Pengaruh Client Importance Tenure Dan Sp

PENGARUH CLIENT IMPORTANCE, TENURE DAN SPESIALISASI
AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
Oleh
Ririn Febria, Yunilma, SE.,M.Si,Ak,CA, Novia Rahmawati, SE.,M.Si.Ak,
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta
E-mail :ririn_febria1991@yahoo.com
Abstract
This purpose of the research to improved empirical influence effect client importance,
tenure and specialization auditors to audit quality. The research have used 64 companies listed
in Indonesia Stock Exchange. The sampling process is done by using a purposive sampling
method. Type of data used is secondary data obtained through published financial statements
through the Indonesian Capital Market Directory and www.idx.co.id. of Data were used from the
year 2010 - 2012 In this study, the two groups of variables . The first is the independent variable
and consists of client importance, tenure and specialization auditors. The second is the
dependent variable is the audit quality. The process of hypothesis testing is done by using the
method of quantitative analysis using binary logistic regression model. Based on the results of
hypothesis testing found that client importance, tenure and specialization auditors does not
significantly influence the audit quality on companies listed in Indonesia Stock Exchange.
Keyword

1.


audit quality, client importance, tenure and specialization auditors

aktif dalam pasar modal dengan manajemen

PENDAHULUAN

sebagai

1.1 Latar Belakang Masalah

pengelola

laporan

keuangan

menyebabkan perlu adanya suatu pihak yang
Audit adalah suatu proses sistematik


dapat menjadi perantara kedua belah pihak

untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti

atas kepentingannya. Untuk menjembatani

secara

dua pihak tadi dibutuhkan auditor eksternal.

objektif

mengenai

pernyataan-

Auditor eksternal bertugas untuk

pernyataan tentang kegiatan dan kejadian
ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan


mengevaluasi

tingkat

pernyataan-

tentang tingkat kewajaran laporan keuangan

pernyataan tersebut dengan kriteria yang

yang dilaporkan manajemen berdasarkan

telah di tetapkan, serta penyampaian hasil-

standar yang berlaku. Disini peran auditor

hasilnya

yang


dibutuhkan untuk memberikan penilaian

berkepentingan (Mulyadi, 2011). Perbedaan

tentang kualitas informasi yang tercakup

kepentingan antara pihak pemegang saham,

dalam laporan keuangan. Kualitas informasi

terutama publik sebagai salah satu partisipan

dalam

kesesuaian

kepada

antara


pemakai

dan

laporan

melakukan

keuangan

penilaian

sering

diasosiasikan sebagai kualitas laba. Dalam

Sinaga

(2012)


menyatakan

konteks ini, selain berperan dalam menilai

pemegang saham kurang berminat terhadap

kewajaran

perusahaan-perusahaan

laporan

keuangan

secara

kecil,

hal


ini

informasi

dan

keseluruhan, auditor secara tidak langsung

menandakan

juga berperan dalam memberikan penilaian

pengawasan yang lemah. Oleh karena itu

terkait kualitas laba perusahaan. Untuk dapat

dampak dari kualitas audit yang lebih tinggi

menjalankan fungsi dan tugasnya dengan


akan

baik,

perusahaan

auditor

eksternal

harus

mampu

kurangnya

lebih

besar

kecil,

bagi

perusahaan-

sedangkan

bagi

memberikan opini audit yang berkualitas

perusahaan besar peningkatan kualitas audit

yang akan berguna tidak hanya dalam dunia

tidak begitu berpengaruh karena mereka

bisnis, tetapi juga bagi masyarakat luas. Hal


memiliki kualitas pengendalian yang lebih

tersebut dapat dicapai jika auditor eksternal

baik dibandingkan perusahaan kecil .

memiliki salah satu elemen penting kendali
mutu

audit

yaitu

independen

Dalam sebuah perusahaan terdapat

dan

banyak


objektivitas.

ancaman

yang

terjadi.

