Makalah Pencemaran Lingkungan II docx

Tugas Kelompok

MAKALAH
ILMU KEALAMAN DASAR
“PENCEMARAN LINGKUNGAN II”

Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
YULI FATMAWATI

15.11.016350

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2016

1

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah dengan judul
“Pencemaran Lingkungan II”. Makalah ini berisikan tentang pencemaran
lingkungan II yang isinya lebih rinci mengenai konsep global warming, dampak
industri terhadap lingkungan, dan fenomena ekstrim perubahan iklim. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pencamaran
lingkungan II.
Sangat saya sadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini
banyak kekurangannya. Ini karena keterbatasan saya sebagai penulis dan
narasumber. Saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang saya buat ini.
Akhir kata saya sebagai penulis memohon maaf yang sebenar-benarnya
jika ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini yang tidak sesuai di hati
pembaca sekalian.

Palangka Raya, 26 November 2016

Kelompok 10

1


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2

BAB II

PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. Pencemaran Lingkungan..................................................................
1. Pengertian...................................................................................
2. Macam-macam Pencemaran Lingkungan..................................
B. Konsep Global Warming..................................................................
1. Pengertian Global Warming.......................................................
2. Penyebab Global Warming.........................................................

3. Tanda-tanda Pemanasan Global (Global Warming)...................
4. Dampak Pemanasan Global Warming........................................
5. Cara Mencegah Pemanasan Global (Global Warming).............
C. Dampak Industri Terhadap Lingkungan...........................................
D. Fenomena Ekstrim Perubahan Iklim................................................
1. El Nino.......................................................................................
2. La Nina.......................................................................................
3. Dampak Terjadinya El Nino dan La Nina..................................
E. Surah Al-Qur’an mengenai Pencemaran Lingkungan.....................

3
3
4
5
5
6
11
13
16
17

20
21
22
24
25

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 25
B. Saran................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA

2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan masalah yang sekarang ini sangat
dikhawatirkan. Hal ini merupakan pembahasan serius yang harus segera di
selesaikan karena menyangkut masalah keselamatan, kesehatan dan kehidupan
kita sebagai manusia yang tinggal dibumi ini. Permasalahan pencemaran

lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air,
tanah, dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh
sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon,
kontaminasi zat radiokatif, dan sebagainya.
Lingkungan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan dimana seseorang hidup maka akan
tercipta suatu lingkungan yang berbeda dan sebaliknya. Lingkungan manusia
saat ini telah berubah dengan masuknya zat-zat pencemaran ke dalam
lingkungan hidup kita semua. Menurut UU Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 32 Tahun 2009, pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi/komponen lain ke dalam
lingkungan atau perubahan tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun dan tidak dapat berfungsi
lagi sesuai peruntukkannya.
Salah satu pencemaran lingkungan yang sedang terjadi saat ini yaitu
Global Warming. Banyak faktor atau penyebab yang membuat pemanasan
global itu sendiri terjadi. Masalah dunia ini belum bisa teratasi, belum ada
solusi yang efektif untuk menyelesaikannya. Mungkin sudah banyak
penanggulangan yang sudah dilakukan, akan tetapi belum terlalu terlihat
hasilnya yang dapat kita rasakan.


B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
2. Apa saja macam-macam pencemaran lingkungan

1

3.
4.
5.
6.

Apa yang dimaksud konsep global warming?
Apa saja pencemaran lingkungan yang terjadi karena global warming?
Bagaimana cara mengatasi global warming?
Mengapa industri dapat merusak lingkungan dan apa saja dampak dari

industri terhadap lingkungan?
7. Mengapa bisa terjadi fenomena ekstrim perubahan iklim (elnina dan
elnino)

C. Tujuan Penulisan
1. Agar lebih memahami mengenai pencemaran lingkungan
2. Agar lebih mengetahui macam-macam dari pencemaran lingkungan
3. Agar lebih mengetahui dan memahami konsep global warming
4. Agar lebih mengerti pencemaran lingkungan yang terjadi karena global
warming
5. Agar lebih mengetahui cara mengatasi global warming
6. Agar lebih memahami dampak industri terhadap lingkungan
7. Agar lebih memahami tentang fenomena ekstrim perubahan iklim (elnina
dan elnino)

2

BAB II
PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. Pencemaran Lingkungan
1. Pengertian
Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada
baiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari pencemaran
dan lingkungan itu sendiri. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam air atau
udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air
atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya. Jadi yang dimaksud dengan pencemar ialah bila
berpengaruh jelek terhadap lingkungan.
Menurut UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
No. 32 Tahun 2009 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Manusia disekitar kita adalah pula bagian lingkungan hidup kita masingmasing. Oleh karena itu kelakuan manusia, dan dengan demikian kondisi
sosial, merupakan pula unsur lingkungan hidup kita. Antara manusia dan
lingkungan

hidupnya

terdapat

hubungan


timbalbalik.

