bab 1 sistem persamaan linear
Sistem persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear (SPL)
Sub Pokok Bahasan
◦
◦
◦
◦
Pendahuluan
Solusi SPL dengan OBE
Solusi SPL dengan Invers matriks dan Aturan
Crammer
SPL Homogen
Beberapa Aplikasi Sistem Persamaan Linear
Rangkaian listrik
Jaringan Komputer
Model Ekonomi
dan lainlain.
1.
Pendahuluan
Persamaan linear adalah persamaan yang setiap
peubahnya tidak memuat eksponensial, trigonometri
(seperti sin, cos, dll.), perkalian, pembagian dengan
peubah lain atau dirinya sendiri.
Contoh :
Jika perusahaan A membeli 1 Laptop (x) dan 2 PC (y)
maka ia harus membayar $ 5000, sedangkan jika
membeli 3 Laptop dan 1 PC maka ia harus membayar
$ 10000.
Representasi dari masalah tersebut dalam bentuk SPL
x + 2y = 5000
3x + y = 10000
Bentuk umum sistem persamaan linear
a11 x1 a12 x 2 ... a1n x n b1
a 21 x1 a 22 x 2 ... a 2 n x n b2
a m1 x1 a
m2
x 2 ... a mn x n bm
Dapat ditulis dalam bentuk :
a11
a11
a
m1
a11
a11
am1
a1n x1
b1
a2 n x 2
b2
b
amn x n
m
Atau
AX = B
dimana
◦ A dinamakan matriks koefisien
◦ X dinamakan matriks peubah
◦ B dinamakan matriks konstanta
Contoh :
Perhatikan bahwa SPL
x + 2y = 5000
3x + y = 10000
dapat ditulis dalam bentuk perkalian matriks
1 2 x
5000
3 1 y
10000
Solusi SPL
Himpunan bilangan Real yang memenuhi nilai
kebenaran SPL jika himpunan tersebut
disubstitusikan pada peubah suatu SPL.
Perhatikan SPL :
x + 2y = 5000
3x + y = 10000
Maka
{x = 3000, y =1000 } merupakan solusi SPL tersebut
{x = 1000, y =3000 } merupakan bukan solusi SPL itu
Suatu SPL, terkait dengan solusi, mempunyai tiga
kemungkinan :
◦ SPL mempunyai solusi tunggal
◦ SPL mempunyai solusi tak hingga banyak
◦ SPL tidak mempunyai solusi
Ilustrasi Solusi SPL dengan garis pada kartesius
y
y = 2x - 2
y=x
2
(2, 2)
(2, 2) merupakan titik potong
dua garis tersebut
Tidak titik potong yang lain
selain titik tersebut
x
12
Artinya :
SPL
2x – y = 2
x–y=0
Mempunyai solusi tunggal, yaitu x = 2, y = 2
Perhatikan SPL
x –y =0
2x – 2y = 2
Jika digambar dalam kartesius
y
y=x
y=x–1
1
x
Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah sejajar
Tak akan pernah diperoleh titik potong kedua garis itu
Artinya
SPL diatas TIDAK mempunyai solusi
Perhatikan SPL
x –y =0
2x – 2y = 0
Jika kedua ruas pada persamaan kedua dikalikan ½
Diperoleh persamaan yang sama dengan pers. pertama
Jika digambar dalam kartesius
y
y ==00
2xx – 2y
x
Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah berimpit
Titik potong kedua garis banyak sekali disepanjang garis tersebut
Artinya
SPL diatas mempunyai solusi tak hingga banyak
Solusi Sistem Persamaan Linear dengan OBE
Tulis SPL dalam bentuk matriks yang diperbesar
Lakukan OBE sampai menjadi esilon baris tereduksi
Contoh :
Tentukan solusi dari SPL
3x – y = 5
x + 3y = 5
Jawab :
Martiks yang diperbesar dari SPL
5
3 1 5 ~ 1 3 5 ~ 1 3
~
3 1 5
1 3 5
0
10
10
1 3
0 1
5 1 0
~
1 0 1
2
1
Tulis kembali matriks yang diperbesar hasil OBE
menjadi perkalian matriks
1 0 x 2
0 1 y 1
Solusi SPL tersebut adalah x = 2 dan y = 1
Contoh :
Tentukan solusi (jika ada) dari SPL berikut :
a. a + c = 4
a – b = –1
2b + c = 7
b. a + c = 4
a – b = –1
–a + b = 1
c. a + c = 4
a – b = –1
–a + b = 2
Jawab :
a. 1 0 1 4
1 1 0
0 2 1
1
7
1 0 0
0 1 0
0 0 1
1
2
3
Terlihat bahwa solusi SPL adalah
a = 1, b = 2, dan c =3
b. 1
0
1
4
1
1
1
0
0
0
1
1
1
4
5
0
1 1 0
1 1 0
0 0
Jika dikembalikan kedalam bentuk perkalian matriks
diperoleh :
1 0 1 a 1
0 1 1 b 5
0 0 0 c 0
Ini memberikan a + c = 1 dan b + c =5.
