ORGANISASI USAHA Disusun untuk mengikuti

ORGANISASI USAHA
Disusun untuk mengikuti salah satu tugas Mata Kuliah

KEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK : 11 (SEBELAS)
DANANG WIJANARKO (2014051465)
ERLYNA STYANING WARDANI (2014050338)
SANTI (2014051553)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMI
MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG 2015
0

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang
berjudul “ORGANISASI USAHA”
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa

dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan
hati penulis menghanturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bpk
San Ridwan yang telah memberikan tugas yang bermanfaat ini kepada penulis,
juga untuk rekan sekelompok yang telah bekerjasama dengan cukup baik. Serta
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Namun seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak “ begitu pula
dengan makalah ini,karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kekhilafan
adalah milik manusia.Maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membanggun dari saudara-saudara demi kebaikan bersama.

Tangerang, 30 April 2015

Penulis: Kelompok XI

1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................3

1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................4
2.1 Definisi & Pengertian Organisasi Usaha ...................................................4
2.1.1 Ciri-Ciri organisasi usaha..................................................................5
2.1.2 Prinsip-Prinsip Organisasi usaha...................................................6-7
2.2 Kepemimpinan
2.2.1 Teori Kepemimpinan........................................................................8
2.2.2 Wewenang Kepemimpinan..........................................................9-13
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan..................13-15
2.3 Perkembangan Organisasi.................................................................15-17
BAB III...........................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
3.3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................19

2


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi Usaha adalah suatu pikiran yang merupakan sekelompok orang yang
membagi tugas dengan cara ter struktur untuk mendapatkan pedoman dan
tujuan yang ingin dicapai bersama-sama. Tidak ada ilmu atau teori yang tidak
berguna, itulah pendapat saya tentang ilmu atau teori . Teori organisasi umum
sangatlah berguna bagi kehidupan sehari hari, teori organisasi juga sangat
berguna penting bagi kehidupan yang saling bersosialisasi , karena dalam teori
ini kita dapat mengambil pelajaran tentang bagaimana bersosialisasi yang baik ,
bagaimana cara memecahkan masalah dengan musyawarah, bagaimana cara
menghadapi orang banyak dan masih banyak lagi. Selain bagi lingkungan kerja.

1.2 Rumusan Masalah
1.

Apa Organisasi Usaha ?

2.


Apa Saja Ciri-Ciri & Prinsip-Prinsip Organisasi?

3.

Macam-macam Teori Organisasi?

4.

Apa Saja Teori Kepemimpinan?

5.

Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan?

1.3 Tujuan Masalah
1.

Mengetahui Apa Saja Pengertian Organisasi Usaha

2.


Mengetahui Apa Saja Ciri-Ciri & Prinsip-Prinsip Organisasi

3.

Mengetahui Apa Saja Macam-Macam Teori Organisasi

4.

Mengetahui Apa Saja Teori Kepemimpinan

5.

Mengetahui Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan

3

4

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI DAN PENGERTIAN TEORI ORGANISASI
Dalam kehidupan manusia , kita sebagai makhluk sosial merupakan makhluk
yang tidak bisa hidup secara sendiri- sendiri, kita dikelilingi oleh banyak sekali
orang- orang , oleh karena itu kita harus bisa berinteraksi dengan sesama
manusia , dimana dalam penerapanya di dasari oleh ilmu, salah satu ilmu dalam
berinteraksi adalah ilmu organisasi, secara umum teori organisasi adalah suatu
pedoman yang diberikan orang terbuka atau sekitarnya yang mampu memberi
proses pekerjaan. Jadi, Teori Organisasi Umum adalah suatu pikiran yang
merupakan sekelompok orang yang membagi tugas dengan cara terstruktur
untuk mendapatkan pedoman dan tujuan yang ingin dicapai bersama-sama.
Teori Organisasi menurut para ahli, yaitu:
1. James D. Mooney : Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
2. Stoner : Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
3. Kast & Rosenzweig, mendefinisikan organisasi kedalam beberapa point yaitu
1. Suatu subsistem dari lingkungan yang lebih luas
2. Terdiri dari orang-orang yang berorientasi kepada tujuan
3. Suatu subsistem teknik yaitu orang2 yang menggunakan pengetahuan,


teknik, peralatan dan fasilitas
4. Suatu subsistem struktural yaitu orang-orang yang bekerja bersama

dalam berbagai kegiatan yang terpadu

5

5. Suatu sistem psikososial yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan

sosial
6. Suatu subsistem manajerial yang merencanakan dan mengendalikan

semua usaha
4. Chester I. Bernard : Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Organisasi adalah suatu wadah atau
pun tempat dimana orang-orang dapat bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
5. Cyrill Soffer : Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing
diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dalam

mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas dibagikan diantara pemegang
peranan dan kemudian digabung dalam beberapa bentuk hasil.
Masih banyak lagi pendapat tentang teori organisasi umum dari para ahli dimana
tidak bisa di jabarkan secara satu persatu, tetapi inti dari pendapat dari para ahli
tersebut tidak jauh berbeda.
Elemen atau unsur dari organisasi adalah :
1)

Manusia

2)

Kerjasama

3)

Tujuan Bersama

4)


Peralatan (equipment)

5)

Lingkungan (environment)

6)

Kekayaan Alam

7)

Kontruksi mental organisasi /kerangka
2.1.1 Ciri-ciri Organisasi :


Terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang di
tetapkan




Dikembangkan untuk mencapai tujan tertentu



Secara sadar dikoordinasikan dan dengan segala yang disusun

6



Instrument sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat di
identifikasikan

2.1.2 Prinsip-prinsip Organisasi :


Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam
Smith.




Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang
memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring
dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung
jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan
tanggung jawabnya.



Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang
mengatur organisasi.



Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu.
Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh
mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.



Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka
berikan.



Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu
yang tepat.



Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para
bawahan.



Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang
tinggi adalah tidak efisien.



Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan
rencana-rencana akan berusaha keras.



Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan
dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku).

Ada berbagai macam teori berorganisasi diantaranya adalah :

7

1.

Teori Organisasi Klasik

Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang
berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan
(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar
anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
• Teori birokrasi : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant
Ethic and Spirit of Capitalism.
• Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan
Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
• Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow
Taylor.
2.

Teori Organisasi Neoklasik

Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan
manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas
dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya
aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian
kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan
“suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Dalam hal
pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai
berikut:
a.

Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan

keputusan.
b.

Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.

c.

Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para

yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
3.

Teori Organisasi Modern

8

Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada
organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen.
Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an
saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi
bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil,
akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

2.2 Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan
Dengan mempelajari teori kepemimpinan maka kita akan tahu ciri-ciri /
karakteristik untuk menjadi seorang pemimpin, teori-teori ini adalah sebagai
berikut:
A. Teori Sifat
Teori ini berasal dari dasar pemikiran, bahwa keberhasilan atau kesuksesan
seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, ciri-ciri atau karakter yang dimiliki
oleh pemimpin itu sendiri, Sifat-sifat itu merupakan sifat fisik dan psikoplogis.
berdasarkan sifat-sifat tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang
pemimpin yang sukses itu ditentukan oleh kemampuan kita sendiri, maksudnya
adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, karakter atau ciri-ciri yang
tertanam pada seseorang itu sendiri. Dalam perkembangan teori ini ada empat
sifat umum yang mempengaruhi terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi :
1.Kecerdasan
2.Kedewasaan dan Keleluasaan
3.Motivasi Diri dan Dorongan Prestasi
4.Sikap-sikap Hubungan Manusia
B. Kepemimpinan Menurut Teori Kelompok
Teori kelompok ini beranggapan bahwa, supaya kelompok bisa mencapai tujuantujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin
dan pengikut-pengikutnya. Dengan perkataan lain bahwa para bawahan dapat

9

mempengaruhi pemimpin dengan perilakunya. Perilaku pemimpin akan bisa
menjadi faktor motivasi terhadap para karyawan jika:
1. Perilaku tersebut dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan bawahan
sehingga memungkinkan tercapainya efektifitas dalm pelaksanaan kerja.
2. Perilaku tersebut merupakan komplimen dari lingkungan para bawahan
yang berupa memberikan latihan, dukungan dan penghargaan yang
diperlukan untuk mengefektifkan pelaksanaan kerja. Dan jika dengan cara
demikian, maka para bawahan dan lingkungan akan merasa kekurangan.
C. Teori Situasional dan Model Kontingensi
Teori ini berisi hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi
menyenangkan itu diterapkan oleh Fiedler dalam hubungan dengan dimensi
berikut ini:
Hubungan pemimpin dengan anggota
1.

