S PPB 1200131 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Dalam sebuah penelitian, desain penelitian diperlukan untuk mendapatkan
hasil penelitian yang baik. Pada penelitian ini dilakukan melalui pendekatan
kuantitatif yang merupakan sebuah metode untuk menguji teori-teori tertentu
dengan cara meneliti hubungan antar variabel (Cresswell, 2013, hlm. 5).
Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
korelasional yang menjelaskan mengenai apakah ada atau tidaknya hubungan
antar variabel yang diteliti yakni mengenai self-regulated learning dengan disiplin
belajar siswa. Jika dalam penelitian ini terdapat hubungan, maka seberapa kuatkah
hubungan tersebut serta signifikan atau tidakkah hubungan tersebut (Arikunto,
2010, hlm. 270).

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 12 Bandung yang berlokasi di
Jalan Pajajaran nomor 92 Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Sekolah menengah
ini bergerak untuk mendidik siswanya agar memilki kompetensi di bidang
manufacture pesawat udara dengan lama pendidikan 3 tahun. Alasan pemilihan

lokasi penelitian ini yaitu berdasarkan pertimbangan melalui studi pendahuluan
melalui observasi lapangan dan wawancara dengan guru BK dan ditemukan
permasalahan yang menunjukkan kurangnya penerapan strategi self-regulated
learning dan kurangnya disiplin belajar siswa terbukti dengan banyaknya
pelanggaran sekolah seperti datang terlambat, kerapihan aturan berpakaian, tidak
memperhatikan guru disaat proses belajar-mengajar berlangsung dan pelanggaran
lainnya. Kemudian alasan lainnya adalah karena belum ada yang melakukan
penelitian mengenai hubungan antara self-regulated learning dengan disiplin
belajar siswa di sekolah tersebut.

25
Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

2. Populasi
Menurut Sugiyono, (2013, hlm. 117) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI SMK Negeri 12 Bandung yang terdiri dari 14 kelas dengan 6 jurusan dan
jumlah siswa sebanyak 388 siswa. Alasan pertimbangan dalam menentukan
populasi penelitian di kelas XI ini berdasarkan pemaparan dari guru BK di SMK
Negeri 12 Bandung, bahwa sikap pengaturan diri dalam belajar pada siswa ketika
sudah mengambil jurusan di kelas XI cenderung menurun dibandingkan pada saat
kelas X sehingga banyak pelanggaran yang dilakukan oleh siswa kelas XI karena
ketidakdisiplinan siswa dalam belajarnya. Berikut data populasi yang ditampilkan
dalam masing-masing kelas:
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas XI SMKN 12 Bandung
No
1
2
3
4
5
6
7

8
9
10
11
12
13
14

Kelas
XI Permesinan Pesawat Udara (PPU) 1
XI Permesinan Pesawat Udara (PPU) 2
XI Permesinan Pesawat Udara (PPU) 3
XI Konstruksi Badan Pesawat Udara (KBPU) 1
XI Konstruksi Badan Pesawat Udara (KBPU) 2
XI Konstruksi Rangka Pesawat Udara (KRPU) 1
XI Konstruksi Rangka Pesawat Udara(KRPU) 2
XI Kelistrikan Pesawat Udara (KPU) 1
XI Kelistrikan Pesawat Udara (KPU) 2
XI Elektronika Pesawat Udara (EPU) 1
XI Elektronika Pesawat Udara (EPU) 2

XI Elektronika Pesawat Udara (EPU) 3
XI Airframe and Powerplant (AP) 1
XI Airframe and Powerplant (AP) 2
Jumlah
Sumber: Daftar absen siswa kelas XI SMKN 12 Bandung

Jumlah Siswa
31
31
30
26
22
27
28
30
30
22
21
26
32

32
388

3. Sampel
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 188) “Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Adapun teknik
pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini mengunakan teknik

27

simple random sampling dengan pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(Sugiyono, 2013, hlm. 120).
Untuk penentuan jumlah sampel siswa, maka digunakan rumus dari Taro
Yamane (dalam Riduwan dan Kuncoro, 2010, hlm. 44) sebagai berikut:
�=


�. � +


Dimana : n = Ukuran sampel keseluruhan
N = Ukuran populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan (sebesar 5%)
Dengan menggunakan rumus diatas, maka berikut jumlah sampel yang
dapat dihitung:
�=


�. � +

=

. ,

+

=

,


=

,

=

Berdasarkan perhitungan diatas, maka ukuran sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 197 orang siswa. Kemudian, penarikan sampel siswa dilakukan
proporsional dan dihitung dengan rumus berikut:

Dimana:

�� =

��
� �


ni = Jumlah sampel menurut kelas

n = Jumlah sampel keseluruhan
Ni = Jumlah populasi menurut kelas
N = Jumlah populasi keseluruhan
Adapun perhitungan penarikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat
dalam table sebagai berikut:
Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

Tabel 3.2
Jumlah Penghitungan Sampel Penelitian Siswa Kelas XI SMK Negeri 12
Bandung
No

Kelas

Jumlah
Siswa


1

XI PPU 1

32

2

XI PPU 2

31

3

XI PPU 3

30

4


XI KBPU 1

26

5

XI KBPU 2

22

6

XI KRPU 1

27

7

XI KRPU 2


28

8

XI KPU 1

30

9

XI KPU 2

30

10

XI EPU 1

22

11

XI EPU 2

21

12

XI EPU 3

26

13

XI AP 1

32

14

XI AP 2

32

JUMLAH

388

Perhitungan Sampel

Jumlah Sampel
Setelah
Dibulatkan
16

�� =



=

,

�� =



=

,

15

,

11

,

14

,

15

,

11

,

16

�� =
�� =
�� =
�� =
�� =
�� =
�� =
�� =
�� =
�� =
�� =
�� =














=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

,

16

,

13

,

14

,

15

,

11

,

13

,

16
196 Siswa

Setelah penghitungan sampel dilakukan, maka didapatkan sebanyak 196
siswa dari jumlah 388 siswa yang akan diambil menjadi sampel sesuai jumlah
penghitungan dari setiap kelas. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara
menuliskan nomor presensi siswa pada kertas kecil, kemudian digulung dan
dimasukkan kedalam wadah yang telah disediakan lalu selanjutnya diambil satu-

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

persatu berdasarkan nomor presensi yang tertulis sesuai sampel yang telah
ditentukan yaitu sebanyak 196.
Responden (sampel) pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK
Negeri 1 Bandung yang terdiri dari 14 kelas dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.3
Daftar Responden (Sampel) yang Mengisi Angket Penelitian
Kelas

Jumlah
Nomor Absen
Sampel
XI PPU 1
16
2, 4, 5, 8, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 27, 31
XI PPU 2
16
1, 2, 4, 5, 8, 10, 13, 16, 17, 19, 21, 22, 26, 27, 29, 30
XI PPU 3
15
1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 19, 22, 23, 30
XI KBPU 1
13
3, 4, 8, 10, 11, 12, 13, 18, 19, 21, 22, 24, 25
XI KBPU 2
11
1, 2, 3, 4, 5, 6, 11, 12, 13, 16, 17
XI KRPU 1
14
3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 18, 22, 23, 25, 27
XI KRPU 2
14
1, 4, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 18, 19, 21, 22, 23, 26
XI KPU 1
15
1, 3, 4, 6, 7, 11, 12, 15, 17, 18, 22, 25, 26, 27, 31
XI KPU 2
15
2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 21, 23, 24, 26, 27
XI EPU 1
11
1, 3, 6, 9, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 22
XI EPU 2
11
1, 2, 4, 5, 6, 11, 14, 15, 19, 21, 22
XI EPU 3
13
4, 5, 7, 9, 12, 14, 17, 18, 19, 21, 24, 25, 26
XI AP 1
16
1, 6, 7, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 28, 29, 30, 31, 32
XI AP 2
16
1, 4, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 19, 24, 25, 27, 28, 31, 32
Jumlah
196 Siswa
Sumber: Pengolahan Data
Daftar responden (sampel) pada table diatas merupakan pemilihan yang
dilakukan secara sample random sesuai dengan pembagian sampel pada setiap
kelasnya.

C. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel pertama adalah SelfRegulated Learning yang berperan sebagai variabel bebas (X) kemudian variabel
kedua adalah disiplin belajar siswa di sekolah yang berperan sebagai variabel
terikat (Y). Berikut dibawah ini adalah definisi operasional dari variabel Self
Regulated Learning dan variabel disiplin belajar siswa. Adapun siswa yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 12 Bandung.

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

Maka, batasan operasional tiap variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Self-Regulated Learning
Pada penelitian ini, yang dimaksud sebagai self-regulated learning
siswa dibatasi sebagai kemampuan pengelolaan diri dalam proses belajar
siswa sesuai rujukan dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh
Zimmerman dan Martinez-Pons (1989) terkait keempat belas strategi selfregulated learning yang diperoleh dari teori kognitif social yang ditandai
oleh 3 fungsi strategi pada setiap tahapan diantaranya yaitu untuk dapat 1)
mengoptimalkan fungsi personal yang meliputi pengorganisasian dan
transformasi, penetapan tujuan dan perencanaan, melatih dan menghapal,
2) mengoptimalkan fungsi tingkah laku siswa yang meliputi evaluasi diri
dan konsekuensi diri, kemudian 3) mengoptimalkan fungsi lingkungan
dalam belajar yang meliputi pencarian informasi, pembuatan catatan dan
memonitoring diri, penyusunan lingkungan, pencarian bantuan social dan
melihat kembali referensi sehingga akan didapat kemajuan diri dalam
belajar yang disesuaikan dengan tujuan yang ditetapkan tersebut agar
diperoleh hasil belajar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Tujuan
utama dari variabel ini adalah agar siswa dapat memiliki sikap positif
terhadap proses belajar yang dialaminya sebagai bekal untuk kesuksesan
dimasa yang akan datang.

