Analisis Pengaruh Aktivitas dan Solvabil

ANALISIS PENGARUH AKTIVITAS DAN SOLVABILITAS
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI
IRHANSYAH
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Tanjugnpura Pontianak
E-mail : hanz_irhansyah@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Aktivitas dan Solvabilitas Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Aktivitas dan
Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada perusahaan pertambangan. Penelitian ini
menggunakan 28 perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun 20082012. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Working Capital Turnover
(WCT), Debt Ratio (DR) dan Return On Investment (ROI). Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda.
Hipotesis dalam penelitian ini dibuktikan dengan menggunakan uji statistik. Uji F
untuk pengujian secara simultan dan Uji t untuk pengujian secara parsial. Selain itu
juga digunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji korelasi, uji determinasi (R2). Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan ditemukan secara simultan menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen (Working Capital
Turnover) dan (Debt Ratio) terhadap variabel dependen (Return On Investment) pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI, begitu pula dengan perhitungan
secara parsial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan juga. Nilai
Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,287 atau 28,7% yang berarti kemampuan
menjelaskan pengaruh variabel Working Capital Turnover (WCT), Debt Ratio (DR)
berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI).
Kata Kunci: Working Capital Turnover (WCT), Debt Ratio (DR) dan Return On
Investment (ROI)
1. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan berusaha untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang
optimal dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang
akan datang. Salah satu informasi untuk mengetahui kondisi keuangan tersebut adalah
informasi keuangan. Laporan keuangan adalah salah satu informasi keuangan yang
disediakan oleh pihak perusahaan yang digunakan untuk melaporkan kondisi dan
kinerja perusahaannya pada pihak yang berkepentingan seperti pihak investor,
kreditur dan pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Pihak perusahaan dituntut untuk
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 1


menyajikan informasi laporan keuangan tersebut dengan jelas dan lengkap agar dapat
digunakan secara optimal oleh para pemakainya. Dari laporan keuangan tersebut
dapat diukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan profit.
Ada beberapa cara menggolongkan atau mengklasifikasi dari analisa rasio,
yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio
nilai pasar. Akan tetapi pada penelitian ini yang digunakan oleh peneliti yaitu rasio
aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas. Karena rasio tersebut dapat menjadi tolok
ukur untuk menilai kinerja suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau
profit.
Aktivitas perusahaan menunjukkan tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya
yang ada pada perusahaan. Semakin tinggi tingkat efisiensi yang ada pada perusahaan
semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan. Berarti semakin efektif dalam
mengelola aktivitas transaksi yang ada diperusahaan. Aktiva yang rendah pada tingkat
penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang
tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila
ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Menurut Sutrisno (2005:253) yang
termasuk dalam rasio aktivitas adalah Total Assets Turnover (perputaran aktiva),
Working Capital Turnover (perputaran modal kerja), fixed assets turnover (perputaran
aktiva tetap), dan inventory turnover (perputaran persediaan). Dalam penelitian ini,
hanya menggunakan rasio Working Capital Turnover (WCT) karena untuk mengukur

sejauh mana kefektifan perputaran modal kerja perusahaan dalam memperoleh
keuntungan atau profit yang diperoleh. Kas yang diinvestasikan dalam komponen
modal kerja diharapkan kembali menjadi kas yang tentunya lebih besar dari modal
yang ditanamkan diawal.
Perusahaan berhasil meningkatkan profitabilitasnya maka dapat dikatakan
bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya secara
efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi. Melihat peranan
dan pengelolaan keuangan dalam suatu perusahaan, maka peneliti tertarik untuk
menganalisis pengaruh penggunaan modal kerja dan Debt Ratio terhadap Return On
Investment. Dalam penelitian ini diambil objek perusahaan pertambangan di Indonesia
yang terdaftar di BEI. Perusahaan pertambangan memiliki regulasi yang besar dalam
penggelolaan modal kerja yang dimiliki. Sektor pertambangan di Indonesia terbesar
keempat di dunia, yakni subsektor batu bara, dan minyak & gas bumi.
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 2

Seiring dengan melonjaknya harga komoditas pertambangan, saham
perusahaan tambang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menjadi
primadona. Pelaku bursa semakin yakin akan prospek perusahaan tambang,
mengingat tingginya harga masih akan bertahan hingga tahun ke depan. Seperti
dilaporkan Price Water house Coopers (PWC) pada awal 2008 harga komoditas yang

kuat dan kembalinya minat investor atas industri pertambangan telah memicu nilai
pasar perusahaan-perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI mencapai rekor
baru. Berdasarkan data hingga Desember 2008, kapitalisasi pasar secara keseluruhan
dari perusahaan pertambangan di BEI meningkat dari US$ 4,04 miliar (atau Rp 39,7
miliar) pada 31 Desember 2007 menjadi US$ 8,2 miliar (Rp 73,9 triliun) pada 31
Desember 2008. Terhitung peningkatan itu mencapai 100% (majalahtambang.com).
Sektor pertambangan adalah salah satu sektor penyumbang devisa negara yang
dominan. Sektor ini menyumbang 36% dari pendapatan negara pada tahun 2008.
Salah satu komoditi yang menjadi unggulan pada sektor pertambangan adalah
batubara, dimana menyumbang penerimaan negara sebesar Rp. 2,57 triliun pada tahun
2008 meningkat menjadi 8,7 triliun pada tahun 2009. Pada tahun 2010 industri
pertambangan menyumbang pendapatan negara US$73 miliar, dan menyumbang
sekitar 11% terhadap produk bruto Indonesia. Dipenghujung tahun 2013
menyumbang ke devisa negara sebesar US$ 31,315 miliar (kompas.com).
Tabel 1
Total Aktiva, Total Hutang, Penjualan, Laba Bersih, dan
Modal Kerja Bersih
Rata-rata Perusahaan Pertambangan tahun 2008-2012
(Miliar Rupiah)
Tahun


2008

2009

Rata-Rata
2010

2011

2012

Total Aktiva

4.723.246

7.176.101 8.082.173 8.204.616

9.938.365


Total Hutang

2.465.735

3.900.772 4.733.675 4.569.200

5.804.693

Penjualan

3.931.993

5.062.488 4.859.572 4.984.284

6.630.653

Laba Bersih

981.217


694.895

Modal Kerja Bersih

819.415

710.686

476.770

609.286

1.135.324 1.621.942

917.245
1.568.787

Sumber : Data Olahan, 2014

Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 3


Berdasarkan Tabel 1 tingkat perkembangan total aktiva, total hutang,
penjualan bersih, laba bersih dan modal kerja bersih berfluktuasi. Hanya pada total
aktiva yang mengalami kenaikan tiap tahunnya, sedangkan total hutang, penjualan,
laba bersih dan modal kerja bersih mengalami kenaikan dan penurunan.
Dilihat dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan
menggunakan lebih banyak hutang dibanding modal sendiri maka tingkat solvabilitas
akan menurun karena beban bunga yang harus ditanggung juga meningkat. Hal ini
akan berdampak terhadap menurunnya profitabilitas. Kasus tersebut berhubungan
dengan keefektifan penggunaan sumber daya yang dimiliki dan berpengaruh terhadap
kinerja keuangan yang dihasilkan. Penelitian

menganalisis pengaruh aktivitas dan

solvabilitas terhadap profitabilitas yang dilakukan dengan mengukur rasio keuangan
Working Capital Turnover (WCT), Debt Ratio (DR), dan Return On Investment (ROI)
secara lebih mendalam pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Karena
sektor pertambangan merupakan sumber pendapatan yang paling besar bagi
Indonesia. Kondisi ekonomi pertambangan mampu berdampak positif atau negatif
bagi stabilitas ekonomi Indonesia.

Berdasarkan latar belakang dan uraian permasalahan tersebut akan diteliti
mengenai “Analisis Pengaruh Aktivitas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas
Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang permasalah maka masalah penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah aktivitas yang diwakili Working Capital Turnover berpengaruh terhadap
profitabilitas yang diwakili Return On Investment pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI ?
2. Apakah solvabilitas yang diwakili Debt Ratio berpengaruh terhadap profitabilitas
yang diwakili Return On Investment pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di BEI ?

3. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan permasalah yang telah dipaparkan dimuka, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 4

1. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat WCT berpengaruh terhadap ROI pada

perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI ?
2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat DR berpengaruh terhadap ROI pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI ?
4. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Bagi perusahaan yang bersangkutan, dapat dijadikan sebagai masukan dalam
menggunakan modal kerjanya secara efektif dan efesien. Selain itu, hasil
penelitian ini juga akan menjadi referensi bagi ketepatan pelaksanaan proses
keuangan yang ada dalam perusahaan.
2. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk meningkatkan kemampuan dalam
menganalisis dan menanggapi permasalahan yang ada dalam perusahaan dan juga
merupakan langkah awal bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang didapat dibangku kuliah.
3. Bagi dunia akademis, dapat digunakan sebagai bahan pembanding bagi penelitianpenelitian di waktu mendatang.

5. HIPOTESIS
Menurut Sugiono (2008:96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan. Sesuai dengan latar belakang, perumusan masalah dan
kerangka pemikiran dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini, yang selanjutnya
akan diuji :

H1 = WCT mempunyai pengaruh positif terhadap ROI
H2. = DR mempunyai pengaruh negatif terhadap ROI

6. TELAAH PUSTAKA
Menurut Harahap (2001:47) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari
hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti. Dari definisi ini rasio
dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan
dengan cara membandingkan rasio keuangan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada
umumnya analisis terhadap rasio merupakan langkah awal dalam analisis keuangan
guna menilai prestasi dan kondisi keuangan suatu perusahaan. Ukuran yang
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 5

digunakan adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara dua data keuangan.
Menurut Hanafi dan Halim (2005:77) rasio dikelompokkan dalam lima kategori yaitu
rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas dan rasio
pasar.
Rasio Working Capital Turnover (Rasio Perputaran Modal Kerja)
Pemahaman arti modal kerja sangat erat hubungannya dalam rangka
menghitung kebutuah modal kerja. Pengertian modal kerja yang berbeda-beda akan
menyebabkan perhitungan kebutuhan modal kerja yang juga berbeda. Tujuan dari
manajemen modal kerja adalah untuk mengelola masing-masing pos aktiva lancar dan
utang lancar sedemikian rupa. Masing-masing pos tersebut harus dikelola secara baik
dan efisien untuk dapat mempertahankan likuiditas perusahaan. Masing-masing pos
utang lancar harus dikelola dengan baik dan hati-hati, untuk menjamin bahwa sumbersumber modal jangka pendek tersebut dapat diperoleh dan dipergunakan dengan cara
yang sebaik mungkin. Bambang Riyanto (2001:29) mengatakan modal kerja adalah
keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula sebagai dana
yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari.
Menurut Sundjaja & Barlian (2002:155) modal kerja adalah aktiva lancar yang
mewakili bagian investasi yang berputar dari satu bentk kebentuk lainnya dalam
melaksanakan suatu usaha atau kas, surat-surat berharga yang mudah di uangkan
(giro, cek, deposito), piutang dagang dan persediaan.
Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan
untuk tiap modal kerja. Jika menggunakan perbandingan lebih dari satu periode, maka
nilai Working Capital Turnover yang semakin besar akan semakin bagus, dalam arti
perusahaan efektif dalam memanfaatkan working capital. Formulasi dari Working
Capital Turnover (WCT) adalah sebagai berikut (Sawir, 2001:16) :

Working Capital Turnover

=

Penjualan
Modal kerja Bersih

Debt Ratio (Rasio Hutang)
Rasio ini merupakan ukuran yang umum digunakan unutk mengetahui
kesanggupan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang. Rasio jumlah hutang dibanding dengan jumlah aktiva atau Debt to Assets
atau leverage ratio adalah perbandingan jumlah seluruh hutang perusahaan terhadap
kekayaan atau kativa yang dimiliki perusahaan. Rasio ini digunakan untuk
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 6

mengetahui berapa jumlah aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. Semakin
tinggi Debt Ratio maka semakin besar risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan.
Jadi, yang paling baik adalah apabila Debt Ratio mengalami penuruan.
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban financialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang
apabila sekiranya perusahaan dilikuiditas. Suatu perusahaan yang solvable bearti
bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk
membayar semua hutang-hutangnya begitu pula sebaliknya perusahaan yang tidak
mempunyai kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya disebut yang
insolvable.
Perusahaan dengan Debt Rasio yang rendah memiliki resiko rugi yang kecil
jika ekonomi sedang menurun tapi juga memiliki hasil pengembalian yang rendah jika
kondisi ekonomi membaik. Sebaliknya, Debt Ratio yang tinggi memiliki risiko besar,
tetapi juga memiliki kesempatan untuk memperoleh laba yang tinggi juga. Dengan
demikian, Debt Ratio dapat saja berhubungan negatif karena penambahan jumlah
hutang akan berimbas pada menurunkan tingkat solvabilitas yang selanjutnya
berdampak penurunan profitabilitas.
Investor yang bersifat risk averse cenderung memilih Debt Ratio (DR) yang
kecil untuk menghindari kerugian. Namun investor risk taker menyukai Debt Ratio
(DR) tinggi, meskipun berisiko menanggung kerugian yang besar ketika keadaan
ekonomi merosot, tetapi mempunyai kesempatan memperoleh laba besar saat kondisi
ekonomi membaik, sehingga Debt Ratio (DR) pada kondisi ini dapat berhubungan
positif terhadap profitabilitas perusahaan.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Kasmir, 2008:56)
Debt Ratio =

Total Hutang
Total Aktiva

X 100%

Rasio Return On Investment
Analisis Return On Investment dalam menganalisis keuangan mempunyai arti
yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat
komprehensif. Analisis ROI ini sudah merupakan teknik analisis yang lazim
digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan
operasi perusahaan. Rasio ini memperhitungkan keseluruhan dana yang ditanamkan

Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 7

ke dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan (Kasmir, 2008:96).
Return

On

Investment

(ROI)

menunjukkan

kemampuan

perusahaan

menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan
dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam
kegaiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik
atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas menajamenen dalam
menggunakan aktiva untuk memperolah pendapatan.
Analisa Return On Investment (ROI) dalam menganalisis mempunyai arti
sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat
menyeluruh/komprehensif. Analisis Return On Investment (ROI) ini sudah merupakan
teknik analisis yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur
efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Return On Investment (ROI) itu
sendiri adalah salah satu bentuk dari ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang diinvestasikan
dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan.
Rumus untuk mencari Return On Investment (ROI) dapat digunakan sebagai
berikut (Kasmir, 2008:196)
Return On Investment

7.

=

Laba Bersih
Total Aktiva

X 100%

METODE PENELITIAN
Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah

menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu penelitian terhadap suatu
objek dengan tujuan untuk menjelaskan secara sistematis fakta atau karakteristik
populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat mengenai fakta-fakta
yang berhubungan antara fenomena yang diselidiki, sedangkan menurut Suhardi dan
Purwanto (2008:54) metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan untuk melakukan uji
hipotesis melalui pengolahan dan pengujian data secara sistematis, yaitu menguji
pengaruh Working Capital Turnover (X1), Debt Ratio (X2) terhadap Return On

Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 8

Investment (Y) perusahaan pertambangan, dijabarkan oleh hipotesis sesuai dengan
rumusan masalah dan landasan teori yang relevan.
Variabel Penelitian
Variabel

penelitian

adalah

ubahaan

yang

memiliki

variasi

nilai

(Sugiono;2008:3). Dalam penelitian ini menggunakan dua veriabel yaitu :
1. Variabel terikat (Dependent Variable).
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang
sifatnya dapat berdiri sendiri serta menjadi perhatian utama peneliti. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Return On Investment.
2. Variabel bebas (Independent Variable).
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik itu secara
positif atau negatif, serta sifatnya dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah Working Capital Turnover dan Debt Ratio.
Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah sekunder yang berupa
laporan keuangan tahunan 28 perusahaan pertambangan yang telah terdaftar di BEI
dan website resmi perusahaan terkait dan telah dipublikasikan pada periode tahun
penelitan yaitu tahun 2008-2012. Laporan keuangan yang digunakan berupa laporan
neraca tahunan serta laporan laba rugi..
Metode Pengumpulan Sampel
Proses pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 2
Proses Seleksi Sampel
No

1

2

Keterangan
Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia sampai juni 2014
Laporan Keuangan perusahaan pertambangan yang
tidak lengkap periode tahun 2008-2012
Jumlah perusahaan pertambangan yang dijadikan
sampel penelitian

Jumlah
Perusahaan
38

10

28

Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 9

Tabel 3 daftar perusahaan pertambangan yang akan dijadikan sampel
Tabel. 3
Daftar Perusahaan yang dijadikan sampel
No

Kode
Saham

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

ADRO
ATPK
BUMI
BYAN
DEWA
DOID
GTBO
ITMG
KKGI
MYOH
PKPK
PTBA
PTRO
SMMT

15
16
17
18
19
20

ARTI
BIPI
ELSA
ENRG
MEDC
RUIS

21
22
23
24
25
26
27

ANTM
CITA
CKRA
DKFT
INCO
PSAB
TINS

28

MITI

Perusahaan
Subsektor : Pertambangan Batu Bara
PT Adaro Energy, Tbk
PT ATPK Resources Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Bayan Resouces Tbk
PT Darma Henwa Tbk
PT Delta Dunia Makmur Tbk
PT Garda Tujuh Buana Tbk
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
PT Resources Alam Indonesia Tbk
PT Samindo Resources Tbk
PT Perdana Karya Perkasa Tbk
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
PT Petrosea Tbk
PT Golden Eagle Energy Tbk
Subsektor : Pertambangan Minyak & Gas Bumi
PT Ratu Prabu Energy Tbk
PT Benakat Petroleum Energy Tbk
PT Elnusa Tbk
PT Energi Mega Persada Tbk
PT Medco Energi International Tbk
PT Radiant Utama Interinsco Tbk
Subsektor : Pertambangan Logam & Mineral
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
PT Cita Mineral Investindo Tbk
PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
PT Central Omega Resources Tbk
PT Vale Indonesia Tbk
PT J Resources Asia Pasific Tbk
PT Timah (Persero) Tbk
Subsektor : Pertambangan Batu-Batuan
PT Mitra Investindo Tbk

Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan analisis
deskriptif dilanjutkan pemilihan uji statistik (yaitu dengan asumsi klasik, analisis
regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji t, uji F).
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 10

8.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Deskriptif Variabel Penelitian
Tabel 4
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N

WORKING CAPITAL

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

140

-173.18

221.06

3.0533

29.62462

DEBT RATIO

140

.58

299.82

57.8041

40.97407

RETURN ON INVESTMENT

140

-73.80

62.16

4.0327

16.15113

Valid N (listwise)

140

TURNOVER

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16, 2014
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa variabel Working Capital Turnover
memiliki rata-rata hitung (mean) sebesar 3,05 artinya rata-rata perputaran modal kerja
masing-masing perusahaan selama periode 2008-2012 adalah sebesar 3,05 kali. Debt
memiliki rata-rata (mean) sebesar 57,80 artinya rata-rata hutang yang dijamin oleh
aset yang adalah sebesar 57,80% per tahun. Return On Investment memiliki rata-rata
(mean) sebesar 4,03 artinya kemampuan laba bersih yang dihasilkan masing-masing
perusahaan dari total aset sebesar 4,03%.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 5
Tabel Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Normal Parameters

140
a

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences

.0000000
15.33386858

Absolute

.099

Positive

.073

Negative

-.099

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

1.174
.127

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16, 2014
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 11

Tabel 5 diatas, menunjukan nilai Kolmogorov hitung ditunjukkan dengan nilai
Absolute pada Most Extreme Diffrerences adalah 0,099. Tabel Kolmogorov sampel
N=140 yaitu 0,1149, maka 0,099 < 0,114 yang berarti data berdistribusi normal. Hal
ini dibuktikan dengan hasil uji profitabilitas pada SPSS pada baris Asymp. Sig. (2tailed) nilainya 0,127 dimana > 0,05 yang artinya data berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Tabel 6
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
1

Tolerance

VIF

(Constant)
WORKING CAPITAL TURNOVER

.992

1.008

DEBT RATIO

.992

1.008

Dependent Variable: RETURN ON INVESMENT

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16, 2014
Tabel 6 diatas, menunjukkan bahwa setiap variabel bebas (independent)
memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel independent tidak terjadi
persoalan multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 7
Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Glejser
Coefficientsa

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
(Constant)
DEBT RATIO
WORKING CAPITAL
TURNOVER

Std. Error

10.436

1.604

.008

.023

-.012

.031

t

Beta

Sig.

6.506

.000

.030

.352

.725

-.032

-.372

.711

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16, 2014
Dari tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa nilai t hitung Debt Ratio adalah 0.352
dan t hitung Working Capital Turnover adalah -0.372, sedangkan nilai t tabel dapat
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 12

dicari pada tabel t dengan df = n – 2 atau 140 – 2 = 138 pada pengujian signifikansi
0,05 didapat nilai t tabel 1,977 karena nilai t hitung < t tabel, maka dapat disimpulkan
model regresi ini tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Uji Otokorelasi
Tabel 8
Hasil Uji Otokorelasi
Model Summaryb
Model

Durbin-Watson

1

1.846

a. Predictors: (Constant), DEBT RATIO, WORKING CAPITAL TURNOVER
b. Dependent Variable: RETURN ON INVESMENT

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16, 2014
Tabel 8 diatas menunjukkan nilai Durbin-Watson (DW) yang dihasilkan dari
model regresi adalah 1,546. Dari tabel Durbin-Watson (DW) dengan signifikansi 0,05
dan jumlah data (n)=140, serta k=2 (k adalah jumlah variabel independen) diperoleh
nilai dL sebesar 1,695 dan dU 1,752. Karena nilai DW (1,846) berada pada daerah
antara dU dan (4-dU), maka tidak ada otokorelasi.
Uji Linieritas
Menurut Suliyanto (2011:163), “uji linieritas digunakan untuk memenuhi
salah satu asumsi regresi linier yang mensyaratkan adanya hubungan variabel bebas
dan variabel terikat yang saling membentuk linier Uji linieritas dengan menggunakan
metode Lagrange Multiplier (LM-Test).
Tabel 9
Hasil Uji Linieritas
Model Summary
Std. Error of
Model
1

R
.055a

R Square

Adjusted R Square

.003

the Estimate

-.012 15.42184072

a. Predictors: (Constant), X2Sqr, X1Sqr

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16, 2014
Dari Tabel 9 diketahui bahwa koefesien determinasi (R2) persamaan regresi
yang baru sebesar 0,003 sehingga nilai X2 sebesar 140x0,003 = 0,414 sedangkan nilai
X2 tabel dengan df : 140 dengan tingkat signifikansi 0,05 adalah 168,613. Karena nilai
X2 hitung (0,414) < nilai X2 tabel (168,613) maka dapat disimpulkan bahwa model
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 13

regresi adalah linier. Hal ini diperkuat dengan tingkat signifikansi < 0,05 sesuai
dengan tabel 10
Tabel 10
Hasil Uji Linieritas
Coefficientsa
Standardized
Coefficients

Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)

Std. Error

t

Beta

.352

1.465

X1Sqr

5.193E-5

.000

X2Sqr

-7.940E-5

.000

Sig.
.240

.410

.017

.197

.454

-.053

-.424

.324

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16, 2014
Pengujian Hipotesis
Uji Determinasi (R2)
Tabel 11
Hasil Output Koefisien Determinasi
Model Summaryb

Model
1

R
.536a

R Square
.287

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate
.262

0.3660

a. Predictors: (Constant), DEBT RATIO, WORKING CAPITAL
TURNOVER
b. Dependent Variable: RETURN ON INVESMENT

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16, 2014
Tabel 11 di atas menunjukkan nilai R-Square atau Koefisien Determinasi
sebesar 0,287 atau 28,7%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menjelaskan
variasi atau perubahan dalam Return On Investment (ROI) dapat dijelaskan oleh
Working Capital Turnover (WCT) dan Debt Ratio (DR) sebesar 28,7%. Nilai Adjusted
R-Square adalah R-Square yang telah disesuaikan sebesar 0,262. Hal ini berarti 26,2%
variasi atau perubahan dalam Return On Investment (ROI) dapat dijelaskan oleh
Working Capital Turnover (WCT) dan Debt Ratio (DR).

Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 14

Uji Statistik Simultan (F)
Tabel 12
Uji Simultan (F)
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares
Regression

df

Mean Square

3576.676

2

1788.338

Residual

32682.726

137

238.560

Total

36259.402

139

F
7.496

Sig.
.001a

a. Predictors: (Constant), DEBT RATIO, WORKING CAPITAL TURNOVER
b. Dependent Variable: RETURN ON INVESMENT

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16, 2014
Tabel 12 di atas diperoleh F hitung sebesar 7,496 dengan signifikansi
0.001 dan F tabel 3,062. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
Working Capital Turnover (WCT), Debt Ratio (DR) perusahaan pertambangan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Invesment (ROI) karena tingkat
signifikan terhadap Return On Investment (ROI), dengan demikian maka Hо ditolak
Ha diterima
Uji Statistik Parsial (t)
Tabel 13
Uji Parsial (t)
Coefficientsa

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B
(Constant)
WORKING CAPITAL
TURNOVER
DEBT RATIO

Std. Error

10.611

2.283

.046

.069

-.116

.032

t

Beta

Sig.
4.648

.000

.096

2.041

.036

-.295

-3.621

.000

a. Dependent Variable: RETURN ON INVESMENT

Sumber : Data Olahan SPSS versi 16, 2014
Dari hasil uji di atas dapat dilihat bahwa variabel bebas yaitu Working Capital
Turnover dan Debt Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return On
Investment. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung kedua variabel bebas tersebut lebih
besar dari t-tabel (1,98), serta nilai signifikansi < 0,05.
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 15

Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 13 diatas maka model regresi linier berganda antar variable independent
dan dependent dapat diformulasikan dalam bentuk persamaan berikut
ROI

=

10,611 + 0,046WCT - 0,116DR

Pembahasan
Pengaruh Working Capital Turnover terhadap ROI
Berdasarkan Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa nilai t sebesar 2,041 dengan
signifikansi 0,036 < 0,05 dapat simpulkan bahwa secara parsial Working Capital
Turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Investment pada
perusahaan pertambangan. Hal ini menunjukkan perputaran modal kerja mampu
menghasilkan jumlah penjualan yang efektifnya dapat meningkatkan profit
perusahaan Dengan demikian hipotesis yang menyatakan WCT berpengaruh positif
terhadap ROI dapat diterima. Temuan ini memperkuat penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Aris (2012) dan DWI (2013).
Pengaruh Debt Ratio terhadap ROI
Hal yang sama juga terjadi pada hasil analisis Debt Ratio yang berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Return On Investment. Berdasarkan Tabel 13
menunjukkan nilai t sebesar -3,621 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini
menunjukkan perusahaan yang dibiayai oleh hutang berdampak negatif pada
profitabilitas perusahaan. Karena tingkat hutang perusahaan pertambangan diatas 50%
terhadap total aset yang dimiliki. Pada dasarnya jika perusahaan tidak mengelola dana
yang diperolah dari utang secara produktif, hal tersebut dapat memberikan pengaruh
negatif dan berdampak terhadap menurunnya profitabilitas perusahaan. Dengan
demikian hipoteses yang menyatakan DR berpengaruh negatif terhadap ROI dapat
diterima. Hasil analisis ini juga didukung pada hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Setyo (2012).

9.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Kesimpulan

1. Working Capital Turnover (WCT) berpengaruh positif secara signifikan terhadap
Return On Investment (ROI), hal ini dilihat dari t hitung sebesar (2,041) dengan
nilai signifikansi 0,036. Sedangkan Debt Ratio (DR) berpengaruh negatif
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 16

