23254 ID struktur biaya dan pendapatan usaha ternak ayam broiler di kabupaten sleman
1)
2)
Dosen pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang
Jl. Taman Borobudur Indah No. 3 Malang, Phon : (0341) 411 291,
wibsite : http://www.widyagama.ac.id, e0mail : [email protected]
Dosen pada Program Studi Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada, Jl. Flora No.1 Bulaksumur Jogjakarta. Telp / Fax +62274 0 523926
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui struktur biaya usaha ternak ayam
broiler, (2) Menghitung dan mengetahui faktor0faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha
ternak ayam broiler. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Sleman, dengan sampel kecamatan
Pakem, kecamatan Tempel dan kecamatan Kalasan. Sebagai satuan analisis adalah data
primer hasil wawancara langsung dengan peternak, yakni peternak plasma (plasma0inti
pabrikan dan plasma0inti mandiri) dan peternak mandiri. Alat analisis menggunakan metode
diskriptif, dan regresi linier berganda dengan doubel log natural (Ln).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) (a) Biaya sapronak peternak plasma
didominasi oleh biaya pakan dan biaya bibit. Biaya sapronak peternak mandiri didominasi
oleh biaya pakan dan biaya bibit. (b) Biaya operasional peternak mandiri didominasi oleh
biaya sekam, biaya tenaga kerja, dan biaya penyusutan. Biaya operasional peternak plasma
didominasi oleh biaya gas, biaya sekam, dan biaya tenaga kerja. (2) (a) Rata0rata pendapatan
peternak plasma lebih besar dari pada peternak mandiri, (b) Rata0rata pendapatan peternak
plasma0inti pabrikan lebih besar dari pada peternak plasma0inti mandiri, (c) Pendapatan
usaha ternak ayam broiler dipengaruhi secara negatif oleh : harga bibit, harga pakan dan
umur peternak, tetapi dipengaruhi secara positif oleh luas kandang, kemitraan, dan inti
pabrikan.
___________________________________
! " Biaya, pendapatan, usaha ternak ayam broiler
!
"
"
"
"
$
#
$
%
"
$
"
%
"
! "
"
"
"
$
"
"
&
! "
'"
$
"
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
"
'"
"
"
"
"
"
$
"
$
'"
"
"
"
"
_______________________________________
#$%
&
$
Ayam broiler merupakan jenis
usaha 5 000 ekor umur panen 38 hari
hewan ternak kelompok unggas yang
menerima pendapatan Rp 11 004 524
tersedia sebagai sumber makanan,
(Juni 2007); dan peternak mandiri
terutama sebagai penyedia protein
dengan skala usaha 6 000 ekor umur
hewani.
panen 39 hari menerima pendapatan
Daging
ayam
broiler
mempunyai peluang strategis untuk
Rp 23 225 000 (tahun 2008).
memenuhi kebutuhan daging dalam
rangka
upaya
untuk
program
mengembangkan usaha ternak ayam
tercapainya
broiler, disamping untuk mencapai
swasembada daging nasional pada
target produksi, juga perlu diupayakan
tahun 2014. Selain itu juga dapat
peningkatan
dipakai sebagai komoditas usaha yang
Pendapatan peternak meningkat dapat
prospektif, karena usaha ternak ayam
membuka peluang bagi peternak untuk
broiler menguntungkan. Sebagai usaha
mengembangkan
yang menguntungkan, menurut hasil
yakni dengan cara menambah skala
observasi
usaha atau mengembangkan usaha di
pemerintah,
mendukung
Dalam
yakni
(Suwarta,
2011)
:
(a)
Peternak plasma0inti pabrikan dengan
pendapatan
usaha
peternak.
ternaknya,
luar usaha ternak ayam broiler.
skala usaha 6000 ekor umur panen
Usaha ternak ayam broiler di
39,1 hari menerima pendapatan Rp 16
DIY dilakukan dengan pola kemitraan
990
inti0plasma dan pola mandiri. Pada
100
plasma0inti
(April
2008);
mandiri
peternak
dengan
skala
pola kemitraan inti0plasma, ada tiga
66
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
bentuk yaitu pola : (a) kemitraan
merupakan pengikat diantara kedua
plasma0inti pabrikan, (b) kemitraan
belah pihak dan merupakan sarana
plasma0inti mandiri, dan (c) plasma0
untuk mengimplementasikan kontrak
inti bagi hasil. Namun pola kemitraan
yang telah disepakati bersama untuk
plasma0inti bagi hasil di Sleman
mencapai tujuan. Menurut keputusan
jumlahnya relatif sedikit. Sebagian
fatwa MUI (cit. Mubarok, 2004),
besar adalah Pola kemitraan kontrak
tentang
harga.
kemitraan inti0plasma dapat dibedakan
Pola kemitraan
plasma0inti
pembiayaan
dalam
pola
merupakan bentuk kerjasama antara
menjadi
peternak
dengan
Ketentuan mengenai pembiayaan, (b)
perusahaan (inti) sebagai mitra usaha.
Ketentuan mengenai rukun dan syarat
Inti menyediakan sapronak, bimbingan
pembiayaan, (c) Ketentuan mengenai
teknis, memasarkan hasil, dan lainnya.
hukum pembiayaan dalam kemitraan.
sebagai
Sedangkan
plasma
peternak
tiga,
antara
lain
:
(a)
plasma
Biaya dalam usaha ternak ayam
melakukan pemeliharaan ayam broiler
broiler dapat dikelompokkan menjadi
sebagai
untuk
tiga, yakni : (a) biaya peralatan,
perjanjian
meliputi : biaya pembuatan kandang,
(akad) yang telah disepakati bersama
tempat pakan, minum, dll. (b) biaya
untuk mencapai hasil yang ditargetkan.
sapronak, meliputi biaya untuk bibit,
tindakan
mengimplementasikan
usaha
pakan, vitamin0obat0kimia (ovk) dan
ternak ayam broiler sangat penting.
(c) biaya operasional, meliputi biaya
Peternak dengan pola mandiri, semua
gas, listrik, sekam, dan tenaga kerja.
biaya ditanggung peternak sendiri.
Biaya sapronak bagi peternak plasma
Sementara itu peternak dengan pola
ditanggung oleh inti, selain itu inti
kemitraan inti–plasma, biaya sapronak
juga menanggung penyuluhan untuk
ditanggung
pola
pelayanan peternak apabila dalam
pembiayaan
pengelolaannya menghadapai masalah.
Masalah
kemitraan
oleh
pembiayaan
inti.
inti0plasma,
Pada
67
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
Misalnya pertumbuhan ayam kerdil,
oleh inti. Pada peternak pola kemitraan
adanya serangan penyakit, dan karena
inti0plasma,
gangguan lainnya. Dari tiga kelompok
pabrikan rata0rata membayar biaya
biaya tersebut yang secara langsung
sapronak lebih rendah dari pada
berpengaruh
peternak plasma0inti mandiri. Hal ini
terhadap
pendapatan
peternak
plasma0inti
adalah biaya sapronak dan biaya
disebabkan
operasional.
melayani sapronak terhadap plasma
karena
inti
mandiri
Berkaitan dengan alokasi biaya
berasal dari berbagai sumber (bukan
untuk memaksimumkan pendapatan,
perusahaan sendiri) sehingga dapat
peternak
mempermainkan
selalu
berupaya
untuk
harga
untuk
mengelola usahanya sebaik mungkin
mendapatkan keuntungan lebih tinggi,
sehingga
usaha
ternaknya
efisien.
sebaliknya lebih merugikan peternak
Menurut
Usman
(2002),
efisiensi
plasma sehingga rata0rata pendapatan
usaha ternak ayam broiler dipengaruhi
peternak plasma0inti mandiri lebih
oleh skala usaha, atau skala usaha
rendah dibanding dengan pendapatan
ternak ayam broiler semakin besar
peternak plasma0inti pabrikan.
Oleh
usaha ternak ayam broiler semakin
karena
itu,
dengan
efisien, atau dengan skala usaha
permasalahan tersebut di atas penulis
semakin besar usaha ternak ayam
berikut ini menyajikan tulisan dengan
broiler semaki menguntungkan.
judul ” Struktur Biaya dan Pendapatan
Usaha Ternak Ayam Broiler
Dalam keadaan harga produksi
Pola
tinggi (menguntungkan) dan pada
Kemitraan dan Mandiri di kabupaten
skala usaha tertentu (> 5000 ekor)
Sleman”.
Dengan
usaha ternak ayam broiler dengan pola
diharapkan
dapat
dipakai
sebagai
mandiri lebih menguntungkan. Namun
gambaran
yang
positif
tentang
demikian risiko usaha ditanggung oleh
pembiayaan dan pendapatan
peternak mandiri. Sementara itu risiko
diterima dalam berusaha ternak ayam
usaha peternak plasma ditanggung
broiler, sehingga dapat memotivasi
68
tulisan
ini
yang
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
bagi peternak atau masyarakat yang
wawancara langsung dengan peternak
tertarik berusaha ternak ayam broiler.
sampel dari masing0masing kelompok
peternak ayam broiler di kecamatan
'# (%# #$#&
%
sampel.
$)
Penelitian ini dilakukan di
*
kabupaten Sleman. Pada tahun 2006
ayam
broiler
di
"
DIY
masing0masing kelompok peternak.
sebagai sampel ditentukan dengan
Jumlah
kreteria bahwa jumlah peternak ayam
peternak, (b) peternak plasma0inti
di kabupaten Sleman jumlah peternak
peternak,
peternak
mandiri
mandiri 68 peternak, dan (c) peternak
20,12
plasma0inti pabrikan 21 peternak.
14,65
peternak. Sebagai sampel adalah : (a)
kecamatan
Pakem
(79
%
%
peternak
plasma, 60 peternak mandiri), (b)
kecamatan
Kalasan
(35
masing0masing
berikut : (a) peternak mandiri 30
kabupaten Sleman. Pada tahun 2006,
kecamatan
untuk
kelompok peternak adalah sebagai
broiler di atas rata0rata kecamatan di
rata0rata
, terhadap sampel peternak
ayam broiler yang tersedia untuk
menyumbang 55,97 %. Kecamatan
plasma
)
Menggunakan metode
populasi di kabupaten Sleman terhadap
populasi
+
Untuk
peternak
, ,
mengetahui
struktur
biaya (biaya sapronak dan biaya
plasma, 25 peternak mandiri), dan (c)
operasional),
kecamatan
peternak
pendapatan dilakukan dengan analisis
plasma, 56 peternak mandiri) (Deptan
diskriptif, yakni dengan mengetahui
dan Dephut. Kab. Sleman, 200502006).
besarnya masing jenis biaya dengan
Tempel
(44
prosentase.