2. Disiplin Belajar
Pada penelitian ini, disiplin belajar siswa dibatasi sebagai pola
tingkah laku siswa yang muncul atas kesadaran yang ada dalam dirinya.
Indikator pada penelitian ini disesuaikan berdasarkan teori dari ketiga ahli
yang mengemukakan tentang indikator disiplin yaitu Tu’u (2004,
Syafrudin dalam jurnal edukasi (2005) dan Slameto (2010) adapun hasil
dari pendapat ketiga ahli tersebut, maka peneliti merumuskan indikator
disiplin belajar siswa tersebut kedalam tiga indikator yang meliputi
Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap pekerjaan rumah
serta ketaatan terhadap kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan
sekolah tempat penelitian agar mempermudah dalam kajian secara spesifik
dan efektif namun tidak meninggalkan konsep dasar teori para ahli
mengenai indikator disiplin belajar siswa yang dipaparkan sebelumnya
adapun indikator tersebut adalah:
1. Disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah, mencakup ketaatan siswa
dalam ruang lingkup aturan sekolah, aturan kelas, aturan bengkel dan
laboratorium, sekolah dan penampilan diri.
2. Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran, mencakup
ketaatan siswa dalam ruang lingkup mengerjakan dan mengumpulkan
tugas tepat waktu, dan komitmen terhadap kelompok.
3. Disiplin siswa terhadap kegiatan pembelajaran, mencakup ketaatan
siswa dalam ruang lingkup konsisten terhadap proses kegiatan belajarmengajar dan konsisten dalam mengerjakan perintah guru.
Tujuan dari adanya variabel penelitian mengenai kedisiplinan dalam belajar
ini diharapkan agar siswa akan terbiasa dan dapat mengontrol perbuatannya
serta mengetahui dan menumbuhkan bagaimana siswa seharusnya dapat
bersikap dan bertindak di sekioal ketika waktu pembelajaran berlangsung.

D. Pengembangan Instrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen Penelitian
Data yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan yang ada didalam penelitian
ini adalah tanggapan dari subjek penelitian terhadap setiap pernyataan tertulis
mengenai self-regulated learning dan disiplin belajar siswa yang telah disesuaikan
dengan peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah SMK Negeri 12 Bandung.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data kedua variable tersebut yaitu
dengan menggunakan instrumen berupa angket. Jenis angket yang digunakan
adalah angket tertutup, yaitu angket yang disajikan dalam bentuk pernyataanpernyataan yang menggambarkan keadaan nyata yang dialami oleh siswa.

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

Cara menjawab instrumen berupa angket tersebut dengan memberikan
tanda checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban yang sudah disediakan.
Skala yang digunakan adalah skala likert (Skala 5) yang merupakan teknik
mengukur tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing
pernyataan dengan alternatif jawaban yaitu sebagai berikut: selalu (SL), sering
(SR), kadang-kadang (KK), jarang (J) dan tidak pernah (TP). Instrumen untuk
mengungkap self-regulated learning dan disiplin belajar siswa ini dikembangkan
dari definisi operasional variabel penelitian dengan dua buah format kisi-kisi
instrumen: 1) kisi-kisi instrumen untuk mengukur self-regulated learning siswa
berpedoman pada skala yang dikembangkan oleh Zimmerman & Martinez-Pons
(1989). 2) kisi-kisi instrumen disiplin belajar siswa dikembangkan berdasarkan
indikator yang dikembangkan dari pendapat beberapa para ahli.

2. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen
Adapun penyusunan kisi-kisi instrumen ini bertitik tolak dari variabelvariabel yang telah dirumuskan kedalam definisi operasional, yang selanjutnya
ditentukan kedalam aspek yang akan diukur lalu diturunkan menjadi indikatorindikator, dari indikator tersebut dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan
(Sugiyono, 2013, hlm. 149). Adapun kisi-kisi instrumen yang akan disajikan
untuk mengukur variabel self-regulated learning pada penelitian ini disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Self-Regulated Learning (Sebelum Uji Kelayakan)
Aspek

Personal
function
(Fungsi
Personal)

Sub Aspek
Organizing &
Transforming
(pengorganis
a-sian dan
transformasi)

Goal setting
& planning

Nomor Item
Indikator
(+)
(-)
Siswa siswa berinisiatif 1,2,3,4
mengatur
ulang materi
instruksional baik secara
sembunyi
atau
terangterangan
untuk
meningkatkan
proses
belajar.
Siswa menetapkan tujuan 5,6,
7,8
atau
sub-tujuan
dan

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


4

4

33

Aspek

Behavior
al
function
(Fungsi
Tingkah
Laku)

Environ
mental
function
(Fungsi
Lingkun
gan)

Sub Aspek
(Penetapan
tujuan dan
perencanaan)

Indikator
merencanakan
untuk
mengurutkan,
memperhitungkan
waktu,
dan menyelesaikan aktivitas
yang berkaitan dengan
mencapai tujuan tersebut.
Rehearsing & Siswa berinisiatif untuk
berlatih dan menghapalkan
memorizing
(melatih dan materi baik secara sembunyi
menghapal)
atau terang-terangan.
Siswa berinisiatif untuk
Self
melihat
kualitas
atau
evaluation
(Evaluasi
kemajuan pekerjaan yang
diri)
dikerjakannya.
Siswa menetapkan atau
Self
Rewards
consequentio membayangkan
atau Punishment bila ia
n
(konsekuensi sukses atau gagal.
diri)
Siswa berinisiatif untuk
Seeking
berusaha dalam mencari
information
informasi pada sumber(Pencarian
sumber non-sosial ketika
informasi)
menyelesaikan
sebuah
tugas.
Siswa berinisiatif untuk
Keeping
mencatat berbagai kejadian
records &
atau hasil yang diperoleh
self
dalam proses belajar.
monitoring
(pembuatan
catatan dan
memonitor
diri)
Environment Siswa berinisiatif dalam
untuk
mengatur
al structuring usaha
(Penyusunan lingkungan belajar dengan
lingkungan)
cara
tertentu
sehingga
membantu mereka belajar
lebih baik.
Siswa berinisiatif mencari
Seeking
bantuan dari:
social
a. Teman sebaya,
assistance
(Pencarian
b. Guru,
bantuan
c. Orang tua dewasa
sosial)
lainnya

Nomor Item
(+)
(-)



9,11,12

10

4

14,15,1
6,

13,1
7

5

18,19,2
0,21

22,23

4

24,2
5

26,27,2
8,29,30

4

5

31,33,3
4

32,3
5

5

36,38,3
9

37

4

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

Aspek

Nomor Item
Indikator
(+)
(-)
Siswa berinisiatif untuk 40,41,4
membaca kembali catatan, 2,43
buku pegangan siswa, atau
mengakses
sumber
multimedia lainnya atau
internet
untuk
mempersiapkan
pembelajaran di kelas atau
ujian.
JUMLAH
33
10

Sub Aspek
Reviewing
records
(melihat
kembali
referensi)


4

43

Kemudian kisi-kisi instrumen yang akan disajikan untuk mengukur
variabel disiplin belajar siswa pada penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar Siswa (Sebelum Uji Kelayakan)
Indikator

Ruang Lingkup

Nomor Item
(+)
(-)
Disiplin
Siswa patuh terhadap peraturan 1,2,3
4,5
siswa
dalam masuk sekolah.
terhadap tata Siswa patuh terhadap peraturan 6,8,9,10 7,11,12
tertib sekolah kelas, ruang bengkel dan lab.
Siswa patuh terhadap penggunaan 13,14,15, 17,19
fasilitas sekolah.
16,18
Siswa patuh terhadap aturan 20,23,24, 21,22,25,
penampilan diri.
27
26
Disiplin
Siswa
komitmen
terhadap 27,29,31 28,30
siswa dalam kesepakatan kelompok.
mengerjakan
Siswa komitmen terhadap waktu 32,33,34, 35
tugas-tugas
penyelesaian tugas.
36
pelajaran
Disiplin
Siswa konsisten terhadap proses 37,39,40 38
siswa
kegiatan belajar-mengajar.
terhadap
Siswa
konsisten
dalam 41,42,43, 44
kegiatan
melaksanakan perintah guru.
45
pembelajaran
Jumlah
29
16
3. Penyusunan Item Butir Pernyataan

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


5
7
7
7
5
5
4
5

45

35

Setelah kisi-kisi instrument kedua variabel penelitian disusun berdasarkan
indikator yang telah dikembangkan dari definisi operasional self-regulated
learning dan disiplin belajar siswa, maka langkah selanjutnya adalah menjabarkan
kisi-kisi yang telah disusun ke dalam butir-butir pernyataan yang akan disusun
menjadi sebuah angket penelitian.

4. Uji Kelayakan Instrumen
Sebagai upaya untuk mengukur tingkat kelayakan instrumen dari segi
bahasa, konstruk dan isi, maka dilakukan uji kelayakan instrumen dari kedua
variable penelitian mengenai self-regulated learning dan disiplin belajar siswa ini
dengan melakukan penimbangan kelayakan (judgement) setiap butir item
pernyataan pada tanggal 8 April sampai dengan 17 Mei 2016 oleh 2 (dua) dosen
ahli dari Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang pertama oleh
bapak Dr. Nandang Budiman, M.Si dan yang kedua oleh bapak Dr. Nurhudaya,
M.Pd sehingga dapat diperoleh derajat ketepatan pada setiap pernyataan yang
telah dibuat berdasarkan kisi-kisi dari kedua instrumen penelitian. Adapun berikut
hasil dari judgement dosen terhadap variabel self-regulated learning:

Tabel. 3.6
Hasil Judgement Instrumen Self-Regulated Learning
Nomor Pernyataan
Keterangan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, Memadai
17, 18, 21, 22, 24, 25, 27, 29, 30, 32, 34, 35,
36, 37, 38, 39, 42, 43
19, 20, 33, 40
Revisi
14, 23, 26, 28, 31, 41
Buang

Jumlah
33

4
6

Kemudian kisi-kisi setelah hasil judgement dari instrumen self-regulated
learning ini diperbaiki lalu disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Instrumen Self-Regulated Learning (Setelah Uji Kelayakan)
Aspek

Sub Aspek

Indikator

Nomor
Item
(+)
(-)

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu



36

Aspek

Personal
function
(Fungsi
Personal)

Sub Aspek
Organizing &
Transforming
(pengorganis
a-sian
dan
transformasi)
Goal setting
& planning
(Penetapan
tujuan
dan
perencanaan)

Behavior
al
function
(Fungsi
Tingkah
Laku)

Environ
mental
function
(Fungsi
Lingkun
gan)

Rehearsing &
memorizing
(melatih dan
menghapal)
Self
evaluation
(Evaluasi
diri)
Self
consequentio
n
(konsekuensi
diri)
Seeking
information
(Pencarian
informasi)

Nomor
Item
(+)
(-)
Siswa
siswa
berinisiatif 1,2,3
mengatur
ulang materi ,4
instruksional
baik secara
sembunyi atau terang-terangan
untuk meningkatkan proses
belajar.
Siswa menetapkan tujuan atau 5,6, 7,8
sub-tujuan dan merencanakan
untuk
mengurutkan,
memperhitungkan waktu, dan
menyelesaikan aktivitas yang
berkaitan dengan mencapai
tujuan tersebut.
Siswa
berinisiatif
untuk 9,11, 10
berlatih dan menghapalkan 12
materi baik secara sembunyi
atau terang-terangan.
Siswa
berinisiatif
untuk 14,1 13,1
melihat kualitas atau kemajuan 5
6
pekerjaan yang dikerjakannya.



Siswa
menetapkan
atau 17,1
membayangkan Rewards atau 8,19,
Punishment bila ia sukses atau 20
gagal.

4

Indikator

Siswa
berinisiatif
untuk
berusaha
dalam
mencari
informasi pada sumber-sumber
non-sosial
ketika
menyelesaikan sebuah tugas.
Siswa
berinisiatif
untuk
Keeping
records
& mencatat berbagai kejadian
atau hasil yang diperoleh
self
dalam proses belajar.
monitoring
(pembuatan
catatan dan
memonitor
diri)
Environment Siswa berinisiatif dalam usaha
al structuring untuk mengatur lingkungan
(Penyusunan belajar dengan cara tertentu
lingkungan)
sehingga membantu mereka
belajar lebih baik.

21,2
3

22

24,2
5,26

28,2
9,

4

4

4

4

3

3

27,3
0

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

37

Aspek

Sub Aspek
Seeking
social
assistance
(Pencarian
bantuan
sosial)
Reviewing
records
(melihat
kembali
referensi)

Indikator

Nomor
Item
(+)
(-)
mencari 31,3 32
3,34

Siswa berinisiatif
bantuan dari:
a. Teman sebaya,
b. Guru,
c. Orang tua dewasa lainnya

Siswa
berinisiatif
untuk 35,3
membaca kembali catatan, 6,37
buku pegangan siswa, atau
mengakses sumber multimedia
lainnya atau internet untuk
mempersiapkan pembelajaran
di kelas atau ujian.
JUMLAH
28



4

3

9

37

Kemudian kisi-kisi setelah hasil judgement dari instrumen disiplin belajar
siswa yang diperbaiki lalu disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.8
Hasil Judgement Instrumen Disiplin Belajar
Nomor Pernyataan
Keterangan
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 15, 17, 18, 20, 21, Memadai
22, 23, 27, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39,
40, 42, 43, 44, 45
6, 11, 12, 14, 16, 24, 29, 41
Revisi
19, 25, 26, 28, 38
Buang

Jumlah
32

8
5

Kemudian kisi-kisi dari hasil judgement instrument disiplin belajar siswa
diperbaiki dan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.9
Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar Siswa
(Setelah Uji Kelayakan)
Indikator
Disiplin
siswa
terhadap tata
tertib sekolah

Ruang Lingkup

Nomor Item
(+)
(-)
peraturan 1,2,3
4,5

Siswa patuh terhadap
dalam masuk sekolah.
Siswa patuh terhadap peraturan 6,8,9,10
kelas, ruang bengkel dan lab.

