Masuk Angin dalam Konteks Kosmologi Jawa | Triratnawati | Humaniora 1033 1975 1 PB
WWNIORA
VOLUME 23
No.3 Okfober2011
MASUK ANGIN DALAM KONTEKS
KOSMOLOGI JAWA
Anik T d r a ! n ~ ' *
ABSTRACT
This study examines the meaningof masuk angin among theJe~nese
Jociety, by the &nographic
approach. Inthis context, the meaningof masuk angin cwlnot beseparatedfrom jwamse camdogid
doctrine, especially in relationto health and human body. InJavanese cosmology, being healthy or ill
is perceived as the result of condition of equilibrium. Thus, the therapy for illness or masuk angin
should be conducted by restoring the equilibrium.
Keywords: masuk angin, cosmology, 1 0 ~ 4 equilibrium,
,
ethnographic approach
ABSTRAK
Kajian ini merupakan upaya menemukan rnakna masuk angin dalam masycrrakatJ a mdengan
pendeletanetnograf~.
Dalam konteks ini, masuk angin dilihat sebagai bagianyang memiliki kaitan erat
dengan k o s d o g i Jam. Dalam k o s d o g i jawa, kondisi sehat dan sakit merupakan akibat dari
rnenurunnyakeseimbangan mmusia. Dengan demikian, penyernbuhanterhdap kondisi m u k angin
harus dilakukan d a l u i upaya memulihkan kembali keseirnbangan yang ada.
Kata Kunci: masuk angin, kosmologi, Jawa, keseimbangan, pendekatan etnogafi
*
Staf Pengajar JurwanAntropologi, Fakultasllmu Budaya, UniversitgsGadjah Mada, Yogyakarta.
326
sebutan yang dirikan okh myarakat unhk
Sejauh ini, sum& tertulis mupun hasil
m e n y e b u t k a n ~ ~ i i u , p i i e k , a t a u b a t u k .penelib'an menges7ai m
u
k argi
Pada umumnyapjafayang dbbut mas& angin d i u k a n . Bahkan, pembhasm
itu muncul selama masa tnkubasi penyakit flu bnbngmgsukanginhampirtidakpamah~
(www.expat. or.MVmedicaVmasukangin.html). kandalam bentuk skripsi, tesii, d i i , artkd,
Oleh sebab itu, masuk angin di ka)angan medis ataubuku. l n f o r m a s i m
hanyatah d i g a p sebagai common cdd atau nya h a w disingglmg sedi
flu saja (Nyata, 2003:23; Tamtom, 2005; tentang masyarakat Jawa. Gee* (1$60), Hull
W )~,@ O o Q FerX
Rustami, 200985). Namun, kamwmm u k (1979), sm3- (I=
(a0011, T a m - w l *
.r-&mi (=I,
angin biasanya muncul set&& penderita br~ ~ i n a tkehujarm,
a u
dapatdipaharnijih M i a n (2010:45), dan Tim Chivita (2010:113)
masyarakat Jawa kwnudian menyebutnya hanyamenyebutadanya ganggltanmasuk anglin
pada orang Jawa yang biasa d i s i dmgan
sebagai masuk a@ (Npta, 200323).
DalamAntmpbgi, prtmdam patufmgm k e d m atau ramuantradisianalLsinnya. Trimhamengw#=P
antara rnasyarakat tmdiisional
dengan lvati (rn)-dangkalpemah
pandangan
masyarakattJawa
mengellai
masuk
kalangan medis adafah hal yang war.Bagi
hlangan medSs modem, semua psnpk#t di- alpgin dari sisi paWogi humoral (cairan dalam
Soerafno CW2)
anggap shagas akibat vim,k
~
, tubuh ~rnanusia).~Dalamtulisan
,
yang membedah dunia kraton Jogjakarta, Wmaupun bakteri. Penjebm ini Wih dkma1
masuk sistem medisnya, j q a tidak ditsmukan
sebagai model biomedis (GaiaM, =:a).
perfielasantentang masuk angin dan resgpjamu
Sementaraitu, m n g jaRNa merdliki
I,balamtuli&mitusPda
dan keperca
penyakit dan
d a r i n e n e k m o g r a n g ~ ? a e c a r z l t u n n ~ . Langfcarrya sumber tertulis te
Pengetahuan dan kepmayaan blah yang angin diduga 'karma pmahman
m
u
k angin hanya ada dalarn pik
-(mmrmwnsiinid),
s e h i n g g ~ ~ r n ~
itu seringkali disebui
yang tettarilr crrenetinya. Kernurninan kin,
(wanti,m8:23)insecaratraclkohlw
konsep keseimbangan ctintam #&a
==
5P -w
-m&& WW~pngra
sekqai mwatu yangQidakbtimewa.Anggapm
Kejawen yaitu mngkan
Dengan pemaharnan
konsep masuk angin dalam
kemudian perlu ditakukan
hlam
pologi -hatan.
d @ p a b n m a a u k ~ - - ~
Jawa.
uhmya. Batam pengcembuhan tern
ebut, orang Jawa biaeanya mmiiih aara
~ h = m k i t
kandua hal,
karma
yang blah berlangsungturun ternrun, dan psngalamanakan kemanjm cam psnyemtxrhannya. Meski raja dan pujangga Jawa rnasa lalu
telah mampu membuat klasifikasi beragam
penyakit dan obatnp, sarana penyembuhan#u
munculhanyaberbasiik~ldcal(VVii,
2010).
Humaniora, Vol. 23, No. 3 Oktober 2011: 326 - 335
Dalam ha1 masuk angin, cara kerokan cara rneng-hadapi unsur kekuatan modemisasi
merupakan penyembuhan yang paling populer tanpa me-ngorbankan prinsip dasar
dan banyak dipilih dalam masyarakat Jawa budaya Jawa (Hadiprayitno, 2009:118).
Observasidan wawancara terhadap delapan
(Dipojono, 1992:101;Sanyoto, 199577; Sugiyo,
1997:13; Tamtomo, 2005) karena dianggap belas petani Jawa dan satu kelompok diskusi
sudah menjadi tradisi. Selain itu, juga dianggap terfokus (Kmger, 1988; Hardon, 1995)yang terdiri
sebagai sarana yang paling murah dan mudah dari sembilan ibu rumahtangga dan kader desa
dalam menyembuhkan masuk angin. Kerokan Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY, dilakukan
adalah menggurat bagiantubuh teitentu dengan pada 2009-2010. Data tambahan diperoleh dari
menggunakanbenda tumpul (sepeiti mata uang dalang dan penyembuh tradisional di DIY yang
logam), setelah bagian tubuh itu diolesi minyak memahami ilmu kejawen. Melalui pendekatan
atau balsam. Kemkan umumnya akan meng- fenomendogikesadarankdektifyang melibatkan
akibatkan kulit bagian tubuh benvama merah. banyak orang akan dijelaskan berdasar bagaiAkan tetapi, oleh dokter, kerokan seringkali mana komunitastersebut rnemaknaidan rnemadilarang atau tidak dianjurkan karena dianggap parkan fenomena itu dari sudut pandang dirinya
dapat membahayakan kesehatan (Sciortino, (Phillipson, 1972;danAhimsa-Putra, 1985; 2005a;
1999). Studi mengenai pengaruh kerokan atas 2005b). Dengan demikian, studi etnimedisin ini
kesehatan secara umum juga belum banyak dikaitkan pula dengan tiga model kepercayaan
dilakukan oleh peneliti medis, kecuali Tamtomo penyakit: megico-religious model; biomedical
(2005).Akibat kurangnyastudi mengenai masuk model, dgn holistic podel (Galanti, 2008:21),
.+-" ."
angin dari berbagai aspek, baik sosial budaya
.ir.
maupun rnedis, menyebabkan belum adanya KESEIMBANGANHlDUP DALAM
KOSMOLOGI
JAWA
t
%
.
,.;
publikasiyang cukup mengenai manfaat kerokan
bagi kesehatan (Triratnawati,2005), khususnya
KosmologiJawa adalahwawasan manusia
untuk penyembuhan masuk angin.
Jawa terhadapalam semesta. Menwutkosmobgi
Sebenarnya, kajian tentang
batan Jawa, alam kosmis ini dibatasi oleh keblatpapat
Wisional amat penting karena melalui peng- lima pancer, yaitu empat arah mata angin diobatan tradisional dapat tercerrnin kemajuan tambah pusatltengah.Arah kiblat inijuga terkait
budaya masa silam dari suatu bangsa. Hanya, ia dengan perjalanan hidup manusia yang selalu
hams dilandasi dengan kualitas pengetahuan ditemani oleh kadangpapatlimapancer. adang
medis kunoyang baik dan efektivitas pengobatan papat lima pancer, yaitu kawah (air ketuban),
tradisionalnya pun harus dapat dibuktikan getih (darah), puser (tali pusat), dan adi an-ati
(a
l mtomo,
2005:71). Meskipun begitu, pengem- (plasenta), sedangkan pancer adalah ego atau
bangan itu seringkali terkendala oleh pengaruh manusia itu sendiri wtno, 1985; Endraswara,
pandangan medis modem dan dinamika kognisi 2006a).
Kosmologi Jawa juga menggambarkan
myarakat yang mengakibatkanpenyembuhan
secara tradisional dianggap sebagai ha1 yang anasir hidup manusia, yaitu angin, air, tanah, dan
kuno. Padahal, pengetahuan nenek moyang api. Anasir ini akan membentuk struktur nafsu
raenrpakan salah satu bukti kearifan lokal yang yang rnerepresentasikan dorongan dalam diri
jusQv dapat tetap adapti di tengah gelombang manusia untuk rnemenuhi kebutuhan badaniah
perubahan. Oleh karena itu, menggali dan meng- dan rohaniah. Lewat personifikasi watak tokoh
kaji pemahaman tentang kesehatan, terutama pewayangan, kosmologi Jawa muncul dalam
r m k angin, dalam konsepsitradiii budayaJawa bentuk empat jenis napsu: amarah, aluamah,
akan dapat memberikan sumbangan penge- sufiyah, dan mutmainah (Simuh, 1999; Endra+
'i
"r
-
-
*'
, .p n. a.. ~.&-'
g
s
,
Atik
kosmas, seba-h kedwya mawpakan mtu
kesatuan. Wayang juga mempakan simbcll &mi
hidup rnaupun Widupan.
itu spdiri.
~rientssibmi~ a w atersebut diqrylgap
sebagai hat yang id@ d m dewan . m a b i i
seperlcwlya masih relevan dengam W u p a n
r-nodem~ A s r n t Q2006)
*
Ralamhkkq snanusb mmmg ada tiga hai
yam akan h* apabila manuski mati, g
t
u
md,budi, dan mfw.&abb &&a sakiah
~9$eph@,-ia-
(Endraswara..2008b;Y i i 1!%%).
j&a
nafsu itu tsYlalu diumbar, manu&
celaka,
sakit, dan m a l a m i k e & m n w
rnhidup
nya. ~enjq(iakeseimbangan dalafn hidup
kemudian menjadi anjuran agar hid* ~k
selamat. 0leh *kakna itu, bagi kang Jawa
kehidupan rohaniah ifu iebih utyha:&ar@&a
jaimaniah s&ab ha[4;'eksifffhldup'
fllifbGm
sarrgkiiri ~Eiraningdbmati dan n j q m & d
kaWa Gusti.ArtinyaI menyatunyd cdii~nusia
dengan Tuhannyd menjadi hal y;3n~harus
dltjtamakan.' K 8 ? a e r h p ~ ~tiltkip
f i i k h g Jswa
kemudian dilakukan rhelslui Ais~kKeiawen
(Mdyana, 1983;€
;I"bebnuMer,
=).
K o w p kkieimbaqzm hid
M
d dengm b g s a fain.
Jawa beMat men@funrh bdfi
m
m
e
g
h
i
(placenta), eteclwJ~nwi$idaEa& *dxw
sendifi. K ~ ~ ~ t ' ~ f r a t t c 8
kan ltigi Ice\datam k&h
d6ngian k e M i m
Sarpakenaka, darr Wibisana.
vapng tembut juga digambarkan sebagai MASUK AMGIN DAN KESEIMBAM4BU
...1
idari dokbin kosmdogiJawa tentang HlDUP
nafsu, yaitu amamh (merah), alumah (hitam), ~upiyah(kuning), dan mutmahah
fpnrtih) yang mnyertai hidup rnanusia (Endramma,XK)6a:55; M j i m , 2000:1522
Dalam kcrsmdogiJawa,keempatjsllismku
W lebih jauh dikaiian dengan empat anasir
hidup manusia, yaitu angin, air, tanah dan api.
h m i r ini akan membentuk sttuktur nafsu y a y
munculdari dorangandalam diri manusia untuk
mamenuhi kebutuhan badaniah dan rohaniah.
Mmmiatgjadidafi empat anasirdiatas. Namun,
a p i d i dmgai penpbabtimbulnya empat
hawa nafsu. Unsur api ini digambarkan dapat
Muar menggunakansaluran indra manusia dm
M m p a t di salah satu organ tubuh musia:
nya peredaran darah akibat angin yang
(I) a m m h yang dicirikan dengan watak bengis
d@mbarkan sebagai api yang menggunakan
sialuranpintutelinga dan bediempedu;
(2) eluamah yang dicirikan watak tidak pemah
pms, menggunakanpintumdutd m bertempatnya di usus; (3) supiyah yang berwatak hams
mpatlkeinginan besar, segera, menggunakan
Di kalangan infbrman petmi, mas
pinhi mata, bertempat di limpa; (4) mutmainah,
y q bwatak
~
tenang, dim,menggumkanpintu
hidung, berternpat di gmjal. Hawa nafsu yang
karfumlah empat inidalamkehalusannyaditandai
den$jan cahaya K i m , merah, kuning, dan putih.
Sernentara itu, angin juga mnimbulkan
yaitu (1) napas atau talijenazah yang
di hati W h a (pusat hati), penganrhnyemen~~anginyangkelwrdiuibadandengan
mnggunakanpintu mulut; (2) fanapas atau tali relatif mudah. M w k angin
ng bertempat di pusar, angin masuk ke
mnggunakan pintu hidung; (3) anpas (mencmt)dan muntah. Hal ini
tali roh yang bertempat di jantung, beraruh adanya angin di dalam tubuh Nngan
mnggunakan pintu tdinga; (4) nupus atau tali
maymg bertempatdi uluhati, beqmgmuhjadi
angin dari tubuh yang menyatu dengan denyut
@r den menggunakan saluran pintu mata.
h i r air digambarkan menjadi darah yang
menpkibatkan adanya empat hal: rohjasmni,
Islfi,rohani, roh nabati, dan roh hewni.Anasir
bumi digambarkan menjadi daging (Radjirnan,
aQ00:1~166).
l
:
Dari ptpmaparantersebut, menurutJogika
Jawa, angin di &lam hbuh merrirnbuNrian
naptas, k b p ijib mpsstibak bmmakaangin
yang kdmr dari hdandmgan menggunakm
pintu mulut pun m j a d i Wgmggu. Ganggum
Yang ~di4l
ringan
munculnya
gejalagejalamasuk angin pahWrSslganabu
masuk angin biasa. Pada masuk angin rifigan, mngetkibatkm jmtwng
bagiantubuh png brasa sakit adaiah di pusat
hati, wbb napas itu brtennpatdi hatiwwidi7a
( p w t hati).
pengobatan
angin yang tidak lancar hanya bjadi di ktkasi
plrsat hat', sahingga ti&
m q $ a ~ t g g Wem
u
petnapman seama b~8lund.rsn.
terhenti. Anpas da+n nupus diperaya berpengaruh atas a@ yang ada di dalam tubuh
dan menyatu dewan denyut leher, aWbatnya
apab~kangin dari dalam tubuh maupundenyut
leher sudah tidak berfungsi maka hikadglah
napas dari tubuh sesemng.
nyebut
angin Wuk
rnendadakyang menyerang di bagiandada. Hal
~~
baik yang bersifat sakftfisik maupwr mental. Okh
karena itu, dalam dunia p-yangan
umumnya
seringkali digambarkan adegan tokdr yang
sedang bersamadi, yaitu melakukan posisi
konsentrasiagar mampumengumputkanemgi.
Samadi diartikan sebagai nutupi babahm
nawa sanga, yaitu menutup nafsuyang berasal
dari sembilan lubang tubuh manusia.Tujmnya
agar ia selalu bersih jiwa dan raga setb dapat
melakukan perbuatan baik. Samadi akan menimbulkan hawa panas, sehingga orang yang
bersarnadiakan keW ~~p
banyak hal-yang
mengganggukomenb.asi rnanmia. Hawa panas
akan selalu menyelirnutim g yang bersamadi.
Bahkan, jika samadi dilakukan dengan kuat ia
i
n
akan rnampumendgtangkandewa.D
pula oleh beberapa dalang KH, TH, EP, dan
penyembuh M rnaupun SR, bahwa oram yang
suka befsamadi hidupnya akan %hat dan jam
dari penyakit. Saat bemmadi, seluruh lubang
tubuh yang berjumbhsembilanakan terkonsentresi dalam kebaikan s e h i g a unsur spiritual
tmtsorang akan rnenjadi kuat dan &ya Wan
tubuh pun menjadi optimal. Sebaliya, orang
y m g labil j i n y a tidak akan dapat konsefltrasi
diri dengan baik. Akibatnya, tubuh mudab terasa
kLvang nyaman (rasa tidak emk di tubuh). Pada
saat sewmng sedang labiljbmya, Icdmblan
tuhh pun akan mngalami penunman. hndisi
inilah yang akan mengakibatkan m n g mudah
SZi3Jbjf. Dernikian pula pikiran yang tidak bemih,
kurangsaw, a m berpikir hwya p%damaterial
sernataalcanmmdomgorangmenpditergeaagesa (kemmngsung)a h ngqm dalam bdeija.
Keadaanini akan berakibat pada lernahnyafsik
seworang. Selanjutnya ia akan mudah sakit
mbab hawa dingin atau pengaruh angin @hat
yang bersifatdiin akanmudah rrtasuk ke dalam
dirinya akibat pertahanantubuh yang rmbmah.
T-bih
lagi angin yang masuk melalui @#I&,
yrftitu bagian tubuh di antam bbr dan kepata
yiang dianggap sebagai jendela angin, WMU
tmngddbat mn'ndhg (dingin atau hrlrerhgat
&gin) pada tubuh bagian blakang.. B a g h
ini dipemya sebqai tempt asat mula
rnasuk ke dalam tubuhyang berakibat pada
m&wkmgm.
Kumdogi~sebemjcrga~Blglf
dengan ajamn Islam, teruta
dalam bentuk sWkkKebm
dan TH, yang dilengkapi deb
nyembuh penyakit MI, S
adanya pengg&wng;an prinsip ajwan JM
I&m. MI m ~ n ~: t d ~ ~
.
'-_
"Kesembitan lubangStu
pada salah
lubang d
terkait dengan lubang
Dhntohkan babm penya
akibat manusia terlalu mengumbar nafsu
syahwat yang bermuara pada lubang a4t Y ~ W
maupun anus".
Balampefmham rnemkasemua
kesehatan m@di k s h a m n bagi
penydkit manusia biasany1 diawali
nafsumanusiayangsukameng~
an duniawi lewat sesuatu yang krkal
nawa sanga temht.
kmlitasmaupunkua
terrnasuk dalam kon
maka kondisi fisiknya akan m g a i a m l kemunduran. Kmnduran ini bisa mum1dalam
bentuk penyakit seperti diiuturkan informanS.
"Suami saya dahlau jika WaIu banyak memikirkan kektuharo kduarga khususnya saat
anak-anak maisih bersekolah smua, maka ia
akan mudah mengalamimaisuk angin. Hal ini
dikmakan sebelm suami mya menmukern
cara mendapatkernrej%kiuang unhtk membayr
sekolah anak-amknya, m a b ia akan mngalami lcondjsi susah Mur. Meski mata ingin
terpejam, mata sulit untuk tertutup. Hal ini berkqpung Wus m,plkhrmya mmjadi
brat. Kondisi suit tidur di smi malam hari
kemudian berakibat pagi harinya, ketika
seakarr-&ern Mruhnya tanpgtenag& Mmun,
didorong Qkth rasa tanggungJawabyang tinggi
terhadap keluarga; rasa tidak nyaman itu
dipaksakan -jugs untuk bekerja di sawah.
AkiMnyasuamisayajatuh.tersungkwdi%awah
dan berakibat pada kernatimp".
msnekankan pentingnya u
bandingkanjasmoiak Oleh
agar W W n g a n fnakko6m
kosmos juga m u n d di antam h i
Ju@y kemampuan batin manusla in
nafsunya, y a h man-&,
rnutmainah, sehing
mengalamiksadm
fk4k &U @(bath],
p d a n g a n kmologk Jaw W e t
S rnenyebut suaminya m e r w m u k menskankan pada keyakhan b e h w SWU
angin duduk. Dad kasussuami S, ada m a r a n ' penyakit akan muncul apbila .Ma-bs&kpenting yang bisa dipetk, yaitu pikir* yang hannonisandidalamtubuh seseomrlg,W i W
terfotsir akan brakibat pa%.kemwduranfungsi msucpun mEmsik. seha mecupakan kmdM
fisik seseorang. Pikiran dan ernosi yang begitu positif dari keseimbangan tubuh mayda W k
dominan mengakiatkan seseorang menjadi dengan liikwgan bik, axial budaya, mabtpun
kurang tidur, kurang istirahat bahkan pada dalam twpwibku. S e b a l i i , @kit dianggap
beberapa kasus rfiikuti hilangnya mfsu makan. seba@ akibat ketidaksraimbangan mmuaia
Namun, kondisi tersebut swing dibiarkan tanpa dengan unsur-unsur yang ada di daian dirinya
dengan berbagai lingkungan di luar
diatasi dengan pengobatanagpun. ~ k ~ b a t n ~rnaupun
a
dirinya.
Dengan
demikiin, upayapenysmbuhqn
kondisinya kamudian menjadi parish, bahkan
berakibat pada angin di datam
rnenjadi bertujmn ur@k rneryyrmbghkankeseimbangan
(Galanti, 200824). b l a m konteks ini, m u k
angin dipandang sebapi suatu i//ne&, bukan
disease atau &ess
(Helman,' 1979). IUness
mahaman Manunggaling &warla GUM yang adalahmisakit--lamandan
memberikdn penampilan. =bar, dkq, ~rra, permhaman penderitanya, sedangkan d i m
atau sWws ktbjhdkdmbkanadanya urkw lain
ikMas dan pasrah sebagai
(baktd, k m n , virus) y&g masuk ke dalam
Jawa (RASIdjim, 1W:22).Datm
tubuh
atau ketibe.&n mekanie, tubuh.
Jawadissbrtkanb~aspdcba&1
dadpada saspek lahk atPinya, dunia htin bagi Menurut orang Jawa, war oraq tetap &hat,
orang Jawa sangat utama dibandingkan dunia keharrnonisanm a k m k k dan m i k n o k m
termasuk unsur panas dan dingin di dalarn W,
iahirlfisik.Demiin pula dabmkaitannyade*n
penyakii. Bagi orang Jawa, penyaki dipercaya hams dijaga agar tidak mufxul gej9la k e t W sebagai akibat dari nafw manusia y;tng Wak seimbangan tubuh y;mg rnetiyebabkan m u k
mampumenguasaibatinnya. Orang Jawa begitu anginatau Wrt
-
Humaniom, Vd. 23, No. 3 Okfober 2011: 328 336
H.S. 2005a. "Kesehatan
llmu So$al-&dw
dalam
m H.S. Ahim-Putra (ad.).
Sangat, H.M. dk. 2000. h n w h y & t den Tumbuhan Tim Chiita. 2010. Sdwrt Mud& /@I
O h -1
( E n n o F d ) . jakamc Yayatan
Ohor Indonesia
Sanyoro, WAC. 1995, &aka& A d Pd6~mt)cchsn.
Sciortino, R 1934.
Moda;rS. % g p
kartk.pIIsraka-.
Simuh. 1999. S@me
13-.
Ibstmif ldam
ke Mistik jawa. Yogydcarta: Y;rya~onhntang
U y a
Soemno, C., dkk. 2002, Kraanjog;irr, 7h Hittory and
Gdtural Heritage. Jakarta: Karaon Nggpgyakarta
m,
and IMA
Snad.rcam, A. dm stsward, I?].1999. Cirri* d w n g ,
Yogyakartrr: Propk Penelit
IcBblKIvN-
Me$&/
I bqmrtlvs.
Dwtumr
1987. Kwnfwkw, k e p ) m @ i J w i .
Birw Kerp. .
Sutisrra2009."~Ned&inevoNodEwn~
dakvnhfkkh.Vbl.
e.
Tamtomo, D. 2005. "Kayanaidqg
-in
~WWMZSUIC
qin,
cwws2 1m3n801
,
<
VOLUME 23
No.3 Okfober2011
MASUK ANGIN DALAM KONTEKS
KOSMOLOGI JAWA
Anik T d r a ! n ~ ' *
ABSTRACT
This study examines the meaningof masuk angin among theJe~nese
Jociety, by the &nographic
approach. Inthis context, the meaningof masuk angin cwlnot beseparatedfrom jwamse camdogid
doctrine, especially in relationto health and human body. InJavanese cosmology, being healthy or ill
is perceived as the result of condition of equilibrium. Thus, the therapy for illness or masuk angin
should be conducted by restoring the equilibrium.
Keywords: masuk angin, cosmology, 1 0 ~ 4 equilibrium,
,
ethnographic approach
ABSTRAK
Kajian ini merupakan upaya menemukan rnakna masuk angin dalam masycrrakatJ a mdengan
pendeletanetnograf~.
Dalam konteks ini, masuk angin dilihat sebagai bagianyang memiliki kaitan erat
dengan k o s d o g i Jam. Dalam k o s d o g i jawa, kondisi sehat dan sakit merupakan akibat dari
rnenurunnyakeseimbangan mmusia. Dengan demikian, penyernbuhanterhdap kondisi m u k angin
harus dilakukan d a l u i upaya memulihkan kembali keseirnbangan yang ada.
Kata Kunci: masuk angin, kosmologi, Jawa, keseimbangan, pendekatan etnogafi
*
Staf Pengajar JurwanAntropologi, Fakultasllmu Budaya, UniversitgsGadjah Mada, Yogyakarta.
326
sebutan yang dirikan okh myarakat unhk
Sejauh ini, sum& tertulis mupun hasil
m e n y e b u t k a n ~ ~ i i u , p i i e k , a t a u b a t u k .penelib'an menges7ai m
u
k argi
Pada umumnyapjafayang dbbut mas& angin d i u k a n . Bahkan, pembhasm
itu muncul selama masa tnkubasi penyakit flu bnbngmgsukanginhampirtidakpamah~
(www.expat. or.MVmedicaVmasukangin.html). kandalam bentuk skripsi, tesii, d i i , artkd,
Oleh sebab itu, masuk angin di ka)angan medis ataubuku. l n f o r m a s i m
hanyatah d i g a p sebagai common cdd atau nya h a w disingglmg sedi
flu saja (Nyata, 2003:23; Tamtom, 2005; tentang masyarakat Jawa. Gee* (1$60), Hull
W )~,@ O o Q FerX
Rustami, 200985). Namun, kamwmm u k (1979), sm3- (I=
(a0011, T a m - w l *
.r-&mi (=I,
angin biasanya muncul set&& penderita br~ ~ i n a tkehujarm,
a u
dapatdipaharnijih M i a n (2010:45), dan Tim Chivita (2010:113)
masyarakat Jawa kwnudian menyebutnya hanyamenyebutadanya ganggltanmasuk anglin
pada orang Jawa yang biasa d i s i dmgan
sebagai masuk a@ (Npta, 200323).
DalamAntmpbgi, prtmdam patufmgm k e d m atau ramuantradisianalLsinnya. Trimhamengw#=P
antara rnasyarakat tmdiisional
dengan lvati (rn)-dangkalpemah
pandangan
masyarakattJawa
mengellai
masuk
kalangan medis adafah hal yang war.Bagi
hlangan medSs modem, semua psnpk#t di- alpgin dari sisi paWogi humoral (cairan dalam
Soerafno CW2)
anggap shagas akibat vim,k
~
, tubuh ~rnanusia).~Dalamtulisan
,
yang membedah dunia kraton Jogjakarta, Wmaupun bakteri. Penjebm ini Wih dkma1
masuk sistem medisnya, j q a tidak ditsmukan
sebagai model biomedis (GaiaM, =:a).
perfielasantentang masuk angin dan resgpjamu
Sementaraitu, m n g jaRNa merdliki
I,balamtuli&mitusPda
dan keperca
penyakit dan
d a r i n e n e k m o g r a n g ~ ? a e c a r z l t u n n ~ . Langfcarrya sumber tertulis te
Pengetahuan dan kepmayaan blah yang angin diduga 'karma pmahman
m
u
k angin hanya ada dalarn pik
-(mmrmwnsiinid),
s e h i n g g ~ ~ r n ~
itu seringkali disebui
yang tettarilr crrenetinya. Kernurninan kin,
(wanti,m8:23)insecaratraclkohlw
konsep keseimbangan ctintam #&a
==
5P -w
-m&& WW~pngra
sekqai mwatu yangQidakbtimewa.Anggapm
Kejawen yaitu mngkan
Dengan pemaharnan
konsep masuk angin dalam
kemudian perlu ditakukan
hlam
pologi -hatan.
d @ p a b n m a a u k ~ - - ~
Jawa.
uhmya. Batam pengcembuhan tern
ebut, orang Jawa biaeanya mmiiih aara
~ h = m k i t
kandua hal,
karma
yang blah berlangsungturun ternrun, dan psngalamanakan kemanjm cam psnyemtxrhannya. Meski raja dan pujangga Jawa rnasa lalu
telah mampu membuat klasifikasi beragam
penyakit dan obatnp, sarana penyembuhan#u
munculhanyaberbasiik~ldcal(VVii,
2010).
Humaniora, Vol. 23, No. 3 Oktober 2011: 326 - 335
Dalam ha1 masuk angin, cara kerokan cara rneng-hadapi unsur kekuatan modemisasi
merupakan penyembuhan yang paling populer tanpa me-ngorbankan prinsip dasar
dan banyak dipilih dalam masyarakat Jawa budaya Jawa (Hadiprayitno, 2009:118).
