UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTHINK-PAIR-SHARE DENGAN COURSE REVIEW HORAY | Layaliyana | Tata Arta 9251 19676 1 SM

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm. 121-131
Aifatun Layaliyana, Sigit Santosa, dan Dini Octoria. Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar
Siswa melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share dengan
Course Review Horay. Agustus, 2016.
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI
KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTHINK-PAIR-SHARE
DENGAN COURSE REVIEW HORAY
Aifatun Layaliyana, Sigit Santosa, Dini Octoria*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Indonesia
liyanaliyana93@gmail.com
ABSTRACT
The objective of this research is to improve the learning activities of the students in
Grade XI IIS 3 of State Senior Secondary School 1 of Pelangi* in Academic Year 2015/2016
through the combination between the cooperative learning model of the think-pair-share type
and the course review horay learning model.This research used the classroom action
research with two cycles. Each cycle consisted of four phases, namelyplanning,
implementation, observation and interpretation, and analysis and reflection. Its subjects were
the students as many as 32 in Grade XI IIS 3 of State Senior Secondary School 1 of Pelangi*.
The sources of the data were a teacher and students. The data were collected through
observation, in-depth interview, and documentation. The observation was aimed to observe

the improvement of the students’ learning activities, the interview was aimed to investigate
the students’ response to the actions executed, and the documentation was aimed to collect
the supporting data. The data were validated by using the data and method triangulations and
analyzed by using the descriptive comparative technique of analysis.The results of research
show that the combination the cooperative learning model of the think-pair-share type and
the course review horay learning model can improve the students’ learning activities from
Pre-cycle through Cycle II. In Pre-cycle the students’ learning activities were not optimal.
The percentage of the students who were active in the learning activities was only 45.63%.
Following the treatment, it became 69.38% in Cycle I and 83.75 in Cycle II. The stipulated
indicator of performance for the students’ activeness in the learning activities was 80%.Thus,
the combination the cooperative learning model of the think-pair-share type and the course
review horay learning model can improve the learning activities of the students in Grade XI
IIS 3 of State Senior Secondary School 1 of Pelangi* in 2015/2016.
Keywords: Think-pair-share type, course review horay, learning activities

122 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada kelas XI IIS
3 SMA Negeri 1 Pelangi*Tahun 2015/2016 melalui kombinasi model pembelajaran
kooperatif tipe think-pair-share dengan course review horay.Penelitian Tindakan Kelas ini

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan prosedur penelitian untuk masig-masing siklus
meliputi empat tahap, yaituperencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
interprestasi, dan analisis dan refleksi.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 3 SMA
Negeri 1 Pelangi* yang berjumlah 32 siswa.Sumber data berasal dari guru dan siswa.Teknik
pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Observasi untuk
mengamati peningkatan aktivitas belajar siswa, wawancara untuk mengetahui respon terhadap
tindakan yang dilakukan, dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
pendukung.Teknik validitas data menggunakan menggunakan teknik trangulasi data dan
triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif
komparatif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui kombinasi model pembelajaran
kooperatif tipe think-pair-share dengan course review horay dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa dari pratindakan, siklus I, dan siklus II. Pada pratindakan aktivitas belajar siswa
belum optimal, hanya 45,63% siswa yang aktif. Penelitian ini menetapkan indikator kinerja
sebesar 80%. Pada siklus I diperoleh presentase aktivitas belajar siswa meningkat sebesar
69,38% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 83,75%.Simpulan penelitian ini
adalah melalui kombinasi model pembelajaran tipe kooperatif think-pair-share dengan course
review horay dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada kelas XI IIS 3 SMA Negeri 1
Pelangi* tahun 2015/2016.

Kata Kunci: Model think-pair-share, course review horay, aktivitas belajar

*) SMA Pelangi merupakan nama samaran

PENDAHULUAN
Tahun 2015 mulailah era Masyarakat

pendidikan suatu negara tersebut memiliki

economics

kualitas yang baik. Menurut Kunandar (2011: 1),

community) atau MEA. Negara-negara di

kualitas pendidikan Indonesia tergolong masih rendah

wilayah asia tenggara ikut terlibat dalam

dikarenakan oleh beberapa faktor. Pertama, lulusan dari

menghadapi era MEA. Indonesia adalah


sekolah atau perguruan tinggi yang belum

salah satu negara di wilayah asean yang ikut

siap memasuki dunia kerja karena minimnya

serta

dunia

kompetensi yang dimiliki. Kedua, peringkat

perantara

Human Development Index (HDI) Indonesia

persaingan dalam menghadapi MEA adalah

yang masih rendah ( tahun 2004 peringkat 111 dari


melalui dunia pendidikan.

1117 negara dan tahun 2005 peringkat 110 di bawah

Pendidikan di suatu negara memegang

vietnam

peranan penting bagi negaranya karena

laporanInternational Education Achievment

suatu negara dapat mencapai kemajuan jika

(IEA) bahwa kemampuan membaca siswa

Ekonomi

Asean


dalam

internasional.Salah

(asean

bersaing
satu

di

dengan

peringkat

108).

Ketiga,


Aifatun Layaliyana, Sigit Santosa, dan Dini Octoria. Upaya Meningkatkan Aktivitas 123
Belajar Siswa melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-PairShare dengan Course Review Horay. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2,
hlm. 121-131
SD di Indonesia diurutan 38 dari 39 negara

komponen tersebut saling berkaitan dan

yang disurvei. Keempat, mutu akademik antar

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

bangsa melalui Programme for International Student

terpisahkan.

Asessment (PISA) 2003 menunjukkan bahwa

Dalam proses pembelajaran tersebut,

dari 41 negara yang disurvei untuk bidang


guru memegang peranan penting. Menurut

IPA, Indonesia menempati peringkat 38,

Sanjaya (2009: 19), peran guru adalah

sementara untuk bidang matematika dan

sebagai

kemampuan membaca menempati peringkat

demonstrator, pembimbing dan evaluator.

39. Kelima, laporan World Competitiveness

Guru tidak hanya memberikan ilmu yang

Yearbook tahun 2000, daya saing SDM


matang langsung kepada siswa, namun guru

Indonesia berada pada posisi 46 dari 47

membimbing

negara

posisi

konsep pengetahuan yang akan diterimanya,

dianggap

kemudian diarahkan ke pembahasan ilmu

yang disurvei.

Perguruan


Tinggi

Keenam,

Indonesia

favorit, seperti universitas Indonesia dan

tersebut.

Universitas Gajah Mada hanya menempati

Guru

sumber

belajar,

siswa


merupakan

pengelola,

tersebut

mengenal

kreator

proses

posisi ke 61 dan 68 dari 77 perguruan tinggi

pembelajaran, yang artinya seorang guru

di

harus mampu mengembangkan suasana

Asia

(Asiaweek,

ketertinggalan

bangsa

2000).Ketujuh,
Indonesia

dalam

kelas bebas bagi siswa untuk mengkaji apa

bidang IPTEK dibandingkan dengan negara

yang menarik dan mampu mengekspresikan ide-

tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan

ide dan kreativitasnya dalam batas-batas

Thailand.

norma-norma

Proses pembelajaran sangat menentukan
kualitas

pendidikan.

ditegakkan

secara

konsisten. Selama ini guru masih menggunakan

Indriana

konsep strategi pembelajaran ekspositori. Strategi

(2011: 20), dalam proses pembelajaran

ekspositori adalah strategi pembelajaran

terdapat sistem yang harus kita perhatikan

yang

dengan

dikatakan

penyampaian materi secara verbal dari

sebagai sistem karena didalamnya memiliki

seorang guru kepada sekelompok siswa

komponen-komponen yang saling berkaitan

dengan maksud agar siswa dapat menguasai

satu sama lain dalam rangka mencapai

materi secara optimal (Sanjaya, 2009: 177).

tujuan yang telah ditentukan. Komponen

Metode ceramah merupakan salah satu

tersebut terdiri atas tujuan, materi, metode,

contoh dari strategi pembelajaran ini.Metode

media,

ini memang tidak bisa dipisahkan dari

baik.

dan

Menurut

yang

Pembelajaran

evaluasi.Masing-masing

menekankan

kepada

proses

124 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
proses belajar mengajar karena ada saatnya

masih

guru harus menjelaskan materi di depan

menunjukkan bahwa hanya 45,63% siswa

kelas agar siswanya

dapat memahami

aktif di dalam kelas. Keaktifansiswa yang

mengenai materi tersebut. Namun apabila

cenderung masih rendah ini terlihat ketika

metode ini terlalu sering digunakan bahkan

siswa harus dipaksa terlebih dahulu dalam

sudah menjadi suatu kebiasaan dan tidak ada

mengajukanidepadaguru,memberikantangga

variasi metode lain maka akan menimbulkan

panataukomentar

suasana kelas yang membosankan dan tidak

terhadapsiswalain,bertanyakepadagurutentan

melibatkan siswa secara aktif. Dalam hal ini

gmateriyangdisampaikan, dan menyanggah

guru

atau menyetujui pernyataan dari teman.

dituntut

kreativitasnya

untuk
dalam

mengembangkan
memilih

dan

rendah.

Hasil

observasi

juga

Majid (2013:193) mengemukakan bahwa

menggunakan model pembelajaran yang

“Keberhasilan

melibatkan keaktifan siswa dan menciptakan

pembelajaran sangat tergantung pada cara

suasana pembelajaran yang menyenangkan.

guru

implementasi

menggunakan

strategi

metodepembelajaran

Diperlukan inovasi metode pembelajaran

karena suatu strategi pembelajran hanya

untuk meningkatkan aktivitas siswa dan

mungkin dapat diimplementasikan melalui

menciptakan

penggunaan metode pembelajaran”.

pengajaran

yang

efektif.Penggunaan metode pembelajaran

Pada kenyatannya guru lebih senang

yang variatif dapat mengatasi permasalahan-

menggunakan

permasalahan yang sering terjadi di dalam

konvensional metode ceramah karena tidak

kelas, seperti rendahnya aktifitas siswa,

harus menyiapkan media, alat, dan dirasa

motivasi belajar siswa maupun prestasi

lebih mudah untuk guru. Padahal metode ini

belajar siswa.Agar siswa dapat belajar

tidak dapat meningkatkan ketrampilan dan

dengan baik, maka metode mengajar harus

kreatifitas siswa untuk mengembangkan

diusahakan yang setepat, efisien dan efektif

ilmu pengetahuannya. Untuk itu, guru perlu

mungkin (Slameto, 2010: 65).

menerapkan suatu model pembelajaran yang

Untuk menguasai dan memahami materi

model

pembelajaran

dapat mengatasi kesulitan siswa dalam

akuntansi diperlukan keaktifan siswa agar

belajar.Dalam

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam

kesulitan siswa, guru harus menerapkan

proses pembelajaran aktif, siswa dituntut

strategi

untuk selalu bertanya, menjawab, maupun

sehingga penyampaian materi pembelajaran

berpendapat. Berdasarkan wawancara dengan

dapat

guru akuntansi SMA Negeri 1Pelangi, siswa

Pembelajaran yang menyenangkan akan

kelas XI IIS 3 tingkat aktivitas belajar siswa

membangkitkan minat siswa, sehingga siswa

usaha

tertentu

berlangsung

untuk

dalam

mengatasi

pembelajaran

secara

optimal.

Aifatun Layaliyana, Sigit Santosa, dan Dini Octoria. Upaya Meningkatkan Aktivitas 125
Belajar Siswa melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-PairShare dengan Course Review Horay. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2,
hlm. 121-131
akan lebih aktif dalam mengikuti proses

hubungan

pembelajaran. Banyak cara bagi seorang

mempengaruhi prestasi akademik siswa.

guru

untuk

menyampaikan

materi

sosial

Aktivitas

yang

belajar

pada

siswa

akhirnya

merupakan

pembelajaran yang membuat siswa merasa

segala aktivitas yang dilakukan siswa dalam

senang, diantaranya dengan menggunakan

kegiatan pembelajaran, baik aktivitas fisik

inovasi

Model

maupun psikis dimana kedua aspek tersebut

akan

saling mendukung demi terciptanya iklim

membangkitkan minat siswa sehingga siswa

belajar yang aktif dan pembelajaran yang

lebih aktif dalam proses pembelajaran.

optimal.Indikator yang digunakan untuk

model

pembelajaran

pembelajaran.
yang

inovatif

Tujuan yang hendak dicapai dalam

mengukur aktivitas belajar siswa dengan

penelitian ini adalah untuk meningkatkan

berpedoman

aktivitas belajar siswa melalui kombinasi

(2011:101) yaitu: (1) Visual Aktivities, yang

model pembelajaran kooperatif tipe Think-

termasuk di dalamnya yaitu: membaca,

Pairs-Share (TPS) dengan Course Review

mempraktekkan, demontrasi, percobaan, (2)

Horay (CRH) padakelas XI IIS 3 SMA

Oral Aktivities, yang termasuk di dalamnya

Negeri 1 Pelangi tahun 2014/2015.

yaitu: menyatukan, merumuskan, bertanya,

Beberapa

penelitian

Diedrich

dalam

Sardiman

menunjukkan

memberi saran, mengeluarkan pendapat,

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

wawancara, diskusi, (3) Listening Aktivities,

think-pair-share dan course review horay

seperti: mendengarkan uraian, percakapan,

dapat

diskusi, musik, pidato, (4) Mental Aktivities,

digunakan

untuk

meningkatkan

aktivitas belajas siswa. Kusuma & Aisyah

yang

(2012)

memecahkan

menyatakan

bahwa

model

termasuk

di

dalamnya

masalah,

yaitu:

menganalisis,

pembelajaran kooperatif tipe think-pair-

mengambil keputusan, dan (5) Emotional

share dapat meningkatkan aktivitas belajar

Aktivities, yang termasuk di dalamnya yaitu:

siswa, siswa juga memberikan respon positif

antusias, bergembira, bersemangat, berani,

terhadap implementasi model pembelajaran

tenang, gugup.

ini. Sugandi & Rahayu (2012) menunjukkan

Majid (2013:191) menjelaskan bahwa

bahwa course review horay tidak hanya

model pembelajaran Think Pair Shared

menginginkan

belajar

memiliki prosedur yang ditetapkan secara

keterampilan da nisi akademik, tetapi juga

eksplisit untuk memberi waktu lebih banyak

melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan

kepada siswa untuk berfikir, menjawab, dan

siswa

untuk

saling membantu satu sama lain. Think-

126 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
Pair-Share memilikitiga langkah utamanya

yang telah dilengkapi nomor (Huda, 2013:

yang

229). Tiga konsep sentral yang menjadi

dilaksanakan

dalam

proses

pembelajaran, yaitu (1) Think (berpikir).

karakteristik

Pada

dikemukakan

langkah

ini,

pertama-tama

guru

pembelajaran
Slavin

sebagaimana

(1995),

yaitu:(1)

memancing siswa melalui suatu pertanyaan

Penghargaan kelompok, penghargaan kelompok ini

permasalahan. Guru mengajak siswa untuk

diperoleh jika kelompok mencapai skor diatas kriteria

berpikir mengenai permasalahan tersebut

yang ditentukan, (2) Pertanggungjawaban individu,

untuk beberapa saat, (2) Pair (berpasangan).

pertanggungjawaban ini menitikberatkan pada

Pada langkah ini, siswa dapat mencari teman

aktivitas anggota kelompok yang saling

berpasangan untuk memecahan permaslahan

membantu dalam belajar, (3) Kesempatan

yang

dapat

yang sama untuk berhasil, setiap siswa baik

berpasangan dengan teman sebangkunya

yang berprestasi rendah atau tinggi sama-

untuk lebih mengefektifkan waktu selama

sama

pembelajaran.

berhasil dan melakukan yang terbaik bagi

diberikan

bertukar

terbaik

atau

dapat

saling

pendapat

guna

pemecahan

menurut

(berbagi).