Derajat dari struktur tugas

2.

Posisi kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat otorita formal

Suatu situasi akan dapat menyenangkan pemimpin jika ketiga dimensi diatas
mempunyai derajat yang tinggi. Dengan kata lain, suatu situasi akan
menyenangkan jika:


Pemimpin diterima oleh para pengikutnya.



Tugas-tugas dan semua yang berhubungan dengan pemimpin ditentukan
secara jelas.



Penggunaan otoritas dan kekuasaan secara formal diterapakan pada
posisis pemimpin
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang kita
tunjukan dan sebagai yang diketahui pihak lain ketika berusaha
mempengaruhi kegiatan orang lain.

10

Tiga tipe dasar pemimpin sebagai bentuk-bentuk proses pemecahan
masalah dan mengambil keputusan, adalah sebagai berikut:
A.

Pemimpin Otokratis

Pemimpin yang bersifat otokratis memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:
memberikan perintah-perintah yang selalu diikuti, menentukan
kebijaksanaan karyawan tanpa sepengetahuan mereka. Tidak
memberikan penjelasan secara terperinci tentang rencana yang akan
dating, tetapi sekedar mengatakan kepada anggotanya tentang langkahlangkah yang mereka lakukan dengan segera dijalankan. Memberikan
pujian kepada meraka yang selalu menurut kehendaknya dan
melontarkan kritik kepada mereka yang tidak mengikuti kehendaknya.
Selalu jauh dengan anggota sepanjang masa.
B.

Pemimpin Demokratis

Pemimpin demokratis hanya memberikan perintah setelah mengadakan
musyawarah dahulu dengan anggotanya dan mengetahui bahwa
kebijaksanaannya hanya dapat dilakukan setalah dibicarakan dan
diterima oleh anggotanya. Pemimpin tidak akan meminta anggotanya
mengerjakan sesuatu tanpa terlebih dahulu memberitahukan rencana
yang akan mereka lakukan. Baik atau buruk, benar atau salah adalah
persoalan anggotanya dimana masin masing ikut serta bertanggung
jawab sebagai anggotanya.
C.

Pemimpin Liberal atau Laissez-Faire

Pemimpin liberal yaitu kebebasan tanpa pengendalian. Pemimpin tidak
memimpin atau mengendalikan bawahan sepenuhnya dan tidak pernah
ikut serta dengan bawahannya.
Dari ketiga gaya kepemimpinan diatas dapat diambil kesimpulan yang
baik adalah gaya kepemimpinan yang demokratis dengan karakteristik
sebagai berikut: (Sondang P Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan,
Pt Rineka Cipta. Jakarta 1988. hal 18)


Kemampuan mempertahankan organisasi sebagai suatu totalitas
dengan menempatkan semua satuan organisasi pada proporsi yang

11

tepat dengan tergantung pada sasaran yang ingin dicapai oleh
organisasi yang bersangkutan pada kurun waktu tertentu.


Mempunyai persepsi yang holistik mengenai organisasi yang
dipimpinnya.



Menempatkan organisasi sebagai keseluruhan diatas kepentingan diri
sendiri atau kepentingan kelompok tertentu dalam organisasi.

Adapun usaha-usaha yang mendukung kepemimpinan, antara lain:
1. Mengetahui dan menumbuhkan kebutuhan-kebutuhan para bawahan untuk
menghasilkan sesuatu yang bisa dikontrol oleh para pimpinan.
2. Memberikan insentif kepad abawahan yang mampu mecapai hasil dalam
kerja.
3. Membuat suatu jalan yang mudah dilewati oleh bawahan untuk menaikan
prestasinya dengancara pelatihan dan pengarahan.
4. Membantu para bawahan dengan menjelaskan apa yang bisa diterapkan
darinya.

12

Wewenang Kepemimpinan
Wewenang adalah hak kelembagaan menggunakan kekuasaan. Hubungan
kekuasaan
1. Wewenang kharismatis
2. Wewenang tradisional
3. Wewenang rasional (legal).

A.Pemimpin Kharismatis
Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma,
yaitu suatu kemampuan khusus yang ada pada diri seseorang. Kemampuan
khusus ini melekat pada seseorang dan bersifat given, dalam arti pemberian dari
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Contoh dari bentuk kepemimpinan kharismatis ini dapat dilihat pada kisah
sejarah Nabi dan Rasul dahulu, penguasa-penguasa terkemuka dalam sejarah
lainnya dan seterusnya. Bentuk wewenang kharismatis ini memang berasal dan
lahir begitu saja; pemberian dari Tuhan atau memang dilahirkan alam
B.Pemimpin Tradisional
Wewenang tradisional dapat dimiliki oleh seseorang maupun sekelompok orang.
Dengan kata lain, wewenang tersebut dimiliki oleh orang-orang yang menjadi
anggota kelompok. Kelompok mana sudah lama sekali mempunyai kekuasaan di
dalam suatu masyarakat. Ciri-ciri utama kepemimpinan tradisional adalah
Adanya ketentuan-ketentuan tradisional yang mengikat sang pemimpin yang
memiliki wewenang, serta orang-orang lainnya di dalam masyarakat
1. Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang
yang hadir secara pribadi
2. Selama tidak ada pertentangan dengan ketentuan-ketentuan tradisional,
orang-orang dapat bertindak secara bebas. Contoh dari kepemimpinan ini
adalah kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin adat. Jenis
kekuasaan ini lahir dan kemudian melembaga dan dipercayai secara
turun temurun.

13

C.Pemimpin Legal – Rasional
Wewenang rasional atau legal adalah wewenang yang disandarkan pada system
hokum yang berlaku di masyarakat. Sistem hukum disini dipahamkan sebagai
kaidah-kaidah yang telah diakui serta ditaati masyarakat, dan bahkan yang telah
diperkuat oleh Negara.
Tipologi Kepemimpinan
Oleh Prof. Dr. H. Faisal Afiff, Spec.Lic.
Menurut beliau , menjadi seorang pemimpin harus siap untuk menunjukkan
kemampuan berikut ini, yakni:
1. Melakukan langkah-langkah yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
organisasi, dengan menciptakan sebuah tim kerja yang fokus;
2. Mampu mendefinisikan dan menunjukkan keberanian moral dan etika serta
contoh bagi semua orang dalam organisasi;
3. Mampu mengajarkan keterampilan kepemimpinan kepada para pekerja, mulai
dari merekrut, mempekerjakan, dan mengembangkan para pekerja dengan
menunjukkan kemampuan kepemimpinannya;

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Pemimpin memiliki tugas menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan
keinginan kelompok.
Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin
memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Untuk keberhasilan dalam
pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana
ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta
melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Menurut Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan
adalah
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).

14

2. Adanya orang lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan
mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan Davis menyimpulkan ada
empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
• Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi
para anggotanya
• Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang
pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan
pandangan yang ckup matang
• Motivasi dalam dan dorongan prestasi (Inner motivation and achievement
drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan
untuk mencapai suatu tujuan
• Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para
anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara
bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
Faktor Faktor Dalam Kepemimpinan :
1. Pemimpin
Dalam kaitannya dengan Kepemimpinan, Pemimpin memang merupakan faktor
esensial dari Proses Kepemimpinan itu sendiri. Serta Pemimpin itu memang
harus mengerti apa yang harus dia tahu dan apa yang harus dia perbuat, atau
istilah lainnya The Right Man on The Right Place.
2. Pengikut (Followers)
Adalah salah satu faktor kepemimpinan yang membuat Faktor pertama itu ada.
Karena tanpa adanya Pengikut, otomatis Pemimpin pun tak ada. Oleh karena itu
Faktor Kepemimpinan dalam Pengikut ini lebih cenderung pengertian akan apa
saja yang Followers inginkan sehingga sebuah satuan fungsi manajemen bisa
berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
3. Komunikasi
Salah satu hal yang menjembatani antara Pemimpin dan Pengikut adalah proses

