Tanggung Jawab PT. Garuda Indonesia Terhadap Pengirim Yang Kehilangan Barang (Studi Kargo Pt. Garuda Indonesia Bandar Udara Kualanamu)

ABSTRAK
Robert Simon Joshua Maail*
Sinta Uli, SH, M.Hum**
Aflah, SH.M.Hum ***
Perkembangan jumlah perusahaan penerbangan di satu sisi menguntungkan bagi
para pengguna jasa transportasi udara (penumpang dan pemilik kargo) karena akan
banyak pilihan. Perusahaan-perusahaan tersebut bersaing untuk menarik penumpang
sebanyak-banyaknya dengan menawarkan tiket murah dan tarif yang lebih murah atau
menawarkan berbagai bonus. Peraturan yang mengatur tentang pengangkutan udara
yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Peraturan

Menteri Nomor 77 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan
Udara. Judul dari skripsi ini adalah Tanggung Jawab PT. Garuda Indonesia terhadap
Pengirim yang Kehilangan Barang (Studi Kargo Garuda Bandar Udara Kualanamu).
Permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah bentuk tanggung jawab jasa pengiriman
barang terhadap konsumen yang kehilangan barang, pelaksanaan tanggung jawab jasa
pengiriman barang atas barang yang hilang dan penyelesaian terhadap barang yang hilang
oleh jasa pengiriman barang.

Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi Yuridis Normatif dengan
sifat Deskripstif Analitis. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data library research
(penelitian kepustakaan) dan fieldresearch (penelitian lapangan) dan melakukan
wawancara.
Bentuk tanggung jawab pengangkut barang (cargo) terhadap penggunaan
jasa pengangkutan udara, memberikan kewajiban untuk mengganti kerugian yang
diderita oleh pengirim. Tanggung jawab yang dimaksud berupa tanggung jawab
terhadap pengirim kargo, karena kargo yang dikirim hilang, musnah atau rusak.
Maskapai penerbangan wajib membayar ganti rugi yang diderita oleh penumpang
dan pengirim. Apabila ingkar janji, maskapai penerbangan dapat digugat di
pengadilan. Tanggung jawab Garuda Indonesia apabila ada klaim dari pengguna
jasa pengiriman barang adalah jika barang kiriman terlambat maka ganti rugi yang
diberikan adalah sebesar 2 x ongkos kirim. Sedangkan untuk barang kiriman yang
hilang maka pihak Garuda Indonesia akan memberi ganti rugi sebesar 10 x
ongkos kirim ditambah dengan nilai barang yang dipertanggungkan (untuk barang
kiriman yang diasuransikan). Sementara untuk barang kiriman yang tidak
diasuransikan akan diganti sebesar 2 x ongkos kirim saja. Penyelesaian terhadap
barang yang hilang oleh Kargo PT. Garuda Indonesia (pengiriman barang)
dilakukan melalui dua cara yaitu dengan non litigasi, penyelesaian sengketa di
luar pengadilan melalui proses Mediasi, Arbitrase atau Konsiliasi, Litigasi.
Kata Kunci: Tanggung Jawab, PT. Garuda Indonesia, Kehilangan Barang

*) Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**)Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
***)Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara