BAB III
BAB III
KERANGKA KONSEP
A.
Kerangka Konsep
Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir tidak bernapas
secara spontan dan teratur. Bayi asfiksia neonatorum disebabkan oleh banyak
faktor (multi faktorial) seperti faktor ibu, faktor plasenta, faktor neonatus dan
faktor persalinan. Faktor ibu yakni umur ibu, paritas, dan penyakit pada ibu,
Faktor plasenta yakni solusio plasenta dan plasenta previa, Faktor neonatus
yakni prematur, BBLR, kehamilan ganda, dan gangguan tali pusat. Faktor
persalinan yakni jenis persalinan dengan seksio sesarea dan partus lama.
Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah paritas, prematur,
BBLR dan Jenis persalinan seksio sesarea
Berdasarkan pola pemikiran yang telah diuraikan, maka hubungan
variabel tersebut dapat digambarkan pada bagan berikut :
Umur Ibu
39
Faktor Ibu
Paritas
Penyakit ibu
Solusio plasenta
Faktor Plasenta
Plasenta previa
Kejadian Asfiksia Neonatorum
Prematur
BBLR
Faktor bayi
Kehamilan Ganda
Gangguan tali pusat
Persalinan Seksio sesarea
Faktor persalinan
Persalinan lama
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
: Variabel Dependent
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
40
B.
Variabel Penelitian
a. Variabel independen adalah paritas, prematur , BBLR dan Jenis persalinan
seksio sesarea,
b. Variabel dependen adalah kejadian asfiksia neonatorum
C.
Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
a. Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat
bernafas secara spontan segera setelah lahir.
Kriteria Obyektif :
Bayi asfiksia : bayi tidak dapat bernapas secara spontan segera setelah
bayi dilahirkan.
Bayi normal
:bayi dapat segera bernapas secara spontan setelah
dilahirkan.
b. Paritas : Jumlah persalinan seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
yang dapat hidup, berdasarkan jumlah kehamilan ibu yang berisiko yaitu
paritas 1 dan ≥4 (Prawirohardjo,2005)
Kriteria Obyektif :
Berisiko : kelahiran 1 dan ≥4
Tidak berisiko : kelahiran 2-3
c. Prematur : Bayi prematur adalah bayi lahir dari kehamilan antara 28
minggu – 36 minggu yakni, persalinan normal dari kehamilan antara 37-42
minggu (Depkes RI, 2005)
41
Kriteria Obyektif :
Berisiko: bayi lahir antara 28 minggu- 36 minggu
Tidak berisiko: bayi lahir > 36 minggu
d. BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah), yaitu bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang masa gestasi (kehamilan).(Saifuddin, 2006).
Kriteria obyektif :
Berisiko : bayi lahir dengan berat < 2500 gram
Tidak berisiko : bayi lahir dengan berat ≥ 2500 gram
e. Jenis persalinan adalah suatu cara atau metode yang digunakan dalam
proses pengeluaran hasil konsepsi. Seksio Sesarea, yaitu suatu tindakan
untuk melahirkan bayi melalui sayatan pada dinding uterus yang masih
utuh.(Syaifudin AB, 2001 ).
Kriteria obyektif :
Berisiko : persalinan dengan seksio sesarea
Tidak berisiko: persalinan normal
D.
Hipotesis
a. Ho : (Paritas bukan merupakan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum
di ruang perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
42
Ha : (Paritas merupakan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum di ruang
perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
b. Ho : (Prematur bukan merupakan faktor risiko kejadian
asfiksia
neonatorum di ruang perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
Ha : (Prematur merupakan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum di
ruang perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
c. Ho : (BBLR bukan merupakan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum di
ruang perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
Ha : (BBLR merupakan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum di ruang
perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
d. Ho : (Persalinan dengan Seksio sesarea bukan merupakan faktor risiko
kejadian asfiksia neonatorum di ruang perawatan bayi RSU Provinsi
Sulawesi Tenggara)
Ha : (Persalinan dengan Seksio sesarea merupakan faktor risiko kejadian
asfiksia neonatorum di ruang perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi
Tenggara)
43
44
KERANGKA KONSEP
A.
