Pengembangan SPMI - 04 Pembagian Tugas dan Wewenang
Tim Pengembang SPMI
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi
merupakan kegiatan sistemik untuk
meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara
berencana dan berkelanjutan.
Penjaminan mutu dilakukan melalui
penetapan,
pelaksanaan,
evaluasi,
pengendalian, dan
peningkatan
standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)
UU-RI No 12 – 2012 tentang PT Pasal 52
Penetapan Standar
Peningkatan Standar
Pelaksanaan Standar
Tindakan
Korektif
Pengendalian
Standar
Komendasi
Evaluasi
(Audit)
Penetapan Standar-Dikti
Pelaksanaan Standar-Dikti
Evaluasi (atas pelaksanaan)
Standar-Dikti
Pengendalian (berdasarkan
hasil Evaluasi atas pelaksanaan)
Standar-Dikti
Peningkatan Standar-Dikti
Organisasi dan Tata Kelola
Siapa?
Siapa?
Siapa?
Siapa?
Siapa?
Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk
mengelola sendiri lembaganya sebagai
pusat penyelenggaraan Tridharma.
UU-RI No 12 – 2012 tentang PT Pasal 62
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 22
Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi terdiri atas:
otonomi di bidang akademik, yang meliputi penetapan
norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan:
▪ pendidikan;
▪ penelitian; dan
▪ pengabdian kepada masyarakat,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
otonomi di bidang nonakademik yang meliputi penetapan
norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan:
▪ organisasi;
▪ keuangan;
▪ kemahasiswaan;
▪ ketenagaan; dan
▪ sarana prasarana,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 22
Otonomi pengelolaan pada PTS diatur oleh
Badan Penyelenggara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 26
Organisasi PTS ditetapkan oleh Badan
Penyelenggara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Ketentuan mengenai organisasi dan tata
kelola PTS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam Statuta masingmasing PTS yang ditetapkan dengan
peraturan Badan Penyelenggara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 31
Statuta PT sekurangnya memuat:
ketentuan umum;
identitas;
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi;
sistem pengelolaan;
sistem penjaminan mutu internal;
bentuk dan tata cara penetapan peraturan;
pendanaan dan kekayaan;
ketentuan peralihan; dan
ketentuan penutup.
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 32
Organisasi PTN dan PTS paling sedikit terdiri
atas unsur:
penyusun kebijakan;
pelaksana akademik;
pengawas dan penjaminan mutu;
penunjang akademik atau sumber belajar; dan
pelaksana administrasi atau tata usaha.
diatur di dalam Statuta PT
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 28
Sistem Penjaminan Mutu Internal
dikembangkan oleh Perguruan Tinggi
PT mempunyai otonomi untuk
mengembangkan SPMI
UU-RI No 12 – 2012 tentang PT Pasal 53
SPMI dikembangkan dan dilaksanakan secara otonomi oleh setiap
Perguruan Tinggi,
SPMI menggunakan lima langkah penjaminan mutu, yaitu:
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan
peningkatan standar Pendidikan Tinggi,
Standar di dalam SPMI menggunakan
SN-Dikti yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan
Standar Dikti yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi dan melampaui
SN-Dikti
SPMI didasarkan atas Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), dan
SPMI dilaksanakan secara berencana dan berkelanjutan.
Selebihnya? Dapat ditetapkan
sendiri oleh setiap PT
Tugas dan Wewenang:
Badan Penyelenggara PTS (Yayasan)?
Rektor/Ketua/Direktur?
Senat PT?
Kantor Penjaminan Mutu?
Siapa?
Harus diatur di dalam SPMI,
khususnya Manual Penetapan
Standar
Standar Kualifikasi Dosen Tetap: Tugas dan Wewenang:
Rektor/Ketua/Direktur?
Dekan/Ketua Jurusan?
Siapa?
Standar Kompetensi Lulusan: Tugas dan Wewenang:
Ketua Jurusan?
Dosen Tetap?
Siapa?
Standar Kebersihan Toilet:
Petugas Kebersihan?
Siapa?