Manusia

mempengaruhi lingkungan hidupnya, dan sebaliknya manusia dipengaruhi
oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya
dan ia tidak dapat terpisahkan daripadanya.
Jadi Pencemaran lingkungan hidup merupakan masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku
mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Pencemaran lingkungan
kadang-kadang tampak jelas pada kita seperti timbunan sampah di pasar-

3

pasar, pen-dangkalan sungai yang penuh kotoran, ataupun sesaknya napas
karena asap knalpot ataupun cerobong asap pabrik. Tetapi ada juga yang
kurang nampak misalnya terlepasnya gas hidrogen sulfida dari sumber
minyak tua. Begitu pula musik yang memekakkan telinga yang keluar dari

peralatan elektronik modern. Ion fosfat dalam limbah pabrik merupakan
pencemar, tetapi merupakan rabuk yang baik bagi pepohonan.
2. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Ada 3 macam pencemaran lingkungan yang ada saat ini, yaitu :
1) Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh CO2 (karbon dioksida) yang
berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil
(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan
pembakaran kayu). Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera
diubah menjadi oksigen akan mengakibatkan efek rumah kaca.
2) Pencemaran Air
Pencemaran air ini disebabkan oleh limbah pertanian. Limbah
pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik.
Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati
kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya
akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang
berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat
biodegradabel

(dapat


terurai

secara

biologi)

dan

melakukan

penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke
sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan
lingkungan air (eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan
tumbuhan air yumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengganggu
ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air, karena
oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air
terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen
dan sinar matahari berkurang.
3) Pencemaran Tanah

4

Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah organik dan
sampah anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar,
industri, kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
 Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme


dalam tanah)
Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik



untuk pertumbuhan tanaman, dan
Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

B. Konsep Global Warming
1. Pengertian Global Warming
Secara umum Global Warming (Pemanasan Global) dapat
dikatakan bahwa pemanasan global merupakan peristiwa meningkatnya
suhu rata-rata bumi yang diakibatkan oleh meningkatnya penggunaan
teknologi dan aktivitas manusia sehinffa menyebabkan meningkatnya gasgas rumah kaca.
Menurut Sastrawijaya (2009 : 295) “Pemanasan Global adalah
fenomena naiknya suhu permukaan bumi akibat dipenuhinya atmosfer
bumi oleh gas yang sebagian besar merupakan hasil buangan aktivitas
manusia”. Menumpuknya gas tersebut diatmosfer, menghalangi keluarnya
panas dari permukaan bumi ke angkasa. Akibatnya panas tersebut
terkurung di dekat muka bumi dan meningkatkan suhu permukaan bumi.
Meningkatnya suhu ini akan mengubah pola iklim dunia. Misalnya daerah
Sahel di Afrika akan menjadi lebih panas dan kering, Banglades dan India
akan lebih banyak diserang topan badai dan banjir, sementara daerahdaerah di utara ekuator seperti di Kanada, Soviet, dan Eropa Utara akan
makin hangat dan mungkin bisa ditanami tanaman pangan lebih lama.
2. Penyebab Global Warming (Pemanasan Global)
Penyebab Pemanasan Global (Global Warming) adalah sebagai berikut :
a. Efek rumah kaca

5

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang
pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan
Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan
Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud
radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun
sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini diantaranya
adalah :
1) Uap air
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang
mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan
sungai. Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami
dan bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah
kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan aktifitas
manusia tidak secara langsung mempengaruhi konsentrasi uap air
kecuali pada skala lokal.
2) Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari
berbagai proses alami seperti: letusan gunung berapi, hasil
pernafasan hewan dan manusia yang menghirup oksigen dan
menghembuskan karbon dioksida dan pembakaran material organik
seperti tumbuhan. Manusia telah meningkatkan jumlah karbon
dioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan
baker fosil, limbah padat, dan kayu untuk menggerakkan
kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah
pepohonan yang mampu menyerap karbon dioksida semakin
berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya
maupun untuk perluasan lahan pertanian. Karbon dioksida dapat
berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk
digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses

6

memecah karbon dioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer
serta mengambil atom karbonnya. Walaupun lautan dan proses
alam lainnya mampu mengurangi karbon dioksida di atmosfer,
aktifitas manusia yang melepaskan karbon dioksida ke udara jauh
lebih cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya.
3) Nitrous Dioksida (N2O)
Nitrous dioksida adalah gas insulator panas yang sangat
kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan
oleh lahan pertanian. Nitrous dioksida dapat menangkap panas 300
kali lebih besar dari karbondioksida. HFCs (Hydrofluorocarbons),
PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride). Gas
rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur.
Campuran berflourinasi dihasilan dari peleburan aluminium. HFCs
(Hydrofluorocarbons) terbentuk selama manufaktur berbagai
produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan
tempat duduk di kendaraan.
4) Metana
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga
termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif,
mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan
karbon dioksida. Metana dilepaskan ke atmosfir selama produksi
dan transportasi batu bara, gas alam dan minyak bumi. Metana juga
dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan
sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan
tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan.
5) Cholorofluorocarbon (CFC)
Chlorofluorocarbon adalah sekelompok gas buatan yang
mempunyai sifat-sifat, misalnya tidak beracun, tidak mudah
terbakar, dan amat stabil sehingga dapat digunakan dalam berbagai
peralatan dan mulai digunakan secara luas setelah Perang Dunia II.
Chlorofluorocarbon yang paling banyak digunakan mempunyai
nama dagang ‘Freon’. Zat-zat tersebut digunakan dalam proses
7

