121109 Paparan MUSRENBANGNAS 11 Desember

PENJELASAN MENDAGRI
PADA

MUSYAWARAH PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
RPJMN 2010-2014

JAKARTA, 11 DESEMBER 2009

Memantapkan
penyelenggaraan
Desentralosasi dan Otonomi
Daerah
dirumuskan

RPJMN 2010-2014

Prioritas, arah kebijakan dan
kegiatan bidang yang mengisi
kebutuhan wilayah
diperlukan

Sinergitas

Perencana
an

Pelaksana
an

Pengendal
ian

disesuaikan

PP 38/2007

Evaluasi

Sinergitas bertujuan :

Pemerataan kualitas kehidupan

masyarakat
Keseimbangan antar wilayah
Keserasian pemanfaatan ruang
Berkembangnya ekonomi lokal
maka
Pembahasan penajaman prioritas perlu secara
cermat mengkaji, mengklarifikasi penajaman
capaian target dan sasaran yang disesuaikan
dengan prioritas kebutuhan daerah
perlu
Indikator Capaian dalam RPJMN 2010-2014

Pertumbuhan ekonomi meningkat 7%
Pengangguran turun 5-6%
Kemiskinan ditekan 8-10%

Hal yang perlu diperhatikan
dalam sinergitas
pelaksanaan di daerah
Daerah yang akan

menyusun RPJMD

Daerah yang telah
menetapkan RPJMD dan
RKPD 2010

Mempedomani arah,
kebijakan umum dan
prioritas PJMN dalam
merumuskan tujuan,
sasaran, arah
kebijakan, dan
program PJMD

Segera melakukan
penyesuaian terhadap
capaian sasaran, arah
kebijakan, dan
program PJMD dengan
RPJMN 2010-2014


antisipasi
Pelaksanaan
RPJMD dimulai
tahun 2010

Perubaha
n RKP

berimplikasi

dimungkinka
n

PP 8/2008 pasal
50

Penyesuaian
RKPD tahun
2010


Permasalahan yang harus segera diselesaikan :
1
.

Aspek Regulasi
hambatan
PP
Terjadi tumpang tindih pengaturan
38/2007
dan konflik kepentingan serta
perda yang bermasalah

Harus diselesaikan agar tercipta harmonisasi
dan sinkronisasi peraturan perundangan di
tingkat pusat maupun daerah.

2
.


Aspek Kelembagaan
Kinerja kelembagaan
rendah
diatasi
dengan
Reformasi Birokrasi
1. Mempercepat proses memulai usaha melalui penerapan
sistem pelayanan informasi dan perizinan secara
elektronik;
2. Penerapan pelayanan terpadu satu pintu;
3. Perbaikan kebijakan;
4. Penyelesaian pembebasan lahan untuk kepentinan umum
yang berlarut-larut;
5. Penyelesaian konflik tata ruang secara sistematis; dan
6. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

3
.

Aspek

1.
Aspek
Pendanaan
Pendanaan
Pembangunan
Pembangunan
APBD Provinsi
70-80%
Belanja Pegawai dan
Operasional
mengatasi

Pemerintah daerah tidak lagi hanya mengandalkan
APBD untuk pembangunan daerah. Peningkatan
efisiensi penggunaan anggaran dan pengembangan
investasi sektor usaha swasta sebagai motor
penggerak pembangunan di daerah harus jadi pilihan
utama.

4

.

Aspek Koordinasi
Kementerian/Lem
baga

Pemerintah
Daerah
Koordinasi dalam
perencanaan
pembangunan belum
efektif
ditingkatkan

Agar kebijakan
pembangunan daerah
mengarah dan mendukung
kebijakan pembangunan
nasional dan dapat
menetapkan kebijakan

yang tepat sesuai dengan
kondisi dan karakteristik
daerah.

Sinergitas pusat dan daerah
RPJM 2010-2014
diharapkan

Meningkatkan pengendalian dan
evaluasi perumusan kebijakan
perencanaan, pelaksanaan, dan hasil
rencana pembangunan
tujuan

Agar target dan sasaran
pembangunan daerah yang telah
disesuaikan dengan RPJMN 20102014 dapat dicapai

Gubernur selaku
wakil pemerintah

meningkatkan
pembinaan dan
pengawasan

Pelaksanaan di bidang
pengembangan wilayah dan
kawasan, perkotaan, perdesaan, tata
ruang dan pertanahan di Kab/Kota
pada wilayah Provinsi masingKonsistensi merealisasikan
masing.
perencanaan dan penganggaran
dalam masing-masing APBD

Kementerian/Lem
baga

Gubernur

Koordinasi dalam merencanakan dan
melaksanakan tugas perbantuan dan

dekonsentrasi serta DAK
agar tercipta

Sinergitas pembangunan daerah dalam upaya
mewujudkan pemerataan kualitas kehidupan
masyarakat, keseimbangan antar wilayah, keserasian
pemanfaatan ruang dan berkembangnya ekonomi lokal.

11 11