Analisis Pengaruh Total Aktiva, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, dan Ukuran KAP Terhadap Timeliness pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan dan Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan
Keuangan
Menurut Kieso et al. (2007) “laporan keuangan merupakan sarana
pengomunikasian informasi keuangan utama kepada piha pihak diluar perusahaan.
Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai
moneter”.
IAI (2007) menyatakan bahwa
laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan labarugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana),
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan
informasi tambahan yang berarti dengan laporan tersebut, misalnya,
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga.
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi
dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karateristik
kualitatif pokok yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat

diperbandingkan (IAI, 2007) :
1. Dapat dipahami : Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan
adalah memudahkan pemakai untuk segera dipahami. Untuk mencapai
tujuan ini, diasumsikan pemakai memiliki pengetahuan yang memadai
tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk
mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian,
informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan
tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi
tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pengguna tertentu.

10
Universitas Sumatera Utara

2. Relevan : Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi
disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
Agar relevan, informasi harus dapat digunakan untuk mengevaluasi masa
lalu, masa sekarang, dan masa mendatang (predictive value ), menegaskan
atau memperbaiki harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value), juga
harus tersedia tepat waktu bagi pengambil keputusan sebelum mereka

kehilangan kesempatan atau untuk mempengaruhi keputusan yang diambil
(timeliness).
3. Keandalan : Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable).
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat dibandingkan : Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan
keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan
(trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak
keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan
secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang
sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
Laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan dengan kandungan
informasi yang dapat dipahami, relevan, dapat diandalkan, dapat dibandingkan.
Karakteristik relevan di sini berarti laporan tersebut mampu mendeskripsikan
kondisi keuangan perusahaan secara tepat waktu (timeliness). Jika terdapat

penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang
dihasilkan

akan

kehilangan

relevansinya.

Manajemen

mungkin

perlu

menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan
informasi andal. Untuk menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu
melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya diketahui,
sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda
sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal


11
Universitas Sumatera Utara

tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dalam usaha mencapai
keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan
merupakan pertimbangan yang menentukan.

2.2 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) dan Regulasi
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian
laporan keuangan telah diatur didalam UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar
modal. Bapepam dan LK semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya
lampiran surat keputusan ketua Bapepam dan LK yaitu KEP-431/BL/2012 yang
menyatakan

bahwa

Emiten

atau


Perusahaan

Publik

yang

pernyataan

pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan
kepada Bapepam dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku
berakhir. Laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib
disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia yang telah diaudit
oleh akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai
pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan
Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1, dimana laporan keuangan tahunan
harus sesuai dengan ketentuan umum dan wajib memuat ikhtisar data keuangan
penting, laporan dewan komisaris, laporan direksi, profil perusahaan, analisis dan
pembahasan manajemen, tata kelola perusahaan, tanggung jawab sosial
perusahaan, laporan keuangan tahunan yang telah diaudit, dan surat pernyataan

tanggung jawab dewan komisaris dan direksi atas kebenaran isi laporan tahunan.
Dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan pidana di bidang Pasar Modal,
Bapepam dan LK berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap pihak yang

12
Universitas Sumatera Utara

melanggar ketentuan peraturan ini termasuk pihak yang menyebabkan terjadinya
pelanggaran.
Dengan adanya regulasi seharusnya memacu perusahaan publik untuk
menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu walau regulasi tidak dapat
menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik untuk
menyampaikan laporan keuangan tepat waktu pada setiap periode, untuk itu perlu
diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan
waktu pelaporan keuangan tersebut.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
2.3.1 Total Aktiva
Total


aktiva

yang

dimiliki

perusahaan

menggambarkan

ukuran

perusahaan, oleh karena itu besar kecilnya perusahaan diukur dari total aktiva
yang dimilikinya. Menurut keputusan Bapepam No. 9 Tahun 1995, perusahaan
kecil adalah perusahaan yang memiliki total aktiva tidak lebih dari Rp
20.000.000.000,00 (duapuluh milyar) dan diatas itu dapat digolongkan sebagai
perusahaan besar.
Menurut IAI (2007) “aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh
perusahan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dan dari mana manfaat
ekonomi di masa depan diharapakan akan diperoleh oleh perusahaan”. Ashton

dan Elliot (1987) menyatakan bahwa
faktor ukuran perusahaan yang diukur dengan total assets memiliki
pengaruh yang besar terhadap timeliness, dimana timeliness berhubungan
negatif dengan ukuran perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang
berskala besar memiliki kemampuan untuk membayar fee lebih tinggi bagi

13
Universitas Sumatera Utara

KAP untuk mempercepat timeliness dengan menekan auditor untuk
memulai pekerjaannya lebih awal dan menyelesaikan audit tepat waktu
jika dibandingkan perusahaan kecil.
Sedangkan menurut Boyton et al. (2006) “semakin besar ukuran perusahaan yang
diaudit, timeliness akan semakin lama karena jumlah sampel yang diambil
semakin besar dan prosedur audit yang harus dilakukan semakin luas”.
Perusahaan berskala besar memiliki sumber daya dan staf akuntan yang
lebih banyak dan memiliki sistem informasi akuntansi yang lebih canggih
daripada perusahaan berskala kecil. Penggunaan sistem berbasis komputer ini
akan mempercepat dan mempermudah di dalam pengolahan aktivitas yang terkait
dengan operasional bisnis, produksi, akuntansi dan keuangan perusahaan. Selain

itu kecenderungan yang terjadi adalah semakin besar ukuran perusahaan maka
struktur pengendalian internalnya menjadi semakin baik, sehingga akan
meminimalisir kesalahan dalam penyajian laporan keuangan (Carslaw dan
Kaplan, 1991).

