Laporan Penindjauan Depernas Bulan September dan Oktober 1962 Sektor Perobatan

DEWAN PERANTJANGAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN
PENINDJAUAN DEPERNAS
BULAN SEPTEMBER DAN OKTOBER 1962

BIDANG
KE DAERAH

: PRODUKSI
: DJAKARTA DAN BOGOR
PADI SENTRA / DJABAR

501/C/Dep/XII/’62.
- 150 DEWAN PERANTJANGAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN
PENINDJAUAN DEPERNAS
Bidang : PRODUKSI

Sektor : PEROBATAN.
Daerah
Waktu

: Djakarta – Bogor
: September – Oktober 1962

Djakarta, 26 Oktober 1962.

DAFTAR – ISI

Surat Pengantar

Halaman

Pendahuluan

1

Bab I


: Penindjauan umum

2–3

Bab II

: Projek – projek :
A. Projek : P.N Nurani Farma
B. ,, : P.N Nakula Farma
C. ,,
: P.N Radja Farma
D. ,,
: P.T ETHICA
E. ,,
: N.V SOHO
F. ,,
: P.T DUPA
G. ,,
: Lembaga Farmakotherapi


4 – 14
4
6
7
9
11
12
14

Bab III

: Kesimpulan

16

Bab IV

: Saran


17

------oOo------

LAMPIRAN.
ATJARA
Penunjauan Depernas, Bidang Produksi
Sektor : perobatan,
No.
1.

Hari
Senin

Tanggal
24-9-’62

Djam
8.00
10.00


Projek
P.T. Soho
P.T. Ethica
12.00 P.N.Nurani far
ma.

2.

Selasa

25-9-’62

8.00
10.00

P.T. Abdi
Nakula Farma

3.


Rebo

26-9-’62

8.00

4.

kamis

27-9-’62

8.00
10.00
12.00
Farmaoko

Lembaga farmakologi(bogor)
P.T. Beta

P.T. Dupa
Lembaga

5.

Djum’at

28-9-’62

8.00
10.0

---------oOo-----------

therapi.
P.N. Radja Far
B.P.U. Farmasi

PENDAHULUAN.


1. Susunan Rombongan
Dengan
surat
keputusan
mentri/ketua
depernas
No. 251/UP/Dep/’62 tgl. 22-9-1962 telah dibentuk rombongan penidjauan peronatan jangb sususnanja
adalah sbb:
a. Prof. Dr Poorwo soedarmo, sebagai ketua.
b. Dr Tjoa Sek Iem, sebagai anggota.
c. Gatoto Mangkupradja, sebagai anggota.
- Dra suwarti (sekretaris)
2. Tugas.
Maksud utama dari peninjauan ialah mengumpulkan
bahan2 untuk penjusunan anggaran belanja
pembangunan tahun 1963.
3. Persiapan
Sebelum rombongan berangkat telah disususn terlebih
dahulu daftar questioners jang akan dipergunakan
sebagai pedoman didalam penindjauan.

Untuk mendapatkan gambaran dari projek2 jang akan
ditinjau, maka sebelum peninjauan dilakukan, telah
diminta bahan2 mengenai projek2 tersebut dari B.P.U.
farmasi jang dapat diperoleh dengan mudah.
Disamping itu disampaikan pula kepada B.P.U. farmasi
timeschedule dari rentjana penindjauan perobatan untuk
selandjutnja diteruskan kepada projek2 jang ditinjau.
4. perdjalanan
dengan ini timeschedule peninjauan dilampirkan .
penindjauan berdjalan lantjar dan penerimaan2 diprojek2 sangat memuaskan.
Selama penindjauan rombangan telah diikuti oleh seorang wakil dari Dep. Kesehatan (dari inspeksi farmasi)dan waktu peninjauan lembaga farmakologi di
bogor oleh direktur B.P.U. farmasi, jakni overste
sri Amin.
-

1–

TINJAUAN UMUM.
Peninjauan
Telah

Dilakukan
pada
pabrik2
seperti
jang
telah di
rentjanakan,
jakni pada
pabrik2
pemerintah
(P.N.)
dan swasta.
Pada tiap penidjauan dilakukan terlebih dahulu
wawantjara2
dengan
pimpinan
pabrik
dan
stafnja.
Dari

wawantjara2 itu dapat diambil kesan, bahwa keadaan di pabrik2 itu sama, kesukaran2 jang dialami serupa. Selama peninjauan
komisi
djuga
dengan
sengadja
mengobservasi
3 hal dibawah ini :
1.
masjarakat mengeluh tentang harga otjeran obat. Soal
kalkulasi harga obat menjadi pokok pembitjaraan pertama dengan pengusaha2 pabrik.
2.
ada ketjenderungan dikalangan masjarakat untuk memberi preverevensi kepada obat paten luar negeri (pasien
dan dokter).
3.
ketjuali satu – dua bahan asli Indonesia, hampir seluruh bahan baku dan penolong diimpor dari luar negeri.
laporan
I.C.A. mengenai
pengobatan diindonesia menundjukan bahan – bahan baku
sesungguhnja banyak terdapat di
Indonesia.
Karena
itu
diselidiki
pula,
apa
sebabnja
bahan baku asli Indonesia belum digunakan.
Ad
1.
kalkulasi
harga
etjeran
belum
diatur
oleh
suatu
peraturan
pemerintah. Jang dipergunakan sekarang adalah suatu kalkulasi menurut suatu form jang disususn oleh
gafefarm. Dengan menggunakan ampul HCL Emetin 3% sebagai
objek untuk ditinjau tjatra kalkulasinja berbagai pabrik, maka fakta 2
berikut dapat ditentukan:
1. tjara mengisi form tidak sama.
2. beberapa pabrik memasukan harga chusus untuk research
sedang sesungguhnja bagi pembuatan ampul HCL Emetin
3% ini tidak perlu diadakan research lagi.
3. harga etjeran terachir sangat berlainan bagi berbagai pabrik, meskipun
harga bahan baku dan penolong/
pembungkus tidak banjak berbeda.
4. tjara mengisi berbagai bagian dari form itu memberi
kesempatan untuk meninggikan harga etjeran terachir,
maka
seharusnja
tjara
mengisi
diamati-amati
dalam
waktu tertentu oleh suatu instansi untuk tugas itu. Dalam
wawantjara
menjadi
njata,bahwa
pemeriksaan
tentang
pengisian
formulir
ini
belum
pernah
dijalankan
sedjak…………
- 2-

sedjak formulir ini dipergunakan untuk kalkulasi .
3. mengadakan suatu pilot-projek.
4.
menjadjikan
pilot-projek
ini
sebagai
tempat
latihan
bagi pengusaha jang akan mendirikan pabrik besar-besaran.
Dari pada penidjauan mendjadi njata, bahwa lembaga farmacotheraphie menjadi equpment dan tenaga untuk mendjalankan
pemeriksaan
jang
disebutkan
dala
no.2
dan no.3.
Dalam penundjauan mendjadi ajta, bahwa sesungguhnja
sedikit sekali research pertama itu didjalankan dan bahwa
pekerdjaan lembaga farmacotheraphie hampir seluruhnja terdiri
atas penentuan nilai dari pada bahan2 jang diimpor.
Selain dari pada dalam hal fol. Digitalis pekerdjaan yang
disebut dalam 2 dan 3 belum didjalankan pada rauwolfia
jang rupanja telah diselidiki didalam laboratorium dengan
tjukup mendalam. Penindjauan tidak mengesankan, bahwa ada
keinginan
sungguh-sungguh
dari
pada
pengusaha
partikelir
maupun pemerintah untuk mendapatkan bahan baku asli, mungkin karena jang tjukup banjak dan dengan usaha untuk mendapatkan bahan asli menemui banjak masalah2 jang sukar dipetjahkan.
-

3–

Bab. II. Projek2
A. Projek

: P.N NURANI FARMA (Djl. Gunung
Sahari).
Tugas : a. Impor.
b. Distribusi.
c. Service alat2 kesehatan.
d. Produksi.