Siswa

Pasangan

ide

memperoleh

tadi.

Pada

masalah

keduanya,
langkah

(3)

ini,

yang
Share

tiap-tiap

memperoleh

kesempatan

untuk

kelompoknya (Isjoni, 2009: 33)
Berdasarkan

uraian

diajukan

hipotesis

berikut:

Kombinasi

di

atas

penelitian

maka
sebagai

modelpembelajaran

pasangan dapat membagikan hasil pemikiran

kooperatif tipe Think-Pairs-Share (TPS)

mereka kepada teman lain dan kelas.

dengan Course Review Horay (CRH) dapat

Teknisnya, guru dapat memanggil tiap

meningkatkan

pasangan kedepan kelas untuk berbagi

padakelas XI IIS 3 SMA Negeri 1 Pelangi

solusi, mendatangi tiap pasangan, atau

tahun 2015/2016.

mempersilahkan

tiap

pasangan

yang

mengajukan diri; dan lainya.
Course Review Horay (CRH) merupakan

aktivitas

belajar

siswa

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian

dapat

tindakan kelas (PTK) yang di lakukan di

menciptakan suasana kelas menjadi meriah

SMA Negeri 1 Pelangi yang dilaksanakan

dan menyenangkan karena setiap siswa yang

pada bulan April 2016.Pemilihan Sekolah

menjawab

didasarkan pada rendahnya aktivitas belajar

metode

pembelajaran

benar

yang

diwajibkan

berteriak

„horee!!‟ atau yel-yel lainya yang disukai.

siswa dalam mata pelajaran akuntansi.

Metode ini berusaha menguji pemahaman

Sumber data yang digunakan adalah

siswa dalam menjawab soal, jawaban soal

guru dan siswa.Teknik pengumpulan data

tersebut dituliskan pada kartu atau kotak

adalah dengan observasi, wawancara, dan

Aifatun Layaliyana, Sigit Santosa, dan Dini Octoria. Upaya Meningkatkan Aktivitas 127
Belajar Siswa melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-PairShare dengan Course Review Horay. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2,
hlm. 121-131
dokumentasi.Observasi untuk mengamati

mengakibatkan aktivitas siswa yang masih

peningkatan

siswa,

rendah yaitu 45,63%, terlihat ketika siswa

wawancara untuk mengetahui respon terhadap

dituntut untuk terlebih dahulu mengajukan

tindakan yang dilakukan, dokumentasi digunakan

ide kepada guru, memberikan tanggapan

untuk mengumpulkan data pendukung.Teknik

atau komentar terhadap siswa lain, bertanya

validitas data menggunakan menggunakan

kepada

teknik

disampaikan,

aktivitas

trangulasi

data

belajar

dan

triangulasi

guru

tentang
dan

materi

yang

menyanggah

atau

metode. Teknik analisis data menggunakan

menyetujui pernyataan dari teman. Oleh

teknik

komparatif,

karena itu, perlu dilakukan tindakan proses

membandingkan hasil sebelum penelitian

pembelajaran melalui kombinasi model

dengan membandingkan hasil pada akhir

pembelajaran kooperatif tipe think-pair-

setiap siklus (Suwandi, 2008:70).Menurut

share dengan course review horay untuk

Arikunto (2014) terdapat empat tahapan

memperbaiki kondisi tersebut.

analisis

deskriptif

dalam penelitian tindakan kelas, yaitu: (1)

Perencanaan dalam siklus I antara lain: menyusun

Perencanaan, (2)Pelaksanaan, (3) Pegamatan

Rencana

atau Observasi, dan (4) Refleksi

menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP),

untuk berdiskusi siswa, menyiapkan lembar

HASIL PENELITIAN DAN

observasi/pengamatan untuk

PEMBAHASAN

mengamati

aktivitas belajar siswa pada saat proses

Sebelum penerapan tindakan, dilaksanakan

pembelajaran,

menyiapkan

pedoman

kegiatan pratindakan.Pada saat pratindakan dilakukan

wawancara yang dilakukan pada akhir

kegiatan observasi pada saat pembelajaran mata

siklus. Tindakanpada siklus I dilaksanakan

pelajaran akuntansi. Berdasarkan

observasi

dalam dua pertemuan dan kegiatannya

tersebut diperoleh informasi awal yaitu

sesuai dengan urutan kegiatan yang ada pada

proses pembelajaran yang dilakukan oleh

perencanaan.

guru dan aktivitas belajar siswa.

Berdasarkan

hasil

observasi

yang

Proses pembelajaran yang dilakukan

dilakukan dalam siklus I dapat diketahui

oleh guru pada saat pembelajaran akuntansi

bahwa aktivitas belajar siswa meningkat.

yaitu model pembelajaran konvensional

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-

metode

harus

rata aktivitas belajar siswa sebesar 45,63%

menyiapkan media, alat, dan dirasa lebih

pada pratindakan menjadi 69.38%.Namun,

mudah untuk guru. Dari hal tersebut,

peningkatan aktivitas belajar siswa dari

ceramah

karena

tidak

128 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
pratindakan ke siklus I ini belum mencapai

aktivitas belajar siswa kelas XI IIS 3 SMA

indikator kinerja penelitian dan masih

Negeri 1Pelangi. Dari pra siklus ke siklus 1

terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki

memang sudah ada peningkatan, tetapi

pada penelitian selanjutnya.Berikut adalah

belum

rincian peningkatan setiap indikator aktivitas

ditetapkan. Kemudian dilanjutkan ke siklus

belajar siswa:

2, di siklus 2 aktivitas belajar siswa

mencapai

mengalami

target

peningkatan

yang

kembali

telah

dan

Tabel 1. Peningkatan Aktivitas Belajar

hasilnya sudah mencapai target yang telah

Siswa Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2.

ditetapkan. Hal tersebut ditunjukkan dengan
adanya peningkatan rata-rata jumlah aktivitas

Aktivitas Belajar (%)
Aspek
Visual
Activities
Oral
Activities
Listening
Activities
Mental
Activities
Emotional
Actvities
Rata-rata

Pra

Siklus

Siklus

Siklus

1

2

belajar siswa dalam kriteria sangat aktif dan
aktif.Hasil ini juga didukung dengan hasil
penelitian Agustina, dkk (2010: 8) bahwa

46,88

62,50

84,38

43,75

65,63

81,25

46,88

78,13

87,50

model pembelajaran think-pair-share siswa
dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran
secara optimal sehingga aktivitas belajar
siswa meningkat.
Hasil wawancara dengan guru diperoleh

50,00

75,00

84,38

hasil bahwa suasana kelas sudah mulai
hidup dengan adanya komunikasi yang

40,63

65,63

81,25

45,63

69,38

83,75

(Sumber: Olah data lembar observasi, 2016)
Perencanaan dan pelaksanaan dalam

timbal balik dari siswa.Selain itu, model ini
juga mudah dilaksanakan oleh guru. Hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan
Hamid (2011: 223) bahwa course review
horay

merupakan

strategi

yang

siklus II sama dengan siklus I hanya saja

menyenangkan karena siswa diajak untuk

pelaksanaan pada siklus II ini memperbaiki

bermain sambil belajar untuk menjawab

kekurangan dalam siklus I. Berdasarkan

berbagai

observasi pada siklus II diperoleh hasil: rata-

secara menarik dari guru.

rata aktivitas belajar siswa meningkat

pertanyaan

yang

disampaikan

Guru yang melibatkan siswa dalam

menjadi 83,75% atau sebanyak 27 siswa yg

proses

aktif.