*
%
Data yang digunakan sebagai
satuan analisis adalah data primer hasil
69
penerimaan
dan
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
PBbt *= harga DOC yang dinormalkan
-.+ "
(
)
(R/C)
(Rp/satuan). PPkn*= harga pakan yang
adalah
perbandingan antara total penerimaan
dinormalkan
(Rp/satuan).
dengan total biaya, dengan formula
harga obat vitamin kimia per ekor
sebagai berikut (Soekartawi, 1993) :
yang dinormalkan (Rp/ekor). PTng*=
a = R/C
upah tenaga kerja yang dinormalkan
R = Py x Y
(Rp/orang). Lkd = luas kandang (m2),
C = FC + VC
UmPtk = Umur peternak (th), PdkPtk
a = Py x Y / (FC+VC)
= Pendidikan peternak (th), Pngl =
Keterangan :
Pengalaman (th), Variabel *
R = Revenue (penerimaan)
= 1, peternak plasma, D1 = 0, peternak
C = Cost (biaya)
mandiri., D2 = 1, kandang panggung,
Py = Harga produksi
D2 = 0, kandang postal., D3 = 1,
Y = produksi
berternak
FC = biaya tetap
pekerjaan pokok, D3 = 0, Sebagai
VC = biaya variabel
pekerjaan sampingan, D4 = 1, plasma0
Kreteria :
inti pabrikan, D4 = 0, plasma0inti
R/C > 1, usaha ternak untung
mandiri.,
R/C < 1, usaha ternak rugi
seharusnya, D4
R/C = 1, tercapai titik impas
tidak seharusnya., D6 = 1, volume
ayam
potong
D5 =
1, waktu
=
Povk*=
D1
sebagai
panen
0, waktu panen
usaha ≥ 5 000 ekor, D6 = 0, volume
/ *
"
Model :
Ln Pdpt* = ß0 + ß1 LnPBbt* + ß2
LnPPkn* + ß3 LnPovk* + ß4 LnPtng*
+ ß6 Ln UmPtk + ß7 Ln
+ ß5 LnLkd
PdkPtk + ß8 Ln Pngl + ß9D1 + ß10D2 +
ß11D3 + ß12 D4 + ß13D5 + ß14D6 + ß15D7
+e
Pendapatan
* " Pdpt*. =
usaha < 5 000 ekor., D7 = 1, pemberian
pakan terbagi, D7 = 0, pemberian
pakan tidak terbaggi., є = error., ß0 =
konstanta, ß10 ß8 = elastisitas variabel
independent, ß9 0 ß15 = parameter
variabel dummy.
usaha ternak yang dinormalkan (Rp).
70
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
Apabila pada analisis regresi
dilakukan
pengujian
heteroskedastisitas,
mengetahui
(2
&( =
model0model
maka
persentase
diperoleh
(
dari
+
dikurangi
χ 2 tabel,
rasio
"
artinya
pada
model
heteroskedastisitas, secara bersama0
sama
(Theil H, 1971).
,
- +
jumlah
Kesimpulan : Apabila LR >
(LR). LR
dengan
+
R square hasil
regresi OLS, n’ = Jumlah sampel
digunakan besaran
statistik &
(2
,
2(1 − ( 2 )
" R2
*
terhadap
"
=
untuk
pengaruh
"
2
(1 − ( 2 )
independent
berpengaruh
&
:
terhadap
variable. Apabila LR <
Log L (y1, … yn; β0, β1, …, βn.σ2) =
variable
dependent
χ 2 tabel,
artinya pada model heteroskedastisitas,
1
2
bersama0sama independent
− log2π − logσ 2 − 2 ∑( − β0β1+1 − β2 +2 − β + )secara
2
2
2σ =1
variable tidak berpengaruh terhadap
&
dependent variable.
- +
:
Log L (y1, … yn; β0, β1, …, βn.σ2). =
−
log 2π −
log π 2 −
1
2
∑(
− β0 )2
2
2
2σ =1
LR secara umum diformulasikan :
0
*
)
1. Kemitraan inti0plasma pada usaha
ternak ayam broiler merupakan
(constrained
bentuk kerjasama antara peternak
maximum)/(unconstrained maximum),
sebagai plasma dengan perusahaan
= log (constrained maximum) – log
(PT) atau non PT sebagai inti. Inti
(unconstrained maximum)
menyediakan sapronak, bimbingan
LR ˜ x2 (k01), Implementasi dari hasil
teknis, memasarkan hasil, dan
regresi, besarnya LR diformlasikan :
lainnya.
Log
λ
=
log
Plasma
tindakan
mengimplementasikan
71
melakukan
untuk
perjanjian
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
yang telah disepakati bersama
6. Umur peternak (peternak plasma
dengan vasilitas yang disediakan
atau peternak mandiri), adalah
untuk mencapai target hasil yang
rata0rata
ditetapkan.
menjalani kehidupan ini, dengan
2. Peternak plasma adalah peternak
lamanya
satuan tahun.
yang melakukan pembudidayaan
7. Pendidikan peternak usaha ternak
ayam broiler dengan melakukan
ayam
kontrak usaha dengan perusahaan
lamanya
pekerja
(PT, non PT) sebagai inti.
pendidikan
formal
3. Inti
pabrikan
adalah
pekerja
broiler,
adalah
rata0rata
mengikuti
di
sekolah,
dengan satuan tahun.
anak
yang
8. Luas kandang, adalah luas tempat
berkedudukan sebagai perusahaan
pemeliharaan ayam broiler oleh
mitra kerja peternak plasma yang
peternak, dinyatakan dengan m2.
perusahaan
(PT)
menyediakan
vasilitas
sapronak
lainnya
berasal
dan
9. Biaya tetap adalah biaya yang
dari
tidak berubah dengan ada atau
perusahaan sendiri.
tidak adanya ayam broiler di
4. Inti mandiri adalah non PT (kios)
yang
berkedudukan
kandang. Biaya tetap
sebagai
meliputi
biaya tetap total dan biaya tetap
perusahaan mitra kerja peternak
operasional.
plasma
menyediakan
meliputi : (a) biaya hidup peternak,
sapronak dan vasilitas lainnya yang
(b) bunga atas pinjaman, pajak,
tidak
dan sejenisnya, (c) gaji karyawan
yang
berasal
dari
perusahaan
(d)
Biaya
biaya
tetap
total
tertentu namun dibeli secara bebas
tetap,
penyusutan
(beberapa tempat).
perlengkapan peternakan, (e) biaya
lingkungan, dan (f) biaya lain0lain
5. Peternak mandiri adalah peternak
yang melakukan pembudidayaan
(upah
vaksinator,
iuran,
biaya
ayam broiler dengan biaya sendiri.
sosial, premi asuransi, biaya hidup
rutin karyawan tetap, rekening
72
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
listrik,
rekening
Sementara
itu
telepon).
biaya
& % $ #'
$
tetap
operasional meliputi : (a) biaya
)
tempat pakan dan minum, (b) biaya
peralatan
untuk
kesehatan,
perbaikan
(c)
Struktur biaya usaha ternak
biaya
ayam broiler terdiri dari : (a) biaya
kebocoran,
sapronak (bibit, pakan, obat0vitamin0
(d) biaya perbaikan kerapuhan
kimia (ovk)), (b) biaya operasional
tiang kandang, (e) tempat pakan
rusak,
(g)
(f)
penerang
sekam,
dan
(sekam,
listrik,
(h)
biaya
Pada tabel 1 nampak bahwa struktur
biaya usaha ternak ayam broiler secara
10. Biaya variabel, adalah biaya yang
umum mempunyai pola yang sama,
berubah sesuai dengan jumlah
yakni secara berturut0turut : biaya
produksi yang dihasilkan. Biaya
pakan, biaya bibit (DOC), Obat,
variabel meliputi biaya sapronak
Vitamin dan biaya kimia (dalam
dan biaya operasional.
kenyataan biaya obat0vitamin0kimia
11. Harga input variabel, atau harga
biasa digabung menjadi satu variabel
riil input variable, adalah nilai
dengan singkatan nama ovk). Besar
rupiah per satuan input variabel
dengan
(c)
penyusutan, dan (d) biaya lingkungan.
biaya
penyusutan.
dibagi
pemanas),
harga
kecilnya biaya sapronak tergantung
output,
harga sapronak. Harga DOC, peternak
dinyatakan dalam Rp/satuan.
plasma0inti pabrikan Rp 3 583,33 per
12. Harga produksi, atau harga riil
ekor, peternak plasma0inti mandiri Rp
produksi, adalah harga produksi
3 619,82 per ekor, peternak mandiri
per satuan dibagi dengan harga
Rp 3 428,33 per ekor. Pakan, peternak
produksi yang diterima peternak
plasma0inti pabrikan Rp 5 007,81 per
pada saat penelitian dilakukan,
kg, peternak plasma0inti mandiri Rp 5
Rp./kg.
020,74 per kg, peternak mandiri Rp 4
974,23 per kg. Harga ovk, peternak
73
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
plasma0inti pabrikan Rp 297,71 per
plasma
lebih
mementingkan
ekor, peternak plasma0mandiri Rp
penambahan vitamin dan penggunaan
359,22 per ekor, peternak mandiri Rp
obat untuk mendukung pertumbuhan
305,043 per ekor (Suwarta, 2011).
fisik ternak ayam broiler. Hal ini
Demikian
pula
apabila
menunjukkan bahwa peternak plasma
diperbandingkan
antara
peternak
untuk pencegahan penyakit disamping
plasma0inti mandiri dengan peternak
melakukan tindakan preventif juga
plasma0inti
ketiga
tindakan
komponen biaya tersebut, mempunyai
peternak
pola yang sama. Namun apabila
menggunakan
dipisah menjadi vitamin, obat dan
menggunakan vaksin.
vaksin,
pabrikan
nampak
dari
bahwa
kuratif.
Sementara
mandiri
itu
disamping
vitamin,
obat
juga
peternak
Tabel 1. Rata0rata Biaya Sapronak, 2009 (Rp 000)
No.
Uraian
1
2
3
4
5
Peternak
Plasma0Inti Mandiri
18.034,67
20,25
69.452,70
78
481,01
0,54
1.075,62
1,21
0
0
Peternak
Plasma0Inti
Pabrikan
20.371,43
19,09
86.395,13
80,97
809,60
0,76
702,62
0,06
0
0
89.044
106.700,87
84.251,42
Peternak Mandiri
Peternak Plasma
DOC
(%)
Pakan
(%)
Vitamin
(%)
Obat
(%)
Kimia (Vaksin)
(%)
9.193,33
17,55
42.407,04
80,97
103,10
0,20
503,28
0,96
164,29
0,32
Jumlah :
52.371,05
17.312,03
20,63
64.220,48
77,41
379,53
0,47
1.190,82
1,49
0
0
Sumber : Suwarta (2011), Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak
Ayam Broiler
Pola Kemitraan Inti0Plasma dan Mandiri di
Kabupaten Sleman
Dari sisi biaya operasional,
terdapat
perbedaan
peternak
plasma
pola
biaya operasionalnya adalah : (a) biaya
antara
sekam, (b) biaya tenaga kerja, (c)
peternak
biaya penyusutan, (d) biaya gas, (e)
mandiri. Bagi peternak mandiri, pola
biaya listrik, dan (f) biaya sosial.
dengan
74
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
Sedangkan bagi peternak plasma : (a)
adalah : (a) biaya sekam, (b) biaya gas,
biaya gas, (b) biaya sekam, (c) biaya
(c) biaya listrik, (d) biaya penyusutan,
tenaga kerja, (d) biaya penyusutan, (e)
(e) biaya tenaga kerja, dan (f) biaya
biaya listrik, dan (f) biaya sosial.
sosial.
Sedangkan
pola
biaya
operasional pada peternak plasma0inti
Apabila dibandingkan antara
peternak plasma0inti pabrikan dengan
mandiri
adalah : (a) biaya gas, (b)
peternak plasma0inti mandiri, nampak
biaya tenaga kerja, (c) biaya sekam,
ada perbedaan. Pola biaya operasional
(d) biaya penyusutan, (e) biaya listrik,
pada peternak plasma0inti pabrikan
dan (f) biaya sosial.
