaha memilih perseroan terbatas untuk menjalankan usaha
dibandingkan dengan bentuk perusahaan lain seperti Persekutuan Perdata, Koperasi,
Firma maupun CV. Alasan tersebut antara lain :
a.
Semata-mata untuk mengambil manfaat karakteristik pertanggung jawaban
terbatas.
b.
Manakala diperlukan kelak mudah melakukan transformasi perusahaan.
c.
Alasan fiskal.43
PT adalah perusahaan berbadan hukum yang barmakna bahwa perusahaan PT
adalah subjek hukum, dimana PT sebagai sebuah badan usaha yang dapat dibebani
hak dan kewajiban seperti halnya manusia pada umumnya. Badan hukum berarti
orang (person) yang sengaja diciptakan oleh hukum sebagai badan hukum, PT
mempunyai kekayaan tersendiri yang terpisah dari kekayaan pengurusnya. Badan
hukum sebagai subjek hukum mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana manusia,
dapat mengingat dan dapat digugat serta mempunyai harta kekayaan sendiri, dalam
melakukan kegiatan yang dilihat bukan perbuatan pengurus atau pejabatnya, tetapi
yang harus dilihat adalah PT sebagai badan hukum, karena pertanggungjawaban
adalah perusahaan PT sebagai badan hukum (legal entity). Dalam hal ini
tanggungjawab PT diwakili oleh Direksinya sebagai suatu badan hukum, PT
mempunyai unsur-unsur sebagai berkut :
42
43
Rudy Prasetio, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas, Citra Aditya Bakt, Bandung, 2010, hal 15.
Yetty Komalasari, Paradigma Baru Perseroan Terbatas, Badan Penerbit FH-III, Jakarta, 2011, hal 5.
Universitas Sumatera Utara
37
a. Organisasi yang teratur,
b. Harta kekayaan tersendiri,
c. Melakukan hubungan hukum sendiri,
d. Mempunyai tujuan sendiri.44
Unsur utama dari Badan Hukum yaitu memiliki harta sendiri yang terpisah
dari pemegang saham sebagai pemilik, karakteristik yang kedua dari badan hukum
adalah tanggungjawab terbatas dari pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dan
pengurus perusahaan. Prinsip tersebut melindungi asset perusahaan dari kreditur
pemegang saham, sebaliknya tanggungjawab terbatas melindungi asset dari pemilik
perusahaan yaitu pemegang saham perusahaan dari klaim para kreditur perusahaan
yang bersangkutan.
Tanggungjawab terbatas artinya kreditur dalam melakukan klaim terbatas hanya
kepada asset yang menjadi milik pemegang saham dan pengurus perseroan.
Pembatasan tanggungjawab pemilik dan pengurus membedakan perseroan dari
bentuk organisasi perusahaan lainnya yang tidak berbadan hukum.45
Ciri-ciri dari PT sebagai sebuah badan hukum adalah :
a.
Memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan orang-orang yang
menjalankan kegiatan dari badan hukum tersebut.
b.
Memiliki hak-hak dan kewajiban yang terpisah dari hak-hak dan kewajibankewajiban orang-orang yang menjalankan kegiatan badan hukum tersebut.
c.
Memiliki tujuan tertentu.
44
Jamhur, Organisasi Perusahaan, Pustaka Ilmu, Jakarta, 2011, hal 6.
Erman Rajagukguk, Butir-butir Hukum Ekonomi, Lembaga Studi Hukum dari Ekonomi,
FH-III, Jakarta, 2011, hal 191.
45
Universitas Sumatera Utara
38
d.
Berkesinambungan (memiliki kontinuitas) dalam arti keberadaannya tidak terikat
pada orang-orang tertentu, karena hak-hak dan kewajiban-kewajibannya tetap
ada meskipun orang-orang yang menjalankannya berganti.46
Kehadiran PT dalam kehidupan masyarakat Indonesia sudah dikenal jauh
sebelum zaman kemerdekaan. Istilah PT yang digunakan sekarang ini, dulu dikenal
dengan istilah Naamloze Vennotschap disingakat NV. Sebelumnya sudah ada
ketentuan mengenai PT peninggalan zaman Hindia Belanda, sebagaimana yang
termuat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek Van Koop Handel)
tahun 1847 Nomor 23 dalam buku satu artikel ketiga bagian ketiga, mulai dari Pasal
36 sampai dengan Pasal 56. Perubahan KUHD ini dilakukan dengan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1971. Selain itu masih ada pula badan hukum lain sebagaimana
diatur dalam Maskapai Andil Indonesia (ordonantis opde Indonesische Mattschappij
op Andelin, staatsblaad 1939-569 jo 717). Kedua peraturan tersebut merupakan
peraturan yang sudah lama dan sudah tidak sesuai dengan tuntutan perubahan,
terutama dengan adanya berbagai perubahan dalam lalulintas perekonomian, baik itu
dalam lalulintas perekonomian nasional maupun dalam lalulintas perekonomian antar
negara (internasional). Hal ini antara lain dapat dilihat dari pertimbangan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1995 tentang perseroan terbatas (PT).
Pertimbangan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 pada
waktu itu ada 4 (empat) hal yaitu :
46
Muhammad Awar, Hukum Perseroan Terbatas, Rajawali Press, Jakarta, 2002, hal. 21
Universitas Sumatera Utara
39
a.
Bahwa peraturan tentang PT sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD), sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
ekonomi dan dunia usaha yang semakin pesat baik secara nasional maupun
internasional.
b.
Bahwa PT sebagaimana diatur dalam KUHD, hingga saat ini masih terdapat
badan hukum lain dalam bentuk meskapai andil Indonesia.
c.
Dalam rangka menetapkan kesatuan umum, untuk memenuhi kebutuhan hukum
baru yang dapat lebih memacu pembangunan nasional, serta untuk menjamin
kepastian dan penegakan hukum, dualisme pengaturan sebagaimana dimaksud
dalam huruf b, perlu ditiadakan dengan mengadakan pembaharuan tentang PT.
d.
Bahwa pembaharuan pengaturan tentang PT sebagaimana dimaksud dalam huruf
c, harus merupakan penegakan asas kekeluargaan menurut dasar-dasar demokrasi
ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.47
Setelah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 berlaku selama kurang lebih
12 (dua belas) tahun, seiring dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi
dalam dunia usaha, kehadiran Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 dirasakan sudah
tidak lagi sepenuhnya dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi para pelaku
usaha dalam melakukan aktivitasnya, sejumlah pihak mengemukakan gagasan untuk
mengadakan perubahan terhadap pasal-pasal tertentu dari Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1995. Perlunya perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995
47
Muhammad Indra, Perseroan Terbatas (Sejarah dan Perkembangannya), Media Citra
Pustaka, Jakarta, 2010, hal 12.
Universitas Sumatera Utara
40
dapat dilihat dari pertimbangan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 huruf d yang
menyebutkan bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang PT dipandang
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat,
sehingga perlu diganti dengan Undang-Undang yang baru. Masih dari UndangUndang Nomr 40 Tahun 2007 adalah :
a. Mempersingkat waktu,
b. Menyederhanakan prosedur,
c. Menyederhanakan syarat,
d. Menyederhanakan biaya.48
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 telah diakomodasi berbagai
perkembangan yang terjadi dalam aktivitas usaha dengan cara baik berupa
penambahan ketentuan baru, perbaikan, penyempurnaan maupun mempertahankan.
Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 yang dinilai masih relevan
dengan keadaan saat ini untuk lebih memperjelas hakekat perseroan, berikut ini
adalah ketentuan-ketentuan baru yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007, yang sebelumnya belum diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1995 yaitu :
1.
Penyederhanaan Anggaran Dasar PT
Pada prinsipnya, anggaran dasar PT tidak “menyalin” apa yang sudah diatur
dalam UUPT. Artinya, anggaran dasar PT hanya memuat hal-hal yang sudah
48
Harry Atmaja, Implementasi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, Mitra Media Ilmu, Jakarta, 2011, hal 9.
Universitas Sumatera Utara
41
merupakan aturan baku, tidak lagi dituangkan dalam Anggaran Dasar PT. Contohnya
adalah kewajiban untuk mendapatkan persetujuan RUPS, dalam hal menjaminkan
asset Perseroan yang jumlahnya merupakan sebagian besar harta kekayaan Perseroan
dalam 1 (satu) tahun buku (Pasal 102).
Proses pengajuan pengesahan, pelaporan dan pemberitahuan melalui sistem
elektronik yang diajukan pada Sistem Administrasi Badan Hukum (yang dalam istilah
Departemen Hukum dan HAM. FIAN 1 (untuk pendirian), FIAN 2 (untuk perubahan
anggaran dasar yang membutuhkan pelaporan, FIAN 3 (untuk perubahan anggaran
dasar yang hanya membutuhkan pemberitahuan).
2.
Batas Waktu Pengesahan Akta Pendirian PT
Menurut UU No. 40 tahun 2007 permohonan untuk memperoleh keputusan
Menteri mengenai pengesahan badan hukum, harus diajukan kepada Menteri Hukum
dan HAM, paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal akta pendirian
ditandatangani, dilengkapi dengan dokumen pendukung. Dalam hal perrnohonan
untuk memperoleh keputusan Menteri tidak diajukan dalam jangka waktu 60 (enam
puluh) hari, akta pendirian menjadi batal dan perseroan yang belum menjadi badan
hukum bubar karena hukum dan pemberesannya dilakukan oleh pendiri.
3.
Pengesahan dan Perubahan Anggaran Dasar Secara Elektronik
Dalam rangka memberikan pelayanan yang cepat dan sederhana untuk
menjamin kepastian hukum kepada masyarakat, maka diadakan perubahan terhadap
tata cara permohonan dan pemberian pengesahan status badan hukum pendirian
Universitas Sumatera Utara
42
perseroan terbatas, yang ditetapkan dengan menggunakan sistem elektronik. 49 Tata
cara yang sama juga berlaku untuk pengajuan permohonan persetujuan perubahan
anggaran dasar dan keberatannya. Pengesahan secara elektronik ini sebelumnya tidak
diatur dalam UU No. 1 tahun 1995.
UU No. 40 tahun 2007 memerintahkan supaya kemajuan teknoiogi
dimanfaatkan sebagai upaya untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada
masyarakat luas dalam mengesahkan status badan hukum maupun perubahan
anggaran dasar.25 Dalam UU No. 1 tahun 1995 pengesahan maupun perubahan
anggaran dasar dari perseroan terbatas adalah secara manual.
Namun bagi daerah tertentu yang belum mempunyai atau tidak menggunakan
jaringan elektronik, tetap dapat menggunakan sistem manual. UU No. 40 tahun 2007
tidak mengabaikan keadaan dari suatu daerah tertentu yang belum terjangkau oleh
kemajuan teknologi. Pengurusan anggaran dasar perseroan terbatas maupun
perubahannya belum dapat dilaksanakan secara elektronik. Upaya yang dapat
dilakukan masih tetap cara lama, yaitu secara manual. Ketentuan mengenai pendirian
dan perubahan anggaran dasar diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.