kesempatan pada siswa untuk mencari

belajar

mengajar,

memberikan

Pada setiap siklus dapat dilihat pada

pengetahuan sendiri, belajar bekerja sama

Tabel 1 bahwa ada peningkatan terhadap

untuk menyelesaikan permasalahan, dan

Aifatun Layaliyana, Sigit Santosa, dan Dini Octoria. Upaya Meningkatkan Aktivitas 129
Belajar Siswa melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-PairShare dengan Course Review Horay. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2,
hlm. 121-131
mendapatkan pengalaman belajar dari proses

ditunjukkan dengan hasil penilaian aktivitas

pembelajaran

dengan

belajar siswa adanya kenaikan rata-rata

kehidupan nyata menjadikan ilmu yang

aktivitas belajar siswa dari pratindakan,

didapatnya tidak mudah untuk terlupakan.

siklus I dan siklus II dalam tabel 1.

yang

dikaitkan

Hal tersebut didukung oleh teori yang
dikemukakan

oleh

Lie

(2008:

57)

bahwaThink-Pair-Share merupakan salah
satu

model

Penerapan kombinasi model pembelajaran

kooperatif

kooperatif tipethink-pair-share dengan course

kesempatan

review horay dapat meningkatkan aktivitas

kepada pada untuk siswa untuk bekerja

belajar siswa pada kelas XI IIS 3 SMA

sendiri serta bekerja sama dengan orang

Negeri 1 Pelangi Tahun Ajaran 2015/2016

lain. Keunggulan model pembelajaran ini,

pada pembelajaran akuntansi.

sederhana

pembelajaran

SIMPULAN DAN SARAN

yang

memberi

yaitu mampu mengoptimalkan partisipasi.

Aktivitas

belajar

siswa

dalam

Berdasarkan data yang telah diperoleh

pembelajaran

akuntansi

dengan

melalui kombinasi model pembelajaran

menggunakan

kombinasi

model

kooperatif tipe think-pair-share dengan

pembelajaran kooperatif tipe think-pair-

course review horay

share

dapat meningkatkan

dengan

course

review

horay

aktivitas belajar siswa pada kelas XI IIS 3

menunjukkan

SMA Negeri 1 Pelangi tahun 2015/2016.

pratindakan, siklus I hingga siklus II.

Siswa yang sebelumnya pasif dan kurang

Presentase aktivitas siswa pada pratindakan

antusias dalam mengikuti pembelajaran

hanya sebesar 45,63% (15 siswa). Setelah

menjadi lebih termotivasi aktif, percaya diri

dilakukan tindakan pada siklus I meningkat

dan

diterapkan

menjadi 69,38% (22 siswa) dan pada siklus

kombinasi model pembelajaran think-pair-

II meningkat lagi menjadi 83,75% (26

share dengan course review horay.Aktivitas

siswa). Presentase ini sudah mencapai

belajar

ketika

indikator kinerja penelitian yang telah

tugas,

ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya 80%,

bersemangat

siswa

berdiskusi,

setelah

siswa

terlihat

mengerjakan

memperhatikan serta

mendengarkan

penjelasan guru maupu temannya, bertanya
dan atau berpendapat, mencatat hal penting,

sehingga

adanya

penelitian

peningkatan

dari

ini

tidak

perlu

simpulan

yang

telah

dilanjutkan.
Berdasarkan

dan antusias dengan semangat mengikuti

disampaikan

pembelajaran dari awal sampai akhir.Hal ini

disampaikan saran sebagai berikut (1)

sebelumnya,

dapat

130 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
Dengan adanya penerapan kombinasi model

memberikan kesempatan kepada guru-guru

think-pair-

mata pelajaran untuk mengikuti workshop

pembelajaran kooperatif tipe

share dengan metode course review horay

maupun

siswa hendaknya dapat lebih aktif dan

berhubungan dengan model pembelajaran

antusias dalam belajar baik secara individu

yang inovatif.

