Laporan Kuliah Praktek Pertamina Oleh Te

1
Mechanical Engineering Department
Faculty of Industrial Technology
Islamic University of Indonesia – Jogjakarta

PERTAMINA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Manusia telah mengenal minyak bumi sejak lama, yaitu sekitar 6000 tahun

yang lalu. Digunakan untuk keperluan pengobatan, bahan bakar, penerangan,
bahan pembuat jalan raya, bangunan dan untuk peperangan. Usia industri
perminyakan di Indonesia masih relatif muda tepatnya pada tanggal 15 Juni 2007
yang lalu berusia 122 tahun, sedangkan usia PERTAMINA pada tanggal 10
Desember 2007 nanti berusia 50 tahun.
PERTAMINA sebagai perusahaan minyak nasional yang berwenang untuk

mengelola semua bentuk kegiatan perminyakan Indonesia mempunyai tiga tugas
utama, yaitu:
1.

Sebagai sumber devisa Negara.

2.

Menyediakan lapangan kerja / kesempatan kerja

3.

Menyediakan dan menjamin pemenuhan BBM (Bahan Bakar Minyak)
Dalam pengemban tugas tersebut, PERTAMINA mengoperasikan

beberapa kilang minyak dalam negeri, antara lain UP-I Pangkalan Brandan, UP-II
Dumai, UP-III Plaju, UP-IV Cilacap, UP-V Balikpapan, UP-VI Balongan, dan
yang terbaru UP-VII kasim.
Sasaran utama pengadaan dan penyaluran BBM dalam menunjang
pembangunan nasional adalah tersedianya BBM dalam jumlah yang cukup dengan

kualitas yang memenuhi spesifikasi, suplai yang berkesinambungan, terjamin, dan
ekonomis. Pemenuhan kebutuhan BBM merupakan tugas yang berat karena
peningkatan kapasitas pengolahan minyak yang dimiliki PERTAMINA tidak
berjalan dengan lonjakan konsumsi BBM yang dibutuhkan masyarakat.
Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kapasitas pengolahan minyak
dalam negeri adalah konsumsi minyak yang meningkat pesat dalam beberapa
tahun terakhir ini sebagai dampak pesatnya kegiatan pembangunan. Disamping

Laporan Kerja Praktek

PT. PERTAMINA (Persero) UNIT PENGOLAHAN VI Balongan

Akmal Asari
03525001

2
Mechanical Engineering Department
Faculty of Industrial Technology
Islamic University of Indonesia – Jogjakarta


PERTAMINA

itu, kilang-kilang minyak yang dioperasikan menggunakan teknologi yang cukup
tertinggal dan tidak effisien. Oleh karena itu, dalam pembangunan kilang-kilang
lama

diterapkan teknologi baru

yang

berwawasan

lingkungan.

Dalam

mengoperasikan kilang-kilang dalam negeri
Tiga kebijakan utama selalu mendasari langkah Pertamina, yaitu:
kepastian dalam pengadaan, pertimbangan ekonomi, pengadaan dan keluwesan
pengadaan.


1.2

Pelaksanaan
Kerja Praktek dilaksanakan selama 1 bulan yang dimulai pada 02 Juli

sampai dengan 31 Juli 2007. Bertempat di PT. PERTAMINA (Persero) Unit
Pengolahan VI Balongan. Jadwal kerja praktek yang akan dilakukan oleh
pelaksana dapat dilihat pada lampiran.

1.3

Tujuan

Tujuan kerja praktek yang dilaksanakan antara lain:
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperdalam ilmu
pengetahuan diluar perkuliahan.
2. Untuk memperkenalkan mahasiswa terhadap dunia kerja yang akan
dijalaninya suatu saat.
3. Menerapkan teori yang telah didapat diperkuliahan dengan kondisi

dilapangan.

1.4

Manfaat Kerja Praktek Adalah :

1.

Bagi Mahasiswa
a. Memberikan pengetahuan yang lebih dalam dari dunia kerja yang akan
dihadapi oleh mahasiswa suatu saat nanti.
b. Melatih mahasiswa untuk berpikir secara alamiah dalam menganalisa
masalah secara terperinci sehingga didapatkan pemecahaan masalah
yang sesuai untuk diterapkan.
c. Melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang telah didapatnya
diperkuliahan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

Laporan Kerja Praktek

PT. PERTAMINA (Persero) UNIT PENGOLAHAN VI Balongan


Akmal Asari
03525001

3
Mechanical Engineering Department
Faculty of Industrial Technology
Islamic University of Indonesia – Jogjakarta

2.