Mengenai format permohonan pengesahan status badan hukum perseroran,
persyaratan permohonannya disederhanakan, yang sekurang-kurangnya memuat:
1.
Nama dan tempat kedudukan perseroan terbatas
2.
Jangka waktu berdirinya perseroan terbatas
3.
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
49
Pasal 20 ayat (2) UU No. 40 Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
43
4.
Jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, dan
5.
Alamat lengkap perseroan.
Dalam hal format dan keterangan mengenai dokumen pendukung untuk
memperoleh Keputusan Menteri tentang Pengesahan Badan Hukum yang telah
ditentukan, maka Menteri langsung memberitahu-kan penolakan beserta alasannya
kepada Pemohon.
Penolakan oleh Menteri dilakukan melalui sistem elektronik dengan
ketentuan:
a.
Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
pernyataan
tidak
berkeberatan,
pemohon
yang
bersangkutan
wajib
menyampaikan secara fisik surat permohonan yang dilampiri dokumen
pendukung.
b.
Apabila semua persyaratan telah dipenuhi secara lengkap, paling lambat 14
(empat belas) hari, Menteri menerbitkan keputusan tentang pengesahan badan
hukum Perseroan yang ditandatangani secara elektronik.
b.
Apabila persyaratan tentang jangka waktu dan kelengkapan dokumen pendukung
tidak dipenuhi, Menteri langsung memberitahukan hal tersebut kepada pemohon
secara elektronik, dan pernyataan tidak berkeberatan menjadi gugur.
c.
Dalam hal pernyataan tidak berkeberatan gugur, hal itu tidak berarti bahwa
pemohon tidak punya kesempatan untuk mengajukan permohonan pengesahan
Anggaran Dasar PT. Pemohon dapat mengajukan kembali permohonan untuk
memperoleh Keputusan Menteri tentang Pengesahan Badan Hukum.
Universitas Sumatera Utara
44
d.
Selanjutnya dalam hal permohonan untuk memperoleh Keputusan Menteri tidak
diajukan dalam jangka waktu 120 (seratus dua puluh) hari, akta pendirian
menjadi batal sejak lewatnya jangka waktu tersebut dan Perseroan yang belum
memperoleh status badan hukum bubar karena hukum dan pemberesannya
dilakukan oleh pendiri.
4.
Daftar Perseroan
Dalam UU No. 40 tahun 2007 terjadi perubahan mengenai pihak yang
menyelenggarakan daftar perusahaan. Bila menurut Undang-undang No.1 tahun 1995
direksi perseroan wajib mendaftarkan dalam daftar perusahaan, namun dalam
Undang-undang No. 40 tahun 2007 yang wajib menyelenggarakan daftar perseroan
dan terbuka untuk umum adalah Menteri. Berdasarkan UU No.1 tahun 1995, daftar
perusahaan bersifat tertutup maka tidak terlalu mudah diakses oleh khalayak umum.
Namun berdasarkan UU No. 40 tahun 2007 sekarang daftar perusahaan adalah
bersifat terbuka untuk umum (Pasal 29 ayat (5)) dan pelaksanaannya diselenggarakan
oleh Menteri terkait (Pasal 29 ayat (1)).
5.
Pengumuman
Berdasarkan UU No. 1 tahun 1995 pengumuman anggaran dasar Perseroan
pada Berita Negara Rl yang meliputi pendirian dan perubahan anggaran dasar lainnya
dilakukan oleh Notaris, sedangkan dalam UU No. 40 tahun 2007 pengumuman atas:
a.
Akta pendirian perseroan beserta Keputusan Menteri tentang Pengesahan badan
Hukum Perseroan.
Universitas Sumatera Utara
45
b.
Akta perubahan anggaran dasar beserta Keputusan Menteri tentang Perubahan
Anggaran Dasar, dan
c.
Akta perubahan anggaran dasar yang telah diterima pemberitahuannya oleh
Menteri.
adalah dilaksanakan oleh Menteri dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal
diterbitkannya Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) huruf a dan
huruf b atau sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c.
6.
Modal dan Saham
Besarnya modal dasar Perseroan Terbatas menurut UU No. 1 tahun 1995
adalah sebesar Rp. 20.000.000,- sedangkan dalam UU No. 40 tahun 2007, besarnya
modal dasar perseroan terbatas adalah Rp. 50.000.000,- dan berdasarkan Undangundang yang mengatur kegiatan usaha tertentu dapat menentukan jumlah minimum
modal Perseroan yang lebih besar dari Rp. 50.000.000,Kewajiban modal ditempatkan menurut UU No. 1 tahun 1995 adalah sebesar
25 % dari modal dasar, sedangkan modal disetor adalah 50% dari modal ditempatkan.
Sementara itu UU No. 40 tahun 2007 tidak mengenai pembedaan persentase antara
modal ditempatkan dan modal disetor. Besarnya modal ditempatkan dan disetor
adalah sama, yaitu sebesar 25 % dari modal dasar.
Universitas Sumatera Utara
46
Pasal 46 UU No. 40 tahun 2007 menentukan bahwa pengurangan modal
perseroan terbatas merupakan perubahan anggaran dasar yang harus mendapat
persetujuan Menteri dengan persyaratan apabila:
1. Tidak terdapat keberatan tertulis dari kreditor dalam jangka waktu 60 (enam
puluh) hari.
2. Telah tercapai penyelesaian atas keberatan yang diajukan oleh kreditor.
3. Gugatan kreditor ditolak oleh pengadilan berdasarkan putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Persyaratan ini tidak diatur dalam UU No. 1 tahun 1995.
7.
Klasifikasi Saham
Klasifikasi saham dalam Pasal 46 UU No. 1 tahun 1995 terdiri dari 4 (empat)
macam, yaitu saham:
a.
Dengan hak suara khusus, bersyarat, terbatas, atau tanpa hak suara.
b.
Yang setelah jangka waktu tertentu dapat ditarik kembali atau dapat ditukar
dengan klasifikasi saham lain,
c.
Yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima pembagian dividen
secara kumulatif atau non kumulatif; dan atau
d.
Yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari
pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen dan sisa kekayaan
perseroan dalam likuidasi.
Sedangan menurut Pasal 53 ayat (4) UU No. 40 tahun 2007, klasifikasi saham
terdiri dari 5 (lima) macam yaitu:
Universitas Sumatera Utara
47
a.
Saham dengan hak suara atau tanpa hak suara.
b.
Saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris.
c.
Saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan
klasifikasi saham lain,
d.
Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen
lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara
kumulatif atau nonkumulatif.
e.
Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih
dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan
Perseroan dalam likuidasi.
PT didirikan berdasarkan perjanjian, karena itu untuk dapat mendirikan
sebuah PT, paling sedikit ada 2 (dua) orang yang berjanji satu sama lain. Hal ini
dengan jelas termuat dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang
merumuskan Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang merupakan keseluruhan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. UndangUndang PT, tidak membatasi mengenai berapa jumlah maksimal dari orang (pihak)
untuk mendirikan PT, karena jumlah orang (pihak) untuk mendirikan PT tersebut
sepenuhnya diserahkan kepada pihak-pihak yang membuat kesepakatan. Namun
ketentuan bahwa PT didirikan oleh paling sedikit 2 (dua) orang atau lebih bukan
Universitas Sumatera Utara
48
merupakan suatu ketentuan yang bersifat imperaktif (keharusan) bagi setiap PT.
dengan kata lain dimungkinkan suatu perseroan didirikan hanya oleh satu orang
(pihak), Pasal 7 ayat (7) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, menentukan bahwa
perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ketentuan ayat (5) serta ayat (6) UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang PT tidak
berlaku bagi :
a. Perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara,
b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan,
lembaga pemyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.
Perseroan dibedakan antara persero yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh
satu persen) sahamnya dimiliki oleh negara Republik Indonesia yang tujuan
utamanya mengejar keuntungan.
Anggaran Dasar PT sekurang-kurangnya memuat :
a.
Nama dan tempat kedudukan perseroan.
b.
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c.
Jangka waktu berdirinya perseroan.
d.
Besarnya jumlah modal dasar
Universitas Sumatera Utara
49
e.
Jumlah saham, jumlah klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk
tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham dan nilai nominal setiap
saham.
f.
Susunan, jumlah, dan nama anggota direksi dan komisaris.
g.
Penetapan tempat dan tata cara penyelesaian RUPS.
h.
Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian dan pemberhentian anggota
direksi dan komisaris.
i.
Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden
j.
Ketentuan-ketentuan lain menurut Undang-Undang PT ini.
Untuk memperoleh keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum
pendiri secara bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa teknologi
informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik kepada Menteri dengan
mengisi form isian yang memuat sekurang-kurangnya :
a.
Nama dan tempat kedudukan perseroan
b.
Jangka waktu berdirinya perseroan
c.
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
d.
Jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
e.
Alamat lengkap perseroan.
Format isian harus didahului dengan pengajuan nama Perseroan Terbatas.
Dalam hal ini pendiri tidak mengajukan sendiri permohonan pendiri hanya dapat
memberi kuasa kepada notaris. Pasal 9 ayat (3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 berbunyi : “Dalam hal pendiri tidak mengajukan sendiri permohonan
Universitas Sumatera Utara
50
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), pendiri hanya dapat memberi
kuasa kepada notaris”. Apabila persyaratan telah secara lengkap, paling lambat 14
(empat belas) hari, menteri menerbitkan keputusan tentang pengesahan badan hukum
perseroan yang ditandatangani secara elektronik apabila persyaratan tentang jangka
waktu dan kelengkapan dokumen pendukung tidak dipenuhi, menteri langsung
memberitahukan hal tersebut kepada pemohon secara elektronik, dan pernyataan
tidak berkeberatan menjadi gugur. Dalam hal pernyataan tidak keberatan gugur, hal
ini tidak berarti bahwa pemohon tidak mempunyai kesempatan untuk mengajukan
permohonan kembali. Pemohon diberi kesempatan untuk memohon kembali
permohonan kepada Menteri untuk memperoleh keputusan Menteri mengenai
pengesahan pada hukum PT. dalam hal permohonan untuk memperoleh keputusan
Menteri tidak diajukan dalam jangka waktu 50 (lima puluh) hari, akta pendirian
menjadi batal sejak lewatnya jangka waktu itu dan perseroan yang belum
memperoleh status baru, hukum bubar karena hukum dan pemberesannya dilakukan
oleh pendiri
Dari segi perubahan anggaran dasar, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
mengenai 2 (dua) macam perubahan anggaran dasar PT yaitu :
a.
Perubahan anggaran dasar yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan
HAM yang didaftarkan dalam daftar perusahaan.
b.
Perubahan
anggaran
dari
anggaran
dasar
yang
tidak
memerlukan
persetujuan/Menteri.