7,11,1
2

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


5
7

38

Siswa patuh terhadap penggunaan 13,14,15, 16,17,
fasilitas sekolah.
18
Siswa
patuh terhadap
aturan
penampilan diri.
Disiplin
Siswa
komitmen
terhadap
siswa dalam kesepakatan kelompok.
mengerjakan
Siswa komitmen terhadap waktu
tugas-tugas
penyelesaian tugas.
pelajaran
Disiplin
Siswa konsisten terhadap proses
siswa
kegiatan belajar-mengajar.
terhadap
Siswa konsisten dalam melaksanakan
kegiatan
perintah guru.
pembelajaran
Jumlah

6

19,22,23

20,21

5

24,25,27

26

4

28,29,30, 31
32

5

33,34,35

3

36,37,40

38, 39

26

14

5

40

5. Uji Keterbacaan
Agar diperoleh ketepatan pada setiap pernyataan didalam angket dalam
setiap instrumen penelitian ini, maka instrumen terlebih dahulu dianalisis melalui
uji keterbacaan pada lima orang siswa kelas XI SMK Negeri 12 Bandung yang
tidak diikutsertakan kedalam sampel penelitian. Adapun hasil dari uji keterbacaan
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap item butir pernyataan yang
terdapat pada kedua angket penelitian mengenai self-regulated learning dan
disiplin belajar siswa ini cukup memadai dan dapat dipahami siswa karena tidak
terdapat kekeliruan didalamnya.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1) Uji Validitas
Menurut Arikunto, (2010, hlm.65) mengatakan bahwa sebuah tes
dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.
Jika semakin tinggi nilai validitasnya, maka suatu instrumen tersebut
menunjukkan semakin valid. Pengujian validitas dalam penelitian ini
dilakukan pada seluruh pernyataan yang terdapat dalam kedua angket
self-regulated learning dan disiplin belajar.
Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

Pengolahan data pada pengujian uji validitas ini dilakukan dengan
bantuan software IBM SPSS V.22 for windows dan menggunakan teknik
korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
n xy   x

 y 

n x   x  n y   y 

r xy =

2

2

Dimana :

2

2



(Arikunto, 2012,hlm.87)

r xy

: Koefisien korelasi yang dicari

n

: Jumlah responden

xy

: Jumlah perkalian antara skor x dan skor y

x

: Jumlah skor x

y

: Jumlah skor y

x2

: Jumlah skor x yang dikuadratkan

y2

: Jumlah skor y yang dikuadratkan

Dengan Kaidah keputusan:
Jika rhitung > rtabel maka valid
Jika rhitung < rtabel maka tidak valid
Adapun hasil dari perhitungan uji validitas kedua variabel yang
telah dihitung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10
Hasil Pengujian Validitas Variabel Self-Regulated Learning
Signifikansi
Valid
Tidak Valid

Nomor Item
1,2,3,4,5,6,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,21,
22,23,24,25,26,27,28,33,34,35,36,37
7,8,20,29,30,31,32

Jumlah
30
7

Berdasarkan hasil dari pengolahan data instrumen self-regulated
learning menunjukkan bahwa 30 item dinyatakan valid dan 7 item
dinyatakan tidak valid.

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

Tabel 3.11
Hasil Pengujian Validitas Variabel Disiplin Belajar Siswa
Signifikansi
Valid

Tidak Valid

Nomor Item
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,19,21,22
,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,
38,39,40
12,18

Jumlah
38

2

Kemudian hasil dari pengolahan data pada instrumen disiplin
belajar siswa menunjukkan bahwa 38 item dinyatakan valid dan 2 item
dinyatakan tidak valid. Adapun skor validitas yang digunakan minimum
untuk keduanya adalah 0,2.

2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk menunjukkan sejauh
mana instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya
setelah uji validitas. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan rumus Alpha juga bantuan software IBM SPSS V.22
for windows.
Adapun hasil pengujian reliabilitas dari kedua instrumen
pennelitian variabel self-regulated learning dan variabel disiplin belajar
siswa ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Self-Regulated Learning
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.878
30

Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Disiplin Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.914
38

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

Hasil dari uji reliabilitas instrumen self-regulated learning dan
disiplin belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa nilai reliabilitasnya
sebesar 0,878 dan 0,914 ini artinya bahwa kedua instrumen memiliki tingkat
konsistensi

yang

sangat

tinggi.

Instrumen

dari

keduanya

mampu

menghasilkan skor-skor yang konsisten pada setiap butir item pernyataan dan
layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

E. Teknik Pengolahan Data
1. Verifikasi Data
Pada verifikasi data, dilakukan pemeriksaan terhadap data yang
telah diperoleh untuk dipilih data yang sekiranya memadai untuk diolah.
Adapun tahapan verifikasi yang dilakukan yaitu melakukan pengecekan
jumlah angket yang sudah terkumpul, melakukan tabulais data dengan
merekap data yang diperoleh dan melakukan penyekoran sesuai dengan
tahap penyekoran yang telah ditetapkan kemudian yang terakhir
melakukan penghitungan statistik sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.
2. Penyekoran Data
Menurut Sugiyono, (2013, hlm. 134) skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Metode penyekoran angket self-regulated
learning dan disiplin belajar skala yang digunakan adalah skala likert
(Skala 5untuk mengukur tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap
masing-masing pernyataan dengan alternative jawaban sebagai berikut:
selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK), jarang (J) dan tidak pernah
(TP). Kemudian dengan bobot jawaban yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.14
Bobot Nilai Jawaban Skala Self-Regulated Learning dan Disiplin Belajar
siswa
Pilihan
Favorable (+)
Un-favorable (-)