mengembangkan busa, didalam peralatan pendingin ruangan dan
lemari es selain juga sebagai pelarut untuk membersihkan
microchip (jurnalingkungan. 2011)
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut
akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus
menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi
terus meningkat.
b. Efek Umpan Balik
Ada beberapa efek umpan balik yang dapat menyebabkan
pemanasan global diantaranya yaitu :
1) Efek umpan balik karena penguapan air. Pada kasus pemanasan
akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO 2 (Karbon
dioksida), pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih
banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri
merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu
kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang
dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO 2
sendiri. Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air
absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau
bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat. Umpan
balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2
memiliki usia yang panjang di atmosfer.
2) Efek umpan balik karena pengaruh awan. Bila dilihat dari bawah,
awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke
permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan.
Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan
sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga
meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek langsungnya
menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada
beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan
tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model
8

iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan
dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim
sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam
laporan IPCC. Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada
peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan
dianggap turut berperan dalam menambah pemanasan menurut
Laporan Pandangan IPCC.
3) Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan
memantulkan cahaya (albedo) oleh es, Ketika temperatur global
meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es
tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan
maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih
sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap
lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan
dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi
suatu siklus yang berkelanjutan.
c. Variasi matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari
Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan,
dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara
mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah
meningkatnya aktivitas
sebaliknya

efek

rumah

Matahari
kaca

akan memanaskan
akan

mendinginkan

stratosfer
stratosfer.

Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak
tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi
kontributor utama pemanasan saat ini. Penipisan lapisan ozon juga
dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut
terjadi mulai akhir tahun 1970-an. Fenomena variasi Matahari
dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah
memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun
1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950. Ada beberapa hasil

9

penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah
diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University
mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi
terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama
periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.
Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan
pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas
rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga
mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan
aerosol sulfat juga telah dipandang remeh, Walaupun demikian,
mereka

menyimpulkan

bahwa

bahkan

dengan

meningkatkan

sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian
besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini
disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. (wikipedia, 2011)
Menurut (Sutjahjo 2009:6) penyebab utama pemanasan bumi
adalah aktivitas manusia walaupun ada penyebab lain yang bersifat
alami. Penyebab pemanasan bumi yang disebabkan oleh aktivitas
manusia antara lain :
1) Pembakaran bahan bakar batu bara, misalnya untuk pembangkit
listrik
2) Pembakaran minyak bumi, misalnya untuk kendaraan bermotor
3) Pembakaran gas alam, misalnya untuk keperluan memasak
Akibat dari proses pembakaran itu, karbon dioksida dan gasgas lainnya terlepas ke atmosfer. Gas-gas tersebut disebut dengan gas
rumah kaca yang memenuhi atmosfer semakin banyak maka akan
semakin kuat juga menjadi insulator yang menyekat panas dari sinar
matahari yang dipancarkan ke permukaan bumi. Diperkirakan proses
menghangat dan mendinginnya bumi ini telah saling berganti-ganti dan
kurang lebih terjadi selama 4 milyar tahun.
3. Tanda-Tanda pemanasan Global (Global Warming)
Diantara tanda-tanda pemanasan global (Global Warming) adalah :
a. Kenaikan suhu permukaan bumi dan berubahnya pola cuaca, yang
dapat menimbulkan peningkatan curah hujan yang tidak biasa,

10

semakin ganasnya angin dan badai, bahkan terjadinya bencana alam.
(Notoatmodjo,2007 : 350).
b. Kebakaran hutan besar-besaran
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat
juga ikut terbakar ludes. Dalam beberapa dekade ini, kebakaran hutan
meluluhlantakan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga.
Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur
yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat. Musim semi
datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area hutan
lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.
c. Situs purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs
bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan
beberapa waktu silam. banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut
menyebabkan itu semua. Situs bersejarah berusia 600 tahun di
Thailand, Sukhotai, sudah rusak akibat banjir besar.
d. Ketinggian gunung berkurang
Tanpa disadari banyak orang, pegunungan Alpen mengalami
penyusutan ketinggian. Ini diakibatkan melelehnya es di puncaknya.
Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan
bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat
dan permukaan perlahan terangkat kembali.
e. Satelit bergerak lebih cepat
Emisi karbondioksida membuat planet lebih cepat panas,
bahkan berimbas ke ruang angkasa. Udara di bagian terluar atmosfer
sangat tipis, tapi dengan jumlah karbondioksida yang bertambah, maka
molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung
memancarkan energi, dan mendinginkan udara sekitarnya.