Universitas Sumatera Utara
51
Perubahan anggaran dasar yang memerlukan persetujuan Menteri dalam hal
ini adalah Menteri Hukum dan HAM maupun perubahan anggaran dasar yang tidak
memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan HAM. Perubahannya ditetapkan oleh
Rapat Umum Pengurus Saham (RUPS). Adapaun perubahan anggaran dasar yang
memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan HAM adalah mengenai :
a.
Nama perseroan dan/atau tempat kedudukan perseroan
b.
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
c.
Besarnya modal dasar
d.
Pengurangan modal ditempatkan dan disetor
e.
Status perseroan yang tertutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya.
Perubahan anggaran dasar dimuat dan dinyatakan dalam akta Notaris dalam
bahasa Indonesia. Permohonan persetujuan perubahan anggaran dasar diajukan
kepada Menteri paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal akta notaris
yang memuat perubahan anggaran dasar, dimuat dan dinyatakan dalam akta notaris
dalam bahasa Indonesia. Apabila setelah lewat batas waktu 30 (tiga puluh) hari,
permohonan persetujuan atau pemberitahuan perubahan anggaran dasar tidak dapat
diajukan atau disampaikan kepada Menteri.
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tidak memberikan arti atau defenisi
dari modal Undang-Undang hanya menyebutkan bahwa modal dasar perseroan terdiri
atas seluruh nilai nominal saham. Karena itu untuk mendapatkan arti dari modal perlu
dicari dari sumber yang lain. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 sendiri tidak
Universitas Sumatera Utara
52
menutupi kemungkinan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal
mengatur modal perseroan terdiri atas saham tanpa nilai nominal.
Modal dasar PT paling sedikit Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 adalah modal minimum.
Namun bagi bidang usaha tertentu Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 memberi
kemungkinan kepada perubahan tertentu dimana modal PT bersangkutan harus lebih
besar dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Modal PT menurut Pasal 33
ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 adalah :
Pasal 33:
(1) Paling sedikit 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar sebagaimana
dimaksud dalam pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuh.
(2) Modal ditempatkan dan disetor penuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah.
(3) Pengeluaran saham lebih lanjut yang dilakukan setiap kali untuk menambah
modal yang ditempatkan harus disetor penuh.
Dari ketentuan pasal 33 tersebut diatas menurut I.G Rai Widjaya, Modal
perseroan dibedakan antara modal dasar, modal ditempatkan atau modal dikeluarkan,
dan modal disetor
1.
50
Modal Dasar (Autorized Capital) adalah jumlah saham maksimum yang dapat
dikeluarkan oleh perseroan sehingga modal dasar terdiri atas seluruh nominal
saham.
50
I.G Widjaya Rai, Hukum Perushaan, Kesaint Blanc, Bekasi, 2000, hal 178-179.
Universitas Sumatera Utara
53
2.
Modal yang ditempatkan (issued capital atau sub-scribed capital) adalah saham
yang telah diambil dan sebenarnya telah terjual kepada para pendiri maupun
pemegang pemegang saham perseroan. Jadi para pendiri demikian juga para
pemegang saham perseroan telah menyanggupi untuk mengambil bagian sebesar
atau sejumlah tertentu dari saham perseroan dan karena itu dia mempunyai
kewajiban untuk membayarkan melakukan penyetoran kepada perseroan.
3.
Modal yang disetor (Paid up Capital), adalah saham yang telah dibayar penuh
kepada perseroan yang menjadi penyertaan atau penyetoran modal riil yang telah
dilakukan oleh pendiri maupun pemegang saham perseroan.
Dari uraian di atas terlihat bahwa menurut dunia hukum dikenal adanya 3
(tiga) macam penyertaan modal dalam sebuah perseroan terbatas. Modal dasar
menunjukkan nilai saham maksimum yang dapat dikeluarkan oleh sebuah PT, modal
ditempatkan menyatakan kewajiban penyertaan modal yang disanggupi untuk diambil
bagian oleh para pendiri PT maupun pemegang saham PT, sedangkan modal disetor
menunjukkan besarnya modal sesungguhnya yang telah dilaksanakan oleh para
pendiri maupun pemegang saham dalam PT.
Besarnya modal yang harus ditempatkan dan disetorkan penuh adalah sebesar
25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar sesuai dengan ketentuan UndangUndang Perseroan Terbatas (PT), maka jumlah minimum modal dasar ditempatkan
dan disetorkan sebesar 25 % x Rp 50.000.000,- = Rp 12.500.000,- (dua belas juta
lima ratus ribu rupiah). Modal ditempatkan dan disetorkan penuh dibuktikan dengan
bukti-bukti penyetoran yang sah. Bukti penyetoran yang sah antara lain, bukti setoran
Universitas Sumatera Utara
54
pemegang saham kedalam rekening Bank atas nama perseroan, data dari laporan
keuangan yang dibuat oleh Akuntan atau neraca perseroan yang ditandatangani oleh
Direksi dan Dewan Komisaris.
Penyetoran atas modal saham dalam bentuk lain selain uang tunai (cash) yang
dimiliki oleh orang-orang yang hendak mendirikan PT dimungkinkan dilakukan
penyetoran modal saham dalam bentuk lain/bukan uang tunai. Penilaiannya
ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau
oleh akta yang tidak terafiliasi dengan perseroan. Penyetoran saham dalam bentuk
benda tidak bergerak (beras dan bangunan serta benda-benda yang ada diatasnya)
harus diumumkan dalam 1 (satu) surat kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari setelah akta pendirian PT ditandatangani atau setelah RUPS
memutuskan penyetoran saham tersebut. Maksud diumumkannya penyetoran saham
dalam bentuk benda tidak bergerak dalam surat kabar, adalah agar diketahui umum
dan memberikan kesempatan kepada pihak yang berkepentingan untuk dapat
mengajukan keberatan atas penyerahan benda tersebut sebagai setoran modal saham,
misalnya ternyata diketahui benda tersebut bukan milik penyetor, atau mungkin juga
tanah bangunan yang hendak dijadikan sebagai penyetoran saham sudah dijaminkan
ke bank atau lembaga keuangan.
Penambahan Modal perseroan dilakukan dengan mengacu pada ketentuanketentuan sebagai berikut:
a. Penambahan modal Perseroan dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS.
Universitas Sumatera Utara
55
b.
RUPS dapat menyerahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris guna
menyetujui pelaksanaan keputusan RUPS dilakukan untuk jangka waktu paling
lama 1 (satu) tahun.
b.
Penyerahan kewenangan kepada Dewan Komisaris guna menyetujui pelaksanaan
keputusan RUPS sewaktu-waktu dapat ditarik kembali oleh RUPS.
Adapun Ketentuan Pengesahan Penambahan Modal Perseroan dalam RUPS
adalah:
a.
Keputusan RUPS untuk penambahan modal dasar adalah sah apabila dilakukan
dengan memperhatikan persyaratan kuorum dan jumlah suara setuju untuk
perubahan anggaran dasar sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini
dan/atau anggaran dasar.
b.
Keputusan RUPS untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas
modal dasar adalah sah apabila dilakukan dengan kuorum kehadiran lebih dari
1/2 (satu perdua) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara dan
disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh suara yang
dikeluarkan, kecuali ditentukan lebih besar dalam anggaran dasar.
c.
Penambahan modal wajib diberitahukan kepada Menteri untuk dicatat dalam
daftar Perseroan.
Keputusan
pengurangan
modal
perseroan
diputuskan
dalarn
RUPS.
Pengurangan modal adalah pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal
disetor. Pengurangan modal ditempatkan dan modal disetor dapat terjadi dengan cara
menarik kembali saham yang dikeluarkan untuk dihapus atau dengan cara
Universitas Sumatera Utara
56
menurunkan nilai nominal saham. Pengurangan modal perseroan dapat dilakukan
dengan mengacu kepada ketentuan berikut ini.
Keputusan RUPS untuk pengurangan modal Perseroan adalah sah apabila
dilakukan dengan memperhatikan persyaratan ketentuan kuorum dan jumlah suara
setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai ketentuan dalam Undang-Undang ini
dan/atau anggaran dasar.
Direksi wajib memberitahukan kepada semua kreditor dengan mengumumkan
dalam 1 (satu) atau lebih surat kabar dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari
terhitung sejak tanggal keputusan RUPS.
Bagi kreditor, waktu pengajuan keberatan sehubungan dengan pengurangan
modal perseroan adalah dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak
tanggal pengumuman di surat kabar. Kreditor dapat mengajukan keberatan secara
tertulis disertai alasannya kepada perseroan atas keputusan pengurangan modal
dengan tembusan kepada Menteri.
Terhadap keberatan kreditor tersebut, dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak keberatan diterima, perseroan wajib memberikan jawaban secara
tertulis atas keberatan yang diajukan, dalam hal Perseroan:
a.
menolak keberatan atau tidak memberikan penyelesaian yang disepakati kreditor
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal jawaban
Perseroan diterima; atau
b.
Tidak memberikan tanggapan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari
terhitung sejak tanggal keberatan diajukan kepada Perseroan, kreditor dapat
Universitas Sumatera Utara
57
mengajukan gugatan ke pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan Perseroan.
Pengurangan modal Perseroan merupakan perubahan anggaran dasar yang
harus mendapat persetujuan Menteri. Persetujuan Menteri terhadap adanya
pengurangan modal diberikan oleh Menteri apabila:
a.
Tidak terdapat keberatan tertulis dari kreditor dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1).
b.
Telah dicapai penyelesaian atas keberatan yang diajukan kreditor, atau
c.
Gugatan kreditor ditolak oleh pengadilan berdasarkan putusan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
Pemegang saham dan kreditor lainnya yang mempunyai tagihan terhadap
Perseroan tidak dapat menggunakan hak tagihnya sebagai kompensasi kewajiban
penyetoran atas harga saham yang telah diambilnya, kecuali disetujui oleh RUPS.
Hak tagih terhadap Perseroan yang dapat dikompensasi dengan setoran saham
adalah hak tagih atas tagihan terhadap Perseroan yang timbul karena:
a.
Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau benda
tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang.
b.
Pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang Perseroan telah membayar
lunas utang Perseroan sebesar yang ditanggung atau dijamin. Yang dimaksud
dalam ketentuan ini adalah pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang
Perseroan telah membayar lunas utang Perseroan sehingga mempunyai hak tagih
terhadap Perseroan.
Universitas Sumatera Utara
58
c.
Perseroan menjadi penanggung atau penjamin utang dari pihak ketiga dan
Perseroan telah menerima manfaat berupa uang atau barang yang dapat dinilai
dengan uang yang langsung atau tidak langsung secara nyata telah diterima
Perseroan.
Keputusan RUPS adalah sah apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan
mengenai panggilan rapat, kuorum, dan jumlah suara untuk perubahan anggaran
dasar sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.