Harus diatur di dalam SPMI,
khususnya Manual Pelaksanaan
Standar
Nama Standar:_________________
Yayasan
Rektor/
Direktur/
Ketua
Kantor
Penjaminan
Mutu (jika
ada)
Dekan
/jika ada)
Ketua
Jurusan
Penetapan
Pelaksanaan
Evaluasi
Pengendalian
diisi
Peningkatan
Harus dijabarkan di dalam Manual
Standar ini
dst
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang di Universitas/Institut yang ada Unit
SPMI bernama Kantor Penjaminan Mutu
Yayasan
Rektor
Kantor Penjaminan Mutu
Dekan
Melakukan Evaluasi Diri
(SWOT), Meninjau Peraturan,
Mengusulkan rancangan
Standar R Perpust keYayasan
Penetapan
Menetapkan standar
Ruang Perpustakaan
Pelaksanaan
Mengupayakan agar Standar
R Perpust terpenuhi (terkait
dengan Standar Pendanaan,
Standar Sumber Belajar)
Evaluasi
Mengevaluasi setiap
Semester apakah Standar R
Perpust terpenuhi
Melaporkan hasil Evaluasi
kepada Rektor
Pengendalian
Peningkatan
Mengupayakan agar
Standar R Perpust
terpenuhi (terkait
dengan Standar
Pendanaan, Standar
Sumber Belajar)
Melakukan langkah tindak
lanjut agar Standar R Perpust
terpenuhi.
Bila terpenuhi, dapat
mengusulkan peningkatan
Standar keYayasan
Menetapkan Standar R.
Perpust yang lebih
tinggi
Untuk setiap bentuk PT: ruang perpustakaan
paling sedikit 60 (enam puluh) m2 per
program studi
Rancangan Permendikbud RI tentang SN-Dikti Pasal 35 edisi 13 Maret 2014
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang di Sekolah Tinggi yang melaksanakan
SPMI secara melekat di dalam Manajemen PT
Yayasan
Ketua
Lembaga Penelitian
Ketua Jurusan
Pelaksanaan
Mengupayakan agar
Standar Pengelolaan
Penelitian terpenuhi
(terkait dengan Standar
Pendanaan, Standar
Sumberdaya Manusia)
Mengupayakan agar
Standar Pengelolaan
Penelitian terpenuhi
(terkait dengan Standar
Pendanaan, Standar
Sumberdaya Manusia)
Evaluasi
Mengevaluasi setiap
Semester apakah
Standar Pengelolaan
Penelitian terpenuhi
Melaporkan hasil
Evaluasi kepada Ketua
Melakukan Evaluasi Diri
(SWOT), Meninjau Peraturan,
Mengusulkan rancangan
Standar Pengelolaan
Penelitian keYayasan
Penetapan
Menetapkan standar
Pengelolaan Penelitian
Pengendalian
Peningkatan
Melakukan langkah tindak
lanjut agar Standar
Pengelolaan Penelitian
terpenuhi. Bila terpenuhi,
dapat mengusulkan
peningkatan Standar ke YYsn
Menetapkan Standar
Pengelolaan Penelitian
yang lebih tinggi
Standar Pengelolaan Penelitian merupakan kriteria
minimal perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan penelitian dalam rangka memenuhi hasil
penelitian sebagaimana dimaksud dalam pasal 44
ayat (2) atau ayat (3)
Pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan oleh kelembagaan yang
bertugas untuk mengelola penelitian.
Kelembagaan pengelola penelitian sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah lembaga penelitan,
lembaga penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi.
Rancangan Permendikbud RI tentang SN-Dikti Pasal 50 edisi 13 Maret 2014
Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkewajiban
untuk :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai
dengan rencana strategis penelitian perguruan tinggi;
Menyusun dan mengembangkan peraturan serta panduan
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi penelitian;
Memfasilitasi dan melaksanakan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan penelitian;
Menyusun dan mengembangkan sistem penjaminan mutu internal
penelitian perguruan tinggi;
Memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan peneliti untuk
melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan
HKI;
Melakukan diseminasi hasil penelitian; dan
Memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi.