Selain

banyaknya pesaing juga ada ancaman dari

Manajemen

memiliki

tanggung

dalam perusahaan. Biasanya dilakukan oleh

jawab untuk melaporkan hasil dari kegiatan

karyawan

personal dalam posisi keuangan perusahaan

keuangan dan hal-hal lainnya. Tapi sering

kepada pemegang saham lewat laporan

kali

keuangan.Terjadinya perbedaan kepentingan

perusahaan. Maka dari itu, peran auditor

antara manajemen dan pemakai laporan

sangatlah penting dalam upaya mencegah

keuangan karena timbulnya kesenjangan

dan mengatasi masalah itu sendiri.

informasi yang disediakan. Pada akhirnya

dan

terjadi

staf

pada

dalam

laporan

pelaporan

keuangan

Perbedaan kesimpulan yang didapat

peran pihak ketiga yang kompeten dan

serta

independen dibutuhkan untuk melakukan

sebuah

pemeriksaan terhadap laporan keuangan.

operasional

Akuntan publik merupakan profesi yang

maupun KAP yang memberi jasa, maka

paling tepat sebagai pihak ketiga dan

menarik untuk dilakukan penelitian tentang

berperan

untuk

bagaimana pengaruh audit tenure, client

melaksanakan fungsi dan perannya dalam

importance dan spesialisasi audit terhadap

sebagai

auditor

pemeriksaan (Sinaga, 2012).
2

dikarenakan
audit,

baik

pentingnya
bagi

perusahaan

kualitas

kelangsungan
penerima

jasa

kualitas audit pada perusahaan-perusahaan

Kemungkinan

yang terdapat di Indonesi

menemukan salah saji tergantung pada

1.2 Perumusan Masalah

kualitas pemahaman auditor (kompetensi)

Berdasarkan uraian di atas, maka

dimana

auditor

akan

sementara tindakan melaporkan salah saji

terdapat beberapa permasalahan yang akan

tergantung

menjadi fokus peneliti sebagai berikut:

(Kusharyanti 2003 dalam Hardhanti 2011).

1. Apakah client importance berpengaruh

tenure

independensi

auditor

Ikatan Akuntan Indonesia dalam

terhadap kualitas audit?
2. Apakah

pada

SPAP (2011) menyatakan bahwa audit yang

memiliki

pengaruh

dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika

terhadap kualitas audit?

memenuhi standar auditing dan standar

3. Apakah spesialisasi auditor berpengaruh

pengendalian mutu. Langkah-langkah yang

terhadap kualitas audit?

dapat dilakukan untuk meningkatan kualitas
audit adalah:
1. Meningkatan pendidikan profesionalnya

1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas

2. Mempertahankan Independensi dalam

maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini
adalah

untuk

menguji

secara

sikap mental.

empiris

3. Dalam melaksanakan pekerjaan audit,

tentang:

menggunakan

1. Pengaruh client importance terhadap

profesionalnya

kualitas audit.

kemahiran
dengan

cermat

dan

seksama.

2. Pengaruh tenure terhadap kualitas audit.

4. Melakukan perencanaan pekerjaan audit

3. Pengaruh spesialisasi auditor terhadap

dengan audit.

kualitas audit.

5. Memahami struktur pengendalian intern
klien dengan baik.
6. Memperoleh bukti audit yang cukup dan

1.4 TINJAUAN PUSTAKA

kompeten.

1.4.1 Kualitas Audit
De Angelo (1981) mendefenisikan

7. Membuat laporan audit yang sesuai

kualitas audit sebagai kemungkinan (joint

dengan kondisi klien atau sesuai dengan

probability) dimana seorang auditor akan

hasil temuan.

menemukan dan melaporkan pelanggaran
yang ada dalam sistem akuntansi kliennya.
3

(Novalinda, 2012). Dalam akuntansi, going

1.4.2 Opini Audit Going Concern
Dalam penelitian ini, opini going

concern diartikan kemampuan perusahaan

concern digunakan sebagai proksi variabel

untuk

kualitas

usahanya dan

audit.

Auditor

mempunyai

dapat

mempertahankan
terus

kegiatan

berfungsi sebagai

tanggung jawab untuk menilai apakah

entitas bisnis (wikipedia, 2012). Laporan

terdapat kesangsian terhadap kemampuan

audit dengan unqualified opinion sebagai

perusahaan

inti informasi yang dikomunikasikan selalu

hidupnya.

dalam
Opini

mempertahankan

audit

concern

bertumpu pada asumsi bahwa perusahaan

merupakan opini yang dikeluarkan auditor

memenuhi syarat sebagai suatu entitas yang

karena

terdapat

going

yang

besar

going

perusahaan

untuk

sebaliknya ketidak terpenuhan prinsip going

bertahan hidup. Menurut Aren (2008) ada

concern ini akan mempengaruhi opini yang

beberapa

tentang

keraguan

kemampuan

faktor

ketidakpastian

Keterpenuhan

concern.