Makin

banyak karbondioksida di atas sana, maka atmosfer menciptakan lebih
banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.
f. Hanya yang Terkuat yang Bertahan
Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya mahluk
hidup yang kuatlah yang bisa bertahan hidup. Misalnya, tanaman
berbunga lebih cepat tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih

11

cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan,
sementar mereka yang lebih tangkas, bisa bertahan hidup. Hal serupa
berlaku bagi semua mahluk hidup termasuk manusia.
g. Pelelehan Besar-besaran
Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung
es, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan
ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan
lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya,
dan rumah-rumah. Imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi
seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.
h. Keganjilan di Daerah Kutub
Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam
memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih parah di
daerah kutub. Riset di sekitar sumber air yang hilang tersebut
memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.
i. Mekarnya Tumbuhan di Kutub Utara
Saat pelelehan Kutub Utara memicu masalah pada tanaman dan
hewan didataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama
dengan saat matahari terbenam pada biota Kutub Utara. Tanaman di
situ yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh.
Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis
di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.
j. Habitat Makhluk Hidup Pindah ke Dataran Lebih Tinggi
Sejak awal dekade 1900-an, manusia harus mendaki lebih
tinggi demi menemukan tupai, berang-berang atau tikus hutan.
Ilmuwan menemukan bahwa hewan-hewan ini telah pindah ke dataran
lebih tinggi akibat pemanasan global. Perpindahan habitat ini
mengancam habitat beruang kutub juga, sebab es tempat dimana
mereka tinggal juga mencair.
k. Peningkatan Kasus Alergi
Beberapa dekade terakhir kasus alergi dan asma di kalangan
orang Amerika mengalami peningkatan. Pola hidup dan polusi
dianggap pemicunya. Studi para ilmuwan memperlihatkan bahwa
tingginya level karbondioksida dan temperatur belakangan inilah
12

pemicunya. Kondisi tersebut juga membuat tanaman mekar lebih awal
dan memproduksi lebih banyak serbuk sari yang bisa memicu alergi
(Antonius, 2009).
4. Dampak Pemanasan Global (Global Warming)
Pemanasan global, yang diperkirakan telah dimulai puluhan tahun
yang lalu mempunyai berbagai dampak terhadap bumi kita, di antaranya
sebagai berikut :
a. Iklim mulai tidak stabil
Pemanasan global dapat menyababkan kenaikan permukaan air
laut akibat pencairan es di kutub, perubahan pola angin, meningkatnya
badai atmosfer, bertambahnya populasi dan jenis organisme penyebab
penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Disamping itu,
pemanasan global dapat menyebabkan perubahan pola curah hujan dan
siklus hidrologi. Disamping itu dengan tidak stabilnya musim ini juga
berdampak kepada penyebaran penyakit seperti demam berdarah.
b. Peningkatan Permukaan air laut
Berbagai studi tentang perubahan iklim memperlihatkan telah
terjadi kenaikan permukaan air laut sebesar 1 - 2 meter dalam 100
tahun terakhir ini. Menurut IPCC ( intergovernmental climate change )
pada tahun 2010 permukaan air laut akan bertambah 8 – 29 cm.
c. Dampak sosial ekonomi dan politik
Tahun 2000, Indonesia telah mengalami 33 kejadian banjir,
kebakaran hutan, dan 6 bencana angin topan. Hal ini semua membawa
kerugian sebesar lebih $150 miliar dan 690 nyawa hilang. Bencana ini
menimbulkan dampak sosial seperti perubahan mata pencaharian
penduduk, terutama di daerah pertanian akibat perubahan iklim yang
menyebabkan kurangnya masa panen.sehingga menyebabkan para
petani mencari mata pencaharian lain yang tidak tergantung pada
iklim, sehingga terjadi urbanisasi besar-besaran. Sedangkan dampak
politik yang terjadi berupa hilangnya batas-batas negara atau
berkurangnya pulau-pulau kecil akibat kenaikan permukaan air laut.
Dengan naiknya permukaan air laut juga menyebabkan mundurnya
garis pantai di sebagian besar wilayah Indonesia. Akibatnya bila ditarik

13

garis batas 12 mil laut dari garis pantai maka sudah barang tentu
wilayah Indonesia akan berkurang.
d. Sumber daya air
Perubahan suhu akibat perubahan

iklim

menyebabkan

perubahan curah hujan serta menyebabkan pergeseran vegetasi di
daerah hulu sungai, sehingga akan mempengaruhi ketersediaan air dan
permukaan tanah. Secara umum di Indonesia, diperkirakan pada tahun
2080 akan terdapat 2 – 3,5 miliar penduduk yang akan mengalami
kekurangan air, akibat menurunnya persediaan air tanah.
e. Topan siklon tropis
Koordinator bantuan PBB Jan Egeland mengatakan bahwa
topan yang merusak kehidupan orang Amerika dan telah terjadi sejak
tahun 1960-an adalah akibat pemanasan global. Pernyataan ini
diperkuat oleh sejumlah ilmuan lainnya yang menyatakan bahwa topan
siklon tropis terbentuk akibat gejolak di atas laut diakibatkan oleh
kenaikan

temperatur

akibat

pemanasan

global.