Observasidan wawancara terhadap delapan
(Dipojono, 1992:101;Sanyoto, 199577; Sugiyo,
1997:13; Tamtomo, 2005) karena dianggap belas petani Jawa dan satu kelompok diskusi
sudah menjadi tradisi. Selain itu, juga dianggap terfokus (Kmger, 1988; Hardon, 1995)yang terdiri
sebagai sarana yang paling murah dan mudah dari sembilan ibu rumahtangga dan kader desa
dalam menyembuhkan masuk angin. Kerokan Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, DIY, dilakukan
adalah menggurat bagiantubuh teitentu dengan pada 2009-2010. Data tambahan diperoleh dari
menggunakanbenda tumpul (sepeiti mata uang dalang dan penyembuh tradisional di DIY yang
logam), setelah bagian tubuh itu diolesi minyak memahami ilmu kejawen. Melalui pendekatan
atau balsam. Kemkan umumnya akan meng- fenomendogikesadarankdektifyang melibatkan
akibatkan kulit bagian tubuh benvama merah. banyak orang akan dijelaskan berdasar bagaiAkan tetapi, oleh dokter, kerokan seringkali mana komunitastersebut rnemaknaidan rnemadilarang atau tidak dianjurkan karena dianggap parkan fenomena itu dari sudut pandang dirinya
dapat membahayakan kesehatan (Sciortino, (Phillipson, 1972;danAhimsa-Putra, 1985; 2005a;
1999). Studi mengenai pengaruh kerokan atas 2005b). Dengan demikian, studi etnimedisin ini
kesehatan secara umum juga belum banyak dikaitkan pula dengan tiga model kepercayaan
dilakukan oleh peneliti medis, kecuali Tamtomo penyakit: megico-religious model; biomedical
(2005).Akibat kurangnyastudi mengenai masuk model, dgn holistic podel (Galanti, 2008:21),
.+-" ."
angin dari berbagai aspek, baik sosial budaya
.ir.
maupun rnedis, menyebabkan belum adanya KESEIMBANGANHlDUP DALAM
KOSMOLOGI
JAWA
t
%
.
,.;
publikasiyang cukup mengenai manfaat kerokan
bagi kesehatan (Triratnawati,2005), khususnya
KosmologiJawa adalahwawasan manusia
untuk penyembuhan masuk angin.
Jawa terhadapalam semesta. Menwutkosmobgi
Sebenarnya, kajian tentang
batan Jawa, alam kosmis ini dibatasi oleh keblatpapat
Wisional amat penting karena melalui peng- lima pancer, yaitu empat arah mata angin diobatan tradisional dapat tercerrnin kemajuan tambah pusatltengah.Arah kiblat inijuga terkait
budaya masa silam dari suatu bangsa. Hanya, ia dengan perjalanan hidup manusia yang selalu
hams dilandasi dengan kualitas pengetahuan ditemani oleh kadangpapatlimapancer. adang
medis kunoyang baik dan efektivitas pengobatan papat lima pancer, yaitu kawah (air ketuban),
tradisionalnya pun harus dapat dibuktikan getih (darah), puser (tali pusat), dan adi an-ati
(a
l mtomo,
2005:71). Meskipun begitu, pengem- (plasenta), sedangkan pancer adalah ego atau
bangan itu seringkali terkendala oleh pengaruh manusia itu sendiri wtno, 1985; Endraswara,
pandangan medis modem dan dinamika kognisi 2006a).
Kosmologi Jawa juga menggambarkan
myarakat yang mengakibatkanpenyembuhan
secara tradisional dianggap sebagai ha1 yang anasir hidup manusia, yaitu angin, air, tanah, dan
kuno. Padahal, pengetahuan nenek moyang api. Anasir ini akan membentuk struktur nafsu
raenrpakan salah satu bukti kearifan lokal yang yang rnerepresentasikan dorongan dalam diri
jusQv dapat tetap adapti di tengah gelombang manusia untuk rnemenuhi kebutuhan badaniah
perubahan. Oleh karena itu, menggali dan meng- dan rohaniah. Lewat personifikasi watak tokoh
kaji pemahaman tentang kesehatan, terutama pewayangan, kosmologi Jawa muncul dalam
r m k angin, dalam konsepsitradiii budayaJawa bentuk empat jenis napsu: amarah, aluamah,
akan dapat memberikan sumbangan penge- sufiyah, dan mutmainah (Simuh, 1999; Endra+
'i
"r
-
-
*'
, .p n. a.. ~.&-'
g
s
,
Atik
kosmas, seba-h kedwya mawpakan mtu
kesatuan. Wayang juga mempakan simbcll &mi
hidup rnaupun Widupan.
itu spdiri.
~rientssibmi~ a w atersebut diqrylgap
sebagai hat yang id@ d m dewan . m a b i i
seperlcwlya masih relevan dengam W u p a n
r-nodem~ A s r n t Q2006)
*
Ralamhkkq snanusb mmmg ada tiga hai
yam akan h* apabila manuski mati, g
t
u
md,budi, dan mfw.&abb &&a sakiah
~9$eph@,-ia-
(Endraswara..2008b;Y i i 1!%%).
j&a
nafsu itu tsYlalu diumbar, manu&
celaka,
sakit, dan m a l a m i k e & m n w
rnhidup
nya. ~enjq(iakeseimbangan dalafn hidup
kemudian menjadi anjuran agar hid* ~k
selamat. 0leh *kakna itu, bagi kang Jawa
kehidupan rohaniah ifu iebih utyha:&ar@&a
jaimaniah s&ab ha[4;'eksifffhldup'
fllifbGm
sarrgkiiri ~Eiraningdbmati dan n j q m & d
kaWa Gusti.ArtinyaI menyatunyd cdii~nusia
dengan Tuhannyd menjadi hal y;3n~harus
dltjtamakan.' K 8 ? a e r h p ~ ~tiltkip
f i i k h g Jswa
kemudian dilakukan rhelslui Ais~kKeiawen
(Mdyana, 1983;€
;I"bebnuMer,
=).
K o w p kkieimbaqzm hid
M
d dengm b g s a fain.
Jawa beMat men@funrh bdfi
m
m
e
g
h
i
(placenta), eteclwJ~nwi$idaEa& *dxw
sendifi. K ~ ~ ~ t ' ~ f r a t t c 8
kan ltigi Ice\datam k&h
d6ngian k e M i m
Sarpakenaka, darr Wibisana.
vapng tembut juga digambarkan sebagai MASUK AMGIN DAN KESEIMBAM4BU
...1
idari dokbin kosmdogiJawa tentang HlDUP
nafsu, yaitu amamh (merah), alumah (hitam), ~upiyah(kuning), dan mutmahah
fpnrtih) yang mnyertai hidup rnanusia (Endramma,XK)6a:55; M j i m , 2000:1522
Dalam kcrsmdogiJawa,keempatjsllismku
W lebih jauh dikaiian dengan empat anasir
hidup manusia, yaitu angin, air, tanah dan api.
h m i r ini akan membentuk sttuktur nafsu y a y
munculdari dorangandalam diri manusia untuk
mamenuhi kebutuhan badaniah dan rohaniah.