Rancangan Permendikbud RI tentang SN-Dikti Pasal 50 edisi 13 Maret 2014
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang di Politeknik yang mempunyai Tim
untuk melaksanakan SPMI
Yayasan
Penetapan
Direktur
Tim SPMI
Mengusulkan rancangan
Standar KAD keYayasan
Melakukan Evaluasi Diri
(SWOT), Meninjau
Peraturan,
benchmarking, dsb
Menetapkan standar
KAD
Pelaksanaan
Mengupayakan agar
Standar KAD terpenuhi
(terkait dengan Standar
Pendanaan, Standar
Sumberdaya Manusia)
Evaluasi
Mengevaluasi setiap
Semester apakah
Standar KAD terpenuhi
Melaporkan hasil
Evaluasi kepada Direktur
Pengendalian
Peningkatan
Ketua Jurusan
Melakukan langkah tindak
lanjut agar Standar KAD
terpenuhi. Bila terpenuhi,
dapat mengusulkan
peningkatan Standar ke YYsn
Menetapkan Standar
KAD yang lebih tinggi
Mengupayakan agar
Standar KAD terpenuhi
(terkait dengan Standar
Pendanaan, Standar
Sumberdaya Manusia)
1)
2)
3)
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2).
Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan tingkat pendidikan paling rendah yang harus
dipenuhi oleh seorang dosen dan dibuktikan dengan ijazah,
sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat profesi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dosen program diploma paling rendah memiliki kualifikasi
akademik magister atau magister terapan, dan diutamakan
memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi yang
relevan dengan program studi serta sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Rancangan Permendikbud RI tentang SN-Dikti Pasal 28 edisi 13 Maret 2014
4)
5)
Dosen program sarjana paling rendah memiliki kualifikasi akademik
magister atau magister terapan.
Dosen program profesi terdiri atas :
a. dosen yang memiliki kualifikasi paling rendah magister atau magister
terapan; dan
b. dosen yang memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program studi
dan berkualifikasi setara dengan jenjang 8 (delapan) Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
6)
7)
Dosen program magister, magister terapan, doktor, atau doktor
terapan paling rendah memiliki kualifikasi doktor atau doktor terapan.
Dosen program spesialis terdiri atas :
a. dosen yang memiliki kualifikasi paling rendah doktor atau doktor terapan;
dan
b. dosen yang memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program studi
dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
Rancangan Permendikbud RI tentang SN-Dikti Pasal 28 edisi 13 Maret 2014
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang di Universitas yang mempunyai Kantor
Penjaminan Mutu dan melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam
bentuk Audit Mutu Internal (AMI) terhadap Program Studi
Yayasan
Penetapan
Rektor
Kantor Penjaminan Mutu
Memimpin penyusunan
rnacangan SPMI Universitas,
dan mengusulkan rancangan
Standar di dalam SPMI ke
Yayasan
Melakukan Evaluasi Diri
(SWOT), Meninjau
Peraturan, bersama Rektor
Merumuskan Standar di
dalam SPMI Universitas
Menetapkan seluruh
Standar di dalam SPMI
Universitas
Pelaksanaan
Memimpin pelaksanaan SPMI
di Universitas
Evaluasi
Mengupayakan agar
seluruh standar yang
relevan dengan
Program studi
terpenuhi
Melaksanakan AMI untuk
seluruh standar yang terkait
dengan Program studi yang
akan diaudit (Auditee) sekali
setiap tahun.
Melaporkan hasil Audit ke
Rektor
Pengendalian
Peningkatan
Ketua Jurusan
Melakukan langkah tindak
lanjut agar seluruh standar
yang telah diaudit terpenuhi
di seluruh program studi
Bila terpenuhi, dapat
mengusulkan peningkatan
Standar keYayasan
Menetapkan Standar di
dalam SPMI Universitas
yang lebih tinggi
Mengikuti proses
AMI: menyiapkan
berkas AMI,
menerima
kedatangan Auditor
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi
merupakan kegiatan sistemik untuk
meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara
berencana dan berkelanjutan.