a. Impor:
jang diimpor ialah : - bahan baku untuk
produksi.
- obat djadi.
- alat rotgen dan
alat kesehatan lain –
nja.
b. Distribusi.
Untuk ini Nurani Farma mempunyai 9 apotik.
Distribusi
dalam
tahun
1961
telah
mentjapai
djumlah Rp.192 djuta.
Pentjaluran
hasil
dilakukan
melalui
tjabang2
dan apotik2 negara dan swasta.
c. Produksi.
1. Dasar : membuat obat djadi sebagai pengganti obat2 djadi jang diimpor.
Tudjuan : membuat tablet dan dragees.
Mengasembling
obat2
baru
untuk
mengganti
obat2
paten
jang
diimpor.
2. Bahan baku:
vitamin
,
antibiotika,
antihistamin
,
hormon,
antipyretica, diuretica, dll.
Djumlah jang diperlukan setahun Rp.50 djuta.
3. Bahan Penolong :
bahan pengisi : Sach. Lact, Acid. Stearin,
Gelatin,
Gummi Arab, Amylum,
gula,
talk,
Stearas
Magnesium dll.
Djumlah harga + Rp 3 djuta.
Bahan
pembungkusan
:
kaleng,
botol2,doos,
dll.
Djumlah…………………
- 4-

Djumlah
jang diperlukan seharga Rp. 28.567.000,barang pembungkusan tersebut tidak diimpor.
4. Bahan bakar : - solar 96 ton
- gas 24 m3.
5.
Equipment : - 3 buah diesel – agregat untuk tenaga listrik.
– Mesin2/alat2 lain berdjumlah 77 buah.
6.
Air
:
Diperlukan
untuk
pelarut
dan
pentjutji.
Diperoleh dari saluran air kota – pradja dan dari
sumur.
7. Bangunan :
Gedung jang ada luasnja 2500 m 2, perluasan gedung tidak mungkin lagi.
Dalam tahun ini sedang dipasangi 2 diesel-agregat baru, masing2 dari 80 KVA.
8. Kapasitas.
600 djuta tablet dan tablet bergula /tahun dengan bekerdja
40 djam/minggu.
9. Pengangkutan :
Djalan jang ada, adalah tanggungan dari penduduk kampung termasuk pabrik sendiri.
Alat2 pengangkutan jang ada :
1 truck, 1 pickup, dan 3 sedan /station wagen.
10. Anggaran belanja:
A.B
seluruhnja
dalam
tahun
1961
adalah
9.870.000.
diperoleh
dari perdagangan dan apotik2 P.N. Nurani
Farma dalam keseluruhanja.
11. Tenaga:
Manpower : djumlah 342 orang.
Tenaga listruk : 120 KVA.
12. Hasil.(lihat C1)
hasil tambahan dan waste tidak ada.
13. Pasaran:
karena pembuatan tablet2 masih djauh belum mentjukupi
kebutuhan masjarakat, maka pasaran untuk obat2 ini
masih sangat longgar.(bying market).
14.Harga Obat .
ditetapkan menurut ketentuan2 jang telah digariskan
oleh departemen kesehatan.
15. Kesukaran: - impor bahan baku
- pembagian
air
leding
dari
saluran
taktjukup.
- 5–

-

Penjaluran gas untuk laboratorium, destiLasi sangat kurang.
B. PROJEK : P.N. NAKULA FARMA (Djalan segara 9)
Tugas
: a. Impor
b. Distribusi
c. Produksi.
a. Impor.
Jang diimpor ialah : - bahan 2 untuk produksi.
- bahan2 untuk distribusi.

b.Distribusi.
untuk ini Nakula Farma mempunyai 6 apotik.
Distribusi djuga disalurkan melalui P.D.N.2 Tri Bhakti.
Dan aneka Bhakti dan beberapa perusahaan swasta.
Djumlah penjualan dalamtahun 1961 mentjapai Rp 98 djuta.
c. Produksi.
1. Dasar.
Melakukan program pemerintah untuk menurunkan harga obat2 dan memperlantjar distribusinja, hingga obat2
jang
sangat
dibutuhkan
rakjat
dapat
dibeli
dengan
mudah dan harga jang lajak.
Tujuan: membuat salep, emulsi, larutan2.
2. Bahan baku.
banjak sekali matjam dan djumlahnja, semua diimpor.
3. E balage.
Bahan penolong : emulgator/stabilisator.
Zat warna dan essence.
Bahan
peambungkus
:
tinplate,carbon,
plastik,
cellophan, botol2, tube, dan band-yzer.
4. Bahan bakar :
minjak tanah 4000 l/bulan.)dari
,, solar 8000 1/bulan)P.T Shell
gas
5.Equipment.
peralatan Nakula Farma keeluruhannja mentjukupi, bahkan kekurangan pekerdjaan, karena kurangja bahan baku
dan bahan pembungkus.
6.Air
: diperlukan untuk pelarutan , pentjutji, pendingin
diperoleh dari air leding dan dari hydtifore.

7. Bangunan.
- Pabrik obat “VICKS VAPORUB”
- ,,
bedak “MARCKS”
- ,,
Rhoto dan Salep
- ,,
Mury
8.penangkutan.
alat 2 pengangkutan jang ada :

: 900m2
: 363m2
:182m2
:103m2
-truck…

-6-

- truck 2 buah
- pick up 2 buah
- sepeda 2 buah (untuk keperluan
- ekspedisi

9. anggaran belanja.
Seluruh
untuk
tahun
1962
adalah
Rp.138.961.000,Djumlah
ini
diperoleh
dari
hasil
perusahaan
jang
besarnja
Rp.163.300.000,10. Target.
Target Produksi besarnja Rp.163.300.000,Djumlah
itu
diambil
berdasarkan
kapasitas
produksi dan
Penjualan.
11. Tenaga.
Manpower : djumlah 543 orang.
12. Hasil (lihat c)
waste pabrik : ampas biji pala.
Telah
ditjoba
untuk
membuat
ol.myristicae
expressum,
tetapi
kadar
terlalu
rendah,
karena alat2 proses tidak ada jang tjotjok.
S/d djuni 1962 djumlah hasil besarnja Rp 69,-djuta.
13. Pasaran.
pasaran
sangat
baik,
karena
berkurangnja
impor
dan
obat2
paten, sehingga rakjat harus mentjukupi kebutuhan
dengan buatan dalam negeri.
Harga tidak banjak bedanja dengan barang luar negeri.
14.
kesukaran
:
kekurangan
bahan
baku/embalage,
djuga
buat
produk
jang
bahan2-nja
dapat
dibeli
lokal.
Peambuatan
sabun
(medicated),
insectenpoeder,
shampoo hair-pomade.
C. P.N Radja Farma (Djl. Modjopahit 18)
Tugas :a. impor
b.Distribusi.
c.Produksi.
a. Impor.
Jang diimpor ialah :
- bahan baku untuk produksi.
- bahan2 termasuk obat bius untuk semua
apotik , baik milik pemerintah maupun swasta.
Djumlah impor tahun 1961 mentjapai Rp 233,- djuta
b. Distribusi.
Untuk ini P.N. Radja Farma mempunjai 19 apotik tersebar
diseluruh kepulauan Indonesia.
Distribusi dalam tahun 1961 telah
mentjapai djumlah
Rp.433,- djuta.
Hasil produksi pabrik disalurkan melalui :
1.
Pedagang besar P.N. Radja Farma.
2. Budi Bhakti
-7-

c. Produksi.
1. Dasar

: turut membangun ekonomi nasional sesuai dengan
ekonomi terpimpin dalam bidang farmasi dan alat
kesehatan.
Tudjuan : membuat tablet, salep, obat2 injeksi, tingkur,
dll.
2. Bahan baku.
Djenis bahan baku ini sangat banjak melihat tugas jang
dibebankan kepada P.N Radja Farma untuk memenuhi sebanjak-banjaknya akan matjam obat jang dibutuhkan diseluruh Indonesia.
Semua bahan2 baku ini di import.
3. Emabalage.
Bahan penolong jang dibutuhkan
: talk, amylum, dll.
Bahan2 ini sebagaian besar masih diimpor, ketjuali bebeberapa, mis, amylum tidak
Bahan pembungkus.
Jang diperlukan : kertas2, kaleng2, karton, botol2, dsb.
Bahan2 ini tidak diimpor, ketjuali botol2 dan ampul2
yang diimpor langsung oleh perusahaan itu sendiri .
Mulai tahun 1961 botol2 tidak diimpor lagi, karena barang2 ini dimasukan daftar freelist.
4. Bahan bakar.
Jang dipergunakan : - minjak, solar, gas.
5. Equipment.
Mesin2/alat2 jang ada berdjumlah 72 buah.
Pearalata pada umumnja sudah tua, tidak dapat mengimbangi tambahanja kebutuhan akan obat2.
6. Air.
Bahan ini menjadi bahan pokok dalam semua procede pembuatan obat2, baik sebagai bahan pelarut,maupun sebagai
bahan
pentjutji.
Diperoleh dari saluran air minum kotapradja dengan dibantu oleh pompa air.
7. Bangunan.
Jang diperlukan 5 Ha, termasuk perumahan pegawai .
jang ada pada waktu ini 1 ha, terletak diruangan kantor
pusat Radja Farma.
Tenaga listrik : 130 KVA ini tidak mentjukupi.
8. kapasitas.
Dilihat dari sudut djumlah mesin jang ada, dapat dikatakan, bahwa mesin2 ini tidak berdjalan dengan kapasitas
penuh tetapi dilihat dari sudut bahwa mesin2 jang ada
sudah tua, maka ia telah bekerdja dengan kapasitas jang
maksimum.
9.pengangkutan …
-8-

9. Pengangkutan.
Alat2 jang dibutuhkan : 3 buah truck, 2 buah pick up,
1
buah forklifters dan lori2.
10. Anggaran belandja.
Djumlah anggaran belandja adalah Rp.56.200.000,Pembelandjaan untuk mendjalankan perusahaan dilakukan sbb:
a. untuk import bahan2 baku mendapat kredit dari bank
dagang negara jang dalam djangka waktu kira2 6 bulan
sesudah bahan itu tiba, kredit tsb. Sudah harus dibajar kembali.
b. Untuk pembelian bahan2 dalam negeri dan ongkos exploitasi dari keuangansendiri.
11. Target.
Target jang diinginkan berdjumlah Rp.60,- djuta .
Penaksiran ini ialah berdasarkan kapasitas
mesin2 bekas
target dapat ditjapai.
12. Tenaga
Manpower berdjumlah : 430 orang.
13. Hasil (lihat c)
Hasil tambahan : kosmetika, mis, Eau de Cologne, shampoo
skin tonic, hair- croom dll.
Waste tidak ada.
14. pasaran.
Pasaran tidak mengalami kesukaran2. pada waktu ini command
melampaui supply.
15. Harga obat.
Ditetapkan menurut ketentuan2 jang telah digariskan oleh
Departemen kesehatan.
17 Kesukaran
- pengimpor bahan2 baku dan bahan penolong.
- pengangkutan.
- mendapatkan embalage
D.
P.T. ETHICA (Swasta, Djl..Djembatan merah 11)
1. Dasar/tujuan :
- melajani masjarakat akan kebutuha obat2
atas dasar komersil.
- pembuatan obat2 untuk menggantikan obat 2
paten luar negeri.
2. Bahan baku.
Jang diperlukan
: alkaloida, hormon, sedative, vitamin,
antibiotika, dll.
Bahan ini semuanja diimpor.
Djumlah tergantung dari obatnja dan petunjuk2 dari
Departemen kesehatan.
3. Embalage.
Bahan penolong : jang diperlukan berbagai matjam, menurut
kebutuhan pembuatan bentuk obat,mis.
Untuk…….
-9-

Untuk injeksi, untuk tablet (talkamylum dll.
Jang diperolehdari dalam negeri ialah :
Glycerin, alkohol, aceton, acid,sulfuricum.
Bahan pembungkus.
Jang diperlukan : - dari dalam negeri:
Dus2 karton, peti2 keju, botol2
- dari impor :
ampul dan flacon untuk injeksi.
4. Bahan bakar :
- minyak solar untuk diesel agregat dan
destilator.
Diperoleh dari stanvac dan shell.
Djumlah jang diperlukan 8000 l/bulan.
- gas dari perusahaan gas negara.
5. Equipment.
Mesin2/alat2 jang diperlukan lagi untuk perluasan berdjumlah 13 buah.disamping itu dibutuhkan djuga penambahan
alat laboratorium.
6.
Air.
Diperlukan untuk pentjutji, pendingin, pelarut, dll.
Diperoleh dari sumur sendiri, sebagian dari Djaw. Penja
luran air.
7.
Bangunan.
Untuk
perluasan
dibutuhkan
60m
x
40m.
tenaga listrik 70KVA, sebagai tjadangan diesel agregrat
Ketjil dari 40 KVA
8.
kapasitas
9. Pengangkutan.
Djalan besar kotapradja tidak sampai kepersil pabrik .
oleh2
perusahaan2
sekitarnja
masing2
didirikan
sendiri
djalan besar.
Untuk pengangkutan barang dan pegawai diperlukan mobil dan truck.
10. Anggaran Belandja.
Anggaran belandja perusahaan seluruhnja sukar ditentukan,
sebab tergantung
dari berbagai faktor, mis.djumlah
djatah
jang direalisasikan (ini tergantung lagi pada keadaan devisa) naik turunnja harga barang lokal, ada tidaknja pembelian mesin2
dsb.
11. Target.
Tidak mungkin ditentukan, karena tergantung dari djatah
devesen jang djuga tak mungkin ditentukan, karena djatah
tergantung dari posisi devisen negara.
12. Tenaga.
Manpower : djumlah 140 orang.

13.hasil……..
-10-

13. hasil
hasil pokok : a. obat2 injeksi.
b. obat2 tonium.
c. antibiotika.
Hasil tambahan dan waste tidak ada.
Hasil disalurkan melalui distributor2 P.D.N. Marga Bhakti
P.T. Kasa, P.T. Sumber Sehat.
14. Pasaran.
Untuk obat2 injeksi sukar ditentukan pasaranja.
Harga
hasil
dibandaing
hasil
luar
negeri
adalah
lebih rendah.
15. Kesukaran2 : a. bahan2 tidak tjukup.
b. bahan2 lokal sewaktu-waktu datang terlambat
c.embalage harganja meningkat dan sering datang
terlambat.
E.

---------------------------------------------N.V. SOHO (swasta , djalan djembatan merah 11)
1. Dasar/tujuan :
- melajani masjarakat akan kebutuhan obat2.
- mengolah bahan2 obat jang diimpor menjadi
bentuk tablet dan salep.
2. bahan baku.
Jang diperlukan banjak sekali matjamnja, misalnja antihistamin, sulfa, vitamin, barbital dll.
Bahan2 ini semuanja diimpor .
3. Embalage.
Bahan penolong.
Jang dibutuhkan banjak sekali matjamnja, diantaranja :
Sach. Lach. Amylum tristisi jang diimpor.
Bahan pembungkus.
Jang diperlukan
: tubes, karton, botol, kertas, kaleng,
peti dsb.
Bahan2 ini sebagian besar tidak diimpor, ketjuali tinplate
jang dipergunakan untuk pembuatan kaleng2.
4.
bahan bakar : - gas untuk masak dan bagian sterisasi,diperoleh dari perusaahaan gas negara.
minjak untuk mesin diesel 14.00 l/bulan.
Diperoleh dari shell dan stanvac.
Minjak tanah untuk dapur, diperoleh dari
Pembagian.

5…………….
-11-

5.

Equipment.
Mesin2/alat2 jang ada berdjumlah 38 buah.
6. Air.
Diperlukan untuk pelarut dan prntjutji.
Diperoleh dari Djawatan pentjaluran air dan sumur.
7. Pengangkutan.
Alat2 jang diperlukan 2 truck dan pick up/
8. Angaran belandja.
Sebagian adalah modal sendiri, sebagian kredit.
9. Target : Belum dapat tertjapai.
10. Tenaga.
Dumlah pegawai ada 105 orang.
11. Kapasitas.
Pabrik dapat bekerdja dengan kapasitas penuh, djika bahan
Baku tjukup. Pada waktu ini bajak mesin2 sengadja tidak di –
Pakai, untuk mentjegah djangan sampai bahan baku habis sama
Sekali, hingga pabrik tidak bekerdja lagi.
12. Hasil.
Hasil pokok meliputi obat2 resep dan obat2 djual bebas.
Hasil tambahan dan waste pabrik tidak ada.
Djumlah hasil dalam tahun 1961 : salep 112.000 tubes.
tablet 532 djuta butir.
Pentjaluran hasil dilakukan P.D.N.marga bhakti dan
Pedagang2 besar.
Disamping hasil tersebut diatas, jakni dari pengolahan bahan
baku impor, pabrik telah menyelesaikan pula obat2dari bahan
baku asli, jakni tablet dari daun kumis kucing (fol.Orthosiphon)
dan fol. Digitalis.
14. Pasaran.
Permintaan lebih besar dari produksi.
dibanding dengan obat2 luar negeri harga obat2 disini masih
murah.
15. Kesukaran2 :
Kekurangan bahan baku/penolong/pembungkus.
F. P.T. DUPA. (Swasta, Kalibata)
1. Dasar/tudjuan.
Dasar : Procossing/assembling obat2an didalam negeri.
Tudjuan : - menghentikan impor obat2 paten.
- dengan demikian menghemat devisa sampai 40% 60%.
- membuktikan, bahwa dengan kerdja sama jang erat
antara sardjana2 farmasi Indonesia, dapat menghasilkan industri jang besar dan sehat dan tidak

kalah………………

-12-

kalah dengan industri farmasi diluar negeri.
mempertahankan leiding position dibanding farmasi diasia
tenggara.
bahan baku.
Jang diperlukan banjak sekali matjamnya : semua diperoleh
dari impor.
Djumlah jang diperlukan meliputi kira2 Rp.30,- djuta deviSa, berdasarkan kapasitas alat2 produksi jang ada sekarang.
Embalage.
Bahan penolong;talk magnstearat, acid. Stearin., sach.
Lact.., hydras amylenicus, dll.
Pengganti amylum tritici jang diimpor.
Akibat jang diperoleh dari pengganti bahan dari dalam
Negeri ialah menghemat devisen, tetapi tidak menghemat
Rupiah, sebab bahan dalam negeri apapun lebih mahal djiKa dibandingkan dengan barang impor sebagai djatah.
Djumlah jang diperlukan ialah kira2 Rp.0,5 djuta devisen.
Bahan pembungkus.
Jang diperlukan ialah : kaleng, kertas, botol, plastik
Tube,(timah).
Djumlah tergantung dari bahan baku jang ada.
Diperoleh dari pasar bebas dalam negeri.
bahan bakar : minjak solar dan minjak tanah.
Diperlukan untuk menggunkan dan memanaskan.
pada waktu ini pabrik belum dapat sambungan aliranlistrik
dari P.L.N.
Equipment.
Mesin2/alat2 : 23 buah.
Air.
Diperlukan untuk pendingin, pelarut, pentjutji, dll.
Diperoleh dari sumur pompa sendiri, sebab belum mendapat
Sambungan dari saluran air minum.
Bangunan.
Gedung masih dalam keadaan baru.
Luas djang ada sekarang : 12 x 60m dan 20 x 25m.
Jang sedang dibangun 25 x 90m untuk antibiotic filling
Plant.
Kapasitas.
Kapasitas jang ada sekarang ialah :
400 djuta tablet/tahun
2 djuta salep/thn,
600 djuta ribu sirop/thn.
5 djuta capsule/thn.
6 djuta ampul/thn.
2 djuta vial/thn.
2000 l sir. Thymi/thn.
-

2.

3.

4.

5.
6.

7.

8.

9…………..

-139. Pengangkutan.
Didalam komplex pabrik perlu dibuat djalan2 untuk perhubungan dan kelandjutan pekerdjaan.
Alat2 pengangkutan jang diperlukan :
4 buah truck, 4 buah pick up dan 6 buah mobil.
10. Anggaran belandja.
A.B seluruhdja kia2 Rp. 10 djuta ,Kalau semuanja berdjalan lantjar, artinja djatah dapat memPeroleh penuh dalam waktu jang tepat, maka biaja dapat diKembalikan dalam waktu kira2 5- 6 tahun.
11. Target.
Target produksi jang diinginkan ialah :
Taraf I. – membuat pabrik mendjadi pabrik jang terbesar di
Indonesia.
Taraf II – 1 miljard tablet/thn.
2 djuta ampul/thn.
Capsule, sirop, salep 3x lebih banjak.
Taraf terachir : pembuatan bahan baku sendiri.
12. Tenaga
Djumlah pegawai jang ada di Djakarta 80 orang,di Surabaja
70 orang.
Tenaga2 lain jang ada : listrik, uap air, zat asam untuk
Vial making plant.
13. Hasil.
Hasil poko : obat2 resep dan obat2 bebas.
Pabrik lebih tjondong pada pembuatan obat2 resep, karena
Pharmaceutis technis/etis lebih interessant dan sangat dibutuhkan oleh para dokter.
Hasil disalurkan melalui sole distributor, jang memberikan
Pembajaran muka dan harus membajar seluruh produksi.
14. Pasaran : memuaskan
Harga hasil produksi djuga memuaskan.
Pabrik sudah mulai menghasilkan sedjakbulan Desember 1960.
15. kesukaran2 : djatah tidak tepat datanganja.
G. PROJEK LEMBAGA FARMAKOTHERAPI. (projek. Dep. Kes.)
Tugas : I. Control.
II. Research.
III.Penasehat.
I. Control.
Dilakukan terhadap : a. Pemasukan obat2 dan spesialite
ke Indonesia oleh pemerintah dan
Badan2 swasta.
b. Pada waktu ini hanja pada obat2
jang dibeli/diimpor oleh Djawatan
perlengkapan dep. Kesehatan.
II………………
-14-

II. Research mengenai medicinal herbs.
a - Penjelidikan laboratorium :
- Rauwolfia serpentina.
,,
Verticellata.
- Vinca Minor.
- Brugmansia suoviolens.
b. Penjelidikan tehnik kultur tentang :
- Atropa Belladonna.
- Hyoscyamus Albus.
- Papaver Somniferum.
- Lobellia Inflata., dll.
c. Pembuatan beberapa objek jang mengenai sifat ekonomi :
1. pembuatan tjengkeh Zanzibar gantinja dari tjengkeh Indonesia
2. Penarikan minjak katul (rice bran oil)
3. Minjak tengkawang sebagai gantinja minjak cacao, jang
sangat diperlukan industri2.
4. Pembuatan coffein dari daun teh jang telah tua dan tidak
dipergunakan lagi.
5. Pembuatan I.N.H. dari asam citrat, dll.
III. Penasehat.
Memberi nasehat kepada badan2 dalam lingkungan farmasi.
Organisasi.
Dalam melaksanakan tugasnja lembaga ini mempunjai susunan
Organisasi sbb:
- Mempunjai bagian2 : 1. Farmakognosi/galenika
jang berkependududkan di Djakarta.
Mempunjai tugas :
a. penjelidikan tanam2an jang mengandung zat2
berchasiat.
b. Penjelidikan djamu.
c. Control tentang djamu.
d. Penjelidikan tentang pembuatan preparat2
Galenika.
e. pertjobaan penanaman dan penjelidikan ta –
naman nobat2an.
2. Farmakologi.
Penjelidikan setjara biologis.
Kebun tanaman obat2an “HORTUS MEDICUS” Di Tawangmangu.
1. Sedjarah.
Kebun ini dikerdjakan sedjak tahun 1946 dibawah pengawasan lembaga
Eykman.
Kemudian dengan surat keputusan mentri keehatan ttg. 21 maret
1955 seluruh tanggung djawab ini diserahkan kepada lembaga
farmakoterapi…………….
-15-