atau

yang

menimbulkan

harus diberikan oleh auditor. Perbedaan

mengenai

kelangsungan

opini auditor yang harus diberikan tersebut

hidup perusahaan yaitu:

akan

1. Kerugian usaha yang besar secara

format laporan auditor. Auditor harus

berulang-ulang atau kekurangan biaya

melakukan modifikasi atas laporan auditor

modal.

yang dikeluarkannya (Novalinda, 2012).

2. Ketidakmampuan

perusahaan

untuk

mengharuskan

perubahan

dalam

1.4.3 Client Importance (Pentingnya Klien

membayar kewajiban pada saat jatuh

Bagi Auditor)

tempo dalam jangka pendek.

Client

dalam

kamus

akuntansi

3. Kehilangan pelanggan utama, terjadinya

artinya orang atau badan hukum yang

bencana seperti gempa bumi atau banjir,

meminta jasa profesional kepada lembaga

masalah perburuhan yang tidak biasa

profesi, seperti kantor akuntan publik,

atau masalah lainnya.

notaris, advokat dan semacamnya dengan
memberikan imbalan jasa (fee).

4. Perkara pengadilan, gugatan hukum atau

Sedangkan pengertian importance

masalah serupa sudah terjadi yang dapat
membahayakan

perusahaan

dalam kamus besar bahasa Inggris adalah

untuk

penting. Menurut Kerler dan Brandon

beroperasi.
Going

concern

dapat

(2010) dalam Wahyuni dan Fitryani (2012)

didefenisikan

sebagai kelangsungan hidup suatu entitas

client

4

importance

didefenisikan sebagai

pentingnya keuangan relatif dari klien audit

konsentrasi dalam suatu industri tetentu juga

bagi kantor lokal dari perusahaan audit.

dapat dikatakan auditor spesialis. Auditor
dengan

spesialisasi

industri

tertentu

yang

spesifik

1.4.4 Tenure (Masa Perikatan Auditor –

memiliki

Klien)

sehingga dapat dengan cepat memahami
Tenure

adalah

masa

perikatan

pengetahuan

karateristik sebuah perusahaan dengan kebih

(keterlibatan) antara kantor akuntan publik

komprehensif.

(KAP) dan klien terkait jasa audit yang

1.5 PENGEMBANGAN HIPOTESIS

disepakati atau dapat juga di artikan sebagai

1.5.1 Pengaruh Client Importance

jangka waktu hubungan auditor dan klien

Terhadap Kualitas Audit

(Sinaga, 2012).
Dalam teori law balling De Angelo

Wahyuni dan Fitriyani (2012) dalam

(1981) dalam Wahyuni dan Fitriyani (2012)

penelitiannya menyebutkan bahwa tidak

disebutkan

ditemukan

bahwa

auditor

cenderung

pengaruh

mengompromikan independesinya di awal-

importance

awal

mengindikasikan

masa

penugasan

audit.

Hal

itu

signifikan

client

kualitas

audit

terhadap
bahwa

auditor

tidak

disebabkan karena fee di awal-awal masa

membedakan klien berdasarkan pengaruh

penugasan audit masih rendah sehingga ada

mereka.

kecenderungan

auditor

untuk

Berdasarkan

penelitian-penelitian

mengompromikan independensinya demi

mengenai

mempertahankan klien tersebut sehingga

terhadap

cost audit tersebut dapat tertutup untuk masa

argumen.

penugasan audit selanjutnya.

menyatakan bahwa semakin penting klien

pengaruh
kualitas

client

audit,

Argumen

importance

terdapat
yang

dua

pertama

bagi auditor/KAP, semakin rendah kualitas
audit yang diberikan karena adanya faktor

1.4.5 Spesialisasi Auditor
Solomon

et

al

dalam

Indria

ketergantungan ekonomi (Chi et al, 2011).

