Audit perencanaan umum dan pengadaan barjas

(1)

Peningkatan Kapasitas API

di Lingkungan Kemenristekdikti dalam Melakukan APBJ

AUDIT PERENCANAAN

UMUM PENGADAAN

BARANG/JASA

Disampaikan oleh;

Emharri Manda Nasution, SE, MM, CA.


(2)

PARTNER BELAJAR ANDA ....

2

Emharri Manda Nasution, SE, MM. Widyaiswara Madya

Perumahan Lembah Banjarwangi Blok A/4 no 1 Ciawi - Bogor

KAP, NAD, Sumbar, Kalsel, Sumbar, Pusdiklatwas BPKP


(3)

3

1. Pendahuuan

2. Konsepsi RUP

3. Audit atas RUP

4. Diskusi/

Tanya Jawab

Agenda

Pokok


(4)

(5)

M ETOD E PEM I LI H AN PEN YED I A B/ J

PBJ

PEN YED I A B/ J

( Pa sa l 1 4 )

SD B ( Pa sa l 1 5 ) , N on SD B ( 1 7 )

PEN GAD AAN BARAN G/ PEKERJAAN KON STRU KSI /

JASA LAI N N YA ( Pa sa l 7 :a , b,d)

PEN GAD AAN JASA KON SU LTAN SI ( Pa sa l 7 :a , b,d)

SW AKELOLA

( Ba b X )

PELELAN GAN U M U M ( Pa sa l 3 5 :1 )

PELELAN GAN

TERBATAS ( Pa sa l 3 5 :2 )

PEM I LI H AN LAN GSU N G ( Pa sa l 3 5 :4 )

PEN U N JU KAN

LAN GSU N G ( Pa sa l 3 5 :5 )

SELEKSI U M U M ( Pa sa l 3 5 :1 )

SELEKSI TERBATAS ( Pa sa l 3 5 :2 )

SELEKSI LAN GSU N G ( Pa sa l 3 5 :4 )

SELEKSI PEN U N JU KAN LAN GSU N G ( Pa sa l 3 5 :5 PEN GAD AAN

LAN GSU N G Pa sa l 3 5 :6 )

SELEKSI PEN GAD AAN LAN GSU N G ( Pa sa l 3 5 :6


(6)

6

TABEL PERBANDI NGAN METODA PENGADAAN BARANG/ PEKERJAAN KONSTRUKSI / JASA LAI NNYA

Pelelangan Umum

1. Diumumkan

secara luas di papan

pengumuman, w ebsite, media cetak

2.

Sekurang-kurangnya 3 penaw aran

3. Nilai > 20 milyar 4. Kompleks : Pra

Kualifikasi

5. SDB dan Non SDB 6. Non Kompleks :

Pasca Kualifikasi 7. Dilaksanakan Biro

Logistik

Pelelangan Terbatas

1. Lelang Umum tidak efisien dilaksanakan karena penyedia yang mampu mengerjakan diyakini terbatas. 2. Diumumkan secara

luas di w ebsite dan papan pengumuman 3. Prioritas SDB

4. Sekurang- kurangnya 3 calon penyedia dari SDB

5. Nilai 5 .sd 20 milyar 6. Kompleks: Pra

kualifikasi

7. Dilaksanakan Biro Logistik

Pemilihan Langsung

1. Dilakukan untuk mempercepat

w aktu pengadaan 2. Prioritas SDB :

sekurang-kurangnya 3 calon penyedia, dan 2 penaw aran

3. Nilai < 5 milyar 4. Dilaksanakan Biro

Logistik dan Cabang/ Unit

( dengan supervisi)

Penunjukan Langsung

1. Tunjuk langsung ke 1 penyedia

barang/ jasa. 2. SDB dan Non SDB 3. Nilai Tidak

Terbatas

4. Dilakukan nego-siasi teknis dan harga.

5. Memiliki persyaratan khusus ( Psl 35:5.b)

6. Metode ditetapkan langsung oleh Direksi

Pengadaan Langsung

1. Dilakukan untuk mempercepat w aktu pengadaan

2. Langsung supplier/ distributor

3. Dilaksanakan oleh Senior Manajer ( Kantor Pusat) dan GM/ Ka.RS untuk Cabang

4. Nilai : KP < 1 milyar, Cabang Utama< 750jt, Cabang Kls. I < 500jt, Cabang lain < 100jt


(7)

7

TABEL PERBANDI NGAN METODA PENGADAAN JASA KONSULTANSI

SELEKSI UMUM

1. Diumumkan secara luas di papan pengumuman,

w ebsite, media cetak

2. Sekurang- kurangnya 3 penaw aran

3. Nilai > 10 milyar 4. Pra Kualifikasi 5. SDB dan Non SDB 6. Dilaksanakan Biro

Logistik

SELEKSI TERBATAS 1. Seleksi Umum tidak

efisien dilaksanakan karena penyedia yang mampu mengerjakan diyakini terbatas. 2. Diumumkan secara

luas di w ebsite dan papan pengumuman 3. Prioritas SDB

4. Sekurang- kurangnya 3 calon penyedia 5. Nilai 5 .sd 10 milyar 6. Kompleks: Pra

kualifikasi

7. Dilaksanakan Biro Logistik

SELEKSI LANGSUNG

1. Dilakukan untuk mempercepat w aktu pengadaan

2. Prioritas SDB : sekurang- kurangnya 3 calon penyedia, dan 2 penaw aran 3. Nilai < 5 milyar

4. Dilaksanakan Biro Logistik dan Cabang/ Unit

( dengan supervisi)

SELEKSI PENUNJUKAN LANGSUNG

1. Tunjuk langsung ke 1 penyedia

barang/ jasa. 2. SDB dan Non SDB 3. Nilai Tidak Terbatas 4. Dilakukan nego- siasi

teknis dan harga. 5. Memiliki persyaratan

khusus ( Psl 35:5.b)

6. Metode ditetapkan langsung oleh Direksi

Seleksi Penetapan Langsung

1. Dilakukan untuk mempercepat w aktu pengadaan

2. Langsung supplier/ distributor

3. Dilaksanakan oleh Senior Manajer ( Kantor Pusat) dan GM/ Ka.RS untuk Cabang

4. KP melalui persetujuan Direksi dan Cabang/ Rs melalui persetujuan GM.

5. Nilai : KP < 1 milyar, Cabang Utama< 750jt, Cabang Kls. I < 500jt, Cabang lain < 100jt


(8)

KONSEPSI RENCANA UMUM

PENGADAAN BARANG/JASA


(9)

• Tahapan persiapan pengadaan barang/jasa

Rencana Umum Pengadaan

(identifikasi Kebutuhan, Anggaran, Cara Pengadaan, Pemaketan, Pengorganisasian PBJ,dan KAK)

1. Perencanaan Pemilihan Penyedia B/J:

• Pengkajian ulang paket

• Pengkajian ulang jadwal kegiatan pengadaan

2. Penyusunan dan Penetapan Rencana Pelaksanaan Pengadaan, yang terdiri dari:

• Spesifikasi Teknis, Penetapan HPS, dan Rancangan Kontrak 3. Pemilihan sistem Pengadaan B/J :

• Penetapan metode Pemilihan

• Penetapan metode Penyampaian Dokumen

• Penetapan Metode Evaluasi Penawaran

• Penetapan Jenis Kontrak

• Tanda Bukti Perjanjian

4. Pemilihan metode penilaian kualifikasi pengadaan 5.Penyusunan Tahapan dan Jadwal Pengadaan

6. Penyusunan Dokumen Pengadaan

PA/ KPA

PPK/ULP/ Pejabat Pengadaan

PPK

ULP/ Pejabat Pengadaan


(10)

Pengertian

• Rencana umum pengadaan barang/jasa

(RUP) adalah salah satu dokumen yang

berisi rencana kegiatan dan anggaran

pengadaan barang/jasa yang akan

dilaksanakan K/L/D/I yang harus diketahui

publik.


(11)

Pengkajian Ulang RUP

Definisi Umum RUP;

Merupakan tahap awal dalam kegiatan

pengadaan barang/ jasa pemerintah,

Peranannya sangat strategis dan menentukan

Harus bisa memberikan informasi mengenai

target, lingkup kerja, SDM, waktu, mutu, biaya

dan manfaat pengadaan,


(12)

1.

Tujuan perencanaan pengadaan barang/jasa

Diperolehnya barang/jasa dengan kualitas diharapkan

/ditetapkan

Terjaminnya kelancaran proses pengadaan.

2.

Tiga Batasan dalam perencanaan:

a.

Besarnya biaya (anggaran) yang dialokasikan, tidak

diperkenankan dilampaui jumlah pengeluarannya

b. Jadwal kegiatan/proyek dalam kaitan dengan kurun waktu

(lamanya) dan tanggal akhir yang telah ditentukan

c.

Mutu produk atau hasil kegiatan/proyek harus memenuhi

spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan dan dapat

dipertanggung-jawabkan


(13)

Tahapan Penyusunan RUP

Identifikasi kebutuhan barang/jasa oleh K/L/D/I mencakup jenis, spesifikasi, jumlah/volume barang/jasa

yang dibutuhkan

Penyusunan dan Penetapan Rencana Penganggaran

 dalam DIPA/DPA : biaya paket, honorarium, biaya pengumuman, biaya penggandaan, dan biaya lainnya

Penetapan Kebijakan umum tentang Pemaketan, Cara Pengadaan (Via Penyedia atau swakelola), dan

Pengorganisasian PBJ

Penyusunan KAK, paling sedikit memuat: Uraian kegiatan, waktu pelaksanaan, spek. Teknis dan

perkiraan biaya

penyusunan jadwal kegiatan pengadaan

Diumumkan di Website K/L/D/I, Papan

Pengumuman Resmi dan Portal

Pengadaan Nasional Setelah RKA disetujui

DPR/DPRD

Dapat mengumumkan Pengadaan yang kontraknya dilaksanakan

TA berikutnya. Isi Pengumuman paling

kurang:

• Nama dan Alamat Pengguna Anggaran • Paket Pekerjaan • Lokasi pekerjaan • Perkiraan besaran

biaya

Ou

tp

u

t

RUP

Ol

e

h

P

A/

KP

A


(14)

(15)

Output RUP

Daftar kebutuhan barang/jasa • jenis, • spek, • jml/vol. Kebijakan cara pembiayaan • anggaran K/L/D/I ybs dan/atau • kerjasama antar K/L/D/I (co financing) Kebijakan umum tentang • Pemaketan pekerjaan

• Cara pengadaan  swakelola atau melalui penyedia B/J • Pengorganisasian PBJ. Kerangka Acuan Kerja

• Uraian kegiatan, • waktu

pelaksanaan, • spek. Teknis dan • perkiraan biaya


(16)

Ketentuan Umum Pemaketan dalam RUP

Memaksimalkan

penggunaan

produksi dalam

negeri

Menetapkan sebanyak-banyaknya paket yang bisa dilaksanakan untuk

Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil

dengan tetap memperhatikan prinsip

efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, dan kualitas kemampuan

teknis.

Nilai paket pekerjaan sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua

miliar lima ratus juta rupiah) diperuntukkan

bagi Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil, dengan

syarat kompetensi teknis

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan


(17)

DIAGRAM PROSEDUR PENETAPAN PAKET

PEKERJAAN`

Menetapkan Paket Pekerjaan

Barang/PK/JL

≤ 2,5 Milyar

Usaha Mikro/ Kecil/Koperasi

kecil

Untuk Usaha Non-Kecil

Ya Tidak

Wajib Dilaksanakan

Dilarang

Untuk Diperhatikan Menuntut

Kompetensi

Teknis dan/atau kesatuan sistem dan/atau kualitas


(18)

Wajib Dilaksanakan

Menetapkan Paket Pekerjaan

Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri dan perluasan kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil.

Menetapkan sebanyak-banyaknya paket pengadaan untuk usaha mikro, usaha kecil, serta koperasi kecil tanpa mengabaikan:

 prinsip efisiensi

 persaingan sehat

 kesatuan sistem dan kualitas

 dan kemampuan teknis

Mengumumkan secara luas paket-paket pekerjaan dan rencana

pelaksanaan pengadaan setelah rencana kerja dan anggaran disetujui oleh DPR/DPRD.


(19)

(20)

Melalui

Penyedia

barang/jasa

Melalui

Swakelola

Semua Pengadaan Barang/Jasa

Dapat Dilakukan

Melalui Penyedia Barang/Jasa


(21)

• Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan • Waktu pelaksanaan yang diperlukan

serinci mungkin dengan memperhatikan batas-batas tahun anggaran

• Spesifikasi teknis Barang/Jasa yang akan diadakan

• Besarnya total perkiraan biaya pekerjaan

Kerangka

acuan kerja

memuat:

22

4 W- 1H


(22)

Pasca RUP

1. perencanaan pemilihan penyedia barang/jasa;

2. pemilihan sistem pengadaan barang/jasa:

a.

penetapan metode pemilihan penyedia barang/jasa,

b.

penetapan metode penyampaian dokumen penawaran,

c.

penetapan metode evaluasi penawaran,

d.

penetapan jenis kontrak;

3. penetapan metode penilaian kualifikasi penyedia

barang/jasa;

4. penyusunan jadwal pemilihan penyedia barang/jasa;

5. penyusunan dokumen pengadaan barang/jasa;


(23)

• Rencana Umum

Pengadaan

PA/ KPA menetapkan

• Rencana

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

PPK menyusun dan menetapkan

• Dokumen Ketetapan

Rencana Pelaksanaan Pengadaan

• Kerangka Acuan Kerja • Harga Perkiraan

Sendiri (HPS)

• Rancangan Kontrak

ULP/Pejabat Pengadaan menerima dan melaksanakan pemilihan

penyedia barang/jasa


(24)

AUDIT ATAS RENCANA UMUM

PENGADAAN BARANG/JASA


(25)

Pegertian ...

• Audit atas perencanaan PBJ adalah audit

yg dilaksanakan berdasarkan catatan yg

ada atau dari suatu proses survei (yg

bersifat insidentil) atas kegiatan yang.

dimulai dari audit thd idenifikasi kebutuhan

BJ dan penganggarannya dlm rangka

penyusunan RUP, sd pengumuman RUP

oleh PA/KPA.


(26)

Tahapan Risk Based Audit

Sumber : David Grifith Risk Based Internal Audit

Management’s Risk Register (If Available) Management’s Risk Register (amanded) Audit Plan Audit Report Feedback Result into RAU Asign Risk to

Audit

Individual Audit Assess Risk Maturity

Risk Defined

Audit Committee Report Risk and Audit

Universe (RAU) Audit Universe Risk Naive Risk Aware Fasilitate Risk Identification Risk Enable Risk Managed Use Oganization’s Risk Stage 1 Stage 2 Stage 3 27


(27)

Flash Back

Penilaian

Tingkat

Maturitas

Risiko

Penyusunan

Perencanaan

Audit

Tahunan

(Macro Risk

Assessment)

Penugasan

Audit

Individual

(Micro Risk

Assessment)

• gambaran sejauh mana unit kerja menentukan,

menilai, mengelola dan memantau risiko

• indikasi keandalan daftar risiko

• mengidentifikasi penugasan audit • menghasilkan

annual audit plan

• melaksanakan audit berbasis risiko individu • memberikan jaminan 28


(28)

Individual Audit

• Tahap pelaksanaan ABR merupakan

tahap lanjutan dari tahap perencanaan.

• Tahap ini merupakan tahap pekerjaan

lapangan (field work) berupa audit

individual atas Unit Layak Audit (ULA).

• Performance Standard nomor 2300

Performing the Engagement:

“Internal Auditors should identify, analyze,

evaluate and record sufficient information

to achieve the engagement objectives”


(29)

PERENCANAAN

• Penetapan tujuan dan lingkup penugasan

• Pemahaman auditi

• Identifikasi dan penilaian riitsiko • Identifikasi pengendalian kunci • Evaluasi pengendalian

• Penyusunan rencana pengujian • Penyusunan program audit • Pengalokasian sumber daya

PELAKSANAAN

• Pengujian dan pengumpulan bukti

• Evaluasi bukti dan pengambilan kesimpulan

• Pengembangan temuan dan rekomendasi

PELAPORAN

• Penyampaian simpulan sementara

• Penyusunan laporan • Distributi laporan • Monitoring tindak lanjut

Tahapan Individual Audit


(30)

Tujuan Audit RUP

• Untuk menilai apakah pengguna anggaran telah

melakukan perencanaan terkait dengan pengadaan

barang yang mencakup identifikasi kebutuhan sampai

dengan rencana mendapatkan barang/jasa sesuai yang

dibutuhkan.

• Utk memberikan keyakian bhw;

– RUP telah didahului dgn identifikasi kebutuhan riil BJ.

– Identifikasi kebutuhan BJ telah dilakukan sesuai

ketentuan.

– Perencanaan pengadaan telah meliputi kebijakan

umum pengadaan dan telah ditetapkan rencana

penganggarannya.


(31)

TAHAPAN AUDIT PBJ

Risk

• Risk Assesmen oleh APIP

• Auditor secara tim melakukan risk asessment dalam penyusunan rencana

Siap

• Persiapan Penugasan, pengenalan auditii, tahapan pengadaan B/J • Para pihak yg bertangungjawab, dokumen anggaran, info lain

Uji

• Uji SPI (ICQ, Narasi, Flow Chart) • Uji substantif dan pembuktian

Exit

• Pemaparan temuan • Komentar yg diaudit

Report

• PLHA pengadaan B/J atau PLHE RUP • Tindak Lanjut atas rekomendasi


(32)

33

1.

Penentuan paket pekerjaan dan jadwal pelaksanaannya tidak

diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (PA/KPA).

2.

Pelimpahan tugas dari PPK ke Panitia/Pejabat/ Unit Layanan

Pengadaan dan pelaporan dari Panitia/Pejabat/Unit Layanan

Pengadaan ke PPK terlambat sehingga mengganggu jadwal

pelaksanaan pekerjaan atau jadwal pelaksanaan pengadaan.

3.

Jadwal pelaksanaan pengadaan yang disusun tidak realistis.

4.

Tidak mengumumkan secara terbuka rencana pengadaan

barang/jasa pada awal pelaksanaan anggaran.


(33)

34

5.

Pemaketan pekerjaan yang direkayasa mengarah kepada

beberapa penyedia barang/jasa yang berasal dari kelompok

tertentu dalam rangka “tender arisan” atau bagi-bagi

keuntungan.

6.

Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket

untuk menghindari pelelangan.

7.

Memecah paket pekerjaan yang menurut sifat pekerjaannya

seharusnya merupakan satu kesatuan paket.

8.

Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang

tersebar di beberapa daerah yang menurut sifat pekerjaan dan

tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah

masing-masing.


(34)

35

9.

Menggabungkan beberapa paket pekerjaan yang sifat

pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dapat

dilakukan usaha kecil menjadi satu paket pekerjaan

yang hanya dapat dilaksanakan oleh usaha non kecil

(menengah dan besar).

10. Penentuan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang

tidak realistis.

11. Pemilihan metode evaluasi dengan sistem nilai (merit

point) untuk evaluasi yang seharusnya menggunakan

sistem gugur, hal ini dilakukan untuk memenangkan

produk/merk atau penyedia barang/jasa tertentu.

12. Biaya untuk mendukung pelaksanaan pengadaan tidak

dianggarkan secara memadai. Sehingga terkadang

menyulitkan pelaksanaan pelelangan/seleksi atau

mengambil dana dari para peserta pengadaan.


(35)

Pengujian minimal

1. dokumen sumber penyusunan kebutuhan akan

barang/jasa pemerintah;

2. dokumen sumber penyusunan rencana umum

pengadaan barang/jasa pemerintah;

3. dokumen sumber perkiraan biaya pengadaan

barang/jasa yang dicantumkan dalam RUP, antara lain

SBU, referensi harga dari beberapa penyedia

barang/jasa;

4. proses penyusunan RUP termasuk substansinya sudah

sesuai dengan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 jo.

Perpres Nomor 70 Tahun 2012;

5. penetapan dan pengumuman RUP telah dilakukan

sesuai dengan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 jo.

Perpres Nomor 70 Tahun 2012.


(36)

Rekomendasi pre audit

• revisi DIPA jika dapat dibuktikan bahwa

barang/jasa yang direncanakan

sebenarnya sudah tersedia dalam jumlah

yang cukup/ belum dan/atau tidak

dibutuhkan;

• perbaikan pemaketan agar lebih memberi

kesempatan kepada UKM.


(37)

Pengujian rinci/substantif terhadap

RUP

pedoman pengadaan

barang/jasa pada auditi (jika

ada),

kebutuhan pengadaan barang/

jasa,

pembiayaan dan jadwal

pelaksanaan pengadaan

barang/jasa.

1

1


(38)

1. PKA Rinci atas Pedoman PBJ

Apakah Obdit memiliki kebijakan intern

ttg PBJ ?

teliti apakah pedoman tersebut tidak bertentangan

dengan Perpres 54 Tahun 2010 dan ketentuan lain yang

harus dipedomani.

Penerapan prinsip

pengadaan  teliti apakah telah menerapkan prinsip efisiensi, efektivitas, terbuka & bersaing, transparan, adil/ tdk diskriminatif, & akuntabel. Lakukan uji

kepatuhan

Lakukan uji substansi Ya

Penerapan kebijakan umum

 teliti apakah telah mengutamakan kebijakan umum pemerintah dalam PBJ Tidak ketentuan PBJ sesuai per-UU-an yang berlaku. pastikan apakah obdit telah mengikuti Tujuan : menilai

apa-kah pedoman PBJ tlh sesuai dgn ketentuan yang berlaku (tidak boleh bertentangan dgn Perpres No 54/ 2010 dan turunannya

serta peraturan2 terkait lainnya).


(39)

Kebijakan umum pemerintah dalam PBJ:

Hal-hal yang harus dipenuhi dalam pedoman PBJ:

a. penggunaan produksi dalam negeri dengan sasaran perluasan

kesempatan lapangan kerja;

b. meningkatkan peran serta usaha kecil/koperasi kecil;

c.

menyederhanakan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat

proses keputusan pengadaan barang/jasa;

d. meningkatkan penerimaan negara dari sektor perpajakan;

e. meningkatkan profesionalisme, kemandirian, dan tanggung jawab

dari pengguna barang/jasa, panitia/pejabat pengadaan, dan

penyedia barang/jasa;

f.

keharusan pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa dilakukan

di dalam negeri;

g. menumbuhkembangkan peran serta usaha nasional;

h. keharusan melakukan pengumuman secara terbuka rencana

pengadaan pada setiap awal pelaksanaan anggaran kepada

masyarakat luas, kecuali yang bersifat rahasia.


(40)

2. PKA Rinci atas Kebutuhan PBJ

Langkah kerja;

1. Teliti ada tidaknya permintaan B/J dari user. 2. Bandingkan usulan PBJ dengan RKT.

3. Dapatkan studi kelayakan atau hasil survai atau dok sejenis yg berkaitan dgn PBJ yg dilaksanakan.

4. Teliti studi kelayakan tersebut untuk mengetahui tujuan pengadaan, kuantitas, kualitas, serta

waktu/saat dibutuhkan.

5. Teliti dokumen PBJ yang dilaksanakan untuk mengetahui kuantitas, kualitas dan waktu penyelesaiannya.

6. Bandingkan informasi yang diperoleh dari studi

kelayakan tersebut dengan informasi yang diperoleh dari dokumen PBJ, untuk mengetahui apakah:

• PBJ telah berdasarkan kebutuhan;

• kuantitas, kualitas dan jangka waktu penyelesaian telah sesuai dengan yang dibutuhkan.

7. Buat simpulan hasil audit.

Tujuan ; meyakini bhw PBJ yang dilaksanakan telah berdasarkan kebutuhan baik dari segi kuantitas, kualitas, dan jangka waktu.


(41)

3.a. PKA Rinci atas Pembiayaan PBJ

Langkah kerja;

1. Teliti/telaah dan yakini bahwa unsur biaya dan nilai pengadaan barang/jasa di dalam DIPA telah

mencakup:

a. Biaya administrasi untuk mendukung pelaksanaan PBJ antara lain:

• honorarium pengguna, panitia/pejabat pengadaan B/J, bendaharawan, serta staf proyek,

• biaya pengumuman PBJ,

• biaya penggandaan dokumen pengadaan dan/atau dokumen prakualifikasi, dan

• biaya administrasi lainnya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PBJ.

b. Biaya/nilai besaran pengadaan barang/jasa itu sendiri.

2. Buat simpulan hasil audit.

Tujuan ; meyakini bahwa dana yang direncanakan/di-anggarkan untuk PBJ telah termasuk biaya persiapan dan pelaksanan pengadaan sesuai dengan ketentuan


(42)

3.b. PKA Rinci atas Jadwal

Pelaksanaan PBJ

Langkah kerja;

1. Periksa DIPA dari masing-masing satuan kerja/unit organisasi/ organisasi pemerintah atas kontrak yang diaudit; catat tanggal diterimanya DIPA; uji

kesesuaian dengan jadwal pelaksanaan pengadaan (termasuk pengaruhnya saat mulainya proses

pengadaan barang/jasa).

2. Telaah alokasi waktu (proses pelelangan) yang

dibuat oleh pengguna barang/jasa dan yakini apakah alokasi tersebut telah sesuai dengan ketentuan.

3. Teliti dan telaah tanggal penerimaan serta

persyaratan anggaran belanja tambahan dari APBN Perubahan untuk mengetahui apakah jadwal

pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan tambahan tersebut masih realistis/sesuai dengan tenggang waktu yang tersedia.

4. Buat simpulan atas hasil audit.

Tujuan ; meyakini bahwa alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahapan pelaksanaan pengadaan telah memadai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(43)

Jika ada yang belum jelas ...

Silahkan

bertanya ....

Dan

Mari kita

diskusikan..


(44)

DILANJUTKAN KE MATERI AUDIT

PENGADAAN BARANG DAN JASA

OLEH PIHAK KE-III


(1)

Kebijakan umum pemerintah dalam PBJ:

Hal-hal yang harus dipenuhi dalam pedoman PBJ:

a. penggunaan produksi dalam negeri dengan sasaran perluasan

kesempatan lapangan kerja;

b. meningkatkan peran serta usaha kecil/koperasi kecil;

c.

menyederhanakan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat

proses keputusan pengadaan barang/jasa;

d. meningkatkan penerimaan negara dari sektor perpajakan;

e. meningkatkan profesionalisme, kemandirian, dan tanggung jawab

dari pengguna barang/jasa, panitia/pejabat pengadaan, dan

penyedia barang/jasa;

f.

keharusan pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa dilakukan

di dalam negeri;

g. menumbuhkembangkan peran serta usaha nasional;

h. keharusan melakukan pengumuman secara terbuka rencana

pengadaan pada setiap awal pelaksanaan anggaran kepada

masyarakat luas, kecuali yang bersifat rahasia.