15

Komunikasi itu sendiri.
4. Situasi
Dalam sebuah situasi tertentu, terkadang kita diharusnkan untuk bertindak
secara cepat dan refleks untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu kondusifitas
situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus saling dikuatkan agara selalu
terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.

2.3 Perkembangan Organisasi
Definisi perkembangan menurut para ahli:
Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas
serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif ( E.B. Harlock ).
FAKTOR-FAKTOR PERKEMBANGAN ORGANISASI
Faktor pengembangan organisasi terbagi 2, yaitu:
Faktor eksternal:


Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi.



Perkembangan IPTEK.



Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang

membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber di luar
organisasi untuk masa depan organisasi.
Faktor internal:


Struktur.



Sistem dan prosedur.



Perlengkapan dan fasilitas.



Proses dan saran apabila titik cocok akan membuat organisasi

melalui perbaikan.
CIRI-CIRI DAN METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI
Perkembangan organisasi memiliki beberapa ciri-ciri dan metode.
Maka Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
16

1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional,

yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang

tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak
perubahan yang akan terjadi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja
seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.

LANGKAH-LANGKAH PERUBAHAN ORGANISASI
Yang dimaksud dengan proses perubahan adalah tata urutan atau langkahlangkah dalam mewujudkan perubahan organisasi. Langkah tersebut terdiri
dari :
a. Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap
organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada
berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Dampak bersifat negatif
apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan
dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu
dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau
dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia
sebelumnya.
b. Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak
perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi.
c. Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil,
pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang
harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi
maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan
dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
d. Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu
bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil
perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap
organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.

17

BAB III
KESIMPULAN
Menurut pandangan saya , organisai merupakan kumpulan dari beberapa
individu yang memiliki karakter yang berbeda beda yang dikumpulkan dalam
suatu wadah yang terstruktur yang di dasari oleh suatu system , dimana berbagai
unsur atau elemen akan saling berhubungan walaupun karakter dari elemen
tersebut berbeda beda, tetapi memiliki tujuan yang sama. Dan juga setiap
elemen atau individu punya tugas masing masing yang saling melengkapi,
demi terwujudnya tujuan suatu organisas

SARAN
Bahwa didalam organisasi usaha harus dan sangat diperlukan adanya suatu
kerjasama yang kompleks antar semua anggota organisasi , agar visi dan misi
yang diinginkan dapat tercapai , guna mencapai tujuan suatu organisasi.

PENUTUP
Demikian makalah ini dapat kami selesaikan. Penulis menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan tak luput dari kesalahan.
Maka dari itu kritik saran yang kontruktif sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin…

18

DAFTAR PUSTAKA


http://blogs-indry.blogspot.com/2012/10/definisi-teori- organisasiumum_2895.html



http://DefinisiTeoriOrganisasi_SuryaRizaPutra.html



http://teori-organisasi-umum.html



http://bobjambpedia.blogspot.com/2012/10/teori-organisasi-umum.html



http://sbm.binus.ac.id/2013/09/11/tipologi-kepemimpinan-unggul-bagian-ke-2/
http://erlanggaba.blogspot.com/2013/06/faktor-yang-mempengaruhikepemimpinan.html



http://nenkiemas.wordpress.com/2011/09/25/implikasi-teori-kepemimpinanterhadap-pengembangan-sistem-komunikasi-organisasi-2/



http://masfiifauzii02.blogspot.com/2013/05/pengertian-perubahan-danperkembangan_3.html



http://muhamadfauziali.wordpress.com/2013/04/23/pertemuan-11-12perubahan-dan-pengembangan-organisasi/

19