Primadita (2012) menyatakan auditor dapat

Argumen kedua menyatakan bahwa

dikatakan spesialis apabila telah mengikuti

semakin penting klien bagi auditor/KAP,

pelatihan-pelatihan

pada

semakin tinggi kualitas audit yang diberikan

suatu industri. Selain itu, auditor yang

karena adanya faktor perlindungan reputasi

memiliki

(Gaver dan Paterson, 2007). Oleh karena itu

yang berfokus

pengalaman

dan

memiliki
5

hipotesis yang sehubungan dengan itu dapat

pengaruh terhadap kualitas audit. Sinaga

diturunkan.

(2012) audit tenure tidak berpengaruh secara

H1 : Client importance berpengaruh

signifikan terhadap kulitas audit. Penelitian
Sinaga

terhadap kualitas audit.
1.5.2

Pengaruh

berpengaruh

Terhadap

Tenure

audit

secara

tenure

signifikan

tidak
terhadap

kualitas audit. Primadita dan Fitriany (2012)

Kualitas Audit

dalam penelitiannya tentang tenure audit dan

Wahyuni dan Fitriyani (2012) dalam
penelitiannya

(2012)

menemukan

hasil

auditor

bahwa

spesialisis

asimetris,

karena

bahwa jangka waktu perikatan (tenure)

semakin

bertambahnya

penelitian

informasi

tenure berpengaruh terhadap kualitas audit

dengan

hasil

terhadap

jangka waktu mengaudit maka kaulitas audit

berpengaruh

akan meningkat sampai tenure mencapai 5

informasi asimetri, yang diukur dengan bid-

(lima) tahun, kemudian setelah itu kualitas

ask spread. Ditriani (2012) tentang pengaruh

audit akan menurun. Peningkatan kualitas

audit tenure, spesialisasi auditor, dan ukuran

audit

ini

kantor akuntan publik terhadap kualitas

disebabkan karena peningkatan kompetensi

audit, yang hasilnya audit tenure tidak

yang lebih tinggi dari pada penurunan

mempunyai

independensi. Semakin lama tenure, auditor

audit.

pada

awal-awal

mengaudit

semakin mengetahui kondisi perusahaan.

secara

menunjukan

kuadratik

pengaruh

terhadap

Pendapat-pendapat

yang

terhadap

kualitas

muncul

Al-Thuneibat et al., (2011) dalam

menimbulkan pertanyaan empiris tentang

Wahyuni dan Fitriyani (2012) memiliki

keterkaitan audit tenure dengan kualitas

pendapat bahwa hubungan yang lama antara

audit sehingga hipotesis berikut digunakan.

auditor dan kliennya berpotensi untuk

H2 : Tenure

menciptakan

kualitas audit.

kedekatan

antara

mereka,

berpengaruh terhadap

cukup untuk menghalangi independensi

1.5.3

auditor dan mengurangi kualitas audit.

Terhadap Kualitas Audit

Setelah beberapa tahun, rasa kekeluargaan
yang

berlebihan

dapat

berakibat

Pengaruh

Spesialisai

Auditor

Berdasarkan penelitian yang telah

pada

dilakukan oleh Wahyuni dan Fitriyani

berkurangnya kualitas laporan keuangan.

(2012)

Ditriyani (2012) dalam penelitiannya

mengindikasikan

bahwa

adanya

regulasi rotasi audit yang bersifat mandatory

menghasilkan audit tenure tidak mempunyai

mampu
6

mengubah

pengaruh

negatif

spesialisasi audit terhadap kualitas audit

kualitas audit . Setiawan (2011) menyatakan

menjadi pengaruh positif.

bahwa
negatif

spesialisasi

auditor

signifikan

berpengaruh

terhadap

akrual

Chrisnoventie (2012) penelitiannya

diskusioner (berpengaruh positif terhadap

menghasilkan spesialisasi industri KAP

kualitas audit) dan variabel interaksi kualitas

yang di moderi oleh tingkat risiko litigasi

komite audit dengan spesialisasi. Dengan

perusahaan

kata lain jika auditor sudah spesialis komite

belum

tentu

menyediakan

kualitas audit yang lebih baik dibandingkan

audit

non spesialisasi KAP. Herusetya (2012)

meningkatkan kualitas audit. Berdasarkan

perusahaan yang di audit oleh KAP the big 4

penjelasan diatas maka hipotesis yang dapat

dengan

diturunkan adalah sebagai berikut.

spesialisasi

auditor

dengan

tidak

berpengaruh

perusahaan yang di audit oleh KAP the big 4

H3:

dengan auditor yang tidak spesialis tidak

terhadap kualitas audit.

berbeda kualitas labanya. Artinya kualitas

2.