Penjaminan mutu dilakukan melalui
penetapan,
pelaksanaan,
evaluasi,
pengendalian, dan
peningkatan
standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)
UU-RI No 12 – 2012 tentang PT Pasal 52
Penetapan Standar
Peningkatan Standar
Pelaksanaan Standar
Tindakan
Korektif
Pengendalian
Standar
Komendasi
Evaluasi
(Audit)
Penetapan Standar-Dikti
Pelaksanaan Standar-Dikti
Evaluasi (atas pelaksanaan)
Standar-Dikti
Pengendalian (berdasarkan
hasil Evaluasi atas pelaksanaan)
Standar-Dikti
Peningkatan Standar-Dikti
Organisasi dan Tata Kelola
Siapa?
Siapa?
Siapa?
Siapa?
Siapa?
Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk
mengelola sendiri lembaganya sebagai
pusat penyelenggaraan Tridharma.
UU-RI No 12 – 2012 tentang PT Pasal 62
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 22
Otonomi Pengelolaan Perguruan Tinggi terdiri atas:
otonomi di bidang akademik, yang meliputi penetapan
norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan:
▪ pendidikan;
▪ penelitian; dan
▪ pengabdian kepada masyarakat,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
otonomi di bidang nonakademik yang meliputi penetapan
norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan:
▪ organisasi;
▪ keuangan;
▪ kemahasiswaan;
▪ ketenagaan; dan
▪ sarana prasarana,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 22
Otonomi pengelolaan pada PTS diatur oleh
Badan Penyelenggara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 26
Organisasi PTS ditetapkan oleh Badan
Penyelenggara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Ketentuan mengenai organisasi dan tata
kelola PTS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam Statuta masingmasing PTS yang ditetapkan dengan
peraturan Badan Penyelenggara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 31
Statuta PT sekurangnya memuat:
ketentuan umum;
identitas;
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi;
sistem pengelolaan;
sistem penjaminan mutu internal;
bentuk dan tata cara penetapan peraturan;
pendanaan dan kekayaan;
ketentuan peralihan; dan
ketentuan penutup.
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 32
Organisasi PTN dan PTS paling sedikit terdiri
atas unsur:
penyusun kebijakan;
pelaksana akademik;
pengawas dan penjaminan mutu;
penunjang akademik atau sumber belajar; dan
pelaksana administrasi atau tata usaha.
diatur di dalam Statuta PT
PP Nomor 4 tahun 2014 Pasal 28
Sistem Penjaminan Mutu Internal
dikembangkan oleh Perguruan Tinggi
PT mempunyai otonomi untuk
mengembangkan SPMI
UU-RI No 12 – 2012 tentang PT Pasal 53
SPMI dikembangkan dan dilaksanakan secara otonomi oleh setiap
Perguruan Tinggi,
SPMI menggunakan lima langkah penjaminan mutu, yaitu:
penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan
peningkatan standar Pendidikan Tinggi,
Standar di dalam SPMI menggunakan
SN-Dikti yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan
Standar Dikti yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi dan melampaui
SN-Dikti
SPMI didasarkan atas Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), dan
SPMI dilaksanakan secara berencana dan berkelanjutan.
Selebihnya? Dapat ditetapkan
sendiri oleh setiap PT
Tugas dan Wewenang:
Badan Penyelenggara PTS (Yayasan)?
Rektor/Ketua/Direktur?
Senat PT?
Kantor Penjaminan Mutu?
Siapa?
Harus diatur di dalam SPMI,
khususnya Manual Penetapan
Standar
Standar Kualifikasi Dosen Tetap: Tugas dan Wewenang:
Rektor/Ketua/Direktur?
Dekan/Ketua Jurusan?
Siapa?
Standar Kompetensi Lulusan: Tugas dan Wewenang:
Ketua Jurusan?
Dosen Tetap?
Siapa?
Standar Kebersihan Toilet:
Petugas Kebersihan?
Siapa?
