Pidato Jang Mulia Menteri Inti KeamananPertahanan Letdjen AH Nasution

113/II-Dep./ ’60.- 300 -

PI DATO
J. M. MENTERI INTI KEAMANAN / PERTAHANAN
LETNAN DJENDERAL A.H. NASUTION
DIDEPAN SIDANG PLENO DEWAN PERANTJANG NASIONAL
DI BANDUNG, PADA TANGGAL 13 DJANUARI 1960.
TENTANG :

PE M BAN G U NAN AN G KATAN PE RAN G

ISI
I.

Kata Pengantar.

II.

Tugas A.P.

III.


Penjelenggaraan Keamanan Dalam Negeri
dan keadaan Angkata Perang sekarang.

IV.

Pembangunan A.P.

V.

Angkatan Perang sebagai alat Revolusi.

VI.

Lain-lain.

VII.

P E N U T U P.
……………ooOoo………..


-2-

URAIAN J.M. MENTERI INTI KEAMANAN/PERTAHANAN
PADA SIDANG PLENO DEPERNAS, PADA TGL 13-I-60.
I.

PENGHANTAR

J.M. Sdr. Ketua Dewan Perantjang Nasional, Sidang jang terhormat,
a. Permintaan Sdr. Ketua Depernas kepada saja untuk berbitjara
didepan Sidang Pleno Depernas saja terima dengan segala kesenangan
hati. Mudah2an uraian saja ini akan merupakan suatu bahan jang
berfaedah bagi saudara2 sekalian dalam menjusun suatu Pola Pembangunan Nasional Semesta dan Berntjana, sebab kemanan/pertahanan adalah djuga merupakan salah satu bidang dari pola pembangunan tsb. jang sedang saudara2 siapkan.
b. Dan seperti pula pada rentjana pembangunan harus didahului
oleh dan harus berdasarkan atas garis2 kebidjaksanaan jang tingkatnja lebih tinggi, begitulah pula pada soal keamanan/pertahanan.
Untuk pembangunan nasional semesta dan berntjana maka Undang2 Dasar 1945, Manifesto Politik jang diutjapkan oleh P.J.M. Presiden
pada hari Proklamasi 1959 dan Amanat Pembangunan Presiden jang
disampaikan di Djakarta pada tgl 28 Agustus 1959 memberikan haluan jang djelas dan tegas pula apa jang mendjadi tudjuan nasional,
jaitu : Mentjapai suatu Negara Indonesia, jang merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur. Pelaksanaan keamanan/pertahanan harus
besumber kepada politik keamanan/pertahanan, jang tertunda djuga
harus merupakan suatu bagian dari kebidjaksanaan2 negara jang tsb
diatas. Dalam lapangan politik keamanan/pertahanan masih ada beberapa soal jang masih harus ditambah, ditegaskan dan disempurnakan.
Karenanja maka Perumusan2 jang ada sekarang barulah merupakan perumusan2 sementara jang belum diformalisir proseduril dan karena
itu masih harus disempurnakan di waktu jad.
c. P.J.M. Presiden didalam pendjelasannja mengenai tingkatan2
revolusi mengatakan, bahwa revolusi kita dapat di-bagi2 sbb :
1.1945 - 1950 Tingkatan physical Revolution.
2.1950 - 1955 Tingkatan “survival”.
3.1956
Mula tahu ini kita ingin memasuki periodenja Revolusi sosial – ekonomis.
Pembagian tingkatan2 ini kami kenal pula dalam lapangan
kemiliteran. Dalam menudju kesesuatu sasaran, sesuatu serangan
seringkali di-bagi2 dalam beberapa taraf (phase). Setelah meninggalkan garis awal, maka seringkali harus direbut dulu sasaran2 antara, sebelum dapat merebut sasaran jang sesungguhnja. Kemudian
setelah dapat sampai ke dan dapat merebut sasaran jang dimaksud,
Maka diadakanlah……

-3-


Maka diadakanlah suatu konsolidasi. Maksud dari konsolidasi ini
adalah untuk mengamankan apa saja jang telah dapat direbut dan untuk
mengadakan penjusunan kembali (hergroepering) guna melandjutkan
lagi serangan baru ke sasaran (2) berikutnya.
Persamaan kita lihat disini, bahwa baik didalam lapangan
politik, maupun didalam lapangan militer diadakan pertarafan2.
Apakah artinja pembagian tingkatan2 menurut P.J.M. Presiden dari R evolusi Nasional kita ba gi Angka ta Pe ra ng R e publik Indone sia?
d. 1. Periode 1945 – 1950. Bagi Angkatan Perang periode
inipun merupakan suatu pertarungan fisik, karena dalam tingkatkan ini Angkatan Perang dengan segaka kekuatan jang ada padanja terutama
berusaha untuk menggagalkan pengembalian kekuasaan Belanda di
Indonesia.
2. Periode 1950 – 1955. Dalam periode ini Angkatan
Perang mengadakan solidasi diri, dengan maksud, agar dengan Angkatan Perang jang telah terkonsolidasikan dapat menjumbang
untuk turut mengadakan konsolidasi dalam negeri disegala lapangan. Maksudnya pula adalah agar dengan deemikian dapat diletakkan
dasar2 jang kuat untuk mengadakan pembangunan jang berrentjana.
3. Sesudah 1956 sesungguhnja hendak digunakan, agar Angkatan Perang dapat menindjau dengan seksama kedalam, lebih banjak memperhatikan tubuh sendiri dan memulai dengan pembangunan
sesuatu Angkatan Perang seperti jang kita djita2kan.
Keadaan telah merobah rencana Angkatan Perang tsb.
Marilah kita menindjau perkembangan lebih landjut, dengan memulai dulu dengan membahas tugas Angkatan Perang.
II.


TUGAS ANGKATAN PERANG.
Tugas Angkatan Perang Republik Indonesia dimasa sekarang
adalah :
a. Menjelenggarakan keamanan dalam negeri.
b. Menjelenggarakan pertahanan keluar, terutama supaja senantiasa ber-sedia2 :
1. Menghadapi serangan terbatas terhadap kita, dalam
rangka perang dingin.
2. Menghadapi perang umum, jang mungkin dapat menjeret
kita kedalam kanjtah-peperangan.
c. Turut membantu, agar Irian Barat dapat lekas kembali
kekita.
d. Turut menjelesaikan Revolusi Nasional.
Marilah tugas2 tsb.kita kupas satu demi satu.

III. PENJELENGGARAAN KEAMANAN DALAM NEGERI.
a. Menurut………

-4-


a. Menurut pengertian se - ha ri2, ma ka pe nje le ngga ra a n ke a manan adalah untuk keamanan dalam negeri, sedangkan pertahanan
ditudjukan keluar, jaitu untuk menghadapi lawan jang hendak menjerang negara kita dari luar.
Sesungguhnja kalau kita mengambil arti jang luas dari
kedua perkataan tsb., maka tidaklah ada perbedaan jang fundamenteel. Keamanan dalam arti luas tentunja bukan sadja meliptuti ketentraman, ketertiban dalam negeri sadja, melainkan djuga
harus
dapat mengamankan diri terhadap serangan2 dari luar. Keamanan
dalam arti luas bearti keamanan nasional. Sebaliknja pertahanan
i t u tidak dapat ditudjukan keluar sadja, akan tetapi djuga
menjangkut banjak soal dalam negeri. Serangan musuh luar b a h k a n
d a p a t pula dilanjarkan dari dalam.
Akan tetapi untuk mudahnja, maka perkataan2 keamanan
dan pertahanan dalam uraian ini dipakai menurut pengertian sehari2.
Djadi kemanan untuk dalam negeri, sedangkan pertahanan untuk
menghadapi musuh dari luar.
b. Apakah beberapa alasan jang menimbulkan gangguan keamanan dinegara kita?
1. Pertentangan2 politik.
2. Belum stabilnja keadaan sosial ekonomis.
3. Pengaruh belum kembalinja Irian Barat kedalam pangkuan Ibu Pertiwi Indonesia.
4. Pengaruh perang dingin antar blok Barat dan blok
Timur.