(2)

2. PKA Rinci atas Kebutuhan PBJ

Langkah kerja;

1. Teliti ada tidaknya permintaan B/J dari user. 2. Bandingkan usulan PBJ dengan RKT.

3. Dapatkan studi kelayakan atau hasil survai atau dok sejenis yg berkaitan dgn PBJ yg dilaksanakan.

4. Teliti studi kelayakan tersebut untuk mengetahui tujuan pengadaan, kuantitas, kualitas, serta

waktu/saat dibutuhkan.

5. Teliti dokumen PBJ yang dilaksanakan untuk mengetahui kuantitas, kualitas dan waktu penyelesaiannya.

6. Bandingkan informasi yang diperoleh dari studi

kelayakan tersebut dengan informasi yang diperoleh dari dokumen PBJ, untuk mengetahui apakah:

• PBJ telah berdasarkan kebutuhan;

• kuantitas, kualitas dan jangka waktu penyelesaian telah sesuai dengan yang dibutuhkan.

7. Buat simpulan hasil audit.

Tujuan ; meyakini bhw PBJ yang dilaksanakan telah berdasarkan kebutuhan baik dari segi kuantitas, kualitas, dan jangka waktu.


(3)

3.a. PKA Rinci atas Pembiayaan PBJ

Langkah kerja;

1. Teliti/telaah dan yakini bahwa unsur biaya dan nilai pengadaan barang/jasa di dalam DIPA telah

mencakup:

a. Biaya administrasi untuk mendukung pelaksanaan PBJ antara lain:

• honorarium pengguna, panitia/pejabat pengadaan B/J, bendaharawan, serta staf proyek,

• biaya pengumuman PBJ,

• biaya penggandaan dokumen pengadaan dan/atau dokumen prakualifikasi, dan

• biaya administrasi lainnya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PBJ.

b. Biaya/nilai besaran pengadaan barang/jasa itu sendiri.

2. Buat simpulan hasil audit.

Tujuan ; meyakini bahwa dana yang direncanakan/di-anggarkan untuk PBJ telah termasuk biaya persiapan dan pelaksanan pengadaan sesuai dengan ketentuan


(4)

3.b. PKA Rinci atas Jadwal

Pelaksanaan PBJ

Langkah kerja;

1. Periksa DIPA dari masing-masing satuan kerja/unit organisasi/ organisasi pemerintah atas kontrak yang diaudit; catat tanggal diterimanya DIPA; uji

kesesuaian dengan jadwal pelaksanaan pengadaan (termasuk pengaruhnya saat mulainya proses

pengadaan barang/jasa).

2. Telaah alokasi waktu (proses pelelangan) yang

dibuat oleh pengguna barang/jasa dan yakini apakah alokasi tersebut telah sesuai dengan ketentuan.

3. Teliti dan telaah tanggal penerimaan serta

persyaratan anggaran belanja tambahan dari APBN Perubahan untuk mengetahui apakah jadwal

pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan tambahan tersebut masih realistis/sesuai dengan tenggang waktu yang tersedia.

4. Buat simpulan atas hasil audit.

Tujuan ; meyakini bahwa alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahapan pelaksanaan pengadaan telah memadai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(5)

Jika ada yang belum jelas ...

Silahkan

bertanya ....

Dan

Mari kita

diskusikan..


(6)

DILANJUTKAN KE MATERI AUDIT

PENGADAAN BARANG DAN JASA

OLEH PIHAK KE-III