farmakoterapi pada tanggal 1 april 1955.
Sampai sekarang masih dalam perluasan, baik dalam bidang
Areal maupun kultur.
2. Hasil.
Tindakan2 jang dilakukan terhadap hasil :
Beberapa tanaman telah dikirim ke I.T.B., fakultas kedokteran univ. Indonesia, univ gadjah mada dan lembaga farmakoterapi sendiri untuk diselidiki.
Hasil dari research ini ialah :
Beberapa tanaman sudah disampaikan kepada pabrik obat2an
dan industri2 djamu untuk dibuat preparat jang dapat disalurkan kepada masdjarakat , a.l.:
Fol. Digitalis, Herba Thymus Vulgaris, Valeriana Officinails dll.
Pentjaluran bibit : a. tidak didjual pada swasta.
b. dikirim ke ikes2 sumatra utara dan
lainnja jang ingin membuka kebun pertjobaan.
BAB. III. KESIMPULAN.
1. Kalkulasi harga etjeran obat belum diatur oleh
Suatu peraturan pemerintah. Jang dilakukan sekarang ialah suatu kalkulasi menurut form jang disusun oleh gafeparm (gabungan perusahaan2 farmasi)
jang tjara mengisinja masih memungkinkan pada
pabrik2 untu meninggikan harga etjeran terachir.
Sering djuga terdjadi, bahwa harga etjeran terachir sangat berlainan untuk preparat jang sama
dari berbagai pabrik.
2. Industri probatan masih merupakan industri assembling jang mengolah bahan2 baku dari luar negeri.
Dengan demikian industri perobatan masih sangat
tergantung impor.
Pada tahun 1962 impor tidak ada, hingga pabrik2
terpaksa bekerdja dibawah kapasitas jang biasa
dilakukan, untuk mentjegah djangan sampai kehabisan bahan2 dan pabrik berhenti sama sekali.
3. Hasil industri embalage (botol2, gutji2, kaleng2,
dsb) belum mentjukupi kebutuhan, sehingga sering
obat2 tak dapat dikeluarkan/dikirim.
Pada waktu ini impor embalage memang sudah tidak
ada lagi, ketjuali botol2 untuk intjeksi (ampules)
jang…………………

-16-

Jang kualitas dalam negeri belum memenuhi sjarat2 jang
diperlukan.
4. bahan baku asli.
Jang sudah diproduksi baru
meliputi beberapa sadja, jak’ni fol. Digitalis dan rauwwolfia terapi inipun belum mentjukupi untuk keperluan
produksi seluruhnja.
Perkembangan memproduksi bahan baku asli Indonesia memButuhkan suatu penelitian jang sangat luas dan harus
Diorganisasikan sesuai dengan rentetan laboratorium
Research (lihat tinjauan umum).
Kerdja sama jang erat antara P.P.N. dan farmasi sangat diperlukan.
BAB. IV. Saran – saran.
1. Perlu diadakan peraturan tentang tjara2 kalkulasi
Harga jang lebih sesuai dengan haluan negara.
2. Industri embalage perlu segera diaktifkan oleh negara
swasta.
3. Jang akan menghasilkan bahan baku untuk industri pero –
batan perlu mempertjepat pembangunannja.
4. Untuk memperlantjar penggunaan bahan2 baku asli tumbu2an perlu diadakan systim kerdja sama jang erat
antara P.P.N. dan B.P.U. farmasi. Lembaga jang sudah
ada, disini lembaga farmakoterapi, hendaknja diaktipkan.

Djakarta, 26 oktober 1962
Sekretaris,
ttd.
(Dra. Suwarti).Ketua,
ttd.
(Prof. Dr. Poorwo Soedarmo)
Anggota2 :
1. T.t.d (Dr Tjoa Sok Iem).
2. T.t.d (gatot Mangkupradja).-

-17-

DEWAN PERANTJANG NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN
PENINDJAUAN DEPERNAS
Bidang : PRODUKSI
Sektor : PADI SENTRA
Daerah : Djawa barat
Waktu : Sept – Okt 1962.

Djakarta, 26 Oktober 1962.

DAFTAR

ISI

Halaman
Pendahuluan

1

Bab I

:

Tindjauan Umum

2-4

Bab II

:

Projek – projek

5

A.

Projek : padi sentra pusat
5-11

Djabar, di Bandung
B. projek : padi sentra karawang

12-14

Bab III

:

Saran – saran

15

Bab IV

:

Kesimpulan

15

--------oOo--------

PENDAHULUAN
1. Susunan Rombongan .
Susuna anggota Rombongan penindjauan Padi Sentra Djabar adalah
Sbb : a. Kol.Achmad Tirtosoediro, sebagai ketua.
b. F. Runturambi
,, anggota.
c. Sahamat Soedjono
,, anggota.
d. Dra. Suwarti(sekertaris)
berhubung dengan suatu hal, maka sdr. F Runturambi achirnja
tidak dapat mengikuti penindjauan sama sekali, sehingga rombongan hanja terdiri dari Kol. Achmad Tirtosoediro, Sahamat Soedjono dan sekretaris.
2. Tugas.
Maksud utama daripenindjauan ialah mengumpulkan bahan2 untuk
Penjusunan anggaran belandja pembangunan tahun 1963.
3. Persiapan.
Sebelum rombongan berangkat, telah dipersiapkan daftar questionnaires, jang akan dipergunakan sebagai pedoman didalam penindjauan. Untuk mendapatkan gambaran dari bidang jang akan ditinjau.
maka sebelum penindjauan, dipusat diadakan rapat2 dengan :
a. Dep. Pertaniaan dan agraria jang diwakili oleh biro ekonomi
dan peratjangan departemen tersebut.
b. Pres. Direktur B.P.U pertani beserta pimpinan projek padi
Sentra.
4. Perdjalanan.
Tempat2 jang ditindjau rombongan adalah :
a. padi sentra pusat dibandung (Djabar).
b. Padi sentra karawang.
Sebelum mengundjungi tempat2 ini telah dikundjungi Gubernur
Djabar untuk mendapatkan bantuan dan petundjuk2 lebih lanjut.
Dalam penindjauan daerah karawang rombongan disertai oleh bupati
Karawang, kepala Djawatan pertanian beserta stafnja.
Penindjauan berjalan lantjar dan penerimaan2 sangat memuaskan,
Sehingga rombongan tealah dapat menjelesaikan tugasnja dalam
Waktu yang telah direntjanakan.

--------SU--------

-1-

BAB I. TINDJAUAN UMUM.
1. Dasar dan tudjuan
Padi sentra adalah suatu bagian usaha /projek dari badan per u s a h a a n b a d a n m a k a n a n d a n p e m b u k a a n t a n a h a t a u B . M . P. T.
dahulu jang didirikan dengan undang2 no.16 tahun 1959 dan
d e n g a n P. P. N o . 3 2 t a h u n 1 9 6 1 m e n d j a d i B . P. U . p e r t a n i s e k a rang untuk :
a. menaikan hasil bahan makanan, terutama padi pada tiap
kesatuan tanah pertanian jang telah diusahakan (intensifikasi).
b. Meninggikan taraf hidup petani dengan ditjapainja tambahan hasil.
c . M e m b a n t u p e t a n i d e n g a n k r e d i t t a n p a z a k e l y k e b o rg d a l a m
Usahanja menaikan hasil.
2. Organisasi
Di pusat padi sentra merupakan salah satu bagian usaha/projek disamping pembukaan tanah kering dan pembukaan tanah pas a n g s u r u t d a r i B . P. U P e r t a n i j a n g o l e h d i r e k s i d i b e r i t u gas dan w ew enang untuk atas nama direks i menjalankan pimpinan dan pengaw as an atas projek padi s entra di kes atuan2 pertani jang terdapat didaerah tingkat I.
Kesatuan2 pertani didaerah tingkat I dapat terdiri dari hanja projekpadi sentra, seperti halnja dipulau djawa, atau
dari padi sentra dan pembukaan tanah kering atau pembukaan
tanah pasang surut, atau dari ketiga projek (mulai di sumatra selatan).
Dibawah padi sentra didaerah tingkat I terdapat padi sentra
Wi l a j a h / s e t e m p a t j a n g m e r u p a k a n p e l a k s a n a , s e d a n g p a d i
sentra
ini dikabupaten (daerah tingkat II) dikoordinir ole koordin a t o r. J a n g d i i k u t s e r t a k a n d a l a m u s a h a j a n g d i t u g a s k a n k e p a da padi sentra ialah pada mulanja instansi2 jang ada sangkut pautnja dengan petani dan pertanianja, seperti :
pamongpradja dan D jw. P ertanian. D engan adanja K .O .G .M dan
dengan diikuts ertakannj a padi s entra dalam mentjap ai S .S .B.
K .O .G .M .-lah jang merupakan ikatan dari s emua ins tans i jang
D iikuts ertakan dalam us aha padi s entra.
3. dasar2 pemberian kredik ialah :
a. luas penggarapan.
b. Kebutuhan akan pupuk
dari para achli.
c. Kebutuhan akan bibit.
d. Kebutuhan akan sekedar
penjilangan .
Rentjana penjaluran kredit.

tanah
uang

tersebut
untuk

menurut

petunjuk2

penggarapan/penanaman/

Beberapa bulan……………..