Tabel 2. Rata0rata Biaya Operasional Usaha Ternak Ayam Broiler, (Rp 000), 2009
No
1
2
3
4
5
7
6
Uraian
Listrik
(%)
Gas
(%)
Sekam
(%)
Tenaga
(%)
Lingkungan
(%)
Biaya Sosial
(%)
Penyusutan
(%)
Jumlah :
Peternak
Mandiri
Peterenak
Plasma
Peternak
Plasma0Inti
Pabrikan
Peternak
Plasma0Inti
Mandiri
98,83
5,30
271,76
14,57
509,00
27,28
443,29
23,76
63,94
3,43
35,83
1,92
442,77
23,74
1.865,43
344,19
10,07
872,07
25,52
857,80
25,10
701,96
20,54
79,80
2,33
96,21
2,82
561,96
16,44
3.417,78
816,90
21,09
994,05
22,33
1.215,71
30,49
540,08
11,38
103,29
1,47
94,52
2,68
591,20
13,24
4.000,85
200,64
6,40
858,67
26,58
750,57
23,30
763,71
23,59
94,84
2,62
85,29
2,61
552,93
17,51
3.259,52
Sumber : Suwarta (2011), Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak
Ayam Broiler Pola Kemitraan Inti0Plasma dan Mandiri di
Kabupaten Sleman
menyolok
dibanding dengan peternak plasma0inti
antara peternak plasma0inti mandiri
mandiri. Peternak plasma0inti pabrikan
dengan peternak plasma0inti pabrikan
Rp 489 440,5 per orang, peternak
adalah pada biaya tenaga kerja. Pada
plasma0inti mandiri Rp 648 275,8 per
peternak plasma0inti pabrikan, biaya
orang, peternak mandiri Rp 524 566,7
tenaga
per orang. Hal ini disebabkan karena
Perbedaan
yang
kerja relatif
lebih
rendah
75
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
bagi peternak plasma0inti pabrikan
nampak bahwa prosentasi penggunaan
berternak ayam broiler sebagian besar
tenaga kerja lebih rendah dibanding
sebagai pekerjaan pokok, sehingga
dengan pada peternak plasma0inti
pekerjaan
mandiri.
ayam
untuk
broiler
mengurus
dilakukan
ternak
sendiri,
Tabel 3. Rata0rata Penerimaan Usaha Ternak Ayam Broiler, 2009
Peternak
Mandiri
Peternak
Plasma
Peternak
Plasma0Inti
Pabrikan
Peternak
Plasma0Inti
Mandiri
Ayam
(%)
Bekas
tempat
pakan
(%)
Kotoran Ayam
(%)
Ayam Afkir
(%)
53.409,16
99,55
82,91
99.578,43
99,35
380,12
121.022,06
99,30
569,05
92.956,13
99,37
321,78
0,15
140,90
0,30
19,17
0,04
0,38
239,44
0,27
32,47
0,03
0,46
284,76
0,24
19,05
0,004
0,35
225,44
0,28
36,62
0,04
Jumlah :
53.652,14
100.230,46
121.894,92
93.539,96
No Uraian
1
2
3
4
(Rp 000)
Sumber : Suwarta (2011), Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak
Ayam Broiler
Pola Kemitraan Inti0Plasma dan Mandiri di
Kabupaten Sleman
yang tidak menjual kotoran ayamnya,
karena digunakan untuk mencukupi
Dari tabel 3. nampak bahwa
disamping hasil dari penjualan ayam
keperluan
broiler, penerimaan juga berasal dari
sendiri. Ada
penjualan kotoran ayam dan penjualan
mempergunakan
kotoran
ternak
bekas tempat pakan. Kotoran ayam
ayamnya
membuat
pupuk
dipergunakan untuk pupuk dasar pada
kandang buatan, dijual dalam bentuk
pertanaman. Namun bagi peternak
pupuk kandang buatan dengan harga
76
pemupukan
tanamannya
juga peternak
untuk
yang
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
Rp 5 000,0 per 10 kg. Pembuatan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
pupuk kandang tersebut dilakukan oleh
rata0rata
peternak
secara
ayam broiler untuk masing0masing
kelurahan
kelompok peternak adalah sebagai
ayam
kelompok
broiler
di
pendapatan
usaha
ternak
berikut : (a) peternak plasma Rp 8 639
Purwobinangun, kecamatan Pakem.
100,096;
(b)
peternak
plasma0inti
pabrikan Rp 9 776 356,52; (c)
Pada tabel 4. nampak bahwa
pendapatan
peternak
peternak plasma0inti mandiri Rp 8 287
mandiri
888,55; dan (d) peternak mandiri 0 Rp
Karena
584 346,03. Hasil analisis dengan t0
bersamaan
test menunjukkan bahwa rata0rata
dengan hari raya qurban, sehingga
pendapatan peternak plasma lebih
harga daging ayam broiler di pasar
besar
turun, sementara itu harga untuk
pendapatan peternak mandiri, dengan
keperluan sapronak tidak turun.
t0test = 4,0044*** > t0tabel (1/2α = 1%, n1.n2)
mempunyai nilai negatif.
pada
saat
penelitian
Dengan
kondisi
dengan
rata0rata
maka
= 2,6980. Sementara itu rata0rata
yang sebenarnya
pendapatan usaha ternak ayam broiler
mampu untuk berternak ayam broiler
peternak plasma0inti pabrikan lebih
secara mandiri, namun karena harga
besar
daging ayam broiler rendah (tidak
pendapatan
menguntungkan) dan tidak diikuti
mandiri, dengan t0test = 1,9367 > t0tabel
penurunan
(1/2α = 5 %, n1.n2)
banyak peternak
harga
itu,
dibanding
sapronak,
maka
rata0rata
mandiri ke pola kemitraan inti0plasma.
peternak
dengan
peternak
rata0rata
plasma0inti
= 1,8614.
Hasil uji statistik perbedaan
mereka beralih dari usaha ternak pola
Pendapatan
dibanding
pendapatan
usaha
ternak
ayam broiler pola kemitraan inti0
ayam
broiler selain berasal dari penjualan
plasma
ayam, juga dari penjualan kotoran
menunjukkan bahwa pendapatan usaha
ayam dan kasang bekas tempat pakan.
ternak ayam broiler pola kemitraan
77
dengan
pola
mandiri
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
inti0plasma lebih besar dari pada pola
harga produksi pada peternak mandiri
mandiri. Hasil penelitian ini salah
lebih tinggi dari pada peternak plasma.
satunya
oleh
lebih
Selain itu, lebih rendahnya pendapatan
produksi
daging
usaha ternak ayam broiler pola mandiri
ayam broiler di tingkat peternak
dalam penelitian ini diduga disebabkan
mandiri. Selain itu, hasil penelitian ini
karena karakteristik usaha ternak ayam
bertentangan dengan hasil penelitian
broiler pola mandiri lebih rendah
Sirajuddin tahun 2005 dan Siswoyo
keberdayaannya dari pada peternak
tahun 2002, yang menjelaskan bahwa
plasma.
pendapatan usaha ternak ayam broiler
dimaksud antara lain : skala usaha,
pola mandiri lebih besar dari pada pola
produksi per ekor, produktivitas usaha,
kemitraan inti0plasma. Hasil penelitian
efisiensi teknis, efisiensi harga pakan,
mereka ini disebabkan oleh karena
pendidikan peternak dan lainnya.
disebabkan
rendahnya
harga
Karakteristik
usaha
yang
Tabel 4. Rata0rata Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler (Rp 000), 2009
No Uraian
Peternak
Mandiri
Peternak
Plasma
Peternak
Plasma0Inti
Pabrikan
Peternak
Plasma0Inti
Mandiri
1
2
3
4
Penerimaan
53.652,14
100.230,46
121.894,92
93.539,96
Total Biaya
54.236,49
91.591,36
112.118,56
85.252,08
R/C
1,0943
1,08719
1,0972
0,9966
Pendapatan
8.639,10
9.776,36
8.287,89
Usaha Ternak
0 584,35
5. B/C
0,101597
0,112432
00,003385
5 Pendapatan
Ayam Broiler
0 727,55
7.987,07
8.903,50
7.404,21
Sumber : Suwarta (2011), Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak
Ayam Broiler
Pola Kemitraan Inti0Plasma dan Mandiri di
Kabupaten Sleman.
Dari
beberapa faktor
yang
ayam broiler yang dimaksud, harga
menentukan karakteristik usaha ternak
produksi sangat menentukan besarnya
78
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
pendapatan usaha ternak ayam broiler.
dengan kondisi harga produksi yang
Pada
dilakukan,
rendah (turun), mengalami kerugian,
harga produksi turun (rendah). Selain
bahkan pendapatan negatif. Jumlah
rata0rata harga produksi yang diterima
mereka pada awalnya 20 peternak,
peternak mandiri lebih rendah dari
kemudian
pada harga produksi yang diterima
merugi maka sebagian besar dari
peternak plasma, peternak mandiri
mereka memutuskan berpindah pola
yang
harga
usaha, yakni sebanyak 13 peternak (65
produksi rata0rata yang diterima Rp
persen) ke pola kemitraan plasma0inti
9691,67 per kg dengan harga terendah
dengan kontrak harga.
waktu
penelitian
mengalami
kerugian,
dengan
keadaan
yang
Rp 7 000,0 per kg. Sementara itu harga
Berdasarkan nilai R/C nampak
produksi rata peternak plasma0inti
bahwa peternak mandiri rugi (R/C <
pabrikan Rp 11 731,8 per kg dan
1),
peternak plasma0inti mandiri Rp 11
peternak plasma0inti pabrikan dan
980,23 per kg.
peternak plasma0inti mandiri untung
atau
B/C
negatif,
sementara
Selain kondisi tersebut di atas,
(R/C > 1), atau B/C positif. Apabila
sebagai bukti bahwa peternak mandiri
dibandingkan antara peternak plasma0
dengan kondisi pada waktu penelitian
inti pabrikan dengan peternak plasma0
dilakukan mengalami kerugian adalah
inti mandiri Nampak bahwa nilai R/C
ditunjukkan oleh keadaan pada usaha
peternak plasma0inti mandiri lebih
ternak ayam broiler pola kemitraan
tinggi. Hal ini disebabkan karena
dengan kontrak bagi hasil. Peternak
peternak
ayam broiler dengan status usaha pola
penggunaan input (pakan dan bibit)
kemitraan
hasil
lebih efisien. Pada penggunaan pakan,
tersebut keadaannya sama dengan
peternak plasma0inti mandiri efisiensi
peternak
harga
plasma0inti
mandiri,
bagi
yakni
harga
pakan
plasma0inti
0,76925
dalam
sedangkan
produksi yang diterima peternak sama
peternak plasma0inti pabrikan 0,7423.
dengan harga pasar. Peternak tersebut
Sementara itu pada penggunaan bibit,
79
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
peternak plasma0inti mandiri 2,1909
sedangkan
peternak
Menurut hasil uji asumsi klasik
plasma0inti
analisis fungsi pendapatan ditemukan
pabrikan 2,2603.
bahwa : (a) menunjukkan adanya
heteroskedastisitas pada . /
/
(b)
0
*
tidak
terdapat
multikolinearitas,
koefisien
$#
,
gejala
bersama0sama variabel independent
nampak
bahwa
dalam model berpengaruh terhadap
antara
variabel
korelasi
pendapatan.
data
Secara
terdistribusi secara normal, nampak
menunjukkan
bahwa nilai J0B sebesar 0,6708 < χ 2
independen yang berpengaruh positif
tabel (sign 5 %, df 2), 5,99 dengan
terhadap pendapatan usaha ternak
nilai signifikan 0,715 > 0,05.
ayam broiler adalah (a) luas kandang,
independen
<
0,8
dan
(c)
parsial,
hasil
bahwa
uji
variabel
Oleh karena adanya gejala
(b) kemitraan, (c) kemitraan dengan
heteroskestisitas, dilakukan analisis
inti pabrikan. Sementara itu yang
menggunakan model
berpengaruh
dan
.
"
Model
negatif
terhadap
pendapatan adalah usaha ternak ayam
1
ditetapkan sebagai fungsi pendapatan.
broiler adalah : (a) harga riil DOC,
Dalam model tersebut, uji secara
(b) harga riil pakan, dan (c) umur
keseluruhan menunjukkan bahwa nilai
peternak.
R2 = 0,9998 artinya 99,98 persen
masing variabel independen terhadap
pendapatan dipengaruhi oleh variabel
variabel dependent juga akibat dari
independent dalam model, sementara
pengaruh variabel independent yang
0,02 persen ditentukan oleh variabel
lain, dapat diuraikan sebagai berikut.
Pengaruh
Harga
independent diluar model. Selain itu
DOC
dari
masing0
berpengaruh
nampak bahwa nilai LR hitung =
negatif terhadap pendapatan usaha
259,948*** (α = 1%), artinya secara
ternak ayam broiler dengan elastisitas
80
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
0,98929, artinya apbila harga DOC
ternak
turun
elastisitas
10
persen
mengakibatkan
ayam
broiler,
0,8438***
dengan
(α = 1%),
pendapatan peternak bertambah 9,89
artinya setiap harga pakan turun 10
persen, dan sebaliknya apabila harga
persen
DOC naik 10 persen mengakibatkan
usaha ternak ayam broiler naik 8,44
pendapatan usaha ternak ayam broiler
persen, dan terjadi sebaliknya, yakni
turun 9,89 persen.
apabila harga pakan naik 10 persen
Harga
pakan
berpengaruh
mengakibatkan
mengakibatkan
negatif terhadap pendapatan usaha
pendapatan
pendapatan
ternak ayam broiler turun 8,44 persen.
Tabel 5. Fungsi Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler di Sleman, 2009 (1
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Variabel Independen
LnPBbt (Harga Bibit)
LnPPkn (Harga Pakan)
LnPOvk (harga obat, vitamin, kimia)
LnPTng (Upah tenaga kerja)
LnLkd (Luas kandang)
LnUmPtk (Umur Peternak)
LnPdkPtk (Pendidikan Peternak)
LnPngl (Pengalaman berternak)
Variabel Dummy
D1 =1, peternak plasma
D2 =1, kandang panggung
D3 =1, berternak sebagai pek pokok
D4 = 1, inti pabrikan
D5 = 1, waktu panen seharusnya
D6 = 1, volume usaha ≥ 5000 ekor
D7 = 1, pemberian pakan terbagi
Konstanta
)
Koef. regresi
t0hitung
00,98929***
0 0,84379***
0 0,40244E0030ns
0 0,24965E0020ns
0,41690E001***
0 0,69104E001**
0,41214E0020ns
00,10216E0010ns
0 591,9
0 22,80
0 0,04375
0,2691
2,841
0 2,160
0,1718
00,8927
0,000
0,000
0,965
0,788
0,005
0,031
0,864
0,372
0,86188E001***
0,38413E0030ns
0 0,20978E0010ns
0,37280E001**
0,14677E0010ns
00,15795E0010ns
0 0,90721E0030ns
0 0,91232***
3,149
0,02054
0 1,229
2,005
1,019
00,8686
0 0,06548
05,646
0,002
0,984
0,219
0,045
0,308
0,385
0,948
0,000
R2 = 0,9998
N = 119
usaha
P01
LR = 249,950***
Keterangan : *** = nyata pada α = 1 %, ns = tidak nyata,
$2
(α = 1 %, dk = 16) =
32,000)
Sumber : Suwarta (2011), Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak
Ayam Broiler
Pola Kemitraan Inti0Plasma dan Mandiri di
Kabupaten Sleman
Luas
kandang
berpengaruh
ternak ayam broiler, dengan elastisitas
positif terhadap pendapatan usaha
0,041690*** (α = 1%), artinya apabila
81
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
luas kandang bertambah 10 persen
0,07 persen, dan sebaliknya apabila
mengakibatkan
usaha
umur peternak berkurang 1 persen
ternak ayam broiler naik 0,42 persen,
mengakibatkan pendapatan bertambah
dan sebalikya apabila luas kandang
0,07 persen. Menurut hasil analisis,
berkurang 10 persen mengakibatkan
semakin bertambah umur peternak
pendapatan usaha ternak ayam broiler
mengakibatkan
turun 0,42 persen. Luas kandang
ternak semakin menurun. Selain itu,
bertambah
semakin tua umur peternak dapat
pendapatan
tentunya
diikuti
oleh
produktivitas
keputusan
usaha
bertambahnya volume usaha (jumlah
mempengaruhi
DOC yang dipeliara). Oleh karena itu
dalam
semakin bertambahnya luas kandang
ternak ayam broiler, yakni semakin
identik dengan penambahan volume
rendah.
menentukan
peternak
volume
usaha
semakin
Pola
kemitraan
inti0plasma
bertambah mengakibatkan penggunaan
berpengaruh
positif
terhadap
biaya produksi semakin efisien dan
peningkatan pendapatan usaha ternak
pendapatan
per
ayam
meningkat
(Usman
usaha.
Volume
usaha
ekor
semakin
broiler,
dengan
parameter
2002).
0,086188*** (α = 1%), atau dapat
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa
dikatakan bahwa usaha ternak ayam
penambahan luas kandang (volume
broiler dengan pola kermitraan inti0
usaha)
pendapatan
plasma secara ekonomi lebih efisien
usaha ternak ayam broiler semakin
dibanding dengan pola mandiri. Hal ini
bertambah.
disebabkan karena pada saat dilakukan
dkk.,
mengakibatkan
Umur peternak berpengaruh
penelitian, harga ayam broiler turun
negatif terhadap pendapatan usaha
tetapi harga doc dan pakan tidak turun.
ternak ayam broiler, dengan elastisitas
Keadaan tersebut sangat merugikan
0,069104** (α = 5 %), artinya apabila
peternak mandiri, bahkan pendapatan
umur peternak bertambah 1 persen
mereka
mengakibatkan pendapatan menurun
peternak plasma, harga daging ayam
82
minus.
Sedangkan
bagi
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
broiler
yang
rendah
harga
149,66/kg; dan (c) harga (biaya ovk)
sapronak yang tidak turun tersebut
Rp 368,59/ekor. Selain itu, nampak
tidak
karena
bahwa risiko pendapatan pada usaha
kerugian tersebut ditanggung oleh inti,
ternak ayam broiler pola kemitraan
dimana harga telah ditentukan dalam
plasma0inti
kontrak.
dibandingkan
merugikan
dan
peternak,
Bermitra dengan inti pabrikan
berpengaruh
positif
broiler
terhadap
dengan
bahwa
secara
dengan
besar
risiko
broiler pola kemitraan plasma0inti
pabrikan.
parameter
0,37280E001** (α = 5 %), atau dapat
dikatakan
lebih
pendapatan pada usaha ternak ayam
peningkatan pendapatan usaha ternak
ayam
mandiri
# '
ekonomi
& $% $
- $)
)
pola
1. Biaya sapronak usaha ternak ayam
kemitraan plasma0inti pabrikan lebih
broiler secara berturut0turut adalah
efisien
pola
biaya untuk pakan, bibit dan untuk
kemitraan plasma0inti mandiri. Hal ini
ovk (obat0vitamin0kimia). Biaya
disebabkan diantaranya adalah karena
operasional secara berturut0turut
harga sapronak pada peternak plasma0
adalah biaya untuk gas, tenaga, dan
inti mandiri lebih tinggi dibanding
sekam.
usaha
ternak
ayam
dibanding
broiler
dengan
dengan harga sapronak pada peternak
2. Pendapatan peternak plasma lebih
plasma0inti pabrikan. Harga sapronak
besar dari pada peternak mandiri,
pada peternak plasma0inti pabrikan :
pendapatan peternak plasma0inti
(a) harga doc Rp 3 619,05/ekor; (b)
pabrikan lebih besar dari pada
harga pakan Rp 5 042,1/kg; dan (c)
peternak plasma0inti mandiri.
297,707.
3. Pendapatan usaha ternak ayam
Sementara itu pada peternak plasma
broiler dipengaruhi secara : (a)
inti0mandiri : (a) harga doc Rp 3
negatif oleh harga bibit, (b) negatif
717,62/ekor; (b) harga pakan Rp 5
oleh harga pakan, (c) negati foleh
harga
(biaya
ovk)
Rp
83
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
umur peternak, (d) positif oleh luas
% /
kandang
Deptan dan Dephut. Kab. Sleman,
(200502006), Profil Keluarga
Peternakan Tahun 20050
2006.
(volume
usaha),
(e)
positif oleh kemitraan, (f) positif
oleh inti pabrikan.
Mubarok, 2004. Perkembangan Fatwa
Ekonomi
Syari’ah
di
Indonesia. Pustaka Bani
Quraisy.
"
1. Untuk meningkatkan pendapatan
usaha
ternak
sebaiknya
ayam
dengan
cara
broiler
:
(a)
Sirajuddin, SN., 2005. Analisis
Produktivitas Kerja Peternak
pada Usaha Ayam Ras
Pedaging Pola Kemitraan dan
Mandiri di Kabupaten Maros.
BIPP, Vol. IX (1) : 70 – 79.
menambah kapasitas usaha (jumlah
pemeliharaan), (b) kemitraan, dan
(c) bermitra dengan inti pabrikan.
2. Bagi
peternak
berusaha
mandiri,
dalam
ayam
broiler
ternak
Siswoyo, 2002. Dampak Kemitraan
Usaha Ayam
Broiler
Terhadap Daya Tawar dan
Pendapatan
Peternak
di
Kabupaten Malang. Teisis
S2 (Tidak dipublikasikan),
penting untuk menentukan waktu
usaha yang tepat yakni dipilih pada
saat harga produksi tinggi.
!
Suwarta, 2011. Produktivitas, Efisiensi
dan Risiko Usaha Ternak
Ayam
Broiler
Pola
Kemitraan Inti0Plasma dan
Mandiri
di
Kabupaten
Sleman. Disertasi S3 UGM
(Tidak Terpublikasi).
"
Penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada Direktorat Jendral
Pendidikan
Tinggi
Pendidikan
Nasional
Kementrian
yang
-
telah
memberikan biasiswa program S3 di
Theil
Program Pascasarjana UGM sehingga
penelitian ini dapat dilakukan.
84
H.,
1971.
#
"
New York :
Wiley, 736 p. (University of
Chicago, IL1),
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
Usman, Agung dan Wartomo, 1991.
Analisis
Ekonomi
dan
Pemasaran Hasil
roduksi
Usaha Peternakan Ayam
Broiler
di
Kotamadya
Padang. Buletin Program
Pasca Sarjana (BPPS) UGM,
4 (2A) : 3890400.