Dengan memilih c = t, dimana t adalah parameter.
Maka solusi SPL tersebut adalah :
a 1
1
b 1 t 5
c 1
0
, dimana t adalah parameter
c.
1
0 1
1 1 0
1 1 0
1
4
1
0
0
2
0
1
1
1
0
0
1
5
1
Terlihat bahwa ada baris nol pada matriks koefisien
tetapi matriks konstanta pada baris ke3 sama dengan
1 (tak nol)
1 0 1 a 1
0 1 1 b 5
0 0 0 c 1
Dari baris ke3 diperoleh hubungan bahwa
0.a + 0.b = 1.
Tak ada nilai a dan b yang memenuhi kesamaan
ini.
Jadi, SPL tersebut tidak memiliki solusi.
Contoh :
Diketahui SPL :
x + 2y – 3z = 4
3x – y + 5z = 2
4x + y + (a2 – 14) z = a+2
Tentukan a sehingga SPL :
a. Mempunyai solusi tunggal
b. Tidak mempunyai solusi
c. Solusi yang tidak terhingga
-3
4
-3
4 1 2
1 2
Jawab:
10
3 1
5
2 ~ 0 7 14
Matrik diperbesar dari SPL adalah
4 1 a 2 - 14 a 2 0 7 a 2 - 2 a 14
-3
4
1 2
~ 0 7
14
10
0 0 a 2 - 16 a 4
a. Agar SPL mempunyai solusi tunggal:
a2 – 16 0 sehingga a 4
-3
4
1 2
14
10
0 7
0 0 a 2 - 16 a 4
b. Perhatikan baris ketiga
0x + 0y + (a2 – 16a) z = a – 4
SPL tidak mempunyai solusi saat
a2 – 16 = 0 dan a– 4 0
Sehingga a = 4 dan a 4.
Jadi , a = – 4.
c. SPL mempunyai solusi tak hingga banyak
a2 – 16 = 0 dan a – 4 = 0
Jadi , a = 4
Solusi SPL dengan Matriks Invers
a11
a11
a
n1
a11 a1n
a11 a 2 n
a n1 a nn
x1
b1
x2
b
2
x
n
b
n
Atau
AX = B
Kalikan setiap ruas di atas dengan A–1
A–1 A X = A–1 B
diperoleh :
X = A–1 B
Ingat bahwa suatu matriks A mempunyai invers
jika dan hanya jika
Det (A) 0.
Contoh :
Tentukan solusi dari SPL berikut :
a + c = 4
a – b = –1
2b + c = 7
Jawab :
1 0 1
Perhatikan bahwa
A 1 - 1 0 1 0
0 2 1
Jadi A mempunyai Invers
-1 2 1
1
A - 1 1 1
2 - 2 - 1
sehingga X = A–1 B berbentuk :
a
-1 2 1 4
1
b -1 1 1
c
2 - 2 - 1
- 1 2
7
3
Jadi, Solusi SPL tersebut adalah
a
b
c
1
2
3
Solusi SPL dengan aturan Cramer
Misalkan SPL ditulis dalam bentuk AX = B, yaitu :
a11
a11
a
n1
a11 a1n
a11 a 2 n
a n1 a nn
x1
b1
x2
b2
x
b
n
n
Jika determinan A ≠ 0
maka solusi dapat ditentukan satu persatu (peubah kei, xi)
Langkahlangkah aturan cramer adalah :
Hitung determinan A
Tentukan Ai matriks A dimana kolom kei diganti oleh B.
Contoh :
a11
a11
A2
a
n1
b1
b2
a1n
a2n
bn a nn
Hitung |Ai|
Solusi SPL untuk peubah xi adalah
det( Ai )
xi
det( A)
Contoh :
Tentukan solusi b dari SPL berikut :
a + c = 4
a – b = –1
2b + c = 7
Jawab :
Perhatikan bahwa
1 0 1
A 1 -1 0 1
0 2 1
Maka
b
det ( Ab )
det ( A )
1 4 1
1 -1 0
0 7 1
1
-1 0
1 0
1 -1
1
(-4)
1
7 1
0 1
0 7
1 ( - 1 - 0 ) (-4) ( 1 - 0 ) 1 ( 7 - 0 )
- 1 (-4) 7 2
Jadi, Solusi peubah b yang memenuhi SPL adalah b = 2
Tentukan solusi SPL untuk peubah a ?
det Aa
det A
a
4 0 1
-1 -1 0
4
7
2
1
1
-1 0
2 1
0 1
-1 -1
7
2
4 ( - 1 - 0 ) 1 ( - 2 - (-7) )
-4 0 5
1
Sistem Persamaan Linear Homogen
Bentuk umum
a11 x1 a12 x2 a1n xn 0
a21x1 a22 x2 a2n xn 0
am1x1 am 2 x2 amn xn 0
SPL homogen merupakan SPL yang konsisten,
selalu mempunyai solusi.
Solusi SPL homogen dikatakan tunggal jika solusi itu
adalah x x x 0
1
2
n
Jika tidak demikian,
SPL homogen mempunyai solusi tak hingga banyak.
(biasanya ditulis dalam bentuk parameter)
Contoh :
Tentukan solusi SPL homogen berikut
2p + q – 2r – 2s = 0
p – q + 2r – s = 0
–p + 2q – 4r + s = 0
3p – 3s = 0
SPL dapat ditulis dalam bentuk
2 1
1 -1
-2
2
-1
2
-4
3
0
0
-2 0
-1 0
1 0
- 3 0
dengan melakukan OBE diperoleh :
1
0
0 -1
0
1 -2
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0 0
0 0
Maka solusi SPL homogen adalah :
p = a,
q = 2b ,
s = a, dan
r = b,
dimana a, b merupakan parameter.
Contoh :
Diketahui SPL
0
-b 0
0 1- b 1
0 1 1- b
x 0
y 0
z 0
a. Tentukan b agar SPL memiliki solusi tak
hingga banyak
b. Tuliskan solusi SPL tersebut
Jawab :
Solusi suatu SPL homogen adalah tak tunggal
jika det(A) = 0.