-2beberapa bulan sebelum penanaman padi, diadakan dahulu penerangan
tentang adanja padi sentra dan maksud/tudjuan dan tjara kerdjanja.
Sehabis penerangan ini beberapa waktu kemudian diadakan pendaftaran dari petani2 jang berhasrat untuk mendapatkan kredit dari
padi sentra.
Sebelum turun kesawah diadakan perdjanjian pindjam denagan petani2
dengan disaksikan oleh kepala desa, djika mungkin djuga kepala/ketjamatan bertempat dikelurahan2.
Pada waktu akan membuat peresmian diberikan kredit kepada jang
menghendakinja. Untuk mudahnja pekerdjaan ini dilakukan dikelurahan2
dimana petani2 berkumpul.
Untuk memupuk-pun pada waktunja dibagi2 kan kredit eperti halnja
dengan bibit.
Untuk menghindarkan hal2 yang tidak diinginkan, padi sentra mengambil kebidjaksanaan untuk memberikan kredit berupa barang maupun uang
waktu2 yang diperlukan.
Bunga kredit adalah 12%/thn., jang sebetulnja tidak menjukupi untuk
membiajai usaha jang begitu luas (7% adalah untuk membajar bunga
pada B.K.T.N).
Pengembalian kredit.
Pada dasarnja petani merupakan pembajar hutang jang baik.
Hanja keadaannja jang sangat melarat kadang2 mengakibatkan “penundaan” pembajaran. Karena itu soal waktu penagihan adalah penting.
4. Target.
Target padi sentra adalah sbb:

Target padi sentra adalah sbb:……………..

-3-

Km.
Target padi sentra adalah sbb:
Tahun
Musim
Daerah
tanaman
1958/59

Hudjan

1959

kemarau

1959/60

Hudjan

1960

Kemarau

1960/60

Hudjan
Kemarau

1961/62

1962

Hudjan

Kemarau

Djateng
Djatim
Djateng
Djatim
Rentj.setahun:
Djabar
Djateng
Djatim
Djabar
Djateng
Rentj.setahun:
Djabar
Djateng
Djatim
Djabar
Djateng
Djatim
Rentj.setahun:
Djabar
Djateng
Djatim
Rentjana
Djabar
Djateng
Djatim
rendjana

Rentjana
Luas Ha

Realisasi
Ha

5000
5000
--10000
32000
32000
42000
57800
56650
100000
313177
201500
228000
401478
--500000
1038512
962341
949121
2966013
x
x
x
x

5.968)
2.205)
6.951)
3.606)
20.730
28.482)
46.730)
34.450)
10.617)
30.914)
163.922
114.223)
264.588)
278.262)
37.532)
182.592)
81.389)
958.586
x
x
x
x
x
x
x
x

Tambahan
Padi keri
Rentj.
7.000

Hasil
ng ton
realisasi
16.830

70.000

142.617

350.000

784.500

x

x

X = angka –angka tidak tersedia.
Bab III……………
-4-

Km.
BAB II. Projek-projek..
A. PROJEK : Padi Sentra Pusat Djawa Barat.
1.Padi sentra adalah suatu perusahaan, jang bekerdja kearah intensifikasi setjara teratur dan systematis.
Usahanja dilakukan sentra demi sentra.
2.Tudjuan.
menambah
hasil
hingga
tertjapai
self
supporting
beras
(S.S.B)
3.Usaha2
untuk
mentjapai
tudjuan
tersebut,
jang
terkenal
dengan nama patnja usaha,adalah sbb:
a. Perbaikan sawah.
b.
,,
penggarapan/pengolahan sawah.
c. pemakaian bibit jenis unggul
di Djawa barat sampai sekarang jang dimaksud dengan djenis unggul ialah padi jenis :
- Bengawan.
- Sigadis
- Remadja
- Djelita
- Dara.
Pertjobaan2 telah menundjukkan, bahwa pemakaian djenis2
ini dibandingkan dengan pemakaian djenis jang biasa dipakai pleh penduduk memberikan kenaikan hasil tidak kurang dari 20%.
d. penggunaan pupuk.
e. pemberantasan hama dan penjakit padi.
4. Tugas.
Padi sentra dalam melaksanakanpantja usaha bertugas sebagai penjalur kredit.
5. Orgaisasi.
Bentuk organisasi ialah sebagai berikut :
a. kantor pusat di Djakarta,
dikepalai oleh seorang pemimpin dengan stafnja jang mmengkoordinasi dan memberikan pimpinan umum kepada semua sentra.
b. Kantor
tjabang
ditiap2
daerah
swatantra
tingkat
I
jang
bersangkutan,
dikepalai
oleh
seorang
pemimpin
tjabang
dengan
stafnja
jang
mengkoordinasi
dan
memberikan pimpinan kepada semua sentra jang ada di daerah masing2.
c. Di-tiap2
2-3
kewedana
ada
seorang
koordinator
atau
tiap2kabupaten
2
orang
koordinator
jang
tugasnja
mengkoordinir pekerdjaan seperti pengangkutan barang2

(pupuk,………

-5(pupuk, bibit, dsb), pembelian (bibit, dsb), penjelenggaraan pembibitan sendiri, dsb.
Seorang koordinator merupakan pengawas sehari2 dari sentra
untuk memperingati pengawas dari padi sentra daerah tingkat
I.
d. Pemimpin sentra dengan stafnja.
Pekerdjaan padi sentra itu terutama terletak ditiap2 sentra
keadaan dan aktivitas sentra itulah jang sebenarnja menentukan
nasib seluruh pekerdjanya.
Pimpinan dengan stafnja terutama penghubung desa harus orang
jang berpengalaman dalam menghadapi masjarakat desa dengan
kebidjaksanaan dan kedjujuran.
Berhubungan dengan ini harus hati2 didalam membentuk pimpinan
sentra.
6. Tindakan jang dilakukan.
Tindakan2 dilakukan setjara bertingjat, ja’ni:
a. Meninggikan produksi beras.
b. Menguasai sebagian dari pada produksi padi untuk kepentinga
pemerintah sebagai stabilisator.
c. Menginteregasikan penggilingan padi dalam proses produksi
beras.
d. Mengadakan pangkalan pembangun desa.
e. Mengadakan sumber modal untuk pembangunan.
7. Tjara pelaksanaan.
a. Padi sentra memberikan pindjaman terpimpin berupa :
- uang penggarap.
- Pupuk
- Obat2an pertanian
- Bahan2 dan alat2 pemberantasan(diberikan pada waktunja)
- Bimbingan dan penjuluhan kultur-teknis jang teratur.
b. Pinjaman tersebut diatas oleh pemindjam harus dikembalikan
kepada padi sentra berupa padi sesudah panen.
8. Tjara kerdja.
a. Pada tiap2 padi sentra diadakan sedikitnja sebuah gudang
untuk menjimpan pupuk (buatan, pupuk hidjau),
benih, obat2an alat2 pertanian, dsb, dibawah suatu pimpinan,
pimpinan ini terdiri :
a.1. Seorang kepala jang bertugas :
- Memimpin usaha2 menambah hasil bahan makanan jang
meliputi daerah kabupaten.
- Mengurus pembajaran kembali dari rakjat tani kredit
berupa uang, pupuk, atau jang lain2jang telah dikeluarkan olehnja.

a.2 pembantu2………………….
-6-

a.2. Pembantu2 jang terdiri dari :
- Magazjnmeester.
- Pendjualan.
- Beberapa petugas jang mengurus desa dalam hubunganja dengan usaha menambah hasil bahan makanan.
- Seorang djurutulis.
- Pembantu2 tak tetap.
b.
Pertolongan berupa kredit diberikan pada waktu petjeklik ja’ni :
untuk tiap2 Ha sawah :
- pupuk D.S l qt a Rp. 525,- bibit padi 20 kg ,, 110,- uang
,, 365,djumlah : Rp.1000,Setelah panen, pindjaman pupuk, bibit dan uang jang
dinilai Rp.1000,-/tiap2 Ha itu, harus dikembalikan
berupa padi kering jang harga per kwintalnja diper hitungkan sama dengan harga pemerintah/tiap2 kredit
Rp. 100,- dikembalikan padi kering 50 kg atau gabah
kering 45 kg)./pada waktu kontrak ditanda tangani jang
berlaku sekarang. Diambil waktu pajeklik, karena pada waktu itulah
para petani mentjari kredit dan pada waktu itulah para petani2 membutuhkan kredit dengan ikatan idjon.
c.
Sedjak tanggal 20 desember 1960 dengan keputusan
mentri pertanian peraturan pengembalian hutang para petani diubah :
c.1. Pidjaman dikembalikan berupa uang.
C.2. Para pemindjam pokok ditambah 25 sen setahun
untuk tiap rupiah jang dipinjanja.
9. Target.
Target produksi padi th. 1962 djabar adalah
5.030.569 ton padi kering.
Perintjinannja adalah sbb:
Pandeglang
126.209 ton padi kering
Serang
184.185 ,, ,,
,,
Lebak
100.104 ,, ,,
,,
Banten
410.490 ,, ,,
,,

Bekasi …………..