5. Belum stabilnja keadaan militer kita.
Alasan2 tsb.diatas menimbulkan gangguan2 keamanan dalam rupa2 bentuk, dan jang terberat adalah timbulnja pemberontakan2 dengan gerombolan2nja jang bersendjata, jang membahajakan
tegaknja negara kita. Sedjak tahun 1950 kita telah kenal gerakan2: RMS, APRA, DI/TII di Djawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan PRRI/Persemesta di Sumatera dan Sulawesi.
c. Nampak dari alasan2 tsb.diatas, bahwa dalam penjelesaian keamanan ini jang tersulit bukanlah soal2 militer-technis,
melainkan soal2 politik-psychologis dan soal2 sosial-ekonomis.
Dilihat dari sudut militer sadja persoalannja adalah agak mudah,karena kita menghadapi suatu lawan jang kesatuannja lebih ketjil dan
peralatannja lebih sederhana dari pada jang kita miliki.
Maka disini kita menghadapi suatu lawan jang bukan
melakukan peperangan frontal (berhadap-hadapan), melainkan
jang melakukan sesuatu gerakkan territorial.
Apakah suatu gerakkan (peperangan) territorial dan apakah persjaratannja?
Setjara……..

-5-

Setjara populair maka peperangan konvensionil dilakukan oleh dua kekuatan jang tjukup seimbang ber-hadap-hadapan,dan
achirnja dengan kekuatan persendjataan, peralatan, dsbnja dengan
sumber2 jang ada dibelakangnja jang satu akan mendapat kemenangan. Lain halnja bila dua lawan berhadapan, dimana satu
dua organisasi, perlengkapan dan peralatan djauh lebih kuat.
d. Maka, lawan jang djauh lebih lemah ini kemudian akan melakukan perang territorial. Sjarat mutlak untuk dapat melakukan

ini adalah dukungan daerah beserta pelajanan segenap rakjat/penduduk dari daerah jang bersangkutan. Dan banjak dari gerombolan2
ini sedikit banjak masih dapat dukungan dari daerah, oleh karena misalnja sadja ada ikatan kekeluargaan, hubungan historis,
dsb. Kita ketahui, bahwa gerombolan2 ini merupakan petjahan2 kekuatan kita dari kekuatan tahun 45, jangpada tahun 45 masih
mempunjai djita2 jang sama, tapi kemudian ada jang menjeleweng.
DI di Djawa Barat petjah dari kita pada tahun 48, di Sulawesi
pada tahun 51 dan di Sumatera pada tahun 53. Begitulah pula
PRRI adalah petjahan dari kita sendiri dengan segala faham jang
sama jang telah kita bawa sedjak tahun 45. Adapun taktik militer
jang mereka lakukan adalah taktik gerilja, disertai dengan tindakan2 illegal seperlunja.
Djelas pula kiranja bagi kita, bahwa hanja pasukan2 jang mempunjai grip terhadap masjarakat, jang mempunjai jtukup penguasaan
dan pengendalian terhadap wilayah sadjalah, jang dapat melakukan
taktik gerilja dengan berhasil.
e. Karena itu, maka Angkatan Perang kita menghadapi gerombolan2 ini dengan melakukan 2 matjam operasi, jang dikalangan
masjarakat umum dikenal dengan nama :
1. Operasi2 tempur.
2. Operasi2 territorial.
Ambillah misalnja sebagai tjontoh, operasi2 jang baru2
kita lakukan di Sumatera dan Sulawesi. Mula2 dengan menggunakan
ketiga Angkatan, Angkatan Darat-Laut dan Udara dillakukan operasi2 gabungan, terutama agar dapat mendaratkan pasukan2 darat
didaerah operasi jang bersangkutan, untuk memperoleh suatu tumpuan. Kemudian disusul dengan pengedjaran2 oleh pasukan2 darat

terhadap induk kekuatan dan pasukan2 jang masih kompak dari lawan dengan bantuan2 taktis, terutama dari Angkatan Udara. Lambat laun, bila lawan sudah mulai memetjah dan telah menjusup
kedalam masjarakat, maka mulailah kita dengan melakukan gerakan
territorial dan perang anti-gerilja untuk menghadapi gerilja
lawan.
Dalam taraf………

-6-

Dalam taraf ini maka jang terpenting adalah untuk merebut
dukungan terri toria l da ri la w a n. U sa ha 2 ini ha rus dila kuka n
baik setjara negati maupun setjara positif. Sejtara negatif
b e r a r t i , b a h w a a p a r a t n e g a r a k i t a , b a i k s i p i l m a u p u n m i l i t e r,
harus mendjaga, agar masing2 tidak melakukan tindakan2 jang dapat mentjemarkan nama baik kita dan karenanja dapat mengurangi
nilai kemenangan2 jang telah kita peroleh dan dapat menambah
moril kepada lawan. Setjara positif usaha kita adalah selekas
mungkin membangun aparatur negara sampai kebawah, agar dapat
“hanteren” keadaan. Jang penting pula adala agar setjepat-tjepatnja dapat memberikan isi, sekedar untuk rehabilitasi dibidang
kemakmuran dan kesedjahteraan kepada masjarakat disatu, hingga
setjara berangsur2 keadaan dapat dinormalkan kembali.
Dengan djalan demikian dukungan dari pada masjarakat kepada lawan dapat kita putuskan dan dalam daerah jang demikian tidak ada ruang lagi untuk melakukan gerilja, karena persjaratannja telah hilang. Tjara sematjam ini adalah seringkali merupakan djalan jang pandjang dan memerlukan pengertian disemua lapisan

dan penertiban dibanjak bidang.
f. Usaha2 penjelesaian keamanan ini di-mana2 mendapat prioritet jang pertama. Keamanan merupakan sjarat-mutlak ketenangan
dan kelangsungan bekerdja. Karena itu, maka didalam pelaksanaan
penjelesaian keamanan senantiasa ditekankan, agar bukan sadja
untuk mematahkan kekuatan musuh, melainkan djuga meletakkan
dasar2 untuk usaha2 pembangunan di-masa2 jad. Politik ini adalah sesuai dengan apa jang diuraikan oleh P.J.M. Presiden dalam
Politik Manifest, bahwa Angkatan Perang diluar usaha keamanan
dan pertahanan djuga dapat digunakan membantu dibidang produksi
distribusi, kesedjahteraan rakjat.
g. Dilihat dari sudut waktu, usaha penjelesaian keamanan
ini menurut Manifesto Politik direnjanakan dapat diselesaikan
dalam tempo kurang lebih 3 tahun. Di beberapa daerah ini memang
dapat dikerdjakan dalam jangka waktu tsb, dengan suatu persjaratan, bahwa di-daerah2 jang bersangkutan itu tidak timbul kesulitan2 jang baru dan tidak diadakan pengurangan2 kepada pembiajaan tenaga kita.
1. PRRI/Persemesta kira2 dapat diselesaikan dalam djangka waktu tsb.
Kepada PRRI/Persemesta ini perlu diberikan prioritet penjelesaiannja. Selain dari faktor2 luar negeri jang berhungan dengan PRRI/Persemesta, maka ada faktor lain jang sangat penting, jang perlu kita perhitungkan.
Kita djangan memberikan tjukup ruang dan waktu kepada PRRI/Persemesta.
Djika seandainja………