Metodologi

audit yang diberikan oleh auditor spesialis

2.1

Populasi dan Sampel

dan non spesialis sama.

dalam

Spesialisasi auditor berpengaruh

Populasi dalam penelitian ini adalah

Primadita (2012) perusahaan yang

perusahaan-perusahaan

di audit oleh auditor spesialis berpengaruh

manufaktur

yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

negatif terhadap informasi asimetris, artinya

Sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan yang di audit oleh auditor

perusahaan manufaktur yang terdaftar di

spesialis

informasi

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-

asimetris yang rendah dibandingkan dengan

2012. Data yang digunakan dalam penelitian

perusahaan yang di audit oleh uditor non

ini merupakan data sekunder yang berasal

spesialis. Hal ini menunjukkan auditor

dari Indonesian Capital Market Directory

spesialis memiliki kemampuan yang lebih

(ICMD) dan data Annual Report yang di

baik dalam sebuah industri dibandingkan

akses dari situs resmi BEI www.idx.co.id.

auditor non spesialis, sehingga perusahaan

2.2

yang di audit oleh auditor spesialis akan

Client Importance didefenisikan sebagai

menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.

pentingnya keuangan relatif dari klien audit

Berbeda dengan Ditriyani (2012) spesialisasi

bagi kantor lokal bagi perusahaan audit.

audit tidak memiliki pengaruh terhadap

Variabel ini di ukur dengan variabel dummy

memiliki

tingkat

7

Definisi Operasional Variabel

dimana bernilai 1 jika merupakan more

jika perusahaan klien tidak menerima opini

dan

going concern diberikan nilai 0 Sinaga

importance

firm

bernilai

0

jika

merupakan less important firm.

(2012).

Variabel tenure diukur dengan menghitung

2.3 Analisis Data

jumlah tahun sebuah

KAP

mengaudit

laporan keuangan suatu perusahaan secara

Total perusahaan manufaktur yang

berurutan.

terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah

Spesialisasi

auditor

memiliki

378

perusahaan.

Setelah

dilakukan

pemahaman yang komprehensif mengenai

pengecekan pada masing-masing laporan

karakteristik perusahaan sehingga lebih

keuangan perusahaan, teridentifikasi 186

mungkin untuk mendeteksi kekeliruan dan

perusahaan

penyimpangan yang terjadi pada pelaporan

keuangan

keuangan

periode

perusahaan.

memungkinkan
membatasi

secara

menerbitkan
konsisten

laporan
sepanjang

Hal

ini

spesialis

untuk

perusahaan

manajemen

dalam

berjumlah 192 perusahaan, dengan tingkat

auditor

tindakan

tidak

mengelola akrual perusahaan lebih baik

penelitian
yang

.

Sehingga

memenuhi

total
kriteria

peresentase 50,8%.

dibandingkan dengan auditor non-spesialis

Untuk

melakukan

pengujian

Wahyuni dan Fitriyani (2012). Variabel ini

hipotesis

di uji menggunakan variabel dummy, jika

regresi, maka asumsi klasik yang harus

perusahaan di audit oleh auditor spesialis

dipenuhi terlebih dahulu.Asumsi klasik yang

maka diberi nilai 1, apabila perusahaan di

harus dipenuhi yaitu uji normalitas.

audit oleh auditor non-spesialis diberi nilai

4.3 Pengujian Normalitas

0.

dengan

menggunakan

model

Untuk melengkapi prosedur tahapan
Kualitas audit dalam penelitian ini

pengolahan data maka terlebih dahulu

menggunakan proksi opini going concern.
Variabel

kualitas

menggunakan
melihat

audit

variabel

kecenderungan

di

dummy
auditor

menerbitkan opini going concern.

dilakukan pengujian normalitas. Pengujian

ukur

tersebut dilakukan dengan bantuan statistik

dengan

one parametric One Sample Kolmogorov

untuk

Smirnov

Jika

Test.