pendidikan

dan

latihan

yang

maupun secara kelompok. Siswa harus dapat
memanfaatkan kesempatan yang diberikan

DAFTAR PUSTAKA

oleh guru dalam belajar.Kesempatan berupa
diskusi, bertanya, mengemukakan pendapat,
mengerjakan

soal,

dan

lain

sebagainya.Dengan adanya hal tersebut,
diharapkan akan memudahkan siswa dalam
memahami materi pembelajaran; (2) Guru
dapat

menggunakan

model-model

pembelajaran yang menarik, inovatif, dan
sesuai

dengan

karakteristik

materi

pembelajaran sehingga pada saat proses
pembelajaran siswa tidak mudah jenuh dan
lebih memahami materi pembelajaran yang
diajarkan. Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe think-pair-share dan metode
course review horay dapat memberikan
gambaran kepada guru mengenai pemilihan
model

pembelajaran

yang

dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa; (3)
Guru dapat melakukan penilaian terhadap

Agustina, H dkk (2013).Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think
Pair
Share
Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar
Siswa Pada Materi Fungsi Kelas
Viii E Smp Negeri 2 Malang.
Arikunto, S. (2014).Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Hamid, S. (2011).Metode Edu Tainment.
Yogyakarta: Diva Press.
Huda, M. (2013). Cooperative Learning.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Indriana, D. (2011). Ragam Alat Bantu
Media Pengajaran. Yogyakarta:
Diva Press.
Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif –
Meningkatkan
Kecerdasan
Komunikasi antar Peserta Didik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kunandar.
(2011).
Langkah
mudah
Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan
Profesi
Guru.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran akuntansi tidak hanya pada ranah
kognitif saja, melainkan bisa digabung
dengan menggunakan penilaian indikator
aktivitas

belajar

siswa;

(4)

Sekolah

hendaknya memotivasi guru agar semakin
kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
model-model pembelajaran dengan cara

Kusuma, F. W., Aisyah, M. N.
(2012).Implementasi
Model
Pembelajaran Kooperatif tipe ThinkPair-Share untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa
Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2
Wonosari
Tahun
Ajaran
2011/2012.Jurnal
Pendidikan
Akuntansi Indonesia.X(2) 43-63.

Aifatun Layaliyana, Sigit Santosa, dan Dini Octoria. Upaya Meningkatkan Aktivitas 131
Belajar Siswa melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-PairShare dengan Course Review Horay. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2,
hlm. 121-131
Lie, A. (2008). Cooperative Learning –
Mempraktekkan
Cooperative
Learning di Ruang-ruang Kelas.
Jakarta : PT. Gramedia.

Pembelajaran Kooperatif tipe Course
Review Horay pada Siswa Kelas X
Akuntansu 1 SMK Negeri 1
Surabaya Tahun Ajaran 2011/2012.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran.
Bandung: PT. Remaja Rosadakarya.

Suwandi, S. (2009). Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) & Penulisan Karya
Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.

Nurhan, K. (2015). Pendidikan dan Investasi
Masa Depan Bangsa. Diperoleh pada
25
Juli
2016
dari
http://www.unisosdem.org/article_de
tail.php%3Faid%3D124%26coid%3
D3%26caid%3D31%26gid%3D1
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Kencana.
Sadirman, A. M. (2011). Interaksi Dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Press.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor
yang

Mempengaruhinya.

Jakarta:

Rineka Cipta.
Sugandi, E., Rahayu, S. (2012). Upaya
Meningkatkan
Prestasi
Belajar
Matematika pada Pokok Bahasan
Sistem Persmaan dan Pertidaksaman
Kuadrat
Melalui
Model

132 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
s

Dokumen yang terkait

Pembelajaran kooperatif tipe course review horay untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa SMP kelas IX

1 5 148

Upaya meningkatkan pemahaman konsep trigonometri siswa kelas X MA At-Tasyri Tangerang melalui model pembelajaran kooperatif metode course review horay

18 122 322

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 5 MEDAN MELALUI KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN COURSE REVIEW HORAY TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 1 26

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA Upaya Meninbgkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Metode Course Review Horay Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Blimbing 03 Kecamatan Gatak Kabu

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIRS-SHARE DENGAN COURSE REVIEW HORAY PADA KELAS XI IIS 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN 2015/2016.

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI KOMBINASI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN COURSE REVIEW HORAY

0 1 17

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH) a. Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) TERHADAP KEJUJURAN DAN PRESTASI BELAJAR I

0 1 23

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DI KELAS V SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 16