b
0
0
0 1 b
1 0
0
1 1 b
b
1 b
1
0
1 1 b
(–b) ((1 – b)(1 – b)) – 1 = 0
(–b) (b2 – 2b + 1 – 1) = 0
(–b) (b2 – 2b) = 0
b = 0 atau b = 2
Solusi SPL tak hingga banyak saat b = 0 atau b = 2
Saat b = 0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
x 0
y 0
z 0
Dengan OBE maka
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
~ 0
0
0 0
1 1
0= 0
Misalkan p,q adalah parameter Riil, maka
0
x p 1
y q 0 p - 1 q
z q
1
0
Saat b = 2
2 0 0 x 0
0 1 1 y 0
0
1 1 z 0
Dengan OBE maka
~
2 0 0
0 1 1 ~
0
1
1
1 0 0
0 1 1 ~
0 1 1
1 0 0
0 1 1 ~
0 1 1
1 0 0
0 1 1
0 0 0
Misalkan q adalah parameter Riil, maka
x 0 0
y q 1 q
z q 1
Contoh 9 :
Perhatikan ilustrasi segitiga berikut :
b
a
c
Tunjukan bahwa :
a2 = b2 + c2 – 2bc cos
Jawab :
Dari gambar tersebut diketahui bahwa :
c cos + b cos = a
c cos + a cos = b
b cos + a cos = c
atau
0 c b cos
c 0 a cos
b a 0 cos
a
b
c
Perhatikan bahwa :
0 c b
a
0
1 2 c
13 c
det c 0 a 0 c 1
b 1
b 0
b a
b a 0
c ab b ac 2abc
Dengan aturan Crammer diperoleh bahwa :
cos
a c b
b 0 a
c a 0
2abc
a
b
1
1 2 b
3 2 a
c
1
0
a
1
c 0
b a
2abc
ac 2 a 3 a 2 b 2
cos
2abc
c2 a2 b2
2bc
Jadi, terbukt bahwa :
a2 = b2 + c2 – bc cos
Latihan Bab 3
1. Tentukan solusi SPL berikut :
2a 8b 12
3a 6b 9
a 2b 4
2. Tentukan solusi SPL :
2p – 2q – r + 3s = 4
p – q + 2s = 1
–2p +2q – 4s = –2
3. Tentukan solusi SPL homogen berikut :
p 5q 4r 7t 0
2 p 10q 7 r s 7t 0
r s 7t 0
2 p 10q 8r s 18t 0
4. Diketahui SPL AX = B
1
x1
1 0 1
A 1 - 1 0 , X x2 dan B 1
x
0 2 1
1
3
Tentukan solusi SPL di atas dengan menggunakan :
◦ operasi baris elementer (OBE )
◦ Invers matrik
◦ Aturan Cramer
5. Diketahui
3 1
1 4 2 2
1 2 X X 2 0 5 4
x1 x2
Tentukan yang memenuhi.
X
x x
3 4
6. SPL homogen (dengan peubah p, q, dan r)
p 2q r 0
q 2r 0
k 2 p k 1 q r 0
Tentukan nilai k sehingga SPL punya solusi
tunggal
7. Misalkan
1 3
B
5
3
x
Bu 6u
Tentukan vektor tak nol sehingga
u
y
Sistem Persamaan Linear (SPL)
Sub Pokok Bahasan
◦
◦
◦
◦
Pendahuluan
Solusi SPL dengan OBE
Solusi SPL dengan Invers matriks dan Aturan
Crammer
SPL Homogen
Beberapa Aplikasi Sistem Persamaan Linear
Rangkaian listrik
Jaringan Komputer
Model Ekonomi
dan lainlain.
1.
Pendahuluan
Persamaan linear adalah persamaan yang setiap
peubahnya tidak memuat eksponensial, trigonometri
(seperti sin, cos, dll.), perkalian, pembagian dengan
peubah lain atau dirinya sendiri.
Contoh :
Jika perusahaan A membeli 1 Laptop (x) dan 2 PC (y)
maka ia harus membayar $ 5000, sedangkan jika
membeli 3 Laptop dan 1 PC maka ia harus membayar
$ 10000.
Representasi dari masalah tersebut dalam bentuk SPL
x + 2y = 5000
3x + y = 10000
Bentuk umum sistem persamaan linear
a11 x1 a12 x 2 ... a1n x n b1
a 21 x1 a 22 x 2 ... a 2 n x n b2
a m1 x1 a
m2
x 2 ... a mn x n bm
Dapat ditulis dalam bentuk :
a11
a11
a
m1
a11
a11
am1
a1n x1
b1
a2 n x 2
b2
b
amn x n
m
Atau
AX = B
dimana
◦ A dinamakan matriks koefisien
◦ X dinamakan matriks peubah
◦ B dinamakan matriks konstanta
Contoh :
Perhatikan bahwa SPL
x + 2y = 5000
3x + y = 10000
dapat ditulis dalam bentuk perkalian matriks
1 2 x
5000
3 1 y
10000
Solusi SPL
Himpunan bilangan Real yang memenuhi nilai
kebenaran SPL jika himpunan tersebut
disubstitusikan pada peubah suatu SPL.