2.3.2 Komite Audit
Komite audit perusahaan dibentuk berdasarkan aturan yang mengacu pada
keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 mengenai pembentukan dan
pedoman pelaksanaan kerja komite audit. Pedoman kerja komite audit perusahaan
disahkan oleh dewan komisaris. Tujuan pembentukan komite audit adalah untuk
membantu pelaksanaan tugas dan fungsi dewan komisaris guna memastikan
kebenaran laporan keuangan perusahaan yang disusun oleh direksi, mengawasi
kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku, serta

14
Universitas Sumatera Utara

memastikan independensi dan mengefektifkan fungsi dan program kerja audit
baik oleh auditor eksternal maupun audit internal sehingga dengan demikian dapat
memberi kepastian kepada pemegang saham tentang kebenaran dan keandalan

laporan keuangan perusahaan. Komite audit juga mengawasi efektivitas
pengendalian internal dan manajemen risiko perusahaan.
Inisiatif pembentukan komite audit merupakan cerminan dari komitmen
perusahaan untuk melaksanakan good corporate governance di organisasinya.
Berdasarkan keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 komite audit
wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya empat kali dalam setahun. Komite
audit secara periodik dapat mengadakan rapat secara terpisah dengan auditor
eksternal, auditor internal, atau pihak-pihak terkait lainnya, baik di dalam maupun
di luar perusahaan.

2.3.3 Ukuran Perusahaan
Terkait dengan ketepatwaktuan laporan keuangan tahunan, ukuran
perusahaan juga merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan keuangan. Besar
kecilnya ukuran perusahaan juga dipengaruhi oleh kompleksitas operasional,
variabilitas, dan intensitas transaksi keuangan tersebut yang tentunya akan
berpengaruh terhadap kecepatan dalam menyajikan laporan keuangan. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Simbolon (2009) menghasilkan kesimpulan bahwa
semakin besar ukuran

perusahaan, maka semakin pendek waktu audit.


Perusahaan yang besar cenderung mempunyai manajemen yang lebih baik dalam
mengawasi operasional dan sistem pengendalian internal yang dapat membantu

15
Universitas Sumatera Utara

keteraturan dalam operasional perusahaan dan dapat mengurangi kesalahankesalahan dalam pencatatan laporan keuangan perusahaan. Perusahaan besar
mempunyai sumber daya keuangan yang dapat membayar fee audit lebih besar
guna mendapatkan pelayanan jasa audit yang lebih baik dan cepat. Perusahaan
besar juga mendapat tekanan dari pihak eksternal yang tinggi sehingga
manajemen berusahan untuk mempublikasikan laporan keuangan tepat waktu.
Perusahaan yang memiliki sumber daya yang besar memiliki lebih banyak sumber
informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih,
memiliki sitem pengendalian internal yang lebih kuat, adanya pengawasan dari
invenstor, regulator dan sorotan masyarakat, maka hal ini memungkinkan
perusahaan melaporkan laporan keuangan tepat waktu ke publik.

2.3.4 Ukuran KAP
KAP adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang berusaha dalam bidang jasa
profesional dalam praktek akuntan publik (Rachmawati, 2008). Jasa audit
digunakan agar informasi pelaporan keuangan yang berisi kinerja perusahaan
akurat dan dapat dipercaya. Untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan
keuangan tersebut, perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi
seperti KAP yang berafiliasi dengan KAP besar yang diakui secara universal yaitu
KAP TheBig Four . Adapun kategori KAP yang berafiliasi dengan The Big Four di
Indonesia, yaitu:

16
Universitas Sumatera Utara

1. KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerja sama dengan KAP Tanudiredja,
Wibisana & Rekan.
2. KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler ), yang bekerja sama dengan
KAP Siddharta danWidjaja.
3. KAP Ernst & Young, yang bekerja sama dengan KAP Purwantono, Suherman
dan Surja.
4. KAP Deloitte Touche Tohmatsu , yang bekerja sama dengan KAP Osman Bing
Satrio.

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu mengenai timeliness telah banyak dilakukan di luar
Indonesia maupun di Indonesia. Hasil dari penelitian-penelitian terdahulu tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi timeliness dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1
Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu
No.
1.