Dari

Geneva

dikabarkan, setelah topan Katrina dan Rita akan muncul pula topan
stan di Samudra Atlantik. Untuk wilayah Atlantik, Karibia dan Teluk
Meksiko nama-nama topan sepanjang tahun 2005 sudah disusun
berdasarkan abjad, mulai dari Arlene hingga Wilma. Ditengahnya ada
topan Katrina, Lee, Nate, Ophelia, Philipe, Rita, Stan serta Tammy.
f. Kesehatan Masyarakat
Transmisi beberapa penyakit menular sangat dipengaruhi oleh
faktor iklim dan suhu. Parasit dan vektor penyakit sangat peka
terhadap faktor-faktor iklim khususnya suhu dan kelembaban udara.
Penyakit-penyakit tropis yang ditularkan melalui vektor seperti
malaria, demam berdarah, filariasis (kaki gajah) akan makin
meningkat, bukan hanya di negara yang beriklim tropis, tetapi juga di
negara-negara sub-tropis, bahkan di negara yang bermusim dingin. Di
Indonesia penyakit-penyakit tersebut yang semula terjadi di daerah
dataran rendah, mungkin pada waktu yang akan datang akan menyebar

14

di daerah pegunungan yang berhawa dingin, namun karena pemanasan
global berubah menjadi bersuhu panas (Notoatmodjo, 2007 : 353).
Sementara itu menurut (Thompson 2009 : 136) dampak lain dari
pemanasan global adalah : pembajiran daerah pesisir karena naiknya
tingkat permukaan laut, kekacauan curah hujan yang mempengaruhi pola
pemakaian air, dampak terhadap pertanian karena tekanan panas
(kemarau), penyebaran penyakit, dan kerusakan ekosistem seperti
hancurnya terumbu karang karena air laut yang panas sehingga
menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati. Naiknya permukaan laut
dapat mengakibatkan bencana besar pada mereka yang tinggal di pesisir
bahkan bisa menenggelamkan beberapa Negara kepulauan seperti
Maladewa.
5. Cara Mencegah Pemanasan Global (Global Warming)
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga Bumi untuk turut
berperan serta mengatasi peristiwa Pemanasan Global (Global Warming)
dan Perubahan Iklim (Climate Change) yang sedang dialami Bumi,
dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang dari
rumah tempat kita tinggal, diantaranya seperti hal-hal berikut ini:
a. Konservasi dan efisiensi energy
Penghematan energi, bukan semata-mata untuk alasan ekonomi
seperti Kepres No. 10/2005, tetapi juga untuk alasan konservasi energi.
Potensi terbesar untuk penghematan energi adalah di dunia industry,
dimana sebagian besar energi yang lain adalah sektor transportasi dan
rumah tangga, baik dalam penggunaan listrik maupun bahan bakar
lainnya.
b. Eliminasi CFC
Eliminasi CFC sangat diperlukan karena gas-gas tersebut dapat
menyumbangkan 20% dari efek rumah kaca pada tahun 2030. Oleh
karena itu, harus segera diambil tindakan guna penghapusan
penggunaan CFC secara menyeluruh. Penggantian Freon atau CFC
dengan gas lain dalam system atau peralatan pendingin udara perlu
segera dilakukan.
c. Menukar bahan bakar

15

Emisi gas rumah kaca dari penggunaan bahan bakar fosil
(minyak bumi) yang bervariasi atau menggantinya dengan bahan bakar
dari bahan baku tumbuh-tumbuhan atau biogas. Untuk produksi jumlah
panas atau listrik yang sama, gas alam menghasilkan CO 2 40% lebih
rendah dibandingkan dengan batu bara, dan sekitar 25% lebih rendah
daripada minyak. Sehingga dengan menukar sumber bahan bakar dari
minyak bumi ke gas alam dan biogas dapat mengurangi emisi CO2.
d. Teknologi energy yang dapat diperbaharui (renewable)
Upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dapat dilakukan
dengan mengembangkan suatu teknologi yang dapat menekan emisi
penyebab efek rumah kaca, seperti PLTA, pemanas air dengan tenaga
matahari, penggunaan tenaga angin dikonversi menjadi listrik maupun
penangkapan metana dari tempat sampah dan kotoran manusia atau
hewan menjadi energy atau listrik.
e. Reboisasi kehutanan
Untuk menyerap 10% emisi CO2 yang ada di atmosfer saat ini
dapat dilakukan dengan tanaman areal seluas Zambia atau Turki,
sedangkan untuk menyerap semua emisi tahunan diperlukan menanam
seluas Australia (Notoatmodjo, 2007 : 356).
Menurut Sutjahjo (Sutjahjo, 2009 : 6) Tanda pemanasan global
dapat diamati dan dirasakan dengan adanya :
1) Pergantian musim yang tidak bisa diprediksi
2) Hujan badai sering terjadi dimana-mana
3) Sering terjadi angin puting beliung
4) Banjir dan kekeringan terjadi pada waktu yang bersamaan
5) Penyakit mewabah dibanyak tempat
6) Terumbu karang memutih
C. Dampak Industri Terhadap Lingkungan
Pembangunan yang terus meningkat di segala bidang, khususnya
pembangunan di bidang industri, semakin meningkatkan pula jumlah limbah
yang dihasilkan termasuk yang berbahaya dan beracun yang dapat
membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk mencegah
timbulnya pencemaran lingkungan dan bahaya terhadap kesehatan manusia

16

serta makhluk hidup lainnya, limbah bahan berbahaya dan beracun harus
dikelola secara khusus agar dapat dihilangkan atau dikurangi sifat bahayanya.
Lingkungan hidup didefenisikan oleh Undang-undang Nomor 4 Tahun
1982 sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain. Sedangkan yang dimaksud dengan pengelolaan lingkungan hidup adalah
upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijaksanaan

penataan,

pemanfaatan,

pengembangan,

pemeliharaan,

pemulihan pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
Industri adalah merupakan suatu sektor yang sangat penting untuk
meningkatan perekonomian nasional, karena dari industrilah pendapatan
perekonomian nasional kita dapat meningkat, walaupun peningkatannya
tersebut belum begitu besar. Selain itu Industri dapat menjadikan indonesia
menjadi negara yang tidak bergantung lagi terhadap hasil produksi luar negeri
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Itulah mengapa indutri merupakan
salah satu sektor yang sanagat penting dalam peekonomian.
Banyak Industri-industri yang dibangun oleh pemerintah kita untuk
menyokong perekonomian Indonesia, namun dalam pembangunannya
pemerintah dan pihak pengembang tidak memperhatikan lingkungan tempat
dimana industri tersebut dibangun, seingga banyak sekali lingkunganlingkungan sekitar proyek perindustrian tersebut menjadi rusak parah, ini
akibat tidak bertanggung jawabnya pemerintah dalam memperhatikan
kelestarian lingkungan.
Berikut ini merupakan masalah lingkungan yang terjadi di areal
perindustrian:
1. Udara disekitar industri menjadi sangat buruk, dikarenakan gas buang
berupa asap membumbung tinggi di udara bebas.
2. Daerah sekitar industri menjdi panas, ini akibat adanya peningkatan suhu
yang ekstrim yang dihasilkan oleh gas-gas buang industri tersebut.
3. Tercemarnya sumber-sumber mata air sekitar industri, akibat pembuangan
limbah ke sumber-sumber mata air tersebut.

17

4. Industri juga dapat mempengaruhi peningkatan pemanasan global (global
warming), yang saat ini sedang dilakukan pencegahan agar tidak lebih
meluas.
5. Pembangunan industri dapat menyebabkan banjir karena kurangnya
daerah resapan air, daerah-daerah hijau atau resapan air sudah berubah
fungsi menjadi daerah perindustrian.
6. Polusi suara yang dihasilkan oleh deru-deru mesin produksi yang tak
henti-henti, Polusi suara dapat membisingkan telinga warga yang tinggal
disekitar areal perindustrian.
Itulah beberapa masalah-masalah lingkungan yang mungkin akan
timbul jika adanya pembangunan sebuah industri disekitar kita. Maka dari itu
seharusnya sebelum membangun atau mendirikan sebuah industri yang
mungkin dalam skala besar, terlebih dahulu memperhatikan beberapa prinsipprinsip dalam pembangunan proyek industri terhadap lingkungan sekitarnya,
prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi pengaruh sosial ekonomi dan ekologi baik secara umum maupun
khusus.
2. Penelitian dan pengawasan lingkungan baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Dari sini akan didapatkan informasi mengenai jenis
perindustrian yang cocok dan menguntungkan.
3. Survey mengenai pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul pada
lingkungan.
4. Berdasarkan petunjuk-petunjuk ekologi dibuat formulasi mengenai kriteria
analisa biaya, keuntungan proyek, rancangan bentuk proyek dan
pengelolaan proyek.
5. Bila penduduk setempat terpaksa mendapat pengaruh negatif dari
pembangunan proyek industri ini, maka buatlah pembangunan alternatif
atau dicarikan jalan untuk kompensasikerugian sepenuhnya.
Demikianlah prinsip-prinsip yang dapat dijalankan

sebelum

mendirikan ataupun membangun sebuah industri, jika dengan benar-benar
dijalankan akan menguntungkan kedua belah pihak baik pemilik industri
tersebut ataupun warga yang tinggal disekitar industri tersebut.
Dampak yang negatif/kerugian ini kebanyakan berkaitan dengan aspek
lingkungan. Limbah industri yang toksik akan memperburuk kondisi

18

lingkungan, meningkatkan penyakit pada manusia, dan kerusakan pada
komponen

lingkungan

lainnya.

Limbah

cair

industri

paling

sering

menimbulkan masalah lingkungan seperti kematian ikan, keracunan pada
manusia dan ternak, kematian plankton, akumulasi dalam daging ikan dan
molusca, terutama bila limbah cair tersebut mengandung racun seperti L As,
CN, Cr, Cd, Cu, F, Hg, Pb, atau Zn. Akumulasi racun dalam tubuh pada
konsentrasi yang tidak dapat ditoleransi bisa melumpuhkan organ bahkan
mematikan fungsi kerja otak.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau
mengatasi masalah industri terhadap lingkungan, yaitu :
1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari
lingkungan.
2. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari khawasan permukiman
penduduk.
3. Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida,
insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari
pencemaran lingkungan.
4. Melakukan penghijauan.
5. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan
yang mencemari lingkungan.
6. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.
7. Melakukan penyuluhan dan pendidkan lingkungan untuk menumbuhkan
kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang
sesungguhnya di sekitar khawasan industri.
D. Fenomena Ekstrim Perubahan Iklim
Sejak ratusan tahun lalu, posisi Indonesia yang berada di tengah garis
khatulistiwa, cenderung beriklim hangat, dan terdiri dari samudera luas, teluk,
dan selat telah memicu dua musim yang terus datang silih berganti, musim
hujan dan musim kemarau. Isu paling hangat terkait fenomena El Nino dan la
Nina