Perhatikan SPL :
x + 2y = 5000
3x + y = 10000
Maka
{x = 3000, y =1000 } merupakan solusi SPL tersebut
{x = 1000, y =3000 } merupakan bukan solusi SPL itu
Suatu SPL, terkait dengan solusi, mempunyai tiga
kemungkinan :
◦ SPL mempunyai solusi tunggal
◦ SPL mempunyai solusi tak hingga banyak
◦ SPL tidak mempunyai solusi
Ilustrasi Solusi SPL dengan garis pada kartesius
y
y = 2x - 2
y=x
2
(2, 2)
(2, 2) merupakan titik potong
dua garis tersebut
Tidak titik potong yang lain
selain titik tersebut
x
12
Artinya :
SPL
2x – y = 2
x–y=0
Mempunyai solusi tunggal, yaitu x = 2, y = 2
Perhatikan SPL
x –y =0
2x – 2y = 2
Jika digambar dalam kartesius
y
y=x
y=x–1
1
x
Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah sejajar
Tak akan pernah diperoleh titik potong kedua garis itu
Artinya
SPL diatas TIDAK mempunyai solusi
Perhatikan SPL
x –y =0
2x – 2y = 0
Jika kedua ruas pada persamaan kedua dikalikan ½
Diperoleh persamaan yang sama dengan pers. pertama
Jika digambar dalam kartesius
y
y ==00
2xx – 2y
x
Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah berimpit
Titik potong kedua garis banyak sekali disepanjang garis tersebut
Artinya
SPL diatas mempunyai solusi tak hingga banyak
Solusi Sistem Persamaan Linear dengan OBE
Tulis SPL dalam bentuk matriks yang diperbesar
Lakukan OBE sampai menjadi esilon baris tereduksi
Contoh :
Tentukan solusi dari SPL
3x – y = 5
x + 3y = 5
Jawab :
Martiks yang diperbesar dari SPL
5
3 1 5 ~ 1 3 5 ~ 1 3
~
3 1 5
1 3 5
0
10
10
1 3
0 1
5 1 0
~
1 0 1
2
1
Tulis kembali matriks yang diperbesar hasil OBE
menjadi perkalian matriks
1 0 x 2
0 1 y 1
Solusi SPL tersebut adalah x = 2 dan y = 1
Contoh :
Tentukan solusi (jika ada) dari SPL berikut :
a. a + c = 4
a – b = –1
2b + c = 7
b. a + c = 4
a – b = –1
–a + b = 1
c. a + c = 4
a – b = –1
–a + b = 2
Jawab :
a. 1 0 1 4
1 1 0
0 2 1
1
7
1 0 0
0 1 0
0 0 1
1
2
3
Terlihat bahwa solusi SPL adalah
a = 1, b = 2, dan c =3
b. 1
0
1
4
1
1
1
0
0
0
1
1
1
4
5
0
1 1 0
1 1 0
0 0
Jika dikembalikan kedalam bentuk perkalian matriks
diperoleh :
1 0 1 a 1
0 1 1 b 5
0 0 0 c 0
Ini memberikan a + c = 1 dan b + c =5.
Dengan memilih c = t, dimana t adalah parameter.
Maka solusi SPL tersebut adalah :
a 1
1
b 1 t 5
c 1
0
, dimana t adalah parameter
c.
1
0 1
1 1 0
1 1 0
1
4
1
0
0
2
0
1
1
1
0
0
1
5
1
Terlihat bahwa ada baris nol pada matriks koefisien
tetapi matriks konstanta pada baris ke3 sama dengan
1 (tak nol)
1 0 1 a 1
0 1 1 b 5
0 0 0 c 1
Dari baris ke3 diperoleh hubungan bahwa
0.a + 0.b = 1.
Tak ada nilai a dan b yang memenuhi kesamaan
ini.
Jadi, SPL tersebut tidak memiliki solusi.