Mmmiatgjadidafi empat anasirdiatas. Namun,
a p i d i dmgai penpbabtimbulnya empat
hawa nafsu. Unsur api ini digambarkan dapat
Muar menggunakansaluran indra manusia dm
M m p a t di salah satu organ tubuh musia:
nya peredaran darah akibat angin yang
(I) a m m h yang dicirikan dengan watak bengis
d@mbarkan sebagai api yang menggunakan
sialuranpintutelinga dan bediempedu;
(2) eluamah yang dicirikan watak tidak pemah
pms, menggunakanpintumdutd m bertempatnya di usus; (3) supiyah yang berwatak hams
mpatlkeinginan besar, segera, menggunakan
Di kalangan infbrman petmi, mas
pinhi mata, bertempat di limpa; (4) mutmainah,
y q bwatak
~
tenang, dim,menggumkanpintu
hidung, berternpat di gmjal. Hawa nafsu yang
karfumlah empat inidalamkehalusannyaditandai
den$jan cahaya K i m , merah, kuning, dan putih.
Sernentara itu, angin juga mnimbulkan
yaitu (1) napas atau talijenazah yang
di hati W h a (pusat hati), penganrhnyemen~~anginyangkelwrdiuibadandengan
mnggunakanpintu mulut; (2) fanapas atau tali relatif mudah. M w k angin
ng bertempat di pusar, angin masuk ke
mnggunakan pintu hidung; (3) anpas (mencmt)dan muntah. Hal ini
tali roh yang bertempat di jantung, beraruh adanya angin di dalam tubuh Nngan
mnggunakan pintu tdinga; (4) nupus atau tali
maymg bertempatdi uluhati, beqmgmuhjadi
angin dari tubuh yang menyatu dengan denyut
@r den menggunakan saluran pintu mata.
h i r air digambarkan menjadi darah yang
menpkibatkan adanya empat hal: rohjasmni,
Islfi,rohani, roh nabati, dan roh hewni.Anasir
bumi digambarkan menjadi daging (Radjirnan,
aQ00:1~166).
l
:
Dari ptpmaparantersebut, menurutJogika
Jawa, angin di &lam hbuh merrirnbuNrian
naptas, k b p ijib mpsstibak bmmakaangin
yang kdmr dari hdandmgan menggunakm
pintu mulut pun m j a d i Wgmggu. Ganggum
Yang ~di4l
ringan
munculnya
gejalagejalamasuk angin pahWrSslganabu
masuk angin biasa. Pada masuk angin rifigan, mngetkibatkm jmtwng
bagiantubuh png brasa sakit adaiah di pusat
hati, wbb napas itu brtennpatdi hatiwwidi7a
( p w t hati).
pengobatan
angin yang tidak lancar hanya bjadi di ktkasi
plrsat hat', sahingga ti&
m q $ a ~ t g g Wem
u
petnapman seama b~8lund.rsn.
terhenti. Anpas da+n nupus diperaya berpengaruh atas a@ yang ada di dalam tubuh
dan menyatu dewan denyut leher, aWbatnya
apab~kangin dari dalam tubuh maupundenyut
leher sudah tidak berfungsi maka hikadglah
napas dari tubuh sesemng.
nyebut
angin Wuk
rnendadakyang menyerang di bagiandada. Hal
~~
baik yang bersifat sakftfisik maupwr mental. Okh
karena itu, dalam dunia p-yangan
umumnya
seringkali digambarkan adegan tokdr yang
sedang bersamadi, yaitu melakukan posisi
konsentrasiagar mampumengumputkanemgi.
Samadi diartikan sebagai nutupi babahm
nawa sanga, yaitu menutup nafsuyang berasal
dari sembilan lubang tubuh manusia.Tujmnya
agar ia selalu bersih jiwa dan raga setb dapat
melakukan perbuatan baik. Samadi akan menimbulkan hawa panas, sehingga orang yang
bersarnadiakan keW ~~p
banyak hal-yang
mengganggukomenb.asi rnanmia. Hawa panas
akan selalu menyelirnutim g yang bersamadi.
Bahkan, jika samadi dilakukan dengan kuat ia
i
n
akan rnampumendgtangkandewa.D
pula oleh beberapa dalang KH, TH, EP, dan
penyembuh M rnaupun SR, bahwa oram yang
suka befsamadi hidupnya akan %hat dan jam
dari penyakit. Saat bemmadi, seluruh lubang
tubuh yang berjumbhsembilanakan terkonsentresi dalam kebaikan s e h i g a unsur spiritual
tmtsorang akan rnenjadi kuat dan &ya Wan
tubuh pun menjadi optimal. Sebaliya, orang
y m g labil j i n y a tidak akan dapat konsefltrasi
diri dengan baik. Akibatnya, tubuh mudab terasa
kLvang nyaman (rasa tidak emk di tubuh). Pada
saat sewmng sedang labiljbmya, Icdmblan
tuhh pun akan mngalami penunman. hndisi
inilah yang akan mengakibatkan m n g mudah
SZi3Jbjf. Dernikian pula pikiran yang tidak bemih,
kurangsaw, a m berpikir hwya p%damaterial
sernataalcanmmdomgorangmenpditergeaagesa (kemmngsung)a h ngqm dalam bdeija.
Keadaanini akan berakibat pada lernahnyafsik
seworang. Selanjutnya ia akan mudah sakit
mbab hawa dingin atau pengaruh angin @hat
yang bersifatdiin akanmudah rrtasuk ke dalam
dirinya akibat pertahanantubuh yang rmbmah.
T-bih
lagi angin yang masuk melalui @#I&,
yrftitu bagian tubuh di antam bbr dan kepata
yiang dianggap sebagai jendela angin, WMU
tmngddbat mn'ndhg (dingin atau hrlrerhgat
&gin) pada tubuh bagian blakang.. B a g h
ini dipemya sebqai tempt asat mula
rnasuk ke dalam tubuhyang berakibat pada
m&wkmgm.
Kumdogi~sebemjcrga~Blglf
dengan ajamn Islam, teruta
dalam bentuk sWkkKebm
dan TH, yang dilengkapi deb
nyembuh penyakit MI, S
adanya pengg&wng;an prinsip ajwan JM
I&m. MI m ~ n ~: t d ~ ~
.