19

Seperti yang acapkali dirasakan sebagian besar penduduk negeri ini,
bahwa Indonesia memiliki ratusan zona musim yang berbeda-beda tiap petak
wilayahnya. Terkadang bahkan perubahan musim di beberapa wilayah
cenderung ekstrim. Hari ini panas terik, kering berkepanjangan, tapi minggu
depan langsung hadir hujan deras tak berkesudahan. Perubahan iklim ekstrim
yang amat sering terjadi di Indonesia ini akan berubah menjadi bencana
mematikan apabila tak mampu dimitigasi dengan baik.
Pada dasarnya, iklim Indonesia memang berada dalam posisi yang
tidak stabil akibat beragam faktor. BNPB mendaftar penyebab utama
perubahan musim yang signifikan di beragam wilayah Indonesia akibat dari
fenomena berikut: El Nino dan La Nina, sirkulasi monsun Asia-Australia,
pertemuan angin antar tropis hingga perubahan suhu permukaan air laut.
1. El Nino
El Nino dapat dijelaskan sebagai fenomena alam tentang
meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur
sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya. Secara historis El Nino berarti
anak laki-laki dalam bahasa Spanyol. Ketika bumi memasuki koridor masa
El Nino, maka fenomena Angin Pasat Timur melemah. Angin berbalik
arah dan mendorong wilayah potensi hujan ke wilayah Barat. El nino
serupa dengan kembarannya La Nina, merupakan fenomena cuaca yang
berdampak secara global. Dampak nyata yang dapat dirasakan adalah
curah hujan berkurang di wilayah Indonesia, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan bagian Utara. Cuaca di Indonesia cenderung dingin dan kering. El
Nino akan menyebabkan fenomena Kemarau berkepanjangan tergantung
seberapa besar intensitas El Nino tersebut, jika El Nino berada pada skala
kuat (Strong El Nino) maka akan berdampak langsung pada bencana
kekeringan dan kebakaran hutan.
Terjadinya El Nino ini melalui beberapa proses. Inilah penjelasan
mengenai proses terjadinya El Nino. Proses terjadinya El Nino:
1) Perairan Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan suhu.
Awal proses terjadinya El Nino adalah karena adanya
peningkatan suhu yang berada di perairan pasifik bagian timur dan

20

tengah. Dan hal ini akan meningkatkan suhu kelembaban pada
atmosfer yang berada di atas perairan tersebut.
2) Pembentukan awan
Setelah terjadinya pemanasan suhu yang berada di perairan
pasifik bagian tengah dan timur, serta menimbulkan kelembaban di
atmosfer yang ada di atasnya, maka peristiwa tersebut mendorong
terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan
yang berada di kawasan tersebut.
3) Terhambatnya pertumbuhan awan
Setelah proses pembentukan awan yang dijelaskan di atas,
maka di bagian barat samudera pasifik akan mengalami tekanan udara
yang

meningkat.

Hal

ini

akan

menyebabkan

terhambatnya

pertumbuhan awan di atas lautan di bagian timur Indonesia. Hal ini
akan mengakibatkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami
penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari normalnya.
Itulah beberapa proses terjadinya El Nino. Dari proses terjadinya
El Nino ini akan menyebabkan terjadinya La Nina. Sehingga dapat
dikatakan bahwasannya El Nino dan La Nina ini adalah peristiwa alam
yang terjadi secara berturut- turut.
2. La Nina
Selain El Nino, ada pula fenomena La Nina. Dalam bahasa latin
Spanyol, La Nina memiliki arti “gadis cilik”. La Nina adalah kebalikan
dari El Nino, dimana dalam kondisi La Nina terjadi penurunan suhu muka
laut di kawasan timur garis khatulistiwa, di sekitar laut Pasifik. Akibat
global dari La Nina adalah potensi hujan meningkat drastis di sepanjang
sisi barat garis khatulistiwa Samudera Pasifik, seperi Indonesia, Malaysia
dan Australia sebelah utara.
Potensi terburuk akibat La Nina di Indonesia adalah hujan deras
tiada henti yang memicu bencana banjir di kota-kota langganan banjir.
Ketika masuk dalam fase fenomena La Nina, maka Curah hujan di
sebagian wilayah Indonesia meningkat signifikan, atmosfer di atas
Indonesia dipenuhi pun oleh awan hujan setiap harinya.