-7-


Djika seandainja mereka dapat ber-larut2 sampai missalnja 5 tahun, maka mereka akan memperoleh pengalaman
dan kemahiran dalam perang gerilja, seperti DI di Djawa Barat, dan akan lebih sulit lagi penjelesaiannja.
2. Di Djawa Tengah kekuatan DI tinggal sedikit, jang mungkin pada achir 1960 dapat kita selesaikan.
3. Di Kalimantan sisa2 jang ada sekarang kita harapkan
dapat diselesaikan dalam tahun 1960.
4. Di Sulawesi Selatan kita tidak tjukup pegangan2 jang
kongkrit, sehingga untuk keamanannja kita tetap pertahankan dalan djangka 3 tahun.
5. Di Sulawesi Utara, idem Sulawesi Selatan.
6. Di Djawa Barat kira2 5 tahun lagi.
7. Diperbatasan Irian Barat hal ini kita anggap suatu soal jang permanen, selama masalah Irian Barat belum
diselesaikan.
h. Sekarang hendak saja berikan tjontoh mengenai djumlah
pasukan jang dipakai dalam beberapa daerah.
- Di Djawa Barat
: 30 bataljon.
- Di Sumatera Tengah : 8 ”
- Di Sumatera Utara
: 7 ”
Djadi walaupun penjelesaian PRRI diberi priorite t, namun
djumlah pasukan di Djawa Barat lebih besar. Alasannja adalah,
karena lawan jang dihadapi di djawa Barat djauh lebih kuat
(kemampuan territorial, pengalaman, kemahiran, moril, dsb).
i.
1. Salah satu segi lain jang perlu mendapat
pengertian
jang se-dalam2nja adalah tentang anggaran belandja (budget).
Angkatan Perang mendapat sepertiga dari budgrt negara. Masjarakat pada umumnja berpendapat, kalau mendengar 1/3 ini, bahwa
djumlah ini adalah besar sekali, terlalu banjak, hingga mengurangi misalnja usaha2 pembangunan. Kalau Melihat sepertiga mungkin dapat dianggap banjak. Akan tetapi kalau djumlah sepertiga
ini dinilai, maka akan nampak, bahwa djumlah ini adalah tidak
banjak. Apa artinja 18 (delapan belas) miljard, jang kami peroleh dalam tahu 1960 ini? Apa juga dapat kami perbuat dengan 18
miljard ini tidaklah banjak.
Hal ini terasa sekali dalam pelaksanaan.
2. K emudian dari 18 mil ja rd ini ja ng dipa ka i untuk pe nje lesaian keamanan adalah hanja 1,8 miljard (10%), selebihnja
adalah untuk soal2 routine. Djadi kalau ada orang2 berpendapat
bahwa bila soal keamanan sudah selesai, maka anggaran belandja dari Angkatan Perang dapat banjak dikurangi, dalah keliru
sekali. Karena itu perbandingan jang tsb.diatas itu (1/3) tidak
akan tjepat berachir, bahkan perlu saja kemukakan disini,
bahwa buat……….

-8-

bahwa buat masa jad. Menghadapi pembangunan, perbandingan tsb
ini perlu dipertahankan atau mungkin perlu ditambah. Hal ini
tergantung dari penghasilan nasional dimasa jad. Djumlah jang
d i h a s i l k a n o l e h s e p e r t i g a i t u , k a l a u n i l a i r i i l n j a t i d a k b e s a r,
akan membaw a kesulita n2, ka re na ke butuha n2 ja ng ka mi pe rluka n
adalah riil. Kalau penghasilan menurun, maka mungkin
sepertigs itu harus jadi setengah, tapi kalau penghasilan nas i o n a l s e t j a r a r i i l m e n d j a d i l e b i h b a i k d a n b e s a r, m a k a b a r a n g k a l i
sepertiga itu dapat menurun mendjadi seperempat.
3 . Ta d i s a j a k a t a k a n , b a h w a h a n j a 1 , 8 m i l j a r d d i p a k a i
untuk penjelasan keama na n, se da ngka n se le bihnja untuk soa l2
routine . D engan materia l ja ng a da se ka ra ng, ma ka te ra sa se ka li
oleh Angkatan Darat, L a ut da n U da ra , ba hw a djumla h ini se be na rnja ada dibaw ah batas mini mum ja ng ia pe rluka n untuk me me l iha ra
dan memperkembangkan ma te rii l ja ng a da pa nja se ka ra ng.
4. Kita ketahui, bahwa ketiga Angkatan, terutama Angkatan
Laut da Udara jang lebih tehnis, telah memperoleh materiil jang
modern, jang memerlikan pemeliharaan, pembentukaan personil untuk
melajaninja dan usaha2 lain, baik didalam maupun diluar negeri. Ini semuanja tentunja meminta biaya tambahan, lebih dari masa2 jl.
karena dulu materiil tadi belum ada. Alat2 ini tentunja kita
beli bukan kita suruh untuk nongkrong didalam gudang2, tapi untuk kita pakai dan untuk kita pe rke mba nga n guna pe mbe ntuka n inti daripada pembangunan Angkatan Perang dimasa jad.
5. Kenjataan menundjukkan, bahwa dengan biaja jang sekarang ini Angkatan Laut dan Angkatan Udara bekerja djauh dibawah
batas minimu m. Terutama di A ngka ta n L a ut ba nja k a la t2 te rpa ksa
“nongkrong”, karena kura ng pe rsonil untuk me la nja ninja da n kita
tidak bias memelihara se ba ga ima na me stinja . Da n ka la u ke a da a n
ini terus berlandjut, maka ala2 itu kemidian akan berkurang nilainja bagi kita.
6. Dengan uraian tsb.saja hendak menandaskan sadja, bahwa dengan selesainja persoalan keamanan tidak automatis budget
untuk Angkatan Pernag dapat dikurangi.
Saja sebagai dari fihak milite r, dapat menegaskan, bahwa meme rlukan tambahan untuk melandjutkan usaha2 kami. Jang sangat penting adalah memenag mempertinggi pendapat dari seluruh negara,
jang memberika tjukup persjaratan, tjukup ruang bagi Perkembangan dari Angkatan Perang kita. Kalau kita bandingkan hal ini dengan negara2 tetangga kita, maka akan tampak dengan djelas, bahwa
mereka setjara riil “spenderen” lebih banjak bagi Angkatan Perangnja.
IV. P E M B A N G U N A N …….

-9-

IV. P E M B A N G U N A N.
a. Dengan keadaan seperti jang tergambar diatas, marilah
k i t a m u l a i d e n g a n m e n g u p a s p e m b a n g u n a n A n g k a t a n P e r a n g a rti jang se-luas2nja. Bagi Angkatan Darat jang terutama dibebani
dengansoal konsolidasi dan stabilisa si keamanan dalam negeri,
boleh dikatakan 95% berfikir dalam rangka keamanan dalam negeri.
Djadi tidak banjak jang terluang untuk soal2 pembangunan. Bagi
Angkatan Laut dan Udara, dengan fungsinja dalam menjelesa ikan
keamanan seperti jang saja utarakan diatas, terdapat kesempatan
jang lebih besar untuk memekirkan soal2 pembangunan.
b. Marilah terlebih dulu saja utarakan pemikiran tentang
konsep pertahanan. D ala m pe mikira n ini kita ha rus se la lu me mpe rtimbangkan keinginan kita dengan kemampuan jang ada pada diri kita.
Berhubung dengan politik luar negeri kita jang bebas dan
aktif, maka kita setjara theoretisch harus mampu mengalahkan
lawan siapapun djuga dan dari manapun djuga datangnja. Tjara
berfikir sematjam ini sekarang tidak dapat kita pakai dalam
perentjanaan kita. Selain dari itu, kalau kita memperhatikan letak
geografis dan geostrategis negara kita, ditambah dengan memperhatikan bentuk NUSANTARA dari Tanah Air kita, maka jelas, bahwa untuk pertahanan negara kita memerlukan suatu Angkatan Perang jang
harmonis, dengan Komponen2nja Angkatan Darat, Laut dan Udara
jang masing2 haurs tjukup besar. Tapi mengingat kemampuan2 kita
maka sebutlah dalam djangka waktu 15 – 20 tahun, kita tidak akan
bias mengadakan suatu kekuatan jang demikian itu. Djadi kita dalam hal ini harus mengadakan pembatasan2 seperlunja dan mengadakan suatu tara pendekatan (approach) jang praktis.
c. Kita mempunjai politik jang defensif, artinja tidak agressif, dan tidak akan memulai menjerang.
1. Kalau ada sesuatu negara A menjerang kita, sebaiknja kalau kita menghindari dia masuk ke negara kita.
Lebih baik lagi, kalau kita dapat mendatanginja di
negaranja sendiri dan menghantamnja, bahkan m e n g a l a h mengalahkannja di negaranja sendiri pula. Untuk s e m e n tara ini tidak mungkin.
2 . K a l a u i a s u d a h b e rg e r a k m e n u d j u k e n e g a r a k i t a , m a k a
sebaliknja kalau lawan ditengah djalan kita hantjurkan,
h i n g g a t i d a k s a m p a i m e n d a r a t d i Ta n a h A i r k i t a . M u n g k i n i n i p u n u . s . w. b e l u m d a p a t k i t a l a k u k a n .
3 . D j a d i k a l u m u s u h t o c h d a p a t m e n d a r a t d j u g a d i Ta n a h
A i r k i t a , m a k a M e l i h a t l u a s n j a Ta n a h A i r k i t a i n i ,
maka mustahil kita dapat mempertahankan setiap temp a t diseluruh Indonesia.
Djadi sebaiknja biarlah musuh dapat masuk disalah satu bagian, kemudian kita dengan tjepat mengerahkan
sesuatu………..