'-_
"Kesembitan lubangStu
pada salah
lubang d
terkait dengan lubang
Dhntohkan babm penya
akibat manusia terlalu mengumbar nafsu
syahwat yang bermuara pada lubang a4t Y ~ W
maupun anus".
Balampefmham rnemkasemua
kesehatan m@di k s h a m n bagi
penydkit manusia biasany1 diawali
nafsumanusiayangsukameng~
an duniawi lewat sesuatu yang krkal
nawa sanga temht.
kmlitasmaupunkua
terrnasuk dalam kon
maka kondisi fisiknya akan m g a i a m l kemunduran. Kmnduran ini bisa mum1dalam
bentuk penyakit seperti diiuturkan informanS.
"Suami saya dahlau jika WaIu banyak memikirkan kektuharo kduarga khususnya saat
anak-anak maisih bersekolah smua, maka ia
akan mudah mengalamimaisuk angin. Hal ini
dikmakan sebelm suami mya menmukern
cara mendapatkernrej%kiuang unhtk membayr
sekolah anak-amknya, m a b ia akan mngalami lcondjsi susah Mur. Meski mata ingin
terpejam, mata sulit untuk tertutup. Hal ini berkqpung Wus m,plkhrmya mmjadi
brat. Kondisi suit tidur di smi malam hari
kemudian berakibat pagi harinya, ketika
seakarr-&ern Mruhnya tanpgtenag& Mmun,
didorong Qkth rasa tanggungJawabyang tinggi
terhadap keluarga; rasa tidak nyaman itu
dipaksakan -jugs untuk bekerja di sawah.
AkiMnyasuamisayajatuh.tersungkwdi%awah
dan berakibat pada kernatimp".
msnekankan pentingnya u
bandingkanjasmoiak Oleh
agar W W n g a n fnakko6m
kosmos juga m u n d di antam h i
Ju@y kemampuan batin manusla in
nafsunya, y a h man-&,
rnutmainah, sehing
mengalamiksadm
fk4k &U @(bath],
p d a n g a n kmologk Jaw W e t
S rnenyebut suaminya m e r w m u k menskankan pada keyakhan b e h w SWU
angin duduk. Dad kasussuami S, ada m a r a n ' penyakit akan muncul apbila .Ma-bs&kpenting yang bisa dipetk, yaitu pikir* yang hannonisandidalamtubuh seseomrlg,W i W
terfotsir akan brakibat pa%.kemwduranfungsi msucpun mEmsik. seha mecupakan kmdM
fisik seseorang. Pikiran dan ernosi yang begitu positif dari keseimbangan tubuh mayda W k
dominan mengakiatkan seseorang menjadi dengan liikwgan bik, axial budaya, mabtpun
kurang tidur, kurang istirahat bahkan pada dalam twpwibku. S e b a l i i , @kit dianggap
beberapa kasus rfiikuti hilangnya mfsu makan. seba@ akibat ketidaksraimbangan mmuaia
Namun, kondisi tersebut swing dibiarkan tanpa dengan unsur-unsur yang ada di daian dirinya
dengan berbagai lingkungan di luar
diatasi dengan pengobatanagpun. ~ k ~ b a t n ~rnaupun
a
dirinya.
Dengan
demikiin, upayapenysmbuhqn
kondisinya kamudian menjadi parish, bahkan
berakibat pada angin di datam
rnenjadi bertujmn ur@k rneryyrmbghkankeseimbangan
(Galanti, 200824). b l a m konteks ini, m u k
angin dipandang sebapi suatu i//ne&, bukan
disease atau &ess
(Helman,' 1979). IUness
mahaman Manunggaling &warla GUM yang adalahmisakit--lamandan
memberikdn penampilan. =bar, dkq, ~rra, permhaman penderitanya, sedangkan d i m
atau sWws ktbjhdkdmbkanadanya urkw lain
ikMas dan pasrah sebagai
(baktd, k m n , virus) y&g masuk ke dalam
Jawa (RASIdjim, 1W:22).Datm
tubuh
atau ketibe.&n mekanie, tubuh.
Jawadissbrtkanb~aspdcba&1
dadpada saspek lahk atPinya, dunia htin bagi Menurut orang Jawa, war oraq tetap &hat,
orang Jawa sangat utama dibandingkan dunia keharrnonisanm a k m k k dan m i k n o k m
termasuk unsur panas dan dingin di dalarn W,
iahirlfisik.Demiin pula dabmkaitannyade*n
penyakii. Bagi orang Jawa, penyaki dipercaya hams dijaga agar tidak mufxul gej9la k e t W sebagai akibat dari nafw manusia y;tng Wak seimbangan tubuh y;mg rnetiyebabkan m u k
mampumenguasaibatinnya. Orang Jawa begitu anginatau Wrt
-
Humaniom, Vd. 23, No. 3 Okfober 2011: 328 336
H.S. 2005a. "Kesehatan
llmu So$al-&dw
dalam
m H.S. Ahim-Putra (ad.).
Sangat, H.M. dk. 2000. h n w h y & t den Tumbuhan Tim Chiita. 2010. Sdwrt Mud& /@I
O h -1
( E n n o F d ) . jakamc Yayatan
Ohor Indonesia
Sanyoro, WAC. 1995, &aka& A d Pd6~mt)cchsn.
Sciortino, R 1934.
Moda;rS. % g p
kartk.pIIsraka-.
Simuh. 1999. S@me
13-.
Ibstmif ldam
ke Mistik jawa. Yogydcarta: Y;rya~onhntang
U y a
Soemno, C., dkk. 2002, Kraanjog;irr, 7h Hittory and
Gdtural Heritage. Jakarta: Karaon Nggpgyakarta
m,
and IMA
Snad.rcam, A. dm stsward, I?].1999. Cirri* d w n g ,
Yogyakartrr: Propk Penelit
IcBblKIvN-
Me$&/
I bqmrtlvs.
Dwtumr
1987. Kwnfwkw, k e p ) m @ i J w i .
Birw Kerp. .
Sutisrra2009."~Ned&inevoNodEwn~
dakvnhfkkh.Vbl.
e.
Tamtomo, D. 2005. "Kayanaidqg
-in
~WWMZSUIC
qin,
cwws2 1m3n801
,
<