-7Bekasi
277.328 ton padi kering
Karawang
521.138 ,, ,,
,,
Purwakarta
435.385 ,, ,,
,,
Tangerang
300.163 ,, ,,
,,
Djakarta
1.534.014 ,, ,,
,,
Bogor
305.276 ,, ,,
,,
Sukabumi
346.262 ,, ,,
,,
Tjiandjur
312.037 ,, ,,
,,
Bogor
863.575 ,, ,,
,,
Bandung
361.428 ,, ,,
,,
Sumedang
168.872 ,, ,,
,,
Garut
215.789 ,, ,,
,,
Tasikmalaja
259.992 ,, ,,
,,
Tjiamis
254.389 ,, ,,
,,
Priangan
1.260.389 ,, ,,
,,
Tjirebon
240.470 ,, ,,
,,
Kuningan
131.503 ,, ,,
,,
Indramayu
408.539 ,, ,,
,,
Madjalengka
181.472 ,, ,,
,,
Tjirebon
962.012 ,, ,,
,,
Djumlah djawa/5.030.569 ,, ,,
,,
Barat
/barat
10. Organisai pelaksanaan self-supporting beras atau O.P.S.S.
B.organisasi ini adalah organisasi jang jalan bersatu, dipimpinoleh pemerintah, bersama2 berusaha menjempurnakan menggarap sawah.
Susunan organisasi ini adalah sbb.:
a. Keanggotaan .
Semua jang menggarap sawah jang menetap diharuskan
menjadi anggota. Dalam hal itu sebagai penggarap sawah dapat pemilik atau penjewa sawah.
b. Iuran : tidak ada.
c. Hubungan dengan pemerintah.
Penggarap sawah jang menetap disuatu desa djumlahnja tertentu dapat bajak, dapat ratusan atau ribuan.
Supaja mereka dapat dipimpin, maka diadakan susunan
pengurusan sbb:
- tiap 11 orang petani penggarap sawah jang sawahnja
berdekatan mempunjai seorang pemimpinjang disebut
kokolot.
- Tiap 3 kokolot jang sawahnja berdekatan dikepalai.

Oleh…………….
-8-

Oleh seorang sesepuh.
djadi sesepuh adalah kokolot dari 34 petani.
Sesepuh2 ini berhubungan langsung dengan kepala desa,bapak
lurah atau bapak kuwu.
- Untuk membimbing para sesepuh bapak lurah diwakili (dibantu)
oleh pamong tani desa (P.T.D.).
- Djumlah 11 dan 34 dapat dirubah, djika banjaknja petani jang mengolah jang
berdekatan tidak dapat tepatdibagi-bagi mendjadi 11 dan 34.
- Dalam hal itu djika djumlah tidak tepat 11 atau 34 tak dapat di tetapkan dengan mengambil petani dari tempat(sawah) jang berdjauhan.
Djadi misalnja aja ada suatu sawah jang terpentjil dan jang diolah
oleh 5 orang, maka kelima petani itu dapat menundjuk diantaranja
mendjadi kokolot mereka jang nantinja akan berhubungan langsung
dengan P.T.D. dalam soal mendjawab didaerah mereka.
- Djika ada 1000 petani jang mendjawab satu desa, maka sesepuhnja ada kira2 30 orang, djumlah kokolot kira2 90 orang.
d. Tugas kokolot dan sesepuh.
Mengadjak serta dan memberi tjontoh mengolah sawahnja sebaik2nja,
dengan pimpinan P.T.D. jang ada hubungannja dengan pe. Djaw. Pertanian rakjat.
e. kokolot dan sesepuh tidak mendapat upah.
f. Pemilihan kokolot/sesepuh.
Tidak setjara pemilihan umum, tetapi melalui K.O.G.M.
Dapat membatja dan menulis tidak mentjamin sjarat utama.
Dalam kenjataan sesepuh dan kokolot adalah R.K.2 dan R.T.2
g. Modal.
Modal untuk mengolah sawah diperoleh dari padi sentra dengan aturan2 semudah – mudahnja.
h. P.T.D.
Merupakan pegawai desa jang didjamin oleh desa. Sjarat untuk mendjadi P.T.D. ialah :
- paling rendah keluaran S.R.
- harus tahu soal bertanam.
- Mempunjai semangat pembangunan jang besar.
- Harus bidjaksana dalam pergaulan dengan petani.
11. Koperasi penghasilan padi atau K.P.P.
Untuk
dapat mendjamin perbaikan taraf hidup ptani, maka dibentuklah
koperasi ini.
a. pembentukan.
- K.P.P. dibentuk atas instruksi komandan K.O.G.M. dt.I Djabar
bln. Oktober ’61.
-

Didirikan……………..

-9Didirikan oleh pihak pemerintah, dalam hal ini K.O.G.N.
Djadi berlainan dengan koperasi biasa, pembentukanja disini
tidak diusahakan oleh anggota – anggotanja.
b. Pengurus.
Pengurus sementara ditingkat propinsi dan kabupaten2, dari
tingkat primer s/d gabungan diseluruh Djabar.
Koperasi ini merupakan koperasi terbesar dan paling primer dibidang pertanian.
c. Tudjuan.
Mentjapai kebahagiaan para petani chususnja, seluruh golongan
masjarakat umunja, ja’ni mentjapai taraf hidup jang lajak bagi masjarakat tani penghasil padi dala suasana masjarakat indonesia adil dan makmur.
c1. menaikan produksi padi setinggi2nja dengan brigade kerdja
O.P S.S.B.
c2. Menguasai Hasil Produksi Padinja, sehingga :
- K.P.P sanggup melakukan marketing untuk keperluan,
segala pihak.
- K.P.P. mempunjai bargaining position.
d. Usaha-usaha
d1. mewajibkan dan menggiatkan anggota untuk mejimpan, baik
berupa uang, maupun bahan natura pada koperasi setjara teratur.
d2. Mewadjibkan dan menggiatkan anggota untuk mengusahakan dengan
teratur :
- meningkatkan hasil padi setinggi2nja menurut tjara2 jang
diandjurkan oleh pemerintah.
- Mentjukupi daerah bekerdjanja dengan pangan, terutama beras.
- Mentjukupi kebutuhan daerah bekerdjanja akan bibit padi djenis unggul.
- Membantu pemerintah dalam usaha pembelian padi pemerintah.
d3. Mentjelenggarakan pendidikan dan menambah pengetahuan para angngota.
d4. Memberi pentjuluhan tentang teknik bertjojok tanam.
d5. Mengelola hasil pertanian padi kepunjaan anggota.
d6. Mendjualkan bersama hasil pertanian padi kepunjaan anggota.
d7.Menjediakan bahan2/alat2 untuk memadjukan hasil pertanian
padi kepunjaan anggota.
d8.Memberi pintjaman untuk memadjukan hasil pertanian padi
kepunjaan anggota.
d9. Usaha2 lain jang …..sah untuk kepentingan anggota.

e.pengaman…………..
-10-

e. Pengamanan K.P.P.
e1. Tingkat K.P.P.
tingkat primer adanja didesa.
Tingkat pusat adanja didaerah Tk.II
(Kabupaten)
Tingkat gabungan adanja didaerah Tk.I
(Propinsi).
e2. Keanggotaan.
Anggota K.P.P. harus sungguh2 terdiri dari :
Sebagai inti : anggota O.P.S.S.B.
Buruh Tani Jang Menetapkan dan ikut aktif dalam proses
menghasilkan padi
e3. Pengurus.
Bersedia mendjadi pengurus K.P.P. untuk mengabdi kepada
perdjuangan
K.P.P.
bukan
untuk
mentjari
nafkah.
Tidak mendjadi anggota pengurus sesuatu N.V.,C.V.,
P.T. dsb.
Tidak mempunjai saham disuatu N.V.,C.V., P.T. dsb.
e4. Bimbingan.
K.O.G.H. harus aktif membimbing.
e5.Djawatan
pertanian
harus
mendudukan
petugasnja
dipengurusan
KPP kabupaten
dan
pengfurus
KPP propinsi,
jang memenuhi sjarat2 diatas.
Petugas
tersebut
selai
bertanggung
djawab
kepada
KPP
djuga
bertanggung
djawab
kepada
Djawatan
pertanian.
Petugas tersebut tidak mendapat uang djasa, dsb. Dari K.
P.P.
e6.
tugas
KPP
100%
tidak
dapat
dipisahkan
dari
tugas
Djawatan pertanian.