21

Terjadinya La Nina ini juga melewati beberapa proses atau
tahapan. Di atas sudah dijelaskan bahwasanya La Nina ini terjadinya sulit
diperdiksi. Namun, terjadinya La Nina ini dapat dikatakan sebagai dampak
dari terjadinya El Nino. Secara umum, berikut merupakan proses
terjadinya El Nino. Secara umum, berikut merupakan proses terjadinya La
Nina :
1) Angin di Samudera Pasifik menguat
La Nina dikatakan sebagai penurunan suhu di permukaan
perairan Samudera Pasifik bagian Timur. Pada saat yang demikian ini
ada angin pasat timur yang bertiup dan menguat di sepanjang
Samudera Pasifik.
2) Massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat
Karena adanya angin kencang yang bertiup di sepanjang
Samudera Pasifik, maka massa air hangat yang akan terbawa ke arah
Pasifik Barat akan lebih banyak.
3) Terjadinya Upwelling
Karena ada massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat berjumlah
lebih banyak, maka hal ini mengakibatkan massa air dingin di Pasifik
Timur bergerak ke atas kemudian menggantikan massa air hangat yang
berpindah ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi yang demikian ini disebut
Upwelling. Karena adanya pergantian massa inilah maka suhu di
permukaan air laut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan
kondisi normalnya.
Itulah beberapa langkah atau proses terjadinya El Nino dan La Nina. El
Nino dan La Nina ini adalah suatu proses yang terjadi secara
beriringan. Meskipun demikian La Nina terjadi lebih jarang terjadi
daripada El Nino.
3. Dampak Terjadinya El Nino dan La Nina
Terjadinya El Nino dan La Nina ini dapat menyebabkan timbulnya
berbagai macam dampak. Secara umum dampak terjadinya El Nino adalah
sebagai berikut:
1) Angin pasat timur menjadi melemah
2) Melemahnya sirkulasi Moonson

22

3) Berkurangnya akumulasi curah hujan yang berada di wilayah
Indonesia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan di bagian Utara.
Sehingga cuaca di daerah ini cenderung terasa lebih dingin dan juga
kering.
4) Menyebabkan cuaca cenderung terasa hangat dan juga lembab di
sepanjang daerah Pasifik Ekuatorial Tengah dan Barat.
Itulah dampak yang ditimbulkan dari terjadinya El Nino dalam
kaitannya dengan cuaca global atau menyeluruh. Sedangkan dampak yang
dirasakan di Indonesia sendiri adalah berkurangnya curah hujan yang turun
di Indonesia. Hal ini akan menyebabkan adanya kekeringan panjang di
Indonesia.
Sementara terjadinya La Nina mempunyai dampak yang dapat
ditimbulkan berupa berikut ini :
1) Menguatnya angin pasat timur
2) Menguatnya sirkulasi Monsoon
3) Di Wilayah Pasifik bagian Timur, akumulasi curah hujan menjadi
berkurang. Hal ini akan menjadikan cuaca menjadi lebih dingin dan
juga kering
4) Terjadinya potensi hujan yang turun yang terdapat di sepanjang
perairan Pasifik Ekuatorial Barat, yang meliputi Indonesia, Malaysia,
dan juga bagian utara Australia. Hal ini menyebabkan cuaca menjadi
hangat dan juga lembab.
Itulah dampak terjadinya La Nina dalam cuaca global. Selain itu,
dampak yang dirasakan oleh negara Indonesia karena adanya La Lina
adalah bertambahnya curah hujan yang ada di Indonesia. Dan hal ini
sangat berpotensi menyebabkan banjir.
E. Surah Al-Qur’an Mengenai Pencemaran Lingkungan
Ini beberapa Surah Al-Qur’an yang mengenai pencemaran lingkungan :
      

    
Artinya : “Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi". mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orangorang yang Mengadakan perbaikan." (Qs. Al-Baqarah : 11)
Surah Ar-Rum ayat 41-42

23

    
       
    
     
        
  
Artinya :
41. “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
42. Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka
itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)."
Makna dari surah Ar-Rum ayat 41 dan 42 adalah :
1. Informasi dari Allah Swt bahwasanya terjadinya kerusakan di daratan dan
lautan adalah akibat ulah tangan manusia
2. Perbuatan jelek itu bersifat merusak dan akan kembali pada yang
melakukannya.
3. Yang membuat kerusakan dan ingkar pada Allah akan binasa di dunia dan
akhirat
4. Semua musibah pada hakikatnya adalah peringatan dari Allah agar
manusia kembali ke jalan yang benar
5. Manusia di amanati oleh Allah untuk menjaga dan melestarikan alam
6. Allah mengutus para nabi dan rosul untuk membimbing manusia dalam
memanfaatkan dan menjaga alam
7. Kebudayaan manusia semakin lama semakin maju sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Surah Al-A’raf Ayat 56-58
     
     
     
    
     
    
    
      
   
   
      

24

       
 
Artinya :
56. dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
57. dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah
membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami
turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu
pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan orangorang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
58. dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin
Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh
merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi
orang-orang yang bersyukur.
Makna dari Surah Al-A’raf Ayat 56-58 adalah :
Pada ayat 56, Allah SWT melarang siapapun membuat kerusakan dibumi
dalam segala bidang. Allah menciptakan bumi dan seisinya ini dengan sebaikbaiknya. Semuanya itu dijadikan Allah SWT untuk dimanfaatkan manusia,
tetapi bukan untuk dirusak. Selanjutnya Allah SWT mengingatkan kepada
manusia untuk senantiasa berdoa kepadaNya dengan rasa takut jika doanya
tidak terkabulkan. Dengan berdoa manusia tidak akan berputus asa, namun
sebaliknya akan memperlebar keyakinan, kepasrahan dan keikhlasan. Ingatlah
bahwa rahmat Allah SWT itu sangat de