- 10 -

sesuatu kekuatan laut, darat dan udara kedaerah tadi
dan menghantjurkan lawan ditempat ini. Nampak disini
bahwa untuk dapat melakukan gerakkan sematjam ini kita harus dapat mendjamin, bahwa kita menguasai laut
dan udara jang menudju kedaerah tadi.
4. Kalau jang tsb dalam ajat 3 pun tidak berhasil dilakukan, maka kita harus menurun kepada jang telah kita
praktekkan, jaitu kita harus melakukan Perang wilajah.
5. Djadi ingin saja kemukakan disini bahwa ada dua pertarapan dalam rentjana pembangunan pertahanan kita.
5.1. Dalam djangka waktu 10-20 tahun kita hendak membangun suatu Angkatan Perang, jang sesuai dengan sifat Nusantara dari Indonesia ini, harus kita, dilaut dan udara, dan Angkatan Darat seimbang
tersebar menurut keperluan disemua kepulauan.
5.2. Sebelum kita dapat membangun Angkatan Perang seperti jang dimaksud dalam 5.1. itu, maka kita akan melakukan peperangan jang tidak convensionil,
jaitu melakukan apa jang dinamakan PerangWilajah.
5.3. Akan tetapi walaupun kalau sesudah 10-20 tahun
kita dapat mentjapai suatu organisasi jang kita
inginkan itu toch gagal pula dalam pertahanan kita
setjara convensionil, maka kita akan selalu “
rugvallen” kepada faham Perang Wilajah.
d. Sebelum meningkat ke pembahasan pembangunan dari angkatan
demi angkatan, maka baiklah disini saja berikan gambar
lebih landjut tentang Perang Wilajah jang telah saja sebut.
1. Mengenai peristilahan saja disini tidak mengadakan perbedaan antara Perang Territorial dan Perang Wilajah.
Untuk mengadakan Perang Territorial kita memerlukan
suatu wilajah. Mungkin setjara tehnis, kalau diperintji,
maka antara kedua istilah itu ada perbedaan. Tapi baiklah dalam uraian ini kita anggap antara Perang Territorial dan Perang Wilajah tidak ada perbedaan .
2. Dalam uraian diatas telah saja kemukakan, bahawa Perang
Wilajah kita lakukan, setelah terbukti, bahwa kita menghadapi suatu lawan jang dilihat dari sudut perang convensionil lebih kuat dari kita. Kalau saja ambil perbandingan jang dipakai oleh Mao Tse Tung, maka dengan
Perang Wilajah harus mampu untuk menghadapi lawan dengan perbandingan 1 lawan 10.
3. Telah saja……

- 11 -

3. Telah saja kemukakan djuga, bahwa adalah sjarat mutlak,
bahwa dalam Perang Wilajah ini adanja dukungan territorial.
Perlu saja tandaskan disini, bahwa dukungan territorial
adalah hanja mungkin!
3.1. Kalau setjara strukturil didukung oleh sesuatu fil-safah
negara.
3.2. Sjarat mutlak djuga adalah didukung oleh semangat
daripada bangsa jang dalam keadaan bagaimanapun tidak mau kalah, tidak mau menjerah kepada siapapun
djuga.
O l e h k a r e n a i t u s e n d i d a r i p a d a P e r a n g Wi l a j a h i t u s e l a lu kita dasarkan kepada amanat Panglima Besar pada t a hun 1945 jang mengatakan:
“SELALU PERTJAJA KEPADA KEKUATAN SENDIRI DAN TIDAK AKAN MENJERAH KEPADA SETIAP PENDJADJAH JANG
AKAN MENDJADJAH KITA KEMBALI”.
TJONTOH2 :
Beberapa tjontoh dalam hal ini adalah sbb:
- Karena tidak ada dukungan ideologi dan tidak
didukung oleh semangat jang tjukup, maka Belanda
pada th 1942 mengalami kekalahan.
- Sebaliknja Jugoslavia, walaupun negaranja sudah kalah,
tapi karena semanngat rakjatnja tidak dapat dipatahkan
dan perdjoangannja didukung oleh suatu ideologi jang
kuat, maka dengan melakukan Perang Wilajah mereka telah dapat keluar dari Perang Dunia II sebagai sesuat u kekuatan.
4. Kalau kita mengikuti uraian tsb diatas, maka djelas, bahwa dilihat dari sudut strategis sifat dari suatu Perang
Wilajah adalah strategis defensif.
Sedangkan menurut salah satu azas perang, maka lawan
hanja dapat dikalahkan dengan serangan (offensif).
Karena itu maka, walaupun melakukan Perang Wilajah , lambat laun pada sesuatu waktu kita dapat meningkat ke usah a 2 m i l i t e r j a n g b e r s i f a t s t r a t e g i s - o ff e n s i f . I n i b e ra r t i , bahwa kita sudah harus dapat mengimbangi lawan didaerah kita sendiri, bahkan pada suatu ketika harus dap a t melebihi, sehingga kita dapat menghantjurkan atau
mengusirnja. Kalau dengan inipun lawan belum kalah, maka kita harus da ta ng di ne ge rinja se ndiri untuk da pa t
dapat mematahkan……

-12-

dapat memata hka n ha ti pe rla w a na nnja disa tu. Ini be ra rti, bahwa susunan2 Angkatan Perang kita sedjak semula
harus sudah mengandung unsur2 jang se-waktu2 dapat dikembangkan untuk peperangan convensionil .
5. Segi lain adalah, bahwa kalah dan menang dalam peperangan itu ditentukan oleh pertarungan antara dua kemauan. Kalau pada suatu ketika salah satu fihak merasa,
bahw a meliha t ge la ga t a tua me nurut pe rhitunga n, ia a kan kalah, maka ia dapat menghentikan kemauannja untuk berperang lebih landjut, dengan tidak perlu menunggu sampai dihantjurkan oleh lawannja .
TJONTOH.
- Didalam Perang Dunia II-inipun sedjarah telah memberikan
suatu tjontoh jang djelas dari Djepang. Djepang melihat temannja di Eropa sudah kalah, kemudian ia mendapat pemboman atom satu kali sadja, maka ia mengachiri perlawanannja. Padahal kekuatan militer dari
Djepang belum hantjur.
- Tjontoh jang lebih dekat dan lebih aktuil adalah di
negara kita sendiri. Didalam clash2 II melawan Belanda, maka oleh karena tekanan2 politik, ekonomi dan
lain2nja. Belanda tiba pada suatu pendirian, bahwa
tidak ada gunanja untuk meneruskan peperangan melawan
Indonesia dan kemudian pergi .
6. 6.1. DJADI DENGAN KONSEP PERANG WILAJAH PUN HARUS DAPAT LAMBAT LAUN DARI SIFAT STRATEGIS - DEPENSIF BERALIH
KE SIFAT STRATEGIS – OFFENSIF DENGAN ME-NJUSUN
KEKUATAN SEPERLUNJA.
6.2. Selain dari itu turut menentukan pula:
6.2.1. KEMAUAN (sangat utama).
6.2.2. FAKTOR POLITIK, NASIONAL dan internasional.
6.2.3. FAKTOR EKONOMI.
Setelah membahas konsep Perang Wilajah, maka marilah kita tindjau bagaimana memperkembangkan ketiga angkatan satu de-mi
satu.
e. ANGKATAN DARAT.
Diatas telah saja dijelaskan, bahwa kita harus dapat melakukan pertempuran2, diwaktu laut dan udara masih dikuasai oleh
Angkatan Laut dan Udara kita, maupun setelah laut dan udara
dikuasai oleh lawan. Djadi dimana kita praktis hanja melakukan
operasi2 daratan dan terlepas satu sama lain.
Berdasarkan………

- 13 -

Berdasarkan pendapat tsb diatas ini, maka dalam pembangunanAngkatan Darat harus selalu terdapat dua unsur jang satu sama l a - i n
djalin-mendjalin, jaitu:
1. unsur territoir (wilajah).
2. unsur kesatuan (pasukan).
Djadi diwaktu Angkatan Laut dan Angkatan Udara masih mempunjai kedjajaan dilaut dan udara, maka pasukan2 Angkatan Darat harus mampu untuk setjara seaborne atau air- borne diangkut keseluruh wilajah Indonesia, dimana sadja dibutuhkannja. Dalam keadaan
demikian kita masih melakukan operasi2 gabungan (joint operations),
misalnja dari Djawa ke Maluku, Sumatera, Sulawesi atau ke mana
sadja diperlukan.
Ta p i m a n a k a l a k i t a t i d a k m e n g u a s a i l a g i l a u t d a n u d a ra, maka dengan faham Perang Wilajah tiap daerah toch harus b e rg o l a k terus.
Sambil melakukan ini maka dengan segala rupa usaha, baik
didalam maupun diluar negeri, kita harus mulai lagi menjusun kekuatan untuk setjara gabungan melakukan strategis- offensif tadi.
Dalam rangka idee tsb, maka apa jang telah disiapkan dalam Angkatan Darat adalah sbb:
1. Unsur territoir (wilajah).
Negara Indonesia telah dibagi-bagi dalam Kodam2,
dengan organisasi seterusnja sampai ke desa2.
Tugas dari Kodam2 ini adalah membina wilajahnja
masing2, sehingga setip saat mampu untuk menghadapi segala kemungkinan dalam bentuk apapun (pemberontakan, serangan dari luar, dsb).
2. Unsut kesatuan (pasukan).
Menurut keadaan dan kebutuhan, maka sedang diperkembangkan idee tentang team2 pertempuran. Ada team2pertempuran jang berintikan bataljon, dan disebut bataljon team
pertempuran jang berartikan suatu resimen (resimen team pertempuran), dan lebih tinggi. Kesatuan2 Angkatan Darat
jang berbentuk team2 pertempuran tsb harus mampu bertempur setjara regulair/conventiona l, maupun setjara perang territoria l. Tiap daerah milite r harus sendiri sanggup mengerahkan BTP cq RTP sedjumlah jang diperlukannja
atau untuk digerakkan langsung oleh pusat, sebagai tjadengan mobil. Pada pusat sendiri perlu pasukan pemukul
mobil dengan unsur2 spesial.
Selain daripada unsur territoir dan pasukan, maka
sedang pula diperkembangkan:
3. Inti2………..

- 14 -

3. Inti jang akan melakukan Pimpinan, baik untuk dippusat
maupun didaerah2.
4. Inti2 untuk melakukan pelajanan2, jang berupa djawatan2.
Kemudian tempat2 pendidikan dan latihan2 telah berdjalan
untuk menjusun kesatuan2 jang anggota2nja dapat dimobilisir menurut kebutuhan.
Apa jang tsb diatas, unsur wilajah, pasukan, pimpinan dan pelajanan, walaupun masih dalam perkembangan
permulaan,
sedikit
banjak
telah
memperoleh
pengalaman2 dalam operasi2 jbl. Pengalamam2 ini
merupakan
bahan2
penting
untuk
perkembangan
selandjutnja.
5. Angkatan Darat harus mempunjai djadangan jang se-besar2nja ditiap wilajah, jang tersedia oleh sistem milisi dan
wadjib latih.
f. ANGKATAN LAUT
Baiklah saja sampaikan sekarang pengertian2 jang sampai sekarang berlaku di Angkatan Laut kita .
1. Kekuatan dilaut bukanlah kekuatan dari Angkatn Laut sadja, melainkan djuga armada niaga kita, kekuatan produksi2 kita jang menghasilkan kapal2, galangan2 dll.fasilitet lagi untuk keperluan dilaut. Djadi Angkatan Laut d a l a m rangka seluruh kekuatan nasional dilaut adalah sebagian sadja.
Bagaimanakah Angkatan Laut hendak menjusun diri chususnja, mengembangkan kekuatan laut pada umumnja? Kita mulailah dengan menggambarkan dulu sifat2 Nusantara dari negara kita.
1.1. Negara kita adalah merupakan suatu Nusantara, jang
terdiri atas kira2 10.000 pulau2 dan meliptuti suatu
daerah jang luas sekali.
1.2. Letaknja mempunjai arti strategis jang sangat penting
sebagai penghubung antara benua dengan benua dan sebagai penghubung antara samudera dengan samudera.
1.3. Antara pulau2 terdapat lautan2 jang di-mana2 dapat
dimasuki. Memang Indonesia itu terdiri hanja 1/3
(s e p e r t i g a ) a t a s b u m i d a n 2 / 3 ( d u a p e r t i g a ) l a g i
a t a s lautan.
Sifat2 dan bentuk negara tsb.diatas itu membawa akibat, bahwa kita harus dapat menguasai lautan kita, kalau
kita hendak mendjamin keamanan negara kita seluruhnja.
Selama…………….