Harus diatur di dalam SPMI,
khususnya Manual Pelaksanaan
Standar
Nama Standar:_________________
Yayasan
Rektor/
Direktur/
Ketua
Kantor
Penjaminan
Mutu (jika
ada)
Dekan
/jika ada)
Ketua
Jurusan
Penetapan
Pelaksanaan
Evaluasi
Pengendalian
diisi
Peningkatan
Harus dijabarkan di dalam Manual
Standar ini
dst
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang di Universitas/Institut yang ada Unit
SPMI bernama Kantor Penjaminan Mutu
Yayasan
Rektor
Kantor Penjaminan Mutu
Dekan
Melakukan Evaluasi Diri
(SWOT), Meninjau Peraturan,
Mengusulkan rancangan
Standar R Perpust keYayasan
Penetapan
Menetapkan standar
Ruang Perpustakaan
Pelaksanaan
Mengupayakan agar Standar
R Perpust terpenuhi (terkait
dengan Standar Pendanaan,
Standar Sumber Belajar)
Evaluasi
Mengevaluasi setiap
Semester apakah Standar R
Perpust terpenuhi
Melaporkan hasil Evaluasi
kepada Rektor
Pengendalian
Peningkatan
Mengupayakan agar
Standar R Perpust
terpenuhi (terkait
dengan Standar
Pendanaan, Standar
Sumber Belajar)
Melakukan langkah tindak
lanjut agar Standar R Perpust
terpenuhi.
Bila terpenuhi, dapat
mengusulkan peningkatan
Standar keYayasan
Menetapkan Standar R.
Perpust yang lebih
tinggi
Untuk setiap bentuk PT: ruang perpustakaan
paling sedikit 60 (enam puluh) m2 per
program studi
Rancangan Permendikbud RI tentang SN-Dikti Pasal 35 edisi 13 Maret 2014
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang di Sekolah Tinggi yang melaksanakan
SPMI secara melekat di dalam Manajemen PT
Yayasan
Ketua
Lembaga Penelitian
Ketua Jurusan
Pelaksanaan
Mengupayakan agar
Standar Pengelolaan
Penelitian terpenuhi
(terkait dengan Standar
Pendanaan, Standar
Sumberdaya Manusia)
Mengupayakan agar
Standar Pengelolaan
Penelitian terpenuhi
(terkait dengan Standar
Pendanaan, Standar
Sumberdaya Manusia)
Evaluasi
Mengevaluasi setiap
Semester apakah
Standar Pengelolaan
Penelitian terpenuhi
Melaporkan hasil
Evaluasi kepada Ketua
Melakukan Evaluasi Diri
(SWOT), Meninjau Peraturan,
Mengusulkan rancangan
Standar Pengelolaan
Penelitian keYayasan
Penetapan
Menetapkan standar
Pengelolaan Penelitian
Pengendalian
Peningkatan
Melakukan langkah tindak
lanjut agar Standar
Pengelolaan Penelitian
terpenuhi. Bila terpenuhi,
dapat mengusulkan
peningkatan Standar ke YYsn
Menetapkan Standar
Pengelolaan Penelitian
yang lebih tinggi
Standar Pengelolaan Penelitian merupakan kriteria
minimal perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan penelitian dalam rangka memenuhi hasil
penelitian sebagaimana dimaksud dalam pasal 44
ayat (2) atau ayat (3)
Pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan oleh kelembagaan yang
bertugas untuk mengelola penelitian.
Kelembagaan pengelola penelitian sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah lembaga penelitan,
lembaga penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan perguruan tinggi.
Rancangan Permendikbud RI tentang SN-Dikti Pasal 50 edisi 13 Maret 2014
Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkewajiban
untuk :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai
dengan rencana strategis penelitian perguruan tinggi;
Menyusun dan mengembangkan peraturan serta panduan
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi penelitian;
Memfasilitasi dan melaksanakan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan penelitian;
Menyusun dan mengembangkan sistem penjaminan mutu internal
penelitian perguruan tinggi;
Memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan peneliti untuk
melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan
HKI;
Melakukan diseminasi hasil penelitian; dan
Memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi.