signifikan terhadap Return On Investment (ROI), hal ini dilihat dari t hitung
sebesar (-3,621) dengan nilai signifikansi 0,000.
2. Hasil perhitungan nilai koefesien determinasi (Adjusted R2) adalah sebesar 0,262.
Hal ini bahwa variansi Return On Investment (ROI) dapat dijelaskan oleh variansi
Working Capital Turnover (WCT) dan Debt Ratio (DR) dapat menjelaskan Return
On Investment (ROI) sebesar 26,2%.
Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil Working Capital Turnover (WCT)
dan Debt Ratio (DR) secara signifikan mempengaruhi Return On Investment (ROI).
Hal ini menandakan agar perusahaan untuk memperhatikan pergerakan kedua variabel
tersebut.
Adapun saran yang dapat ditemukan setelah melakukan analisis penelitian
yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan, hendaknya mempercepat perputaran modal kerja agar selalu
berada lebih dari dua kali dalam setiap tahunnya sehingga tidak terjadi kerugian
operasi dan dana yang menganggur akan sedikit. Selain itu, sumber penggunaan
modal kerja hendaknya diperhatikan dan dikelola seefisien mungkin agar
profitabilitas perusahaan dapat ditingkatkan, dengan cara mengupayakan
peningkatan penjualan dan memanfaatkan modal dan aktiva yang dimiliki secara
efisien. Untuk pencapaiannya sebaiknya perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
pendanaan dari hutang tidak melebihi total aktiva yang dimiliki. Rasio hutang bisa
berarti buruk pada situasi ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, dimana
perusahaan yang memiliki rasio hutang yang tinggi dapat mengalami masalah
keuangan, namun selama ekonomi baik dan suku bunga rendah maka dapat
meningkatkan keuntungan. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari
risiko pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan membayar semua
kewajibannya.
2. Bagi para akademisi, diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar menambahkan
jumlah sampel perusahaan dan menambahkan variabel lain

Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 17

DAFTAR PUSTAKA
Aris (2012) “Analisis Pengaruh Efesiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas
terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Industri Barang
Konsumsi di BEI tahun 2006-2009).”
Bambang, Riyanto (2001) “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Jakarta: BPFE.
Dwi (2013) “Analisis Pengaruh Efesiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur
yang Listed di BEI).”
Daftar Perusahaan Pertambangan di BEI, http://www.sahamok.com, retrieved on 15 –
20 Februari 2014
Devisa Pertambangan, http:// m.kompasiana.com, retrieved on 07 April 2014
Ghozali, Imam (2009) “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Halim, Abdul, Sarwoko (1993) “Manajemen Keuangan (dasar-dasar pembelanjaan
perusahaan)”, Edisi 2.Yogyakarta: BPFE.
Harahap, Sofyan (2001) “Sistem Pengawasan Manajemen”. Jakarta : Quantum
Kasmir, SE, MM (2008) “Pengantar Manajemen Keuangan”, edisi pertama, cetakan
pertama, Jakarta.
Komoditi Tambang Indonesia, http://www.majalahtambang.com, retrieved on 07 – 12
Maret 2014
Leo (2011) “Analisis Pengaruh Efesiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas
Terhadap ROI (Studi Kasus Pada Industri Otomotif yang terdaftar di
BEI).”
Lukman Syamsuddin (2000) “Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi
dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan”. Edisi
Baru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Mahduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2005) “Analisis Laporan Keuangan”.
Yogjakarta: UPP AMP YPKN.
Maria (2013) “Analisis Penggunaan Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada PT
Tunas Jaya Gemilang Palembang.”
Munawir, S (2004) “Analisis Informasi Keuangan”, edisi pertama, cetakan pertama,
Yogyakarta: Liberty.
Priyatno, Dwi (2008) “Mandiri Belajar SPSS”. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 18

Sawir, Agnes (2001) “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Setiawan, Dony (2013) “Analisis Pengaruh Modal Kerja dan Solvabilitas Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Alat Berat dan Konstruksi PT United
Tractors, Tbk.”
Setyo (2012) “Analisis Pengaruh Efesiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas
terhadapat Profitabilitas pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.”
Suharyadi dan Purwanto, S. K (2008) “Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern”. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiono (2008) “Metode Penelitian Bisnis” Bandung: Alfabeta.
Sulianto (2011) “Ekonometrika Terapan : Teori & Aplikasi dengan SPSS”.
Yogyakarta: Andi.
Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian (2002) “Manajemen Keuandan Dua”. Edisi
Ketiga. Jakarta : PT Prenhallindo.
Sutrisno (2005) “Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi”, edisi pertama.
Yogyakarta: Ekonisia.
Sofyan Syafri Harahap (1999) “Teori Akutansi: Laporan Keuangan”. Jakarta: PT
Raja Grafindo Pustaka Utama.
Van Horne, James C, dan John M. Wachowicz, Jr (2005) “Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan” buku 1, edisi kesembilan. Jakarta: Salemba
Empat.

Universitas Tanjupura | Jurnal Ilmiah Manajemen – Fakultas Ekonomi 19

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65