Berdasarkan

tahapan

pengujian yang telah dilakukan diperoleh

perusahaan klien menerima opini going

ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.3

concern maka diberikan nilai 1. Sedangkan

dibawah ini:
8

Salah

Tabel 4.3
Asymp Sig (2Tailed)

model regresi binary logistic adalah terjadi
penurunan antara nilai koefisien -2 log

0,000

0,05

Tidak Normal

0,000

0,05

Tidak Normal

Spesialisasi audit

0,000

0,05

Tidak normal

Kualitas Audit

0,000

0,05

Tidak Normal

Likelihood pada model Block 0 dengan nilai
koefisien -2 Log Likelihood yang terdapat
tabel

hasil

pengujian

Block

1.

dibawah ini:

yang terdiri dari client importance,tenure,
dan

kualitas

tahapan

ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.6

bahwa masing masing variabel penelitian

auditor

Berdasarkan

pengujian yang telah dilakukan diperoleh

normalitas yang telah dilakukan, ditemukan

spesialisasi

harus

Kesimpulan

Tenure

dengan

yang

Alpha

Client importance

Sesuai

syarat

terpenuhi sebelum dilakukan pembentukan

Hasil Pengujian Normalitas
Variabel Penelitian

satu

Tabel 4.4

audit

Pengujian -2 Log Likelihood

memiliki nilai asymp sig dibawah 0,05.
Keterangan

Didalam model pengujian normalitas tidak
ada variabel yang normal.

Jadi dapat

Coefficients

Blog 0

38,843

Blog 1

33,982

Selisih

Kesimpulan

4,861

Memenuhi Syarat

disimpulkan bahwa masing masing variabel
Pada tabel terlihat bahwa pada model

penelitian yang akan dibentuk kedalam

blog 0 nilai koefisien -2 log Likelihood

model persamaan regresi belum berdistribusi

adalah 38,843 pada model blog 1 terjadi

normal.

penurunan nilai koefisien -2 log Likelihood
sebesar

4.4 Analsisi Regresi Binary Logistic

4,861

sehingga

Sesuai dengan metode analisis data

dapat

atau

mencapai

33,982

disimpulkan

terjadi

penurunan term error yang dimiliki masing

yang terlihat pada sub bab sebelumnya

masing

diketahui bahwa alat analisis yang dilakukan

variabel

penelitian

yang

akan

dibentuk kedalam model persamaan regresi,

untuk melakukan pengujian statistik adalah

hasil

regresi binary logistic. Untuk melakukan

tersebut

mendorong

tahapan

pengolahan data lebih lanjut dapat segera

analisis tersebut maka dilaksanakan tahapan

dilaksanakan.

seperti terlihat pada sub bab dibawah in:

4.4.2

4.4.1 Analisis -2 Log Likelihood (Uji Pra

Pengujian Hosmer and Lemeshow
Setelah variabel penelitian yang akan

Syarat)

dibentuk kedalam model persamaan regresi
9

binary logistic dinyatakan memenuhi syarat,

statistik yang telah dilakukan diperoleh

maka tahapan pengujia data dilanjutkan

ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.6

kedalam analisis Hosmer and Lemeshow,

dibawah ini:

yang diolah dengan bantuan uji statistik chisquare.

Berdasarkan

tahapan

pengujian

statistik yang telah dilakukan diperoleh

Tabel 4.6

ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.7

Hasil Uji T
Standardi

dibawah ini:

No

Model

Unstandardized

zed

Coefficients

Coefficien

Tabel 4.5
B
1.

Test (Model of Fit)
Step

Chi-square

df

Sig

1

3.519

7

833

Tabel

Sig

Ketera
ngan

ts

Hasil Pengujian Hosmer and Lemeshow

Pada

t

4.5

terlihat

(Constant)

Std Error

Beta

1.019

.034

.067

30.207

000

Client

.019

.021

-150

.923

.357

Ditolak

Tenure

-018

.014

.033

-1.248

.214

Ditolak

Spesialisasi

.011

.038

.783

Ditolak

a. Dependent Variable Kualitas

hasil

pengujian menunjukan bahwa nilai chi-

Dari tabel 4.6 terlihat bahwa variabel

square hitung yang dihasilkan adalah 3,519

penelitian

dengan signifikan sebesar 0,833 pada tingkat

koefisien regresi yang dapat dibuat kedalam

kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh

persamaan regresi linear berganda yang

menunjukan bahwa sig > alpha 0,05

terlihat dibawah ini:

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
independen

yang

terdiri

dari

yang

di

gunakan

memiliki

Y = 1,019 +0,019x1 -0,018x2 + 0.011x3+ e

client

Sesuai dengan persamaan model

importance, tenure dan spesialisasi audit

regresi logistic yang terbentuk dapat dibuat

benar-benar tepat untuk terus dibentuk

analisis dan pembahasan yang menjelaskan

kedalam persamaan regresi binary logistic.

jawaban dari permasalahan yang diajukan
didalam penelitian ini seperti terlihat pada

4.4.3

Pembentukan

Model

Regresi

sub bab dibawah ini

Logistic
Setelah seluruh pra syarat penguijan
terpenuhi

maka

pembentukan

Sesuai

dengan

hasil

pengujian

model

hipotesis pertama yang bertujuan untuk

persamaan regresi binary logistic dapat

mengetahui pengaruh client importance

dilakukan. Berdasarkan hasil pengujian
10

dengan melihat

adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga

signifikan 0,357 sedangkan tingkat alpha

dapat disimpulkan bahwa tenure tidak

yang digunakan adalah 5%(0,05) dengan

berpengaruh terhadap kualitas audit.

terhadap kualitas audit.

Hasil yang diperoleh pada tahapan

demikian, karena 0,357>0,05 maka dapat
pertama

pengujian hipotesis yang kedua menunjukan

ditolak, maka keputusannya adalah Ho

tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas

diterima dan Ha ditolak sehingga dapat

audit, sehingga dapat disimpulkan bahwa

disimpulkan bahwa client importance tidak

masa perikatan audit sebuah KAP dengan

berpengaruh terhadap kualitas audit.

klien tidak memberikan pengaruh terhadap

disimpulkan

bahwa

Semua

hipotesis

perusahaan

di

kualitas audit yang diberikan. KAP yang

anggap

memiliki pengaruh yang sama bagi KAP

mengaudit

laporan

keuangan

sehingga perlakukan audit yang diberikan

perusahaan dalam

juga sama sehingga tidak mempengaruhi

memberikan kualitas audit yang sama

kualitas audit yang dihasilkan. Klien besar

dengan KAP

maupun kecil diperlakukan sama dalam hal

keuangan perusahan baru.

jangka

sebuah

waktu

lama

yang mengaudit laporan

audit nya sehingga hasil audit juga sama.
Secara

keseluruhan,

studi

Berdasarkan

terkait

ketiga

hasil

pengujian

independensi masih belum bisa memberikan

hipotesis

yang bertujuan untuk

gambar yang jelas apakah relative financial

membuktikan

importance dari klien akan menurunkan

spesialisasi audit terhadap kualitas audit,

independensi auditor dan mempengaruhi

dari hasil pengujian statistik dengan melihat

penilaian dan keputusan audit.

signifikan 0,783 dengan tingkat alpha

secara

empiris

pengaruh

5%(0,05), dapat disimpulkan 0,783>0,05
Berdasarkan
hipotesis

kedua

hasil

yang

penguijan

bertujuan

maka keputusannya adalah Ho diterima dan

untuk

Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan

mendapatkan bukti empiris pengaruh tenure

bahwa spesialisasi audit tidak berpengaruh

terhadap kualitas audit, diperoleh dengan

terhadap kualitas audit.

melihat signifikan 0,214 sedangkan tingkat

Pada tahapan pengujian hipotesis

alpha yang digunakan adalah 5%(0,05)

ketiga didapatkan bahwa spesialisasi audit

dengan demikan hipotesis kedua ditolak

tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

karena

Dapat disimpulkan bahwa auditor yang

0,214>0,05

maka

keputusannya
11

spesialis

tidak

mempengaruhi

kualitas

perusahaan sampel yang akan diteliti,

auditnya

atau

auditor

spesialis

langkah tersebut dapat dilakukan dengan

yang

memberikan kualitas audit yang sama

mengganti

dengan auditor non spesialis.

pengambilan

prosedur
sampel

atau

metode

yang

akan

digunakan, saran tersebut penting untuk
4 Kesimpulan Dan Saran

meningkatkan akurasi hasil penelitian

4.1 Kesimpulan

yang diperoleh dimasa mendatang.
2. Peneliti dimasa mendatang diharapkan

Berdasakan kepada analisis dan pembahasan
hasil

pengujian

hipotesis

yang

juga memperpanjang periode penelitian

telah

yang digunakan, saran tersebut penting

dijabarkan :
1. Hasil

pengujian

hipotesis

dilakukan untuk memperkuat kontribusi

pertama

ditemukan bahwa client importance

hasil penelitian yang akan diperoleh.