- 15 -

Selama keadaan ini belum tertjapai, maka keselamatan negara kita selalau dapat terantjam, karena dengan demikian maka djustru lawanlah jang akan mempergunakan keman-faatan2
keadaan fisik daripada Nusantara kita.
2. Dengan uraian tsb.diatas, maka akan lebih djelas lagilah kepentingan dari Angkatan Laut chususnja dan kepentingan dari kekuatan dilaut pada umumnja. Pada suatu ketika, kalau kita harus
melakukan pertempuran dilaut, maka lawan selalu akan mentjo ba menghantjurkan kekuatan Angkatan Laut dan perkapalan niaga
kita, sedangkan kita tentunja harus mentjoba melindunginja
sambil berusaha untuk menghantjurkan kapal2 lawan.
3. Dapatkah Angkatan Laut dalam waktu singkat membangun diri sedemikian, hingga dapat melaksanakan tugasnja?
Angkatan Laut, sebagai suatu angkatan jang lebih tehnis
lagi dari Angkatan Darat, djauh lebih banjak tergantung kepa-da
faktor2 jang ada diluar kemampuannja.
3.1. Dalam bidang materiil akan terlampaui banjak kita tergantung dari lua r ne ge ri, ka la u industri kita dida la m ne ge ri masih sebegitu rendahnja, hingga tidak memadai kebutuhan Angkatan Laut akan misalnja sadja pergalangan, repara-si
daripada kapal2, fasilitet2 pelabuhan, dll.lagi jang
diperlukan.
3.2. Dalam rangka perekonomian nasional jang lebih luas lagi
maka kiranja masih djauh sebelum kita dapat membangun kapal2 kita sendiri.
3.3. Dalam bidang personil Angkatan Laut menghadapi kesulitan2
jang lebih besar lagi, karena memerlukan tenaga2 jang begitu tehnis dan jang belum kita miliki sekarang. Sebagai
tjontoh dapat saja kemukakan disini, bahwa personil jang
ada sekarang barulah separo dari kebutuhan untuk melajani material jang sudah ada pada kita.
3.4. Dalam bidang mental kita djuga masih ketinggalaan, karena
semangat kelaut masih belum memadai kebutuhan.
4. Meskipun banjak pembatasan2 jang ada bagi Angkatan Laut, akan
tetapi adalah merupakan suatu keharusan, bahwa Angkatan Laut
kita mamppu untuk menghadapi serangan jang setiap waktu dapat
dilantjarkan terhadap kita setjara terbatas dalam rangka perang
dingin. Dalam pembangunan jang terbatas ini, maka minimal harus pula dimasukkan unsur2 guna pembangunan jang lebih luas
dimasa jad.
Djadi konkritnja, maka Angkatan Laut kita sekarang harus
mempunjai……….

- 16 -

mempunjai unsur2 jang berikut:
1. kekuatan pokok untuk inti daripada kekuatan pemukul (striking
forcos, s l a g k r a c h t ) .
2 . k e k u a t a n j a n g m er u p a k a n p e r l i n d u n g a n p e l a j ar a n n i a g a .
3. idem pertahanan lokal.
4. idem jang merupakan armada bantuan atau pelajanan.
5. kekuatan amfibi.
5. Untuk mendapat gambarkan jang lebih djelas lagi tentang daja pemukul
kita dilaut, marilah kita Melihat perkembangan jang sudah ada diluar
negeri sekarang.
Buat menempur dilaut dimasa jang lalu digunakan kapal2 penempur
sudah digunakan kapal2 induk dengan pesawat2 terbangnja. Kalau mau
kekuatan jang lebih ketjil lagi, maka harus berintikan kapal2 pendjeladjah. Sebagai pemukul dilaut dapat djuga digunakan kapal2 selam,
seperti jang diutamakan oleh Sovjet Rusia.
Sekedar sebagai bahan pelengkap saja kemukakan disini type2 kapal:
1. kapal penggempur.
2. kapal induk.
3. kapal pendjeladjah.
4. kapal pemburu.
5. kapal excort (fregot, korvet).
6. kapal2 pertahanan pantai/pelabuhan (kapal torpedo, penabur/
penjapu randjau, kapal meriam).
7. kapal2 pembantu/pelajanan (tanker, repairships, kapal transport, dan lain-lain).
8. kapal2 selam.
dan pesawat2 terbang jang masuk kepada Penerbangan Angkatan Laut.
6. Jang sudah kita miliki, diantaranja adalah sbb:
Kapal pemburu, destroyer. Kapal ini adalah jang paling besar pada kita
kapal selam. Di Asia Tenggara kita termasuk kepada negara jang sudah
memiliki kapal selam. Misalnja India, Pakistan dan Filipina belum mempunjai.
pesawat2 terbang dari Penerbangan Angkatan Laut untuk pembasmian kapal2 selam, dalam waktu singkat akan tiba.
Djika kita menghendaki kapal2 jang lebih besar dimasa sekarang, misalnja sadja bahwa oleh politik luar negeri kita berhasil mendapatkan
pendjeladjah atau jang lebih besar, umpamanja penggempur atau kapal
induk, maka masih perlu waktu persiapan untuk melajani (personil) dan
memeliharanja.
Tapi bagaimanapun djuga, Angkatan Laut jang kita perlukan, seperti
jang telah saja utarakan tadi harus berisikan unsur2: tenaga pemukul
dilaut, tenaga pelindung armada niaga kita, buat pertahanan lokal, dsb.
Djangan dilupakan, bahwa kita memerlukan pangkalan2.
7. Dalam djangka pendek (10 a 20 tahun), mengingat perkiraan perseimbangan kebutuhan dan kemampuan, kita harus dapat membangun suatu Angkatan
Laut jang mampu menangkis serangan dari luar dalam suatu perang terbatas, suatu “fleet in being” jang mengandung unsur minimal daripada
jang disebut dalam pasal 4 diatas.
Perkiraan Angkatan Laut sekarang kekuatan itu berisikan kekuatan
untuk memukul musuh sebelum masuk keperairan Nusantara dan kekuatan untuk pertahanan territorial/lokal. (2 striking force dan 1 coouter at-tack
force dengan kapal2 selam untuk melaksanakan pertahanan kita
setjara
O ff e n s i f … … . .

- 17 -

g.

offensif, dan armada gerak-tjepat guna pertahanan selat2
dan pelabuhan2, sajap Angkatan Laut untuk anti-Submarine,
pasukan amfibi jang minimal dan armada bantuan/pelajanan
jang seperlunja).
ANGKATAN UDARA .
1. Pengertian kekuatan diudara mengandung:
1.1. Angkatan Udara.
1.2. Penerbangan sipil nasional.
1.3. Perindustrian penerbangan (pesawat, alat2 elektronik,
sendjata, dll).
1.4. Aeroclub2 dan pandu2 udara.
Dalam tersebut ad 1.3. dapat dipisahkan pertambangan minjak
dan atom.
Dalam hal industri penerbangan, misalnja pabrik2 pesawat, memerlukan perkembangan lain2 industri, misalnja pabrik2 aluminium (bahan bauxit kita miliki tjukup), pabrik2
untuk instrumen, industri motor, jang mana semua masih
harus kita teliti untuk memenuhinja.
D a l a m h a l p e m b e l i a n d i l u a r n e g e r i p o l i t i s k i t a t e rpaksa berpindjak pada 2 pasaran, Barat dan Timur dengan s e gala kesulitan technis jang diakibatkannja .
Kesulitan dibidang kader (personil) adalah seperti jang
dihadapi oleh Angkatan Laut dll.lembaga jang bersi-fat
technis. Masalah pendidikan technis merupakan satu tugas
jang amat penting dalam pembangunan.
Dalam hal peralatan dan pendidikan kita masih perlu
mengirim tenaga2 ke luar negeri selama tahun2 jang akan
datang, seperti djjuga bagi Angkatan Laut dan sekedarnja
bagi Angkatan Darat.
2. Bagi Angkatan Udara kita persoalan2 jang dihadapinja umumnja adalah sama dengan jang dihadapi oleh Angkatan Laut
kita. Pembangunannja sangat tergantung kepada Perkembang-an
dari industri2 kita, pada perkembangan semesta kita da n
memerlukan waktu.
3. Angkatan Udraa memerlukan kemampuan:
3.1. menggempur lawan di negerinja cq sedjauh mungkin.
I n t i d a r i k e k u a t a n u n t u k i n i a d a l a h b o m b e r. A n g k a t a n
udara strategis.
3 . 2 . pertahanan udara dengan unsur2 pesawat2 diudara, i n s tallasi didarati jang luas a.l. radar dan susunan2
dari Angkatan Darat/Angkatan Laut dan sipil, jang
seluruhnja……..