B.projek padi sentra………..
-11-

B. Projek padi sentra karawang.
1. Bibit.
Petani2 menganggap bibit sangat penting, djadi kekurangan
bibit tidak akan terdjadi. Biar hasil sedikit, untuk bibit
selalu disisakan.
Dari bibit djenis unggul jang paling populer ialah djenis
Bengawan (djenis2 dari bogor).
Djenis unggul didaerah ini ternjata kurang baik, suka rebah,
rontok dan karena itu terbuang. Bibit ini biasanja diterima
untuk didjual dipasaran, untuk dimakan djenis bulu.
2. Rabuk.
Pemakaian pupuk terbatas. Ada gedjala2, bahwa dibeberapa tempat tidak mengambil pupuk atau mereka mengambil pupuk untuk
didjulal lagi. Ada spekulasi, djika petani ragu2 memakai pupuk
itu, maka ada pasar gelap untuk pupuk.
Hal itu sukar dibrantas, sebab tidak ada sangsi2 hukum.
Pendjagaan sudah dilakukan, tetapi tidak berhasil banjak.
- tempat penjimpanan.
Gudang2masih diperlukan lagi. Ditiap desa sudah ada gudang,
dibeberapa tempat dibutuhkan transito gudang, karena
kekurangan
transito
(gudang)maka
pupu
terpaksa disimpan di purwakarta dan di tjikampek, hingga memerlukan lagi alat2 pengangkut untuk diambil dari sana dan
dibagi-bagikan.
- Penerangan.
Memberi penerangan pada para petani supaja senang memupuk merupakan suatu beban jang tidak ringan.
- Kesukaran kesukaran.
a. Pupuk jang diperoleh sering berubah. Misalnja Z.A
Djika sudah terbukti baik
hasilnja, maka tiba2 pupuk ini
tidak ada, sehingga harus diganti dengan pupuk lain.
Misalnja urea.
b. Pupuk pospor, jang dahulu diberikan sebagai D.S, sekarang
sebagai F.M.P. jang mahal harganja.
Penanaman kepertjajaan pemakai pupuk itu perlu dengan
pemberian tjontoh.
c. Harga pupuk terlalu tinggi.
3. Hama
- Hama tikus.ini merupakan suatu tradisi.
Pada waktu ini pemberantasan tidak dapat lagi dilakukan dengan
pospor, tetapi dengan tjampuran endrin dan pospor atau dengan zinkpospide.

Hama belut…….
-12-

4.
-

-

-

5.
6.

7.

- Hama belut.
Pemberantasan dilakukan dengan endrin dan disamping itu dengan
operasi2 tugas.
Kredit.
faktor2 modal : - pupuk.
- bibit.
- Uang garap, waktu patjeckik. Maksud padi sentra
dalam hal ini sambil menunggu sawah menguning tidak ada penghasilan lain.
Pengambilan kredit : - jang sudah kembali baru 16%.
tunggakan
untuk
seluruh
kabupaten
ada
Rp.46,- djuta.
- sekarang
pemasukan
kembali
mulai
lantjar.
Diharapkan 40% akan masuk.
Sebab2 sukar kembalinja kredit :
a. pindjaman oleh padi sentra tidak mentjukupi.
Petani terpaksa memindjam dari sana-sini, hingga waktu membajar harus membajar sana-sini.
Hasil pertanian hanja tjukup untuk konsumsi
b. hutang pada pemerintah dianggap remeh.
Tingkat ketjerdasan orang.
tudjuan pokok ialah bertani.
Untuk mempertinggi tingkat hidup, bukan menaikan produksi tetapi
mentjari pekerdjaan lain.
Jang berpikiran untuk menaikan produksi ialah hanja petani2
menetap jang tjukup sawahnja.
Pengairan.
Sudah
merupakan
suatu
tradidisi,tiap
yahun
daerah
pantai
bandjir, untuk mentjegah ini diperlukan perhatian/beaja chusus
sebab daerah ini topografis memang suatu daerah jang bukan langsung untuk pertanian .
Sekarang sedang dibuat saluran2 air dengan tjara gotong royong.
Untuk mengendalikan air tjitarum sudah ada irigasi2 lama.
Tanggul2 jang ada kurang dapat menerima air Djatiluhur jang
perlu dibuang.
Alat2 pertanian.
Alat2 jang diperoleh tidak tahan lama. Dipakai sekali sudah rusak.
Tjangkul2 jang dikreditkan oleh padi sentra diperoleh dari leppin.
Sebagai bukti pada waktu ini terdapat garpu2 jang sama sekali
tidak dapat dipakai.

Alat2 pertanian………..
-13-

Alat2 pertanian ini hendaknja biar mahal seikit, asal tahan
lama dipakai.
Mekanisme didaerah ini djuga dilakukan, tetapi baru sebagian
jakni
hanja
pentraktoran,.
Djumlah
traktor
ada
5
buah.
Dalam
hal
pentraktoran
ini
sering
terdjadi
pertentangan2
sebab traktor2 karena besarnja mendobrak galangan2 jang sudah
ada.
8. Bagi hasil.
Undang2 bagi hasil setjara formil sudah ada, tetapi belum tentu
diterima oleh kedua pihak.
Jang disebut tanah kedok ialah :
- jang punja sebagian besar adalah warga Tionghoa.
- Tanah atas nama penggarap.
- Kalau ditanja jang punja siapa, tentu disebutnja nama penggarap.
9. Organisasi.
K.P.P. pusat karawang sudah terbentuk, djuga disemua desa.
Djumlah anggota minimal 25 orang, kadang2 sampai 100 orang.
10. Faktor2 penting.
a. Djalan.
- Karena buruk, sulit untuk mengembalikan padi pada pemerintah.
Pengangkutan pupuk dengan demikian djuga sulit, sampai
ada daerah jang mempunjai djatah tahun jang lalu.
b. Alat2 pengangkutan : sudah tua.
c. Alat2 tulis menulis ; kurang, hingga propaganda kurang
dapat dilakukan.
Alat2 ini diperoleh dari inspeksi I tingkat I.
d. Kredit/modal dan pegawai perlu ditambah.

Bab III : saran………

-14-

BAB III Saran
1. a. Perlu didjamin arus rabuk sedjenis jang kontinu.
b. Harga pupuk hendaknja direndahkan.
2. Modal untuk kredit perlu ditjukupi dan penagihan kredit diintensifir.
3. Alat2 pertanian jang diberi harus didjamin kwalitasnja.
4. landform hendaknja betul2 dikerdjakan untuk
mendjaminbagian penggarap.
BAB IV. KESIMPULAN.
Kesimpulan2 jang dapat diambil dari penindjauan
Ialah :
1. Padi sentra2 tidak memenuhi harapan2 (para Petani
belum pupuk-minded, uang pindjaman tidak kembali
S.S.B. belum tertjapai, dsb).
2. Disaranka demi penjerderhanakan organisasi dan tjara kerdja, apakah tidak lebih baik memperkuat
Djawatan pertanian, daripada mengadakan organisasi lagi, sematjam padi sentra(pertani).
-------------------------------

Ketua,
ttd.
(Kol.achmad Tirtosoediro)

Anggota,
ttd
(Sahamad Soedjono).-

Djakarta, 26 oktober 1962.Sekertaris,
ttd,
(Dra. Suwarti).