Peneliti

Judul

Variabel

Hasil Penelitian

Owusu dan
Ansah
(2000)

Timeliness of
Corporate
Financial
Reporting in
Emerging Capital
Market: Empirical
Evidence From
The Zimbabwe
Stock Exchange

Variabel independen :
ukuran
perusahaan,
profitability, gearing,
item luar biasa, bulan
dari akhir tahun
keuangan,
kompleksitas operasi
perusahaan, dan
umur perusahaan

Hanya ukuran perusahaan
yang mempengaruhi
ketepatan waktu dimana
perusahaan mengeluarkan
laporan akhir tahunan yang
audit

Variabel dependen :

17
Universitas Sumatera Utara

2.

3.

Purwati
(2006)

Astuti
(2007)

Pengaruh
Karakteristik
Komite Audit
Terhadap
Ketepatan Waktu
Pelaporan
Keuangan Pada
Perusahaan Publik
yang Tercatat di
BEJ

Faktor Faktor yang
Berpengaruh
Terhadap
Ketepatan Waktu
Pelaporan
Keuangan

ketepatan waktu
(timeliness)
Variabel independen :
keanggotaan komite
audit, independensi
anggota komite audit,
proporsi komisaris
independen, ketua
komite audit,
kompetensi
Variabel dependen :
ketepatan waktu
Variabel independen :
leverage,
profitabilitas, umur
perusahaan, ukuran
perusahaan, struktur
kepemilikan, reputasi
auditor, opini audit
Variabel dependen :
Ketepatan waktu

4.

5.

Rachmawati
(2008)

Situmorang
(2010)

Pengaruh Faktor
Internal dan
Eksternal
Perusahaan
Terhadap
Audit Delay dan
Timeliness

Faktor-Faktor
Mempengaruhi
Ketepatan Waktu
Pelaporan
Keuangan pada
Perusahaan
Perkebunan dan
Pertambangan Go

Variabel independen :
profitabilitas,
solvabilitas, internal
auditor,
size
pengukuran (assets),
dan ukuran KAP
Variabel dependen :
audit
delay
dan
timeliness
Variabel independen :
laba (rugi) bersih,
likuiditas, ukuran
perusahaan, umur
perusahaan, reputasi
KAP, dan audit
report lag

Hasil penelitian menyatakan
bahwa keanggotan Komite
Audit, independensi anggota
Komite Audit, dan
Komisaris Independen
berpengaruh negatif
terhadap ketepatan waktu,
sedangkan ketua Komite
Audit, dan keberadaan
financial expert
mempengaruhi ketepatan
waktu
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
leverage, profitabilitas dan
umur perusahaan tidak
berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan
keuangan, sedangkan
ukuran perusahaan, struktur
kepemilikan baik pihak luar
maupun dalam, reputasi
auditor dan opini audit
mempunyai pengaruh
terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
Solvabilitas dan ukuran
perusahaan berpengaruh.
Sedangkan KAP,
profitabilitas, dan internal
auditor tidak berpengaruh

Laba (rugi), likuiditas, dan
umur perusahaan
berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap
ketepatan waktu, akan
tetapi, ukuran perusahaan
berpengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap

18
Universitas Sumatera Utara

Publik di BEI

Variabel dependen :
ketepatan waktu
pelaporan keuangan

ketepatan waktu.
Sedangkan, Reputasi KAP
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
ketepatan waktu dan audit
report lag berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap ketepatan waktu.

19
Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai masalah
penting. Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan tinjauan
pustaka yang telah dikemukakan, kerangka konseptual dalam penelitian tercantum
dalam gambar 2.1.
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
H5

TOTAL AKTIVA
(X1)

H1

TIMELINESS
(Y)

KOMITE AUDIT
(X2)

H2
H3

UKURAN
PERUSAHAAN
(X3)

H4
UKURAN KAP
(X4)

20
Universitas Sumatera Utara

2.6 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu dan kerangka
konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah :
H1 : Total aktiva berpengaruh signifikan terhadap timeliness.
H2 : Komite audit berpengaruh signifikan terhadap timeliness.
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap timeliness.
H4 : Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap timeliness.
H5 : Total aktiva, komite audit, ukuran perusahaan, ukuran KAP berpengaruh
secara simultan terhadap timeliness.

21
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Total Aktiva, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, dan Ukuran KAP Terhadap Timeliness pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013

0 4 70

PENDAHULUAN Pengaruh Opini Audit, Ukuran Kap, Profitabilitas dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap AUDIT Reportlag Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI (Periode 2013-2015).

0 2 10

PENDAHULUAN Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran Kap, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2011-2013).

0 3 11

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Ukuran Kap, Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2011-2013).

0 12 4

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, UKURAN KAP, SUBSIDIARIES, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Kap, Subsidiaries, Dan Komite Audit Terhadap Audit Delay (Studi Empiriris pada Perusahaan Manuf

0 2 15

Analisis Pengaruh Total Aktiva, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, dan Ukuran KAP Terhadap Timeliness pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013

0 0 11

Analisis Pengaruh Total Aktiva, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, dan Ukuran KAP Terhadap Timeliness pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013

0 0 2

Analisis Pengaruh Total Aktiva, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, dan Ukuran KAP Terhadap Timeliness pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013

0 0 9

Analisis Pengaruh Total Aktiva, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, dan Ukuran KAP Terhadap Timeliness pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013

0 0 9

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PERIODE

0 1 10