85
2)
Dosen pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang
Jl. Taman Borobudur Indah No. 3 Malang, Phon : (0341) 411 291,
wibsite : http://www.widyagama.ac.id, e0mail : [email protected]
Dosen pada Program Studi Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada, Jl. Flora No.1 Bulaksumur Jogjakarta. Telp / Fax +62274 0 523926
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui struktur biaya usaha ternak ayam
broiler, (2) Menghitung dan mengetahui faktor0faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha
ternak ayam broiler. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Sleman, dengan sampel kecamatan
Pakem, kecamatan Tempel dan kecamatan Kalasan. Sebagai satuan analisis adalah data
primer hasil wawancara langsung dengan peternak, yakni peternak plasma (plasma0inti
pabrikan dan plasma0inti mandiri) dan peternak mandiri. Alat analisis menggunakan metode
diskriptif, dan regresi linier berganda dengan doubel log natural (Ln).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) (a) Biaya sapronak peternak plasma
didominasi oleh biaya pakan dan biaya bibit. Biaya sapronak peternak mandiri didominasi
oleh biaya pakan dan biaya bibit. (b) Biaya operasional peternak mandiri didominasi oleh
biaya sekam, biaya tenaga kerja, dan biaya penyusutan. Biaya operasional peternak plasma
didominasi oleh biaya gas, biaya sekam, dan biaya tenaga kerja. (2) (a) Rata0rata pendapatan
peternak plasma lebih besar dari pada peternak mandiri, (b) Rata0rata pendapatan peternak
plasma0inti pabrikan lebih besar dari pada peternak plasma0inti mandiri, (c) Pendapatan
usaha ternak ayam broiler dipengaruhi secara negatif oleh : harga bibit, harga pakan dan
umur peternak, tetapi dipengaruhi secara positif oleh luas kandang, kemitraan, dan inti
pabrikan.
___________________________________
! " Biaya, pendapatan, usaha ternak ayam broiler
!
"
"
"
"
$
#
$
%
"
$
"
%
"
! "
"
"
"
$
"
"
&
! "
'"
$
"
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
"
'"
"
"
"
"
"
$
"
$
'"
"
"
"
"
_______________________________________
#$%
&
$
Ayam broiler merupakan jenis
usaha 5 000 ekor umur panen 38 hari
hewan ternak kelompok unggas yang
menerima pendapatan Rp 11 004 524
tersedia sebagai sumber makanan,
(Juni 2007); dan peternak mandiri
terutama sebagai penyedia protein
dengan skala usaha 6 000 ekor umur
hewani.
panen 39 hari menerima pendapatan
Daging
ayam
broiler
mempunyai peluang strategis untuk
Rp 23 225 000 (tahun 2008).
memenuhi kebutuhan daging dalam
rangka
upaya
untuk
program
mengembangkan usaha ternak ayam
tercapainya
broiler, disamping untuk mencapai
swasembada daging nasional pada
target produksi, juga perlu diupayakan
tahun 2014. Selain itu juga dapat
peningkatan
dipakai sebagai komoditas usaha yang
Pendapatan peternak meningkat dapat
prospektif, karena usaha ternak ayam
membuka peluang bagi peternak untuk
broiler menguntungkan. Sebagai usaha
mengembangkan
yang menguntungkan, menurut hasil
yakni dengan cara menambah skala
observasi
usaha atau mengembangkan usaha di
pemerintah,
mendukung
Dalam
yakni
(Suwarta,
2011)
:
(a)
Peternak plasma0inti pabrikan dengan
pendapatan
usaha
peternak.
ternaknya,
luar usaha ternak ayam broiler.
skala usaha 6000 ekor umur panen
Usaha ternak ayam broiler di
39,1 hari menerima pendapatan Rp 16
DIY dilakukan dengan pola kemitraan
990
inti0plasma dan pola mandiri. Pada
100
plasma0inti
(April
2008);
mandiri
peternak
dengan
skala
pola kemitraan inti0plasma, ada tiga
66
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
bentuk yaitu pola : (a) kemitraan
merupakan pengikat diantara kedua
plasma0inti pabrikan, (b) kemitraan
belah pihak dan merupakan sarana
plasma0inti mandiri, dan (c) plasma0
untuk mengimplementasikan kontrak
inti bagi hasil. Namun pola kemitraan
yang telah disepakati bersama untuk
plasma0inti bagi hasil di Sleman
mencapai tujuan. Menurut keputusan
jumlahnya relatif sedikit. Sebagian
fatwa MUI (cit. Mubarok, 2004),
besar adalah Pola kemitraan kontrak
tentang
harga.
kemitraan inti0plasma dapat dibedakan
Pola kemitraan
plasma0inti
pembiayaan
dalam
pola
merupakan bentuk kerjasama antara
menjadi
peternak
dengan
Ketentuan mengenai pembiayaan, (b)
perusahaan (inti) sebagai mitra usaha.
Ketentuan mengenai rukun dan syarat
Inti menyediakan sapronak, bimbingan
pembiayaan, (c) Ketentuan mengenai
teknis, memasarkan hasil, dan lainnya.
hukum pembiayaan dalam kemitraan.
sebagai
Sedangkan
plasma
peternak
tiga,
antara
lain
:
(a)
plasma
Biaya dalam usaha ternak ayam
melakukan pemeliharaan ayam broiler
broiler dapat dikelompokkan menjadi
sebagai
untuk
tiga, yakni : (a) biaya peralatan,
perjanjian
meliputi : biaya pembuatan kandang,
(akad) yang telah disepakati bersama
tempat pakan, minum, dll. (b) biaya
untuk mencapai hasil yang ditargetkan.
sapronak, meliputi biaya untuk bibit,
tindakan
mengimplementasikan
usaha
pakan, vitamin0obat0kimia (ovk) dan
ternak ayam broiler sangat penting.
(c) biaya operasional, meliputi biaya
Peternak dengan pola mandiri, semua
gas, listrik, sekam, dan tenaga kerja.
biaya ditanggung peternak sendiri.
Biaya sapronak bagi peternak plasma
Sementara itu peternak dengan pola
ditanggung oleh inti, selain itu inti
kemitraan inti–plasma, biaya sapronak
juga menanggung penyuluhan untuk
ditanggung
pola
pelayanan peternak apabila dalam
pembiayaan
pengelolaannya menghadapai masalah.
Masalah
kemitraan
oleh
pembiayaan
inti.
inti0plasma,
Pada
67
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
Misalnya pertumbuhan ayam kerdil,
oleh inti. Pada peternak pola kemitraan
adanya serangan penyakit, dan karena
inti0plasma,
gangguan lainnya. Dari tiga kelompok
pabrikan rata0rata membayar biaya
biaya tersebut yang secara langsung
sapronak lebih rendah dari pada
berpengaruh
peternak plasma0inti mandiri. Hal ini
terhadap
pendapatan
peternak
plasma0inti
adalah biaya sapronak dan biaya
disebabkan
operasional.
melayani sapronak terhadap plasma
karena
inti
mandiri
Berkaitan dengan alokasi biaya
berasal dari berbagai sumber (bukan
untuk memaksimumkan pendapatan,
perusahaan sendiri) sehingga dapat
peternak
mempermainkan
selalu
berupaya
untuk
harga
untuk
mengelola usahanya sebaik mungkin
mendapatkan keuntungan lebih tinggi,
sehingga
usaha
ternaknya
efisien.
sebaliknya lebih merugikan peternak
Menurut
Usman
(2002),
efisiensi
plasma sehingga rata0rata pendapatan
usaha ternak ayam broiler dipengaruhi
peternak plasma0inti mandiri lebih
oleh skala usaha, atau skala usaha
rendah dibanding dengan pendapatan
ternak ayam broiler semakin besar
peternak plasma0inti pabrikan.
Oleh
usaha ternak ayam broiler semakin
karena
itu,
dengan
efisien, atau dengan skala usaha
permasalahan tersebut di atas penulis
semakin besar usaha ternak ayam
berikut ini menyajikan tulisan dengan
broiler semaki menguntungkan.
judul ” Struktur Biaya dan Pendapatan
Usaha Ternak Ayam Broiler
Dalam keadaan harga produksi
Pola
tinggi (menguntungkan) dan pada
Kemitraan dan Mandiri di kabupaten
skala usaha tertentu (> 5000 ekor)
Sleman”.
Dengan
usaha ternak ayam broiler dengan pola
diharapkan
dapat
dipakai
sebagai
mandiri lebih menguntungkan. Namun
gambaran
yang
positif
tentang
demikian risiko usaha ditanggung oleh
pembiayaan dan pendapatan
peternak mandiri. Sementara itu risiko
diterima dalam berusaha ternak ayam
usaha peternak plasma ditanggung
broiler, sehingga dapat memotivasi
68
tulisan
ini
yang
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
bagi peternak atau masyarakat yang
wawancara langsung dengan peternak
tertarik berusaha ternak ayam broiler.
sampel dari masing0masing kelompok
peternak ayam broiler di kecamatan
'# (%# #$#&
%
sampel.
$)
Penelitian ini dilakukan di
*
kabupaten Sleman. Pada tahun 2006
ayam
broiler
di
"
DIY
masing0masing kelompok peternak.
sebagai sampel ditentukan dengan
Jumlah
kreteria bahwa jumlah peternak ayam
peternak, (b) peternak plasma0inti
di kabupaten Sleman jumlah peternak
peternak,
peternak
mandiri
mandiri 68 peternak, dan (c) peternak
20,12
plasma0inti pabrikan 21 peternak.
14,65
peternak. Sebagai sampel adalah : (a)
kecamatan
Pakem
(79
%
%
peternak
plasma, 60 peternak mandiri), (b)
kecamatan
Kalasan
(35
masing0masing
berikut : (a) peternak mandiri 30
kabupaten Sleman. Pada tahun 2006,
kecamatan
untuk
kelompok peternak adalah sebagai
broiler di atas rata0rata kecamatan di
rata0rata
, terhadap sampel peternak
ayam broiler yang tersedia untuk
menyumbang 55,97 %. Kecamatan
plasma
)
Menggunakan metode
populasi di kabupaten Sleman terhadap
populasi
+
Untuk
peternak
, ,
mengetahui
struktur
biaya (biaya sapronak dan biaya
plasma, 25 peternak mandiri), dan (c)
operasional),
kecamatan
peternak
pendapatan dilakukan dengan analisis
plasma, 56 peternak mandiri) (Deptan
diskriptif, yakni dengan mengetahui
dan Dephut. Kab. Sleman, 200502006).
besarnya masing jenis biaya dengan
Tempel
(44
prosentase.