tidak berpengaruh terhadap kualitas

3. Peneliti dimasa mendatang disarankan

audit pada perusahaan manufaktur yang

untuk

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

variabel baru yang juga mempengaruhi

2. Hasil

pengujian

ditemukan

bahwa

hipotesis

kedua

tenure

tidak

mencoba

menambahkan

satu

kualitas audit.

berpengaruh terhadap kualitas audit pada

DAFTAR PUSTAKA

perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Edisi
keempat. Salemba Empat. Jakarta.

Bursa Efek Indonesia.
3. Hasil

pengujian

hipotesis

ketiga

Akuntan, Ikatan Profesional Indonesia.
2011. Standar Profesional Akuntan
Publik. Edisi 31 Maret 2011.
Salemba Empat. Jakarta.

ditemukan bahwa spesialisasi auditor
tidak berpengaruh terhadap kualitas
audit pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Aren, Alvin A., Elder, Randal J., Beasley,
Mark S. 2008. Auditing dan Jasa
Assurance Pendekatan Terintegrasi.
Edisi Keduabelas. Jakarta.

4.2 Saran
Peneliti Mengajukan beberapa saran
yang dapat memberikan kontribudi atau

Badjuri, Achmat. 2011. Faktor-Faktor yang
Berpengaruh terhadap Kualitas Audit
Auditor Independen pada Kantor
Akuntan Publik (KAP) di Jawa
Tengah. Dinamika Keuangan dan

manfaat bagi:
1. Peneliti dimasa mendatang disarankan
untuk mencoba memperbanyak jumlah
12

Primadita, Indria., Fitriany. 2012. Pengaruh
Tenure Audit dan Auditor Spesialis
Terhadap Informasi Asimetri:
Perusahaan-Perusahaan yang Listing
di Bursa Efek Indonesia BEI.
Universitas Indonesia. Jakarta.

Perbankan. Volume 3 No 2
Universitas Stikubank. Semarang.

Chrisnoventie, Diajeng. 2012. Pengaruh
Ukuran KAP dan Spesialisasi
Industri KAP Terhadap Kualitas
Audit Tingkat Risiko Litigasi
Perusahaan
sebagai
Variabel
Moderasi: studi pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
Skripsi Program Sarjana Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro. Semarang.

Setiawan, W Liswan. 2011. Pengaruh
Workload dan Spesialisasi Auditor
terhadap Kualitas Audit dengan
Kualitas Komite Audit sebagai
Variabel Pemoderasi. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Sinaga, Daud MT. 2012. Analisis Pengaruh
Audit Tenure, Ukuran KAP dan
Ukuran Perusahaan Klien Terhadap
Kualitas Audit pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI.
Skripsi pada Program Sarjana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS
19 Edisi Kelima. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
Haryono, Al Yusuf. 2010. Dasar-Dasar
Akuntansi. Edisi 7. Salemba Empat.
Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Alfabeta. Bandung.

Herusetya, Antonius. 2009. Pengaruh
Ukuran Auditor dan Spesialisasi
Auditor Terhadap Kualitas Laba.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia. Volume 6 Nomor 1.
Universitas Pelita Harapan. Jakarta.
I,

Wahyuni, Nur., Wahyuni dan Fitriyani.
2012. Pengaruh Client Importance,
Tenure, dan Spesialisasi Audit
Terhadap
Kualitas
Audit
(Perusahaan-Perusahaan yang Listing
di Bursa Efek Indonesia BEI).
Universitas Indonesia. Jakarta.

Ewing Yuvisa. 2008. Pengaruh
Identifikasi Atas Klien Terhadap
Objektifitas Auditor dengan Auditor
Tenure, Client Importance dan
Client Image Sebagai Variabel
Anteseden (Penelitian Terhadap
Auditor Kantor Akuntan Publik yang
Listed dan BEJ dengan Pendekatan
Partial Least Square). Symposium
Nasional Akuntansi (SNA) ke XI.
Pontianak.

Mulyadi. 2011. Auditing, Edisi keenam.
Salemba Empat. Jakarta.

13

1