- 18 -

seluruhnja merupakan pertahanan udara, jang lazimnja
dikoordinir seluruhnja dibawah pimpinan Angkatan Udara.
3 . 3 . bantuan taktis kepada Angkatan Darat/Angkatan Laut.
Angkatan Udara taktis .
3 . 4 . logistik oleh suatu Angkatan Udara logistik (dimana
terhimpun kekuatan militer maupun sipil).
4.4. Kalau Melihat unsur2 tersebut diatas maka dalam waktu singkat tsb. ad 2.1. masih bersifat akademis. Tsb.ad. 2.2. sedang dimulai oleh
Angkatan Udara kita. Tsb. ad 2.3. dan 2.4. sudah djadi kenjataan. Dalam perkembangan jet, roket dan elektronik dewasa ini kita harus mulai melangkah, walaupun bagaimana ketinggalan kita. Apalagi kalau diingat timbulnja sendjata2 atom.
Untuk perkembangan Angkatan Udara jang sungguh2, hal2 tadi
bersifat pokok.
Sambil melaksanakan program djangka pendek guna kebutuhan minimal bagi pertahanan nasionan dalam suatu perang
terbatas dengan alat2 modern jang sekedarnja, kita harus
memulai research dll untuk perkembangam djangka djauh.
5. Setelah Angkatan Udara mengalami fase stabilisa si dan persiapan jang buat 1950 – 57, sekarang persjaratan/materiil
dan berdasarkan pertimbangan2 strategis soperti tsb diatas,
maka sekarang sedang dihadapi rentjana 5 tahun (57 – 62)
dengan djumlah Squardon jang amat terbatas jang berisiskan
unsur 3.2, 3.3. dan 3.4 sambil unsur jang stastis dalam tsb.
t e r u t a m a a d 3 . 3 d a p a t d j u g a d i p e rg u n a k a n s t r a t e g i s , j a n g
ini semua dengan installasi2 didarat, berbagai lapangan t e rb a n g j a n g s e p e r l u n j a . Sementara itu persiapan2 metreologis
dan installasi2 udara dalam taraf jet ini sedang dikerdjakan. Pula tidak boleh dilupakan research dibidang technik,
kesehatan dll.persiapan technis untuk pembangunan djangka
djauh berikutnja.
Peralatan untuk rentjana djangka pendek ini sudah lumajan, tinggal hal pendidikan tenaga jang harus diselesaikan
dalam djangka waktu rentjana tersebut.
6. Seperti Angkatan Laut, djuga Angkatan Udara dalam rangka
tugas keamanan sekarang, sudah bias menitik-beratkan usahanja kepada pembangunan djangka pendek.
h. KESIMPULAN2 DARI KETIGA ANGKATAN .
1. Dari pendjelasan2 diatas djelas, bahwa pembangunan Angkatan
Perang tidak be rdiri se ndiri, me la inka n sa ngat te rga ntung
dari perkembangan dalam bidang2 lain dalam rangka pembangunan nasional semesta dan berentjana.
2. Dengan………..

- 19 -

2. Dengan demikian maka dalam pembangunan Angkatan Perang
kita masih banjak memerlukan bantuan luar negeri. Selain
dari bantuan berupa materiil dan kesempatan untuk pendidikan dari personil kita, maka dalam memperoleh pengalaman dan kemahiran, terutama bagi Angkatan Udara dan Laut
jang bersifat sangat technis, maka se-waktu2 kita harus
“tergvallen” kepada negara2 tetangga, karena dikita
belum ada kesempatan. Kebidjaksanaan ini tentu dilaksanakan dengan tidak melanggar politik luar negeri kita
jang bebas dan aktif.
3. Mengingat nilai anggaran belandja jang diiperoleh Angkatan perang riilnja belum tinggi, maka dalam tahun2
dekat jad. Angkatan Perang belum dapat membangu n d e n g a n
besar2an.
4. Jang dibangun sekarang dan masih dilandjutkan dalam djangka waktu jad.ini adalah kekuatan minimal jang harus kita
miliki untuk :
4.1. penjelasan keamanan dalam negeri.
4.2. untuk membantu kembalinja Irian Barat. Dalam menghadapi persoalan Irian Barat ini Angkatan Perang
b u k a n s a d j a h a r u s b e r- s i a p 2 p a d a p e r b a t a s a n b u a t
segala kemungkinan, tetapi djuga agar di dalam negeri djangan timbu l ga nggua n2 ke a ma na n se ba ga i a kibat persoalan Irian Barat.
4.3. selalu siap2 bila ada serangan dari luar dalam rangka perang dingin/perang terbatas atau karena meletusnja suatu perang umum. Kita senantiasa memerlukan suatu “ready-force” jang minimal.
4 . 4 . m e r u p a k a n i n t i a t a u d a s a r, j a n g d a [ a t d i k e m b a n g k a n
dan dibangun lebih luas, kalau keadaannja sudah memungkinkan.
5 . Persoalan tsb.ad. 4.2. dan 4.3. dapat mengakibatkan perang
terbuka dalam ukuran jang lazim disebut perang terbatas.
(Dalam hal terdjadi “perang umum” dimana kita tersangkut,
pada hakekatnja bagi kita toch dapat dianggap dalam u k u r- a n ukuran perang terbatas).
5.1.
dalam waktu djangka pendek kita harus memiliki
s a t u tenaga pemukul mobil jang minimal dari ke 3
angkatan j a n g d a p a t d i g e r a k k a n k e s e t i a p b a g i a n
N u s a n t a r a d a n Angkatan Laut/Angkatan Udara djuga
keluar, jang t e r m a s u k “ r e a d y - f o r c e ” t s b . d i a t a s d e n g a n
t j a d a n g a n j a n g lajak dibelakangnja.
5.2. harus……

- 20 -

5 . 2 . harus ada pertahanan regional/lokal (territorial) dari

tiap angkatan jang lajak.
5.3. djika kita diserang sebelum tertjipta kekuatan jang
lajak untuk tsb. ad 5.1. atau djika tsb.ad 5.1. tidak berhasil, maka kita selalu harus tersedia untuk melaksanakan perang wilajah, dimana elemen2
Angkatan Laut/Angkatan Udara sebagian dapat d i g u na k a n , d a n s e b a g i a n l a i n d i u s a h a k a n u n t u k m e n j i n g kir ke negara sahabat (djika iklim politik mengizinkan) guna tetap berperan seterusnja.
V. ANGKATAN PERANG SEBAGAI ALAT REVOLUSI.
1 . Sekarang saja hendak meningkat ke sesuatu hal mengenai
Angkatan Perang jang mungkin chusus Indonesia. Oleh tradisinja
dalam perdjoangan kemerdekaan, Angkatan Perang sekarang telah
dirumuskan dalam rangka demokrasi terpimpin sebagaimana telah
ditegaskan oleh Presiden didepan Konstituante April 1959, jang
mempunjai komponen2 golongan kerja. Angkatan Bersendjata itu
masuk sebagai salah satu golongan kerja dalam rangka usaha
penjelesaian revolusi nasional. Dalam hal ini saja perlu memberikan pengertian2 untuk dapat lebih menertibkan batas2 ruang
gerak kita jang sebenarnja dalam ikut sertanja angkatan bersendjata ini sebagai alat kerja atau alat perdjoangan.
2. Baiklah kita sekedar mengadakan perbandingan dengan negara2 lain.
2.1. di Eropa Barat tentara itu se-mata2 adalah alat
dari pemerintah.
2.2. di Amerika Selatan Angkatan Perang itu djustru
memonopoli sebagai jang memimpin dalam penjelesaian
daripada revolusi atau jang lebih luas dalam penjelesaian da ripa da progra m na siona l da ripa da ne ga ra
itu .
2.3. di negara2 Komunis Angkatan Perang di-integrasikan
sepenuhnja dalam kekuatan revolusi.
Perbedaan2 tsb.tentunja adalah sebagai akibat dari
perkembangan sedjarah dari negara masing2 jang satu
sama lain berlainan.
3. Kalau diadakan suatu pemisahan jang tegas antara bi-dang
dari pemerintah dan dari Angkatan Perang, maka mungkin
timbul matjam2 pertentangan, terutama dalam masa perang.
Pada satu pihak pemerintah dapat merasa, bahwa Angkatan Perang
terlalu djauh mentjampuri persoalan negara, sebaliknja Angkatan Perang dapat berpendirian, bahwa pemerintah terlalu mentjampuri urusan2 Angkatan Perang.
4. Buat kita…..

- 21 -

4. Buat kita rumusnja adalah rumusan dalam rangka demokrasi terpimpin dari pada Presiden kita, jang telah beliau utjapkan dal a m pidatonja dalam ruangan ini dimuka Konstituante.
Dapat disini saja kemukakan kalimat jang terkenal dari Djender a l Va n C l a u s e w i t s j a n g b e r k a t a : “ P e r a n g a d a l a h l a n d j u t a n p e r t a r u n g a n
politik dengan tjara2 lain”. Pengertian ini kita lihat dilaksanakan di
n e g a r a 2 K o m u n i s , b a h k a n d i d a l a m n e g e r i k i t a p e n g e r t i a n i n i d i pr a k t e k k a n
oleh DI, entah setjara sadar atau tidak. Djadi disini diutamakan sifat
keseluruhannja, tidak menegaskan setjara tadjam pemisahan antara dua
bidang tsb.diatas. Diutamakan kebulatan kesatuan, jang pada suatu waktu bertekan kepada segi politiknja, sedangkan lain kali tekanannja
a d a l a h p a d a segi militernja.
Sebaliknja dinegara2 Barat ditekankan kepada pemisahan jang
p r i n s i p i i l a n t a r a p o l i t i k d a n m i l i t e r, j a n g t i d a k b o l e h s a l i n g m e n t j a m puri. Perkembangan dalam negara kita sedjak 45 mengikuti tjontoh di
n e g a r a 2 Ti m u r t s b . d a n s e t j a r a c h u s u s d i r u m u s k a n d a l a m d e m o k r a s i t e r p i m p i n j a n g t e l a h diamanatkan djuga dalam Amanat Panglima Tertinggi 45
“tentera sebagai pendukung dan pembela ideologi dan politik negara”.
5. Rumusan jang berlaku di negara kita tentunja setjara sistimatis
masih harus diperintji, masih harus didjelaskan dan dipertegas. Kemudian tentunja harus diindoktrinasikan sebagai idee jang kita anut untuk
Angkatan Perang kita. Disini perlu saja tandaskan lagi, bahwa achirnja
factor manusialah jang lebih menentukan dari pada faktor2 technis.
Dal am rangka i ni t ugas penj el asan r evol usi m endj adi l ah sangat
ut am a. S ebagai per si apan rent j ana pem bangunan sem est a per l u m em bangun
m anusi a I ndonesi a j ang m em punj ai si f at 2nj a sendi r i . Dan ber dasar kan
manusia Indonesia itu kita membangun pradjurit Indonesia, jang akan
m a m p u m el akukan konsep j ang saj a adjukan tadi.
Untuk ini kiranja perlu pendidikan2 kita tindjau kembali, jang
harus mampu memberikan vorming jang lebih sesuai dengan jang kita harapkan dari seorang pradjurit Indonesia.
Nantinja filsafah negara Pantja sila, harus mendjadi darah daging dari pradjurit Indonesia. Selain daripada itu Undang2 Dasar kita,
D e m o k r a s i Te r p i m p i n , B h i n e k a Tu n g g a l I k a , M a n i f e s t o P o l i t i k , A m a n a t
P a n g l i m a Te r t i n g g i t a h u n 4 5 s e b a g a i p e d o m a n d a l a m k e n e g a r a a n d a n a m a n a t
P a n g l i m a B e s a r t a h u n 4 5 s e b a g a i p e d o m a n d a l a m k e t e n t a r a a n , d l l . h ar u s
setjara sistimatis dipeladjarkan dalam pembangunan pradjurit kita.
VI. LAIN-LAIN .
Untuk lengkapnja disini akan saja singgung sedikit tentang soal
veteran, soal Polisi Negara dan soal Kedjaksaan.
a. VETERAN .
Dalam bidang ini kita ketahui, bahwa telah diusahakan, untuk
p e n j e l e s a i a n d a l a m t a h u n 2 i n i d e n g a n m e n g a d a k a n s u a t u u n d a n g 2 Ve t e ran, dalam mana djelas ditegaskan siapa jang dimaksud dengan veteran.
Dengan demikian diharapkan dapat diselesaikannja registrasi
daripada veteran dalam waktu jang singkat.
Selandjutnja dapat disusun suatu Legiun Veteran buat seluruh
Indonesia, buat menggantikan 1001 matjam jang ada sekarang. Dengan
setjara ini dapat diharapkan, bahwa mereka itu dapat diintegrasikan
kembali dalam sistem pertahanan kita sebagai tenaga tjadangan, jang
mempunjai…….

- 22 -

mempunjai pula pangkat2 tertentu dalam organisasi tjadangan itu.
Selain daripada itu harus pula diadakan usaha2 jang dapat
memberikan basis jang baik buat pelajanan sosial-ekonomis dari
pada para veteran. Selajaknja merekamendapat pelajanan jang
b a i k ini, karena mereka telah berdjuang untuk kemerdekaan negara
kita. Sekarang kita hanja menghadapi veteran2 kemerdekaan sadja.
Sebentar lagi kita akan mempunjai veteran2 dalam segala operasi
keamanan dalam negeri, kemudian akan muntjul veteran2 dari peperangan jang akan datang.
b. KEPOLISIAN NEGARA + KEDJAKSAAN .
Dalam Kepolisian Negara perumusan2 kita belum begitu djauh,
hingga telah merupakan suatu Undang2 Kepolisian. Kepolisian memang
telah mempunjai konsepsinja. Akan tetapi perlu saja kemukakan disini, bahwa banjak segi2 jang menjinggung bidang2 lain, misalnja:
1. Dengan Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, karena
menurut Peraturan Pemerintah no. 6 kepada Kepala Daerah
diberikan wewenang dan tanggung djawab tentang ketertiban
dalam wilajahnj a .
2. Sebelum Keputusa Perdana Menteri 1946 posisinja adalah
dibawah Kedjaksaan Agung. Sekarang tidak lagi, djadi j a n g
pada suatu waktu masih harus ditertibkan.
3. Dengan Angkatan Perang.
Angota2 Kepolisian merupakan Angkatan Bersendjata,
jang bukan militer. Djadi dalam hubungannja dengan Angkatan Perang tentunja harus ditertibkan. Teristimewa halnja
Mobrig jang lebih merupakan infanteri.
Demikian pula dibidang Kedjaksaan masih banjak soal2
jang harus didjelaskan dan dipertegas.
Kalau dibidang Angkatan Perang diadakan vorming peradjurit Indonesia, jang mempunjai sifat2nja sendiri, maka
hal2 inipun tentunja berlaku lagi Kepolisian dan Kedjaksaan kita karena sama pentingnja, sebagai unsur2 didal a m keseluruhan daripada Manusia Indonesia. Djuga dilapangan ini perlu diadakan indoktrinasi untuk menghasilkan petugas2 jang sungguh2 mengerti dan mampu dalam
turut menjelesaikan Revolusi.

VII. P E N U T U P……..

VII. P E N U T U P.
J. M., Sdr Ketua dan Sidang jang terhormat, dengan
k e l e n g k a p a n j a n g s e k e d a r n j a Ve t e r a n , K e p o l i s i a n d a n K e djaksaan, maka selesailah uraian saja ini mengenai Pemb a n g u n a n Angkatan Perang. Kalau disana-sini masih terdapat
kekurangan2 maka saja bersedia dalam taraf berikutnja untuk
memberikan pendjelasan2 lebih landjut.
Sekian dan terima kasih.-

Bandung, 13 Djanuari 1960.