ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PERIODE

  Jur nal Riset Manajemen dan Bi snis (JRMB) Fakul tas Ekonomi UNIAT Vol. 2, S1, September 2017: 261 – 270 P-ISSN 2527–7502 E-ISSN 2581-2165

  

ANALISIS PENGARUH PROFITABI LITAS, UKURAN PERUSAHAAN

DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLI K ( KAP) TERHADAP

AUDI T DELAY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PERIODE

2010 – 2014

  1

  

2

Sarah Apriani Basuk i Toto Rahmanto

  1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbi s, Indonesia

  2 Manaj emen, Fakultas Ekonomi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, Indonesia

  1

  2 E-mail kor espondensi: sarahapr iani2@yahoo.com, bs_uq@yahoo.co.id Infor masi Ar tikel ABST RACT Dr aft awal: 3 Agust us 2017

  Firms list ed on t he St ock Exchange shal l publi sh t he audit ed Revisi: 15 Sept ember 2017 financial st at ement s t o OJK, d/ h Bapepam – LK r esult s no lat er

  Dit er ima: 20 Sept ember 2017 t han 4 mont hs or 120 days since t he publication of t he annual

  Avail abl e online: 30 Sept ember r epor t . This st udy was conduct ed t o exami ne t he effect of

  2017 pr ofit abilit y, company size and Office of Public Account ant s (KAP) t o Audit Delay in mining companies, for coal, rocks, met al and miner als, wit h oil and gas sect or s in I ndonesi a St ock

  Kata Kunci: Exchange 2010-2014. Sample Thi s st udy cover s 13 compani es.

  Pr ofit abilit y, Company Size, Sampling met hod using pur posi ve sampling. This st udy uses Publ ic Account ant Office, secondar y dat a wer e analyzed usi ng mult iple li near r egr ession. Audi t Delay The r esult s of t he anal ysis concludes t hat a effect on t he pr ofit abilit y of t he audit del ay, company size and Office of Publ ic Account ant s (KAP) has no effect on audit delay due t o t he si gnificant val ue of t he var iable t hat i s mor e t han 0,05.

  Per usahaan-per usahan yang ter cat at di BEI waji b

  Tipe Ar tikel : Resear ch r epor t

  mempublikasikan lapor an keuangan hasi l audi tan kepada OJK, d/ h Bapepam – LK paling lambat 4 bulan at au 120 har i semenjak diter bitkanya lapor an t ahunan. Penel itian ini dil akukan unt uk menguji pengar uh Pr ofi tabi litas, Ukur an Per usahaan dan Kant or Akunt an Publik (KAP) ter hadap Audit Del ay pada per usahaan per tambangan untuk sekt or batubar a, batu-batuan, logam dan miner al, ser ta minyak dan gas bumi

  Diter bitkan oleh Fakultas

  di Bur sa Efek Indonesia per iode 2010-2014. Sample

  Ekonomi Univer sitas Isl am

  peneli tian ini mencangkup 13 per usahaan. Metode

  Att ahi riyah pengambilan sampel mengunakan pur posive sampling.

  Peneli tian ini mengunakan data sekunder dan dianal isis mengunakan r egr esi li near ber ganda. Hasi l anal isis menyi mpulkan bahw a Pr ofitabili tas, ber pengar uh ter hadap audi t del ay, Ukur an Per usahaan dan Kantor Akuntan Publik (KAP) tidak ber pengar uh t er hadap audit del ay kar ena ni lai si gnifi kan dar i var iabel ter sebut yang lebih dar i 0,05.

  Analisi s Pengar uh Pr ofitabilit as, Ukur an Pedoman Sitasi : Apr iani, S., & Rahmant o. B (2017). Per usahaan dan Ukur an Kantor Akuntan Publik (KAP) ter hadap Audi t Delay pada Per usahaan Per t ambangan Per iode 2010 – 2014 . Jur nal Riset Manajemen dan Bi sni s (JRMB) Fakul tas Ekonomi

  UNIAT , 2 (S1), 261 - 270

  1. Pendahuluan

  Lapor an keuangan mer upakan suatu penyajian i nfor masi ter str uktur dar i posisi keuangan dan kiner ja keuangan suatu enti tas yang disusun pi hak manajemen per usahaan kepada pi hak yang ber kepentingan bai k pi hak inter nal maupun pihak ekster nal per usahaan.Infor masi lapor an keuangan dapat ber manfaat apabi la disajikan secar a akur at dan t epat wakt u, yakni ter sedia pada saat di butuhkan oleh par a pengguna lapor an keuangan.Setiap per usahaan go publi c wajib untuk menyampaikan l apor an keuangan yang t el ah di susun sesuai dengan standar –standar akuntansi kepada publ ik dan kepada Otor i tas Jasa Keuangan (OJK, d/ h Bapepam – LK) tepat waktu.

  Dalam mengambil suatu keputusan per usahaan membut uhkan lapor an untuk member i kan infor masi keuangan bagi pengguna l apor an keuangan. I nfor masi yang disampaikan ke pengguna lapor an keuangan t er lebih dahulu dilakukan pemer iksaan oleh audi tor . Pemer i ksaan dal am lapor an keuangan yang dil akukan oleh audi tor har us sesuai dengan St andar Pr ofesional Akuntan Publ ik (SPAP) yang t el ah ditetapkan ol eh Instit ut Akunt an Publ ik Indonesia (IAPI ). Pemenuhan standar audit oleh auditor dapat ber dampak pada lamanya penyelesaian lapor an audi t dan peningkatan kuali tas auditnya.

  Bagi per usahaan yang tel ah go public keter lambatan dal am penyampai an lapor an keuangan dapat membuat i nfor masi yang t er sedia dalam lapor an keuangan hilang r elevansinya dan tanggapan yang ti dak bai k dar i pelaku pasar modal. Di per lukan ket epat an waktu dalam pelapor an audit atas lapor an keuangan per usahaan yang dapat mempengar uhi pada nilai per usahaan ter sebut, kar ena ter dapat infor masi penti ng didalamnya.

  Fenomena ter sebut sehar usnya sesuai dengan per atur an yang ber laku bahw a perusahaan yang go public diwaji bkan untuk menyampai kan lapor an keuangan tahunan yang diser tai dengan lapor an akuntan dengan pendapat yang lazi m kepada Ot or itas Jasa Keuangan (OJK, d/ h Bapepam – LK) selambat -lambatnya pada akhir bulan keempat setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Hal ini dicantumkan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-431/ BL/ 2012 Nomor X.K.6, tentang kewaji ban penyampai an lapor an keuangan ber kala. Ber ar ti bat as wakt u penyampaian lapor an keuangan t ahunan per usahaan adalah 4 bulan at au 120 har i set el ah tanggal ber akhi r nya tahun buku. Isi dar i lapor an keuangan mempengar uhi ketepatan waktu dan ket er lambat an pengumuman l aba tahunan. Manaj emen cender ung melapor kan tepat waktu apabil a pengumuman ber isi ber ita bai k ter kait l aba dan ji ka pengumuman ber isi ber it a bur uk, maka pihak manajemen cender ung melapor kan tidak tepat waktu yang ar tinya akan ter ci pta audi t delay pada per usahaan t er sebut. Dalam penelit ian i ni akan memil ih faktor yang mempengaruhi audit delay, seper ti pr ofi tabil itas, ukur an per usahaan, dan ukur an Kantor Akuntan Publ ik (KAP).

  Hasi l peneli tian var iabel ukur an per usahaan menur ut penelit ian Puspit asar i dan Sar i (2012: 40) menjel askan bahw a var iabel ukur an per usahaan t er sebut ber pengar uh signi fikan ter hadap

  

audit delay. Ber beda dengan Lucyanda dan Nur ’ani (2013: 142) yang menjelaskan bahw a ukur an

  per usahaan tidak ber pengar uh si gnifi kan ter hadap audit delay Hasi l peneli tian var iabel ukur an KAP menur ut Puspi tasar i dan Sar i (2012: 40) menjel askan bahw a, var iabel ukur an KAP ber pengar uh signi fikan ter hadap audit delay. Ber beda dengan peneliti an Angr uningr um dan Wi r akusuma (2013: 264) yang menjelaskan bahw a ukur an KAP tidak ber pengar uh si gnifikan t er hadap audit delay.

  Ber dasar kan fenomena dan gap r esear ch seper ti yang di ur aikan, maka peneliti ter tari k melakukan peneliti an dengan judul “Analisi s Pengar uh Pr ofit abil itas, Ukur an Per usahaan, dan Ukur an Kantor Akunt an Publi k (KAP) ter hadap Audi t Delay pada Per usahaan Per t ambangan Per iode 2010-2014”. Per bedaan penelit ian t er dahulu dengan peneli tian yang sekar ang dilakukan adalah r ent ang waktu penelit ian yang digunakan pada penelit ian saat ini yaitu dar i tahun 2010- 2014, dan populasi yang digunakan yaitu per usahaan per tambangan yang ter daftar di Bur sa Efek Indonesia (BEI).

  2. Litelature Review

2.1. Pengertian profitabilitas

  Pr ofi tabil itas adalah kemampuan per usahaan untuk memper ol eh keuntungan dar i usahanya. Disi ni per masalahannya adalah keefektifan manajemen dalam menggunakan baik tot al akt iva maupun akti va ber sih. Keefektifan dinilai dengan mengait kan laba ber sih ter hadap aktiva yang di gunakan untuk menghasi lkan l aba (Sunyoto, 2013: 113)

  Dalam peneliti an ini pr ofitabil itas di ukur dengan menggunakan Ret ur n On Tot al Asset (ROA) menur ut Sit anggang (2012: 30) menyat akan bahwa anali sis r asi o Ret ur n On Tot al Asset (ROA) adalah r asio yang mengukur kemampuan per usahaan untuk memper oleh laba ber sih dar i jumlah dana yang di investasi kan per usahaan at au total aset per usahaan untuk menentukan jumlah yang di investasikan. Ret ur n On Tot al Asset ( ROA) dan dihi tung dengan r umus:

  ( ) = 100%

  2.2 Pengertian Ukuran Perusahaan

  UU nomor 20 Tahun 2008 mengklasifikasikan ukur an per usahaan ke dalam 4 kategor i yai tu usaha mikr o, usaha kecil , usaha menengah, dan usaha besar . Pengklasifikasian ukur an per usahaan ter sebut didasar kan pada total aset yang dimili ki dan total penjualan tahunan per usahaan ter sebut . Undang-Undang I ndonesia nomor 20 (2008: 2) ter sebut menjelaskan usaha mi kr o, usaha keci l, usaha menengah, dan usaha besar .

  2.3 Pengertian Audit Delay

  Menur ut Agoes (2012: 12) menyatakan bahwa, suatu pemer i ksaan yang dil akukan secar a kr i tis dan sistematis, oleh pihak yang independen, ter hadap lapor an keuangan yang t el ah di susun oleh manajemen, beser ta cat atan-catat an pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan t ujuan untuk dapat member ikan pendapat mengenai kew ajar an lapor an keuangan ter sebut. Sedangkan, menur ut Messier ,dkk (2014: 12) menyatakan auditing adal ah pr oss yang si stemati k untu k memper oleh dan mengevaluasi bukti secar a objekti f mengenai aser si-aser si t entang kegiatan dan per ist iwa ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian ant ar a aser si-aser si t er sebut dengan kr iter ia yang dit etapkan dengan mengkomuni kasikan hasilnya kepada pihak-pi hak yang ber kepentingan.

  Menur ut Angr uningr um & Wi r akusuma (2013: 24) menyatakan bahwa audi t delay adalah ket er lambat an penyel esaian audi t yang dapat dihit ung melalui selisih antar a tanggal di tandatangani nya l apor an audi t i ndependen dengan tanggal tutup buku lapor an keuangan tahunan. Sedangkan menur ut Rahmaw ati (2008: 32) menyat akan bahwa audit del ay yait u lamanya har i yang di butuhkan auditor untuk menyelesaikan peker jaan audit, yang diukur dar i tanggal penut upan tahun buku hingga tanggal di ter bi tkannya l apor an audit.

  2.4 Ukuran Kantor Akuntan Publik ( KAP)

  Kantor Akuntan Publi k adalah suat u bentuk or gani sasi akunt an publ ik yang memperoleh i zi n usaha sesuai dengan per atur an per undang-undangan, sebagai wadah bagi akuntan publik dalam member ikan jasanya. bahw a ukur an Kantor Akunt an Publ ik (KAP) di kelompokan menjadi dua kel ompok yaitu pada The Big Four dan Non Big Four. Lucyanda dan nur ai ni (2013: 138) menyatakan var i abel ukur an Kantor Akuntan Publik diukur dengan menggunakan dummy dimana Kantor Akuntan Publi k yang ter masuk t he bi g four (1) dan non big four (0). Besar nya ukur an Kant or Akuntan Publ ik (KAP) diper l ihatkan oleh tingginya kualitas yang di hasilkan dar i jasanya yang selanjutnya akan ber pengar uh pada jangka waktu penyelesaian audit. Waktu audi t yang cepat mer upakan sal ah satu car a KAP dengan kuali tas tinggi untuk memper tahankan r eput asi mer eka (Puspitasar i dan Sar i , 2012: 33).

  Ber dasar kan l andasan teor i yang tel ah di kemukakan maka hipotesis yang di ajukan adalah per usahaan yang pr ofit able memi liki i nsentif unt uk menginfor masi kan ke publi k kiner ja unggul mer eka dengan mengeluar kan laporan keuangan tahunan secar a cepat, dengan kat a lain per usahaan yang memili ki pr ofit abil itas yang tinggi memil iki kecender ungan dapat mengur angi r esi ko audit delay dibandingkan dengan per usahaan yang memili ki pr ofitabili tas yang r endah sehingga di ajukan hipotesis: H 1: Pr ofi tabil itas ber pengar uh ter hadap audit delay. Per usahaan besar akan menyelesaikan pr oses auditnya l ebih cepat dibandingkan per usahaan keci l. Hal ini disebabkan oleh beber apa faktor yaitu manajemen per usahaan yang ber skala besar cender ung di ber ikan int ensif untuk mengur angi audit delay dikar enakan per usahaan–perusahaan ter sebut di monitor secar a ketat oleh investor , pengaw as per modalan dar i pemer intah. Sedangkan semakin keci l suatu per usahaan akan memper panjang suat u audi t delay. Selain image yang dijaga ol eh per usahaan besar dibandingkan dengan per usahaan kecil per usahaan t er ebut di monitor oleh par a i nvestor sehi ngga diajukan hipot esi s:

  H 2: Ukur an Per usahaan ber pengar uh ter hadap audit delay. Besar nya ukur an Kantor Akuntan Publi k (KAP) di per lihatkan oleh ti ngginya kualitas yang di hasil kan dari jasanya yang sel anjutnya akan ber pengar uh pada j angka w aktu penyelesaian audit. Waktu audit yang cepat mer upakan sal ah sat u car a KAP dengan kual itas tinggi untuk memper t ahankan r eputasi mer eka sehi ngga diajukan hipotesi s:

  H 3: Ukur an Kantor Akuntan Publik (KAP) ber pengar uh ter hadap audit delay. Ber dasar kan ke tiga hi potesa yang di ajukan, dapat diambi l kesimpulan pr ofi tabi litas, ukur an per usahaan, dan ukur an KAP secar a simultan ber pengar uh t er hadap audi t delay. Sehingga, di ajukan hi potesa ke empat, sebagai ber ikut:

  H

  4 : Secar a simul tan Pr ofitabi litas, Ukur an Per usahaan dan Ukur an Kantor Akunt an Publ ik (KAP) ber pengar uh secar a simultan ter hadap audit del ay.

3. Metode Penelitian

  3.1 Teknik pengumpulan data

  Menur ut Thoi fah (2015: 37-38) data dibagi menjadi dua jenis Data pri mer adalah data yang di per oleh langsung dar i sumber nya atau objek peneliti an oleh pi hak yang ber kepentigan, biasanya data di per ol eh dar i per hit ungan at au pengukur an secar a langsung, biasanya mel al ui wawancar a maupun pengisian kuesioner . Dan, data sekunder adalah data yang tidak l angsung di kumpulkan ol eh pihak yang ber kepentingan, biasanya data sudah diter bit kan at au digunakan pihak lai n, bi sa melalui majal ah, jur nal, kor an at au publikasi lainnya. Peneliti an ini menggunakan jeni s dat a sekunder , yaitu data yang diper oleh dar i pi hak l ai n atau ti dak l angsung dar i sumber utama (per usahaan). Data dalam peneli tian ini didapat dar i l apor an keuangan per usahaan per tambangan yang ter daftar di Bur sa Efek Indonesia (BEI) dar i situs

  www.idx.co.id yang dit er bit kan secar a

  ber tur ut-tur ut pada tahun 2010-2014. Dal am penel itian ini digunakan dat a t ime ser ies yaitu data lapor an keuangan per usahaan per tambangan yang t er daftar dalam Bur sa Efek Indonesi a (BEI ) 2010-2014 secar a ber tur ut-tur ut .

  3.2 Populasi dan Sampel

  Popul asi mer upakan selur uh kar akter istik yang menjadi objek peneliti an, dimana kar akter ist i k ter sebut ber kaitan dengan kesel ur uhan kelompok yang menjadi pusat per hati an bagi penelit i, dengan kata lain populasi adalah himpunan keselur uhan objek yang dit el iti (Thoi fah, 2015: 14). Dalam peneli tian ini populasi yang akan menjadi penelit ian adalah per usahaan per t ambangan yang ter daft ar di Bur sa Efek Indonesi a (BEI) per iode 2010-2014.

  Thoifah (2015: 14) sampel adalah kumpul an sebagian anggota populasi yang ter bentuk. Dalam peneliti an i ni digunakan sampl ing pur posi ve. Sampling pur posive adalah t ekhnik penentuan sampel dengan pert imbangan ter tentu Thoi fah ( 2015: 32). Sampel yang di pi lih adalah lapor an keuangan per usahaan per t ambangan yang ter daftar di Bur sa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2010-2014. Per usahaan per tambangan yang ter daftar di Bur sa Efek Indonesia (BEI ) sel ama 5 t ahun ber tur ut- tur ut mer upakan per usahaan yang ter us aktif sehingga mampu mewaki li tujuan dar i hasil peneliti an i ni dengan total 41 per usahaan.

3.3 Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model r egr esi ber ganda (multi pl e r egr essi on).

  Tekni k analisis ini menggunakan uji asumsi klasik yang ter di r i dar i uji nor mali tas, uji mul tikolinear i tas, uji aut okor el asi dan uji heter okedasti si tas.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian Uji Normalitas

  Uji nor mali tas ini ber tujuan untuk menguji apakah dalam model r egr esi, var iabel penggangu atau r esi dual memili ki di str ibusi nor mal. Seper t i di ketahui bahw a uji t dan F mengasumsi kan bahw a ni lai r esidual mengikuti di str ibusi nor mal, Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid unt uk jumlah sampel keci l. Model r egr esi yang baik adalah memiliki distr i busi dat a nor mal atau mendekati nor mal. Uji nor mal itas penel itian ini menggunakan uji gr afik dan uji statistik non-par ameti k kolmogor ov-smi r nov (Uji K-S).

  Ber dasar kan gr afik p-p plot dat a ber distr ibusi nor mal dan memenuhi uji nor malit as, kar ena ter lihat tit ik-titi k menyebar di sekitar gar is diagonal, ser ta penyebar annya mengikuti ar ah gar i s di agonal , maka model r egr esi ini layak di pakai unt uk mempr edi ksi pengar uh pr ofitabili tas, ukur an per usahaan, dan ukur an KAP ter hadap audit delay.

  Ber dasar kan tabel 1 dinyat akan melalui asumsi nor mal itas dengan nil ai Asymp. Sig. (2-t ailed) 0,855 sehingga model yang di gunakan dalam peneli tian i ni ber di str ibusi nor mal , kar ena nilai signi fikansi var i abel dependen dan independen lebih dar i 0,05.

  Tabel 1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Unst andar dized Residual N

55 Mean

  

0E-7

a,b

  Nor mal Par amet er s St d. Deviat ion 15.82609131 Absolut e .082 Most Ext r eme Differ ences Posi tive .082 Negative -.073 Kol mogor ov-Smi r nov Z .607

  Asymp. Sig. (2-t ailed) .855 Sumber : Dat a Sekunder yang telah diolah Uji Multikolonieritas

  Uji mul tikolinier itas digunakan untuk menguji apakah model r egr esi ditemukan adanya kor elasi antar var i abel independen. Model r egr esi yang baik sehar usnya ti dak t er jadi kor el asi diantar a var i abel bebas. Met ode pengujian yang biasa digunakan yaitu dengan nilai (1) Variance I nflation

  

Fact or (VIF) dan (2) Toler ance pada model r egr esi. Jika nilai VI F kur ang dar i 10 dan t ol er ance lebih

dar i 0,1 maka model r egr esi bebas dar i mul tikolinear i tas.

  Tabel 2. Hasil Uji Multikolonieritas Collinear ity Statistics Model

  Toler a

  VIF nce Pr ofit abilit as .974 1.026 Ukur an

  .688 1.454 Per usahaan Ukur an KAP .701 1.426 Sumber : Data Sekunder yang telah diolah

  Ber dasar kan tabel 2 menunjukkan bahwa selur uh var iabel bebas memil iki nil ai t oler ance lebi h dar i 0,1 dan juga nil ai VIF yang kur ang dar i 10, sehi ngga dapat disimpul kan bahwa model per samaan

  

r egr esi yang di gunakan dalam peneli tian ini bebas dar i gejal a mult ikol inear it as at au dengan kat a

  lain tidak t er jadi hubungan atau kor elasi ant ar pr ofitabili tas, dan ukur an per usahaan. Dengan demi kian model yang dibangun dapat digunakan untuk menguji hipot esi s.

  Uji Autokorelasi

  Uji autokor elasi ber tujuan menguji apakah dal am model r egr esi linear ada kor elasi antar a kesalahan pengganggu pada per i ode t dengan kesalahan pengganggu pada per i ode t-1 (sebelumnya). Jika ter jadi kor elasi, maka dinamakan ada pr obl em kor elasi. Model r egr esi yang bai k adalah r egr esi yang bebas dar i autokor elasi. Car a yang dapat dilakukan untuk mendet eksi ada atau tidaknya autokor elasi adalah jika d hitung ber kisar antar a -4 sampai 4 maka di anggap tidak ada autokor elasi yang signi fikan. Ji ka niai d hi tung di luar nil ai r ange ter sebut -4 sampai 4 di katakan ada autokor elasi yang si gnifikan. Ber dasar kan hasi l pengolahan dat a dengan bantuan SPSS 20.0 di per oleh hasil per hi tungan sebagai ber i kut:

  Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi Dur bin – Model

  Watson 1 1.416

  Data Sekunder yang telah di ol ah

  Sumber :

  Pada t abel 3 diketahui bahwa nilai d hitung sebesar 1,416 d hitung ber kisar ant ar a -4 sampai 4 maka di anggap tidak ada aut okor elasi yang signifi kan dengan kat a lain tidak ada kor elasi antar a kesalahan pengganggu pada per i ode 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 dengan kesalahan pada per iode sebelumnya.

  Uji Heteroskedastisitas

  Model r egr esi yang bai k mensyar at kan tidak t er dapat masal ah het er oskedastisitas. Uji heter oskedastisitas yang digunakan dal am penel itian ini adal ah uji Glej ser untuk meli hat dengan menggunakan pengujian ter sebut dat a ter bebas dar i masalah heter oskedasti sitas atau t idak. Mendeteksi ada t idaknya heter oskedastisi tas dilihat melalui tingkat si gnifikansi pada t abel coefficients. Jika nilai signi fikansi > 0.05 maka t idak t er dapat masalah heter oskedastisi tas.

  Tabel 4 menunjukkan bahwa selur uh var iabel independent memili ki ni lai signifkansi lebih besar dar i 0.05 maka dapat di tar ik kesimpul an bahwa data dinyatakan ti dak ter dapat masalah heter oskedastisitas.

  Tabel 4. Hasil Uji Glejser Coefficients Model Unstandar dized Standar dized t Sig.

  Coefficients Coefficients B Std. Beta Err or

  (Const ant ) 50,600 25,563 1,979 ,053 Pr ofit abili t as -10,670 16,631 -,088 -,642 ,524

  • 1,315 ,911 -,236 -1,445 ,155

  Ukur an Per usahaan ,817 3,380 3,380 ,242 ,810

  Ukur an KAP Sumber : Data Sekunder yang telah di ol ah Analisis Regr esi Linear Berganda

  Dalam melakukan anal isis r egr esi li near ber ganda, suat u per samaan r egr esi har us memi liki data yang ter di str i busi nor mal, tidak menunjukkan adanya multikolinear i tas, hester oskedastisi tas dan autokor elasi agar diper oleh per samaan r egr esi yang baik dan tidak bi as. Dar i hasi l uji asumsi klasi k yang t er di r i dar i uji nor mali tas, uji multi koli near itas, uji het er oskedastisit as dan uji autokor el asi dapat disimpul kan bahwa model yang digunakan memenuhi per syar atan untuk melakukan analisi s ber ganda (mult i ple r egr ession analysis), untuk mel akukan pengujian ter hadap hi potesis.

  r egr esi

  Tabel 5. Hasil Uji Coefficients

  Unstandar dized Standar dized Coefficients Coefficients Model B Std. Er ror Beta ( Const ant ) 136.797 39.727 Pr ofit abilit as -72.603 25.845 -.344 Ukur an

  • -1.902 1.415 -.196 Per usahaan Ukur an KAP -6.367 5.253 -.175 Sumber : Data Sekunder yang telah di ol ah

  Ber dasar kan output dar i tabel 5 maka dapat diajukan model per samaan r egr esi linear ber ganda sebagai ber i kut: AD = 136,797 – 72,603PRO – 1,902UP – 6,367UKAP+

  ε Hasil per samaan r egr esi ter sebut dilakukan anali sa pengar uh masi ng-masing var iabel independen yai tu Profi tabi litas (ROA), Ukur an Per usahaan (UP) , Ukur an KAP (UKAP) ter hadap var iabel dependen yaitu Audit Delay (AD), adalah Nil ai konstanta ber dasar kan hasil r egr esi adalah sebesar 136,797 hal i ni ber ar ti bahw a audit del ay akan ber nilai 137 har i apabila nil ai pr ofitabilit as, ukur an per usahaan, dan ukur an KAP ber ni lai 0 atau t idak ada per ubahan. Nilai koefisi en r egr esi var iabel pr ofi tabil itas sebesar -72,603 menyatakan bahw a ji ka pr ofitabilit as per usahaan mengal ami kenaikan 1%, maka audit delay akan mengal ami penur unan sebesar 73 har i, dengan asumsi var i abel i ndependen lainnya ber nilai tet ap. Koefisien r egr esi var iabel ukur an per usahaan sebesar - 1,902 menyatakan bahwa ji ka ukur an per usahaan ber dasar kan tot al aset mengal ami kenaikan 1%, maka audi t delay mengalami penurunan sebesar 2 har i, dengan asumsi var i able independen l ai nnya ber nilai tetap dan Rp 1.000.000.000.000 (1 Tr il yun Rupiah) sama dengan 27.631 apabila di konver sikan kedalam l ogar itma nat ur al. Ser ta koefi sien r egr esi var i abel ukur an KAP sebesar -6,367 menyatakan bahwa ji ka ukur an KAP mengal ami kenai kan 1%, maka audit delay akan mengalami penur unan sebesar 6,3 = 6 har i , dengan asumsi var iabel independen lainnya ber ni lai tetap.

4.2. Uji Hipotesis Pengujian Pengaruh Individual

  Pengujian indi vi du atau par sial (uji t) dilakukan unt uk mengetahui apakah var i abel secar a indi vi du ber pengar uh t er hadap var iabel dependen. Ber i kut ini adalah hasil anali sis ber ganda dengan menggunakan uji-t.

  Ber dasar kan out put pada tabel 5 maka, pengujian hi potesis var iabel pr ofitabili tas menyatakan bahwa profitabilitas ber pengaruh terhadap audit delay. Berdasar kan tabel 5 dapat diketahui bahwa pr ofitabilitas mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,007, sehingga dapat disi mpulkan bahwa profit abilitas ber pengaruh signifi kan terhadap audit delay. Ber dasar kan tabel 5 dapat di ketahui bahw a ukur an per usahaan mempunyai nil ai si gnifi kansi sebesar 0,185. Sehingga dapat disimpulkan bahw a ukur an per usahaan tidak ber pengar uh si gnifikan t er hadap audit delay.

  Penguji an hipotesis var iabel ukur an KAP menyatakan bahwa ukur an KAP tidak ber pengar uh ter hadap audi t delay. Ber dasar kan tabel 5 dapat di ketahui bahwa ukur an per usahaan mempunyai ni lai si gnifikansi sebesar 0,231. Sehingga dapat di simpul kan bahw a ukur an KAP t idak ber pengar uh signi fikan ter hadap audit delay.

  Uji F

  Uji F stati stik untuk menget ahui pengar uh ant ar var i abel independen secar a simul tan ter hadap var i abel dependen. Ol eh kar ena i tu setelah di lakukan penguji an apakah semua var iabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengar uh ber sama-sama t er hadap var iabel dependen. Ber ikut ini mer upakan hasil per hitungan Uji-F dengan menggunakan SPSS (St at i stical Pr oduct and ) 20.0.

  Ser vi ce Sol uti on Tabel 6. Hasil Uji F ANOVA

  Sum of Mean Model Df F Sig. Squares Squar e b

  Regr essi on 4654.808 3 1551.603 5.851 .002 Residual 13525.119 51 265.198 Tot al 18179.927

54 Sumber : Data Sekunder yang telah di ol ah

  Dar i hasil penguji an uji -F pada tabel 6 ter lihat bahwa ti ngkat signifikan 0,002 lebih keci l dar i 0,05 dan nilai F 5,851 l ebih besar dar i 4. Sehingga dapat disimpulkan bahw a secar a si mul tan var iabel pr ofi tabil itas, ukur an per usahaan, dan ukur an KAP ber pengar uh ter hadap audit delay.

  Koefisien Determinasi

  Untuk mengukur seber apa jauh kemampuan model dalam mener angkan var i asi var i abel dependen, maka di gunakan koefi sien det er minasi. Nilai koefi si en deter minasi sebesar 0,256, ini ber ar ti kemampuan var iabel independen r et ur n on asset (ROA), ukur an per usahaan dan ukur an Kantor Akuntan Publ ik (KAP) dal am menjelaskan var i abel dependen yakni audit delay sebesar 25,6%. Adjusted R squar e adalah sebesar 0,212. Ini ber ar ti bahw a 21,2% var i asi audit delay dapat di jelaskan oleh var iasi dar i ketiga var iabel independen, yaitu pr ofitabili tas, ukur an per usahaan, dan ukur an KAP. Sedangkan 78,8% sisanya dijel askan ol eh sebab-sebab lain di luar var iabel peneliti an. Nil ai Adj ust ed R squar e inter pr etasinya sama dengan R Squar e, akan t etapi nil ai Adjust ed R Squar e dapat naik atau tur un dengan adanya penambahan var iabel bar u.

  5. Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang

  Peneliti an ini memil iki batasan peneliti an, yait u r asio yang diukur hanya r asi o pr ofitabili tas saja dan ukur an per usahaan Kantor Akuntan Publ ik (KAP) hanya yang ber ada pada top level ( big four ) dengan dat a dar i tahun 2010 -2014. Sehi ngga peneliti an selanjutnya dapat dil akukan pada ukur an KAP yang lebih besar jangkauannnya tanpa melihat per ingkat pr estasi dar i KAP t er sebut

  6. Kesimpulan

  Set el ah melakukan analisis dan pengujian ser t a pembahasan yang telah di ur aikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambi l kesimpulan yaitu ( a) Secar a par sial pr ofitabilit as ber pengar uh ter hadap audit delay. Hasil peneliti an mener i ma hipot esi s yang menyatakan bahwa per usahaan yang memili ki pr ofi tabi litas ti nggi akan mempengar uhi audit delay menjadi lebih pendek. Sedangkan secar a par sial ukur an per usahaan dan ukur an KAP tidak ber pengar uh ter hadap audit

  

del ay . Hasil pengujian menol ak hipotesis yang menyat akan semakin kecilnya per usahaan akan

  memper panjang audit delay ser ta hasil pengujian unt uk ukur an KAP menolak hi potesis yang menyatakan bahw a per usahaan yang menggunakan jasa KAP big four tidak mempengar uhi audit

  

del ay ., (b) Ber dasar kan hasil uji f di dapat var iabel independen yang t er dir i dar i Pr ofi tabi litas,

  ukur an per usahaan, dan ukur an KAP secar a ber sama-sama ber pengar uh ter hadap audit delay. Hasil koefi si en deter minasi diket ahui bahw a pr ofitabil itas, ukur an per usahaan, dan ukur an Kantor Akuntan Publi k (KAP) ber pengar uh sebesar 21,2% t er hadap audit delay, sedangkan si sanya sebesar 78,8% dipengar uhi oleh var iabel lain diluar model penelit ian yang mempengar uhi audit

  del ay.

  Daftar Pustaka

  Agoes, S. (2012), Auditi ng Pet unjuk Pr akti s Pemeri ksaan Akunt an Oleh Akunt an Publi k Edisi 4 Buku , Salemba Empat, Jakar ta.

  1 Angr uningrum, S & Wir akusuma. (2013), Pengar uh pr ofit abili t as, lever age, kompleksit as opr asi, r eput asi KAP dan komi t e audit pada Audit Delay , E-jur nal Akuntansi univer sitas Udayana 5.2,

  Juni 2013, hlm.251-270. Asti ni, NLPS & Wir akusuma, MG. (2013) , Analisi s Deter minan yang mempengar uhi penundaan

  publikasi l apor an keuangan audit an di Bir sa Efek I ndonesi a . E-jur nal Akuntansi Univer si tas Udayana 5.3.

  Bur sa Efek Indonesia lapor an keuangan tahunan 2015, di akses 04 Apr il 2014,

  http: / / www.idx.co.id/ idid/ beranda/ perusahaantercatat/ laporankeuangandan tahunan.aspx

  El der , RJ, Beasl ey, MS, Ar ens, AA, Jusuf, AA. (2011), Jasa Audit dan Assur ance: Pendekat an Ter padu (Adapt asi Indonesaia) , Salemba Empat, Jakar t a. Febr ianty. (2011), ‘Fakt or -fakt or yang ber pengar uh ter hadap audit delay: Studi empir i s per usahaan sektor per dagangan yang ter daft ar di BEI per i ode 2007-2009’, Jur nal Ekonomi

  Dan Informasi Akunt ansi (JENI US) , vol .1, no.3, September 2011, hlm.294-320.

  Ghozali, H. Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivar iet e Dengan Pr ogr am IBM SPSS 23. Semar ang: Badan Pener bit Univer si tas Di ponegor o. Her y. (2016), Auditi ng dan assur ance, PT Gr asindo, Jakar t a. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP-

  431/ BL/ 2012, Penyampaian lapor an keuangan ber kala emit en at au per usahaan publik, Badan Pengawas Pasar Modal. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : Kep-

  00001/ BEI/ 01-2014 Per ubahan Per at ur an Nomor I-A tent ang Pencat at an Saham dan Efek

  Ber sifat Ekuit as Selain Saham yang Dit er bit kan ol eh Perusahaan Ter catat, Badan Pengawas Pasar Modal . Undang-undang Republik Indonesi a nomor 20 Tahun 2008 t ent ang klasi fikasi ukur an per usahaan . Undang-undang Republik Indonesi a Nomor 5 Tahun 2011 t ent ang Akunt an Publi k .

  Indr iyani, Supr i yanti (2012) . “Fakt or -Fakt or Yang Mempangar uhi Audit Repor t Lag Per usahaan

  

Manufakt ur Di Indonesia Dan Malaysia”. Jur nal Akunt ansi’. vol 2, july 2012, hal 185-202

  Kar tika, A. (2009), ‘Fakt or -faktor yang mempengar uhi Audi t Del ay di Indonesi a: St udi empir is pada per usahaan Lq 45 yang t er daftar di Bur sa Efek Indonesi a’, Jur nal Bisnis dan Ekonomi (JBE), vol.16, no.1, Mar et 2009, hlm. 1-17. Lucyanda, J & Nur a'ni . (2013), Pengujian fakt or-fakt or yang mempengar uhi Audit Delay, Univer si tas Bakr ie, Jakar ta.

  Messi er ,dkk (2014), Jasa Audit dan Assurance, sal emba empat, 2014 Payah, 52 Emiten Telat Lapor an Keuangan”. [ Online] . Diakses 4 Apr il 2016 dar i

  http:

/ / www.neraca.co.id/ article/ 52481/ payah-52-emiten-telat-laporkan-keuangan.

  Ikat an Akuntansi Indonesi a 2015, St andar Akunt ansi Keuangan, Sal emba Empat, Jakar ta. Rachmawati , S. (2008), ‘Pengar uh Faktor Inter nal Dan Ekster nal Per usahaan Ter hadap Audit Delay Dan Timeliness. Jur nal Akunt ansi & Keuangan’, vol.10, no.1. Mei 2008, hlm.76.

  Rahar ja, P, & Hendr a, S. (2011), Buku Panduan Pr akt is Manajemen Keuangan dan Akunt ansi unt uk eksekutif per usahaan , Cet akan Pert ama, Salemba Empat , Jakar ta. Sar i , AN & Elen, P 2012, ’Pengar uh kar akter ist ik per usahaan ter hadap l amanya w aktu penyelesaian audit (Audit Delay) pada per usahaan manufaktur yang t er daftar di Bur sa Efek Indonesia’,

  Jur nal Akunt ansi & Auditing, vol.9, no.1, November 2012, hlm.1-96.

  Sitanggang, JP. (2013), Manaj emen keuangan per usahaan Edisi 1, Mitr a Wacana Media, Jakar t a. Soent or o (2015). Met odologi Peneli tian Dengan Aplikasi St atistika. Depok: PT Tar amedia Bakti Per sada.

  Sunyoto ( 2013). Analisis Lapor an Keuangan Unt uk Bisnis. Yogyakart a Thoifah, I’anatut. (2015). St ati stika Pendidikan Dan Met ode Penelit ian Kuanti t at if. Malang: Madani .