Contoh :
Diketahui SPL :
x + 2y – 3z = 4
3x – y + 5z = 2
4x + y + (a2 – 14) z = a+2
Tentukan a sehingga SPL :
a. Mempunyai solusi tunggal
b. Tidak mempunyai solusi
c. Solusi yang tidak terhingga
-3
4
-3
4 1 2
1 2
Jawab:
10
3 1
5
2 ~ 0 7 14
Matrik diperbesar dari SPL adalah
4 1 a 2 - 14 a 2 0 7 a 2 - 2 a 14
-3
4
1 2
~ 0 7
14
10
0 0 a 2 - 16 a 4
a. Agar SPL mempunyai solusi tunggal:
a2 – 16 0 sehingga a 4
-3
4
1 2
14
10
0 7
0 0 a 2 - 16 a 4
b. Perhatikan baris ketiga
0x + 0y + (a2 – 16a) z = a – 4
SPL tidak mempunyai solusi saat
a2 – 16 = 0 dan a– 4 0
Sehingga a = 4 dan a 4.
Jadi , a = – 4.
c. SPL mempunyai solusi tak hingga banyak
a2 – 16 = 0 dan a – 4 = 0
Jadi , a = 4
Solusi SPL dengan Matriks Invers
a11
a11
a
n1
a11 a1n
a11 a 2 n
a n1 a nn
x1
b1
x2
b
2
x
n
b
n
Atau
AX = B
Kalikan setiap ruas di atas dengan A–1
A–1 A X = A–1 B
diperoleh :
X = A–1 B
Ingat bahwa suatu matriks A mempunyai invers
jika dan hanya jika
Det (A) 0.
Contoh :
Tentukan solusi dari SPL berikut :
a + c = 4
a – b = –1
2b + c = 7
Jawab :
1 0 1
Perhatikan bahwa
A 1 - 1 0 1 0
0 2 1
Jadi A mempunyai Invers
-1 2 1
1
A - 1 1 1
2 - 2 - 1
sehingga X = A–1 B berbentuk :
a
-1 2 1 4
1
b -1 1 1
c
2 - 2 - 1
- 1 2
7
3
Jadi, Solusi SPL tersebut adalah
a
b
c
1
2
3
Solusi SPL dengan aturan Cramer
Misalkan SPL ditulis dalam bentuk AX = B, yaitu :
a11
a11
a
n1
a11 a1n
a11 a 2 n
a n1 a nn
x1
b1
x2
b2
x
b
n
n
Jika determinan A ≠ 0
maka solusi dapat ditentukan satu persatu (peubah kei, xi)
Langkahlangkah aturan cramer adalah :
Hitung determinan A
Tentukan Ai matriks A dimana kolom kei diganti oleh B.
Contoh :
a11
a11
A2
a
n1
b1
b2
a1n
a2n
bn a nn
Hitung |Ai|
Solusi SPL untuk peubah xi adalah
det( Ai )
xi
det( A)
Contoh :
Tentukan solusi b dari SPL berikut :
a + c = 4
a – b = –1
2b + c = 7
Jawab :
Perhatikan bahwa
1 0 1
A 1 -1 0 1
0 2 1
Maka
b
det ( Ab )
det ( A )
1 4 1
1 -1 0
0 7 1
1
-1 0
1 0
1 -1
1
(-4)
1
7 1
0 1
0 7
1 ( - 1 - 0 ) (-4) ( 1 - 0 ) 1 ( 7 - 0 )
- 1 (-4) 7 2
Jadi, Solusi peubah b yang memenuhi SPL adalah b = 2
Tentukan solusi SPL untuk peubah a ?
det Aa
det A
a
4 0 1
-1 -1 0
4
7
2
1
1
-1 0
2 1
0 1
-1 -1
7
2
4 ( - 1 - 0 ) 1 ( - 2 - (-7) )
-4 0 5
1
Sistem Persamaan Linear Homogen
Bentuk umum
a11 x1 a12 x2 a1n xn 0
a21x1 a22 x2 a2n xn 0
am1x1 am 2 x2 amn xn 0
SPL homogen merupakan SPL yang konsisten,
selalu mempunyai solusi.
Solusi SPL homogen dikatakan tunggal jika solusi itu
adalah x x x 0
1
2
n
Jika tidak demikian,
SPL homogen mempunyai solusi tak hingga banyak.