*
%
Data yang digunakan sebagai
satuan analisis adalah data primer hasil
69
penerimaan
dan
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
PBbt *= harga DOC yang dinormalkan
-.+ "
(
)
(R/C)
(Rp/satuan). PPkn*= harga pakan yang
adalah
perbandingan antara total penerimaan
dinormalkan
(Rp/satuan).
dengan total biaya, dengan formula
harga obat vitamin kimia per ekor
sebagai berikut (Soekartawi, 1993) :
yang dinormalkan (Rp/ekor). PTng*=
a = R/C
upah tenaga kerja yang dinormalkan
R = Py x Y
(Rp/orang). Lkd = luas kandang (m2),
C = FC + VC
UmPtk = Umur peternak (th), PdkPtk
a = Py x Y / (FC+VC)
= Pendidikan peternak (th), Pngl =
Keterangan :
Pengalaman (th), Variabel *
R = Revenue (penerimaan)
= 1, peternak plasma, D1 = 0, peternak
C = Cost (biaya)
mandiri., D2 = 1, kandang panggung,
Py = Harga produksi
D2 = 0, kandang postal., D3 = 1,
Y = produksi
berternak
FC = biaya tetap
pekerjaan pokok, D3 = 0, Sebagai
VC = biaya variabel
pekerjaan sampingan, D4 = 1, plasma0
Kreteria :
inti pabrikan, D4 = 0, plasma0inti
R/C > 1, usaha ternak untung
mandiri.,
R/C < 1, usaha ternak rugi
seharusnya, D4
R/C = 1, tercapai titik impas
tidak seharusnya., D6 = 1, volume
ayam
potong
D5 =
1, waktu
=
Povk*=
D1
sebagai
panen
0, waktu panen
usaha ≥ 5 000 ekor, D6 = 0, volume
/ *
"
Model :
Ln Pdpt* = ß0 + ß1 LnPBbt* + ß2
LnPPkn* + ß3 LnPovk* + ß4 LnPtng*
+ ß6 Ln UmPtk + ß7 Ln
+ ß5 LnLkd
PdkPtk + ß8 Ln Pngl + ß9D1 + ß10D2 +
ß11D3 + ß12 D4 + ß13D5 + ß14D6 + ß15D7
+e
Pendapatan
* " Pdpt*. =
usaha < 5 000 ekor., D7 = 1, pemberian
pakan terbagi, D7 = 0, pemberian
pakan tidak terbaggi., є = error., ß0 =
konstanta, ß10 ß8 = elastisitas variabel
independent, ß9 0 ß15 = parameter
variabel dummy.
usaha ternak yang dinormalkan (Rp).
70
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
Apabila pada analisis regresi
dilakukan
pengujian
heteroskedastisitas,
mengetahui
(2
&( =
model0model
maka
persentase
diperoleh
(
dari
+
dikurangi
χ 2 tabel,
rasio
"
artinya
pada
model
heteroskedastisitas, secara bersama0
sama
(Theil H, 1971).
,
- +
jumlah
Kesimpulan : Apabila LR >
(LR). LR
dengan
+
R square hasil
regresi OLS, n’ = Jumlah sampel
digunakan besaran
statistik &
(2
,
2(1 − ( 2 )
" R2
*
terhadap
"
=
untuk
pengaruh
"
2
(1 − ( 2 )
independent
berpengaruh
&
:
terhadap
variable. Apabila LR <
Log L (y1, … yn; β0, β1, …, βn.σ2) =
variable
dependent
χ 2 tabel,
artinya pada model heteroskedastisitas,
1
2
bersama0sama independent
− log2π − logσ 2 − 2 ∑( − β0β1+1 − β2 +2 − β + )secara
2
2
2σ =1
variable tidak berpengaruh terhadap
&
dependent variable.
- +
:
Log L (y1, … yn; β0, β1, …, βn.σ2). =
−
log 2π −
log π 2 −
1
2
∑(
− β0 )2
2
2
2σ =1
LR secara umum diformulasikan :
0
*
)
1. Kemitraan inti0plasma pada usaha
ternak ayam broiler merupakan
(constrained
bentuk kerjasama antara peternak
maximum)/(unconstrained maximum),
sebagai plasma dengan perusahaan
= log (constrained maximum) – log
(PT) atau non PT sebagai inti. Inti
(unconstrained maximum)
menyediakan sapronak, bimbingan
LR ˜ x2 (k01), Implementasi dari hasil
teknis, memasarkan hasil, dan
regresi, besarnya LR diformlasikan :
lainnya.
Log
λ
=
log
Plasma
tindakan
mengimplementasikan
71
melakukan
untuk
perjanjian
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
yang telah disepakati bersama
6. Umur peternak (peternak plasma
dengan vasilitas yang disediakan
atau peternak mandiri), adalah
untuk mencapai target hasil yang
rata0rata
ditetapkan.
menjalani kehidupan ini, dengan
2. Peternak plasma adalah peternak
lamanya
satuan tahun.
yang melakukan pembudidayaan
7. Pendidikan peternak usaha ternak
ayam broiler dengan melakukan
ayam
kontrak usaha dengan perusahaan
lamanya
pekerja
(PT, non PT) sebagai inti.
pendidikan
formal
3. Inti
pabrikan
adalah
pekerja
broiler,
adalah
rata0rata
mengikuti
di
sekolah,
dengan satuan tahun.
anak
yang
8. Luas kandang, adalah luas tempat
berkedudukan sebagai perusahaan
pemeliharaan ayam broiler oleh
mitra kerja peternak plasma yang
peternak, dinyatakan dengan m2.
perusahaan
(PT)
menyediakan
vasilitas
sapronak
lainnya
berasal
dan
9. Biaya tetap adalah biaya yang
dari
tidak berubah dengan ada atau
perusahaan sendiri.
tidak adanya ayam broiler di
4. Inti mandiri adalah non PT (kios)
yang
berkedudukan
kandang. Biaya tetap
sebagai
meliputi
biaya tetap total dan biaya tetap
perusahaan mitra kerja peternak
operasional.
plasma
menyediakan
meliputi : (a) biaya hidup peternak,
sapronak dan vasilitas lainnya yang
(b) bunga atas pinjaman, pajak,
tidak
dan sejenisnya, (c) gaji karyawan
yang
berasal
dari
perusahaan
(d)
Biaya
biaya
tetap
total
tertentu namun dibeli secara bebas
tetap,
penyusutan
(beberapa tempat).
perlengkapan peternakan, (e) biaya
lingkungan, dan (f) biaya lain0lain
5. Peternak mandiri adalah peternak
yang melakukan pembudidayaan
(upah
vaksinator,
iuran,
biaya
ayam broiler dengan biaya sendiri.
sosial, premi asuransi, biaya hidup
rutin karyawan tetap, rekening
72
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
listrik,
rekening
Sementara
itu
telepon).
biaya
& % $ #'
$
tetap
operasional meliputi : (a) biaya
)
tempat pakan dan minum, (b) biaya
peralatan
untuk
kesehatan,
perbaikan
(c)
Struktur biaya usaha ternak
biaya
ayam broiler terdiri dari : (a) biaya
kebocoran,
sapronak (bibit, pakan, obat0vitamin0
(d) biaya perbaikan kerapuhan
kimia (ovk)), (b) biaya operasional
tiang kandang, (e) tempat pakan
rusak,
(g)
(f)
penerang
sekam,
dan
(sekam,
listrik,
(h)
biaya
Pada tabel 1 nampak bahwa struktur
biaya usaha ternak ayam broiler secara
10. Biaya variabel, adalah biaya yang
umum mempunyai pola yang sama,
berubah sesuai dengan jumlah
yakni secara berturut0turut : biaya
produksi yang dihasilkan. Biaya
pakan, biaya bibit (DOC), Obat,
variabel meliputi biaya sapronak
Vitamin dan biaya kimia (dalam
dan biaya operasional.
kenyataan biaya obat0vitamin0kimia
11. Harga input variabel, atau harga
biasa digabung menjadi satu variabel
riil input variable, adalah nilai
dengan singkatan nama ovk). Besar
rupiah per satuan input variabel
dengan
(c)
penyusutan, dan (d) biaya lingkungan.
biaya
penyusutan.
dibagi
pemanas),
harga
kecilnya biaya sapronak tergantung
output,
harga sapronak. Harga DOC, peternak
dinyatakan dalam Rp/satuan.
plasma0inti pabrikan Rp 3 583,33 per
12. Harga produksi, atau harga riil
ekor, peternak plasma0inti mandiri Rp
produksi, adalah harga produksi
3 619,82 per ekor, peternak mandiri
per satuan dibagi dengan harga
Rp 3 428,33 per ekor. Pakan, peternak
produksi yang diterima peternak
plasma0inti pabrikan Rp 5 007,81 per
pada saat penelitian dilakukan,
kg, peternak plasma0inti mandiri Rp 5
Rp./kg.
020,74 per kg, peternak mandiri Rp 4
974,23 per kg. Harga ovk, peternak
73
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
plasma0inti pabrikan Rp 297,71 per
plasma
lebih
mementingkan
ekor, peternak plasma0mandiri Rp
penambahan vitamin dan penggunaan
359,22 per ekor, peternak mandiri Rp
obat untuk mendukung pertumbuhan
305,043 per ekor (Suwarta, 2011).
fisik ternak ayam broiler. Hal ini
Demikian
pula
apabila
menunjukkan bahwa peternak plasma
diperbandingkan
antara
peternak
untuk pencegahan penyakit disamping
plasma0inti mandiri dengan peternak
melakukan tindakan preventif juga
plasma0inti
ketiga
tindakan
komponen biaya tersebut, mempunyai
peternak
pola yang sama. Namun apabila
menggunakan
dipisah menjadi vitamin, obat dan
menggunakan vaksin.
vaksin,
pabrikan
nampak
dari
bahwa
kuratif.
Sementara
mandiri
itu
disamping
vitamin,
obat
juga
peternak
Tabel 1. Rata0rata Biaya Sapronak, 2009 (Rp 000)
No.
Uraian
1
2
3
4
5
Peternak
Plasma0Inti Mandiri
18.034,67
20,25
69.452,70
78
481,01
0,54
1.075,62
1,21
0
0
Peternak
Plasma0Inti
Pabrikan
20.371,43
19,09
86.395,13
80,97
809,60
0,76
702,62
0,06
0
0
89.044
106.700,87
84.251,42
Peternak Mandiri
Peternak Plasma
DOC
(%)
Pakan
(%)
Vitamin
(%)
Obat
(%)
Kimia (Vaksin)
(%)
9.193,33
17,55
42.407,04
80,97
103,10
0,20
503,28
0,96
164,29
0,32
Jumlah :
52.371,05
17.312,03
20,63
64.220,48
77,41
379,53
0,47
1.190,82
1,49
0
0
Sumber : Suwarta (2011), Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak
Ayam Broiler
Pola Kemitraan Inti0Plasma dan Mandiri di
Kabupaten Sleman
Dari sisi biaya operasional,
terdapat
perbedaan
peternak
plasma
pola
biaya operasionalnya adalah : (a) biaya
antara
sekam, (b) biaya tenaga kerja, (c)
peternak
biaya penyusutan, (d) biaya gas, (e)
mandiri. Bagi peternak mandiri, pola
biaya listrik, dan (f) biaya sosial.
dengan
74
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
Sedangkan bagi peternak plasma : (a)
adalah : (a) biaya sekam, (b) biaya gas,
biaya gas, (b) biaya sekam, (c) biaya
(c) biaya listrik, (d) biaya penyusutan,
tenaga kerja, (d) biaya penyusutan, (e)
(e) biaya tenaga kerja, dan (f) biaya
biaya listrik, dan (f) biaya sosial.
sosial.
Sedangkan
pola
biaya
operasional pada peternak plasma0inti
Apabila dibandingkan antara
peternak plasma0inti pabrikan dengan
mandiri
adalah : (a) biaya gas, (b)
peternak plasma0inti mandiri, nampak
biaya tenaga kerja, (c) biaya sekam,
ada perbedaan. Pola biaya operasional
(d) biaya penyusutan, (e) biaya listrik,
pada peternak plasma0inti pabrikan
dan (f) biaya sosial.