Diperlukannya persetujuan RUPS adalah untuk menegaskan bahwa hanya
dengan persetujuan RUPS dapat dilakukan kompensasi karena dengan disetujuinya
kompensasi, hak didahulukan pemegang saham lainnya untuk mengambil saham baru
dengan sendirinya dilepaskan. Bunga dan denda yang terutang sekalipun telah jatuh
waktu dan harus dibayar karena secara nyata tidak diterima oleh Perseroan, tidak
dapat dikompensasikan sebagai setoran saham.
C. Prosedur Hukum Perubahan Badan Usaha CV menjadi PT
1.
Sebab-sebab dilakukan Perubahan Badan Usaha CV menjadi PT.
CV Sejahtera didirikan oleh (dua) orang yaitu Rajamin Hasibuan dan Putra
Mahkota Alam Hasibuan yang dalam CV Sejahtera kemudian menjabat sebagai
direktur dan wakil direktur. CV didirikan melalui akta Notaris Indra Syarif Halim
dengan nomor akta 19 tertanggal 18 Agustus 2004, Rajamin Hasibuan adalah
pemegang dari 240 saham peseroan dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp
120.000.000 (Seratus dua puluh juta rupiah) sedangkan Putra Mahkota Alam
Universitas Sumatera Utara
59
Hasibuan adalah pemegang 60 saham perseroan dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp. 30.000.000 (Tiga puluh juta rupiah).
Pada awal berdirinya CV Sejahtera usaha yang dijalankannya terbatas hanya
pada usaha di bidang transportasi angkutan barang umum, penumpang di darat serta
usaha ekspedisi karena perkembangan usaha yang mengalami kemajuan cukup pesat,
maka CV Sejahtera membutuhkan tambahan modal untuk menjalankan jenis
usahanya yang lain sebagaimana tujuan didirikannya CV tersebut
BAB II
PROSEDUR HUKUM PERUBAHAN STATUS DARI BADAN USAHA
CV MENJADI BADAN HUKUM PT
A. Pengertian Commanditaire Vennootschap (CV) sebagai Badan Usaha
Bentuk badan usaha commanditaire vennootschap (CV) tidak diatur secara
tersendiri dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) melainkan di
gabungkan bersama-sama dengan peraturan-peraturan mengenai Badan Usaha
berbentuk Firma (Fa). Pasal 19 KUHD menyebutkan bahwa Perseroan Komanditer
atau commanditaire vennootschap (CV) adalah suatu perseroan untuk menjalankan
suatu perusahaan yang dibentuk antara satu orang atau beberapa orang persero yang
secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya (tanggung jawab
solider) pada satu pihak dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang (geld
schieter) pada pihak yang lain. Adapun dasar pikiran dan pembentukan perseroan ini
adalah seorang atau lebih mempercayakan uang atau barang untuk digunakan di
dalam perniagaan atau lain perusahaan kepada seorang lainnya atau lebih yang
menjalankan perusahaan itu saja yang pada umumnya berhubungan dengan pihakpihak ketiga, karena itu pula si pengusaha bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
pihak ketiga, dan tidak semua anggotanya yang bertindak keluar.
Perseroan Komanditer (CV) adalah suatu perseroan yang tidak bertindak di
muka umum. Dalam CV, seorang atau lebih dari anggota-anggotanya (sipemberi
uang) tidak menjadi pimpinan perusahaan maupun bertindak terhadap pihak ketiga.
Mereka ini hanyalah sekedar menyediakan sejumlah modal bagi anggota atau
26
Universitas Sumatera Utara
27
anggota-anggota lainnya yang menjalankan CV tersebut. Para persero yang memberi
uang yang berdiri di belakang layar perseroan itu juga turut memperoleh bagian
dalam keuntungan dan turut pula memikul kerugian yang diderita CV seperti para
persero biasa, akan tetapi pertanggung jawabannya terbatas dalam CV. Mereka tidak
akan memikul kerugian yang melebihi modal yang disetorkan. Persero di belakang
layar tersebut disebut anggota pasif atau komanditaris yang disebut sleeping partners
(still vennot), sedangkan para anggota yang memimpin perseroan dan bertindak
keluar adalah anggota-anggota aktif yang disebut persero pengurus atau persero
pemimpin atau juga disebut komplementaris.36 Apabila terdapat lebih dari satu
persero pengurus, maka berhadapan dengan perseroan rangkap, yaitu suatu perseroan
Firma antara persero-persero pengurus, dan perseroan komanditer antara peserta
pengurus dan para komanditaris.
Pasal 19 ayat (1) KUHD menggunakan istilah geldschieters terhadap pesero
pesero yang hanya memasukkan uang atau barang dan tidak ikut dalam
pengurusan atau pesero komanditer dapat menimbulkan salah paham sehingga
menimbulkan pembahasan khusus untuk memungkinkan mengadakan perbedaan
antar istilah “commmanditaire dan istilah geldschiters, seperti apa yang
dikemukan oleh undang-undang tersebut37
Pasal 1759 KUH Perdata berbunyi : “Orang yang meminjamkan tidak dapat
meminta kembali apa yang telah dipinjamkannya sebelum lewatnya waktu yang
ditentukan dalam perjanjian.” Pasal 1960 KUH Perdata berbunyi : “Mereka yang
disebutkan dalam pasal yang lalu dapat memperoleh hak milik dengan jalan daluarsa,
jika alas hak penguasaan mereka telah berganti, baik karena suatu sebab yang berasal
36
37
Abdul R Salman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Prenada Media, Jakarta, 2005, hal 6.
Said Natzir, HukumPerusahaan di Indonesia, Alumni, Bandung, 1987, hal 193.
Universitas Sumatera Utara
28
dari seorang pihak ketiga, maupun karena pembantahan yang mereka lakukan
terhadap haknya si pemilik”, yang dimaksud dengan pasal yang lalu dalam Pasal
1960 KUH Perdata tersebut adalah Pasal 1959 KUH perdata yang berbunyi : “Mereka
yang menguasai sesuatu kebendaan untuk seorang lain, begitu pula ahli warisnya
orang-orang itu”. Tak sekali-kali dapat memperoleh sesuatu dengan jalan daluwarsa
meskipun dengan lewatnya waktu yang berapa saja lamanya. Demikian pun seorang
penyewa, seorang penyimpan, seorang penikmat hasil, dan segala orang lain yang
memegang suatu benda berdasarkan suatu perjanjian dengan si pemiliknya, tidak
dapat memperoleh benda itu dengan jalan daluwarsa”.
Sukardono mempergunakan istilah mempercayakan uang untuk istilah
geldschiters, karena yang dimaksud oleh masing-masing ialah menyerahkan hak
milik atas modal yang bersangkutan kepada pesero-pesero komplementer, jadi modal
itu selama berjalannya CV tidak dapat ditarik kembali, melainkan baru debitur
penyelesaian
CV setelah
pemecahannya,
apabila ternyata ada
sisa
yang
menguntungkannya. Persero selama berjalannya usaha CV tersebut hanya berhak atas
penerimaan bagiannya dalam keuntungan yang diperoleh, tetapi ia mungkin juga
dibebani pula dengan membayarkan bagiannya dalam kerugian yang diderita oleh
CV. Hal ini tersimpul dalam asas pembiayaan bersama untuk menjalankan
perusahaan yang dilakukan oleh anggota-anggota komplementer persero-persero
pengurus.38
38
Hermansyah, Hukum Perusahaan Indonesia, Media Ilmu, Jakarta, 2007, hal 11.
Universitas Sumatera Utara
29
Mengingat hubungan dengan pihak ketiga dalam suatu badan usaha berbentuk
CV, hanyalah persero-persero pengurus yang menjalankan perusahaan dan bertindak
keluar, serta terikat kepada pihak ketiga, sebaliknya para komanditaris yang
mempunyai hubungan dengan pihak ketiga, mereka yang menjalankan perusahaan
mempunyai tangung jawab penuh dan dapat disamakan dengan kedudukan para
peserta perseroan Firma (Fa).
Jadi apabila CV mempunyai banyak utang sehingga jatuh pailit misalnya, dan
apabila harta benda perseroan tidak mencukupi untuk pelunasan utang-utangnya,
maka harta benda pribadi persero pengurus itu dapat pula dipertanggung jawabkan
untuk melunaskan hutang CV. Sebaliknya para komanditaris paling tinggi hanya akan
kehilangan jumlah uang yang disetorkan, sedangkan harta benda pribadinya tidak
dapat diganggu gugat. Adapun tanggung jawab penuh yang dibebankan pada persero
pengurus adalah berdasarkan pendapat bahwa baik buruknya, maju mundurnya
perusahaan itu adalah bergantung pada usaha dan pimpinan mereka sendiri.
Keadaan demikian akan berubah, apabila seorang komanditer turut campur
tangan dalam penyelenggaraan dan penyusutan perseroan ataupun apabila ia
mengijinkan namanya dipakai dalam nama firma, yang dipakai sebagai nama firma
oleh persero-persero pengurus. Dalam melakukan tindakan demikian itu akan
menimbulkan kesan kepada pihak ketiga, seakan-akan ia juga menjadi anggota
pengurus yang bertanggung jawab, untuk menghindarkan pihak ketiga akan
mendirikan kewajiban oleh tindakan-tindakan demikian, maka dalam Pasal 21 KUHD
ditentukan, bahwa tiap-tiap persero CV yang ikut melakukan perbuatan-perbuatan
Universitas Sumatera Utara
30
pengurus atau bekerja dalam perusahaan CV ataupun mengizinkan pemakaian
namanya dalam Firma adalah secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk
seluruhnya atas segala utang dan segala perikatan dari CV tersebut (tanggung jawab
solider).
“Dengan demikian seorang komanditaris yang bertingkah laku sebagai
anggota pengurus mempunyai tanggung jawab seperti anggota pengurus
terhadap pihak ketiga dan pertanggung jawaban ini diperluas juga terhadap
persetujuan-persetujuan yang diadakan komanditaris dalam penyelenggaraan
perusahaan CV tersebut, dan terhadap persetujuan-persetujuan yang masih
akan diadakan.”39
Walaupun demikian komanditaris tanpa melepaskan kedudukannya dapat
menuntut untuk mengawasi tindakan-tindakan para anggota pengurus ataupun mereka
ini tidak boleh bertindak tanpa ijinnya. Bagi perusahaan CV juga adanya sleeping
partners, ini adalah memberikan kemungkinan untuk mengumpulkan lebih banyak
modal dari pada sistem perseroan Firma. Hal ini disebabkan ada orang yang
mempunyai waktu ataupun tidak ada bakat untuk berusaha, tidak dapat turut aktif
dalam sesuatu perusahaan, maka bentuk perusahaan CV lah yang memberi
kemungkinan pada orang-orang tersebut untuk turut berusaha walaupun hanya pasif
saja. Pembagian untung rugi diatur dalam peraturan CV, mengingat reaksi dari
tanggungjawab yang dipikul pada peserta aktif, maka tidaklah mengherankan apabila
pembagian untung rugi itu diatur sesuai serta sebanding dengan tanggungjawab
tersebut.
Perusahaan CV mempunyai kekayakan tersendiri yang pada pembagian
untung rugi dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan untuk mendirikan
39
Sentosa Sembiring, Hukum Dagang, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006, hal 9.
Universitas Sumatera Utara
31
badan usaha berbentuk CV, tidaklah memerlukan suatu faslitas dan karenanya
dapat dilakukan dengan lisan atau tulisan. Kalau dibuat secara tertulis dalam
bentuk surat, maka hal tersebut dapat dibuat dalam bentuk akta otentik
ataupun data di bawah tangan dalam mana diatur organisasi perusahaan CV
itu begitu juga hak-hak dan kewajiban para anggotanya.40
Dalam praktek perniagaan di Indonesia saat ini, perjanjian untuk medirikan
suatu perusahaan dengan bentuk CV dibuat dalam bentuk akta otentik notaris untuk
lebih memperkuat kedudukan hukum para pihak yang mendirikan CV tersebut
sekaligus pula untuk memperkuat kedudukan hukum dan Badan Usaha CV tersebut.
Persekutuan Komanditer (CV) berdasarkan jenisnya dapat dibagi kedalam 3
(tiga) jenis yaitu :
a.
CV diam-diam yaitu suatu badan usaha berbentuk CV yang belum menyatakan
diri secara terbuka sebagai CV, bagi pihak luar jenis usaha ini masih dianggap
sebagai usaha dagang biasa. Akan tetapi secara intern diantara para pemilik
modal dalam usaha dagang tersebut telah ada pembagian dan wewenang yang
berkaitan dengan tanggungjawab hukum.
b.
CV terang-terangan yaitu suatu badan usaha berbentuk CV yang telah
menyatakan diri secara terang-terangan dan terbuka kepada pihak ketiga. Hal ini
terlihat dengan dibuatnya akta pendirian CV oleh notaris dan akta pendirian
tersebut didaftarkan di dalam daftar perusahaan.
c.
CV dengan saham, yaitu suatu badan usaha berbentuk CV yang karena masalah
kekuarngan modal usaha memasukkan para komanditaris (penanaman modal)
pengurus pasif yang menanamkan modalya ke dalam CV tersebut yang
40
Ahmad Jalis, Bentuk-Bentuk Usaha di Indonesia, Pustaka Ilmu, Jakarta, 2009, hal 4.
Universitas Sumatera Utara
32
menjadikan penanaman modal tersebut memperoleh kepemilikan satu atau
beberapa saham terhadap perusahaan CV tersebut.41
CV Sejahtera didirikan dengan akta Notaris Indra Syarif Halim pada Tanggal
18 Agustus 2004, berkedudukan dan berkantor pusat di Desa Pasar Jae, Kecamatan
Sosa, Kabupaten Tapanuli Selatan, tujuan didirikanya CV adalah :
a.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha perdagangan minyak dan gas pada
umumnya, SPBU temasuk import dan export interent sulair dan lokal, baik atas
perhitungan sendiri maupun atas tanggungan pihak lain secara komisi serta
bertindak sebagai komisioner dan perwakilan-perwakilan perusahaan lain dalam
segala bidang usaha,
b.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha pemborongan (kontraktor),
perencanaan bangunan kontraktor melaksanakan atau buruh melaksanakannya,
pemasangan instalasi-instalasi, mesin-mesin, listrik, air leding, telekomunikasi,
pembuatan jalan-jalan, jembatan-jembatan, irigasi, parit-parit dan segala sesuatu
lainnya dalam bidang pembangunan,
c.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha perkebunan, pertanian, peternakan,
perikanan dan pertambangan,
d.
Berusaha dalam bidang transportasi angkutan, barang umum, penumpang di
darat, sungai serta menjalankan ekspedisi satu dan lainnya dalam bidang
pengangkutan,
41
Chidir Ali Badan Hukum, Alumni Bandung, 1997, hal. 24
Universitas Sumatera Utara
33
e.
Berusaha dalam bidang peternakan, pertanian, perkebunan rakyat, hasil laut dan
industri serta segala sesuatu yang berkembang dengan itu,
f.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha di bidang perumahan (real estate),
g.
Berusaha dalam bidang jasa telekomunikasi,
h.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha industri pada umumnya dan
industri ruangan (home industri) maupun industri berat dari segala jenis barang,
i.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha percetakan, offset, penjilitan dan
alat-alat kantor,
j.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha perbengkelan, pembubutan,
doorsmer, serta usaha-usaha kerajinan tangan,
k.
Mengusahakan dan menjalankan usaha-usaha pertamanan pengadaan/penyediaan
tempat-tempat rekreasi.
Akta notaris pendirian CV bernomor 19 tersebut didirikan oleh Rajamin
Hasibuan dan Putra Mahkota Alam Hasibuan. Dalam anggaran dasar CV dinyatakan
bahwa perseroan CV hanya dapat dibubarkan sewaktu-waktu apabila para persero
semuanya menghendaki pembubaran itu. Pembubaran perseroan CV tidak
mengurangi hak dari masing-masing persero untuk keluar dari perseroan ini pada
tiap-tiap akhir tahun buku, dengan ketentuan memberitahukan kehendak itu pada
persero lainnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum itu (surat tercatat tertulis),
Rajamin Hasibuan dan Putra Mahkota Alam Hasibuan adalah pendiri sekaligus pula
adalah para pesero pengurus yang bertanggungjawab sepenuhnya atas dan terhadap
perseroan CV, sedangkan peseroan komanditer akan diangkat kemudian Perseroan
Universitas Sumatera Utara
34
Komanditer hanya turut bertanggungjawab hingga jumlah pemasukkannya dalam
perseroan. Modal dalam perseroan CV hanya dapat dimiliki oleh warga negara
Indonesia dan tidak ditentukan besarnya dan setiap waktu harus ternyata dalam bukubuku perseroan.
Perseroan CV ini diurus dan dipimpin oleh para persero pengurus Rajamin
Hasibuan sebagai Direktur dan Putra Mahkota Alam Hasibuan sebagai Direktur dan
Wakil Direktur. Dalam anggaran dasar CV dinyatakan bahwa Direktur dan Wakil
Direktur baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri berhak dan berkuasa mewakili
perseroan dimanapun juga dan terhadap siapa saja, baik di dalam maupun di luar
pengadilan, mengikat orang lain dengan perseroan atau perseroan dengan orang lain
dari dan menjalankan pekerjaan itu ia berhak melakukan dan atas nama perseroan
segala tindakan pemilikan dan segala tindakan pengurusan termasuk juga untuk
meminjam uang atau menjalankan uang perseroan, memperolah, melepaskan dan atau
membebani harta tidak bergerak dan/atau inventaris untuk dan/atau kepunyaan
perseroan, mengikat perseroan sebagai penjamin, menggadaikan atau dengan cara
lain mempertanggungkan (menyerahkan sebagai jaminan) kekayaan perseroan.
Persero pengurus berhak mengangkat seorang kuasa atau lebih untuk mewakili
perseroan dan memberikan kepada ia/mereka kuasa tertentu yang terpisah dari akta
pendirian CV ini. Bilamana salah seorang persero meninggal dunia, maka perseroan
tidak berakhir, akan tetapi dijalankan oleh para persero lainnya bersama-sama dengan
para ahli waris dari persero yang meninggal dunia itu yang dalam perseroan ini
diwakili oleh salah seorang dari mereka atau oleh seorang kuasanya, kecuali bila para
Universitas Sumatera Utara
35
ahli waris itu menyatakan bahwa mereka tidak menghendaki meneruskan perseroan
itu, perseroan CV berakhir bila salah seorang persero keluar/meninggal dunia dan
para ahli waris persero yang meninggal tersebut menyatakan keinginannya untuk
tidak meneruskan perseroan tersebut. Bila mana salah seorang persero dinyatakan
pailit, berada di bawah pengawasan atau karena apapun juga tidak berhak lagi
mengurus dan menguasai kekayaannya, maka persero tersebut telah dianggap keluar
dari perseroan.
Dalam hal tersebut di atas, maka perusahaan perseroan boleh diteruskan oleh
persero lainnya dengan nama yang sama dan mengambil alih segala kekayaan dan
beban-beban perseroan yang keluar kepada ahli waris persero yang meninggal atau
kepada wakilnya menurut hukum dari perseroan yang dinyatakan pailit atau ditaruh
dibawah pengampunan itu selama 3 (tiga) bulan, sesudahnya bagian perseroan yang
bersangkutan dalam perseroan maupun karena laba yang belum dibagi atau karena
apapun juga, akan tetapi dengan kewajiban membayar kepada wakil menurut hukum
dari persero yang bersangkutan dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sesudahnya bagian persero itu dalam perseroan perhitungan bagian itu harus
didasarkan atas angka-angka dari daftar perhitungan yang berakhir pada hari persero
yang bersangkutan dianggap keluar dari perseroan.
B. Perseroan Terbatas (PT) Sebagai Perusahaan Berbadan Hukum
Tidak dapat dipungkiri pada saat sekarang ini sebagian besar badan usaha
yang berdiri dan menjalankan usaha di Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas,
Universitas Sumatera Utara
36
selanjutnya akan disingkat dengan istilah PT.42 Ada beberapa faktor atau alasan
mengapa seorang pengusaha memilih perseroan terbatas untuk menjalankan usaha
dibandingkan dengan bentuk perusahaan lain seperti Persekutuan Perdata, Koperasi,
Firma maupun CV. Alasan tersebut antara lain :
a.
Semata-mata untuk mengambil manfaat karakteristik pertanggung jawaban
terbatas.
b.
Manakala diperlukan kelak mudah melakukan transformasi perusahaan.
c.
Alasan fiskal.43
PT adalah perusahaan berbadan hukum yang barmakna bahwa perusahaan PT
adalah subjek hukum, dimana PT sebagai sebuah badan usaha yang dapat dibebani
hak dan kewajiban seperti halnya manusia pada umumnya. Badan hukum berarti
orang (person) yang sengaja diciptakan oleh hukum sebagai badan hukum, PT
mempunyai kekayaan tersendiri yang terpisah dari kekayaan pengurusnya. Badan
hukum sebagai subjek hukum mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana manusia,
dapat mengingat dan dapat digugat serta mempunyai harta kekayaan sendiri, dalam
melakukan kegiatan yang dilihat bukan perbuatan pengurus atau pejabatnya, tetapi
yang harus dilihat adalah PT sebagai badan hukum, karena pertanggungjawaban
adalah perusahaan PT sebagai badan hukum (legal entity). Dalam hal ini
tanggungjawab PT diwakili oleh Direksinya sebagai suatu badan hukum, PT
mempunyai unsur-unsur sebagai berkut :
42
43
Rudy Prasetio, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas, Citra Aditya Bakt, Bandung, 2010, hal 15.
Yetty Komalasari, Paradigma Baru Perseroan Terbatas, Badan Penerbit FH-III, Jakarta, 2011, hal 5.
Universitas Sumatera Utara
37
a. Organisasi yang teratur,
b. Harta kekayaan tersendiri,
c. Melakukan hubungan hukum sendiri,
d. Mempunyai tujuan sendiri.44
Unsur utama dari Badan Hukum yaitu memiliki harta sendiri yang terpisah
dari pemegang saham sebagai pemilik, karakteristik yang kedua dari badan hukum
adalah tanggungjawab terbatas dari pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dan
pengurus perusahaan. Prinsip tersebut melindungi asset perusahaan dari kreditur
pemegang saham, sebaliknya tanggungjawab terbatas melindungi asset dari pemilik
perusahaan yaitu pemegang saham perusahaan dari klaim para kreditur perusahaan
yang bersangkutan.
Tanggungjawab terbatas artinya kreditur dalam melakukan klaim terbatas hanya
kepada asset yang menjadi milik pemegang saham dan pengurus perseroan.
Pembatasan tanggungjawab pemilik dan pengurus membedakan perseroan dari
bentuk organisasi perusahaan lainnya yang tidak berbadan hukum.45
Ciri-ciri dari PT sebagai sebuah badan hukum adalah :
a.
Memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan orang-orang yang
menjalankan kegiatan dari badan hukum tersebut.
b.
Memiliki hak-hak dan kewajiban yang terpisah dari hak-hak dan kewajibankewajiban orang-orang yang menjalankan kegiatan badan hukum tersebut.
c.
Memiliki tujuan tertentu.
44
Jamhur, Organisasi Perusahaan, Pustaka Ilmu, Jakarta, 2011, hal 6.
Erman Rajagukguk, Butir-butir Hukum Ekonomi, Lembaga Studi Hukum dari Ekonomi,
FH-III, Jakarta, 2011, hal 191.
45
Universitas Sumatera Utara
38
d.
Berkesinambungan (memiliki kontinuitas) dalam arti keberadaannya tidak terikat
pada orang-orang tertentu, karena hak-hak dan kewajiban-kewajibannya tetap
ada meskipun orang-orang yang menjalankannya berganti.46
Kehadiran PT dalam kehidupan masyarakat Indonesia sudah dikenal jauh
sebelum zaman kemerdekaan. Istilah PT yang digunakan sekarang ini, dulu dikenal
dengan istilah Naamloze Vennotschap disingakat NV. Sebelumnya sudah ada
ketentuan mengenai PT peninggalan zaman Hindia Belanda, sebagaimana yang
termuat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek Van Koop Handel)
tahun 1847 Nomor 23 dalam buku satu artikel ketiga bagian ketiga, mulai dari Pasal
36 sampai dengan Pasal 56. Perubahan KUHD ini dilakukan dengan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1971. Selain itu masih ada pula badan hukum lain sebagaimana
diatur dalam Maskapai Andil Indonesia (ordonantis opde Indonesische Mattschappij
op Andelin, staatsblaad 1939-569 jo 717). Kedua peraturan tersebut merupakan
peraturan yang sudah lama dan sudah tidak sesuai dengan tuntutan perubahan,
terutama dengan adanya berbagai perubahan dalam lalulintas perekonomian, baik itu
dalam lalulintas perekonomian nasional maupun dalam lalulintas perekonomian antar
negara (internasional). Hal ini antara lain dapat dilihat dari pertimbangan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1995 tentang perseroan terbatas (PT).
Pertimbangan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 pada
waktu itu ada 4 (empat) hal yaitu :
46
Muhammad Awar, Hukum Perseroan Terbatas, Rajawali Press, Jakarta, 2002, hal. 21
Universitas Sumatera Utara
39
a.
Bahwa peraturan tentang PT sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD), sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
ekonomi dan dunia usaha yang semakin pesat baik secara nasional maupun
internasional.
b.
Bahwa PT sebagaimana diatur dalam KUHD, hingga saat ini masih terdapat
badan hukum lain dalam bentuk meskapai andil Indonesia.
c.
Dalam rangka menetapkan kesatuan umum, untuk memenuhi kebutuhan hukum
baru yang dapat lebih memacu pembangunan nasional, serta untuk menjamin
kepastian dan penegakan hukum, dualisme pengaturan sebagaimana dimaksud
dalam huruf b, perlu ditiadakan dengan mengadakan pembaharuan tentang PT.
d.
Bahwa pembaharuan pengaturan tentang PT sebagaimana dimaksud dalam huruf
c, harus merupakan penegakan asas kekeluargaan menurut dasar-dasar demokrasi
ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.47
Setelah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 berlaku selama kurang lebih
12 (dua belas) tahun, seiring dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi
dalam dunia usaha, kehadiran Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 dirasakan sudah
tidak lagi sepenuhnya dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi para pelaku
usaha dalam melakukan aktivitasnya, sejumlah pihak mengemukakan gagasan untuk
mengadakan perubahan terhadap pasal-pasal tertentu dari Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1995. Perlunya perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995
47
Muhammad Indra, Perseroan Terbatas (Sejarah dan Perkembangannya), Media Citra
Pustaka, Jakarta, 2010, hal 12.
Universitas Sumatera Utara
40
dapat dilihat dari pertimbangan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 huruf d yang
menyebutkan bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang PT dipandang
sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat,
sehingga perlu diganti dengan Undang-Undang yang baru. Masih dari UndangUndang Nomr 40 Tahun 2007 adalah :
a. Mempersingkat waktu,
b. Menyederhanakan prosedur,
c. Menyederhanakan syarat,
d. Menyederhanakan biaya.48
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 telah diakomodasi berbagai
perkembangan yang terjadi dalam aktivitas usaha dengan cara baik berupa
penambahan ketentuan baru, perbaikan, penyempurnaan maupun mempertahankan.
Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 yang dinilai masih relevan
dengan keadaan saat ini untuk lebih memperjelas hakekat perseroan, berikut ini
adalah ketentuan-ketentuan baru yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007, yang sebelumnya belum diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1995 yaitu :
1.
Penyederhanaan Anggaran Dasar PT
Pada prinsipnya, anggaran dasar PT tidak “menyalin” apa yang sudah diatur
dalam UUPT. Artinya, anggaran dasar PT hanya memuat hal-hal yang sudah
48
Harry Atmaja, Implementasi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, Mitra Media Ilmu, Jakarta, 2011, hal 9.
Universitas Sumatera Utara
41
merupakan aturan baku, tidak lagi dituangkan dalam Anggaran Dasar PT. Contohnya
adalah kewajiban untuk mendapatkan persetujuan RUPS, dalam hal menjaminkan
asset Perseroan yang jumlahnya merupakan sebagian besar harta kekayaan Perseroan
dalam 1 (satu) tahun buku (Pasal 102).
Proses pengajuan pengesahan, pelaporan dan pemberitahuan melalui sistem
elektronik yang diajukan pada Sistem Administrasi Badan Hukum (yang dalam istilah
Departemen Hukum dan HAM. FIAN 1 (untuk pendirian), FIAN 2 (untuk perubahan
anggaran dasar yang membutuhkan pelaporan, FIAN 3 (untuk perubahan anggaran
dasar yang hanya membutuhkan pemberitahuan).
2.
Batas Waktu Pengesahan Akta Pendirian PT
Menurut UU No. 40 tahun 2007 permohonan untuk memperoleh keputusan
Menteri mengenai pengesahan badan hukum, harus diajukan kepada Menteri Hukum
dan HAM, paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal akta pendirian
ditandatangani, dilengkapi dengan dokumen pendukung. Dalam hal perrnohonan
untuk memperoleh keputusan Menteri tidak diajukan dalam jangka waktu 60 (enam
puluh) hari, akta pendirian menjadi batal dan perseroan yang belum menjadi badan
hukum bubar karena hukum dan pemberesannya dilakukan oleh pendiri.
3.
Pengesahan dan Perubahan Anggaran Dasar Secara Elektronik
Dalam rangka memberikan pelayanan yang cepat dan sederhana untuk
menjamin kepastian hukum kepada masyarakat, maka diadakan perubahan terhadap
tata cara permohonan dan pemberian pengesahan status badan hukum pendirian
Universitas Sumatera Utara
42
perseroan terbatas, yang ditetapkan dengan menggunakan sistem elektronik. 49 Tata
cara yang sama juga berlaku untuk pengajuan permohonan persetujuan perubahan
anggaran dasar dan keberatannya. Pengesahan secara elektronik ini sebelumnya tidak
diatur dalam UU No. 1 tahun 1995.
UU No. 40 tahun 2007 memerintahkan supaya kemajuan teknoiogi
dimanfaatkan sebagai upaya untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada
masyarakat luas dalam mengesahkan status badan hukum maupun perubahan
anggaran dasar.25 Dalam UU No. 1 tahun 1995 pengesahan maupun perubahan
anggaran dasar dari perseroan terbatas adalah secara manual.
Namun bagi daerah tertentu yang belum mempunyai atau tidak menggunakan
jaringan elektronik, tetap dapat menggunakan sistem manual. UU No. 40 tahun 2007
tidak mengabaikan keadaan dari suatu daerah tertentu yang belum terjangkau oleh
kemajuan teknologi. Pengurusan anggaran dasar perseroan terbatas maupun
perubahannya belum dapat dilaksanakan secara elektronik. Upaya yang dapat
dilakukan masih tetap cara lama, yaitu secara manual. Ketentuan mengenai pendirian
dan perubahan anggaran dasar diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.
Mengenai format permohonan pengesahan status badan hukum perseroran,
persyaratan permohonannya disederhanakan, yang sekurang-kurangnya memuat:
1.
Nama dan tempat kedudukan perseroan terbatas
2.
Jangka waktu berdirinya perseroan terbatas
3.
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
49
Pasal 20 ayat (2) UU No. 40 Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
43
4.
Jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, dan
5.
Alamat lengkap perseroan.
Dalam hal format dan keterangan mengenai dokumen pendukung untuk
memperoleh Keputusan Menteri tentang Pengesahan Badan Hukum yang telah
ditentukan, maka Menteri langsung memberitahu-kan penolakan beserta alasannya
kepada Pemohon.
Penolakan oleh Menteri dilakukan melalui sistem elektronik dengan
ketentuan:
a.
Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
pernyataan
tidak
berkeberatan,
pemohon
yang
bersangkutan
wajib
menyampaikan secara fisik surat permohonan yang dilampiri dokumen
pendukung.
b.
Apabila semua persyaratan telah dipenuhi secara lengkap, paling lambat 14
(empat belas) hari, Menteri menerbitkan keputusan tentang pengesahan badan
hukum Perseroan yang ditandatangani secara elektronik.
b.
Apabila persyaratan tentang jangka waktu dan kelengkapan dokumen pendukung
tidak dipenuhi, Menteri langsung memberitahukan hal tersebut kepada pemohon
secara elektronik, dan pernyataan tidak berkeberatan menjadi gugur.
c.
Dalam hal pernyataan tidak berkeberatan gugur, hal itu tidak berarti bahwa
pemohon tidak punya kesempatan untuk mengajukan permohonan pengesahan
Anggaran Dasar PT. Pemohon dapat mengajukan kembali permohonan untuk
memperoleh Keputusan Menteri tentang Pengesahan Badan Hukum.
Universitas Sumatera Utara
44
d.
Selanjutnya dalam hal permohonan untuk memperoleh Keputusan Menteri tidak
diajukan dalam jangka waktu 120 (seratus dua puluh) hari, akta pendirian
menjadi batal sejak lewatnya jangka waktu tersebut dan Perseroan yang belum
memperoleh status badan hukum bubar karena hukum dan pemberesannya
dilakukan oleh pendiri.
4.
Daftar Perseroan
Dalam UU No. 40 tahun 2007 terjadi perubahan mengenai pihak yang
menyelenggarakan daftar perusahaan. Bila menurut Undang-undang No.1 tahun 1995
direksi perseroan wajib mendaftarkan dalam daftar perusahaan, namun dalam
Undang-undang No. 40 tahun 2007 yang wajib menyelenggarakan daftar perseroan
dan terbuka untuk umum adalah Menteri. Berdasarkan UU No.1 tahun 1995, daftar
perusahaan bersifat tertutup maka tidak terlalu mudah diakses oleh khalayak umum.
Namun berdasarkan UU No. 40 tahun 2007 sekarang daftar perusahaan adalah
bersifat terbuka untuk umum (Pasal 29 ayat (5)) dan pelaksanaannya diselenggarakan
oleh Menteri terkait (Pasal 29 ayat (1)).
5.
Pengumuman
Berdasarkan UU No. 1 tahun 1995 pengumuman anggaran dasar Perseroan
pada Berita Negara Rl yang meliputi pendirian dan perubahan anggaran dasar lainnya
dilakukan oleh Notaris, sedangkan dalam UU No. 40 tahun 2007 pengumuman atas:
a.
Akta pendirian perseroan beserta Keputusan Menteri tentang Pengesahan badan
Hukum Perseroan.
Universitas Sumatera Utara
45
b.
Akta perubahan anggaran dasar beserta Keputusan Menteri tentang Perubahan
Anggaran Dasar, dan
c.
Akta perubahan anggaran dasar yang telah diterima pemberitahuannya oleh
Menteri.
adalah dilaksanakan oleh Menteri dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal
diterbitkannya Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) huruf a dan
huruf b atau sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c.
6.
Modal dan Saham
Besarnya modal dasar Perseroan Terbatas menurut UU No. 1 tahun 1995
adalah sebesar Rp. 20.000.000,- sedangkan dalam UU No. 40 tahun 2007, besarnya
modal dasar perseroan terbatas adalah Rp. 50.000.000,- dan berdasarkan Undangundang yang mengatur kegiatan usaha tertentu dapat menentukan jumlah minimum
modal Perseroan yang lebih besar dari Rp. 50.000.000,Kewajiban modal ditempatkan menurut UU No. 1 tahun 1995 adalah sebesar
25 % dari modal dasar, sedangkan modal disetor adalah 50% dari modal ditempatkan.
Sementara itu UU No. 40 tahun 2007 tidak mengenai pembedaan persentase antara
modal ditempatkan dan modal disetor. Besarnya modal ditempatkan dan disetor
adalah sama, yaitu sebesar 25 % dari modal dasar.
Universitas Sumatera Utara
46
Pasal 46 UU No. 40 tahun 2007 menentukan bahwa pengurangan modal
perseroan terbatas merupakan perubahan anggaran dasar yang harus mendapat
persetujuan Menteri dengan persyaratan apabila:
1. Tidak terdapat keberatan tertulis dari kreditor dalam jangka waktu 60 (enam
puluh) hari.
2. Telah tercapai penyelesaian atas keberatan yang diajukan oleh kreditor.
3. Gugatan kreditor ditolak oleh pengadilan berdasarkan putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Persyaratan ini tidak diatur dalam UU No. 1 tahun 1995.
7.
Klasifikasi Saham
Klasifikasi saham dalam Pasal 46 UU No. 1 tahun 1995 terdiri dari 4 (empat)
macam, yaitu saham:
a.
Dengan hak suara khusus, bersyarat, terbatas, atau tanpa hak suara.
b.
Yang setelah jangka waktu tertentu dapat ditarik kembali atau dapat ditukar
dengan klasifikasi saham lain,
c.
Yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima pembagian dividen
secara kumulatif atau non kumulatif; dan atau
d.
Yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari
pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen dan sisa kekayaan
perseroan dalam likuidasi.
Sedangan menurut Pasal 53 ayat (4) UU No. 40 tahun 2007, klasifikasi saham
terdiri dari 5 (lima) macam yaitu:
Universitas Sumatera Utara
47
a.
Saham dengan hak suara atau tanpa hak suara.
b.
Saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris.
c.
Saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan
klasifikasi saham lain,
d.
Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen
lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara
kumulatif atau nonkumulatif.
e.
Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih
dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan
Perseroan dalam likuidasi.
PT didirikan berdasarkan perjanjian, karena itu untuk dapat mendirikan
sebuah PT, paling sedikit ada 2 (dua) orang yang berjanji satu sama lain. Hal ini
dengan jelas termuat dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang
merumuskan Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang merupakan keseluruhan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya. UndangUndang PT, tidak membatasi mengenai berapa jumlah maksimal dari orang (pihak)
untuk mendirikan PT, karena jumlah orang (pihak) untuk mendirikan PT tersebut
sepenuhnya diserahkan kepada pihak-pihak yang membuat kesepakatan. Namun
ketentuan bahwa PT didirikan oleh paling sedikit 2 (dua) orang atau lebih bukan
Universitas Sumatera Utara
48
merupakan suatu ketentuan yang bersifat imperaktif (keharusan) bagi setiap PT.
dengan kata lain dimungkinkan suatu perseroan didirikan hanya oleh satu orang
(pihak), Pasal 7 ayat (7) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, menentukan bahwa
perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ketentuan ayat (5) serta ayat (6) UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang PT tidak
berlaku bagi :
a. Perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara,
b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan,
lembaga pemyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.
Perseroan dibedakan antara persero yang berbentuk perseroan terbatas yang
modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh
satu persen) sahamnya dimiliki oleh negara Republik Indonesia yang tujuan
utamanya mengejar keuntungan.
Anggaran Dasar PT sekurang-kurangnya memuat :
a.
Nama dan tempat kedudukan perseroan.
b.
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c.
Jangka waktu berdirinya perseroan.
d.
Besarnya jumlah modal dasar
Universitas Sumatera Utara
49
e.
Jumlah saham, jumlah klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk
tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham dan nilai nominal setiap
saham.
f.
Susunan, jumlah, dan nama anggota direksi dan komisaris.
g.
Penetapan tempat dan tata cara penyelesaian RUPS.
h.
Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian dan pemberhentian anggota
direksi dan komisaris.
i.
Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden
j.
Ketentuan-ketentuan lain menurut Undang-Undang PT ini.
Untuk memperoleh keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum
pendiri secara bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa teknologi
informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik kepada Menteri dengan
mengisi form isian yang memuat sekurang-kurangnya :
a.
Nama dan tempat kedudukan perseroan
b.
Jangka waktu berdirinya perseroan
c.
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
d.
Jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
e.
Alamat lengkap perseroan.
Format isian harus didahului dengan pengajuan nama Perseroan Terbatas.
Dalam hal ini pendiri tidak mengajukan sendiri permohonan pendiri hanya dapat
memberi kuasa kepada notaris. Pasal 9 ayat (3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 berbunyi : “Dalam hal pendiri tidak mengajukan sendiri permohonan
Universitas Sumatera Utara
50
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), pendiri hanya dapat memberi
kuasa kepada notaris”. Apabila persyaratan telah secara lengkap, paling lambat 14
(empat belas) hari, menteri menerbitkan keputusan tentang pengesahan badan hukum
perseroan yang ditandatangani secara elektronik apabila persyaratan tentang jangka
waktu dan kelengkapan dokumen pendukung tidak dipenuhi, menteri langsung
memberitahukan hal tersebut kepada pemohon secara elektronik, dan pernyataan
tidak berkeberatan menjadi gugur. Dalam hal pernyataan tidak keberatan gugur, hal
ini tidak berarti bahwa pemohon tidak mempunyai kesempatan untuk mengajukan
permohonan kembali. Pemohon diberi kesempatan untuk memohon kembali
permohonan kepada Menteri untuk memperoleh keputusan Menteri mengenai
pengesahan pada hukum PT. dalam hal permohonan untuk memperoleh keputusan
Menteri tidak diajukan dalam jangka waktu 50 (lima puluh) hari, akta pendirian
menjadi batal sejak lewatnya jangka waktu itu dan perseroan yang belum
memperoleh status baru, hukum bubar karena hukum dan pemberesannya dilakukan
oleh pendiri
Dari segi perubahan anggaran dasar, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
mengenai 2 (dua) macam perubahan anggaran dasar PT yaitu :
a.
Perubahan anggaran dasar yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan
HAM yang didaftarkan dalam daftar perusahaan.
b.
Perubahan
anggaran
dari
anggaran
dasar
yang
tidak
memerlukan
persetujuan/Menteri.
Universitas Sumatera Utara
51
Perubahan anggaran dasar yang memerlukan persetujuan Menteri dalam hal
ini adalah Menteri Hukum dan HAM maupun perubahan anggaran dasar yang tidak
memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan HAM. Perubahannya ditetapkan oleh
Rapat Umum Pengurus Saham (RUPS). Adapaun perubahan anggaran dasar yang
memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan HAM adalah mengenai :
a.
Nama perseroan dan/atau tempat kedudukan perseroan
b.
Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
c.
Besarnya modal dasar
d.
Pengurangan modal ditempatkan dan disetor
e.
Status perseroan yang tertutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya.
Perubahan anggaran dasar dimuat dan dinyatakan dalam akta Notaris dalam
bahasa Indonesia. Permohonan persetujuan perubahan anggaran dasar diajukan
kepada Menteri paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal akta notaris
yang memuat perubahan anggaran dasar, dimuat dan dinyatakan dalam akta notaris
dalam bahasa Indonesia. Apabila setelah lewat batas waktu 30 (tiga puluh) hari,
permohonan persetujuan atau pemberitahuan perubahan anggaran dasar tidak dapat
diajukan atau disampaikan kepada Menteri.
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tidak memberikan arti atau defenisi
dari modal Undang-Undang hanya menyebutkan bahwa modal dasar perseroan terdiri
atas seluruh nilai nominal saham. Karena itu untuk mendapatkan arti dari modal perlu
dicari dari sumber yang lain. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 sendiri tidak
Universitas Sumatera Utara
52
menutupi kemungkinan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal
mengatur modal perseroan terdiri atas saham tanpa nilai nominal.
Modal dasar PT paling sedikit Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 adalah modal minimum.
Namun bagi bidang usaha tertentu Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 memberi
kemungkinan kepada perubahan tertentu dimana modal PT bersangkutan harus lebih
besar dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Modal PT menurut Pasal 33
ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 adalah :
Pasal 33:
(1) Paling sedikit 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar sebagaimana
dimaksud dalam pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuh.
(2) Modal ditempatkan dan disetor penuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah.
(3) Pengeluaran saham lebih lanjut yang dilakukan setiap kali untuk menambah
modal yang ditempatkan harus disetor penuh.
Dari ketentuan pasal 33 tersebut diatas menurut I.G Rai Widjaya, Modal
perseroan dibedakan antara modal dasar, modal ditempatkan atau modal dikeluarkan,
dan modal disetor
1.
50
Modal Dasar (Autorized Capital) adalah jumlah saham maksimum yang dapat
dikeluarkan oleh perseroan sehingga modal dasar terdiri atas seluruh nominal
saham.
50
I.G Widjaya Rai, Hukum Perushaan, Kesaint Blanc, Bekasi, 2000, hal 178-179.
Universitas Sumatera Utara
53
2.
Modal yang ditempatkan (issued capital atau sub-scribed capital) adalah saham
yang telah diambil dan sebenarnya telah terjual kepada para pendiri maupun
pemegang pemegang saham perseroan. Jadi para pendiri demikian juga para
pemegang saham perseroan telah menyanggupi untuk mengambil bagian sebesar
atau sejumlah tertentu dari saham perseroan dan karena itu dia mempunyai
kewajiban untuk membayarkan melakukan penyetoran kepada perseroan.
3.
Modal yang disetor (Paid up Capital), adalah saham yang telah dibayar penuh
kepada perseroan yang menjadi penyertaan atau penyetoran modal riil yang telah
dilakukan oleh pendiri maupun pemegang saham perseroan.
Dari uraian di atas terlihat bahwa menurut dunia hukum dikenal adanya 3
(tiga) macam penyertaan modal dalam sebuah perseroan terbatas. Modal dasar
menunjukkan nilai saham maksimum yang dapat dikeluarkan oleh sebuah PT, modal
ditempatkan menyatakan kewajiban penyertaan modal yang disanggupi untuk diambil
bagian oleh para pendiri PT maupun pemegang saham PT, sedangkan modal disetor
menunjukkan besarnya modal sesungguhnya yang telah dilaksanakan oleh para
pendiri maupun pemegang saham dalam PT.
Besarnya modal yang harus ditempatkan dan disetorkan penuh adalah sebesar
25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar sesuai dengan ketentuan UndangUndang Perseroan Terbatas (PT), maka jumlah minimum modal dasar ditempatkan
dan disetorkan sebesar 25 % x Rp 50.000.000,- = Rp 12.500.000,- (dua belas juta
lima ratus ribu rupiah). Modal ditempatkan dan disetorkan penuh dibuktikan dengan
bukti-bukti penyetoran yang sah. Bukti penyetoran yang sah antara lain, bukti setoran
Universitas Sumatera Utara
54
pemegang saham kedalam rekening Bank atas nama perseroan, data dari laporan
keuangan yang dibuat oleh Akuntan atau neraca perseroan yang ditandatangani oleh
Direksi dan Dewan Komisaris.
Penyetoran atas modal saham dalam bentuk lain selain uang tunai (cash) yang
dimiliki oleh orang-orang yang hendak mendirikan PT dimungkinkan dilakukan
penyetoran modal saham dalam bentuk lain/bukan uang tunai. Penilaiannya
ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau
oleh akta yang tidak terafiliasi dengan perseroan. Penyetoran saham dalam bentuk
benda tidak bergerak (beras dan bangunan serta benda-benda yang ada diatasnya)
harus diumumkan dalam 1 (satu) surat kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari setelah akta pendirian PT ditandatangani atau setelah RUPS
memutuskan penyetoran saham tersebut. Maksud diumumkannya penyetoran saham
dalam bentuk benda tidak bergerak dalam surat kabar, adalah agar diketahui umum
dan memberikan kesempatan kepada pihak yang berkepentingan untuk dapat
mengajukan keberatan atas penyerahan benda tersebut sebagai setoran modal saham,
misalnya ternyata diketahui benda tersebut bukan milik penyetor, atau mungkin juga
tanah bangunan yang hendak dijadikan sebagai penyetoran saham sudah dijaminkan
ke bank atau lembaga keuangan.
Penambahan Modal perseroan dilakukan dengan mengacu pada ketentuanketentuan sebagai berikut:
a. Penambahan modal Perseroan dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS.
Universitas Sumatera Utara
55
b.
RUPS dapat menyerahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris guna
menyetujui pelaksanaan keputusan RUPS dilakukan untuk jangka waktu paling
lama 1 (satu) tahun.
b.
Penyerahan kewenangan kepada Dewan Komisaris guna menyetujui pelaksanaan
keputusan RUPS sewaktu-waktu dapat ditarik kembali oleh RUPS.
Adapun Ketentuan Pengesahan Penambahan Modal Perseroan dalam RUPS
adalah:
a.
Keputusan RUPS untuk penambahan modal dasar adalah sah apabila dilakukan
dengan memperhatikan persyaratan kuorum dan jumlah suara setuju untuk
perubahan anggaran dasar sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini
dan/atau anggaran dasar.
b.
Keputusan RUPS untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas
modal dasar adalah sah apabila dilakukan dengan kuorum kehadiran lebih dari
1/2 (satu perdua) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara dan
disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh suara yang
dikeluarkan, kecuali ditentukan lebih besar dalam anggaran dasar.
c.
Penambahan modal wajib diberitahukan kepada Menteri untuk dicatat dalam
daftar Perseroan.
Keputusan
pengurangan
modal
perseroan
diputuskan
dalarn
RUPS.
Pengurangan modal adalah pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal
disetor. Pengurangan modal ditempatkan dan modal disetor dapat terjadi dengan cara
menarik kembali saham yang dikeluarkan untuk dihapus atau dengan cara
Universitas Sumatera Utara
56
menurunkan nilai nominal saham. Pengurangan modal perseroan dapat dilakukan
dengan mengacu kepada ketentuan berikut ini.
Keputusan RUPS untuk pengurangan modal Perseroan adalah sah apabila
dilakukan dengan memperhatikan persyaratan ketentuan kuorum dan jumlah suara
setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai ketentuan dalam Undang-Undang ini
dan/atau anggaran dasar.
Direksi wajib memberitahukan kepada semua kreditor dengan mengumumkan
dalam 1 (satu) atau lebih surat kabar dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari
terhitung sejak tanggal keputusan RUPS.
Bagi kreditor, waktu pengajuan keberatan sehubungan dengan pengurangan
modal perseroan adalah dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak
tanggal pengumuman di surat kabar. Kreditor dapat mengajukan keberatan secara
tertulis disertai alasannya kepada perseroan atas keputusan pengurangan modal
dengan tembusan kepada Menteri.
Terhadap keberatan kreditor tersebut, dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak keberatan diterima, perseroan wajib memberikan jawaban secara
tertulis atas keberatan yang diajukan, dalam hal Perseroan:
a.
menolak keberatan atau tidak memberikan penyelesaian yang disepakati kreditor
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal jawaban
Perseroan diterima; atau
b.
Tidak memberikan tanggapan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari
terhitung sejak tanggal keberatan diajukan kepada Perseroan, kreditor dapat
Universitas Sumatera Utara
57
mengajukan gugatan ke pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan Perseroan.
Pengurangan modal Perseroan merupakan perubahan anggaran dasar yang
harus mendapat persetujuan Menteri. Persetujuan Menteri terhadap adanya
pengurangan modal diberikan oleh Menteri apabila:
a.
Tidak terdapat keberatan tertulis dari kreditor dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1).
b.
Telah dicapai penyelesaian atas keberatan yang diajukan kreditor, atau
c.
Gugatan kreditor ditolak oleh pengadilan berdasarkan putusan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
Pemegang saham dan kreditor lainnya yang mempunyai tagihan terhadap
Perseroan tidak dapat menggunakan hak tagihnya sebagai kompensasi kewajiban
penyetoran atas harga saham yang telah diambilnya, kecuali disetujui oleh RUPS.
Hak tagih terhadap Perseroan yang dapat dikompensasi dengan setoran saham
adalah hak tagih atas tagihan terhadap Perseroan yang timbul karena:
a.
Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau benda
tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang.
b.
Pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang Perseroan telah membayar
lunas utang Perseroan sebesar yang ditanggung atau dijamin. Yang dimaksud
dalam ketentuan ini adalah pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang
Perseroan telah membayar lunas utang Perseroan sehingga mempunyai hak tagih
terhadap Perseroan.
Universitas Sumatera Utara
58
c.
Perseroan menjadi penanggung atau penjamin utang dari pihak ketiga dan
Perseroan telah menerima manfaat berupa uang atau barang yang dapat dinilai
dengan uang yang langsung atau tidak langsung secara nyata telah diterima
Perseroan.
Keputusan RUPS adalah sah apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan
mengenai panggilan rapat, kuorum, dan jumlah suara untuk perubahan anggaran
dasar sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.
Diperlukannya persetujuan RUPS adalah untuk menegaskan bahwa hanya
dengan persetujuan RUPS dapat dilakukan kompensasi karena dengan disetujuinya
kompensasi, hak didahulukan pemegang saham lainnya untuk mengambil saham baru
dengan sendirinya dilepaskan. Bunga dan denda yang terutang sekalipun telah jatuh
waktu dan harus dibayar karena secara nyata tidak diterima oleh Perseroan, tidak
dapat dikompensasikan sebagai setoran saham.
C. Prosedur Hukum Perubahan Badan Usaha CV menjadi PT
1.
Sebab-sebab dilakukan Perubahan Badan Usaha CV menjadi PT.
CV Sejahtera didirikan oleh (dua) orang yaitu Rajamin Hasibuan dan Putra
Mahkota Alam Hasibuan yang dalam CV Sejahtera kemudian menjabat sebagai
direktur dan wakil direktur. CV didirikan melalui akta Notaris Indra Syarif Halim
dengan nomor akta 19 tertanggal 18 Agustus 2004, Rajamin Hasibuan adalah
pemegang dari 240 saham peseroan dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp
120.000.000 (Seratus dua puluh juta rupiah) sedangkan Putra Mahkota Alam
Universitas Sumatera Utara
59
Hasibuan adalah pemegang 60 saham perseroan dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp. 30.000.000 (Tiga puluh juta rupiah).
Pada awal berdirinya CV Sejahtera usaha yang dijalankannya terbatas hanya
pada usaha di bidang transportasi angkutan barang umum, penumpang di darat serta
usaha ekspedisi karena perkembangan usaha yang mengalami kemajuan cukup pesat,
maka CV Sejahtera membutuhkan tambahan modal untuk menjalankan jenis
usahanya yang lain sebagaimana tujuan didirikannya CV tersebut