(biasanya ditulis dalam bentuk parameter)
Contoh :
Tentukan solusi SPL homogen berikut
2p + q – 2r – 2s = 0
p – q + 2r – s = 0
–p + 2q – 4r + s = 0
3p – 3s = 0
SPL dapat ditulis dalam bentuk
2 1
1 -1
-2
2
-1
2
-4
3
0
0
-2 0
-1 0
1 0
- 3 0
dengan melakukan OBE diperoleh :
1
0
0 -1
0
1 -2
0
0
0
0
0
0
0
0 0
0 0
0 0
Maka solusi SPL homogen adalah :
p = a,
q = 2b ,
s = a, dan
r = b,
dimana a, b merupakan parameter.
Contoh :
Diketahui SPL
0
-b 0
0 1- b 1
0 1 1- b
x 0
y 0
z 0
a. Tentukan b agar SPL memiliki solusi tak
hingga banyak
b. Tuliskan solusi SPL tersebut
Jawab :
Solusi suatu SPL homogen adalah tak tunggal
jika det(A) = 0.
b
0
0
0 1 b
1 0
0
1 1 b
b
1 b
1
0
1 1 b
(–b) ((1 – b)(1 – b)) – 1 = 0
(–b) (b2 – 2b + 1 – 1) = 0
(–b) (b2 – 2b) = 0
b = 0 atau b = 2
Solusi SPL tak hingga banyak saat b = 0 atau b = 2
Saat b = 0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
x 0
y 0
z 0
Dengan OBE maka
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
~ 0
0
0 0
1 1
0= 0
Misalkan p,q adalah parameter Riil, maka
0
x p 1
y q 0 p - 1 q
z q
1
0
Saat b = 2
2 0 0 x 0
0 1 1 y 0
0
1 1 z 0
Dengan OBE maka
~
2 0 0
0 1 1 ~
0
1
1
1 0 0
0 1 1 ~
0 1 1
1 0 0
0 1 1 ~
0 1 1
1 0 0
0 1 1
0 0 0
Misalkan q adalah parameter Riil, maka
x 0 0
y q 1 q
z q 1
Contoh 9 :
Perhatikan ilustrasi segitiga berikut :
b
a
c
Tunjukan bahwa :
a2 = b2 + c2 – 2bc cos
Jawab :
Dari gambar tersebut diketahui bahwa :
c cos + b cos = a
c cos + a cos = b
b cos + a cos = c
atau
0 c b cos
c 0 a cos
b a 0 cos
a
b
c
Perhatikan bahwa :
0 c b
a
0
1 2 c
13 c
det c 0 a 0 c 1
b 1
b 0
b a
b a 0
c ab b ac 2abc
Dengan aturan Crammer diperoleh bahwa :
cos
a c b
b 0 a
c a 0
2abc
a
b
1
1 2 b
3 2 a
c
1
0
a
1
c 0
b a
2abc
ac 2 a 3 a 2 b 2
cos
2abc
c2 a2 b2
2bc
Jadi, terbukt bahwa :
a2 = b2 + c2 – bc cos
Latihan Bab 3
1. Tentukan solusi SPL berikut :
2a 8b 12
3a 6b 9
a 2b 4
2. Tentukan solusi SPL :
2p – 2q – r + 3s = 4
p – q + 2s = 1
–2p +2q – 4s = –2
3. Tentukan solusi SPL homogen berikut :
p 5q 4r 7t 0
2 p 10q 7 r s 7t 0
r s 7t 0
2 p 10q 8r s 18t 0
4. Diketahui SPL AX = B
1
x1
1 0 1
A 1 - 1 0 , X x2 dan B 1
x
0 2 1
1
3
Tentukan solusi SPL di atas dengan menggunakan :
◦ operasi baris elementer (OBE )
◦ Invers matrik
◦ Aturan Cramer
5. Diketahui
3 1
1 4 2 2
1 2 X X 2 0 5 4
x1 x2
Tentukan yang memenuhi.
X
x x
3 4
6. SPL homogen (dengan peubah p, q, dan r)
p 2q r 0
q 2r 0
k 2 p k 1 q r 0
Tentukan nilai k sehingga SPL punya solusi
tunggal
7. Misalkan
1 3
B
5
3
x
Bu 6u
Tentukan vektor tak nol sehingga
u
y