Tabel 2. Rata0rata Biaya Operasional Usaha Ternak Ayam Broiler, (Rp 000), 2009
No
1
2
3
4
5
7
6
Uraian
Listrik
(%)
Gas
(%)
Sekam
(%)
Tenaga
(%)
Lingkungan
(%)
Biaya Sosial
(%)
Penyusutan
(%)
Jumlah :
Peternak
Mandiri
Peterenak
Plasma
Peternak
Plasma0Inti
Pabrikan
Peternak
Plasma0Inti
Mandiri
98,83
5,30
271,76
14,57
509,00
27,28
443,29
23,76
63,94
3,43
35,83
1,92
442,77
23,74
1.865,43
344,19
10,07
872,07
25,52
857,80
25,10
701,96
20,54
79,80
2,33
96,21
2,82
561,96
16,44
3.417,78
816,90
21,09
994,05
22,33
1.215,71
30,49
540,08
11,38
103,29
1,47
94,52
2,68
591,20
13,24
4.000,85
200,64
6,40
858,67
26,58
750,57
23,30
763,71
23,59
94,84
2,62
85,29
2,61
552,93
17,51
3.259,52
Sumber : Suwarta (2011), Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak
Ayam Broiler Pola Kemitraan Inti0Plasma dan Mandiri di
Kabupaten Sleman
menyolok
dibanding dengan peternak plasma0inti
antara peternak plasma0inti mandiri
mandiri. Peternak plasma0inti pabrikan
dengan peternak plasma0inti pabrikan
Rp 489 440,5 per orang, peternak
adalah pada biaya tenaga kerja. Pada
plasma0inti mandiri Rp 648 275,8 per
peternak plasma0inti pabrikan, biaya
orang, peternak mandiri Rp 524 566,7
tenaga
per orang. Hal ini disebabkan karena
Perbedaan
yang
kerja relatif
lebih
rendah
75
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
bagi peternak plasma0inti pabrikan
nampak bahwa prosentasi penggunaan
berternak ayam broiler sebagian besar
tenaga kerja lebih rendah dibanding
sebagai pekerjaan pokok, sehingga
dengan pada peternak plasma0inti
pekerjaan
mandiri.
ayam
untuk
broiler
mengurus
dilakukan
ternak
sendiri,
Tabel 3. Rata0rata Penerimaan Usaha Ternak Ayam Broiler, 2009
Peternak
Mandiri
Peternak
Plasma
Peternak
Plasma0Inti
Pabrikan
Peternak
Plasma0Inti
Mandiri
Ayam
(%)
Bekas
tempat
pakan
(%)
Kotoran Ayam
(%)
Ayam Afkir
(%)
53.409,16
99,55
82,91
99.578,43
99,35
380,12
121.022,06
99,30
569,05
92.956,13
99,37
321,78
0,15
140,90
0,30
19,17
0,04
0,38
239,44
0,27
32,47
0,03
0,46
284,76
0,24
19,05
0,004
0,35
225,44
0,28
36,62
0,04
Jumlah :
53.652,14
100.230,46
121.894,92
93.539,96
No Uraian
1
2
3
4
(Rp 000)
Sumber : Suwarta (2011), Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak
Ayam Broiler
Pola Kemitraan Inti0Plasma dan Mandiri di
Kabupaten Sleman
yang tidak menjual kotoran ayamnya,
karena digunakan untuk mencukupi
Dari tabel 3. nampak bahwa
disamping hasil dari penjualan ayam
keperluan
broiler, penerimaan juga berasal dari
sendiri. Ada
penjualan kotoran ayam dan penjualan
mempergunakan
kotoran
ternak
bekas tempat pakan. Kotoran ayam
ayamnya
membuat
pupuk
dipergunakan untuk pupuk dasar pada
kandang buatan, dijual dalam bentuk
pertanaman. Namun bagi peternak
pupuk kandang buatan dengan harga
76
pemupukan
tanamannya
juga peternak
untuk
yang
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
Rp 5 000,0 per 10 kg. Pembuatan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
pupuk kandang tersebut dilakukan oleh
rata0rata
peternak
secara
ayam broiler untuk masing0masing
kelurahan
kelompok peternak adalah sebagai
ayam
kelompok
broiler
di
pendapatan
usaha
ternak
berikut : (a) peternak plasma Rp 8 639
Purwobinangun, kecamatan Pakem.
100,096;
(b)
peternak
plasma0inti
pabrikan Rp 9 776 356,52; (c)
Pada tabel 4. nampak bahwa
pendapatan
peternak
peternak plasma0inti mandiri Rp 8 287
mandiri
888,55; dan (d) peternak mandiri 0 Rp
Karena
584 346,03. Hasil analisis dengan t0
bersamaan
test menunjukkan bahwa rata0rata
dengan hari raya qurban, sehingga
pendapatan peternak plasma lebih
harga daging ayam broiler di pasar
besar
turun, sementara itu harga untuk
pendapatan peternak mandiri, dengan
keperluan sapronak tidak turun.
t0test = 4,0044*** > t0tabel (1/2α = 1%, n1.n2)
mempunyai nilai negatif.
pada
saat
penelitian
Dengan
kondisi
dengan
rata0rata
maka
= 2,6980. Sementara itu rata0rata
yang sebenarnya
pendapatan usaha ternak ayam broiler
mampu untuk berternak ayam broiler
peternak plasma0inti pabrikan lebih
secara mandiri, namun karena harga
besar
daging ayam broiler rendah (tidak
pendapatan
menguntungkan) dan tidak diikuti
mandiri, dengan t0test = 1,9367 > t0tabel
penurunan
(1/2α = 5 %, n1.n2)
banyak peternak
harga
itu,
dibanding
sapronak,
maka
rata0rata
mandiri ke pola kemitraan inti0plasma.
peternak
dengan
peternak
rata0rata
plasma0inti
= 1,8614.
Hasil uji statistik perbedaan
mereka beralih dari usaha ternak pola
Pendapatan
dibanding
pendapatan
usaha
ternak
ayam broiler pola kemitraan inti0
ayam
broiler selain berasal dari penjualan
plasma
ayam, juga dari penjualan kotoran
menunjukkan bahwa pendapatan usaha
ayam dan kasang bekas tempat pakan.
ternak ayam broiler pola kemitraan
77
dengan
pola
mandiri
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
inti0plasma lebih besar dari pada pola
harga produksi pada peternak mandiri
mandiri. Hasil penelitian ini salah
lebih tinggi dari pada peternak plasma.
satunya
oleh
lebih
Selain itu, lebih rendahnya pendapatan
produksi
daging
usaha ternak ayam broiler pola mandiri
ayam broiler di tingkat peternak
dalam penelitian ini diduga disebabkan
mandiri. Selain itu, hasil penelitian ini
karena karakteristik usaha ternak ayam
bertentangan dengan hasil penelitian
broiler pola mandiri lebih rendah
Sirajuddin tahun 2005 dan Siswoyo
keberdayaannya dari pada peternak
tahun 2002, yang menjelaskan bahwa
plasma.
pendapatan usaha ternak ayam broiler
dimaksud antara lain : skala usaha,
pola mandiri lebih besar dari pada pola
produksi per ekor, produktivitas usaha,
kemitraan inti0plasma. Hasil penelitian
efisiensi teknis, efisiensi harga pakan,
mereka ini disebabkan oleh karena
pendidikan peternak dan lainnya.
disebabkan
rendahnya
harga
Karakteristik
usaha
yang
Tabel 4. Rata0rata Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler (Rp 000), 2009
No Uraian
Peternak
Mandiri
Peternak
Plasma
Peternak
Plasma0Inti
Pabrikan
Peternak
Plasma0Inti
Mandiri
1
2
3
4
Penerimaan
53.652,14
100.230,46
121.894,92
93.539,96
Total Biaya
54.236,49
91.591,36
112.118,56
85.252,08
R/C
1,0943
1,08719
1,0972
0,9966
Pendapatan
8.639,10
9.776,36
8.287,89
Usaha Ternak
0 584,35
5. B/C
0,101597
0,112432
00,003385
5 Pendapatan
Ayam Broiler
0 727,55
7.987,07
8.903,50
7.404,21
Sumber : Suwarta (2011), Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak
Ayam Broiler
Pola Kemitraan Inti0Plasma dan Mandiri di
Kabupaten Sleman.
Dari
beberapa faktor
yang
ayam broiler yang dimaksud, harga
menentukan karakteristik usaha ternak
produksi sangat menentukan besarnya
78
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
pendapatan usaha ternak ayam broiler.
dengan kondisi harga produksi yang
Pada
dilakukan,
rendah (turun), mengalami kerugian,
harga produksi turun (rendah). Selain
bahkan pendapatan negatif. Jumlah
rata0rata harga produksi yang diterima
mereka pada awalnya 20 peternak,
peternak mandiri lebih rendah dari
kemudian
pada harga produksi yang diterima
merugi maka sebagian besar dari
peternak plasma, peternak mandiri
mereka memutuskan berpindah pola
yang
harga
usaha, yakni sebanyak 13 peternak (65
produksi rata0rata yang diterima Rp
persen) ke pola kemitraan plasma0inti
9691,67 per kg dengan harga terendah
dengan kontrak harga.
waktu
penelitian
mengalami
kerugian,
dengan
keadaan
yang
Rp 7 000,0 per kg. Sementara itu harga
Berdasarkan nilai R/C nampak
produksi rata peternak plasma0inti
bahwa peternak mandiri rugi (R/C <
pabrikan Rp 11 731,8 per kg dan
1),
peternak plasma0inti mandiri Rp 11
peternak plasma0inti pabrikan dan
980,23 per kg.
peternak plasma0inti mandiri untung
atau
B/C
negatif,
sementara
Selain kondisi tersebut di atas,
(R/C > 1), atau B/C positif. Apabila
sebagai bukti bahwa peternak mandiri
dibandingkan antara peternak plasma0
dengan kondisi pada waktu penelitian
inti pabrikan dengan peternak plasma0
dilakukan mengalami kerugian adalah
inti mandiri Nampak bahwa nilai R/C
ditunjukkan oleh keadaan pada usaha
peternak plasma0inti mandiri lebih
ternak ayam broiler pola kemitraan
tinggi. Hal ini disebabkan karena
dengan kontrak bagi hasil. Peternak
peternak
ayam broiler dengan status usaha pola
penggunaan input (pakan dan bibit)
kemitraan
hasil
lebih efisien. Pada penggunaan pakan,
tersebut keadaannya sama dengan
peternak plasma0inti mandiri efisiensi
peternak
harga
plasma0inti
mandiri,
bagi
yakni
harga
pakan
plasma0inti
0,76925
dalam
sedangkan
produksi yang diterima peternak sama
peternak plasma0inti pabrikan 0,7423.
dengan harga pasar. Peternak tersebut
Sementara itu pada penggunaan bibit,
79
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
peternak plasma0inti mandiri 2,1909
sedangkan
peternak
Menurut hasil uji asumsi klasik
plasma0inti
analisis fungsi pendapatan ditemukan
pabrikan 2,2603.
bahwa : (a) menunjukkan adanya
heteroskedastisitas pada . /
/
(b)
0
*
tidak
terdapat
multikolinearitas,
koefisien
$#
,
gejala
bersama0sama variabel independent
nampak
bahwa
dalam model berpengaruh terhadap
antara
variabel
korelasi
pendapatan.
data
Secara
terdistribusi secara normal, nampak
menunjukkan
bahwa nilai J0B sebesar 0,6708 < χ 2
independen yang berpengaruh positif
tabel (sign 5 %, df 2), 5,99 dengan
terhadap pendapatan usaha ternak
nilai signifikan 0,715 > 0,05.
ayam broiler adalah (a) luas kandang,
independen
<
0,8
dan
(c)
parsial,
hasil
bahwa
uji
variabel
Oleh karena adanya gejala
(b) kemitraan, (c) kemitraan dengan
heteroskestisitas, dilakukan analisis
inti pabrikan. Sementara itu yang
menggunakan model
berpengaruh
dan
.