Rancangan Permendikbud RI tentang SN-Dikti Pasal 50 edisi 13 Maret 2014
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang di Politeknik yang mempunyai Tim
untuk melaksanakan SPMI
Yayasan
Penetapan
Direktur
Tim SPMI
Mengusulkan rancangan
Standar KAD keYayasan
Melakukan Evaluasi Diri
(SWOT), Meninjau
Peraturan,
benchmarking, dsb
Menetapkan standar
KAD
Pelaksanaan
Mengupayakan agar
Standar KAD terpenuhi
(terkait dengan Standar
Pendanaan, Standar
Sumberdaya Manusia)
Evaluasi
Mengevaluasi setiap
Semester apakah
Standar KAD terpenuhi
Melaporkan hasil
Evaluasi kepada Direktur
Pengendalian
Peningkatan
Ketua Jurusan
Melakukan langkah tindak
lanjut agar Standar KAD
terpenuhi. Bila terpenuhi,
dapat mengusulkan
peningkatan Standar ke YYsn
Menetapkan Standar
KAD yang lebih tinggi
Mengupayakan agar
Standar KAD terpenuhi
(terkait dengan Standar
Pendanaan, Standar
Sumberdaya Manusia)
1)
2)
3)
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2).
Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan tingkat pendidikan paling rendah yang harus
dipenuhi oleh seorang dosen dan dibuktikan dengan ijazah,
sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat profesi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dosen program diploma paling rendah memiliki kualifikasi
akademik magister atau magister terapan, dan diutamakan
memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi yang
relevan dengan program studi serta sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Rancangan Permendikbud RI tentang SN-Dikti Pasal 28 edisi 13 Maret 2014
4)
5)
Dosen program sarjana paling rendah memiliki kualifikasi akademik
magister atau magister terapan.
Dosen program profesi terdiri atas :
a. dosen yang memiliki kualifikasi paling rendah magister atau magister
terapan; dan
b. dosen yang memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program studi
dan berkualifikasi setara dengan jenjang 8 (delapan) Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
6)
7)
Dosen program magister, magister terapan, doktor, atau doktor
terapan paling rendah memiliki kualifikasi doktor atau doktor terapan.
Dosen program spesialis terdiri atas :
a. dosen yang memiliki kualifikasi paling rendah doktor atau doktor terapan;
dan
b. dosen yang memiliki sertifikat profesi yang relevan dengan program studi
dan berkualifikasi setara dengan jenjang 9 (sembilan) Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia.
Rancangan Permendikbud RI tentang SN-Dikti Pasal 28 edisi 13 Maret 2014
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang di Universitas yang mempunyai Kantor
Penjaminan Mutu dan melaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Standar dalam
bentuk Audit Mutu Internal (AMI) terhadap Program Studi
Yayasan
Penetapan
Rektor
Kantor Penjaminan Mutu
Memimpin penyusunan
rnacangan SPMI Universitas,
dan mengusulkan rancangan
Standar di dalam SPMI ke
Yayasan
Melakukan Evaluasi Diri
(SWOT), Meninjau
Peraturan, bersama Rektor
Merumuskan Standar di
dalam SPMI Universitas
Menetapkan seluruh
Standar di dalam SPMI
Universitas
Pelaksanaan
Memimpin pelaksanaan SPMI
di Universitas
Evaluasi
Mengupayakan agar
seluruh standar yang
relevan dengan
Program studi
terpenuhi
Melaksanakan AMI untuk
seluruh standar yang terkait
dengan Program studi yang
akan diaudit (Auditee) sekali
setiap tahun.
Melaporkan hasil Audit ke
Rektor
Pengendalian
Peningkatan
Ketua Jurusan
Melakukan langkah tindak
lanjut agar seluruh standar
yang telah diaudit terpenuhi
di seluruh program studi
Bila terpenuhi, dapat
mengusulkan peningkatan
Standar keYayasan
Menetapkan Standar di
dalam SPMI Universitas
yang lebih tinggi
Mengikuti proses
AMI: menyiapkan
berkas AMI,
menerima
kedatangan Auditor