Penetapan Kadar Zinc Pyrithione Pada Shampo Dengan Metode Iodimetri
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Zinc pyrithione (ZPT) merupakan bahan aktif dalam sebagian besar
produk perawatan rambut sehari-hari (shampo, conditioner, dan lain-lain), yang
memiliki manfaat sebagai anti bakteri, anti jamur dan anti seboroik (SCCNFP,
2002). Efek zinc pyrithione pada kulit kepala berketombe adalah menormalkan
keratinisasi, mengurangi produksi sebum karena dengan pemakaian shampo akan
menurunkan kadar lipid permukaan kulit kepala yang merupakan habitat atau
tempat bersarang jamur sehingga dapat mengurangi jumlah organisme
Pityrosporum ovale (Schwartz et al., 2011).
Namun, zat ini juga mempunyai efek samping apabila kadarnya melebihi
jumlah maksimum yang disarankan seperti dermatitis yang terjadi pada kulit
kepala, kerusakan rambut (rambut rontok, berubah warna dan patah-patah), serta
pemakaian jangka panjang dan terus-menerus dapat menyebabkan efek samping
sistemik (Mohanty et al., 2010). Selain itu, limbah dari produk perawatan rambut
yang mengandung ZPT juga dapat mencemari lingkungan. Studi toksikologi barubaru ini menemukan adanya senyawa ZPT pada sampel ikan (Shih et al., 2003).
Berdasarkan hal ini, penulis melakukan pengujian kadar zinc pyrithione
pada shampo dengan suatu metode titrasi oksidasi-reduksi yaitu titrasi iodimetri.
Adapun pengujian dilakukan selama penulis melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di
Medan.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari penetapan kadar zinc pyrithione pada shampo dengan
metode iodimetri adalah untuk mengetahui apakah kadar zinc pyrithione yang
terdapat pada shampo memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Ka
Badan POM No. HK.03.1.23.08.11.07517.
1.3
Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penetapan kadar zinc pyrithione pada shampo
dengan metode iodimetri adalah agar dapat memastikan bahwa produk shampo
yang beredar di pasaran memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan
Ka Badan POM No. HK.03.1.23.08.11.07517.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Zinc pyrithione (ZPT) merupakan bahan aktif dalam sebagian besar
produk perawatan rambut sehari-hari (shampo, conditioner, dan lain-lain), yang
memiliki manfaat sebagai anti bakteri, anti jamur dan anti seboroik (SCCNFP,
2002). Efek zinc pyrithione pada kulit kepala berketombe adalah menormalkan
keratinisasi, mengurangi produksi sebum karena dengan pemakaian shampo akan
menurunkan kadar lipid permukaan kulit kepala yang merupakan habitat atau
tempat bersarang jamur sehingga dapat mengurangi jumlah organisme
Pityrosporum ovale (Schwartz et al., 2011).
Namun, zat ini juga mempunyai efek samping apabila kadarnya melebihi
jumlah maksimum yang disarankan seperti dermatitis yang terjadi pada kulit
kepala, kerusakan rambut (rambut rontok, berubah warna dan patah-patah), serta
pemakaian jangka panjang dan terus-menerus dapat menyebabkan efek samping
sistemik (Mohanty et al., 2010). Selain itu, limbah dari produk perawatan rambut
yang mengandung ZPT juga dapat mencemari lingkungan. Studi toksikologi barubaru ini menemukan adanya senyawa ZPT pada sampel ikan (Shih et al., 2003).
Berdasarkan hal ini, penulis melakukan pengujian kadar zinc pyrithione
pada shampo dengan suatu metode titrasi oksidasi-reduksi yaitu titrasi iodimetri.
Adapun pengujian dilakukan selama penulis melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di
Medan.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari penetapan kadar zinc pyrithione pada shampo dengan
metode iodimetri adalah untuk mengetahui apakah kadar zinc pyrithione yang
terdapat pada shampo memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Ka
Badan POM No. HK.03.1.23.08.11.07517.
1.3
Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penetapan kadar zinc pyrithione pada shampo
dengan metode iodimetri adalah agar dapat memastikan bahwa produk shampo
yang beredar di pasaran memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan
Ka Badan POM No. HK.03.1.23.08.11.07517.