"
Model
negatif
terhadap
pendapatan adalah usaha ternak ayam
1
ditetapkan sebagai fungsi pendapatan.
broiler adalah : (a) harga riil DOC,
Dalam model tersebut, uji secara
(b) harga riil pakan, dan (c) umur
keseluruhan menunjukkan bahwa nilai
peternak.
R2 = 0,9998 artinya 99,98 persen
masing variabel independen terhadap
pendapatan dipengaruhi oleh variabel
variabel dependent juga akibat dari
independent dalam model, sementara
pengaruh variabel independent yang
0,02 persen ditentukan oleh variabel
lain, dapat diuraikan sebagai berikut.
Pengaruh
Harga
independent diluar model. Selain itu
DOC
dari
masing0
berpengaruh
nampak bahwa nilai LR hitung =
negatif terhadap pendapatan usaha
259,948*** (α = 1%), artinya secara
ternak ayam broiler dengan elastisitas
80
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
0,98929, artinya apbila harga DOC
ternak
turun
elastisitas
10
persen
mengakibatkan
ayam
broiler,
0,8438***
dengan
(α = 1%),
pendapatan peternak bertambah 9,89
artinya setiap harga pakan turun 10
persen, dan sebaliknya apabila harga
persen
DOC naik 10 persen mengakibatkan
usaha ternak ayam broiler naik 8,44
pendapatan usaha ternak ayam broiler
persen, dan terjadi sebaliknya, yakni
turun 9,89 persen.
apabila harga pakan naik 10 persen
Harga
pakan
berpengaruh
mengakibatkan
mengakibatkan
negatif terhadap pendapatan usaha
pendapatan
pendapatan
ternak ayam broiler turun 8,44 persen.
Tabel 5. Fungsi Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler di Sleman, 2009 (1
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Variabel Independen
LnPBbt (Harga Bibit)
LnPPkn (Harga Pakan)
LnPOvk (harga obat, vitamin, kimia)
LnPTng (Upah tenaga kerja)
LnLkd (Luas kandang)
LnUmPtk (Umur Peternak)
LnPdkPtk (Pendidikan Peternak)
LnPngl (Pengalaman berternak)
Variabel Dummy
D1 =1, peternak plasma
D2 =1, kandang panggung
D3 =1, berternak sebagai pek pokok
D4 = 1, inti pabrikan
D5 = 1, waktu panen seharusnya
D6 = 1, volume usaha ≥ 5000 ekor
D7 = 1, pemberian pakan terbagi
Konstanta
)
Koef. regresi
t0hitung
00,98929***
0 0,84379***
0 0,40244E0030ns
0 0,24965E0020ns
0,41690E001***
0 0,69104E001**
0,41214E0020ns
00,10216E0010ns
0 591,9
0 22,80
0 0,04375
0,2691
2,841
0 2,160
0,1718
00,8927
0,000
0,000
0,965
0,788
0,005
0,031
0,864
0,372
0,86188E001***
0,38413E0030ns
0 0,20978E0010ns
0,37280E001**
0,14677E0010ns
00,15795E0010ns
0 0,90721E0030ns
0 0,91232***
3,149
0,02054
0 1,229
2,005
1,019
00,8686
0 0,06548
05,646
0,002
0,984
0,219
0,045
0,308
0,385
0,948
0,000
R2 = 0,9998
N = 119
usaha
P01
LR = 249,950***
Keterangan : *** = nyata pada α = 1 %, ns = tidak nyata,
$2
(α = 1 %, dk = 16) =
32,000)
Sumber : Suwarta (2011), Produktivitas, Efisiensi dan Risiko Usaha Ternak
Ayam Broiler
Pola Kemitraan Inti0Plasma dan Mandiri di
Kabupaten Sleman
Luas
kandang
berpengaruh
ternak ayam broiler, dengan elastisitas
positif terhadap pendapatan usaha
0,041690*** (α = 1%), artinya apabila
81
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
luas kandang bertambah 10 persen
0,07 persen, dan sebaliknya apabila
mengakibatkan
usaha
umur peternak berkurang 1 persen
ternak ayam broiler naik 0,42 persen,
mengakibatkan pendapatan bertambah
dan sebalikya apabila luas kandang
0,07 persen. Menurut hasil analisis,
berkurang 10 persen mengakibatkan
semakin bertambah umur peternak
pendapatan usaha ternak ayam broiler
mengakibatkan
turun 0,42 persen. Luas kandang
ternak semakin menurun. Selain itu,
bertambah
semakin tua umur peternak dapat
pendapatan
tentunya
diikuti
oleh
produktivitas
keputusan
usaha
bertambahnya volume usaha (jumlah
mempengaruhi
DOC yang dipeliara). Oleh karena itu
dalam
semakin bertambahnya luas kandang
ternak ayam broiler, yakni semakin
identik dengan penambahan volume
rendah.
menentukan
peternak
volume
usaha
semakin
Pola
kemitraan
inti0plasma
bertambah mengakibatkan penggunaan
berpengaruh
positif
terhadap
biaya produksi semakin efisien dan
peningkatan pendapatan usaha ternak
pendapatan
per
ayam
meningkat
(Usman
usaha.
Volume
usaha
ekor
semakin
broiler,
dengan
parameter
2002).
0,086188*** (α = 1%), atau dapat
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa
dikatakan bahwa usaha ternak ayam
penambahan luas kandang (volume
broiler dengan pola kermitraan inti0
usaha)
pendapatan
plasma secara ekonomi lebih efisien
usaha ternak ayam broiler semakin
dibanding dengan pola mandiri. Hal ini
bertambah.
disebabkan karena pada saat dilakukan
dkk.,
mengakibatkan
Umur peternak berpengaruh
penelitian, harga ayam broiler turun
negatif terhadap pendapatan usaha
tetapi harga doc dan pakan tidak turun.
ternak ayam broiler, dengan elastisitas
Keadaan tersebut sangat merugikan
0,069104** (α = 5 %), artinya apabila
peternak mandiri, bahkan pendapatan
umur peternak bertambah 1 persen
mereka
mengakibatkan pendapatan menurun
peternak plasma, harga daging ayam
82
minus.
Sedangkan
bagi
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
broiler
yang
rendah
harga
149,66/kg; dan (c) harga (biaya ovk)
sapronak yang tidak turun tersebut
Rp 368,59/ekor. Selain itu, nampak
tidak
karena
bahwa risiko pendapatan pada usaha
kerugian tersebut ditanggung oleh inti,
ternak ayam broiler pola kemitraan
dimana harga telah ditentukan dalam
plasma0inti
kontrak.
dibandingkan
merugikan
dan
peternak,
Bermitra dengan inti pabrikan
berpengaruh
positif
broiler
terhadap
dengan
bahwa
secara
dengan
besar
risiko
broiler pola kemitraan plasma0inti
pabrikan.
parameter
0,37280E001** (α = 5 %), atau dapat
dikatakan
lebih
pendapatan pada usaha ternak ayam
peningkatan pendapatan usaha ternak
ayam
mandiri
# '
ekonomi
& $% $
- $)
)
pola
1. Biaya sapronak usaha ternak ayam
kemitraan plasma0inti pabrikan lebih
broiler secara berturut0turut adalah
efisien
pola
biaya untuk pakan, bibit dan untuk
kemitraan plasma0inti mandiri. Hal ini
ovk (obat0vitamin0kimia). Biaya
disebabkan diantaranya adalah karena
operasional secara berturut0turut
harga sapronak pada peternak plasma0
adalah biaya untuk gas, tenaga, dan
inti mandiri lebih tinggi dibanding
sekam.
usaha
ternak
ayam
dibanding
broiler
dengan
dengan harga sapronak pada peternak
2. Pendapatan peternak plasma lebih
plasma0inti pabrikan. Harga sapronak
besar dari pada peternak mandiri,
pada peternak plasma0inti pabrikan :
pendapatan peternak plasma0inti
(a) harga doc Rp 3 619,05/ekor; (b)
pabrikan lebih besar dari pada
harga pakan Rp 5 042,1/kg; dan (c)
peternak plasma0inti mandiri.
297,707.
3. Pendapatan usaha ternak ayam
Sementara itu pada peternak plasma
broiler dipengaruhi secara : (a)
inti0mandiri : (a) harga doc Rp 3
negatif oleh harga bibit, (b) negatif
717,62/ekor; (b) harga pakan Rp 5
oleh harga pakan, (c) negati foleh
harga
(biaya
ovk)
Rp
83
Suwarta dkk., Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler ....
umur peternak, (d) positif oleh luas
% /
kandang
Deptan dan Dephut. Kab. Sleman,
(200502006), Profil Keluarga
Peternakan Tahun 20050
2006.
(volume
usaha),
(e)
positif oleh kemitraan, (f) positif
oleh inti pabrikan.
Mubarok, 2004. Perkembangan Fatwa
Ekonomi
Syari’ah
di
Indonesia. Pustaka Bani
Quraisy.
"
1. Untuk meningkatkan pendapatan
usaha
ternak
sebaiknya
ayam
dengan
cara
broiler
:
(a)
Sirajuddin, SN., 2005. Analisis
Produktivitas Kerja Peternak
pada Usaha Ayam Ras
Pedaging Pola Kemitraan dan
Mandiri di Kabupaten Maros.
BIPP, Vol. IX (1) : 70 – 79.
menambah kapasitas usaha (jumlah
pemeliharaan), (b) kemitraan, dan
(c) bermitra dengan inti pabrikan.
2. Bagi
peternak
berusaha
mandiri,
dalam
ayam
broiler
ternak
Siswoyo, 2002. Dampak Kemitraan
Usaha Ayam
Broiler
Terhadap Daya Tawar dan
Pendapatan
Peternak
di
Kabupaten Malang. Teisis
S2 (Tidak dipublikasikan),
penting untuk menentukan waktu
usaha yang tepat yakni dipilih pada
saat harga produksi tinggi.
!
Suwarta, 2011. Produktivitas, Efisiensi
dan Risiko Usaha Ternak
Ayam
Broiler
Pola
Kemitraan Inti0Plasma dan
Mandiri
di
Kabupaten
Sleman. Disertasi S3 UGM
(Tidak Terpublikasi).
"
Penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada Direktorat Jendral
Pendidikan
Tinggi
Pendidikan
Nasional
Kementrian
yang
-
telah
memberikan biasiswa program S3 di
Theil
Program Pascasarjana UGM sehingga
penelitian ini dapat dilakukan.
84
H.,
1971.
#
"
New York :
Wiley, 736 p. (University of
Chicago, IL1),
AGRIKA, Volume 6, Nomor 1, Mei 2012
Usman, Agung dan Wartomo, 1991.
Analisis
Ekonomi
dan
Pemasaran Hasil
roduksi
Usaha Peternakan Ayam
Broiler
di
Kotamadya
Padang. Buletin Program
Pasca Sarjana (BPPS) UGM,
4 (2A) : 3890400.
85