Kerangka Konsep
Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir tidak bernapas
secara spontan dan teratur. Bayi asfiksia neonatorum disebabkan oleh banyak
faktor (multi faktorial) seperti faktor ibu, faktor plasenta, faktor neonatus dan
faktor persalinan. Faktor ibu yakni umur ibu, paritas, dan penyakit pada ibu,
Faktor plasenta yakni solusio plasenta dan plasenta previa, Faktor neonatus
yakni prematur, BBLR, kehamilan ganda, dan gangguan tali pusat. Faktor
persalinan yakni jenis persalinan dengan seksio sesarea dan partus lama.
Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah paritas, prematur,
BBLR dan Jenis persalinan seksio sesarea
Berdasarkan pola pemikiran yang telah diuraikan, maka hubungan
variabel tersebut dapat digambarkan pada bagan berikut :
Umur Ibu
39
Faktor Ibu
Paritas
Penyakit ibu
Solusio plasenta
Faktor Plasenta
Plasenta previa
Kejadian Asfiksia Neonatorum
Prematur
BBLR
Faktor bayi
Kehamilan Ganda
Gangguan tali pusat
Persalinan Seksio sesarea
Faktor persalinan
Persalinan lama
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
: Variabel Dependent
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
40
B.
Variabel Penelitian
a. Variabel independen adalah paritas, prematur , BBLR dan Jenis persalinan
seksio sesarea,
b. Variabel dependen adalah kejadian asfiksia neonatorum
C.
Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
a. Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat
bernafas secara spontan segera setelah lahir.
Kriteria Obyektif :
Bayi asfiksia : bayi tidak dapat bernapas secara spontan segera setelah
bayi dilahirkan.
Bayi normal
:bayi dapat segera bernapas secara spontan setelah
dilahirkan.
b. Paritas : Jumlah persalinan seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
yang dapat hidup, berdasarkan jumlah kehamilan ibu yang berisiko yaitu
paritas 1 dan ≥4 (Prawirohardjo,2005)
Kriteria Obyektif :
Berisiko : kelahiran 1 dan ≥4
Tidak berisiko : kelahiran 2-3
c. Prematur : Bayi prematur adalah bayi lahir dari kehamilan antara 28
minggu – 36 minggu yakni, persalinan normal dari kehamilan antara 37-42
minggu (Depkes RI, 2005)
41
Kriteria Obyektif :
Berisiko: bayi lahir antara 28 minggu- 36 minggu
Tidak berisiko: bayi lahir > 36 minggu
d. BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah), yaitu bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang masa gestasi (kehamilan).(Saifuddin, 2006).
Kriteria obyektif :
Berisiko : bayi lahir dengan berat < 2500 gram
Tidak berisiko : bayi lahir dengan berat ≥ 2500 gram
e. Jenis persalinan adalah suatu cara atau metode yang digunakan dalam
proses pengeluaran hasil konsepsi. Seksio Sesarea, yaitu suatu tindakan
untuk melahirkan bayi melalui sayatan pada dinding uterus yang masih
utuh.(Syaifudin AB, 2001 ).
Kriteria obyektif :
Berisiko : persalinan dengan seksio sesarea
Tidak berisiko: persalinan normal
D.
Hipotesis
a. Ho : (Paritas bukan merupakan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum
di ruang perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
42
Ha : (Paritas merupakan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum di ruang
perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
b. Ho : (Prematur bukan merupakan faktor risiko kejadian
asfiksia
neonatorum di ruang perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
Ha : (Prematur merupakan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum di
ruang perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
c. Ho : (BBLR bukan merupakan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum di
ruang perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
Ha : (BBLR merupakan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum di ruang
perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi Tenggara)
d. Ho : (Persalinan dengan Seksio sesarea bukan merupakan faktor risiko
kejadian asfiksia neonatorum di ruang perawatan bayi RSU Provinsi
Sulawesi Tenggara)
Ha : (Persalinan dengan Seksio sesarea merupakan faktor risiko kejadian
asfiksia neonatorum di ruang perawatan bayi RSU Provinsi Sulawesi
Tenggara)
43
44