PERTAMINA

Bagi Perguruan Tinggi
a. Sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan mutu mahasiswa dimasa
yang akan datang.
b. Membina hubungan baik antara akademika dan instansi yang
bersangkutan
c. Menyiapkan lulusan yang baik dan siap kerja


3.

Bagi Perusahaan
a. Menjalin hubungan baik antara akademika dengan perusahaan
tersebut.
b. Memperdayakan mahasiswa untuk membantu memecahkan masalah –
masalah yang dihadapi oleh perusahaan, sesuai dengan kemampuan
mahasiswa yang bersangkutan.
c. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan perusahaan dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lapangan.

1.5

Sistematika Penyusunan Laporan
Dalam pembahasan ini disampaikan mengenai metodologi penyusunan

dan sistematika penyusunan laporan Kerja Praktek.
1. Metodologi Penyusunan
Dalam menyusun laporan Kerja Praktek ini digunakan metode –
metode sebagai berikut:

a. Metode wawancara, yaitu melakukan diskusi, wawancaran dan
tanya jawab dengan para teknisi dan pengawas yang bekerja pada
bagiannya masing-masing.
b. Metode observasi, yaitu melihat langsung pada peralatan yang
menjadi pembahasan pada kerja praktek.
c. Metode studi pustaka, melengkapi data-data yang didapat melalui
wawancara dan pengamatan dengan cara membaca dari sumber –
sumber literatur yang sesuai dengan bahasan.

Laporan Kerja Praktek

PT. PERTAMINA (Persero) UNIT PENGOLAHAN VI Balongan

Akmal Asari
03525001

4
Mechanical Engineering Department
Faculty of Industrial Technology
Islamic University of Indonesia – Jogjakarta


PERTAMINA

2. Sistematika Penyusunan
Untuk bagian awal akan dijelaskan secara singkat mengenai
perusahaan tempat kerja praktek seperti sejarah perusahaan, struktur
organisasi, proses produksi, produk, bahan baku, dan lain-lain. Hal itu
hanya sebagai pengantar dan pengenalan terhadap perusahaan tempat
kerja praktek dilaksanakan. Setelah itu akan dibahas studi analisis yang
dilakukan dengan sistematika sebagai berikut:
a. Tinjauan pustaka yang berhubungan dengan studi analisa tersebut
b. Penjelasan mengenai objek yang dianalisis termasuk penyajian
data-data lapangan yang diperoleh.
c. Pengolahan data dan analisa objek.
d. Menarik kesimpulan yang temasuk alternatif – alternatif yang bisa
diambil saran – saran untuk masa mendatang.

Laporan Kerja Praktek

PT. PERTAMINA (Persero) UNIT PENGOLAHAN VI Balongan


Akmal Asari
03525001

5
Mechanical Engineering Department
Faculty of Industrial Technology
Islamic University of Indonesia – Jogjakarta

PERTAMINA

BAB II
GAMBARAN UMUM
PT PERTAMINA (Persero) UP VI BALONGAN

2.1

Kilang – Kilang PT PERTAMINA (Persero)
Kilang – kilang PT PERTAMINA (Persero) dan kapasitasnya adalah


sebagai berikut :
Tabel 2.1 Nama Kilang PT PERTAMINA (Persero) dan Kapasitasnya
NAMA KILANG

KAPASITAS

UP-I PANGKALAN BRANDAN

5.000

BPSD

UP-II DUMAI DAN SUNGAI PAKNING

170.000 BPSD

UP-III PLAJU DAN SUNGAI GERONG

133.700 BPSD

UP-IV CILACAP

300.000 BPSD

UP-V BALIKPAPAN

253.000 BPSD

UP-VI BALONGAN

125.000 BPSD

UP-VII KASIM-SORONG

10.000 BPSD

TOTAL

997.300 BPSD

sumber: PERTAMINA, 2004

2.2

Bahan Baku Minyak Mentah UP-VI BALONGAN
Bahan baku minya mentah UP-VI Balongan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Spesifikasi Umpan Minyak Mentah
Minyak Mentah
API
Densitas @ 15C gr/ml
Viskositas (cSt) :
@ 30 oC
@ 40 oC
@ 50 oC

Minas

Duri

35,2

21,1

0,8485

0,927

23,6
11,6

591
274,4
-

Laporan Kerja Praktek

PT. PERTAMINA (Persero) UNIT PENGOLAHAN VI Balongan

Akmal Asari
03525001

6
Mechanical Engineering Department
Faculty of Industrial Technology
Islamic University of Indonesia – Jogjakarta

PERTAMINA

Minyak Mentah

Minas

Duri

Sulphur (%-weight)

0,08

7,4

Carbon (%-weight)
Titik Tuang (oC)

2,8
36

7,4
24

Asphalt (%-Weight)

0,5

0,4

Vanadium (ppm wt)