SL
5
1

SR
4
2

KK
3
3

J
2
4

TP
1
5

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

F. Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal ataukah tidak. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 241)
menyatakan bahwa penggunaan statistic parametris mensyaratkan bahwa
data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
One-Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan software IBM SPSS
V.22 for windows. Menurut Noor (2012, hlm. 178) bahwa ketentuan
normalitas suatu data dapat dilihat pada kriteria yang berlaku dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Menetapkan taraf signifikansi uji misalnya α = 0,05.
2) Membandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.
3) Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
4) Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
Adapun hipotesis dalam pengambilan keputusan berdasarkan uji
One-Sample Kolmogorov Smirnov yaitu:
H0

: Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi

normal
H1

: Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi

normal.
Dengan ketentuan:
a) Nilai signifikansi (Sig.)> 0,05, maka H0 diterima, artinya tidak terdapat
perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.
b) Nilai signifikansi (Sig.)< 0,05, maka H1 diterima, artinya terdapat
perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.
Adapun hasil dari uji normalitas pada variabel X yaitu self-regulated
learning dan variabel Y yaitu disiplin belajar siswa adalah sebagai berikut:

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

Tabel 3.15
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences

JUMLAH SRL
196
102.79
12.954
.063
.049
-.063
.063
.059c

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

JUMLAH
DISIPLIN
196
146.86
17.083
.120
.120
-.111
.120
.000c

2. Uji Korelasi Data
Analisis korelasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana hubungan dua variabel yaitu variabel bebas (independent)
self-regulated learning dan variabel terikat yaitu disiplin belajar siswa. Uji
korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment.
Rumus yang digunakan yaitu:

r xy =

N . x. y   X  Y

[ N . X   X ][ N . .Y
2

2

2



 Y )

2

]

dimana:
r xy

= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N

= Jumlah responden

∑x.y

= Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden

∑X

= Jumlah skor X

∑Y

= Jumlah skor Y

(∑X)2

= Kuadrat jumlah skor X

(∑Y)2

= Kuadrat jumlah skor Y

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

Selanjutnya untuk memberikan petunjuk terhadap besar kecilnya
koefisien korelasi yang dihasilkan, maka digunakan pedoman dari
Sugiyono (2013, hlm. 257) sebagai berikut:
Tabel 3.16
Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen
Besarnya nilai r
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000

Interpretasi
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

3. Tingkat Signifikansi
Untuk mengetahui apakah hubungan variabel dependen dan
variabel independen signifikan atau berlaku untuk semua populasi maka
dilakukan uji tingkat signifikan. Hasil dari korelasi Product Moment diuji
tingkat signifikansinya dengan rumus sebagai berikut:

Dengan keterangan:

�ℎ�

��

=

� √�−

√ −� 2

t = harga thitung untuk tingkat signifikansi
r = koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Setelah diperoleh nilai thitung, maka langkah selanjutnya adalah
membandingkan dengan ttabel untuk mengetahui tingkat signifikasinya
dengan ketentuan thitung > ttabel. Pendekatan uji signifikan dilakukan untuk
menentukan valid tidaknya suatu butir pernyataan dengan rumus jika thitung
lebih besar daripada ttabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dan
sebaliknya, jika thitung lebih kecil daripada ttabel, maka pernyataan tersebut
dinyatakan tidak valid.
Untuk penelitian ini, tingkat kesalahan yang dapat ditolerir
ditetapkan sebesar 5% (0,05). Jika nilai signifikan (Sig) < α (0,05) �
Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

ditolak dan �₁ diterima berarti terdapat hubungan antara self-regulated

learning dengan disiplin belajar siswa. Jika nilai signifikan (Sig) > α (0,05)
� diterima dan �₁ ditolak.

� : r = 0 artinya tidak ada hubungan antara self-regulated learning (X)
dengan disiplin belajar siswa (Y) di SMK Negeri 12 Bandung.

�₁ : r ≠ 0 artinya ada hubungan antara self-regulated learning (X) dengan
disiplin belajar siswa (Y) di SMK Negeri 12 Bandung.

4. Kategorisasi Data
Hasil dari penyebaran angket self-regulated learning dan disiplin
belajar siswa diolah dengan menetapkan lima kategori yaitu selalu, sering,
kadang-kadang, jarang, tidak pernah. Untuk memperoleh rentang, data
skor tertinggi responden (Xmax) dikurangi data skor terendah responden
(Xmin) dan untuk memperoleh interval pada tabel konversi skor dijabarkan
dalam rumus sebagai berikut:
Rentang
= Xmax-Xmin
Kelas = Kategori konversi skor
Interval

=

��� ���

+1

(Furqon, 2002, hlm. 24-25)

Kategori skor self-regulated learning siswa berada pada interval 26
dan kategori disiplin belajar siswa berada pada interval 22. (Penghitungan
terlampir). Secara jelas kategori pengelompokkan disajikan dalam table
sebagai berikut:
Tabel 3.17
Kategori Skor Self-Regulated Learning
Kriteria
Rendah
Sedang
Tinggi

Interval
60-86
87-109
110-138
Jumlah

Frekuensi
20
114
62
196

Presentase
10,5%
58,4%
31,1%
100%

Tabel 3.18
Kategori Skor Disiplin Belajar Siswa
Kriteria

Interval

Frekuensi

Presentase

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

Rendah
Sedang
Tinggi

115-137
138-160
161-180

56
101
39
196

Jumlah

28,4%
51,3%
20,3%
100%

Untuk lebih jelasnya, pembagian kategori mengenai variabel selfregulated learning dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.19
Interpretasi Kategori Self-Regulated Learning
Kategori
Interpretasi
Tinggi
Siswa yang berada pada kategori ini sudah menerapkan penguasaan
110-138 strategi self-regulated learning yang optimal pada setiap aspeknya.
Dengan kata lain, siswa pada kategori ini memiliki kemampuan selfregulated learning yang tinggi.
Sedang
Siswa yang berada pada kategori ini kurang optimal dalam
87-109
menerapkan penguasaan strategi self-regulated learning pada setiap
aspeknya. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini memiliki
kemampuan self-regulated learning yang sedang.
Rendah
Siswa yang berada pada kategori ini belum optimal dalam
60-86
menerapkan penguasaan strategi self-regulated learning pada setiap
aspeknya. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini memiliki
kemampuan self-regulated learning yang rendah.
Kemudian untuk pembagian kategori mengenai variabel disiplin belajar
siswa dapat dilihat pada tabel dibawah berikut:
Tabel 3.20
Interpretasi Kategori Disiplin Belajar Siswa
Kategori
Interpretasi
Tinggi
Siswa yang berada pada kategori ini memiliki tingkat kedisiplinan
161-180 yang baik. Siswa disiplin dalam mematuhi tata tertib sekolah, dalam
mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan terhadap aturan kegiatan
pembelajaran. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini memiliki
kemampuan disiplin belajar yang tinggi.
Sedang
Siswa yang berada pada kategori ini memiliki tingkat kedisiplinan
138-160 yang cukup. Siswa disiplin dalam mematuhi tata tertib sekolah,
dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan terhadap aturan
kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini
memiliki kemampuan disiplin belajar yang sedang.
Rendah
Siswa yang berada pada kategori ini memiliki tingkat kedisiplinan
115-137 yang kurang. Siswa disiplin dalam mematuhi tata tertib sekolah,
dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan terhadap aturan
Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, siswa pada kategori ini
memiliki kemampuan disiplin belajar yang rendah.
G. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian mengenai self-regulated learning dan disiplin
belajar siswa di SMK Negeri 12 Bandung ini dijabarkan ke dalam beberapa
langkah sebagai berikut:
1. Studi pendahuluan di SMK Negeri 12 Bandung.
2. Membuat proposal penelitian dan mengkonsultasikannya dengan dosen
mata kuliah Metode Riset Bimbingan dan Konseling.
3. Proposal yang telah disahkan oleh dosen kemudian diserahkan dengan
persetujuan dari dewan skripsi, kemudian kepada calon dosen pembimbing
dan ketua Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan untuk
disetujui dan disahkan.
4. Melakukan penyusunan skripsi BAB I, II dan III yang dikonsultasikan dan
dibimbing serta mendapatkan revisi/masukan dari dosen pembimbing.
5. Mengajukan surat permohonan untuk izin penelitian dari departemen
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang selanjutnya disampaikan pada
kepala sekolah SMK Negeri 12 Bandung.
6. Membuat instrumen penelitian dari pengembangan definisi operasional
variable berikut penimbangannya yang dilakukan oleh dua dosen ahli dari
departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dan melakukan uji
keterbacaan terhadap siswa SMK Negeri 12 Bandung sebelum
penyebaran.
7. Mengumpulkan data dengan menyebarkan angket pada siswa SMK Negeri
12 Bandung sesuai jumlah sampel penelitian..
8. Menginput dan mengolah kemudian menganalisis data mengenai selfregulated learning dan disiplin belajar siswa.
9. Merumuskan pembahasan dari hasil pengolahan data untuk kemudian
disimpulkan dan dituangkan hasilnya pada BAB IV.
10. Merumuskan simpulan dari hasil penelitian dan membuat rekomendasi
untuk peneliti selanjutnya yang dituliskan pada BAB V.

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

Rena Andini, 2016
HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu